“Bagus kalau gitu,” ucap Ardi yang tidak sabaran dan meletakkan buku tersebut di atas nakas.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpMzBX6sjA
Narnia memejamkan kedua mata dan menaikkan kaos depannya. Memperlihatkan kedua dadanya yang putih berisi di hadapan Ardi. Ia sungguh tidak rela, dadanya di jamah oleh Ardi yang sangat ia benci.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwR2npYjOS
Jakun Ardi naik turun, bawahnya juga terasa sungguh sesak. Kedua telapak tangannya meremas dan mencengkeram kedua buah Narnia yang semakin besar. Ardi masih ingat, terakhir ia meremas kedua dada Narnia. Saat mereka masih di bandung dalam rangka pramuka antar sekolah Jakarta dengan bandung.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAGRtZzJaF
Narnia tidak berani bersuara, ia mengigit kaos depan dengan gigitan kuat dan kedua tangan menutup wajahnya yang sudah memanas. Akibat ulah Ardi yang masih memainkan kedua buah dadanya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oWDCbOXgL
Ardi menempatkan bibirnya di salah satu buah dada Narnia. Ia melahapnya dan menarik ujungnya dengan gigi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvP1xZhKpKL
“Ah..” desah Narnia tetiba dan kaos yang di gigit terlepas begitu saja dari mulutnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2KR1uKAIJ
Ardi yang kesal, langsung menaikkan kembali kaos tersebut.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfJaO42vvn
“Gigit erat kaosnya, jika tidak ku bakar bukunya!” ancam Ardi yang berhasil membuat Narnia menurut.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1qbSVAG3V
Melihat Narnia mengigit kaosnya secara mati-matian, Ardi melahap lagi dada satunya dengan menghisap ujungnya dengan lidah memaikan puncak yang menantang itu. sebelah tangannya terus meremas dada Narnia dengan berapa gerakkan yang berhasil membuat tubuh Narnia meremang.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNxSzuVWB22
Narnia menahan suaranya mati-matian dan bagian bawahnya sudah terasa basah dan berdenyut.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWsHMlNYJZ
Puas memainkan kedua dada Narnia yang tidak di tutupi bra. Ardi mengakhiri permainya yang sudah 30 menit dan menatapi kedua dada Narnia sudah memar kebiruan dengan bekas ciuman dan gigitan yang ia tinggalkan di kedua buah dada tersebut.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrOqLm8DOR
Senyuman Ardi semakin menampakan senyuman jahat. Ia langsung mendorong Narnia ke atas ranjang dengan kasar.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYIEwoDfuV
Narnia tersentak dan hendak bangkit dari atas ranjang dengan kepala berputar-putar.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJGDU1Qaxc
tapi, Ardi langsung menekan tubuh Narnia di atas.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6RCEpFlV4
Seketika, Ardi langsung mengecupi bibir Narnia dengan rakus dan menahan tengkuk Narnia untuk dapat memperdalam kecupannya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSp1RO0RgR
“Hmmphh,” Narnia berusaha menolak dengan memukul-mukul dada Ardi dengan kedua kepalan tangan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlC0MQpxTVC
Ardi tidak bergeming, ia memperdalam kecupan di bibir Narnia. lidahnya menari-nari dalam mulut Narnia. Sebelah tangannya bahkan sudah menyusup ke bagian sensitif yang terasa lembab akibat perbuatannya yang mengoda kedua dada yang sintal itu. tanpa aba-aba, Ardi langsung memasukkan kedua jarinya di dalam lembah tersebut tanpa aba-aba.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZpyAOxyz2
“Hmmphh.. ” teriakan Narnia terendam oleh kecupan Ardi. Ketika ia ingin berteriak keras. Atas rasa sakit di bawah tubuhnya yang di masuki jemari Ardi secara kasar.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Y5KRHBGoM
Jemari Ardi menari dengan tarian hebat, hingga Narnia merasa ada sesuatu di tubuhnya akan keluar dalam jumlah banyak. Tetapi gerakkan jemari itu terhenti. membuat Nanrnia terasa tidak rela untuk menerimannya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIj2LocppKr
Puas menyiksa Narnia dengan jemarinya. Ardi melepaskan kecupannya. Menatapi wajah Narnia yang terengah-engah. Karena kelelahan dan hampir Mati kehabisan nafas.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmwCpLU7e2
“Kau menipu ku,” protes Narnia.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtTiHapF3U
“Bukannya kau menikmatinya?” balas Ardi dengan sikap cueknya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2Bjvn7ExW
Narnia membaringkan wjahnya. Pusat tubuhnya berdetak. Ia menginginkan lebih dari sebuah permainan jemari. Tepatnya, ia menginginkan barang keras dari Ardi yang mengenai perutnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpoe5sjQbb
