Ku kirimkan balasan dengan hati berdebar kencang. Ku tunggu ketukan dipintu itu dan rasanya lama sekali. Semenit serasa sejam. Serasa sesak di dada. Hingga akhirnya suara ketukan yang kunanti terdengar juga. Pelan dan konstan.17497Please respect copyright.PENANAqR1qbI6jPY
17497Please respect copyright.PENANAXquGLd8gwq
“Tok…tok…”17497Please respect copyright.PENANAySICdLO5VY
17497Please respect copyright.PENANAFW7ruw6tSc
Segera tanpa membuang banyak waktu aku mnuju ke pintu dan membukanya. Tampak lah Ani di depan pintu dengan wajahnya yang syahdu. Hasrat dalam diriku menginginkan aku segera menarik dan memeluknya, tetapu justru yang terjadi adalah kami malah berdiri mematung dan saling menatap satu dengan yang lain. Tetapi tatapan matanya yang sayu dan nafasnya yang mulai berat mengisyaratkan kalau sebenarnya dia telah siap untuk menerima sesuatu yang lain.17497Please respect copyright.PENANA1yzRdJrm28
17497Please respect copyright.PENANAgM20TpPoDv
Ku dekatkan wajahku ke wajahnya dengan gerakan yang sangat lambat. Kepalanya sedikit mendongak mensejajarkan bibirnya dengan bibirku ketika bibirku sudah mendekat, namun ku hentikan sejenak gerakanku, hingga kemudian ku lihat Ani mulai meredupkan matanya.17497Please respect copyright.PENANAUZwYytN7A6
17497Please respect copyright.PENANAO3qDOzj9IH
Cup…..17497Please respect copyright.PENANALOkqEM0MYb
17497Please respect copyright.PENANAldjgswu3xD
Sebuah kecupan ringan kudaratkan di bibirnya yang ranum. Matanya terpejam dan bibirnya terbuka. Nafasnya yang berat menandakan libidonya telah naik. Kuulang lagi kegiatanku. Ku kecup beberapa kali bibirnya dengan intensitas semakin liar, hingga akhirnya jadilah kami saling melumat dengan buas di depan pintu kamar.17497Please respect copyright.PENANAnPIujSOObE
17497Please respect copyright.PENANAvdoYql0TUr
“Mhhpppphhhh…..ssllrrppp……”17497Please respect copyright.PENANAIuhcPQTTZ7
17497Please respect copyright.PENANAPPDvnJUzbf
Suara dari rongga mulut yang berpadu dengan liur dan permain lidah memenuhi lorong hotel ini. Ku Tarik Ani perlahan masuk kamar dan menutup pintu tanpa melepaskan lumatanku. Kedua tanganku memegang samping kepalanya sedangkan Ani merangkul pinggangku dengan erat.17497Please respect copyright.PENANAT4xQwiVut7
17497Please respect copyright.PENANAvRjV5Bq8GE
“Ccrrppp….slrrullppppp…..hhmmppppphhhh…..”17497Please respect copyright.PENANAtCBT8aZlDA
17497Please respect copyright.PENANA9dpLYhgIHm
Tidak ada rasa bosan dan lelah melumat bibir kakak iparku yang sebenarnya lebih muda dariku ini meskipun telah sebelumnya kulakukan itu. Tanganku mulai turun dari kepalanya dan mulai menggerayangi setiap inci tubuhnya yang masih terbalut jaket jeans. Ani juga sangat bernafsu melumat bibirku. Terkadang lidahku dikulum dan disedot sehingga rasanya seperti tertarik keluar. Aku tidak tau apakah kata-kata yang kuungkapkan sudah menggambarkan situasi panas saat ini.17497Please respect copyright.PENANAfs85OjPhTE
17497Please respect copyright.PENANA8zqpL8jJqu
“Mppppp……..aahhhhh……” Ani menghela napas panjang ketika ku lepaskan ciumanku. Aku tersenyum padanya dan kubuat senyumku semanis mungkin.17497Please respect copyright.PENANAakehvk7TkF
17497Please respect copyright.PENANAnf2tFMod7Q
“Aku kangen kamu, Ni” kataku sambil menggenggam tangannya.17497Please respect copyright.PENANAFwNd3SFezR
17497Please respect copyright.PENANA3mE2G0v7Zq
