
Chapter 09
27472Please respect copyright.PENANADyiuviyoEz
Esok harinya pada jam 10.00 Ustadzah Anna pergi ke Mapolres sendirian tanpa ada yang menemani.
27472Please respect copyright.PENANA8Z5bGhZedt
Usia pernikahannya dengan Ustadz Afandi sudah berjalan 3 tahun ini dan sampai sekarang mereka belum dikaruniai momongan.
27472Please respect copyright.PENANAn7tLANT1cI
Di kampung ini Ustdzah Anna dan suaminya adalah pendatang, keduanya sama sama berasal dari Padang. Kebetulan setelah lulus dari pesantren Ustadz Afandi mendapat tugas mengajar ke pulau Jawa, tepatnya di kampung yang mereka tinggali sekarang. Di sini mereka juga tak punya sanak saudara yang tinggal di dekat dekat sini.
27472Please respect copyright.PENANAOUBqVPdL11
Dan hari itu langit terlihat mendung, matahari seakan bersembunyi dibalik awan, cuaca hari itu seakan ikut merasakan apa yang dirasakan Ustadzah Anna, hatinya yang masih diliputi kebimbangan membuat Ustadzah Anna larut dalam kesedihan, semua pilihan itu terasa sangat berat baginya.
27472Please respect copyright.PENANAg6dnVXmuJM
Sampai saat ini Ustadzah Anna masih bertahan pada pendiriannya,Ia tidak mau kalau sampai melakukan dosa besar itu, menjual kehormatannya sebagai seorang wanita. Prisip prinsip keimananannya masih Ia pegang teguh sampai pagi hari itu. Semua nya Ia pasrahkan pada kehendak Illahi, Ia hanya seorang hamba yang tak mampu berbuat apa apa selain berserah diri kepada-Nya.
27472Please respect copyright.PENANAMd7aZdQqOH
Hari ini Ustadzah Anna minta ijin ke pihak Madrasah untuk mengambil cuti, sudah dua hari ini semenjak suaminya ditahan Ustadzah Anna tidak pergi mengajar. Ustadzah Anna pergi ke Mapolres menggunakan jasa angkutan umum. Dengan naik angkot, perjalanan menuju Mapolres terasa begitu lama, biasalah namanya juga angkot, setiap ada persimpangan selalu ngetem nunggu penumpang yang mau memakai jasanya.
27472Please respect copyright.PENANArLXqrscK7v
Waktu sudah menunjukkan jam 11.30,saat angkot yang ditumpangi Ustadzah Anna tiba didepan Mapolres, setelah membayar angkot, Ustadzah Anna segera masuk ke Mapolres, didepan Ia mengisi buku tamu,dari situ Ustadzah Anna disarankan oleh petugas jaga untuk menunggu diruang tunggu.
27472Please respect copyright.PENANAmO7BTc197H
Lalu kemudian petugas jaga itu masuk ke dalam sel untuk memanggil suaminya. Tak lama kemudian Ustadzah Anna melihat suaminya keluar dari dalam sel, hati Ustadzah Anna seperti diiris iris saat melihat kondisi suaminya yang sangat menyedihkan.
27472Please respect copyright.PENANAuyvBn428Ss
Pertemuan hari itu hanya diwarnai dengan tangisan, pasangan suami istri itupun saling berpelukan erat, menumpahkan rasa rindu mereka pada pasangannya.
27472Please respect copyright.PENANAb6Qxo4a2Mk
Lagi lagi Ustadz Afandi bercerita tentang siksaan yang dialami selama dua hari dua malam selama di dalam sel.
27472Please respect copyright.PENANAl64lMAV9nc
Ustadzah Anna tak sanggup mendengar cerita suaminya itu, Ia hanya bisa menangis merasakan penderitaan suaminya.
27472Please respect copyright.PENANANVZZNV8ffo
Dunia seakan menjadi gelap, sehingga Ia tak tahu lagi untuk menentukan pilihannya mana yang benar, pendiriannya mulai goyah, Ia sangat menyayangi suaminya.
27472Please respect copyright.PENANARMoXrJ2lxp
Ia harus menentukan pilihan dan mungkin itulah jalan hidup yang harus dia ambil meski harus mengorbankan kehormatannya, yah,Ia sudah menentukan pilihannya menerima syarat yang diajukan Darso.
27472Please respect copyright.PENANAmLkvyP9aGE
Ia tak sanggup lagi melihat penderitaan suaminya.
27472Please respect copyright.PENANALI3itHaFzJ
Anna : "Biarlah dosa ini aku tanggung sendiri" dalam hatinya.
27472Please respect copyright.PENANAqfDcdYThn4
Waktu berkunjung sudah habis, petugas jaga memberi tahu Ustdazah Anna bahwa jam berkunjung sudah habis.
27472Please respect copyright.PENANA2JJxSkOMNh
Ustadzah Anna berpamitan pada suaminya, sebelum berpisah keduanya sempat berpelukan erat, seakan akan tak ingin lepas dari pasangannya.
27472Please respect copyright.PENANACZ6fSOXfe1
Lalu Ustadzah Anna pergi meninggalkan Ustadz Afandi dengan kesedihan yang mendalam.
27472Please respect copyright.PENANAyLhMqGpeep
Rencananya setelah dari Mapolres ia ingin langsung menemui Darso menyampaikan kesediaannya menerima syarat yang diajukan orang tua itu dan baru saja ia keluar dari Mapolres ternyata Darso sudah menunggunya didepan Mapolres.
