
Matahari mulai tinggi ketika aku bersembunyi di balik pepohonan, mengintip mereka berdua.
Kulihat Kak Dania memandangi Mang Yono dengan sorot mata yang aneh..
371Please respect copyright.PENANAiD0nkPo16g
“Kan kemarin udah non, emang masih mau lagi?” Suara genit Pak Mulyono
“Masih mau lagi aku mang…” Balas Dania sambil menunjuk-nunjuk manja dada Mang Yono.
371Please respect copyright.PENANAaVGuhM0nqj
“Mau sampai berapa lama sih non?”
Dania pun mendekat, bibirnya mengarah ketelingan Mang Yono, "S-e-m-a-m-p-u-n-y-a?" Bisiknya manja.
371Please respect copyright.PENANADFwzVnOhRp
Mang Yono tersedak. "Non Dania... selalu bisa ngegoda mamang..."
"Hihihi... siapa yang goda?" Tangannya meraih kerah baju Mang Yono.
"Itu pernyataan mang..." Dan kemudian….
371Please respect copyright.PENANAbC52w3Ubgn
Aku melihat—
Tangan Mang Yono yang besar meremas pantat Dania.
"Ahh... Pak Yono..." Desah Dania manja.
371Please respect copyright.PENANAqU8kIBdOk8
Mang Yono mendorongnya ke pepohonan sambil terus meremas-remas pantat Dania.
Dania mendesah. "Nggghh... selalu keras banget sih ini..." Ucapnya ketika selangkangan Mang Yono menyentuhnya pahanya.
371Please respect copyright.PENANAYJzotrKR95
"Mana bisa tahan dia, ngeliat nona majikannya lagi menggemaskan gini." gumam Mang Yono, nafasnya menghangatkan kulit Dania.
371Please respect copyright.PENANAoJt4BGTFus
Aku tak bisa bergerak…
Tak bisa berkedip menyaksikan kejadian itu…
Hanya bisa menatap saat— Baju olahraga itu tersingkap.
Payudara Kak Dania yang montok terlihat.
371Please respect copyright.PENANAOaA1ORYgQk
Dan...
Mang Yono mulai MENJILAT.
371Please respect copyright.PENANAPF0pbjiMLk
"Aaahhh!!!" Desahan Dania memenuhi udara.
371Please respect copyright.PENANA6cqNdCMB2h
Tubuhku panas…
Sangat panas…
Dan yang paling mengerikan— Aku mulai basah.
371Please respect copyright.PENANALTVoKk6lLJ
"Nngh—!"
371Please respect copyright.PENANAX24ggypiOn
371Please respect copyright.PENANAcbNsph7ln1
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.192da2