
Chapter 08
18948Please respect copyright.PENANAWxRgM8UDsU
Yanto kembali bekerja seperti biasanya, yaitu membersihkan halaman rumah.
18948Please respect copyright.PENANAi7PyZeDUHa
Satu jam kemudian terlihat mobil memasuki pekarangan rumah.
18948Please respect copyright.PENANAWUTvydPpOV
Ternyata Pak Lurah yang datang dari luar kota.
18948Please respect copyright.PENANAcOH45V60yz
Krisna : "Pak, tolong bawain barang barang saya ke dalam ya"
18948Please respect copyright.PENANAodnTrFeITA
Yanto : "Ya Pak"
18948Please respect copyright.PENANAgg7htokmio
Orang tua itu sambil tersenyum geli membayangkan bagaimana seandainya Pak Lurah tahu bahwa istrinya yang cantik itu dari malam tadi sampai pagi di gagahi dua orang bandot tua.
18948Please respect copyright.PENANAfNklbayfdg
Yanto membawa masuk barang barang Pak Lurah masuk kedalam kamar, disana Ia melihat Nia sudah terlihat rapi dan bersih dan yang selalu membuat kontol Yanto selalu ngaceng adalah Nia terlihat sangat cantik sekali dan begitu menggairahkan.
18948Please respect copyright.PENANAD7OoP5ogFi
Sementara Nia tak begitu menghiraukan Yanto, sikapnya biasa saja seperti tak ada apa apa.
18948Please respect copyright.PENANATAaMB9iLg4
Setelah selesai memasukkan barang barang Pak Lurah, Yanto kembali mengerjakan tugasnya.
18948Please respect copyright.PENANACczYmWm3qI
Tak terasa hari sudah berganti sore, Yanto sudah menyelesaikan semua pekerjaannya hari itu, kini Ia bersiap untuk pulang, sebelum pulang Ia bermaksud membersihkan diri ke kamar mandi dibelakang, saat hendak masuk kamar mandi, Yanto melihat Nia yang memakai tank top warna biru dengan rok span warna putih sedang mencuci piring didapur, saat sedang mencuci posisi Nia membungkuk, sedang pantatnya yang membulat besar itu agak diangkat sedikit.
18948Please respect copyright.PENANAruXiVgaps1
Melihat pemandangan itu, batang kontol Yanto kembali berdiri, Yanto pun mendekati Nia dan merangkulnya dari belakang.
18948Please respect copyright.PENANAh7aT0X9MTD
Yanto : "Cantik sekali Bu Lurah, kalau pakai baju ini, saya jadi pengin lagi"
18948Please respect copyright.PENANA8odFnTwDRm
Nia : "Pak Yanto ini apa apaan sih, nanti kalau ketahuan suami saya gimana?"
18948Please respect copyright.PENANAbhE5uPHKZd
Nia sedikit sewot.
18948Please respect copyright.PENANAu6ko9XLCMS
Wanita cantik itu tak habis pikir dengan bandot tua satu itu, gak ada capeknya orang tua itu, pagi tadi udah menggagahinya, ditambah bekerja seharian tapi sorenya masih pengin minta lagi.
18948Please respect copyright.PENANANhu7S5NP98
Yanto : "Pak Lurah sedang tidur pules,"
18948Please respect copyright.PENANA1tsJGdgRF6
Yanto : "Gak mungkin dia tahu kecuali kalau Bu Lurah pingin dia tahu...."
18948Please respect copyright.PENANAQ5UHrtB5AI
Yanto : "Udah gak usah lama lama turutin saja kemauan saya"
18948Please respect copyright.PENANAKn8TWt1gYP
Nia : "Udah buruan,..tapi jangan lama lama"
18948Please respect copyright.PENANArh0Ahp8gkA
Nia agak kesal juga.
18948Please respect copyright.PENANAkMq44QUDQE
Yanto : "Beres, nggak sampai 10 menit, hehehe"
18948Please respect copyright.PENANAoeCD7jL3Ou
Seringai Yanto menambah Nia tambah kesal.