“Hari ini sampai sini, aku pasti akan memuaskan mu lain kali!” ucap Ardi dengan senyuman kepuasan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAk8IgCfhT
Perkataan Ardi sungguh memalukan. Dengan cepat Narnia mendorong Ardi keluar dari kamarnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoS2ST3U9rD
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZXDEN7yJL
Ardi memanfaatkan kesempatan tersebut menarik tubuh Narnia menempel ke tubuhnya. Ia kembali mengecupi bibir Narnia di sertai gigitan dan sebelah tangan ke bawah. Untuk memainkan bagian bawah secara keluar masuk dengan ritmen yang lebih cepat.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUdiiMk4Eq
Tubuh Narnia mengejang, ia akan mendapatkan pelepasan dengan permainan jemari Ardi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIM9llUqVOi
Merasa jarinya terjepit, Ardi menaikkan tempo permainan. Hingga semburan panas terasa di telapak tangannya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbaf2ztPvk
Kecupan bibir di lepaskan, jemari Ardi yang basah di oleskan ke bibir Narnia.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OdTaeLcDg
“Hisap, atau ku masukkan dengan milikku?” ancam Ardi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxxKYUdFto
Mau tidak mau, Narnia menjilati cairan miliknya di jemari Ardi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zZp4t6Qfr
Ardi menatapi jemarinya yang di jilatin oleh Narnia. Seketika ia menahan tengkuk Narnia dan mengecup bibir tersebut. Bahkan memasukkan kembali jemarinya ke tempat yang basah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8531eJlDn
Tubuh Narnia bergetar hebat, lagi dan lagi ia mendapatkan pelepasan ke sekian kali atas permainan jemari Ardi di pusat tubuhnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6apu8ccU35
“Bonusnya sungguh hebat,” ucap Ardi yang keluar dari kamar Narnia.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBT8avb5Ks
“Hampir saja,” batin Narnia.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lvoGlbzJz
Narnia terduduk dengan bersandar di pintu saat ia sudah menutup pintu kamarnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Ttn8frtqJ
Di luar, Ardi melihat ibunya yang berjalan ke arahnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsPXT0Y5PZ
“Bagaimana Narnia?” tanya Lala kepada putranya yang masih mengenakan seragam sekolah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGr7Ptcv2X
“Sudah bangun dan ia memeluk buku Adam dengan bahagia. Jangan lupa, malam ini milikku,” ucap Ardi yang berlalu dari hadapan ibunya
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKTq6KhVMR
Lala memandangi putranya dengan tatapan rumit. Ia heran, kenapa Ardi mau ikutan kerjasama dengan persugihan ini.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxYEmzhxNN
Jika Adam, ia tidak akan kaget lagi. Karena sebelum Narnia menjadi tumbal persugihan. Kekasih Adam yang lain sudah duluan menjadi tumbal persugihan dagangan Herman.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89ZAGCV5ip
Soal nasib mantan Adam. Lala dan Herman tidak mau tau. Bagi mereka berdua, uang sangat penting dari segalanya. Termasuk Narnia, apa yang akan terjadi selanjutnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVvzThnXPN
“Bukan urusanku,” batin Lala.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HcG5uvJNG
Lala berjalan ke arah kamar Narnia. Untuk melihat keandaan Narnia. Tepatnya memastikan Narnia tidak kabur atau kenapa-napa dulu. Karena Narnia merupakan tumbal yang sempurna.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbR9MyeJSF
Tok tok tok tok
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLQuCEVyhi
Lala mengetuk pintu kamar Narnia sebanyak empat kali.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUOef26SYb
“Nar… Sudah bangun kah?” saut Lala dengan sikap biasanya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnouPPu78X8
“Sudah Bu,” balas Narnia yang cepat membetulkan pakaianya dan menganti celana piyama yang basah. Akibat ulah Ardi yang membuatnya mendapatkan pelepasan dalam jumlah banyak
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPgZJjtkDEo
Setelah memastikan semua beres, Narnia membuka pintu kamar. seolah tidak terjadi apa-apa barusan dengan Ardi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHuwNxqYTD
“Apa Ardi sudah menyerahkan buku Adam padamu?” ucap Lala dengan senyuman lembut untuk memastikan apa yang di katakan oleh Ardi benar atau tidak.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCNx45vcGc
“Sudah bu, terima kasih.”