27472Please respect copyright.PENANAeOkvdtuiJy
Darso : "Mari Bu Ustadz saya antar Bu Ustadz pulang"
27472Please respect copyright.PENANAzJTUHxCjH2
Darso melemparkan senyum.
27472Please respect copyright.PENANAtaZFTcaR33
Ustadzah Anna tak membalas senyuman Darso, tanpa mengucapkan sepatah kata, hanya dengan anggukan saja Ustadzah Anna menerima penawaran yang diberikan Darso, kemudian Ustadzah Anna naik ke atas motor Darso.
27472Please respect copyright.PENANA3EazdOeGH7
Orang tua itu menarik gas motornya lalu meninggalkan Mapolres dengan berboncengan.
27472Please respect copyright.PENANAA5Yp7dnWea
Dalam perjalanan pulang, Ustadzah Anna hanya diam saja, tak mau membuka percakapan dengan Darso. Setiap kali Darso bertanya, tak pernah dijawabnya.
27472Please respect copyright.PENANAD3q6pLZs2l
Setengah jam kemudian sampailah mereka di rumah Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAyGRghbzxzE
Ustadzah Anna turun dari motor Darso.
27472Please respect copyright.PENANAF4P0P9EL9Q
Darso : "Bagaimana dengan syarat yang saya ajukan kemarin Bu Ustadz?"
27472Please respect copyright.PENANAlYVpXR8u43
Darso : "Apa Bu Ustadz mau menerimanya?"
27472Please respect copyright.PENANAYMsS0ZF73Z
Lagi lagi Ustadzah Anna tak menjawab pertanyaan Darso, membuat orang tua itu menjadi kesal padanya dan hendak pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAZ8WPOvoTQB
Darso : "Baiklah.."
27472Please respect copyright.PENANA0GU1LCJQnz
Darso : "Kalau memang Bu Ustadz lebih memilih suami Bu Ustadz"
27472Please respect copyright.PENANA44oIzOijHk
Darso : "Tersiksa didalam penjara.."
27472Please respect copyright.PENANAoWDVWS1MQK
Darso : "Saya juga tak akan memaksa Bu Ustadz untuk menerima syarat yang saya ajukan"
27472Please respect copyright.PENANAjhQVEaDB0w
Darso : "Semua pilihan ada pada Bu Ustadz,...."
27472Please respect copyright.PENANARecYpuGI62
Darso : "Kalau begitu saya pulang dulu Bu Ustadz"
27472Please respect copyright.PENANAe8ve72R2HV
Darso sembari menyetater motornya, namun baru saja hendak menarik gas, terdengar kata kata lirih dari Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAG8dWUDRGfB
Anna : "Saya menerima syaratnya Pak"
27472Please respect copyright.PENANAd8CFqfEvEz
Mendengar hal itu Darso merasa senang dalam hatinya, tapi untuk menegaskan, Ia ingin sekali lagi mendengar jawaban Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAnp61xh2f8n
Darso : "Apa Bu Ustadz, Saya kurang begitu mendengar?"
27472Please respect copyright.PENANAQqrIoAQKD1
Anna : "Saya menerima syarat yang Pak Darso berikan"
27472Please respect copyright.PENANAT7TilEjv1O
Mendengar suara Ustadzah Anna barusan membuat Darso tersenyum penuh arti.
27472Please respect copyright.PENANAkfMCvUyR1N
Darso : "Oke,....baiklah hari ini saya akan langsung telepon ke Kapolres"
27472Please respect copyright.PENANA8kEZDv64Fz
Darso : "Untuk membebaskan Ustadz Afandi,..."
27472Please respect copyright.PENANAv434YkmdJ9
Darso : "Dan soal syaratnya...tunggu saja saya nanti malam dirumah..."
27472Please respect copyright.PENANAo4sZUAEM6j
Darso : "Saya kesini lagi nanti malam....saya pulang dulu"
27472Please respect copyright.PENANA2nAOxUrcWu
Orang tua itu senang sekali, akhirnya Ustadzah Anna masuk kedalam perangkapnya. Tinggal selangkah lagi ia bisa menikmati tubuh Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANANZqDU0o7Rw
Sebelum malam Ia sudah harus mempersiapkan semuanya, termasuk jamu dan obat kuat karena Ia ingin malam nanti adalah malam yang berkesan bagi Ustadzah Anna, malam yang tak akan pernah dilupakan oleh wanita solehah itu dan beruntunglah Darso mempunyai resep obat kuat yang didapat dari temannya orang Papua.
27472Please respect copyright.PENANAXhVwlbK5BG
Ia tinggal menyiapkan semua ramuan itu. Selain itu Ia juga perlu menyiapkan sebuah handycam mini, untuk merekam persetubuhannya nanti malam, dengan rekaman itu Darso bisa menjadikannya sebagai senjata untuk menaklukan Ustadzah Anna, dengan begitu Ustadzah Anna akan selalu berada dibawah kendalinya.
27472Please respect copyright.PENANAQ6tJnDtgSc
Matang sekali rencana Darso untuk menjebak Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAXBkh8JiyYY
Hari pun berlalu dan waktu mulai berganti malam, cuaca malam itu sedang hujan rintik rintik dan udara malam pun terasa dingin seperti menusuk tulang, jalanan di kampung sudah terlhat sepi, banyak warga yang memilih untuk tetap dirumah, karena cuaca yang sedang hujan.
