Dan hari ini senja tak datang kembali, kemana dia? Awan hitam dan rintikan air turun dari langit perlahan - lahan semakin deras. Langit pun menangis merindukan sang senja yang tak kunjung datang kembali. Aku pun masih terdiam di tempat tidurku menarik selimutku dan mulai tertidur berharap akan mimpi-mimpi indah dan kedatangan sang senja esok hari.
Senja....
Kemana kamu?
Aku kesepian, tanpamu.
Tak lama aku pun terbangun, karena mimpi buruk yang datang, mimpi yang membawakan kenangan - kenangan saat bersama dia. Saat aku masih dapat mengenggam tangan nya dan jemarinya. Kuteringat lagi betapa lembut rambut panjangnya, harum tubuhnya saat dia memeluku, dan kata-kata kecil yang berkata aku rindu kamu, aku kangen, kapan kita dapat bertemu? Semua itu seperti hantu yang selalu menghantui, 4 tahun bersama dia dan tak mudah untuk melupakan semuanya. Inginku rasanya hilang ingatan, hanya ingatan tentang aku dan dia. Tapi aku tak kunjung bisa untuk melakukannya.
Aku pun terbangun dari tempat tidurku dan melihat ke arah jendela, hmmmm hujan sudah berhenti.. membawakan sebuah kenangan lainnya bersama dia. Butiran air seperti memperlihatkan kenangan saat kita menunggu hujan reda. Saat kita bersama di atas motor merah ku yang sampai saat ini aku gunakan.
Akupun membuka kembali lemari pakaianku, tempatku untuk menyimpan foto-foto kenangan tentang dia, warna jingga pun datang. Dan sekarang hanya ada aku, jingga dan kenangan tentang dia.
Jingga? Seperti mengambarkan hatiku yang sedang rindu.
Rindu akan kedatangan senja yang dapat menghibur hatiku kembali.
Kemana kamu senja? aku pun bertanya hingga gelap pun datang membawakan temannya bulan.
ns 172.71.194.196da2