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvQPdytTbc
“Tolong jaga rumah, ibu mau bantu Pak Herman beres-beres toko jualan!” pinta Lala memohon.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclpiZ6dvgI
“Iya Bu, aku akan jaga rumah.”
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYAeNS40IT
“Obatnya jangan lupa di minum! biar besok segar dan bisa ketemu dengan Adam,” goda Lala kepada Narnia.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2g2AS7ZAh
Wajah Narnia memerah, karena godaan ibu tirinya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsRJm57sbk
“Iya Bu,” balas Narnia gugup dan menutup pintu kamarnya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgpEApTviJ
Lala tersenyum licik melihat putri tirinya begitu polos dan bodoh.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvBzlGwKJ0
Lala, kemudian berjalan ke kamar Ardi. Untuk memberitau Ardi, bahwa malam ini Ardi bisa main sampai puas. Selagi mereka di luar dan tentu saja, Adam akan ikut pergi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7xT9yOO1e
Senyuman Ardi mengembang di bibirnya dengan pikiran licik dan gaya apa yang akan di pakai untuk menyentuh Narnia malam ini.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoT41BqXnEB
“Mau pergi berapa lama?” tanya Ardi tetiba.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCb77VoY3Kv
“Mungkin sampai tengah malam, kita mau ketemu Pak Joko dan Adam akan ikut sama Kita!” jelas Lala, yang di tatapi malas oleh Ardi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3bmAdsefn
“Ya sudah, aku akan main sampai puas.”
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLu3H2t48A
“Jangan lupa, tampung bagian itu. Jangan sampai ketahuan Narnia,” perintah Lala dan Ardi memperlihatkan satu botol kecil di hadapan ibunya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9in83J4iMK
“Segini cukup?”