27472Please respect copyright.PENANAvz1QVxQNLE
Waktu sudah menunjukan jam 10.00, saat itu Darso sedang berada disebuah warung makan. Sebuah warung makan yang menyediakan makanan yang berasal dari daging babi dan juga daging anjing.
27472Please respect copyright.PENANAuyiTJpAQQZ
Darso memesan seporsi sate daging anjing, Ia sengaja memesan makanan itu karena makanan itu dipercaya bisa menambah vitalitas.
27472Please respect copyright.PENANALYWABNVrCc
Setelah menyelesaikan makanannya Darso langsung menuju ke rumah Ustadzah Anna, sambil mengetuk pintu pelan pelan, Darso terlihat clingak clinguk memperhatikan situasi disekitar, Ia khawatir bila ada yang melihatnya sedang berada di rumah Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAk8emDC3Ruq
Tak berapa lama kemudian pintu sudah dibuka, nampak Ustadzah Anna dari balik pintu. Ustadzah Anna hanya diam saja tak mempersilahkan Darso masuk, tapi juga tidak mengusir. Untuk sesaat lamanya, Darso sempat terpukau saat melihat Ustdazah Anna yang malam itu nampak cantik sekali.
27472Please respect copyright.PENANAPtvz8x7HqU
Darso : "Assalamu’alaikum Bu Ustadz,...cantik sekali malam ini,boleh saya masuk?"
27472Please respect copyright.PENANAskQuM43bIN
Anna : "Wa’alaikum salam"
27472Please respect copyright.PENANAdC86nQE4DQ
Darso tak menunggu jawaban Ustadzah Anna, lalu Ia pun masuk tanpa si empunya rumah mempersiahkan masuk padanya.
27472Please respect copyright.PENANA4XPK2CWVCX
Ustadzah Anna masih bersikap dingin pada orang tua itu, namun Darso tak begitu mengindahkannya, bukan Darso namanya kalau baru dibegituin saja sudah baper.
27472Please respect copyright.PENANAjKEtSyJIld
Setiap kali Darso berusaha membuka obrolan tak pernah dijawab Ustadzah Anna, wanita itu hanya menjawab bilamana Ia perlu untuk menjawabnya.
27472Please respect copyright.PENANAeCo9p06kQq
Tanpa bertanya dimana kamar Bu Ustadz, Darso masuk saja kedalam kamar yang dianggapnya itu kamar pribadi Bu Ustadz dengan suaminya.
27472Please respect copyright.PENANAsmHiiLm8Lp
Darso duduk ditepian ranjang sementara Ustadzah Anna masih berdiri mematung didekat orang tua itu, tak tahu harus bagaimana.
27472Please respect copyright.PENANAVXG1sDTbOh
Anna : "Pak.. Darso"
27472Please respect copyright.PENANAVx0t6BCvfb
Darso : "Hmmmm"
27472Please respect copyright.PENANA3uWsHyJBuW
Anna : "Apa tidak ada syarat yang lain lagi selain ini?"
27472Please respect copyright.PENANAvSsKJsjyTK
Anna : "Misalnya Uang?"
27472Please respect copyright.PENANAbi96qiVCSw
Ustadzah Anna mencoba melakukan negosisasi.
27472Please respect copyright.PENANAIGf3rNot5l
Darso : "Hehehe, Bu Ustadz, maaf...saya tidak terlalu memikirkan soal uang....."
27472Please respect copyright.PENANAwA6UoC0ZQK
Darso : "Saya hanya inginnya Bu Ustadz tidur dengan saya malam ini"
27472Please respect copyright.PENANADb1t397HAw
Anna : "Tapi saya takut dosa Pak, Saya gak mau mengkhianati suami saya..."
27472Please respect copyright.PENANAW82FCAIE14
Anna : "Tolonglah saya Pak,saya mohon jangan rendahkan saya.."
27472Please respect copyright.PENANAgUqXoqSg8L
Anna : "Dengan melakukan perbuatan hina ini.."
27472Please respect copyright.PENANATXeHDgleSc
Ustadzah Anna berusaha memohon mohon untuk mengetuk pintu hati Darso, hingga tak terasa lelehan air matanya kembali keluar melalui sudut sudut matanya.
27472Please respect copyright.PENANAQXBt9pMNJf
Pikiran Darso yang sudah dirasuki setan tak bisa menangkap apa yang dikatakan Ustadzah Anna, yang ada dalam pikirannya hanya ingin menikmati tubuh Ustadzah Anna,
27472Please respect copyright.PENANAucCPGMHdVt
Darso : "Tapi menurut Saya,"
27472Please respect copyright.PENANA1JmdhWsNCN
Darso : "Demi untuk menyelamatkan nyawa suami Bu Ustadz dari hukuman mati,"
27472Please respect copyright.PENANAqFEIYspNmN
Darso : "Tak ada salahnya Bu Ustadz berkorban untuk suami Bu Ustadz"
27472Please respect copyright.PENANAttzWUyyK5G
Darso masih bisa membalikan opini Ustadzah Anna, bahwa semua itu butuh pengorbanan.
