
Chapter 04
29576Please respect copyright.PENANAct0LGniWAD
Pagi hari itu diteras rumah Pak Lurah, terlihat dua orang wanita yang sama sama cantiknya, tengah menikmati secangkir teh dan roti bakar sambil menikmati udara pagi yang terasa sejuk. Suara burung berkicau menambah kesyahduan suasana pagi hari itu.
29576Please respect copyright.PENANAjG77nCghTz
Dua orang wanita cantik itu adalah Bu Lurah atau biasa dipanggil Nia bersama dengan adiknya yang bernama Karenina Savitri ( 24 tahun ) biasa dipanggil Nina. Dari semalem Nina memang menginap dirumah kakaknya itu, yang kebetulan waktu itu Pak Lurah sedang pergi ke luar kota untuk seminggu kedepan karena sedang ada kepentingan mendampingi salah satu warganya yang sedang ada masalah dikota lain.
29576Please respect copyright.PENANA4mvPWBOobU
Untuk itulah Nina mau menginap dirumah kakaknya itu, sebab biasanya kalau ada Pak Lurah atau kakak iparnya itu dirumah, nggak pernah Ia mau menginap dirumah kakaknya karena merasa sungkan dengan kakak iparnya dan kebetulan juga hari itu bertepatan dengan libur panjang, jadi untuk tiga hari ke depan Nina bisa menginap dirumah Nia.
29576Please respect copyright.PENANA3dMjiWhctD
Nina ini bisa dibilang sebagai pengantin baru, sebab dua bulan yang lalu Ia baru melangsungkan pernikahannya. Suami Nina seorang pelayar, baru seminggu yang lalu Ia pergi meninggalkan Nina pergi berlayar untuk waktu yang lumayan lama.
29576Please respect copyright.PENANANmnmfMj8PV
Sebelum menikah Nina pernah bekerja disebuah bank milik pemerintah, dari situlah Ia dipertemukan dengan Candra Wijaya nama suami Nina, yang waktu itu juga menjadi nasabah bank ditempat Nina bekerja.
29576Please respect copyright.PENANAC0HYzLPRTZ
Tak heran kalau Nina bisa bekerja di bank terkenal itu, selain cerdas dan pintar bergaul dari segi fisik Nina memiliki paras yang sangat cantik, dengan tinggi badan 170 cm, berat badannya proporsional, kedua payudaranya yang montok ukuran 34E dan bokong yang membulat besar tentu akan membuat mata para kaum Adam terpesona meilihat kecantikannya itu.
29576Please respect copyright.PENANAfm31wfEtpD
Hanya berpacaran selama setahun bersama Candra, pria yang juga berwajah tampan itu pun meminang Nina untuk menjadi istrinya. Akhirnya pesta penikahan keduanya pun dirayakan dengan begitu mewah, itu juga tak heran mengingat penghasilan bulanan Candra yang terbilang fantastis, hampir seratus juta per bulan.
29576Please respect copyright.PENANASYXG13P7sL
Sekarang mereka berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri, namun sayang, karena tuntutan pekerjaan Candra pun harus meninggalkan Nina, tapi untunglah Nina tidak jadi mengundurkan diri dari pekerjaannya, jadi Ia tidak merasa kesepian saat ditinggal suaminya.
29576Please respect copyright.PENANAi6zkveDxFS
Kakak beradik itu saling bercengkrama, bercerita pengalamannya masing masing, maklumlah meski jarak keduanya bisa dibilang dekat, yang hanya butuh waktu tempuh setengah jam, namun karena memiliki kesibukan masing masing jadi keduanya jarang bertemu. Percakapan keduanya tehenti saat pembantu Nia sudah datang bersama seorang pria yang sudah tak bisa dibilang muda, karena usianya sekitar 60 an tahun.
29576Please respect copyright.PENANAaZfCs0VkDi
Ilustrasi Minah
29576Please respect copyright.PENANAYnVscjmutL
Minah : "Permisi..maaf Bu lurah,.."
29576Please respect copyright.PENANAkZovkLUY6l
Minah : "Sebelumnya perkenalkan ini suami saya, yang mau bekerja disini"
29576Please respect copyright.PENANAeYNITqsbwm
"Yanto" Kata pria tua itu memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Nia dan Nina.
