Besoknya kakek memberikan kabar kalau ayah mereka tidak bisa pulang mendadak karena cutinya sudah habis.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7MSxrJeyP
Sekilas mala merasa aneh dengan alasan ayahnya, cuti setahun ada duabelas hari, kemarin ayah mereka pulang hanya tiga hari, masa iya cutinya sudah habis?
158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwKqLzkd3t
Sore hari setelah pulang dari rumah sakit, Mala kembali mendengar percakapan kakaknya di telepon. Tapi kali ini Mala tidak akan ikut secara terang-terangan dengan kakaknya, teman-teman Anita pasti akan berusaha memisahkan Mala dari kakaknya. Maka Mala memutuskan untuk mengawasi kakaknya dari jauh.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemKmxwwNzk
"Kakak mau kemana nanti?"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwzD9bLi1c
"Tio ngajakin pergi karaoke, kenapa? mau ikut?"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCE8teFQR7
"Ngga ah, suara Mala fales, kasian yang lain."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNC5yPeUPj
"Ikutkan ngga harus nyanyi, lagian tadi kakak udah bilang ngga lama-lama disananya." Rawi kembali membujuk adiknya, sebenarnya Rawi pun khawatir meninggalkan adiknya sendirian walau hanya sebentar.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pWvQqdvNi
"Ngga ah, nanti kakak anterin Mala ke kost Valen aja sebelum berangkat. Mala juga males di rumah sendirian."Mala berencana akan mengajak sahabatnya Valen untuk mengawasi kakaknya.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfTW96y204
"Nah gitu juga boleh, kakak takut kalau kamu sendirian di rumah, takutnya ada temen sekolahmu yang dulu itu kesini lagi."
Jam 7, Mala sudah berada di depan pintu kamar kost Valen. Tidak ada tanda-tanda keberadaan sahabatnya itu, Mala pun menelepon Valen.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMpWSi8ChP
"Hai Len, kamu lagi dimana?"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kLmvl94G8
"Hai La, ya malam mingguanlah, emang kamu jomblo. Eh, kok tau aku ngga ada di kost. Kamu di kostan aku?" jawab Valen, suara berisik jalanan menjadi latar belakangnya.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXeSw8tHAW
"Iya, malam mingguan sama siapa?"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6MYfFKOwo
"Ada deh, pas di sekolah aja aku ceritanya. Terus gimana kamu? Mau balik? Atau tunggu aku aja di rumah Dio, tapi aku ngga tau pulang jam berapa."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSHKiw6936
"Ngga usah deh. Kamu lanjut aja. Besok pas ketemu di sekolah, aku tagih ceritanya."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5TAnolSej
Mala, mengakhiri telepon dengan sahabatnya dan memutuskan untuk menelepon Dio.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjR77msrgQ
"Hei, kenapa Mal?"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdYrlOMbc7
"Dio, kamu di rumah?"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMJ8CxAQHU
"Iya, kenapa nanya gitu?"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lYrChrNuA
"Aku ke kostan Valen, tapi dia malah pergi malam mingguan. Aku mau numpang nunggu di rumahmu boleh ngga?"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6DZfX130m
"Ya udah, aku tungguin di depan."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5hp5NvmKS
Jarak dari kost Valen ke rumah Dio hanya 10 menit bila jalan kaki. Dio sudah berdiri di depan pagar rumahnya menanti kedatangan Mala.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bEEzEId1f
"Hei Mal, loh kamu jalan kaki sendirian?" Dio membuka pintu pagar dan mempersilahkan Mala untuk masuk158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZIQtlYhM6
"Iyalah, tadi di antar sama kak Rawi sampai kostnya Valen." Mala berjalan masuk ke halaman rumah Dio yang lumayan luas, pohon mangga yang rindang menyambut mereka, dibawah pohon terdapat meja dan kursi dari kayu. Pencahayaan dari lampu taman terang, Mala memutuskan untuk duduk disana.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsIGTRzMSx1
"Mending di teras atau di ruang tamu aja, banyak nyamuk loh kalau disini." Dio menyarankan.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmDxjKKz2l
"Aku ngga lama kok, ga apa sesekali donor darah. Biar nyamuk disini gemuk semua." Mala melepaskan jaket hitam dan melipatnya, berjalan sepuluh menit sudah membuat Mala berkeringat.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLrspgFn4D
"Niat ya kasih makan nyamuk, sampai kamu datang pakai hitam semua dari atas sampai bawah." Dio memandangi Mala dari atas ke bawah. Semuanya serba hitam.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKYFsuQC5f
Mala hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan Dio.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfszG0khVQ
"Kamu mau nunggu Valen disini sampai dia balik? Mau minum ngga?"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1Q7HJoDIx
"Tadinya gitu, tapi Valen bilang dia ngga tau bakalan pulang jam berapa. Aku juga masih ada perlu sih. Mau donk air putih kalau ngga ngerepotin"158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr85BZBLhOi
"Ok" Dio berjalan masuk kedalam rumah dan kembali dengan segelas air putih "Nih minum dulu, mau kemana habis ini?" Dio meletakkan gelas yang dibawanya di depan Mala158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUB8zqxr0rW
"Makasih, mau nyusulin kak Rawi." Mala menghabiskan air dalam gelas.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbAFr2s4FU
"Lah, kalau gitu ngapain tadi kamu ngga ikut sekalian aja."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNilbiI3dn
"Adalah pokoknya. Satu jam lagi aku baru jalan. Sekarang bahas soal matematika dulu aja." Mala mengatur alarm pada ponselnya.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWoMgvBeHxZ
"Ya ampun, weekend gini kenapa aku masih harus belajar lagi." Dio hanya menghela nafas panjang, tapi tetap kembali masuk dalam rumah dan mengambil buku materi matematika.
