Penafian Upin&Ipin oleh Les' Copaque Production Sdn Bhd17Please respect copyright.PENANApZBNu2nSJp
Semua yang tertulis disini murni hanya untuk bersenang-senang, bukan untuk menjelekkan karakter dari Les' Copaque Production Sdn Bhd17Please respect copyright.PENANALDokdlo8QY
.17Please respect copyright.PENANA1Vt9zpc1M7
17Please respect copyright.PENANAUSiZOkPsph
17Please respect copyright.PENANAMOCT8e7wB5
.17Please respect copyright.PENANArOe9tIZg1K
17Please respect copyright.PENANAgZKzq7xuSz
17Please respect copyright.PENANA3TxnpEIAzz
Jadilah pintar
Mari dinikmati
PROFESIONAL
Mail x Meimei
17Please respect copyright.PENANAuj9KrBsIiL
Oleh shiraishi connan
17Please respect copyright.PENANAqXb9eVV1Vj
17Please respect copyright.PENANAiLMdbJ0mxn
.17Please respect copyright.PENANAwxM79wCY5M
17Please respect copyright.PENANAKEzXeqB4xn
17Please respect copyright.PENANAsQvgZY5Ydv
.17Please respect copyright.PENANAIbz9eVcFbd
Ramainya kota Selangor merupakan hal yang biasa, padahal jarum jam sudah menunjukan pukul 10 lebih 30 menit waktu setempat.
Mungkin karna ini hari sabtu yang merupakan hari dari berakhirnya aktifitas rutin seperti bekerja dan berakhir.
Akan tetapi tidak sama halnya dengan wanita berusia dua puluh delapan tahun yang masih berkutat dengan komputer layar tipisnya di toserba pinggir jalan.
Menaikan sedikit kacamata yang turun, sang wanita menarik botol kopi yang tinggal setengah. Membuka tutup botolnya secara perlahan dan menenggak habis sisa kopi yang ada di dalamnya.
Setelahnya terlihat terlihat oleh layar tidak luput juga dengan keikutsertaan jemari lentiknya yang beradu di papan qwer.
"Kau masih di sini?" suara menyadarkan dan dengan cepat melihat sang pembuat suara..
"Ah, kau tidak pulang?" sedikit bergeser agar seseorang yang baru datang bisa dinya.
Meletakan tas di atas meja, seseorang yang baru datang mengungkapkan mengungkapkan sang wanita..
"Bagaimana kalau kita pulang bersama?" tawar seseorang yang mulai bergeser sedikit lebih dekat.
sang wanita sedikit risih dan bergeser sedikit agar tidak terlalu dekat.
"Istri mu bisa salah paham Ijat"
Dan tawapun terdengar di sana.
"Sudahlah aku cuma mau menggoda wanita berusia dua puluh delapan tahun yang masih singge l"
Sang wanita memutar bola mata lemah "Kalau kau berencana menggodaku, selamat kau tidak berhasil bapak beranak dua"
"Hei.. Bukan aku yang melahirkan kedua anakku" tidak terima ucapan wanita di sampingnya, pria itu mengungkapkan lekat-lekat.
"Istilah!! bodoh, kau sudah punya dua anak masih bodoh" ujarnya malas.
Tersenyum di sudut pandang "Aku bercanda" dengan kepala sang wanita kemudian dengan cepat menarik di atas meja.
"Aku pulang duluan, sepertinya istriku akan marah kalau aku pulang larut malam"
Menepis tangan yang menyentuh kepalanya "Sejak kapan kau pulang tidak larut malam, Dasar Pak tua!"
"Boleh ku koreksi, kita kan seumuran? Benarkan, kalau aku Pak tua berarti kau Ibu tua" Ucapkan pria itu sambil berlari karna si wanita berkacamata mengambil botol untuk kosongnya.
"Sialan Ijat!" 17Please respect copyright.PENANAfR5HaT5OZj
17Please respect copyright.PENANAWTHO2jtk3p
. 17Please respect copyright.PENANAFVFfxAmiMi
17Please respect copyright.PENANAJOXA1XqXwV
.
Gelas-gelas kopi tersusun di meja sang wanita dengan surai coklat yang di cepol tinggi, kacamatanya di singkirkan Kemana-mana untuk membasuh wajahnya dengan kapas bertoner.
Menghapus make-up di wajahnya. 17Please respect copyright.PENANA3UowjGT2i9
17Please respect copyright.PENANADPGwsdnlrd
Kembali mengenakan kacamatanya, sang wanita mulai fokus kembali.
Sudah lewat tengah malam dan sang wanita masih sibuk di layar komputer di meja kerja.
Bahkan teriakan sang bospun tidak terdengar olehnya.
