
Chapter 08
23079Please respect copyright.PENANAU39csGN4f0
Yanto kembali bekerja seperti biasanya, yaitu membersihkan halaman rumah.
23079Please respect copyright.PENANA2WZ1fwOkK7
Satu jam kemudian terlihat mobil memasuki pekarangan rumah.
23079Please respect copyright.PENANAbFRvFw5ZCo
Ternyata Pak Lurah yang datang dari luar kota.
23079Please respect copyright.PENANAIlVs4WQl5M
Krisna : "Pak, tolong bawain barang barang saya ke dalam ya"
23079Please respect copyright.PENANAcKnyJbuXpq
Yanto : "Ya Pak"
23079Please respect copyright.PENANAzBcrel0qzA
Orang tua itu sambil tersenyum geli membayangkan bagaimana seandainya Pak Lurah tahu bahwa istrinya yang cantik itu dari malam tadi sampai pagi di gagahi dua orang bandot tua.
23079Please respect copyright.PENANAyScuDHFnc9
Yanto membawa masuk barang barang Pak Lurah masuk kedalam kamar, disana Ia melihat Nia sudah terlihat rapi dan bersih dan yang selalu membuat kontol Yanto selalu ngaceng adalah Nia terlihat sangat cantik sekali dan begitu menggairahkan.
23079Please respect copyright.PENANAHrWsF1ILbK
Sementara Nia tak begitu menghiraukan Yanto, sikapnya biasa saja seperti tak ada apa apa.
23079Please respect copyright.PENANAIHGoe8h5hJ
Setelah selesai memasukkan barang barang Pak Lurah, Yanto kembali mengerjakan tugasnya.
23079Please respect copyright.PENANAHSjAQPK2FJ
Tak terasa hari sudah berganti sore, Yanto sudah menyelesaikan semua pekerjaannya hari itu, kini Ia bersiap untuk pulang, sebelum pulang Ia bermaksud membersihkan diri ke kamar mandi dibelakang, saat hendak masuk kamar mandi, Yanto melihat Nia yang memakai tank top warna biru dengan rok span warna putih sedang mencuci piring didapur, saat sedang mencuci posisi Nia membungkuk, sedang pantatnya yang membulat besar itu agak diangkat sedikit.
23079Please respect copyright.PENANATatZnoOQO0
Melihat pemandangan itu, batang kontol Yanto kembali berdiri, Yanto pun mendekati Nia dan merangkulnya dari belakang.
23079Please respect copyright.PENANAa73AuwqSsn
Yanto : "Cantik sekali Bu Lurah, kalau pakai baju ini, saya jadi pengin lagi"
23079Please respect copyright.PENANAmbA81SEOBW
Nia : "Pak Yanto ini apa apaan sih, nanti kalau ketahuan suami saya gimana?"
23079Please respect copyright.PENANAAgZ45QBKHu
Nia sedikit sewot.
23079Please respect copyright.PENANAZpC13vhbpk
Wanita cantik itu tak habis pikir dengan bandot tua satu itu, gak ada capeknya orang tua itu, pagi tadi udah menggagahinya, ditambah bekerja seharian tapi sorenya masih pengin minta lagi.
23079Please respect copyright.PENANARPhPw5Si82
Yanto : "Pak Lurah sedang tidur pules,"
23079Please respect copyright.PENANAOy610F2JGY
Yanto : "Gak mungkin dia tahu kecuali kalau Bu Lurah pingin dia tahu...."
23079Please respect copyright.PENANArn6cgOmPXr
Yanto : "Udah gak usah lama lama turutin saja kemauan saya"
23079Please respect copyright.PENANAGqdMPCOtOS
Nia : "Udah buruan,..tapi jangan lama lama"
23079Please respect copyright.PENANABY8ab5IBwm
Nia agak kesal juga.
23079Please respect copyright.PENANA2zKunOYnQX
Yanto : "Beres, nggak sampai 10 menit, hehehe"
23079Please respect copyright.PENANALxgurASQbd
Seringai Yanto menambah Nia tambah kesal.
