![](https://static.penana.com/images/chapter/1159238/L6_20231002_082425_0000.png)
"Nah ibu akan membahas sesuatu sebelum kita sarapan."
207Please respect copyright.PENANAmjZRe7jF03
"Kira-kira ibu akan membahas tentang apa?"
207Please respect copyright.PENANAGV9YB0RPXE
"Ibu ingin cucu kalian bertanya-tanya mengapa belum hamil juga apakah kalian ini tidak ingin membahagiakan ibu mertua kalian?"
207Please respect copyright.PENANAsM7f33wED3
"Saya tentu ingin membahagiakan ibu." jawab Nike.
207Please respect copyright.PENANAbIwDYABDtm
"Saya juga ibu." jawab Nurma dan Nurul secara bersamaan.
207Please respect copyright.PENANA9L3NGehuN1
"Kalau begitu kenapa kalian tidak datang hamil dan memberikan cucu pada ibu. Dan kamu cah ayu, ibu yakin kamu bisa memberikan ibu seorang cucu. Terlihat jelas kamu begitu tulus nantinya mencintai anakku, ibu harap juga agar kamu bisa segera hamil cucu ibu ya." kata nyonya Clarissa berharap pada Dinda.
207Please respect copyright.PENANARgEtvcrCtO
"Satu lagi sebelum kita sarapan ibu akan menginap di sini, selama seminggu. Di mulai dari hari ini."
207Please respect copyright.PENANAM8EHXyfulY
Dinda hanya mengangguk saja saat para madunya melirik ke arahnya. Nyonya besar akan menginap di kediaman tuan Arjun selama seminggu yang membuat Dinda harus bangun lebih pagi lagi.
207Please respect copyright.PENANAF7DCYTD372
Selesai sarapan Dinda dan para madunya kembali ke paviliun mereka masing-masing.
207Please respect copyright.PENANAUuMKJfrVeq
Jederrr..
207Please respect copyright.PENANApZgtJteaQx
Suara petir menyambar tanda hujan akan turun sebentar lagi Dinda yang di paviliunnya merasakan ketakutan dengan petir itu tak beberapa lama lampu mati membuat area perumahan menjadi gelap gulata.
207Please respect copyright.PENANAmmeaEwJkGN
Kemudian Dinda keluar dari paviliun nya, karena Dinda sangat takut gelap dan petir, tiba-tiba saja di belakangnya sudah ada tuan Arjun yang melihat Dinda keluar dari paviliun nya.
207Please respect copyright.PENANAZxWtghCGgY
"Kamu kenapa? Kenapa kamu diluar?"
207Please respect copyright.PENANAAtsqYqfCKh
"Saya takut tuan, saya tidak bisa tidur karena lampunya mati dan juga ada suara banyak petir."
207Please respect copyright.PENANAY723JCueZN
"Baiklah kalau begitu aku akan menemanimu di paviliun mu ya."
207Please respect copyright.PENANAmkNfNca6Pw
Tuan Arjun akhirnya menggendong Dinda kembali ke paviliunnya untuk menemaninya tidur karena Dinda tidak mau tinggal sendiri.
207Please respect copyright.PENANAxYh8m40e08
"Jangan tinggalkan aku tuan. Ku mohon." kata Dinda yang memohon pada tuan Arjun agar tidak meninggalkannya sendirian di kamar.
207Please respect copyright.PENANAkHOcVjPFIR
"Baiklah, kamu kenapa lagi? Apa kamu kedinginan?"
207Please respect copyright.PENANAzJMVZO49EA
"Ya tuan." jawab Dinda singkat.
207Please respect copyright.PENANA3YJPb7Ca7j
“Baiklah kemarilah, dekat denganku, aku akan menghangatkan tubuhmu.” kata tuan Arjun.
207Please respect copyright.PENANAbl2URWT738
Mereka akhirnya tidur berdua di paviliun Dinda tanpa melakukan apapun di sana. Hanya tidur di kamar saja. Matahari sudah terbit Dinda dan tuan Arjun masih tertidur di paviliun Dinda.
207Please respect copyright.PENANAWJ2UpArOlA
Daniar yang sudah diingatkan oleh salah satu pengawal tuan Arjun hanya menunggu di depan paviliun milik Dinda sampai akhirnya keduanya terbangun.
207Please respect copyright.PENANAltTEEc4MIz
Dinda segera bersiap untuk mandi dan sarapan ke meja makan setelah tuan Arjun pergi dari paviliun nya.
207Please respect copyright.PENANAm1Npdfohsc
"Ciyeee.. Dinda.."
207Please respect copyright.PENANA51icRbK2Ut
Daniar meledek Dinda setelah tuan Arjun keluar dari paviliun nya.