“Aku juga, Kang.” Katanya. Lalu perlahan ku tuntun dia untuk duduk di pinggiran ranjang. Dia hadapan Ani yang sedang duduk, ku buka semua pakaianku dan kutelanjangi diriku di depannya. Ku lihat dia menatapku dengan tatapan dalamnya yang memabukkanku. Ketika semuanya telah lepas, ku hampiri Ani yang duduk lalu kami berciuman kembali. Aku yang berdiri agak membungkuk sedangkan Ani mendongakkan wajahnya ke atas. Kami kembali saling melumat, memilin dan menggigit. Tanganku menyelusup di balik jaketnya dan membelai kedua gundukan dada yang menggemaskanku sedankan tangan kanannya juga sudah menggenggam senjataku yang telah tegang masksimal.17497Please respect copyright.PENANALoENScqKL4
17497Please respect copyright.PENANAlXMdxtV6Jz
“Sshhhh….Kanggghhh….udahhh…..kerasss bangettttnihhh…..” katanya sembari mengocok pelan senjataku. Aku hanya berdiri terdiam menikmati kocokannya. Gerakannya yang kaku dan kasar sepertinya memberitahukanku kalau dia tidak terbiasa melakukannya. Ku perhatikan dengan saksama ekspresi Ani ketika mengocok senjataku. Kagum dan melongo, mungkin begitu. Hingga sepertinya gerakan tangannya sudah mulai halus dan lancar. Nikmatnya pun sudah mulai maksimal.17497Please respect copyright.PENANA8PdbJKou9H
17497Please respect copyright.PENANAcR9HX1ciut
“Ni…..kamu pintarrhhhh……..Jadi tambahh nafsuhhhh sama kamu….” Ujarku sambil menggelitiki belakang telinganya pelan dengan membuat gerakan seperti menggaruk tapi dengan sangat lembut.17497Please respect copyright.PENANA1e9JJ8iPBv
17497Please respect copyright.PENANAmtscAR2QYU
“Shhhh…..ihhhhh….Kanggghhhhh…….” Ani menggerak-gerakkan kepalanya sambil tetap mengocok barangku. Ingin sekali ku tuntun mulutnya untuk mengulum penisku, tetapi aku takut justru akan merusak suasana hingga ku biarkan saja ia menikmati mainan barunya.17497Please respect copyright.PENANAbkLzdVAPej
17497Please respect copyright.PENANAOj3UMKLyxB
“Kangghhhh….basahh nihhh……”ujarnya semakin bernafsu. Dengan gemas Ani menggenggam erat senjataku hingga urat-uratnya menonjol keluar. Wow….aku sendiri kagum melihat senjataku dalam genggaman tangannya yang mungil. Ku perhatikan wajahnya, sepertinya dia mulai penasaran untuk merasakan batangku di dalam mulutnya. Dan benar saja apa yang ku duga.17497Please respect copyright.PENANAaPphpXImlM
17497Please respect copyright.PENANAYZDRHhdteG
Cup……17497Please respect copyright.PENANAVlU2LNsc4p
17497Please respect copyright.PENANAGkYl3QmGF0
Ani mencium kecil kepalanya lalu ia menatapku dengan tersenyum. Secara fisik memang tidak berasa, tetapi sensasinya itu membuat hasrat kenikmatanku menjadi berkali lipat. Ani yang kurindukan, mencium batangku dengan masih mengenakan jilbabnya. Merinding sekujur permukaan kulitku.17497Please respect copyright.PENANAlvbvK0Dlcx
17497Please respect copyright.PENANAYWHOnflpaw
“Ani….kamu nakall……”17497Please respect copyright.PENANAbFM4SL0TYu
17497Please respect copyright.PENANAr5jtMi8ppQ
Hap…..akhirnya masuk juga senjataku ke dalam mulutnya yang mungil dan seksi itu. Ohhh…nikmatnya tak terkira. Pada awalnya Ani hanya mendiamkannya saja lalu kemudian ia memainkan kepalanya seperti mengemut permen.17497Please respect copyright.PENANAJu4uqxhUnI
17497Please respect copyright.PENANAEaKjqyOPeG
“Niiiihhhhh……mantapppphhh Niiii…..” ujarku membelai kepalanya yang masih berbalut jilbab itu. Rupanya desahku seakan memberinya tenaga tambahan sehingga Ani mulai memaju mundurkan mulutnya. Gesekan lidah dan sedotannya itu membuat tubuhku memanas. Aku sangat gemas melihat tingkah wanita cantik ini. Ani terlihat sangat menikmatinya.17497Please respect copyright.PENANAjY9bhMAevl