18948Please respect copyright.PENANAvy4tQhadfY
Yanto segera memelorotkan kolornya, kontolnya yang sudah berdiri tegak meloncat dari sarangnya, kemudian Yanto menyingkap rok Nia ke atas dan juga memelorotkan celana dalam yang dikenakan ibu muda cantik itu.
18948Please respect copyright.PENANAJbnV74khKG
Yanto meludahi batang kontolnya, lalu batang kontol besar dan panjang juga hitam berurat itu Ia gesek gesekan sebentar dibelahan pantat Nia.
18948Please respect copyright.PENANAxaXM3jASn4
Tak lama kemudian kontol Yanto mulai membelah liang vagina Nia dan menusuknya ke dalam memek wanita itu.
18948Please respect copyright.PENANATy7CLhqaUT
Nia pun mengernyitkan dahinya merasakan perih yang teramat sangat.
18948Please respect copyright.PENANAiZcYTBMeAI
Nia : "Auuuwww,...sakiiiitt...pelan pelan Pak"
18948Please respect copyright.PENANASr9ocMv0lG
Yanto : "Tenang saja Lonteku,...nanti juga lama lama enak"
18948Please respect copyright.PENANA96gqVR6up6
Yanto mulai menggerakan pinggulnya maju mundur dan sore itu kedua insan berlainan jenis itu kembali mengulangi persetubuhannya ,dalam posisi berdiri.
18948Please respect copyright.PENANAM9TGTD4QRw
Nia sedikit membungkukan badannya.
18948Please respect copyright.PENANA7QXCnk07hN
Sementara Yanto menusuk vaginanya dari belakang.
18948Please respect copyright.PENANANqadPZ7spA
Persetubuhan sore itu terlihat panas, Yanto semakin menaikan temponya menusuk nusuk vagina Nia, kedua tanganya meremasi payudara montok Nia yang ikut terguncang seiring gerakan maju mundur pinggul Yanto.
18948Please respect copyright.PENANAFHemNttIIo
Yanto memalingkan wajah Nia ke arahnya dan kemudian bibirnya menyambar bibir ibu muda yang cantik itu, melumatnya dengan penuh nafsu.
18948Please respect copyright.PENANAH2gnuFknPl
Nia yang juga sudah merasakan birahinya kembali bangkit membalas pagutan bandot tua itu.
18948Please respect copyright.PENANAMRQ8lsQUfb
Nia : "Hmmpppptttt"
18948Please respect copyright.PENANAMnMS3DwVEt
Rasa sakit yang dirasakan Nia sudah hilang dan kini berganti dengan kenikmatan, wanita itu pun mendesah lirih agar tak membangunkan suaminya yang sedang tidur.
18948Please respect copyright.PENANAOSODpZtYsY
Nia : "Ah,ah,ah,ah,aaakhhhh,...."
18948Please respect copyright.PENANA15O4U7NP7m
Yanto juga merasakan kenikmatan yang sama, orang tua itu merasakan memek Nia begitu licin dan hangat, hingga saking nikmatnya, Ia tak dapat menahannya, sampai akhirnya tubuhnya mengejang, begitu juga dengan Nia yang juga merasakan ogasmenya akan datang, tubuh Nia melengkung dan keduanya pun orgasme secara bersamaan.
18948Please respect copyright.PENANAytGZquA852
Seeeerrrrr....Seeeerrrrr...Seeerrrrr
18948Please respect copyright.PENANADKF7jxVz4H
Crt,crt,crt,crt,crt
18948Please respect copyright.PENANAU0VLoAZZNk
Ada lima kali tembakan sperma Yanto mengisi rahim Nia dan beruntung waktu itu bukan waktu yang subur bagi rahim Nia.
18948Please respect copyright.PENANASdp2Z2DIbz
Suara keduanya terdengar terengah engah usai persetubuhan itu.
18948Please respect copyright.PENANAtvKPVsFKBM
Yanto mencabut batang kontolnyadari vagina Nia, kemudian Ia memungut celana dalam Nia dan memasukannya ke saku.