207Please respect copyright.PENANAShdV05nmVZ
"Apaan sih kok datang-datang ciye ciye ciye.. Kami itu tidak berbuat apa-apa tahu tadi malam."
207Please respect copyright.PENANA25Ev1u2mDg
"Masa sih, kenapa bisa tuan Arjun ada di paviliun mu Dinda. Sebenarnya apa yang terjadi tadi malam ?"
207Please respect copyright.PENANANRvdDal1aW
Kilas Balik Aktif
207Please respect copyright.PENANAlhSe7IC7JB
"Hangat tuan, terima kasih ya sudah menghangatkan tubuhku. Tuan ada petir saya takut, saya tidur di dadamu ya tuan."
207Please respect copyright.PENANA9Io4GEosaY
"Ya silahkan." jawab tuan Arjun singkat.
207Please respect copyright.PENANA6Yfys9f4w9
"Baik tuan." kata Dinda patuh dan memeluk tuan Arjun untuk segera tidur.
207Please respect copyright.PENANAXSBEFK9whR
Dinda pun menceritakannya dengan singkat, kemudian Dinda di bantu Daniar bersiap-siap untuk sarapan di meja makan bersama nyonya besar juga.
207Please respect copyright.PENANAI1hPWDeOsv
Em.. Nyenyak hari ini aku tidurnya, loh kok.. Tampan juga ya kalau di lihat-lihat suamiku ini, eh.. Maksudku om Arjun Saputra ini.. kata Dinda yang memperhatikan wajah suami ketika suaminya sedang tidur dan juga Dinda masih tidak sadar kalau Dinda berada di pelukan tuan Arjun Saputra.
207Please respect copyright.PENANASTvDQU4I6L
"Bagaimana nyenyaknya tidurmu kemarin?" tanya tuan Arjun Saputra yang terbangun dari tidurnya.
207Please respect copyright.PENANAMwhcqHtlH9
“Maksudmu?” tanya Dinda juga.
207Please respect copyright.PENANA9AcTBkYkYm
"Kamu lihat sendiri saja, pasti kamu mengerti apa yang aku maksud." jawab tuan Arjun Saputra yang menyadari kalau Dinda masih memeluknya.
207Please respect copyright.PENANAqafaXIjK5b
"Eh itu.." kata Dinda yang memerah pipinya saat melihat dirinya yang masih memeluk suaminya.
207Please respect copyright.PENANAnllyc8tvsm
"Haha.. Kenapa sayang, bukannya kau nyaman berada di pelukan suamimu ini, marilah sayang biar aku menghangatkan dirimu lagi." kata tuan Arjun Saputra.
207Please respect copyright.PENANAlEjDFp0TZ0
"Haduh telat hari ini saya, saya segera ke paviliun Dinda untuk membangunnya, eh tunggu sebentar itu kenapa ada pengawal Tuan Arjun di paviliun nya Dinda, jangan-jangan terjadi sesuatu pada Dinda, gapat.." kata Daniar mencemaskan Dinda.
207Please respect copyright.PENANAEeD1IjVJBZ
"Ih.. Pergi sana kamu om.." kata Dinda mengusir tuan Arjun Saputra.
207Please respect copyright.PENANAGI8Sl5TCMu
"Kamu mengusirku?" tanya tuan Arjun Saputra.
207Please respect copyright.PENANAS0EzbYOuda
“Menurutmu?” tanya Dinda juga.
207Please respect copyright.PENANAz8TU1Nz8oD
“Kalau aku tidak mau bagaimana, bukannya kamu kan yang menyuruhku untuk tetap di sini, di kamarmu kemarin malam?”
207Please respect copyright.PENANAfVvnGdROF6
"Masa?, ah tahu ah.. Sekarang pergi kamu dari sini." kata Dinda mengusir tuan Arjun Saputra.
207Please respect copyright.PENANAMKTQekdkjM
"Enggak.. Aku enggak mau wlee.." kata tuan Arjun Saputra.
207Please respect copyright.PENANAUToHYiwCxg
"Ih.." keluh Dinda yang memukul tuan Arjun Saputra menggunakan bantal guling.
207Please respect copyright.PENANAjSZBoZsFmn
"Oke, oke, aku berangkat, oh ya cepat ya karena hari ini kita akan sarapan bersama dengan ibuku." kata tuan Arjun yang mengalah dan pergi dari kamarnya.
207Please respect copyright.PENANA5WoZ0xWQxs
Kilas Balik Mati
207Please respect copyright.PENANA5FshiPpcLB
"Oh begitu ceritanya Dinda, oke sekarang sudah selesai dan mari ku antar ke ruang makan untuk sarapan pagi bersama dengan yang lainnya." kata Daniar.