Sang bos frustasi dan mulai berjalan mendekati meja karyawatinya itu.
"Meimei, kau tuli atau apa?"
Mana ada bos yang mengatai Karyawannya tuli, fikir sang wanita.
"Maaf pak aku masih harus menyelesaikan ini" ucapnya, bahkan memandang sang bos yang sudah memiliki perepatan siku di keningnya.
"Terserah, aku terlalu pusing memikirkan tingkahmu. Oh iya ini ada tugas untukmu" melempar peta biru di samping sang wanita yang tidak terganggu sama sekali dengan hal itu. "Wawancaranya dua hari lagi, aku harap kau bisa bekerja dengan baik"
Setelah mengucap hal itu, sang bos berjalan menjauh. 17Please respect copyright.PENANAEhcJzYQTTV
17Please respect copyright.PENANATFzfq2N0rY
'Hah, sialan' batin sang wanita.
. 17Please respect copyright.PENANAOTf8zY4sM5
17Please respect copyright.PENANAuYAQ4xWYNw
.
Kafetaria terlihat ramai dengan beberapa penghuni MyTv yang mulai keluar dari ruang kerja mereka untuk beristirahat dari pekerjaan yang melelahkan.
"Kau pasti sangat senang kan?" 17Please respect copyright.PENANAWgqpE5A6RL
17Please respect copyright.PENANA797x2BgufW
Pria dengan kulit sawo matang mendekat dan duduk tepat di hadapan wanita bercepol tinggi berkacamata.
Sang wanita bernama Meimei tidak ambil pusing dengan bidikan pria di hadapannya dan fokus kembali menyendok nasi dengan latihan masuk ke mulut mulut.
Sang pria bername tag 'Ijat' di saku bajunya merasa terabaikan.
"Kau sedang tidak sedang aku kan Meimei?"
Meimei merasa terpanggil dan membocorkan pria di hadapannya. "Kalau sudah tau aku selalu peduli kenapa kamu masih mau bicara denganku?"
Sedikit berfikir, Ijat dagunya.
"Huuh.." Meimei dengan cepat berdiri dan membawa makananya pergi mencari bangku yang kosong, tapi nihil tidak ada yang kosong dan kembali terduduk di hadapan Ijat.
"Mungkin karna dulu kau sering membantuku jadi walaupun kau aku akan terus bicara denganmu"
"Terserahlah!" Meimei kembali melanjutkan aktifitas nya. 17Please respect copyright.PENANA1cfcfQOUkM
17Please respect copyright.PENANAS2obqvxIHZ
Ikuti dengan pria di atas yang juga menyendok nasi dengan kentang goreng masuk ke mulut mulut.
. 17Please respect copyright.PENANAR3asAEkiMb
17Please respect copyright.PENANABmo8hiHoPR
.
Berjalan beriringan di lorong.
"Kau pasti sangat bahagia"
Itu lagi, 17Please respect copyright.PENANAHALmz557pS
17Please respect copyright.PENANAUiDMxoIqKg
berhenti di sebelah dan membocorkan Ijat di yang lebih tinggi 5cm darinya.
"Kau benar-benar tidak tau?" Tanya Ijat, dan dapatkan Meimei yang memasang wajah penuh tanya.
Menepak dahinya "Yaampun, tenyata kau masih belum melihat berkas yang di berikan bos?"
Menggeleng "Kalau maksudmu peta berwarna biru, itu masih ada di mejaku dan -Hayolah aku sudah sering mewawancarai orang penting dan besar. Jadi mungkin beberapa menit sebelum wawancara aku akan mempelajari materinya" ujar Meimei santai bahkan terlalu sampai membuat raut wajah horor.
. 17Please respect copyright.PENANA8wrJzLRvVl
17Please respect copyright.PENANAfIbjQpZHlu
.
"Kau buka dan baca perlahan-lahan" Ijat yang terlihat gemas dengan teman satu kantornya mulai menarik peta biru dan menyodorkannya ke arah Meimei.
Meimei yang mau tidak mau membuka peta biru dan membaca dengan detail setiap tulisan yang tercetak dengan rapi di sana.
terhenti saat membaca tulisan dengan Capslock bergaris bawah.
