x
Langkah Nada tertatih-tatih saat berjalan meninggalkan gazebo.
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcBXFBHBcl
Setiap gerakan membuat selangkangannya terasa perih, bekas hantaman pertama batang kejantanan yang baru saja merenggut kemurniannya. Napasnya masih tersengal, tubuhnya lemas, tapi yang lebih menyakitkan adalah suara erangan Dania yang masih terdengar samar-samar dari balik rumah penjaga kebunnya itu.
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CHN2NVQMy
"Ahh! Lebih dalam! Lebih kenceng!!"
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8fE2RB4lC
Mang Joko memegangi lengannya, menopang tubuh Nada yang hampir terjatuh. "Tuh dengar gak non? Non Dania masih ngentot sama Yono," bisiknya sambil tertawa pendek. "Ya kayak gitu non Dania kalau udah keenakan di entot. Mulutnya bikin merinding kalau ngedesah. Udah gila kontol, non Dania kalau udah keenakan."
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkf6ZOsgTMt
Nada hanya bisa meringis. Ia masih tidak menyangka... pria yang akhirnya mendapatkan keperawanannya adalah salah satu asisten kebun kepercayaan pamannya, orang yang seharusnya menjaga keluarga ini, bukan mempermainkan mereka.
Saat sampai di depan pintu belakang rumah, Mang Joko tiba-tiba menarik Nada dan menempelkan bibir kasar itu ke mulutnya. Ciuman dalam serta ia memasukan lidahnya kedalam mulut Nada, "Ini ciuman perpisahan," gumamnya saat akhirnya melepaskan bibir Nada yang sudah memerah.
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW81vmKQlTx
Tapi sebelum Nada bisa menjauh, Mang Joko menangkap pergelangan tangannya lagi. "Non Nada sekarang milik Mang Joko," bisiknya, nafasnya berat. "Dan Mang Joko akan terus menginginkan non."
Matanya berbinar licik. "Biarlah non Dania dinikmati Yono sendirian. Tahu gak? Sebenarnya non Dania jatuh cinta sama Yono. Makanya Yono beruntung bisa dapetin keperawanannya."
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fZ6vn7Gt3
Nada menelan ludah. Informasi itu seperti tamparan. “Kak Dania... jatuh cinta dengan orang seperti Mang Yono?”
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoappyYygSX
Dengan susah payah, Nada menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua. Tapi langkahnya terhenti di depan kamar Rania. Dari balik pintu, terdengar bisikan-bisikan pelan dan Nada tahu persis apa yang terjadi di dalam.
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdQnwm6MiB
"Aku mau lagi…" Suara laki-laki, suara yang Nada yakinin itu Bagus.
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4y6zuOCIq
Ia bahkan lupa wajah Bagus seperti apa, saking ia jarang melihat Bagus.
Nada membayangkan adegan di dalam, Rania mengangkat salah satu kakinya, Bagus memasukan batang kejantanannya lagi, membuat Rania menjerit.
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4M5wFr0Om9
"Ahh! Lebih dalam! Lebih kenceng!!"
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYbNazylO6
Nada menggigit bibirnya, “Dasar Rania…”
Tapi yang lebih membuat darahnya mendidih adalah kenyataan bahwa semua ini sudah diketahui Mang Joko.
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Lz8S3LQVd
12Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF73vUTWuo8
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.12da2
