
Chapter 08
23103Please respect copyright.PENANAlIlGTb6kgK
Yanto kembali bekerja seperti biasanya, yaitu membersihkan halaman rumah.
23103Please respect copyright.PENANAYTHOhKVNbV
Satu jam kemudian terlihat mobil memasuki pekarangan rumah.
23103Please respect copyright.PENANAnNqIMJsUSv
Ternyata Pak Lurah yang datang dari luar kota.
23103Please respect copyright.PENANAS77sMKLeGo
Krisna : "Pak, tolong bawain barang barang saya ke dalam ya"
23103Please respect copyright.PENANAsq0bbELYHx
Yanto : "Ya Pak"
23103Please respect copyright.PENANA7SntAaSY0j
Orang tua itu sambil tersenyum geli membayangkan bagaimana seandainya Pak Lurah tahu bahwa istrinya yang cantik itu dari malam tadi sampai pagi di gagahi dua orang bandot tua.
23103Please respect copyright.PENANADMgikmtoDj
Yanto membawa masuk barang barang Pak Lurah masuk kedalam kamar, disana Ia melihat Nia sudah terlihat rapi dan bersih dan yang selalu membuat kontol Yanto selalu ngaceng adalah Nia terlihat sangat cantik sekali dan begitu menggairahkan.
23103Please respect copyright.PENANAy8UFamEo4F
Sementara Nia tak begitu menghiraukan Yanto, sikapnya biasa saja seperti tak ada apa apa.
23103Please respect copyright.PENANA0uHWS6n5cs
Setelah selesai memasukkan barang barang Pak Lurah, Yanto kembali mengerjakan tugasnya.
23103Please respect copyright.PENANA0oudJffJ1P
Tak terasa hari sudah berganti sore, Yanto sudah menyelesaikan semua pekerjaannya hari itu, kini Ia bersiap untuk pulang, sebelum pulang Ia bermaksud membersihkan diri ke kamar mandi dibelakang, saat hendak masuk kamar mandi, Yanto melihat Nia yang memakai tank top warna biru dengan rok span warna putih sedang mencuci piring didapur, saat sedang mencuci posisi Nia membungkuk, sedang pantatnya yang membulat besar itu agak diangkat sedikit.
23103Please respect copyright.PENANAJY0pyJ1t92
Melihat pemandangan itu, batang kontol Yanto kembali berdiri, Yanto pun mendekati Nia dan merangkulnya dari belakang.
23103Please respect copyright.PENANAULBR4Qrx0M
Yanto : "Cantik sekali Bu Lurah, kalau pakai baju ini, saya jadi pengin lagi"
23103Please respect copyright.PENANAVqno5mNhXl
Nia : "Pak Yanto ini apa apaan sih, nanti kalau ketahuan suami saya gimana?"
23103Please respect copyright.PENANAb3RqKw0RX7
Nia sedikit sewot.
23103Please respect copyright.PENANAr9w6H189uO
Wanita cantik itu tak habis pikir dengan bandot tua satu itu, gak ada capeknya orang tua itu, pagi tadi udah menggagahinya, ditambah bekerja seharian tapi sorenya masih pengin minta lagi.
23103Please respect copyright.PENANAMpcI9DoSUE
Yanto : "Pak Lurah sedang tidur pules,"
23103Please respect copyright.PENANAr2lcOHpIoJ
Yanto : "Gak mungkin dia tahu kecuali kalau Bu Lurah pingin dia tahu...."
23103Please respect copyright.PENANASghvUGW2J6
Yanto : "Udah gak usah lama lama turutin saja kemauan saya"
23103Please respect copyright.PENANATN3wWooV6j
Nia : "Udah buruan,..tapi jangan lama lama"
23103Please respect copyright.PENANAFhhdmEJNWO
Nia agak kesal juga.
23103Please respect copyright.PENANAg7B7EMOxAz
Yanto : "Beres, nggak sampai 10 menit, hehehe"
23103Please respect copyright.PENANAncW6ursP6O
Seringai Yanto menambah Nia tambah kesal.