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprfg1cLC6m
“Cukup, setidaknya untuk persediaan besok!” balas Lala yang masa bodoh.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVh1vmsu6Vg
Ardi mengamati kepergia ibunya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3vUQRgH1Y
Terlibat dalam ritual persugihan, Memang bukan hanya di lakukan ketiga keluarganya. Melainkan dirinya juga. Ardi tidak ingin kalah dari Adam. Yang bisa sukses dan tinggal sendirian di apertement mewah.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4t0bqpRu2
Pulang hanya sesekali, itu pun untuk menyentuh Nardia. Tapi Ardi tidak terlibat dengan dukun Joko. Ia hanya memafaatkan celah kesempatan yang ada untuk bisa sukses tanpa menggunakan ilmu gaib atau sebagainya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCpNAWEwhN
“Cih, aku akan setingkat dengan mu!” gumam Ardi pelan yang siap menyentuh Narnia selama berapa ronde malam ini.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFYW16fhFs
Jam 2 siang, Lala sampai ke toko. Para karyawan yang mendapatkan bonus. Banyak yang pergi dan ada berapa yang membantu Herman untuk beres-beres. Seperti mencuci panci dan berapa peralatan masak. Piring disusun di mobil pick up.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7DUVySidfl
Tepatnya. Herman pergi kerja dengan menggunakan mobil pick up usang. Untuk mengangkat panci bakso dan mangkok. Pulangnya juga sama dengan mobil pick up usang.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXXzBya96bI
Penyewa tempat Herman sudah dari tadi tidak sabaran untuk berjualan. Pak Andika menatapi Herman dengan rauk wajah hitam.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBwLVP2ncx
“Masih lama kah? Tanya Pak Andika dengan nada kurang bersahabat kepada berapa pelayan Herman.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTt0NuubQf
“Sudah selesai, sisa mangkok!” ujar salah satu pelayan yang kurang suka dengan sikap Pak Andika.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52EeiapxMB
Padahal pemilik tempat adalah Herman. Tapi gaya Pak Andika kayak bos yang punya lahan yang semenang-menang terhadap Herman.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFk34nBZzU6
“Mendingan cepatan tuh! Saya sudah mau buka,” pekik Pak Andika dengan suara keras yang seperti lagu hajatan nikah sekampung. Yang membuat toko sebelah dan depan. Pada liat ke arah Andika.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jM4uQSA3i
Pelayan dan Herman menaruh barang-barang seperti mangkok, gelas, teko, sendok, garpu dan sumpit, tempat sambal ke belakang mobil pick up.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKMLlhxMfV
Sikap pak Andika yang seperti itu. Selalu menjadi bahan pembicaraan para tetangga. mereka menganggap Pak Andika songong karena ketimpak rezeki durian runtuh dari Herman.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknYIPbcnsq
Sebenarnya Pak Andika dari dulu sudah mau membeli lahan tempat Herman berbisnis dengan harga yang tinggi. Tapi Herman tidak mau menjualnya, selain itu juga. Ia juga mendesak pemilik mall untuk mengusur Herman.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ96oaxo2BL
Hasilnya tetap gagal, pihak mall mengatakan Herman sudah menyewa tempat tersebut selama 10 tahun dengan surat kontrak di atas materai 6.000. Dan sejak itulah, sikap Pak Andika semakin jadi-jadi untuk membully Herman. Dengan segala cara yang ia punya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHQVYiALCLz
Lala menatapi Pak Herman yang menebar senyuman padanya. Ia pun hanya membalas dengan tipis. Mengingat ia bisa mendapatkan uang lebih dari Pak Andika. Jika ia mengunakan Narnia untuk melayani pak Andika di atas ranjang.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2E0D75s8e
Memikirkannya saja, Lala semakin tidak bisa memedung keinginan hatinya untuk memperalat Pak Andika. Untuk menjadikan Andika sebagai tumbal persugihan
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRmvqzEWHM
Tapi mengingat Herman yang menjaga rahasia dengan sangat ketat. Bisa-bisa nyawa taruhan, sehingga Lala mengundurkan niatnya untuk memanfaatkan Pak Andika.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMAikQLlevB
Selesai beres-beres, karyawan pamit pulang kerja. Demikian juga Herman yang memilih pulang dan menaruh mobil pic up ke dalam garasi mobil. Kemudian menganti mobilnya dengan mobil baru untuk ke rumah dukun bernama Joko yang menjadi dukun langanan berapa tahun ini.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6unTYErblf
Adam menyusul pergi dengan mobil mewah dari arah belakang. Mobil yang di kendaraankan oleh Adam masuk ke salah satu terpencil yang jauh dari kota.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhbktFsF1G