17497Please respect copyright.PENANAIhEYXs3aFx
“Hinganga, Hang…..?” tanyanya sambil tetap mengulum senjataku.17497Please respect copyright.PENANAU3hOeog5Xv
17497Please respect copyright.PENANAQdr1SOkOht
“Mantap, NI….Ohhhhh…..” ujarku sambil memberinya jempol. Ani hanya tersenyum lalu kembali melanjutkan kegiatannya. Kalau lama-lama seperti ini pertahananku bisa jebol rupanya. Ini harus dihentikan.17497Please respect copyright.PENANAsZMlXXNlyA
17497Please respect copyright.PENANAr14a60iNiB
Ku tuntun Ani untuk melepas senjataku dari mulutnya dan ku berdirikan menghadapku. Ku peluk dia dengan lembut dan ku belai seluruh permukaan punggungnya. Aku lalu membuka jilbabnya dan dia memmantuku. Rambutnya sedikit lebih panjang dari waktu itu, tetapi tetap lembut dan wangi. Aku tidak tahan lagi, dan ku dekatkan kembali bibirku dengan bibirnya. Kami kembali berciuman dengan ganas. Ku lumat kembali bibirnya yang penuh dengan liurnya dan cairan semenku.17497Please respect copyright.PENANA0E6mHqGhu0
17497Please respect copyright.PENANARmhUo0AOox
“Sllrrpphhh….Hooowwhhh……” kami mendesah dalam panasnya ciuman kami seolah ada dahaga hebat yang membutuhkan pemuasan tuntas. Sensasi menjilat bibir Ani yang masih berbalut lipstick tidak mempengaruhi gairahku sama sekali. Tanganku menggerayangi tubuhnya di balik pakaian lengkapnya sedangkan tangannya terus mengocok senjataku dengan gemas.17497Please respect copyright.PENANAjNhy2Cctx4
17497Please respect copyright.PENANAMKjscY5aHF
Perlahan ku buka kancing Ani sambil masih tetap melumat bibirnya. Ani mengerti lalu melanjutkan dengan membuka jaketnya hingga tubuh bagian atasnya hanya menyisakan BH putih saja yang membalut gundukan mungil payudaranya. Ku lepaskan ciumanku lalu ku tatap matanya. Kami saling tersenyum dan kali ini senyumannya agak nakal.17497Please respect copyright.PENANAxYuprbRCg1
17497Please respect copyright.PENANAqFVE1ykzvX
“Ni….Kalo Papanya Faqih yang buka bh kamu biasanya bagaimana?” tanyaku.17497Please respect copyright.PENANAHNtmF2PZPW
17497Please respect copyright.PENANANTySgrMxtV
“Gaak pernah. Aku terus yang bukain” katanya.17497Please respect copyright.PENANAMolkcz1UDN
17497Please respect copyright.PENANAVgdxHysHA7
“Wah….rugi tuh….coba lihat ini…..” kataku sambil meraih kancing bhnya. Dan….hap….cukup butuh waktu sedetik kancing bhnya sudah terlepas.17497Please respect copyright.PENANAEDAiDuGFCa
17497Please respect copyright.PENANAvFxH5ceGlR
“Wahhh….” Ani melongo menatapku seakan tidak percaya. Dia tersenyum dan geleng-geleng kepala. Ku lepaskan bh nya dan ku lemparkan ke atas ranjang.17497Please respect copyright.PENANAiVXpE87ahI
17497Please respect copyright.PENANA7dpRQwZ9gh
“Biasalah, bukain bhnya Arni kalo kita lagi kebelet main dadakan hehehe…..” jawabku. Sambil kembali meraba susunya yang ranum. Ani mendesah pelan.17497Please respect copyright.PENANAYKmLRhYklK
17497Please respect copyright.PENANAlcb14agoMX
“Sshhhh…..uuhhhhh…..” desahnya sambil membelai rambutku dengan lembut. Ku rendahkan wajahku hingga bibirku sejajar dengan putting kanannya.17497Please respect copyright.PENANAcwARMHoYzi
17497Please respect copyright.PENANA9rmeT44Ero
Cup…… ku kecup lembut putingnya.17497Please respect copyright.PENANALh7ZHoCLbC