29576Please respect copyright.PENANAgMOuRAQptP
Tatapan mata pria tua itu sungguh nakal menatap kedua wanita cantik itu dan ini disadari oleh Nina, namun tidak oleh Nia. Tapi Nina masih bisa menahan diri meski sebetulnya dalam hatinya ia merasa jengkel dengan kekurang ajaran lelaki tua itu. Tatapan matanya yang tadinya ramah, terlihat galak saat itu juga. Barulah setelah keduanya beranjak dari tempat itu, Nina meluapkan kekesalannya.
29576Please respect copyright.PENANAg5Fg6PgKjp
Nina : "Dasar orang tua kurang ajar..bejat, gak ingat sama umur"
29576Please respect copyright.PENANAeSAiOFRLT3
Nia : "Hush,..ngawur kamu...ngata ngatain orang kok seenaknya"
29576Please respect copyright.PENANA9EN4jZ6Ivs
Nia : "Kalau orangnya denger gimana" sambil melotot ke arah adiknya.
29576Please respect copyright.PENANAcxJZXE7ziW
Ia tak menyangka Nina bisa berucap seperti itu,meski Ia tahu karakter adiknya yang memang sedikit galak menurut Nia.
29576Please respect copyright.PENANArGCw7uH6eq
Nina : "Habis matanya itu loh Mbak jelalatan,...."
29576Please respect copyright.PENANA0he7IUVw8l
Nina : "Mbak nggak sadar waktu dia natap kita tadi"
29576Please respect copyright.PENANAIYmLqcDM1v
Nia : "Iya tahu,...tapi kan nggak harus sampai mencaci seperti itu"
29576Please respect copyright.PENANAPWSf9hTOhA
Nina : "Mbak Nia, beneran mau ngangkat orang tua itu jadi tukang kebun dirumah Mbak?"
29576Please respect copyright.PENANAX31bM5wNyA
Nia : "Yah..gimana lagi Nina..cari orang yang mau bekerja itu susahnya minta ampun,.."
29576Please respect copyright.PENANAKmQhDi70aa
Nia : "Kamu tahu sendirikan,....kalau hanya mengandalkan Bik Minah saja kasihan....."
29576Please respect copyright.PENANAIdSthANObA
Nia : "Adanya Pak Yanto kan bisa meringankan kerja Bik Minah"
29576Please respect copyright.PENANAaU9IeXg64c
Nina : "Ya, sudah kalau itu kemauan Mbak Nia, sendiri...."
29576Please respect copyright.PENANAkJKjwnBCh3
Nina : "Tapi pesanku hati hati sama orang tua mesum itu Mbak...."
29576Please respect copyright.PENANAAOOHPtoxUg
Nina : "Atau jangan jangan dia mau bekerja disini karena pengin menduri Mbak"
29576Please respect copyright.PENANA0ECR6O4qE0
Nia : "Hahaha..."
29576Please respect copyright.PENANArtBoWvQWds
Nina : "Hahaha..."
29576Please respect copyright.PENANAVCKXZDwGJw
Tapi meski begitu pesan Nina juga tak bisa diabaikan. Nia pun harus bisa menjaga diri dengan orang tua itu.
29576Please respect copyright.PENANAtDVPeuqMVn
Sementara itu Yanto yang sedang bertugas membersihkan rumput yang tumbuh liar di halaman rumah Pak Lurah, masih kepikiran karena Ia seperti baru saja bertemu dua bidadari yang sungguh sama sama cantik jelita, meski yang satu terlihat galak namun tetap mempesona dimata Yanto.
29576Please respect copyright.PENANAZQ5aRTYkAd
Selama bekerja, Yanto menjadi gelisah, Ia terlihat tak tenang. Itulah sebabnya pekerjaanya tak kunjung selesai. Hasratnya timbul seketika itu juga, ingin rasanya, saat itu juga Ia meniduri kedua wanita cantik itu.
29576Please respect copyright.PENANAOiIW9uT59j
Yanto : "Sialan,...lama lama aku bisa gila memikirkan kedua kakak beradik itu...."