Hari semakin malam, mereka bertiga sampai ketempat Pak Joko.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjUtdJn9eb
Pak joko yang sudah tau, meminta seorang pelayan untuk menyambut kedatangan ketiga tamu tersebut.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTYzS00t2y
“Pak Joko sedang di dalam, mohon tunggu di sini!” ucap pelayan wanita itu ramah tanpa mengenakan pakaian sehelai benangpun di tubuh. Saat menyambut para tamu yang datang ke diaman Joko.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2RpvoBcRH
Pandangan mata Adam ke arah tubuh pelayan yang benar-benar sempurna. berisi padat dan segar, tanpa pakaian di tubuh.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokxSJmkD6U
“Jaga sikap mu, dia tidak boleh kau sentuh!” ucap Herman yang memperingatin anak pertamanya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtfj6tTJTN
“Aku tau,” balas Adam yang memperbaiki posisi celananya yang sesak.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqzdOwitVO
Berapa menit di luar, pelayan itu kembali dan meminta ketiga tamu masuk.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxM9eTDAoc
Herman berjalan di depan di susul oleh Adam yang menatapi kemolekan tubuh pelayan. Di belakang ada Lala yang merinding duluan. Saat berjalan semakin dalam kelorong rumah yang panjang. Yang di penuhi aura mistic yang kuat. Serta suara-suara tawa seperti suara tawa kuntilanak.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5fM9eLxVx
Ketiganya sampai kesalah satu ruangan yang bernuasa kuno dengan ukiran menakutkan di tiap tiang dinding ruangan. Entah apa tulisannya, Lala tidak memperhatikan dengan jelas ukiran itu. yang di inginkannya saat ini. ingin cepat-cepat pergi dari ruangan ini.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXsZbZLYEO9
“Silahkan duduk,” ucap Joko yang mempersilahkan ketiganya duduk di lantai yang beralas kayu.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ670BFwSk6w
Ketiganya duduk di lantai kayu yang terasa dingin dan hawa mistic mengitari mereka bertiga.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZBi2izMa9
“Hari ini jumat kliwon, akhirnya kamu datang sesuai janji!” ucap Joko yang menatapi Herman dengan kedua mata tanpa bola mata di rongga mata.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1xZICsDzr
Adam langsung ngeri, melihat pria tua tanpa mata. Bisa membedakan Herman dan dirinya.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nAkAMbxjL
“Iya Gusti! saya sudah datang,” balas Herman yang memberikan hormat di susul oleh Lala. Kemudian dengan Adam.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoE4ZkdtyxU
Tapi mata Adam masih terbelalak melihat seorang yang sedang masak sesuatu tanpa mengenakan busana. Gadis itu tanpa malu mempertontonkan bokongnya yang sintal.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdQzUAHrmD
“Jadi, apa kalian sudah siap melakukan apapun?” tanya Joko yang masih menguji kesabaran mereka berdua. Sedangkan Adam, pikirannya sudah kemana-mana.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhh1cqzKMrr
“Tia..” panggil Joko pelan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8w5CtwQCC
“Iya,” sahut Tia.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjhyqdYvnU
Gadis cantik bernama Tia itupun mematikan kompor.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75oN9Gqkbp
Kemudian, berjalan ke arah Ketiga tamu. untuk memyuguhi minuman. Dadanya yang tidak memakai apapun, justru mengundang nafsu Adam dan Herman yang sudah bergairah tinggi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZjYcSLYts
Adam maupun Herman menelan saliva dengan kasar. Melihat buah dada muda mengantung di depannya yang masih segar dan berisi.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxemDBz53DN
“Mau minum dulu atau langsung ritual?” tanya Joko yang mempersilahkan ketiga tamu untuk minum.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ99f2u5HMrp
“R-ritual dulu saja,” ucap Adam terbata-bata karena tidak bisa berhenti menganga menatapi Tia yang begitu cantik dan mengoda di sebelah Joko.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgd2OilL7Kv
Joko menurunkan pandangan, melihat celana Adam yang sudah terlihat sesak di bagian selangkangan.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoJ3nGD5ta
“Tia..” Joko menunjuk lantai di tengah mereka.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJasbm5KrY
Tiapun mengangguk dan rebahan di sana sambil mengangkang lebar. Mempertontonkan bagian tertentu pada Adam.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3G1dlZWx19
“Silahkan main dan kalian berdua ikut aku,” perintah Joko. Kepada Herman dan Lala untuk meninggalkan ruang tamu.
1588Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBYzx2psqD