23079Please respect copyright.PENANAOTSRrzV9pV
Yanto segera memelorotkan kolornya, kontolnya yang sudah berdiri tegak meloncat dari sarangnya, kemudian Yanto menyingkap rok Nia ke atas dan juga memelorotkan celana dalam yang dikenakan ibu muda cantik itu.
23079Please respect copyright.PENANA6RWdhumQ3n
Yanto meludahi batang kontolnya, lalu batang kontol besar dan panjang juga hitam berurat itu Ia gesek gesekan sebentar dibelahan pantat Nia.
23079Please respect copyright.PENANArGlyQcGJ5f
Tak lama kemudian kontol Yanto mulai membelah liang vagina Nia dan menusuknya ke dalam memek wanita itu.
23079Please respect copyright.PENANAvCZHHQAvU7
Nia pun mengernyitkan dahinya merasakan perih yang teramat sangat.
23079Please respect copyright.PENANAOwMfbYQUXr
Nia : "Auuuwww,...sakiiiitt...pelan pelan Pak"
23079Please respect copyright.PENANAynJNS0MMXD
Yanto : "Tenang saja Lonteku,...nanti juga lama lama enak"
23079Please respect copyright.PENANAA7k7RKnvs1
Yanto mulai menggerakan pinggulnya maju mundur dan sore itu kedua insan berlainan jenis itu kembali mengulangi persetubuhannya ,dalam posisi berdiri.
23079Please respect copyright.PENANAJGJVh8f0k3
Nia sedikit membungkukan badannya.
23079Please respect copyright.PENANANjBXLJ6FWK
Sementara Yanto menusuk vaginanya dari belakang.
23079Please respect copyright.PENANAiRmlPUKp6d
Persetubuhan sore itu terlihat panas, Yanto semakin menaikan temponya menusuk nusuk vagina Nia, kedua tanganya meremasi payudara montok Nia yang ikut terguncang seiring gerakan maju mundur pinggul Yanto.
23079Please respect copyright.PENANAaN2hnoXZur
Yanto memalingkan wajah Nia ke arahnya dan kemudian bibirnya menyambar bibir ibu muda yang cantik itu, melumatnya dengan penuh nafsu.
23079Please respect copyright.PENANAoQPuHTdxTb
Nia yang juga sudah merasakan birahinya kembali bangkit membalas pagutan bandot tua itu.
23079Please respect copyright.PENANAXwW1NkgriA
Nia : "Hmmpppptttt"
23079Please respect copyright.PENANAKf6VVq5qSA
Rasa sakit yang dirasakan Nia sudah hilang dan kini berganti dengan kenikmatan, wanita itu pun mendesah lirih agar tak membangunkan suaminya yang sedang tidur.
23079Please respect copyright.PENANAuRmt470Coq
Nia : "Ah,ah,ah,ah,aaakhhhh,...."
23079Please respect copyright.PENANAMwmuZJbqzu
Yanto juga merasakan kenikmatan yang sama, orang tua itu merasakan memek Nia begitu licin dan hangat, hingga saking nikmatnya, Ia tak dapat menahannya, sampai akhirnya tubuhnya mengejang, begitu juga dengan Nia yang juga merasakan ogasmenya akan datang, tubuh Nia melengkung dan keduanya pun orgasme secara bersamaan.
23079Please respect copyright.PENANAWCcJOgs2ZO
Seeeerrrrr....Seeeerrrrr...Seeerrrrr
23079Please respect copyright.PENANAqPlL0UqCy5
Crt,crt,crt,crt,crt
23079Please respect copyright.PENANAHZU6Dg26bw
Ada lima kali tembakan sperma Yanto mengisi rahim Nia dan beruntung waktu itu bukan waktu yang subur bagi rahim Nia.
23079Please respect copyright.PENANATjSiw6AqoI
Suara keduanya terdengar terengah engah usai persetubuhan itu.