29576Please respect copyright.PENANAjEQlIEKw5u
Yanto : "Lihat saja nanti suatu saat"
29576Please respect copyright.PENANANE9BJ77wUx
Yanto : "Aku pasti bisa menikmati hangatnya tubuh kalian satu persatu"
29576Please respect copyright.PENANAg84Pjfjrud
Yanto : "Apalagi adiknya yang bernama Nina itu...."
29576Please respect copyright.PENANAPC6KTbRln1
Yanto : "Aku pingin lihat...galak galak seperti itu kalau ku jebol tempiknya"
29576Please respect copyright.PENANAVHw2HemBDn
Yanto : "Apa masih bisa galak...?"
Yanto : "Akan aku buat dia merintih rintih"
29576Please respect copyright.PENANAbbDD0kF3Yf
Yanto : "Dan ketagihan sama kontolku ini" ucapnya dalam batinya.
29576Please respect copyright.PENANAFRGAQjKtXG
Yanto (60 tahun) tadinya adalah seorang pengangguran, kerjaannya tiap hari hanya mabuk mabukan dan berjudi. Uang hasil jerih payah istrinya itu tiap hari Ia habiskan dimeja judi. Kasihan juga melhat kehidupan Minah yang hanya menjadi sapi perah suaminya dan sekarang bukan tanpa alasan Yanto mau bekerja dirumah Pak Lurah dan rela berpanas panasan diantara teriknya panas sinar matahari.
29576Please respect copyright.PENANAOZ3YBH3CKp
Sebenarnya pria tua itu menyimpan maksud tersembunyi, Yanto sudah tahu kalau Pak Lurah memiliki istri yang sangat cantik dan baru sekarang ia bisa berdekatan dan bahkan berjabat tangan dengan wanita itu. Ia ingin bisa lebih dekat dengan istri Pak Lurah yang cantik dan semlohay. Tapi setelah melihat adik Bu lurah ia juga memasang target untuk Nina.
29576Please respect copyright.PENANAr4jPbXpZna
Hari semakin panas, Yanto belum juga menyelesaikan pekerjaannya.
29576Please respect copyright.PENANAKvPaF1Tems
Nina yang memang sudah tidak suka dengan Yanto yang bekerja dirumah kakaknya itu diam diam mengamati pekerjaan orang tua itu.
29576Please respect copyright.PENANANWXB9Z9laJ
Saat Yanto membersihkan rumput yang di sebelahnya terdapat banyak jemuran, secara tak sengaja Ia mengotori salah satu pakaian yang sedang di jemur saat itu dan kebetulan itu adalah baju Nina. Nina yang kebetulan mau mengambil bajunya dijemuran melihat bajunya kotor karena ulah Yanto. Seketika itu juga Ia pun marah pada Yanto,
29576Please respect copyright.PENANAgFXviFyvHg
Nina : "Bapak ini bisa kerja gak sih....gak lihat apa disini banyak jemuran"
29576Please respect copyright.PENANA6QRwZHMTTL
Kata Nina menghardik Yanto yang memang sebelumnya memendam kekesalannya pada orang tua itu.
29576Please respect copyright.PENANAtmdT4xS0LA
Yanto : "Ma-maafkan saya Mbak Nina,..sungguh saya nggak sengaja"
29576Please respect copyright.PENANAkI6AGjkjvg
Nina : "Halah,...nggak sengaja,...makanya kalau kerja itu yang benar"
29576Please respect copyright.PENANArQo7SPZm9L
Nina kemudian berlalu meninggalkan Yanto.
29576Please respect copyright.PENANAo8IWsyx8g9
Nina puas karena bisa meluapkan kekesalannya, paling tidak itu jadi shock teraphi bagi orang tua itu untuk tidak kurang ajar, namun tidak bagi Yanto. Lelaki tua itu sungguh kesal dan menaruh dendam pada Nina, bahkan ia akan jadikan Nina sebagai target pertamanya.
29576Please respect copyright.PENANAaihONtY6rM
Yanto : "Hugghhh...lihat saja nanti...kamu akan tahu dengan siapa kamu berhadapan,..."
