x
Jessie terkejut mendengar suara yang sangat dikenalnya. Dia segera menyingkirkan lemari penghalang dan membuka pintu. Tertegun melihat Roman berdiri di hadapannya.
"Kau, bagaimana bisa...?" serunya tanpa sadar. Roman menaruh telunjuk di mulutnya.
"Bawa ini!!!" serunya sambil memberikan pemukul besi yang dibawanya pada Jessie,"kita harus keluar dari sini," lanjutnya. Gadis itu hanya diam menatap ngeri tongkat yang berlumuran darah itu. Cowok di depannya itu menggeleng,
"Dengar Jess, kita harus melawan mereka untuk bisa keluar dari sini hidup - hidup. Kita tidak punya pilihan. Mereka bukan manusia lagi!" tegas Roman. Jessie mengangguk pelan dan meraih pemukul itu, sedang Roman mengambil kayu besar sebagai senjatanya.
"Ingat Jessie! Pukul kepalanya sekeras mungkin! Pukulan lain tidak akan berpengaruh pada mereka. Hanya jika kepala mereka dipukul keras, mereka akan berhenti," tegas Roman sambil berjalan membimbing Jessie. Gadis itu kembali mengangguk. Mencekal erat tongkat yang dibawanya. Hidupnya dan Roman tergantung pada tongkat itu.
Zombie - zombie itu muncul dan menyerang mereka. Dia dan Roman juga sudah siaga menghadapi mereka. Memukul kepala para zombie itu sambil terus berlari menuju pintu keluar. Hingga mereka berhasil. Membuka pintu keluar dan pergi dari rumah sakit mengerikan itu setelah sebelumnya mengganjal pintu membuat para zombie tertahan di dalam.
Tak berapa lama, pintu terdorong terbuka. Para zombie keluar dan menyerang semua orang yang mereka lihat. Semua yang diserang berubah menjadi zombie dan bersiap menyerang orang lain.
207Please respect copyright.PENANA1VXxs4PBZR
207Please respect copyright.PENANAgzVK3ICIdE
Tamat...
ns 172.70.130.211da2