23079Please respect copyright.PENANAro53ehoWSu
Yanto mencabut batang kontolnyadari vagina Nia, kemudian Ia memungut celana dalam Nia dan memasukannya ke saku.
23079Please respect copyright.PENANAJkUCq6Jszv
Yanto : "Mulai sekarang kalau lagi dirumah jangan pakai daleman.."
23079Please respect copyright.PENANAi1J05roWXt
Yanto : "Biar kalau lagi pengin biar cepet"
23079Please respect copyright.PENANAsap96Acj7B
Sebelum pergi Yanto mengecup kening Nia.
23079Please respect copyright.PENANA3SkERrHQXd
Muaaacchhh...
23079Please respect copyright.PENANAzKrjK34MuR
Yanto "Terima kasih untuk pelayanan hari ini"
23079Please respect copyright.PENANAqaRBUoit64
Yanto lalu pergi meninggalkan Nia.
23079Please respect copyright.PENANA74frkdlNt3
Setelah merapikan diri, Nia kembali mengerjakan pekerjaanya yang sempat tertunda.
23079Please respect copyright.PENANARygJgGvJx8
23079Please respect copyright.PENANArXEN8ctXvR
23079Please respect copyright.PENANA5nXdlBLjbR
Sementara itu kesokaan harinya...
23079Please respect copyright.PENANA2gjLY15Tjl
23079Please respect copyright.PENANAG2jgUlgswt
Anna
Darso hendak mengantar Ustadzah Anna ke kantor Polisi untuk menjenguk suaminya yang sedang di tahan di sel MaPolres setempat.
23079Please respect copyright.PENANA6UwUL7QY9W
Ustadzah Anna tadinya ingin pergi sendiri dengan memesan ojek online, tapi setelah dirayu rayu oleh Darso, akhirnya mau juga Ia berboncengan dengan Darso.
23079Please respect copyright.PENANAeLVsruwHW6
Tiba di Mapolres keduanya langsung masuk ke dalam, mereka menemui petugas yang sedang berjaga dan memberi tahu ingin bertemu dengan Ustadz Afandi, tak lama mereka menunggu akhirnya Ustadz Afandi datang menemui mereka, Ustadzah Anna tak kuasa menahan tangis saat Ia melihat suaminya yang terlihat sangat lesu dan nampak seperti keletihan, nampak ada luka lebam di bagian wajah, kusut sekali ustadz Afandi saat itu.
23079Please respect copyright.PENANAeYP6SdpMiN
Anna : "Assalamu’alaikum.. Abi, gimana kabar Abi disini?"
23079Please respect copyright.PENANAphTf0KU26u
Darso : "Assalamu;alaikum Ustadz"
23079Please respect copyright.PENANAoYXmDUpDBL
Ustadz Afandi tak menjawab pertanyaan istrinya, hanya lelehan air mata keluar dari sudut matanya.
23079Please respect copyright.PENANAstBNHz6b20
Afandi : "Rasanya aku ingin mati saja Umi,..."
23079Please respect copyright.PENANAVdnz4HNOcl
Afandi : "Mereka telah memaksaku untuk mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan"
23079Please respect copyright.PENANAdiFBsov7fW
Afandi : "Dan karena tak tahan dengan semua siksaan aku terpaksa mengakui,..."
23079Please respect copyright.PENANAZtJH3SlTOC
Afandi : "Mereka sudah melecehkan Abi, Umi...."
23079Please respect copyright.PENANAlzNGe6hQxz
Afandi : "Abi sudah kotor,..Hiks,hiks,hiks"
23079Please respect copyright.PENANA4wULosPiVR
Ustadz Afandi menceritakan bahwa baru semalam berada di sel Mapolres itu ia mengalami siksaan lahir batin yang begitu hebat, dari siksaan fisik yang dilakukan oleh para penyidik ditambah lagi Ia dimasukan kedalam sel bersama dengan tahanan kriminal lainnya dan di dalam sel itu ia diperlakukan tidak senonoh oleh para Napi.