23103Please respect copyright.PENANAcxPDABCBU3
Yanto segera memelorotkan kolornya, kontolnya yang sudah berdiri tegak meloncat dari sarangnya, kemudian Yanto menyingkap rok Nia ke atas dan juga memelorotkan celana dalam yang dikenakan ibu muda cantik itu.
23103Please respect copyright.PENANAYmKBqZSBli
Yanto meludahi batang kontolnya, lalu batang kontol besar dan panjang juga hitam berurat itu Ia gesek gesekan sebentar dibelahan pantat Nia.
23103Please respect copyright.PENANAmNNcP3zIAG
Tak lama kemudian kontol Yanto mulai membelah liang vagina Nia dan menusuknya ke dalam memek wanita itu.
23103Please respect copyright.PENANAHkUfCDdrH0
Nia pun mengernyitkan dahinya merasakan perih yang teramat sangat.
23103Please respect copyright.PENANAwsSzghF07r
Nia : "Auuuwww,...sakiiiitt...pelan pelan Pak"
23103Please respect copyright.PENANA11pJKJ4I0g
Yanto : "Tenang saja Lonteku,...nanti juga lama lama enak"
23103Please respect copyright.PENANAKYRCZOw3Vv
Yanto mulai menggerakan pinggulnya maju mundur dan sore itu kedua insan berlainan jenis itu kembali mengulangi persetubuhannya ,dalam posisi berdiri.
23103Please respect copyright.PENANAvRWtDym26n
Nia sedikit membungkukan badannya.
23103Please respect copyright.PENANAd8EQO0oVY8
Sementara Yanto menusuk vaginanya dari belakang.
23103Please respect copyright.PENANAcvqFi006Td
Persetubuhan sore itu terlihat panas, Yanto semakin menaikan temponya menusuk nusuk vagina Nia, kedua tanganya meremasi payudara montok Nia yang ikut terguncang seiring gerakan maju mundur pinggul Yanto.
23103Please respect copyright.PENANAm30e4jFDtb
Yanto memalingkan wajah Nia ke arahnya dan kemudian bibirnya menyambar bibir ibu muda yang cantik itu, melumatnya dengan penuh nafsu.
23103Please respect copyright.PENANAIW8vbqJ7rY
Nia yang juga sudah merasakan birahinya kembali bangkit membalas pagutan bandot tua itu.
23103Please respect copyright.PENANAN1zLNTVGsx
Nia : "Hmmpppptttt"
23103Please respect copyright.PENANAAeF7WtPvOI
Rasa sakit yang dirasakan Nia sudah hilang dan kini berganti dengan kenikmatan, wanita itu pun mendesah lirih agar tak membangunkan suaminya yang sedang tidur.
23103Please respect copyright.PENANA7pNmEvfJXk
Nia : "Ah,ah,ah,ah,aaakhhhh,...."
23103Please respect copyright.PENANAT12Ra8PZp3
Yanto juga merasakan kenikmatan yang sama, orang tua itu merasakan memek Nia begitu licin dan hangat, hingga saking nikmatnya, Ia tak dapat menahannya, sampai akhirnya tubuhnya mengejang, begitu juga dengan Nia yang juga merasakan ogasmenya akan datang, tubuh Nia melengkung dan keduanya pun orgasme secara bersamaan.
23103Please respect copyright.PENANAOa99YZRb9P
Seeeerrrrr....Seeeerrrrr...Seeerrrrr
23103Please respect copyright.PENANApadrhaNHJ4
Crt,crt,crt,crt,crt
23103Please respect copyright.PENANAlNmBuwj1is
Ada lima kali tembakan sperma Yanto mengisi rahim Nia dan beruntung waktu itu bukan waktu yang subur bagi rahim Nia.
23103Please respect copyright.PENANAQLW3Lq9TUA
Suara keduanya terdengar terengah engah usai persetubuhan itu.