Alarm Mala menyala, dia segera berpamitan ke Dio "Makasih ya Dio, aku pergi dulu." Mala kembali memakai jaketnya.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jnLIyv2BQ
"Mau jalan naik apa? kaki? dimana emang tempatnya?" Dio bertanya sambil merapihkan buku dan alat tulisnya.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eUBwmJMDD
"Di depankan ada pos ojek, harusnya sih ngga terlalu jauh."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3To9581cU
"Kalau ngga jauh, aku anterin aja. Daripada kamu naik ojek."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBam8zmdvkP
Mala terdiam sejenak dan berpikir, ada baiknya dia bawa teman daripada sendirian masuk ke tempat karaoke. "Boleh, makasih boleh ngerepotin."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnn8fsIEV2Z
"Ga masalah, bentar aku ambil motor dulu."
Dio dan Mala sampai ditempat karaoke dimana Rawi dan teman-temannya berada.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSmxxNUPd5
"Disini Mal?" Tanya Dio yang tengah memarkirkan motornya158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdrNIglLnoA
"Kalo kata kakakku sih bener disini. Cuma aku ngga tau ruangannya yang mana." Mala kembali memeriksa pesan singkat dari Rawi.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDlPoblzxe
"Ya udah ayo masuk, tanya aja di dalam."
Mala berjalan ke arah meja kasir dan menanyakan ruangan kakaknya.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSFOO8BA6qK
"Malam kak, kakak saya tadi udah masuk duluan sama temannya tapi lupa kasih tau aku mereka di ruangan berapa. Yang ini orangnya." Mala menunjukkan foto Rawi bersama teman-temannya.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXHALJePeE
"Owh iya kak, ada di room 7 lantai dua kak."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2ocZGkVZv
"Terima kasih kak." Mala menaiki tangga ke lantai dua, Dio mengekor dibelakangnya.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4JPymcE4j
Mala berhenti dan mengintip dari kaca pintu ruangan nomor 7. Rawi terlihat duduk di ujung sofa, Anita di sampingnya menyodorkan segelas minuman. Rani dan Wina tengah asik bernyanyi dengan Tio dan Edwin sebagai penonton mereka.
"Ayo masuk, ngapain berdiri disini?" Dio mendorong punggung Mala.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwd7p02ipJZ
"Bentar dulu, belum saatnya kita masuk" Mala memandang kesekelilingnya, melihat ruangan nomor 8 kosong dan untuk menuju toilet serta tangga akan melewati ruangan itu. Mala menghampiri pekerja yang usai mengantar pesanan ke ruangan lain dan berkata "Kak, saya mau di ruangan 8 aja ya."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGpXHHCq3Q
Pekerja itupun meminta Mala untuk menyelesaikan administrasi di lantai satu.
"Mal, ngapain malah buka room baru, bukannya kamu mau ketemu kak Rawi?" Dio yang kebingungan mengikuti Mala memasuki ruangan nomor 8.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIceaI8U08l
"Iya, tapi belum sekarang buat nemuin kakak. Kamu nyanyi aja, aku harus fokus." Mala memberikan mikrofon pada Dio dan memandang ke arah luar dari kaca kecil di pintu.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclSs0zrMAZ
"Kamu ni aneh deh." Dio menerima mikrofon dan sibuk memilih lagu untuk di nyanyikan.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39bchuMzeU
Setengah jam berlalu, Dio yang sudah lelah bernyanyi sedari tadi meletakkan mikrofonnya.158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PC2O9pOxC
"Mau sampai kapan nih aku harus nyanyi? Capek suaraku."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fLNbDhYLj
"Bentar la..." Mala melihat kilasan bayangan orang melewati ruangan mereka, Mala bergegas keluar dan melihat sosok Rawi dari belakang. "Ayo Dio, siap-siap. Kamu ke toilet cowo, ajak kak Rawi keluar sekarang. Aku ambil barang-barang kak Rawi dulu di sebelah."158Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wM4XK7lfJ
Belum sempat Dio menjawab, Mala sudah keluar terlebih dulu dari ruangan itu.