23079Please respect copyright.PENANA0E5wmtd1Df
Didalam sana, bahkan sampai ada yang menyodomi Ustadz afandi hingga membuat Ustadz Afandi tak kuasa menahan siksaan itu, akhirnya dengan terpaksa Ia harus mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan.
23079Please respect copyright.PENANAPfBIFfHO7G
Perih sekali hati Ustadzah Anna mendengar cerita suaminya, Ia sampai tak sanggup mendengarnya. Pertemuan dengan suaminya di Mapolres itu tak berlangsung lama karena petugas jaga mendatangi mereka dan menyampaikan bahwa waktu berkunjung sudah habis.
23079Please respect copyright.PENANAGZwKrTwqtq
Ustadz Afandi sudah di bawa masuk lagi ke dalam selnya.
23079Please respect copyright.PENANAijSdGC06os
Ustadzah Anna dan Darso meninggalkan MaPolres, namun baru sampai didepan pintu keluar Darso bertemu dengan Kapolres, yaitu AKBP Haryadi.
23079Please respect copyright.PENANAfvsX4oB3Sh
Haryadi : "Pak Darso"
23079Please respect copyright.PENANA33HMzQCR1f
Darso : "Selamat Pagi Komandan"
23079Please respect copyright.PENANATV5MoUYijV
Haryadi : "Ah, Pak Darso bisa aja, gimana kabarnya?"
23079Please respect copyright.PENANAO0GBU3b0AL
Darso : "Yah seperti yang Bapak lihat, saya masih seger buger gini"
23079Please respect copyright.PENANAiieD5VRUhM
Haryadi : "Gimana kabar Anton?"
23079Please respect copyright.PENANA9wBVYDY8dR
Haryadi : "Saya dengar sekarang dia udah dipromosikan"
23079Please respect copyright.PENANAD776u2jkOv
Haryadi : "Naik setingkat lebih tinggi dari saya.....selamat ya Pak"
23079Please respect copyright.PENANAfo6Pw4AXvS
Pak Haryadi memberi ucapan selamat pada Darso untuk anaknya.
23079Please respect copyright.PENANAJJPv1IXzFf
AKBP Haryadi yang sebagai Kapolres di tempat Darso tinggal memang teman satu angkatan dengan anaknya yang sama sama mengenyam pendidikan di akademi kepolisian.
23079Please respect copyright.PENANAoTldLJU4Jd
Kapolres itu mengajak Darso duduk di ruang loby, Ustadzah Anna juga ikut gabung hanya tempat duduknya memisah.
23079Please respect copyright.PENANA7DrXrsZ4V5
Meski sudah menjadi seorang Kapolres namun pak Haryadi sangat menghormati kedua orang itu bercakap cakap, hingga Darso menyinggung soal Ustadaz Afandi.
23079Please respect copyright.PENANANvnA9uwQVa
Darso : "Gimana dengan kasus Ustadz Afandi Pak Kapolres?"
23079Please respect copyright.PENANANR8ujQeVTa
Haryadi : "Hmm,..ini kasus berat Pak"
23079Please respect copyright.PENANAASSk7Et7Xe
Haryadi : "Dan tersangka sudah mengakuinya, ancamannya pun hukuman mati"
23079Please respect copyright.PENANAmNwV5H3Z3d
DEGH..
23079Please respect copyright.PENANAyQOw7Dp0fm
Jantung Ustadzah Anna seperti berhenti mendengar pernyataan Kapolres.
23079Please respect copyright.PENANAzLphDVtTsI
Anna : "Tapi suami saya tidak bersalah Pak,...kenapa dihukum seberat itu"
23079Please respect copyright.PENANAt3Rpx8SJWd
Ustadzah Anna dengan suara gemetaran, emosi sudah mulai tak terkendali.