' ISMAIL BIN MAIL'17Please respect copyright.PENANAdrSNHD7ItL
Langkah kaki Meimei terasa sangat berat, karna dia harus berlari keruangan bos. 17Please respect copyright.PENANAiIOs4wVpxM
17Please respect copyright.PENANA8VNYHLtEVz
Persetan dengan Lift yang masih dalam perbaikan yang membuat dirinya harus berlari kelantai sepuluh menggunakan tangga darurat. 17Please respect copyright.PENANA3D0pt5jYTv
17Please respect copyright.PENANADcgyl6uq1C
Setelah sampai di lantai sepuluh pintu lift terbuka dan mendapati saya keluar dari sana. 17Please respect copyright.PENANA1NZiGSeP6n
17Please respect copyright.PENANACryfBYd2ry
"Kau harus menunggu sebentar lagi, kan petugasnya juga sudah bilang akan selesai. Lagi pula hanya perbaikan kecil" ucap santai Ijat, padahal Meimei sudah berpeluh di wajahnya.
'Keparat!' batin Meimei meratapi dirinya sesial ini.
. 17Please respect copyright.PENANAba6cfmQbw3
17Please respect copyright.PENANAEQRRa7hto4
. 17Please respect copyright.PENANAaBBPXtbuKX
17Please respect copyright.PENANACc9KUvFqhw
Meimei masih menunggu apa yang keluar dari mulut sang bos.
"Kau pernah bertanya denganya?"
'Tidak!' kenapa juga Meimei harus perpacaran dengan orang yang sangat membenci dirinya.
"Bukan itu pak-kanak masalahnya, hanya saja aku punya sedikit masalah dengannya.. Kami memang satu taman kanak-kanak tapi bukan berarti kami berteman"
Sang bos memijit kepalanya yang pusing.
"Lantas apa masalahnya?"
Meimei terdiam. "Bos, bagaimana kalau-"
"Bukankah kau tugaskan besok ke Singapura? Jangan memperumit ini" ucap sang bos yang membuat Ijat terdiam.
"Dan aku tidak mau tahu apa alasanmu yang sebenarnya tidak ada itu. Kau harus profesional Meimei" membocorkan garang sang karyawati.
"Tapi Bos, saya-"
"Tidak ada tapi-tapian laksanakan pekerjaan mu dengan baik dan profesional"
"Bos, saya.. -"
"Bos.."
"Bos!!"
Meimei mulai mengejar Bosnya yang mulai keluar dari ruangannya.
. 17Please respect copyright.PENANAfnUaLfPrMV
17Please respect copyright.PENANA8EPKQZrAbs
.
"Huwaahh Bos!!".
. 17Please respect copyright.PENANAwYTTgSDUHs
17Please respect copyright.PENANAXi3hBXuqv9
. 17Please respect copyright.PENANAOIxCMEoJZB
17Please respect copyright.PENANAFFoLtRhAaX
Meruntuntuki kemesraannya. 17Please respect copyright.PENANALcfngHdIRt
17Please respect copyright.PENANAxaaohadJfb
Meimei wanita dewasa berusia dua puluh delapan tahun, saat ini berdiri di depan pintu masuk Mail-Corp.
Dengan wajah ditekuk setekuk-tekuknya Meimei mulai mengambil nafas panjang.
"Huh dan Hah" katanya cepat.
'Aku harap aku masih bisa pulang dengan selamat' batin wanita berkacama minus -3,5 itu.
Menunggu di ruang tunggu setelah oleh karyawan perusahaan yang masih bertahan di bawahnya. 17Please respect copyright.PENANAXBE3HCZ6T3
17Please respect copyright.PENANAxuEMQwklRa
Entahlah, mungkin dirinya hanya menerka saja.
Diruangan kecil itu terdapat cermin yang memantulkan dirinya, berjalan mendekat untuk memastikan penampilannya.
Hayolah, meski dirinya akan bertemu dengan orang yang paling membencinya, tapi setidaknya Meimei harus mengenakan pakaian sopan dan formal. Ingat kata sang bos "Kau harus profesional!!" tidak. Bukan ITU sepertinya penunjang Meimei mau melakukan w awancara Adalah kata-kata Yang lain.