29576Please respect copyright.PENANASyLtUcShHT
Yanto : "Akan aku buat hidupmu menderita,...itu janjiku" batin Yanto yang kesal saat itu.
29576Please respect copyright.PENANABtZAt6NkNx
Minah : "Ada apa sih Pak,...dari tadi kok cemberut aja?"
29576Please respect copyright.PENANA1U1kizKc1u
Yanto : "Kamu gak usah ikut ikutan,...hari ini aku sudah dibuat kesal oleh adik Bu Lurah,.."
29576Please respect copyright.PENANApVRtqbP7bo
Yanto : "Tapi suatu saat aku pasti membalasnya....dan kamu jangan campuri urusanku”
29576Please respect copyright.PENANAmulHpVkgco
Yanto membentak istrinya.
29576Please respect copyright.PENANARFynujOQlu
Seketika itu nyali Minah menjadi ciut, Ia sangat tahu betul karakter suaminya itu. Kalau sudah marah ia bisa melakukan apa saja, termasuk menyakitinya secara fisik.
29576Please respect copyright.PENANA6peuTdORXm
Hari itu memang diewati Yanto dengan penuh kekesalan, tapi yanto tak tinggal diam. Ia mulai menyusun strategi dan esok ia akan bekerja dengan penuh hati supaya mendapat simpati dari si Tuan rumah yaitu Nia.
29576Please respect copyright.PENANAXvMx0yU0M8
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dan Nina masih menginap di rumah kakaknya. Yanto langsung mengerjakan tugasnya dengan begitu baik, melihat hal itu Nia merasa senang ternyata Yanto tidak seperti yang dikhawatirkannya. Nampak orang tua itu bekerja dengan sungguh sungguh dan terlihat lebih banyak diam.
29576Please respect copyright.PENANAxtkkQ9lMEL
Nina juga merasa hari itu Yanto terlihat bekerja dengan giatnya, dalam hatinya ia merasa bersalah karena sudah berkata kasar pada orang tua itu. Sore harinya saat Yanto sudah menyelesaikan pekerjaannya, Yanto pun pamit pulang,saat itulah Nina menghampiri orang tua itu.
29576Please respect copyright.PENANANKvMvi23D7
Nina : "Pak,..saya minta maaf soal yang kemarin,"
29576Please respect copyright.PENANAFYvQ2q9f8G
Nina : "Tidak seharusnya saya berkata kata kasar pada Bapak...saya sungguh menyesal"
29576Please respect copyright.PENANA5XMYH1YxfC
Yanto : "Sudah saya maafkan dari kemarin Mbak Nina.....
29576Please respect copyright.PENANAe5e9qWbokb
Yanto : "Lagipula memang saya yang salah"
29576Please respect copyright.PENANA6GEFeIRAuE
Kata Yanto secara lahirnya, padahal batinnya masih menyimpan dendam.
29576Please respect copyright.PENANAmrGzj9UkBR
Setelah bersalaman Yanto pun berpamitan pulang. ia merasa senang strateginya sudah mulai jalan dan hasilnya sesuai yang adadalam benaknya. Kali ini kedua kakak beradik itu tidak akan menyadari bahwa kebaikan yang ditunjukkannya itu hanya semu, suatu saat bisa saja memangsa mereka.
29576Please respect copyright.PENANAaEzU0v0FEQ
Yanto : "Tinggal menunggu waktu"
29576Please respect copyright.PENANAexxPDd25TZ
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dirumah Nia dan itu adalah hari terakhir Nina menginap dirumah kakaknya itu, sebab setelah waktu dzuhur nanti Ia akan pulang kerumahnya. Mengingat besok sudah memasuki hari kerja.
29576Please respect copyright.PENANAUeb7IrGACs
Matahari sudah semakin tinggi dan waktu pun sudah memasuki waktu dzuhur.
29576Please respect copyright.PENANATGjBxa9FVG
Nina bersiap untuk pulang.
29576Please respect copyright.PENANAUcZPG5vxR0
Nia : "Aku pesenin ojek online aja ya Nin?"