23079Please respect copyright.PENANAHaUoqpbuK2
Haryadi : "Itu nanti, ibu bisa melakukan pembelaan di pengadilan,"
23079Please respect copyright.PENANAiMSd4ceP3I
Haryadi : "Tapi untuk saat ini berkas berkasnya sudah ditanda tangani oleh tersangka,"
23079Please respect copyright.PENANAzYUmyul9O0
Haryadi : "Kami tinggal melengkapinya,"
23079Please respect copyright.PENANAPkPnkRHmoO
Haryadi : "Kemungkinan dua minggu yang akan datang akan kami limpahkan ke Kejaksaan,"
23079Please respect copyright.PENANATARSZ7SjTt
Haryadi : "Ibu bisa melakukan pembelaan nanti setelah ada proses pengadilan"
23079Please respect copyright.PENANAYPnNqp8wjF
Ustadzah Anna sudah tak sanggup berkata kata lagi, matanya terlihat sembab, tubuhnya terasa lemas, ingin rasanya ia pingsan saat itu, tapi Ia mencoba menguatkan dirinya.
23079Please respect copyright.PENANAzLaUWmr6rT
Melihat hal itu Darso pun berpamitan pada Kapolres, namun sebelumnya sempat tukeran nomer HP dengan Kapolres.
23079Please respect copyright.PENANAwz6NUiU4i5
Haryadi : "Simpan saja nomer saya Pak Darso"
23079Please respect copyright.PENANArHTHaJqcWW
Haryadi : "Barangkali sewaktu waktu Pak Darso membutuhkan Saya"
23079Please respect copyright.PENANAKTbFZWixpP
Darso : "OK,...Pak...kami pamit dulu"
23079Please respect copyright.PENANAfbWzYzZ81E
Kemudian Darso dan Ustadzah Anna pun meninggalkan Mapolres, dengan berboncengan naik motor milik Darso, tak berapa lama kemudian sampailah mereka dirumah kontrakan Ustadzah Anna.
23079Please respect copyright.PENANAIJeXjIjulD
Anna : "Terimakasih atas bantuan Pak Darso"
23079Please respect copyright.PENANALzE0Qs7l6v
Anna : "Saya tak bisa membalasnya, semoga Allah membalas kebaikan Pak Darso"
23079Please respect copyright.PENANA4yCriOQuPg
Ustadazah Anna turun dari motor dan kemudian masuk ke dalam rumah kontrakannya, baru beberapa langkah Ia berhenti.
23079Please respect copyright.PENANAsAEkri0XG6
Darso : "Saya bisa membantu Ustadz Afandi keluar dari penjara,...tapi itu tak mudah..."
23079Please respect copyright.PENANAqMccbJrWAL
Darso : "Maka saya mengajukan syarat buat Bu Ustadaz"
23079Please respect copyright.PENANAiry0dsPU75
Darso : "Itu juga kalau Bu Ustadz mau menerimanya"
23079Please respect copyright.PENANAu6XLgfdwoO
Mendengar kata kata Darso, Ustadzah Anna seperti mendapat secercah harapan, Ia tahu Darso bisa menolong suaminya, Ustadzah Anna tak peduli dengan syarat apa yang akan diminta Darso, asal suaminya bebas dari penderitaan Ia akan melakukan apa saja.
23079Please respect copyright.PENANAYS1E7echki
Anna : "Apa syarat yang bisa saya lakukan Pak?"
23079Please respect copyright.PENANAPVGVGg73Sl
Darso : "Syaratnya Bu Ustadz mau tidur dengan saya"
23079Please respect copyright.PENANAaIR4DmmqaE
DEGH...
23079Please respect copyright.PENANAEYS8jhy0qt
Jantung Ustadzah Anna seperti terhenti mendengar kata kata Darso
23079Please respect copyright.PENANAlfaYwYydcU
Berat sekali syarat yang diajukan Darso untuknya, apakah Ia harus menjual kehormatannya demi membebaskan suaminya dari penjara bahkan ancaman hukuman mati.
23079Please respect copyright.PENANAEphPGwTXIn
Ustadzah Anna mendadak kepalanya menjadi pening.
