(Saya meminta tolong Agnes agar saatnya dibutuhkan nanti untuk membuat roda dua mobil di garasi bocor. Keduanya harus sama sekali tidak bisa digunakan. Selain itu, mobil yang saya tumpangi entah bagaimana plat nomornya berkode mirip area Scotland, 5C0T – CAR. Bila dibandingkan dengan milik Lady De Polcester, SCO - 7P tentu sangat identik. Kode plat SCO yang memang aslinya untuk area Scotland, bila diperhatikan cukup identik dengan kode 5COT, meski sebenarnya kode wilayah itu adalah CAR atau daerah Cambridgeshire. Kata itu akan membiaskan maksudnya, jadi dibacanya adalah “SCOT CAR”. )
(Dengan kondisi itu saya bisa menciptakan semacam “Placebo Effect”, dimana mobil saya secara skenario adalah milik Lady De Polcester. Mereka tidak akan curiga karena platnya akan membiaskan kata – kata. Dengan itu dikatakan, saya sepenuhnya percaya diri bahwa rencana ini jauh lebih rapi daripada yang dibayangkan.)
(Di hari kedua, tiga orang tersebut akan menyatakan kegelisahannya tinggal di vila inii. Saya akan mendorong kegelisahannya lebih kuat lagi. Rekaman tangisan Lady De Polcester akan mendukung hati mereka bahwa kejadian itu memang benar. Satu kelompok dengan suara yang sama adalah cukup yakin, tapi dengan ekstra satu pihak ketiga maka hasilnya akan pasti.)
(Mereka bertiga dalam keadaan gelisah, lalu berencana untuk hendak pulang. Namun Bibi Mildsven akan menghalangi, dengan berdalih biaya semua akan gratis dan itu akan menyenangkan hati Lady De Polcester. Walaupun di bagian akhir, “menyenangkan hati Lady De Polcester” memang tak dibuat – buat. Kemudian mereka dijanjikan untuk diantar dengan mobil milik De Polcester. Mereka masih memijak di alas karpet skenario yang saya buat.)
(Mereka dibuat senang, sampai rasa senang itu mencapai di titik puncak tertingginya mengetahui bahwa mobil yang membawa mereka pulang nantinya adalah mobil mewah SUV bertuliskan “Range Roover”. Sembari saya terus mengawasi perilaku Lady De Polcester yang secara kontinu dan impulsif memancing rasa takut Mademoiselle Ren. Bagian ini merupakan rencana usulan Lady De Polcester, lagipula cocok dengan nilai karakter yang saya inginkan.)
(Sampai saat ini rencana itu telah berjalan setengah jalan. Mademoiselle Ren yang semakin terganggu dengan perilaku Lady De Polcester ditambah dengan kejadian suara tangisan kemarin, menguatkan hati mereka untuk mencari tahu. Mereka ingin membuktikan bahwa suara itu bukanlah hantu. Pada momentum ini, saya tidak boleh membiarkan itu terjadi.)
(Malam itu sedikit gerimis, saya mengunci kamar yang saya tinggali di nomor 14 dari luar lalu melakukan langkah kemudian. Telah saya siapkan satu rencana dua putaran, namun tanpa Lady De Polcester. Secara teknis sama seperti yang dilakukan Lady De Polcester kemarin, dan ini akan menjadi putaran pertama. Agnes akan maju di putaran pertama. Namun berbeda dari kemarin, saya atur lebih menyeramkan. Agnes akan membuka satu per satu pintu kamar lalu kembali. Kemudian mereka akan keluar dan berencana membuntuti. Sayangnya, makan malam milik Grunt telah diberikan obat tidur. Ren dan Sistine akan memberikan saya waktu.)