29576Please respect copyright.PENANAX169715jdb
Nina : "Ya ,udah pesenin aja Mbak"
29576Please respect copyright.PENANAbWCIx3ZIL6
Nia memesan ojek online, tak lama berselang ojek online pun datang dan bersiap mengantar Nina pulang kerumahnya, sebelum pulang Nina juga berpamitan pada Minah dan juga Yanto.
29576Please respect copyright.PENANA6XTxxNSzdA
Nina : "Pak,..saya pamit ya... mau pulang...nitip nitip kakak saya"
29576Please respect copyright.PENANAIuJ7RWyAjZ
Kata Nina yang merasa Yanto sudah tidak terlihat seperti awal pertemuannya.
29576Please respect copyright.PENANAa0rUcYrA1d
Yanto : "Iya ...Mbak Nina...hati hati di jalan ya"
29576Please respect copyright.PENANAN78lXVdhIY
Kemudian Nina pun naik ojek online.
29576Please respect copyright.PENANA0KkPLgvIfl
Tak butuh waktu lama motor yang membawa Nina sudah tak terlihat diujung jalan.
29576Please respect copyright.PENANAlOfZbkDDLu
Yanto kembali bekerja hingga waktu sore tiba. Saat Yanto mau pamit pulang, Nia pun membawa bungkusan yang ternyata isinya adalah baju seragam kerja Nina, Nia meminta tolong pada Yanto untuk mengantarkannya ke rumah Nina, karena seragam itu akan dipakai Nina esok hari.
29576Please respect copyright.PENANAPb6li3mhH8
Kemarin memang rencananya Nina mau berangkat pagi pagi dari rumah kakaknya itu, sampai Ia bawa seragam kerja. Namun niatnya itu diurungkan mengingat jalanan besok pasti macet karena besok adalah hari pertama kerja.
29576Please respect copyright.PENANA5D8B8tg6w2
Yanto pun menyuruh Minah untuk pulang sendiri, kemudian dengan motor bututnya Ia pun pergi mengantarkan baju seragam kerja Nina kermah Nina. Butuh waktu kurang lebih setengah jam perjalanan untuk sampai rumah Nina.
29576Please respect copyright.PENANAfHNry0UbGE
Nina tinggal disebuah perumahan Cluster yang terbilang masih baru dan lokasi perumahan itu kebetulan dikelilingi sawah. Belum banyak penghuni yang menempati perumahan itu. Melihat situasi perumahan yang sepi, seketika itu timbul niat tidak baik dari Yanto.
29576Please respect copyright.PENANAGfhthWSGnP
Yanto : "Mungkin inilah waktunya aku membalaskan sakit hatiku" batinnya.
29576Please respect copyright.PENANA0f5B0sdydp
Sebenarnya memilih lokasi perumahan yang jauh dari kampung, itu adalah kemauan dari suami Nina.
29576Please respect copyright.PENANA5driYpK6l9
Candra memang lebih suka suasana yang masih asri jauh dari kebisingan dan hal itu tak bisa ditolak oleh Nina, dengan terpaksa Nina mau menempati rumah itu. Awalnya Nina merasa takut juga tinggal sendiri di perumahan yang masih sepi. Namun lama lama karena sudah terbiasa, rasa takut itupun hilang dengan sendirinya.
29576Please respect copyright.PENANAiAr43sCJBJ
Dengan berbekal smartphone dan alamat yang diberikan oleh Nia, Yanto menggunakan google map untuk mencari alamat rumah Nina. Meski sudah lanjut usia Yanto terbilang orang tua gaul, Ia bisa menggunakan handphone canggih.
29576Please respect copyright.PENANANVChV3iT79
Setelah tiba di alamat yang di cari.
29576Please respect copyright.PENANAaH5AaPCvIk
Yanto pun menelpon Nina.
29576Please respect copyright.PENANAkGLeteqJ0x
Yanto : "Mbak ,saya sudah ada di dekat rumah Mbak,..."
29576Please respect copyright.PENANAxUSsJk5DFY
Yanto : "Rumah Mbak Nina sebelah mana?"