23079Please respect copyright.PENANAihuLpvFWbB
Darso : "Bu Ustadz tak harus menjawabnya sekarang"
23079Please respect copyright.PENANAuvlIvf3Gwd
Darso : Malam ini silahkan Bu ustadz pertimbangkan dengan penuh pertimbangan"
23079Please respect copyright.PENANAAszsLAaWKX
Darso : "Ingat nasib Ustadz Afandi Bu Ustad....."
23079Please respect copyright.PENANAaUY2FMq3ws
Darso : "Saya pamit dulu Bu Ustdaz,"
23079Please respect copyright.PENANA6zoRaOZJVS
Darso : "Besok saya ke sini lagi meminta jawaban dari Bu ustadz"
23079Please respect copyright.PENANAuHViOGWtdE
Darso sambil menyetater motornya dan kemudian pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
23079Please respect copyright.PENANA6m8H46ZvhU
Ustadzah Anna masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kekamar nya, disana Ia merebahkan tubuhnya, berat sekali cobaan yang harus Ia hadapi saat ini, suaminya sedang di penjara dan mengalami siksaan lahir batin yang luar biasa hebatnya, sampai Ia tak sanggup membayangkan bagaimana nasib suaminya kalau lama dipenjara, baru semalam saja ia sudah mengalami siksaan yang begitu berat.
23079Please respect copyright.PENANAX3L1pePLA5
Hatinya bimbang,apakah menerima persyaratan yang diajukan Darso dengan konsekuensi Ia harus menjual kehormatannya, ataukah pasrah menerima kenyataan hidup ini.
Satu sisi hatinya berkata.
23079Please respect copyright.PENANA5p3oaBAwh7
"Anna, terima saja persyaratan yang diajukan Darso...."
23079Please respect copyright.PENANApDDrZZK2Kb
"Dengan begitu kamu bisa membebaskan suamimu dari segala penderitaan"
23079Please respect copyright.PENANAlJHgZSNPbg
Satu sisi hati yang lainnya berkata.
23079Please respect copyright.PENANAbmopD3stMh
"Jangan Anna, jangan kau lakukan itu, itu sangat berdosa, jangan kau lakukan itu"
23079Please respect copyright.PENANAdtNUVb86Av
Ustadzah Anna menjadi pusing memikirkannya, namun dalam relung hatinya yang paling dalam Ia sangat menyayangi suaminya, tak sanggup rasanya Ia membayangkan penderitaan yang di alami suaminya saat dipenjara.
23079Please respect copyright.PENANA6O9hMVVc8c
Lama Ia memikirkan semuanya itu membuat kepalanya pening, lelehan air matanya keluar dari sudut matanya, Ustadzah Anna pun meratapi nasibnya.
23079Please respect copyright.PENANAGq98wnQVg9
Anna : "Ya Allah, kenapa kau berikan cobaan seberat ini kepadaku Ya Allah"
23079Please respect copyright.PENANAMoJdedM8re
23079Please respect copyright.PENANAuM4vPGcsu5
23079Please respect copyright.PENANA0CD73pSvmW
Sementara itu...
23079Please respect copyright.PENANAkHu3aqkXYf
Darso sudah berada di warung kopi milik Parjo, saat baru menyeruput kopinya, dering suara HP nya terdengar.
23079Please respect copyright.PENANASKZCvlTawH
Tuuuttttt...Tuuutttt....
23079Please respect copyright.PENANABpUuWZvLI3
Darso : "Halo, Iya Pak Kapolres,ada yang bisa saya bantu?"
23079Please respect copyright.PENANAt40axDEF1R
Haryadi : "Pak Darso, bisa ke kantor sekarang Pak?"
23079Please respect copyright.PENANApwkM0gEXXY
Darso : "Iya Pak,bisa...tunggu setengah jam lagi saya tiba disana"
23079Please respect copyright.PENANA3QZ7NggMTb
Haryadi : "Ya, sudah saya tunggu ya Pak,..selamat siang"
23079Please respect copyright.PENANASiVTUM8gLK
Kapolres kemudian menutup telepon.
23079Please respect copyright.PENANAKLVfA0Dqua
Darso juga menutup telepon.