18948Please respect copyright.PENANA6jbjPhXUf4
Yanto : "Mulai sekarang kalau lagi dirumah jangan pakai daleman.."
18948Please respect copyright.PENANAr0BotD2T9I
Yanto : "Biar kalau lagi pengin biar cepet"
18948Please respect copyright.PENANAJCz88MCvDu
Sebelum pergi Yanto mengecup kening Nia.
18948Please respect copyright.PENANANFYaP7XX1u
Muaaacchhh...
18948Please respect copyright.PENANAywSySmIrnx
Yanto "Terima kasih untuk pelayanan hari ini"
18948Please respect copyright.PENANA8P2gQg7GU6
Yanto lalu pergi meninggalkan Nia.
18948Please respect copyright.PENANAFyGt5IRqtz
Setelah merapikan diri, Nia kembali mengerjakan pekerjaanya yang sempat tertunda.
18948Please respect copyright.PENANAZiC1DxKa6O
18948Please respect copyright.PENANAdcGr2X9ilU
18948Please respect copyright.PENANAhcmH5N34Yi
Sementara itu kesokaan harinya...
18948Please respect copyright.PENANAShP3AeUQn2
18948Please respect copyright.PENANAt18qfKWKwE
Anna
Darso hendak mengantar Ustadzah Anna ke kantor Polisi untuk menjenguk suaminya yang sedang di tahan di sel MaPolres setempat.
18948Please respect copyright.PENANAkdyELAGg2h
Ustadzah Anna tadinya ingin pergi sendiri dengan memesan ojek online, tapi setelah dirayu rayu oleh Darso, akhirnya mau juga Ia berboncengan dengan Darso.
18948Please respect copyright.PENANAtbGOw0Zj56
Tiba di Mapolres keduanya langsung masuk ke dalam, mereka menemui petugas yang sedang berjaga dan memberi tahu ingin bertemu dengan Ustadz Afandi, tak lama mereka menunggu akhirnya Ustadz Afandi datang menemui mereka, Ustadzah Anna tak kuasa menahan tangis saat Ia melihat suaminya yang terlihat sangat lesu dan nampak seperti keletihan, nampak ada luka lebam di bagian wajah, kusut sekali ustadz Afandi saat itu.
18948Please respect copyright.PENANACSRJdwLwsX
Anna : "Assalamu’alaikum.. Abi, gimana kabar Abi disini?"
18948Please respect copyright.PENANA81H9sfGT4J
Darso : "Assalamu;alaikum Ustadz"
18948Please respect copyright.PENANAjyepXsBq8j
Ustadz Afandi tak menjawab pertanyaan istrinya, hanya lelehan air mata keluar dari sudut matanya.
18948Please respect copyright.PENANAZfeOIE9NP9
Afandi : "Rasanya aku ingin mati saja Umi,..."
18948Please respect copyright.PENANA6xygmEnP56
Afandi : "Mereka telah memaksaku untuk mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan"
18948Please respect copyright.PENANASDIPX0Joqn
Afandi : "Dan karena tak tahan dengan semua siksaan aku terpaksa mengakui,..."
18948Please respect copyright.PENANAYidLAauJVC
Afandi : "Mereka sudah melecehkan Abi, Umi...."
18948Please respect copyright.PENANAJV2QuqhgBu
Afandi : "Abi sudah kotor,..Hiks,hiks,hiks"
18948Please respect copyright.PENANALClglMGUAb
Ustadz Afandi menceritakan bahwa baru semalam berada di sel Mapolres itu ia mengalami siksaan lahir batin yang begitu hebat, dari siksaan fisik yang dilakukan oleh para penyidik ditambah lagi Ia dimasukan kedalam sel bersama dengan tahanan kriminal lainnya dan di dalam sel itu ia diperlakukan tidak senonoh oleh para Napi.