27472Please respect copyright.PENANAIyPU8jxWHp
Darso berdiri dan mendekati Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANASWcaDWGrRu
Sementara wanita itu hanya diam, keduanya matanya terlihat berlinangan air mata.
27472Please respect copyright.PENANATF0QyOSxOL
Darso : "Sudahlah Bu Ustadz lakukan saja apa yang mesti dilakukan,"
27472Please respect copyright.PENANAQmhIqpjn0J
Darso : "Toh semua ini kan demi Ustadz Afandi juga.."
27472Please respect copyright.PENANAEP5M4twp1S
Darso memegang pundak Ustadzah Anna dan mendudukannya ditepian ranjang.
27472Please respect copyright.PENANAofQMpg3mfu
Darso : "Baiklah, kalau Bu Ustadz malu untuk memulai duluan"
27472Please respect copyright.PENANAVGKE36D898
Darso : "Biarlah Saya yang memulainya"
27472Please respect copyright.PENANA2VNyVMceY9
Darso kemudian dengan aksinya mulai dari mendorong tubuh Ustadzah Anna hingga rebahan diatas ranjang kemudian melepasi gamis yang pakai Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAH4aOGguKFh
Sementara Ustadzah Anna masih berusaha menghalau saat tangan Darso melucuti pakaian yang dikenakannya, namun tak begitu frontal, karena tangannya hanya refleks saja, disamping itu tenaganya masih kalah kuat dibanding tenaga Darso.
27472Please respect copyright.PENANAFRNgGEF6TF
Kecuali jilbab yang dikenakan Ustadzah Anna, Darso mempreteli semua pakaian wanita itu, kini Ustadzah Anna sudah terbaring bugil diatas ranjangnya dengan kaki masih menjuntai ke lantai, kedua tangannya berusaha menutupi tubuh bagian bawah terutama daerah kemaluannya, sementara mukanya terlihat semu kemerahan, wanita itu memejamkan matanya karena merasa malu.
27472Please respect copyright.PENANA8EvFiPPpNd
Darso terkesima dengan apa yang dilihatnya saat ini, Ia tak menyangka dibalik gamisnya selama ini ternyata tersembunyi keindahan tubuh Ustadzah Anna yang bisa membuat mata para lelaki yang melihatnya pasti akan menelan ludah.
27472Please respect copyright.PENANABfPHxpmhfX
Lekuk tubuhnya begitu indah dan sedap dipandang mata, dibagian perut terlihat langsing, namun dari panggul ke bawah membesar, juga kedua gundukan payudaranya yang montok dan masih terlihat kencang, kulit tubuhnya pun terlihat bersih dan putih, ibarat kata kalau ada lalat yang nempel di kulit Ustadzah Anna pasti akan tergelincir jatuh karena saking bersihnya.
27472Please respect copyright.PENANAukDdY9ZCF2
Darso mengambil handycam mininya.
27472Please respect copyright.PENANAgJQrwmcVyY
Ia mulai menyalakan rekaman video dalam mode ON.
27472Please respect copyright.PENANA1eApsLQHVg
Darso meletakan handycam itu diatas meja rias.
27472Please respect copyright.PENANAtlHkN1bezZ
Ustadzah Anna sepertinya tak begitu mengerti dengan apa yang dilakukan Darso, Ia tak menyadari bahwa Ia sudah masuk dalam perangkap Darso, karena dengan rekaman itu nantinya Darso akan mengendalikan dirinya.
27472Please respect copyright.PENANASFluUVdQwo
Darso mulai beraksi, sambil terus menyeringai Ia angkat kaki kanan Ustadzah Anna yang menjuntai ke lantai, sementara kedua lutut Darso bertumpu pada lantai.
27472Please respect copyright.PENANATi2iMM4TbM
Sementara itu Ustadzah Anna masih memejamkan matanya, ia tak berani melihat apa yang tengah dilakukan Darso kepada dirinya, karena baru kali ini ada laki laki selain suaminya yang melihat dan menjamah tubuhnya yang sedang telanjang bulat.
27472Please respect copyright.PENANAhG6OQuIMVt
Ustadzah Anna hanya merasakan lidah orang tua itu yang menjilati kedua kakinya secara bergantian, jilatan lidah serta hembusan nafas Darso membuat Ustadzah menjadi merinding, ditambah lagi sentuhan sentuhan tangan Darso yang penuh bulu mengenai kulitnya, membuat bulu kuduk wanita itu menjadi berdiri.
27472Please respect copyright.PENANAm9OxZ8MYoX
Jilatan lidah Darso kini beralih ke bagian paha, lalu kemudian perlahan mulai menyasar ke pangkal paha Ustadzah Anna, Darso sedang berusaha membangkitkan libido Ustadzah Anna dengan memberikan rangsangan rangsangan ke daerah yang paling sensitif.
27472Please respect copyright.PENANATzQy100znm
Darso memang orang tua yang sangat berpengalaman dalam membangkitkan gairah lawan jenis, terbukti banyak wanita yang tak berdaya menahan gairahnya saat bercinta dengan orang tua itu.
27472Please respect copyright.PENANA03QQtZN2cn
Aroma khas vagina tercium oleh Darso saat lidahnya mulai menjilati liang vagina Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANACS6snbIADf
Sapuan lidah Darso di daerah sensitif itu membuat Ustadzah Anna bagai disetrum tegangan tinggi, wanita itu merasakan sensasi geli geli tapi nikmat, erangan lirih pun keluar dari mulutnya.
