x
Kerumunan zombie di depan ruang steril membuat Roman menduga Jessie ada di dalam. Tapi melihat banyaknya zombie di depan ruangan itu, dia harus mencari cara agar bisa mengeluarkan Jessie dengan aman. Tidak mungkin dia sendirian melawan zombie sebanyak itu. Roman menoleh sekeliling. Para zombie itu belum menyadari kehadirannya. Mereka masih berusaha untuk masuk ke dalam ruang steril itu.
Roman menendang tempat sampah di sampingnya itu hingga jatuh berdebum dan terguling di tangga. Dengan langkah terhuyung, para zombie itu beralih ke suara keras itu. Roman bersembunyi dan mengawasi semua itu. Zombie - zombie itu mengikuti suara tempat sampah itu hingga beberapa dari mereka jatuh dari tangga yang sama. Diam - diam Roman keluar dari persembunyian.
Di dalam, Jessie dikejutkan oleh suara ribut di luar. Tadi gadis itu membekap telinganya agar tidak lagi mendengar suara geraman para monster itu. Dia juga meringkuk ketakutan, merapat di sudut dinding seperti dulu waktu kecil saat dia bermimpi buruk. Dulu ibunya selalu datang dan menenangkannya, tapi kini ibunya yang masih tinggal di desa tidak ada di dekatnya. Tapi suara ribut itu membuatnya yakin ada orang di luar sana. Mereka datang untuk menolongnya.
Roman kembali berusaha memukul kepala para zombie yang tersisa seraya menghindar agar zombie - zombie itu tidak menggigitnya. Itu memang bukan hal yang mudah. Terkadang pukulannya meleset dan para zombie itu tetap maju, hendak meraihnya. Namun akhirnya dia berhasil menghabisi zombie yang tersisa, lalu mengetuk pintu.
"Jess, ini aku..." desis Roman pelan.
ns 172.70.131.43da2