x
Lubang ventilasi itu sempit, namun akhirnya Roman berhasil keluar dari ruangan itu. Dia melompat turun dengan perlahan. Pria itu masih membawa pemukul itu dan segera bergegas pergi dari situ. Saat ini masih sepi, tapi dia yakin para zombie akan ke situ karena mendengar suara dia turun tadi. Dia pernah membaca zombie memiliki pendengaran dan penciuman yang tajam. Suara yang ditimbulkannya pasti membuat zombie - zombie itu berdatangan dengan segera.
Cowok itu berkeliling dan menduga - duga di mana Jessie? Dia harus segera menemukan gadis itu. Pemukul yang dibawanya tidak akan bisa membuatnya bertahan jika harus melawan zombie sebanyak itu. Dia harus menemukan Jessie dan mereka harus pergi sejauh mungkin dari rumah sakit itu. Bahkan mungkin dari kota atau negara itu. Siapa yang tahu berapa lama zombie - zombie itu akan tetap tertahan di dalam rumah sakit itu dan tidak keluar menyerang kota? Saat kota kecil itu diserang, maka bencana itu sudah membesar. Roman menghela nafas dan terkejut, saat ada lima zombie berjalan cepat ke arahnya. Tak punya pilihan, dia menghabisi para zombie yang hendak menyantapnya itu dengan menyerang kepalanya. Dilupakannya kengerian yang dilihatnya, saat tadi melihat potongan organ dan kaki yang dibawa para zombie itu. Tubuh mereka yang berantakan dan penuh darah. Juga bola mata yang keluar dari tempatnya berada. Terdengar suara pecah dari zombie yang dia pukul kepalanya. Roman merasa mual. Seumur hidup dia jarang bertengkar apalagi berkelahi dengan orang lain. Dan kini demi bertahan hidup, dia harus menyerang orang - orang yang kini telah berubah menjadi mayat hidup itu.
ns 172.70.178.43da2