x
"Non... Nonn... Nonnn!!!"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbE9g7eFP8
Suara itu menarikku dari alam bawah sadar nakalku. Kubuka mata perlahan, pandanganku masih kabur.
"Eh... apa yang...?" Mang Yono berdiri di hadapanku, wajahnya tak bisa kubaca. Ada sesuatu yang berbeda dalam sorot matanya—sesuatu yang membuatku berdesir.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleYGpJYt7U
"Ah, akhirnya Non bangun juga," ucapnya, suaranya serak. "Saya mau balik, tapi gak enak ninggalin Non sendirian dalam keadaan... begini. Non tidurnya pules tadi."
Tangannya menunjuk ke arah tubuhku—badanku berkeringat banyak, terutama ada yang terasa basah kuyup dibawah sana.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlG8DWm14Py
“Apakah aku baru saja mengalami orgasme dari lamunanku dan kebawa tidur? Ah..malu banget.. Bagaimana Mang Yono akan memandang majikan sepertiku ini?” batinku resah.
Aku pun memandangnya, "Ehmm.. Maaf Mang, aku ketiduran ya..." Jawabku dengan gemetar. Tubuhku masih lemas, tapi ada panas yang menggelora di antara pahaku.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJrtrEZNMq
“Iya gapapa non, non mungkin kecapean atau karna pijatan saya yang keenakan? Hehehe..” “Saya masuk dulu ya non, mau siap-siap kerja ke kebun..” ucapnya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCAgHfIDcG
Aku pun hanya merespon dengan mengangguk, setelah akhirnya ia masuk kedalam kamarnya, aku menyentuh celanaku.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhP0OoVd8r
Basah.
Sangat basah.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwxteKGeda
"Dania... segitunya kah kau menginginkannya?" Jemariku menyusuri perutku yang panas, turun... turun... sampai menyentuh kain lembab yang menempel di kulit.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDN1aD92Ff
"Sange yang kau rasakan membawamu ke jurang, Dania!" Kutarik jari-jariku, melihat cairan bening yang melumurinya. Bau musky memenuhi udara.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIpkbe0XiF
"Pikiran yang memabukkan itu..." Mataku tertuju ke pintu—ke arah di mana Mang Yono menghilang.
"Jawabannya ada di sana." Kuhela napas dalam.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dB1mJgry0
"Ini takdir, kan?"
"Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan ini?" Hari ini telah mengubah segalanya, dengan langkah goyah, aku berdiri.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHi1ibJdql
"Jika laki-laki bisa, kenapa aku tidak?" Kutanggalkan satu per satu "perempuan"-ku.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMbOgyaS4x
Satu... dua... tiga...
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCLk6OV7wU
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZkr4LzMGX
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.192da2