207Please respect copyright.PENANA9q7eTctxyi
........
207Please respect copyright.PENANAOm3XWmfEMg
Sementara itu di ruang makan ibu mertuanya dan ketiga madunya masih menunggu Dinda untuk sarapan pagi bersama.
207Please respect copyright.PENANAYr2NaZ6Slu
"Oh ya kita tunggu Dinda ya, baru setelah itu kita sarapan bersama." pinta nyonya Clarisa.
207Please respect copyright.PENANA5wUOZ0JlyD
"Baik ibu." kata Nike, Nurul dan Nurma patuh.
207Please respect copyright.PENANAYfqoWyh2m8
“Izin, maaf ibu, saya kesiangan bangunnya.” kata Dinda.
207Please respect copyright.PENANAm4rQ5oEv3e
"Iya sayang tidak apa-apa, ayo sini bergabung bersama kami untuk sarapan bersama." pinta nyonya Clarisa.
207Please respect copyright.PENANAMRW1NtaqhA
"Baik ibu." kata Dinda patuh.
207Please respect copyright.PENANAzql4zFML4U
"Oh ya ibu lihat tadi Arjun keluar dari paviliun kamu ya Dinda, wah sebentar lagi pasti ibu akan punya cucu, jadi tidak sabar ingin menggendong cucu." kata nyonya Clarisa.
207Please respect copyright.PENANAYvMNsrNrcL
" Apa!!, keterlaluan ini benar-benar tidak adil, kenapa kamu jahat padaku Arjun, aku ini istri pertamamu kenapa kamu tidak pernah melihatku dan juga kenapa kamu belum menyentuhku sampai saat ini, ini benar-benar tidak adil. " kata Nike di dalam hati.
207Please respect copyright.PENANAkddcSZoPXM
"Semuanya.. Tuan Arjun Saputra akan memasuki ruangan." kata salah satu pengawal tuan Arjun Saputra.
207Please respect copyright.PENANALCdi73ijst
"Ayo sambut suami kalian, Arjun akan memasuki ruang makan." pinta nyonya Clarisa.
207Please respect copyright.PENANAN1hkU7CGMf
“Baik ibu..” kata Nike, Nurul, Nurma dan Dinda patuh.
207Please respect copyright.PENANAJjor0WbSVz
"Selamat pagi tuan Arjun." Nike, Nurul, Nurma dan Dinda menyambut kedatangan tuan Arjun Saputra.
207Please respect copyright.PENANA1wox44hzDf
"Iya, selamat pagi ibu dan istri-istriku." kata tuan Arjun Saputra.
207Please respect copyright.PENANAstBHjDp5cj
"Kenapa dia senyum-senyum seperti itu hmm.." kata Dinda di dalam hati melihat tuan Arjun Saputra yang senyum-senyum sendiri.
207Please respect copyright.PENANAOoBkl1ApvL
"Kenapa dia melihatku seperti itu, ah sudahlah lebih baik aku lanjutkan sarapan saja." kata tuan Arjun Saputra saat melihat Dinda yang juga melihat kearahnya.
207Please respect copyright.PENANAngImufDBq4
"Akhirnya selesai juga, ibu dan istri-istriku saya pamit untuk bekerja ya, kalian lanjutkan sarapan paginya." kata tuan Arjun Saputra berpamitan pada ibu dan istrinya.
207Please respect copyright.PENANATc0OebUn6D
"Baik tuan.." kata Nike, Nurul, Nurma dan Dinda kompak.
207Please respect copyright.PENANAxPi0vAWUTB
“Iya nak, hati-hati di jalan ya nak.” kata nyonya Clarisa.
207Please respect copyright.PENANA9PvFNohQMK
"Iya ibu.." kata tuan Arjun Saputra pergi dari ruang makan.
207Please respect copyright.PENANAsXSwALnagN
"Ibu juga selesai ya sarapannya, kalian lanjutkan saja sarapan paginya kalau belum selesai ibu akan ke kamar." kata nyonya Clarisa.
207Please respect copyright.PENANAFGmTRB5BqA
“Iya ibu..” kata Nike, Nurul, Nurma dan Dinda secara bersamaan.
207Please respect copyright.PENANADk2bD4y3ja
Nyonya besar pamit pergi ke dalam ruangan pada keempat cucunya, setelah nyonya besar pergi dari ruang makan barulah Nike, istri pertama tuan Arjun Saputra menegur Dinda dan mengancamnya akan memberikan sedikit pelajaran pada Dinda karena Dinda lebih unggul darinya.
ns 172.69.58.147da2