23103Please respect copyright.PENANA6qhu1EoXP4
Yanto mencabut batang kontolnyadari vagina Nia, kemudian Ia memungut celana dalam Nia dan memasukannya ke saku.
23103Please respect copyright.PENANAguMWiEP0lt
Yanto : "Mulai sekarang kalau lagi dirumah jangan pakai daleman.."
23103Please respect copyright.PENANAxuj53jomHk
Yanto : "Biar kalau lagi pengin biar cepet"
23103Please respect copyright.PENANANI0WpGNKcc
Sebelum pergi Yanto mengecup kening Nia.
23103Please respect copyright.PENANAj86eZyi65k
Muaaacchhh...
23103Please respect copyright.PENANAI3poUdShLE
Yanto "Terima kasih untuk pelayanan hari ini"
23103Please respect copyright.PENANA0QOm1cQKyR
Yanto lalu pergi meninggalkan Nia.
23103Please respect copyright.PENANAOueGqWw4zg
Setelah merapikan diri, Nia kembali mengerjakan pekerjaanya yang sempat tertunda.
23103Please respect copyright.PENANAiTYcz4pcun
23103Please respect copyright.PENANATaQx6dE9vP
23103Please respect copyright.PENANAY5b4BmLVNj
Sementara itu kesokaan harinya...
23103Please respect copyright.PENANAQlNTiMHu1T
23103Please respect copyright.PENANAetpP1QmNkH
Anna
Darso hendak mengantar Ustadzah Anna ke kantor Polisi untuk menjenguk suaminya yang sedang di tahan di sel MaPolres setempat.
23103Please respect copyright.PENANAj0StQCg8YN
Ustadzah Anna tadinya ingin pergi sendiri dengan memesan ojek online, tapi setelah dirayu rayu oleh Darso, akhirnya mau juga Ia berboncengan dengan Darso.
23103Please respect copyright.PENANA1T5Cv6pw7Y
Tiba di Mapolres keduanya langsung masuk ke dalam, mereka menemui petugas yang sedang berjaga dan memberi tahu ingin bertemu dengan Ustadz Afandi, tak lama mereka menunggu akhirnya Ustadz Afandi datang menemui mereka, Ustadzah Anna tak kuasa menahan tangis saat Ia melihat suaminya yang terlihat sangat lesu dan nampak seperti keletihan, nampak ada luka lebam di bagian wajah, kusut sekali ustadz Afandi saat itu.
23103Please respect copyright.PENANAKNedmeA7ur
Anna : "Assalamu’alaikum.. Abi, gimana kabar Abi disini?"
23103Please respect copyright.PENANAkO40fHINDd
Darso : "Assalamu;alaikum Ustadz"
23103Please respect copyright.PENANAtIvxMm9yqV
Ustadz Afandi tak menjawab pertanyaan istrinya, hanya lelehan air mata keluar dari sudut matanya.
23103Please respect copyright.PENANAj8ZXoblj6G
Afandi : "Rasanya aku ingin mati saja Umi,..."
23103Please respect copyright.PENANAAaQXeHdzgW
Afandi : "Mereka telah memaksaku untuk mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan"
23103Please respect copyright.PENANAemzBkF6NTr
Afandi : "Dan karena tak tahan dengan semua siksaan aku terpaksa mengakui,..."
23103Please respect copyright.PENANA9bxeixR9xC
Afandi : "Mereka sudah melecehkan Abi, Umi...."
23103Please respect copyright.PENANAz7zpXUQRV1
Afandi : "Abi sudah kotor,..Hiks,hiks,hiks"
23103Please respect copyright.PENANA0ZIRqWltC8
Ustadz Afandi menceritakan bahwa baru semalam berada di sel Mapolres itu ia mengalami siksaan lahir batin yang begitu hebat, dari siksaan fisik yang dilakukan oleh para penyidik ditambah lagi Ia dimasukan kedalam sel bersama dengan tahanan kriminal lainnya dan di dalam sel itu ia diperlakukan tidak senonoh oleh para Napi.