29576Please respect copyright.PENANAjyZLmWebYz
Nina : "Di depan taman itu ada rumah warna krem itu rumah saya Pak"
29576Please respect copyright.PENANAouJhyBBz9s
Yanto pun mencari rumah yang dimaksud Nina, setelah tiba disebuah taman, Yanto melihat ada rumah berwarna krem, orang tua itu pun menuju kerumah itu.
29576Please respect copyright.PENANAMKLK8QQsiF
Tiba dirumah itu Yanto memencet bel.
29576Please respect copyright.PENANAjh4YykcBdB
Tak lama kemudian keluarlah Nina dari dalam rumah.
29576Please respect copyright.PENANAA1cyMVKAYb
Nina : "Silahkan masuk Pak,...."
29576Please respect copyright.PENANA2JBbrXShr2
Nina : "Pak Yanto pasti lelah setelah bekerja seharian...saya buatin minum dulu ya Pak"
29576Please respect copyright.PENANAidhS3spCGr
Yanto : "Ah....jadi ngrepotin Mbak Nina"
29576Please respect copyright.PENANAugePg97px0
Nina : "Ya..nggak lah Pak..malah saya yang ngrepotin"
29576Please respect copyright.PENANAhndyYkHIgi
Nina kemudian pergi menuju ke dapur untuk membuatkan minum Yanto.
29576Please respect copyright.PENANA9OjZtND2Fq
Yanto tak berpikir begitu lama, sambil mengeluarkan sebilah pisau, Ia mengikuti Nina secara diam diam.
29576Please respect copyright.PENANAbYE45WYoTm
Nina sama sekali tak menyadari bahaya yang sedang mengancamnya, setelah selesai membuatkan minum untuk Yanto, Nina hendak kembali keruang tamu. Namun belum sempat membalikan badan, tiba tiba ada tangan yang membekap mulutnya dan ia merasa ada pisau menempel dilehernya.
29576Please respect copyright.PENANACNBCcc6ZV5
Yanto : "Diam,..jangan melawan kalau kamu pingin tetap hidup"
29576Please respect copyright.PENANA1g1fhCvUz8
Nina : "Pak Yanto...apa yang Bapak lakukan kepada saya?"
29576Please respect copyright.PENANAmtEc5YuP4V
Yanto : "Jangan banyak tanya...mestinya kamu tahu kesalahanmu" bentaknya.
29576Please respect copyright.PENANAyJHkpNGNaI
Yanto : "Sekarang kalau kamu masih ingin tetap hidup ,...turuti semua perintahku"
29576Please respect copyright.PENANATaMhQe2YMd
Yanto pun membawa Nina keruang tengah.
29576Please respect copyright.PENANAwwUldv7TSM
Sampai disana ia hempaskan tubuh Nina diatas sofa.
29576Please respect copyright.PENANAPaSOhP5hp4
Yanto : "Sekarang kamu dibawah kuasaku.....sekali kamu melawan,atau pun lari...."
29576Please respect copyright.PENANAfTseSTXCVb
Yanto : "Aku akan menghabisimu sekarang juga...."
29576Please respect copyright.PENANA6YYVsrEI3F
Yanto : "Dan pasti tidak akan ada yang tahu semua ini"
29576Please respect copyright.PENANAsAgeBELiRf
Mendengar ancaman Yanto, nyali Nina menjadi ciut. Sungguh Ia tak ingin mati secara tragis. Ia masih ingin tetap hidup. Tak terasa dari sudut matanya keluarlah air matanya.
29576Please respect copyright.PENANAtiXrbFuoEq
Yanto : "Suamimu sungguh bodoh ,...meninggalkan istri secantik kamu dirumah ini sendirian..."
29576Please respect copyright.PENANAyCXSgXwRh7
Yanto : "Andai aku yang jadi suamimu....pastinya kita berdua nggak akan keluar kamar..."
29576Please respect copyright.PENANAUweVtTGQmh
Yanto : "Tiap hari setiap waktu kita bisa ngentot..hehehe" sambil menyeringai mesum.
29576Please respect copyright.PENANAskujiHadMj
Nina semakin takut.
29576Please respect copyright.PENANAUendT03qrq
Ia merasa mungkin inilah awal petaka baginya.....
29576Please respect copyright.PENANAyI40FV4wsl