27472Please respect copyright.PENANAyW5Cjtc2WW
Anna : "Ooohhh.."
27472Please respect copyright.PENANA8CgcMAJRFI
Bagi Ustadzah Anna ini adalah pengalaman pertama, karena sebelumnya tak pernah saat berhubungan intim dengan suaminya, Ia dan suaminya tak pernah saling menjilati kemaluan pasangannya.
27472Please respect copyright.PENANAhZ3kFZBAY8
Dalam berhubungan intim dengan suaminya, baik Ustadzah Anna maupun suaminya masih memegang prinsip syariat yang diajarkan kepada mereka, yaitu hanya sebatas berciuman lalu kelamin laki laki masuk kedalam kelamin wanita, sudah itu saja.
27472Please respect copyright.PENANA2Iah6MNwUS
Darso semakin intensif dalam meberi rangsangan pada wanita itu, lidahnya menjilat dan melahap seluruh bagian vagina Ustadzah Anna, klitorisnya yang berwarna merah muda juga dihisapnya dengan lembut.
27472Please respect copyright.PENANAdg0Gq10AxR
Ustadzah Anna menggelinjang merasakan sensasi yang baru kali pertama dirasakan olehnya, erangan pun kembali terdengar dari mulutnya,
27472Please respect copyright.PENANA2L3tK8Taic
Anna : "Aaaaahh,,..aaahahaahh"
27472Please respect copyright.PENANAd9lP3JcSrb
Darso terus saja mempermainkan liang vagina Ustadzah Anna dengan menggunakan lidahnya, sementara tangan kanannya juga tak tinggal diam, tangan tua yang keriput dan penuh bulu itu meremasi payudara montok Ustadzah Anna, tak hanya itu saja tangan orang tua itu juga memilin milin puting payudara Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAR8iTHIiwCn
Entah kenapa Ustadzah Anna merasakan tubuhnya menghangat dan mulai mengeluarkan keringat, padahal cuaca malam itu begitu dingin ditambah lagi hujan rintik rintik dari petang tadi belum juga reda.
27472Please respect copyright.PENANAYZdh6opECr
Ia merasakan gairahnya mulai bangkit.
27472Please respect copyright.PENANAXmTq8rOgo7
Dan Ustadzah Anna tak dapat menahan gairah itu, semakin lama Ia berusaha menolak semakin lama Ia merasa gairahnya semakin meninggi seperti ingin meledak.
27472Please respect copyright.PENANAYYLoib5z7u
Akhirnya Ia pun mengaku kalah dan pasrah walau akalnya berusaha menolak, tapi dorongan nafsu yang begitu kuat seperti badai menghancurkan akal sehatnya dan akhirnya ia pun mencapai puncak kenikmatan tertinggi setelah agak lama juga Darso membangkitkan gairahnya, Ia pun mengerang panjang saat mendapat orgasmenya, tubuhnya melengkung dan bola matanya memutih.
27472Please respect copyright.PENANAbroIQdvqNL
Anna : "Aaaaaaaaaaaaaaaaaakkkhhhhhhhhhhhhh"
27472Please respect copyright.PENANAaoMLG1ooAo
Seeeerrrrrrrrr...
27472Please respect copyright.PENANAcqcTvaODZ0
Darso tersenyum penuh kemenangan setelah berhasil membuat mangsanya takluk.
27472Please respect copyright.PENANAkcCLi3ixvY
Tak disia siakan olehnya Ia sedot habis cairan cinta yang keluar dari vagina Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAMBiW2yp5dO
Srrrrruuuuuppppptttt...
27472Please respect copyright.PENANACtM86cgoaq
Setelah selesai dengan permainan itu, Darso bangkit berdiri dan mulai melepas semua pakaiannya dan kini Ia pun juga sudah bugil, kontolnya yang gemuk dan besar itu seperti meloncat dari sarangnya.
27472Please respect copyright.PENANAoMSE5wDNDY
Mata Ustadzah Anna dari yang tadinya terlihat sayu, sekarang terlihat mendelik seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Ia heran melihat batang kontol Darso yang gemuk juga besar itu, lebih besar dari kontol suaminya. Kalau disandingkan perbedaannya akan sangat terlihat kontras.
27472Please respect copyright.PENANA3x8al5Orn8
Wanita itu bergidik ngeri membayangkan betapa sakitnya nanti saat kontol itu masuk ke dalam vaginanya.
27472Please respect copyright.PENANAK1oPL7BMHA
Darso : "Hehehe,..tenang Bu ustadz,..."
27472Please respect copyright.PENANAaL2wgLGOWa
Darso : "Nanti Bu Ustadz juga akan merasakan yang lebih nikmat dari pada tadi"
27472Please respect copyright.PENANAG139xVwYgU
Darso : "Mungkin Ustadz Afandi belum tahu cara memuaskan Bu Ustadz,..."
27472Please respect copyright.PENANA9lFVf5NJvO
Darso : "Hingga saat ini belum berhasil bikin anak...."
27472Please respect copyright.PENANA47P2mNaIA4
Darso : "Siapa tahu dari benih saya ini nanti Bu Ustadz akan mempunyai anak"
27472Please respect copyright.PENANAvZ9y6Lru13
Darso : "Siap digenjot ya Bu Ustadz..?"