23103Please respect copyright.PENANAN8V9sY0PA8
Didalam sana, bahkan sampai ada yang menyodomi Ustadz afandi hingga membuat Ustadz Afandi tak kuasa menahan siksaan itu, akhirnya dengan terpaksa Ia harus mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan.
23103Please respect copyright.PENANAti5nl3fF8F
Perih sekali hati Ustadzah Anna mendengar cerita suaminya, Ia sampai tak sanggup mendengarnya. Pertemuan dengan suaminya di Mapolres itu tak berlangsung lama karena petugas jaga mendatangi mereka dan menyampaikan bahwa waktu berkunjung sudah habis.
23103Please respect copyright.PENANAURhrF539sv
Ustadz Afandi sudah di bawa masuk lagi ke dalam selnya.
23103Please respect copyright.PENANAbfpXd76dX5
Ustadzah Anna dan Darso meninggalkan MaPolres, namun baru sampai didepan pintu keluar Darso bertemu dengan Kapolres, yaitu AKBP Haryadi.
23103Please respect copyright.PENANABC2QRdYiSw
Haryadi : "Pak Darso"
23103Please respect copyright.PENANABPSUxgtfs8
Darso : "Selamat Pagi Komandan"
23103Please respect copyright.PENANARSDApioJvS
Haryadi : "Ah, Pak Darso bisa aja, gimana kabarnya?"
23103Please respect copyright.PENANAgsz60KFErT
Darso : "Yah seperti yang Bapak lihat, saya masih seger buger gini"
23103Please respect copyright.PENANAgY848KAcs0
Haryadi : "Gimana kabar Anton?"
23103Please respect copyright.PENANAazAN5ddp6r
Haryadi : "Saya dengar sekarang dia udah dipromosikan"
23103Please respect copyright.PENANAqUrrEyub3S
Haryadi : "Naik setingkat lebih tinggi dari saya.....selamat ya Pak"
23103Please respect copyright.PENANAHhNzun76A4
Pak Haryadi memberi ucapan selamat pada Darso untuk anaknya.
23103Please respect copyright.PENANAw6kwZVbSOJ
AKBP Haryadi yang sebagai Kapolres di tempat Darso tinggal memang teman satu angkatan dengan anaknya yang sama sama mengenyam pendidikan di akademi kepolisian.
23103Please respect copyright.PENANAWO6nE2oIuE
Kapolres itu mengajak Darso duduk di ruang loby, Ustadzah Anna juga ikut gabung hanya tempat duduknya memisah.
23103Please respect copyright.PENANA7FuukhBBvg
Meski sudah menjadi seorang Kapolres namun pak Haryadi sangat menghormati kedua orang itu bercakap cakap, hingga Darso menyinggung soal Ustadaz Afandi.
23103Please respect copyright.PENANAjsHzCcvFtz
Darso : "Gimana dengan kasus Ustadz Afandi Pak Kapolres?"
23103Please respect copyright.PENANAaqffZ3eQ9k
Haryadi : "Hmm,..ini kasus berat Pak"
23103Please respect copyright.PENANApIbOZRnUS2
Haryadi : "Dan tersangka sudah mengakuinya, ancamannya pun hukuman mati"
23103Please respect copyright.PENANAvTPiijAHlV
DEGH..
23103Please respect copyright.PENANAywleDMDwbW
Jantung Ustadzah Anna seperti berhenti mendengar pernyataan Kapolres.
23103Please respect copyright.PENANA24TKnLceCT
Anna : "Tapi suami saya tidak bersalah Pak,...kenapa dihukum seberat itu"
23103Please respect copyright.PENANA2MNtS61hU9
Ustadzah Anna dengan suara gemetaran, emosi sudah mulai tak terkendali.