(Saya menguping sebentar dari kamar nomor 2 yang kosong, kemudian masuk ke jalan rahasia dari rak buku menuju kamar nomor 1. Saya menuju ke hutan belakang untuk memenuhi peran, yaitu mengambil beberapa rekaman hutan, gerimis dan lain sebagainya. Bersama dengan Agnes, saya telah menciptakan alibi melindungi rencana di putaran kedua. )
(Mademoiselle Ren akan frutasi hingga menggedor pintu kamar Grunt sangat keras. Karena suara gedoran yang sangat keras itu adalah saatnya Bibi Mildsven menghampiri mereka. Bibi Mildsven membawa rekaman. Ini mungkin terdengar agak aneh di telinga mereka, tapi saya pastikan mereka tak akan curiga. Orang yang dalam ketakutan tidak punya waktu mendebat masalah lain selain meyakinkan dirinya bahwa hal yang mereka takutkan antara benar atau tidak benar.)
(Rekaman yang dibawa Bibi Mildsven ada dua bagian. Setelah suara tangisan mendekati pintu – pintu mereka, rekaman itu akan terjeda selama lima detik. Kemudian diisi percakapan – percakapan absurd dan mengancam. Percakapan itu berasal dari suara Agnes dan Bibi Mildsven yang dibuat di hari sebelumnya.)
(Mendengar rekaman itu, mereka akan sangat terancam dan memutuskan untuk menyerah. Baik rencana penyelidikan pada suara tangisan itu, maupun menyerah karena ingin pulang.)
***
(Hari ketiga adalah hari terakhir, sesuai surat ancaman itu dan skenario yang berjalan. Seperti yang sudah saya duga, mereka pada akhirnya memaksa kondisi Ren agar menyerah. Dua orang tidak punya alasan untuk tetap tinggal. Hari itu adalah penentuan penukaran. Untuk berjaga – jaga, saya sudah mengintruksikan Lady De Polcester untuk menyediakan uang dan sampel percobaan hasil pengerjaan Michizaburo Shio sebagai pertukaran atas keselamatan Mademoiselle Ren.)
(Tidak ada orang lain selain dua orang ini, Sistine dan Grunt, yang menyelipkan kertas ancaman untuk mengkambinghitamkan percakapan absurd malam kemarin. Hal itu telah saya perhitungkan, sehingga mereka akan menuduh pada Bibi Mildsven dan juga Agnes. Saya tidak menyalahkannya, karena memang rekaman itu benar berasal dari suara Bibi Mildsven dan Agnes. Namun, saya harus membuat persepsi itu salah. Dengan begitu, rekaman malam yang gerimis kemarinnya sebagai dalih mengusir beruang adalah alibinya.)
(Rekaman itu memang kenyataannya dilakukan oleh dua orang, Saya dan Agnes. Dua poin penting yang menguatkan rekaman itu, sorotan cahaya senter dan suara. Rekaman itu menciptakan alibi untuk Bibi Mildsven dan Agnes utamanya, karena itu untuk bagian Bibi Mildsven membuatnya persis nyata membutuhkan teknik dan ketekunan yang hebat. Untuk itu saya meminjam tripod berengsel 360 derajat milik Agnes untuk diikatkan dengan tali dan menempatkannya di tempat agak jauh. Di bawahnya, saya menaruh ponsel telah yang telah di putar rekaman suara Bibi Mildsven yang mengatakan sebuah jawaban singkat.
(Lebih tepatnya rekaman itu hanya terdiri tanya jawab singkat. Saya hanya mengatakan dua hal, yaitu “Apa anda menemukan sesuatu, Madame Mildsven?” dan “Bagaimana denganmu, Agnes?”. Sementara mereka hanya menjawab “Tidak.”. Rekaman suara itu telah diatur momentum waktunya. Durasi rekaman itu saya sesuaikan dengan Bibi Mildsven yang sedang melaksakan rencana putaran kedua.)
(Ngomong – ngomong saya berikan rekaman itu, mereka rasanya masih curiga. Tak apa, karena rekaman itu hanya bertujuan untuk menganggu jalan pikir mereka. Karena itu mereka membelot dan langsung mengajak ke garasi untuk segera pergi dari vila tersebut. Saya tidak akan membiarkannya begitu saja atau mereka akan menodongkan pistol di tengah perjalanan. Mereka akan mendapat mobilnya, kalung mewah Mlle. Ren, dan Mlle. Ren sendiri.)
