x
Langkah Nada tertatih-tatih saat berjalan meninggalkan gazebo.
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡga4mjBVVzO
Setiap gerakan membuat selangkangannya terasa perih, bekas hantaman pertama batang kejantanan yang baru saja merenggut kemurniannya. Napasnya masih tersengal, tubuhnya lemas, tapi yang lebih menyakitkan adalah suara erangan Dania yang masih terdengar samar-samar dari balik rumah penjaga kebunnya itu.
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0Ym0d4T8J
"Ahh! Lebih dalam! Lebih kenceng!!"
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVxPQj8E2x
Mang Joko memegangi lengannya, menopang tubuh Nada yang hampir terjatuh. "Tuh dengar gak non? Non Dania masih ngentot sama Yono," bisiknya sambil tertawa pendek. "Ya kayak gitu non Dania kalau udah keenakan di entot. Mulutnya bikin merinding kalau ngedesah. Udah gila kontol, non Dania kalau udah keenakan."
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl3N3WI7INi
Nada hanya bisa meringis. Ia masih tidak menyangka... pria yang akhirnya mendapatkan keperawanannya adalah salah satu asisten kebun kepercayaan pamannya, orang yang seharusnya menjaga keluarga ini, bukan mempermainkan mereka.
Saat sampai di depan pintu belakang rumah, Mang Joko tiba-tiba menarik Nada dan menempelkan bibir kasar itu ke mulutnya. Ciuman dalam serta ia memasukan lidahnya kedalam mulut Nada, "Ini ciuman perpisahan," gumamnya saat akhirnya melepaskan bibir Nada yang sudah memerah.
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENZ0HUjkco
Tapi sebelum Nada bisa menjauh, Mang Joko menangkap pergelangan tangannya lagi. "Non Nada sekarang milik Mang Joko," bisiknya, nafasnya berat. "Dan Mang Joko akan terus menginginkan non."
Matanya berbinar licik. "Biarlah non Dania dinikmati Yono sendirian. Tahu gak? Sebenarnya non Dania jatuh cinta sama Yono. Makanya Yono beruntung bisa dapetin keperawanannya."
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMkfi0r1nT
Nada menelan ludah. Informasi itu seperti tamparan. “Kak Dania... jatuh cinta dengan orang seperti Mang Yono?”
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4hDh5cFDt
Dengan susah payah, Nada menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua. Tapi langkahnya terhenti di depan kamar Rania. Dari balik pintu, terdengar bisikan-bisikan pelan dan Nada tahu persis apa yang terjadi di dalam.
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYo3lpwteu0
"Aku mau lagi…" Suara laki-laki, suara yang Nada yakinin itu Bagus.
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnQEkyUpzw
Ia bahkan lupa wajah Bagus seperti apa, saking ia jarang melihat Bagus.
Nada membayangkan adegan di dalam, Rania mengangkat salah satu kakinya, Bagus memasukan batang kejantanannya lagi, membuat Rania menjerit.
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32FZdq3ZPr
"Ahh! Lebih dalam! Lebih kenceng!!"
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsCqEpdBUX
Nada menggigit bibirnya, “Dasar Rania…”
Tapi yang lebih membuat darahnya mendidih adalah kenyataan bahwa semua ini sudah diketahui Mang Joko.
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHt0Iif1DFe
25Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzd6I7gSml
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.192da2