23103Please respect copyright.PENANAsGPnImxhR1
Haryadi : "Itu nanti, ibu bisa melakukan pembelaan di pengadilan,"
23103Please respect copyright.PENANAoxHk8WvEMv
Haryadi : "Tapi untuk saat ini berkas berkasnya sudah ditanda tangani oleh tersangka,"
23103Please respect copyright.PENANAuU3ZAvDWeJ
Haryadi : "Kami tinggal melengkapinya,"
23103Please respect copyright.PENANAfZJugrIzUq
Haryadi : "Kemungkinan dua minggu yang akan datang akan kami limpahkan ke Kejaksaan,"
23103Please respect copyright.PENANAJElLW6ynuy
Haryadi : "Ibu bisa melakukan pembelaan nanti setelah ada proses pengadilan"
23103Please respect copyright.PENANAcFOqBMEPBe
Ustadzah Anna sudah tak sanggup berkata kata lagi, matanya terlihat sembab, tubuhnya terasa lemas, ingin rasanya ia pingsan saat itu, tapi Ia mencoba menguatkan dirinya.
23103Please respect copyright.PENANAFtR6MTvka8
Melihat hal itu Darso pun berpamitan pada Kapolres, namun sebelumnya sempat tukeran nomer HP dengan Kapolres.
23103Please respect copyright.PENANAvwya3CuY7X
Haryadi : "Simpan saja nomer saya Pak Darso"
23103Please respect copyright.PENANAaxQT6MwwsD
Haryadi : "Barangkali sewaktu waktu Pak Darso membutuhkan Saya"
23103Please respect copyright.PENANAZiuI6mmfUd
Darso : "OK,...Pak...kami pamit dulu"
23103Please respect copyright.PENANAenhc2N0jTs
Kemudian Darso dan Ustadzah Anna pun meninggalkan Mapolres, dengan berboncengan naik motor milik Darso, tak berapa lama kemudian sampailah mereka dirumah kontrakan Ustadzah Anna.
23103Please respect copyright.PENANAyjmKRG9t04
Anna : "Terimakasih atas bantuan Pak Darso"
23103Please respect copyright.PENANAN7UgOQN6qY
Anna : "Saya tak bisa membalasnya, semoga Allah membalas kebaikan Pak Darso"
23103Please respect copyright.PENANAnQHx4Bn5th
Ustadazah Anna turun dari motor dan kemudian masuk ke dalam rumah kontrakannya, baru beberapa langkah Ia berhenti.
23103Please respect copyright.PENANAbz6k9hIgkN
Darso : "Saya bisa membantu Ustadz Afandi keluar dari penjara,...tapi itu tak mudah..."
23103Please respect copyright.PENANAWDzmzjg6N7
Darso : "Maka saya mengajukan syarat buat Bu Ustadaz"
23103Please respect copyright.PENANAh4oe1t0yDg
Darso : "Itu juga kalau Bu Ustadz mau menerimanya"
23103Please respect copyright.PENANAgSaLnaBBaj
Mendengar kata kata Darso, Ustadzah Anna seperti mendapat secercah harapan, Ia tahu Darso bisa menolong suaminya, Ustadzah Anna tak peduli dengan syarat apa yang akan diminta Darso, asal suaminya bebas dari penderitaan Ia akan melakukan apa saja.
23103Please respect copyright.PENANAYUAqgG0YBd
Anna : "Apa syarat yang bisa saya lakukan Pak?"
23103Please respect copyright.PENANAQGxa8iic5s
Darso : "Syaratnya Bu Ustadz mau tidur dengan saya"
23103Please respect copyright.PENANAlSd6yA7AcM
DEGH...
23103Please respect copyright.PENANAcpszvdfY4e
Jantung Ustadzah Anna seperti terhenti mendengar kata kata Darso
23103Please respect copyright.PENANAMfjcqG3epx
Berat sekali syarat yang diajukan Darso untuknya, apakah Ia harus menjual kehormatannya demi membebaskan suaminya dari penjara bahkan ancaman hukuman mati.
23103Please respect copyright.PENANATqAgphgXxb
Ustadzah Anna mendadak kepalanya menjadi pening.