27472Please respect copyright.PENANA0MS95TTwJP
Orang tua itu memposisikan dirinya diantara kedua kaki Ustadzah Anna yang terbuka, Darso tengah bersiap melakukan persetubuhan dengan wanita cantik dan solehah itu.
27472Please respect copyright.PENANAUYjLgKrX3e
Darso menarik tubuh Ustadzah Anna ke pinggir, saat kontol orang tua itu akan menyentuh bibir vagina Ustadzah Anna, secara refleks kedua tangan wanita itu menghalau dan menutupi liang vaginanya, wanita itu masih belum sepenuhnya menerima dirinya akan di nodai kesuciannya oleh seorang pria tua yang seusia dengan bapaknya.
27472Please respect copyright.PENANALCmt6y4x4h
Anna : "Jangan Pak ,..Saya mohon, kasihani Saya...."
27472Please respect copyright.PENANAG8pGRav9hC
Anna : "Saya bersedia melakukan apa saja.."
27472Please respect copyright.PENANAELMgkF1o6H
Anna : "Asal Pak Darso tidak melakukan perbuatan hina ini"
27472Please respect copyright.PENANAqffHAoFKrP
Air matanya keluar dari sudut matanya.
27472Please respect copyright.PENANAwmpkdh7lDk
Dugaan Darso ternyata kurang tepat karena wanita itu masih berusaha menjaga kesuciannya, sementara Darso yang nafsunya sudah sampai ke ubun ubun mendadak naik pitam karena usahanya sempat dihalangi oleh wanita itu, tangannya menampar pipi Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAgv8EaTS3td
Plakkk..
27472Please respect copyright.PENANAzl9Kll1sWG
Darso : "Heh,..Lonte..!!!"
27472Please respect copyright.PENANAhQkw2ttblx
Darso : "Dari tadi aku sudah bersabar, tapi sekarang kesabaranku sudah habis,..."
27472Please respect copyright.PENANAsGCwKjsUE0
Darso : "Kamu setuju atau tidak pun aku tetap akan memperkosamu,..."
27472Please respect copyright.PENANAEumCr5nSKQ
Darso : "Dan ingat....nyawa suamimu tergantung padaku,"
27472Please respect copyright.PENANAEsYG5oc6T2
Darso : "Kalau kamu mengingkari kesepakatanmu,"
27472Please respect copyright.PENANAy4dqunDcuq
Darso : "Maka detik ini juga aku akan telepon ke Pak Kapolres,"
27472Please respect copyright.PENANAq38qgIl1x5
Darso : "Biar suamimu dimasukan lagi ke penjara dan membusuk disana.."
27472Please respect copyright.PENANAbpFrmqrwqv
Darso : "Kamu tahu kan bagaimana pelakuan para napi disana pada suamimu,...."
27472Please respect copyright.PENANAMDiP8o9zr3
Darso : "Sekarang semuanya terserah kamu...!!!"
27472Please respect copyright.PENANABRdJHBaiqW
Darso berdiri dan hendak mengambil HP nya hendak menelepon ke Kapolres.
27472Please respect copyright.PENANAvp6mPHnaf8
Anna : "jangan Pak, Saya mohon jangan lakukan itu.....baiklah saya menerimanya,...."
27472Please respect copyright.PENANAqcOazhinW0
Anna : "Sekarang lakukanlah apa yang menjadi keinginan Pak Darso"
27472Please respect copyright.PENANA1LwCA06OUa
Darso : "Nah begitu,...lagipula kamu juga tak punya pilihan lain selain melayaniku..."
27472Please respect copyright.PENANApQ5uSijPcP
Darso : "Sekarang bersiaplah,..dan terima dengan iklas semua ini"
27472Please respect copyright.PENANA5XZb8OEOkV
Darso matanya melotot tajam ke Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAJuNGWHYuTF
Anna : "Iya,Pak,...Saya akan berusah ikhlas"
27472Please respect copyright.PENANA54fwMcHEjP
Ustadzah Anna dengan suara gemetar menahan tangis.
27472Please respect copyright.PENANANxYlysIAli
Darso kembali bersiap untuk menyetubuhi Ustadzah Anna, kedua kaki wanita cantik itu Ia buka lebar, lalu dalam posisi setengah berdiri dengan kedua lutut ditekuk sedikit, Ia mulai memasukan kontol besarnya ke dalam memek Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAa31VioJd8P
Ustadzah Anna mengernyitkan dahi saat pertama kalinya liang vaginanya yang masih sempit itu dimasuki kontol lelaki yang bukan suaminya, ditambah lagi kontol itu lebih besar dari milik suaminya, terdengar rintih kesakitan dari mulutnya,
27472Please respect copyright.PENANAdgqdQ91Khf
Anna : "Auuuwwww,....Sakiiiitttt"
27472Please respect copyright.PENANAzrYtP9mLlX
Darso yang sudah dibuat kesal oleh Ustadzah Anna, tak mempedulikan lagi rintih kesakitan dari wanita itu, dengan kasar dan cenderung brutal Darso menggenjot memek wanita itu semakin lama semakin cepat dan rintih kesakitan yang tadi keluar dari mulut Ustadzah Anna kini berganti dengan desah kenikmatan.