18948Please respect copyright.PENANAp1EkSJfqt8
Didalam sana, bahkan sampai ada yang menyodomi Ustadz afandi hingga membuat Ustadz Afandi tak kuasa menahan siksaan itu, akhirnya dengan terpaksa Ia harus mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan.
18948Please respect copyright.PENANABCICibknTn
Perih sekali hati Ustadzah Anna mendengar cerita suaminya, Ia sampai tak sanggup mendengarnya. Pertemuan dengan suaminya di Mapolres itu tak berlangsung lama karena petugas jaga mendatangi mereka dan menyampaikan bahwa waktu berkunjung sudah habis.
18948Please respect copyright.PENANAUFwWpxHKwP
Ustadz Afandi sudah di bawa masuk lagi ke dalam selnya.
18948Please respect copyright.PENANAvVT6zGcZZs
Ustadzah Anna dan Darso meninggalkan MaPolres, namun baru sampai didepan pintu keluar Darso bertemu dengan Kapolres, yaitu AKBP Haryadi.
18948Please respect copyright.PENANA9Jmg8IJ9A1
Haryadi : "Pak Darso"
18948Please respect copyright.PENANA2I2fKTjqm5
Darso : "Selamat Pagi Komandan"
18948Please respect copyright.PENANAEezcAqO2QN
Haryadi : "Ah, Pak Darso bisa aja, gimana kabarnya?"
18948Please respect copyright.PENANAOfXbMi2gF6
Darso : "Yah seperti yang Bapak lihat, saya masih seger buger gini"
18948Please respect copyright.PENANAnZfbtKAaCp
Haryadi : "Gimana kabar Anton?"
18948Please respect copyright.PENANACVnOjyxy88
Haryadi : "Saya dengar sekarang dia udah dipromosikan"
18948Please respect copyright.PENANAD6r4ivHNbh
Haryadi : "Naik setingkat lebih tinggi dari saya.....selamat ya Pak"
18948Please respect copyright.PENANAs33TDDp2dq
Pak Haryadi memberi ucapan selamat pada Darso untuk anaknya.
18948Please respect copyright.PENANAIXF5IeUhoZ
AKBP Haryadi yang sebagai Kapolres di tempat Darso tinggal memang teman satu angkatan dengan anaknya yang sama sama mengenyam pendidikan di akademi kepolisian.
18948Please respect copyright.PENANAWgN6OnYzqh
Kapolres itu mengajak Darso duduk di ruang loby, Ustadzah Anna juga ikut gabung hanya tempat duduknya memisah.
18948Please respect copyright.PENANA6bOK5Vwbq8
Meski sudah menjadi seorang Kapolres namun pak Haryadi sangat menghormati kedua orang itu bercakap cakap, hingga Darso menyinggung soal Ustadaz Afandi.
18948Please respect copyright.PENANA2k30FaRpVq
Darso : "Gimana dengan kasus Ustadz Afandi Pak Kapolres?"
18948Please respect copyright.PENANAY8MYUu9oWN
Haryadi : "Hmm,..ini kasus berat Pak"
18948Please respect copyright.PENANAhCMr4ycXcW
Haryadi : "Dan tersangka sudah mengakuinya, ancamannya pun hukuman mati"
18948Please respect copyright.PENANAn3GF0yC8wd
DEGH..
18948Please respect copyright.PENANAnp3v9jdgMc
Jantung Ustadzah Anna seperti berhenti mendengar pernyataan Kapolres.
18948Please respect copyright.PENANA87oINQ0EDL
Anna : "Tapi suami saya tidak bersalah Pak,...kenapa dihukum seberat itu"
18948Please respect copyright.PENANAkjdLMxueqP
Ustadzah Anna dengan suara gemetaran, emosi sudah mulai tak terkendali.