23103Please respect copyright.PENANAzMpxEPA7oD
Darso : "Bu Ustadz tak harus menjawabnya sekarang"
23103Please respect copyright.PENANApYRWr0TtDK
Darso : Malam ini silahkan Bu ustadz pertimbangkan dengan penuh pertimbangan"
23103Please respect copyright.PENANAHjFdUIlMAw
Darso : "Ingat nasib Ustadz Afandi Bu Ustad....."
23103Please respect copyright.PENANAbPsliGuJ7P
Darso : "Saya pamit dulu Bu Ustdaz,"
23103Please respect copyright.PENANAgDjYoMItKQ
Darso : "Besok saya ke sini lagi meminta jawaban dari Bu ustadz"
23103Please respect copyright.PENANAGGkkT7Vn26
Darso sambil menyetater motornya dan kemudian pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
23103Please respect copyright.PENANAfU36KaTcPj
Ustadzah Anna masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kekamar nya, disana Ia merebahkan tubuhnya, berat sekali cobaan yang harus Ia hadapi saat ini, suaminya sedang di penjara dan mengalami siksaan lahir batin yang luar biasa hebatnya, sampai Ia tak sanggup membayangkan bagaimana nasib suaminya kalau lama dipenjara, baru semalam saja ia sudah mengalami siksaan yang begitu berat.
23103Please respect copyright.PENANAHFdDCI8tjb
Hatinya bimbang,apakah menerima persyaratan yang diajukan Darso dengan konsekuensi Ia harus menjual kehormatannya, ataukah pasrah menerima kenyataan hidup ini.
Satu sisi hatinya berkata.
23103Please respect copyright.PENANAJoOWOIiV41
"Anna, terima saja persyaratan yang diajukan Darso...."
23103Please respect copyright.PENANAl8M3XwQjI0
"Dengan begitu kamu bisa membebaskan suamimu dari segala penderitaan"
23103Please respect copyright.PENANAzEwzsDjos2
Satu sisi hati yang lainnya berkata.
23103Please respect copyright.PENANAxaw9v8X9Jj
"Jangan Anna, jangan kau lakukan itu, itu sangat berdosa, jangan kau lakukan itu"
23103Please respect copyright.PENANAR2BVsPDgg1
Ustadzah Anna menjadi pusing memikirkannya, namun dalam relung hatinya yang paling dalam Ia sangat menyayangi suaminya, tak sanggup rasanya Ia membayangkan penderitaan yang di alami suaminya saat dipenjara.
23103Please respect copyright.PENANA9ujeEbdNXN
Lama Ia memikirkan semuanya itu membuat kepalanya pening, lelehan air matanya keluar dari sudut matanya, Ustadzah Anna pun meratapi nasibnya.
23103Please respect copyright.PENANApWjukPLCYH
Anna : "Ya Allah, kenapa kau berikan cobaan seberat ini kepadaku Ya Allah"
23103Please respect copyright.PENANA0KmTEVlVPu
23103Please respect copyright.PENANApAay0jsRpi
23103Please respect copyright.PENANASjt0dPJVJG
Sementara itu...
23103Please respect copyright.PENANAlXEASaqAw8
Darso sudah berada di warung kopi milik Parjo, saat baru menyeruput kopinya, dering suara HP nya terdengar.
23103Please respect copyright.PENANAuAW74xzpW6
Tuuuttttt...Tuuutttt....
23103Please respect copyright.PENANAYrGT31oQeU
Darso : "Halo, Iya Pak Kapolres,ada yang bisa saya bantu?"
23103Please respect copyright.PENANAYaYgy7mkil
Haryadi : "Pak Darso, bisa ke kantor sekarang Pak?"
23103Please respect copyright.PENANA6I2KVYDtpJ
Darso : "Iya Pak,bisa...tunggu setengah jam lagi saya tiba disana"
23103Please respect copyright.PENANAIIWcX1K9ET
Haryadi : "Ya, sudah saya tunggu ya Pak,..selamat siang"
23103Please respect copyright.PENANAdKUjfIkp3M
Kapolres kemudian menutup telepon.