27472Please respect copyright.PENANAVAaGQDsgbS
Anna : "Ah,ah,ah,ah,ah,ah,aaakkhhhh"
27472Please respect copyright.PENANAKfFw8fxCRK
Birahi Ustadzah Anna dengan sendirinya mulai bangkit, wanita itu sekarang merasakan berjuta juta kenikmatan melanda dirinya,
27472Please respect copyright.PENANAAxZjk659dz
Kenikmatan yang belum pernah Ia rasakan saat berhubungan intim dengan suaminya, meski sebelumnya sempat terjadi pergolakan batin dalam dirinya, antara menerima atau tidak, namun dorongan nafsu birahi mengalahkannya, ia pun tenggelam dalam samudera kenikmatan yang begitu dalam dan rasanya memang sungguh nikmat sekali,wanita itu ingin terus merasakan seperti saat ini.
27472Please respect copyright.PENANAFNeUyx9P9W
Sementara Darso juga merasa kalau wanita yang sedang Ia setubuhi tengah mabuk birahi, dapat Ia rasakan vagina Ustadzah Anna yang sudah mulai banjir.
27472Please respect copyright.PENANAuqVgdVmW04
Orang tua itu juga menikmati memek Ustadzah Anna yang terasa hangat, licin, dan masih sempit.
27472Please respect copyright.PENANAfAcLEXyVEI
Tiba tiba timbul pikirn iseng dalam diri orang tua itu untuk mengerjai Ustadzah Anna, saat Ustadzah Anna tengah dibuai kenikmatan yang tiada tara, tiba tiba Darso menghentikan gerakannya dan mencabut kontolnya dari dalam vagina Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANA7L8y5vaFi7
Ploopps...
27472Please respect copyright.PENANAhqRwJX1FPf
Ustadzah Anna yang sempat melayang layang di atas awan kenikmatan merasa kan dirinya seperti dijatuhkan dari langit yang tinggi,
27472Please respect copyright.PENANAEC2FynyzUB
Anna : "Kenapa berhenti Pak,?"
27472Please respect copyright.PENANAdMlHBXtvsw
Wanita itu dengan matanya yang terlihat sayu dan wajah yang bersemu kemerahan seperti kepiting rebus.
27472Please respect copyright.PENANADBaS7Z3ioB
Sementara Darso hanya menyeringai.
27472Please respect copyright.PENANAKfehR2HujZ
Anna : "Ayo lakukan lagi,...lakukan Pak,.."
27472Please respect copyright.PENANA2e01VUSWCA
Anna : "Saya mohon lakukan Pak.."
27472Please respect copyright.PENANAZkFESKrDU8
Ustadzah Anna merengek seperti anak kecil yang minta jajan sama orang tuanya.
27472Please respect copyright.PENANAnQhfYn5z4Q
Darso : "Lakukan apa Bu Ustadz?"
27472Please respect copyright.PENANAWl0oWeZTCO
Darso mempermainkan Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAfrcahKTYAY
Anna : "Itu masukin punya Bapak kedalam sini"
27472Please respect copyright.PENANA0gqWp4l9Tb
Ustadzah Anna sambil menunjuk memeknya sendiri.
27472Please respect copyright.PENANAHECIXRguJZ
Darso : "Apa nya yang punya Saya,..?"
27472Please respect copyright.PENANAIZd7Rmjoj0
Darso : "Hmm...Saya tahu maksud Bu Ustadz,..."
27472Please respect copyright.PENANAzQblBTY5WS
Darso : "Maksudnya kontol Saya masuk ke memek Bu Ustadz gitu ya?"
27472Please respect copyright.PENANADjZTQamiGa
Darso masih mempermainkan Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAHHVhdC1Ihs
Anna : "Iya.."
27472Please respect copyright.PENANADNDGA2IgRh
Darso : "Apanya yang iya?"
27472Please respect copyright.PENANAxyhgrulbKQ
Anna : "Itunya Bapak"
27472Please respect copyright.PENANAon6IkxSqtW
Ustadzah Anna masih seperti anak kecil.
27472Please respect copyright.PENANAB3NRkYGQXw
Darso : "Gak mau ah,,,bilang dulu,..begini..."
27472Please respect copyright.PENANAVA1c6NgsCL
Darso : "Sayang, masukin kontolmu ke dalam memek ku ini,...Sayang..."
27472Please respect copyright.PENANAEKtiKI2RHg
Darso : "Entotin aku sepuasmu, puaskan aku Sayang..."
27472Please respect copyright.PENANA39w4FV9teq
Anna : "Sayang, masukin kontolmu ke dalam memek ku ini,....Sayang..."
27472Please respect copyright.PENANAFbqdsKTAvp
Anna : "Entotin aku sepuasmu, puaskan aku Sayang..."
27472Please respect copyright.PENANABNKMIzzRyr
Darso : "Gimana kurang jelas ,..."
27472Please respect copyright.PENANAeESLTSALFw
Darso : "Yang keras sedikit suaranya biar aku mendengarnya Sayang.."
27472Please respect copyright.PENANALpjTy86OgQ
Darso mulai memanggil dengan panggilan sayang.
27472Please respect copyright.PENANAh4GAESSOrV
Anna : "Sayang, masukin kontolmu ke dalam memek ku ini,....Sayang..."
27472Please respect copyright.PENANA8rQ4xVzKJ2
Anna : "Entotin aku sepuasmu, puaskan aku Sayang..."