18948Please respect copyright.PENANAxNZeGMIieR
Haryadi : "Itu nanti, ibu bisa melakukan pembelaan di pengadilan,"
18948Please respect copyright.PENANAOo56xfAkuQ
Haryadi : "Tapi untuk saat ini berkas berkasnya sudah ditanda tangani oleh tersangka,"
18948Please respect copyright.PENANAD5FDQlsavC
Haryadi : "Kami tinggal melengkapinya,"
18948Please respect copyright.PENANArhgZIqPJjh
Haryadi : "Kemungkinan dua minggu yang akan datang akan kami limpahkan ke Kejaksaan,"
18948Please respect copyright.PENANAMI2BzqSSxf
Haryadi : "Ibu bisa melakukan pembelaan nanti setelah ada proses pengadilan"
18948Please respect copyright.PENANATJroHTQ49H
Ustadzah Anna sudah tak sanggup berkata kata lagi, matanya terlihat sembab, tubuhnya terasa lemas, ingin rasanya ia pingsan saat itu, tapi Ia mencoba menguatkan dirinya.
18948Please respect copyright.PENANADYcGEx6oPs
Melihat hal itu Darso pun berpamitan pada Kapolres, namun sebelumnya sempat tukeran nomer HP dengan Kapolres.
18948Please respect copyright.PENANAhyPYNmdAnK
Haryadi : "Simpan saja nomer saya Pak Darso"
18948Please respect copyright.PENANADsqbnfw54Q
Haryadi : "Barangkali sewaktu waktu Pak Darso membutuhkan Saya"
18948Please respect copyright.PENANACZNfgd7Ff4
Darso : "OK,...Pak...kami pamit dulu"
18948Please respect copyright.PENANAW3hJBih9ro
Kemudian Darso dan Ustadzah Anna pun meninggalkan Mapolres, dengan berboncengan naik motor milik Darso, tak berapa lama kemudian sampailah mereka dirumah kontrakan Ustadzah Anna.
18948Please respect copyright.PENANAD0MoyRmz4X
Anna : "Terimakasih atas bantuan Pak Darso"
18948Please respect copyright.PENANA4gQ4rMhmvR
Anna : "Saya tak bisa membalasnya, semoga Allah membalas kebaikan Pak Darso"
18948Please respect copyright.PENANAPtkzjZojr7
Ustadazah Anna turun dari motor dan kemudian masuk ke dalam rumah kontrakannya, baru beberapa langkah Ia berhenti.
18948Please respect copyright.PENANAOkSyWdGlhh
Darso : "Saya bisa membantu Ustadz Afandi keluar dari penjara,...tapi itu tak mudah..."
18948Please respect copyright.PENANA6VUlnDopX2
Darso : "Maka saya mengajukan syarat buat Bu Ustadaz"
18948Please respect copyright.PENANAyogaYzcah6
Darso : "Itu juga kalau Bu Ustadz mau menerimanya"
18948Please respect copyright.PENANA8t7EiC3xF5
Mendengar kata kata Darso, Ustadzah Anna seperti mendapat secercah harapan, Ia tahu Darso bisa menolong suaminya, Ustadzah Anna tak peduli dengan syarat apa yang akan diminta Darso, asal suaminya bebas dari penderitaan Ia akan melakukan apa saja.
18948Please respect copyright.PENANABNiWiLbPvC
Anna : "Apa syarat yang bisa saya lakukan Pak?"
18948Please respect copyright.PENANA1tp9mRUyeL
Darso : "Syaratnya Bu Ustadz mau tidur dengan saya"
18948Please respect copyright.PENANAbn2lI8wuwM
DEGH...
18948Please respect copyright.PENANAh0xWtJO9Kb
Jantung Ustadzah Anna seperti terhenti mendengar kata kata Darso
18948Please respect copyright.PENANAD9BuGkuNqg
Berat sekali syarat yang diajukan Darso untuknya, apakah Ia harus menjual kehormatannya demi membebaskan suaminya dari penjara bahkan ancaman hukuman mati.
18948Please respect copyright.PENANAKhkN9AGHof
Ustadzah Anna mendadak kepalanya menjadi pening.