23103Please respect copyright.PENANAv7YzER9gPZ
Darso juga menutup telepon.
23103Please respect copyright.PENANA93nPKzkRLJ
Kemudian Ia membayar kopi yang baru diminumnya.
23103Please respect copyright.PENANAaynMc6jBYs
Parjo : "Buru buru amat sih Pak Darso,"
23103Please respect copyright.PENANAVDKOAESpfJ
Darso : "Iya nih, ada urusan dengan Pak Kapolres...udah dulu ya Jo”
23103Please respect copyright.PENANAqTQgCLDloX
Darso meninggalkan warung.
23103Please respect copyright.PENANAFWzL75o3zC
Motor Darso melaju di jalanan dengan kecepatan sedang, setengah jam kemudian sampailah Darso di Mapolres dan ia langsung menuju ke dalam ruangan Kapolres.
23103Please respect copyright.PENANAsesNciULEV
Tok,tok,tok
23103Please respect copyright.PENANAixDLG8AIZ8
Haryadi : "Silahkan masuk Pak"
23103Please respect copyright.PENANA1oEKtXM55P
Darso masuk memberikan salam dan duduk dikursi berhadapan dengan Kapolres.
23103Please respect copyright.PENANAbkGCdJBht4
Darso : "Ada apa ini Pak kok kayaknya ada urusan penting?"
23103Please respect copyright.PENANAFnHtGvwlkn
Haryadi : "Begini Pak Darso,tadi saya dapat telepon dari Polda"
23103Please respect copyright.PENANALsGeY1BA3g
Haryadi : "Bahwa ternyata ada kesalahan prosedur dalam menangkap Ustadz Afandi kemarin"
23103Please respect copyright.PENANAqzqej1td0e
Darso : "Maksudnya gimana Pak,..Saya belum mengerti?"
23103Please respect copyright.PENANAp0NYCEXrkJ
Haryadi : "Begini Pak Darso, kami akui ada kesalahan informasi dari inteligen kami"
23103Please respect copyright.PENANAUvCEETU7gd
Haryadi : "Bahwa Ustadz Afandi yang kemarin kami tangkap bukanlah terorisnya,"
23103Please respect copyright.PENANALxLErob0iT
Haryadi : "Ternyata ada Ustadz Afandi lain di wilayah Polres ini"
23103Please respect copyright.PENANAwszTKFnr5Z
Haryadi : "Dan untuk itu saya minta bantuan Pak Darso"
23103Please respect copyright.PENANAqxNho1wpfn
Haryadi : "Untuk menyelamatkan reputasi kami"
23103Please respect copyright.PENANA9GbrP2aYBl
Darso : "Apa yang bisa saya lakukan dalam hal ini Pak Kapolres?"
23103Please respect copyright.PENANAGbxdniMJKm
Haryadi : "Kita bebaskan Ustadz Afandi dengan alasan Pak Darso sebagai Penjamin"
23103Please respect copyright.PENANA0sx3Fq0Rbo
Mendengar pernyataan Kapolres, hati Darso bertambah senang, peluang dirinya untuk bisa meniduri Ustadzah Anna semakin besar, tapi itu semua tergantung juga dari usahanya membujuk wanita itu.
23103Please respect copyright.PENANA0d6zMOxGiq
Darso : "Oke,..Saya menerimanya Pak, saya mau jadi penjamin bagi Ustadz Afandi"
23103Please respect copyright.PENANAdgOFzQz7Da
Haryadi : "Baik, ini akan kita proses"
23103Please respect copyright.PENANAKRIOQItsRF
Haryadi : "Kemungkinan dua hari kedepan bisa kami lepaskan"
23103Please respect copyright.PENANA9LMpd57OrX
Darso : "Oke,...kalau begitu saya pamit dulu Pak."
23103Please respect copyright.PENANAQd68HJKgMq
Dengan penuh suka cita Darso pulang kerumahnya untuk berisitirahat, sudah terbayang dalam angan angannya bisa meniduri Ustadzah Anna.
ns216.73.216.238da2