27472Please respect copyright.PENANADp4AChgc8Y
Kata Ustadzah Anna kali ini terdengar lebih keras dan Darso pun tertawa mendengarnya,
27472Please respect copyright.PENANAcOLJ6L41ls
Darso : "Hahaha,..baiklah Sayang..."
27472Please respect copyright.PENANAY8SIln4pGe
Darso : "Aku akan mengentoti mu sepanjang malam ini"
27472Please respect copyright.PENANAXLBAmV5OtI
Darso masih sambil tertawa.
27472Please respect copyright.PENANAtgNrA4Olfv
Darso kembali memasukan kontolnya kedalam memek dan menggenjot memek Ustadzah Anna yang masih basah. Kali ini dengan suka cita Darso menyetubuhi wanita itu.
27472Please respect copyright.PENANADpv7oYh9gz
Sementara Ustadzah Anna yang sudah dimabuk birahi terpaksa menuruti kemauan Darso.
27472Please respect copyright.PENANAMJu3w6GZ0r
Tak terasa, sudah hampir dua jam mereka terlibat dalam pergumulan panas dan waktu sudah menunjukan pukul 00.30 dini hari, berbagai gaya sudah mereka lakukan dari misionaris, doggystyle, gaya tidur miring dan macam macam gaya yang lain dan selama hampir dua jam itu pula Ustadzah Anna sudah mengalami orgasme sebanyak lima kali, sedang Darso baru sekali.
27472Please respect copyright.PENANA52c0EWu7lH
Dalam hati Ustadzah Anna sebenarnya sangat mengagumi kejantanan dan keperkasaan Darso. Memang meski telah lanjut usia, Darso telah membuat Ustadzah Anna bertekuk lutut padanya. Saat berhubungan intim dengan suaminya, tak sampai sepuluh menit sudah kelar, tapi ini hampir dua jam lebih belum juga ada tanda tanda orang tua itu akan ejakulasi.
27472Please respect copyright.PENANADXuM9MKZtu
Dan yang membuat Ustadzah Anna semakin kagum meski sempat keluar sekali tapi kontol Darso masih bisa berdiri tegak, beda dengan suaminya yang baru keluar sekali saja sudah loyo.
27472Please respect copyright.PENANAYPySOBbkHu
Kini Ustadzah Anna sudah tak merasa canggung lagi dengan Darso, setelah diberi kenikmatan oleh orang tua itu, yang belum pernah Ia dapatkan dari suaminya. Bahkan bibit bibit binal sudah mulai terlihat dari Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANAypleffGPgL
Waktu sudah menunjukan jam 01.30, rupanya hampir tiga jam mereka berlabuh di samudera birahi dan bersama sama mereguk kenikmatan.
27472Please respect copyright.PENANA4KDWkB3Zsy
Sekarang pasangan yang sedang mabuk birahi itu sedang dalam posisi woman on top, nampak tubuh Ustadzah Anna melonjak lonjak diatas selangkangan Darso, wanita itu sudah tak lagi mengenakan jilbabnya, nampak rambutnya yang hitam panjang terurai hingga ke punggung, cantik sekali Ustadzah Anna saat tak mengenakan jilbabnya.
27472Please respect copyright.PENANABEdKLbh8xS
Anna : "Ah,ah,ah,ah,ah,ah,aaaakkhhhhh"
27472Please respect copyright.PENANAqfOq0Uk4Qv
Liar sekali gerakan tubuh Ustadzah Anna yang melonjak lonjak diatas selangkangan Darso, hingga akhirnya Ustadzah Anna merasakan akan ada sesuatu yang meledak dari dalam dirinya, rupanya ia hampir mencapai puncak.
27472Please respect copyright.PENANAl0C8fiP2ww
Anna : "Aku keluar lagi sayaaannggg..."
27472Please respect copyright.PENANAYPx7NN7sbd
Seeerrrrrrr.........
27472Please respect copyright.PENANAMmN96K1OFd
Disusul kemudian Darso yang juga mencapai puncak untuk kedua kalinya
27472Please respect copyright.PENANAcy8lCyBkfc
Darso : "Huaaaaarrrgggghhhh"
27472Please respect copyright.PENANAlQl9JXoDe3
"Crt,crt,crt,crt,crt,crt"
27472Please respect copyright.PENANAJoGEFzNJfx
Ada enam kali tembakan sperma Darso mengisi rahim Ustadzah Anna.
27472Please respect copyright.PENANA6n3nTShhXn
Tubuh Ustadzah Anna ambruk dan memeluk tubuh Darso yang tambun.
27472Please respect copyright.PENANAwUT7QrBIZM
Ustadzah Anna sudah tak mampu lagi menggerakan tubuhnya, rasa rasanya seluruh tulang tulangnya seperti dilolosi dari tubuhnya. Lemas sekali.
27472Please respect copyright.PENANAkMC0jL2q0Q
Darso juga sudah kelelahan.
27472Please respect copyright.PENANA2G9yRSarCQ
Suasana kembali hening, tak ada lagi desahan dan derit suara ranjang tidur yang bergoyang, hanya deru nafas kedua anak manusia berlainan jenis itu dan terpaut usia sangat jauh terdengar terengah engah.
27472Please respect copyright.PENANAu9EFuaPd9B
Dan akhirnya mereka berdua terlelap dalam tidur mereka setelah bercinta sepanjang malam itu.
27472Please respect copyright.PENANA9GgYpKsdWn