18948Please respect copyright.PENANAwxfNzlKCN9
Darso : "Bu Ustadz tak harus menjawabnya sekarang"
18948Please respect copyright.PENANAnW1NB9U15X
Darso : Malam ini silahkan Bu ustadz pertimbangkan dengan penuh pertimbangan"
18948Please respect copyright.PENANAmAR87u35D8
Darso : "Ingat nasib Ustadz Afandi Bu Ustad....."
18948Please respect copyright.PENANAhZ6qd4TRMp
Darso : "Saya pamit dulu Bu Ustdaz,"
18948Please respect copyright.PENANAwscrPsxKzs
Darso : "Besok saya ke sini lagi meminta jawaban dari Bu ustadz"
18948Please respect copyright.PENANAq3YYDBzhxR
Darso sambil menyetater motornya dan kemudian pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
18948Please respect copyright.PENANAQDDlwf1rhl
Ustadzah Anna masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kekamar nya, disana Ia merebahkan tubuhnya, berat sekali cobaan yang harus Ia hadapi saat ini, suaminya sedang di penjara dan mengalami siksaan lahir batin yang luar biasa hebatnya, sampai Ia tak sanggup membayangkan bagaimana nasib suaminya kalau lama dipenjara, baru semalam saja ia sudah mengalami siksaan yang begitu berat.
18948Please respect copyright.PENANA6DTypNnHGu
Hatinya bimbang,apakah menerima persyaratan yang diajukan Darso dengan konsekuensi Ia harus menjual kehormatannya, ataukah pasrah menerima kenyataan hidup ini.
Satu sisi hatinya berkata.
18948Please respect copyright.PENANA1bcQxTuOBh
"Anna, terima saja persyaratan yang diajukan Darso...."
18948Please respect copyright.PENANAlZDVMqZiEY
"Dengan begitu kamu bisa membebaskan suamimu dari segala penderitaan"
18948Please respect copyright.PENANAgItnDPehtT
Satu sisi hati yang lainnya berkata.
18948Please respect copyright.PENANABV2vBpTAJb
"Jangan Anna, jangan kau lakukan itu, itu sangat berdosa, jangan kau lakukan itu"
18948Please respect copyright.PENANAH5qq01xeLX
Ustadzah Anna menjadi pusing memikirkannya, namun dalam relung hatinya yang paling dalam Ia sangat menyayangi suaminya, tak sanggup rasanya Ia membayangkan penderitaan yang di alami suaminya saat dipenjara.
18948Please respect copyright.PENANAB8JeNDQchQ
Lama Ia memikirkan semuanya itu membuat kepalanya pening, lelehan air matanya keluar dari sudut matanya, Ustadzah Anna pun meratapi nasibnya.
18948Please respect copyright.PENANAYnJOJGHZfQ
Anna : "Ya Allah, kenapa kau berikan cobaan seberat ini kepadaku Ya Allah"
18948Please respect copyright.PENANAsdi4qjSdLQ
18948Please respect copyright.PENANAstXhcQK345
18948Please respect copyright.PENANAlWDuMrf3ks
Sementara itu...
18948Please respect copyright.PENANARsocp7O1Ct
Darso sudah berada di warung kopi milik Parjo, saat baru menyeruput kopinya, dering suara HP nya terdengar.
18948Please respect copyright.PENANA0FC9dajJlg
Tuuuttttt...Tuuutttt....
18948Please respect copyright.PENANAEokb70dxWn
Darso : "Halo, Iya Pak Kapolres,ada yang bisa saya bantu?"
18948Please respect copyright.PENANATnf3Ofp2dH
Haryadi : "Pak Darso, bisa ke kantor sekarang Pak?"
18948Please respect copyright.PENANASfJDsJs5Ui
Darso : "Iya Pak,bisa...tunggu setengah jam lagi saya tiba disana"
18948Please respect copyright.PENANA7UeKDrOKo9
Haryadi : "Ya, sudah saya tunggu ya Pak,..selamat siang"
18948Please respect copyright.PENANAQHMRDh3MXn
Kapolres kemudian menutup telepon.
18948Please respect copyright.PENANAJ83bMug3XG
Darso juga menutup telepon.