(Di skenario terakhir saya telah membuat tiga rencana. Rencana antisipasi dua fase untuk mengurung mereka, rencana dalam rencana, dan rencana gerilya. Rencana antisipasi fase pertama yang saya lakukan adalah membajak sinyal dan membuat dua mobil salah satu rodanya bocor, saya meminta Agnes melakukan itu pagi – pagi sekali. Dengan begitu, mereka akan terdesak. Dengan begitu selanjutnya mereka akan menapak pada karpet berikutnya, rencana antisipasi fase dua.)
(Rencana antisipasi fase dua telah saya persiapkan di atas rencana lainnnya. Dengan kata lain telah saya siapkan lebih awal dan tanpa diketahui oleh siapapun. Saya meminta tolong rekan kerja saya dulu, Countess Hestia Madelaine. Wanita itu punya tim rahasia untuk menolong saya. Tim itu beranggotakan delapan orang termasuk diirinya. Lima orang pria dan tiga orang wanita. Dan ada dua kartu as lain.)
(Delapan orang dari Tim Operasi Khusus Rahasia dan Anti Teroris Scotland Yard. Constable Irving, Tucker, Dior, Ramsay, Debile, Paulin, Sersan Emberly dan wanita itu sendiri, Superintendent Madelaine. Tim yang dipimpin Countess Madelaine telah saya instruksikan untuk menghadang di area jalan keluar vila Lady De Polcester. Dengan dua mobil van hitam sambil mengeluarkan dua pistol lengkap berpakaian hitam. Dalam rencana antisipasi fase dua, orang – orang ini akan berkamuflase seperti penculik lain atau setidaknya jadi pihak ketiga bagi mereka. Mereka akan kebingungan dan kembali ke vila. Menciptakan situasi panik dan terkepung, saya seolah – olah rela menjadi umpan. Sekali lagi, skenario yang saya jalankan masih berjalan sangat lancar. Dan di titik ini, tidak ada yang tahu detil rencana ini.)
(Tahap selanjutnya adalah rencana dalam rencana. Seolah – olah saya menjadi pelindung satu – satunya bagi mereka, dengan tanpa menolak dan pilihan lain kecuali menjalankan rencana ini. Saya berinisiatif membuat strategi benteng kosong, agar menghasilkan dua pantulan yang saling menguntungkan. Bagi Sistine dan Grunt, ide itu cemerlang dan mengecoh. Memungkinkan mereka untuk kabur sangat besar. Di sisi lain untuk Tim Countess Madelaine, saya telah membuat mereka terpetak – petak dan seolah terpenjara. Saya juga telah menjelaskan semua tipuan itu dan menyuruh mereka untuk ikut berpura – pura. Intinya, Grunt dan Sistine tidak satu kelompok yang membuat semua hal jadi lebih mudah.)
(Di tahap paling akhir, adalah rencana gerilya dan yang paling sederhana. Namun gerilya itu terdengar rencana putus asa bagi mereka tapi jauh lebih menguntungkan untuk Tim Countess Madelaine. Seolah Mlle. Ren dikejar dan terpojokkan, bersama dengan semua orang akhirnya mereka terkepung, Ren, Sistine, dan Lady De Polcester.. Lady De Polcester adalah kunci yang paling penting. Perilakunya yang telah saya atur sebagai orang gila menjadikannya yang paling akhir mereka curigai. Dan di saat yang bersamaan, menjadikannya yang paling berbahaya bagi mereka. Cepat atau lambat sesuai telah diprekdisikan, Sistine akan menarik Mlle. Ren menjauh tapi Lady De Polcester akan menghentikan itu. Rencana saya mencapai titik klimaks.)
ns216.73.216.192da2