23079Please respect copyright.PENANApWBzmsUINU
Kemudian Ia membayar kopi yang baru diminumnya.
23079Please respect copyright.PENANAcEU7uTSr5Y
Parjo : "Buru buru amat sih Pak Darso,"
23079Please respect copyright.PENANABWcq1MuVPt
Darso : "Iya nih, ada urusan dengan Pak Kapolres...udah dulu ya Jo”
23079Please respect copyright.PENANA1T4UmrhwRR
Darso meninggalkan warung.
23079Please respect copyright.PENANA5yPYOt0eJ7
Motor Darso melaju di jalanan dengan kecepatan sedang, setengah jam kemudian sampailah Darso di Mapolres dan ia langsung menuju ke dalam ruangan Kapolres.
23079Please respect copyright.PENANAVdmCi69dxB
Tok,tok,tok
23079Please respect copyright.PENANAgEsAZ6CFT9
Haryadi : "Silahkan masuk Pak"
23079Please respect copyright.PENANAPQOLzK67yT
Darso masuk memberikan salam dan duduk dikursi berhadapan dengan Kapolres.
23079Please respect copyright.PENANA54Mb3RRI8H
Darso : "Ada apa ini Pak kok kayaknya ada urusan penting?"
23079Please respect copyright.PENANANqHrFBYOdQ
Haryadi : "Begini Pak Darso,tadi saya dapat telepon dari Polda"
23079Please respect copyright.PENANAoOt4TIbjX6
Haryadi : "Bahwa ternyata ada kesalahan prosedur dalam menangkap Ustadz Afandi kemarin"
23079Please respect copyright.PENANAhewyLdMMet
Darso : "Maksudnya gimana Pak,..Saya belum mengerti?"
23079Please respect copyright.PENANAMINbxxgNpv
Haryadi : "Begini Pak Darso, kami akui ada kesalahan informasi dari inteligen kami"
23079Please respect copyright.PENANAGXW3Wl5oUl
Haryadi : "Bahwa Ustadz Afandi yang kemarin kami tangkap bukanlah terorisnya,"
23079Please respect copyright.PENANApAFVZLLGMR
Haryadi : "Ternyata ada Ustadz Afandi lain di wilayah Polres ini"
23079Please respect copyright.PENANAmIeXJP83XC
Haryadi : "Dan untuk itu saya minta bantuan Pak Darso"
23079Please respect copyright.PENANAZhb7Xn0FNr
Haryadi : "Untuk menyelamatkan reputasi kami"
23079Please respect copyright.PENANAn9bXxI9PQr
Darso : "Apa yang bisa saya lakukan dalam hal ini Pak Kapolres?"
23079Please respect copyright.PENANAB1gJNnHilv
Haryadi : "Kita bebaskan Ustadz Afandi dengan alasan Pak Darso sebagai Penjamin"
23079Please respect copyright.PENANAOdaTTFr0MU
Mendengar pernyataan Kapolres, hati Darso bertambah senang, peluang dirinya untuk bisa meniduri Ustadzah Anna semakin besar, tapi itu semua tergantung juga dari usahanya membujuk wanita itu.
23079Please respect copyright.PENANAeXDGVlzHHm
Darso : "Oke,..Saya menerimanya Pak, saya mau jadi penjamin bagi Ustadz Afandi"
23079Please respect copyright.PENANABd1LV0wZq6
Haryadi : "Baik, ini akan kita proses"
23079Please respect copyright.PENANAknVTnu5dEd
Haryadi : "Kemungkinan dua hari kedepan bisa kami lepaskan"
23079Please respect copyright.PENANAI3sZgGy6PY
Darso : "Oke,...kalau begitu saya pamit dulu Pak."
23079Please respect copyright.PENANAjz3vrRqAen
Dengan penuh suka cita Darso pulang kerumahnya untuk berisitirahat, sudah terbayang dalam angan angannya bisa meniduri Ustadzah Anna.
ns216.73.216.238da2