18948Please respect copyright.PENANACEOxcps4R7
Kemudian Ia membayar kopi yang baru diminumnya.
18948Please respect copyright.PENANAr7yAUca5Sv
Parjo : "Buru buru amat sih Pak Darso,"
18948Please respect copyright.PENANAC1dKfL4Lbj
Darso : "Iya nih, ada urusan dengan Pak Kapolres...udah dulu ya Jo”
18948Please respect copyright.PENANAhuea0Nk146
Darso meninggalkan warung.
18948Please respect copyright.PENANAX7vcu2LXcf
Motor Darso melaju di jalanan dengan kecepatan sedang, setengah jam kemudian sampailah Darso di Mapolres dan ia langsung menuju ke dalam ruangan Kapolres.
18948Please respect copyright.PENANA5a8iEOpul7
Tok,tok,tok
18948Please respect copyright.PENANAsTTR1xgsUg
Haryadi : "Silahkan masuk Pak"
18948Please respect copyright.PENANAgUwE2DmPyk
Darso masuk memberikan salam dan duduk dikursi berhadapan dengan Kapolres.
18948Please respect copyright.PENANA9zvFsqrxVT
Darso : "Ada apa ini Pak kok kayaknya ada urusan penting?"
18948Please respect copyright.PENANAlnT7FkvvjY
Haryadi : "Begini Pak Darso,tadi saya dapat telepon dari Polda"
18948Please respect copyright.PENANAnZtuQlVakC
Haryadi : "Bahwa ternyata ada kesalahan prosedur dalam menangkap Ustadz Afandi kemarin"
18948Please respect copyright.PENANA8fplL1CHkN
Darso : "Maksudnya gimana Pak,..Saya belum mengerti?"
18948Please respect copyright.PENANA15pJX1KaTQ
Haryadi : "Begini Pak Darso, kami akui ada kesalahan informasi dari inteligen kami"
18948Please respect copyright.PENANAAut3pCVil4
Haryadi : "Bahwa Ustadz Afandi yang kemarin kami tangkap bukanlah terorisnya,"
18948Please respect copyright.PENANAG0HdEGpyU6
Haryadi : "Ternyata ada Ustadz Afandi lain di wilayah Polres ini"
18948Please respect copyright.PENANAQXyE4cgzFj
Haryadi : "Dan untuk itu saya minta bantuan Pak Darso"
18948Please respect copyright.PENANALYHaWVZ0gx
Haryadi : "Untuk menyelamatkan reputasi kami"
18948Please respect copyright.PENANAsxkNg7bbIS
Darso : "Apa yang bisa saya lakukan dalam hal ini Pak Kapolres?"
18948Please respect copyright.PENANAQ2J0tyo0bL
Haryadi : "Kita bebaskan Ustadz Afandi dengan alasan Pak Darso sebagai Penjamin"
18948Please respect copyright.PENANAddktF2YjNy
Mendengar pernyataan Kapolres, hati Darso bertambah senang, peluang dirinya untuk bisa meniduri Ustadzah Anna semakin besar, tapi itu semua tergantung juga dari usahanya membujuk wanita itu.
18948Please respect copyright.PENANAnxAoYvuSuJ
Darso : "Oke,..Saya menerimanya Pak, saya mau jadi penjamin bagi Ustadz Afandi"
18948Please respect copyright.PENANAq1Sef5EAZX
Haryadi : "Baik, ini akan kita proses"
18948Please respect copyright.PENANAoOfNdBRZCN
Haryadi : "Kemungkinan dua hari kedepan bisa kami lepaskan"
18948Please respect copyright.PENANAxiA7HZA8iR
Darso : "Oke,...kalau begitu saya pamit dulu Pak."
18948Please respect copyright.PENANAFMEvGRnvgW
Dengan penuh suka cita Darso pulang kerumahnya untuk berisitirahat, sudah terbayang dalam angan angannya bisa meniduri Ustadzah Anna.
ns216.73.216.192da2