Mengejar sang bos, Meimei berteriak keras. Membuat para staf di sana menoleh ke arahnya.17Please respect copyright.PENANAnjVsrhNqIq
"Meimei berulah lagi?"17Please respect copyright.PENANAfEPe211rZ3
"Wanita itu harusnya menikah saja!"17Please respect copyright.PENANAFeXzgazXP5
"Pasti tidak mau mengambil pekerjaan ke luar negri lagi" 17Please respect copyright.PENANAV8gompF54g
Banyak dari mereka yang mengumpat, dan seperti biasa Meimei menulikan telinganya, anggap itu hanya angin lalu. 17Please respect copyright.PENANAKzc9DscO7X
Sang bos berhenti dan menoleh ke arah sang anak buah. 17Please respect copyright.PENANAzLthM2Ldb1
17Please respect copyright.PENANADRWExPTsPY
17Please respect copyright.PENANASHuk6mdxKd
Entah bagaimana sang bos mulai berfikir, mengapa awalnya dirinya menerima karyawan se barbar ini. 17Please respect copyright.PENANAIejbEA2WHo
"Baiklah kalau kau tidak mau mengangkat kaki dari perusahaan ini" ucapnya gampang. 17Please respect copyright.PENANA5flOJgf5qX
17Please respect copyright.PENANA8iOz8sOfFv
17Please respect copyright.PENANAmdOEFRdcVq
Dan berhasil mendapatkan wajah horor sang karyawati. 17Please respect copyright.PENANAU8EUx9jV06
"Kau tidak bisa memecatku, aku punya cicilan rumah dan mobil!"17Please respect copyright.PENANAz8lz5svtsH
17Please respect copyright.PENANASl8bnRXTDT
17Please respect copyright.PENANA7C3XDjP10d
Sang karyawati mendekat bahkan terlalu dekat. 17Please respect copyright.PENANAjxOntnADxb
"Hoi, aku sudah beristri!!"17Please respect copyright.PENANAFuwE4gxy1G
"Aku sudah tau pak tua, walau kau sangat tampan tapi aku masih suka yang perjaka!" kata Meimei asal dan melepaskan kerah baju sang bos.17Please respect copyright.PENANAgSc3TInytS
Dari seluruh pegawainya, hanya wanita yang bersedia bekerja keras dengan tidak sopan terhadapnya. 17Please respect copyright.PENANArUFEJK2hRn
"Baiklah nona Meimei, kau bisa melakukan pekerjaan ini atau kau angkat kaki dari sini"17Please respect copyright.PENANAcn7DDL5a2H
Mendengus kasar, Meimei semakin perlahan dan semakin ketat. 17Please respect copyright.PENANAZ98zwRgCym
17Please respect copyright.PENANA8COqtUdnol
17Please respect copyright.PENANA3iQCM1QQkE
berikan rasa hormat dan berucap "Baiklah bos, aku akan melaksanakan tugas ini dengan sangat baik. Dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan" menurunkan tangan yang digunakan untuk pose hormat. 17Please respect copyright.PENANA25Bf8lRPwC
"Kau harus profesional"17Please respect copyright.PENANAqnUDniRBqe
Si bos berkata sambil melontarkan bahu sang karyawati yang usianya tidak jauh darinya terpaut tiga tahun lebih tua dirinya. 17Please respect copyright.PENANA3ca6waNFly
"Mewawancarai tidak akan dipecat, kau akan mendapatkan bonus. Kau tahu si pengusaha kaya itu menolak semua tawaran wawancara dari semua majalah dan TV. Dan kita harusnya beruntung karna dia mau menerima tawaran kita untuk mewawancarainya"17Please respect copyright.PENANAq7AZOlrgda
Sepanjang pria berusia tiga puluh satu tahun itu berujar, yang hanya menjadi fokus Meimei only. 17Please respect copyright.PENANA7ySB9gP0Fh
'BONUS'17Please respect copyright.PENANANfFpyZMnjl
'BONUS' batinnya.
"BONUS" berucap mantap di depan cermin, memantulkan penampilannya dari ujung kepala sampai kaki.
Mengenakan kemeja putih formal bergaris hitam dengan rok hitam selutut tidak lupa sepatu pantofel berhak lima centi, rambut yang di cepol ke atas dan kacamata yang membingkai Indah di wajah bermakeup natural.
"Huh" sudah siap menghembuskan kasar, dan sepertinya dia bertarung dengan perasaannya.
Tok tok
Suara ketukan lemah terdengar, membuat Meimei mau tidak mau berjalan ke arah pintu.
Membukanya dan mendapatkan seorang pria tampan untuk dicari.
"Saya sudah memberitahu Pak Mail dan Ia sedang menunggu di ruangannya, mari saya antar" ucap lembut sang pria yang bertubuh atletis.
Meimei hanya mengangguk dan mengikuti dari belakang.
Tiba di depan pintu besar sang pria mengetuk perlahan.
Kata "Masuk" membuat sang pria memutar knop pintu, mempersilakan Meimei berjalan terlebih dahulu untuk memasuki ruangan yang cukup di bilang mewah.
"Ini Nona Meimei dari MyTv Pak" kata sang pria yang merupakan sekertaris si pria lain yang memandang keluar melalui kaca jendela besar di ruangannya.
"Hm, kamu boleh kembali bekerja Rafli"
Kata sang pria yang masih sibuk membelakangi dengan santai.
Sekertaris pria bernama Rafli menunduk undur diri dan setelahnya suara pintu tertutup pun terdengar pelan.
Meimei bingung, benar-benar bingung apa yang harus dia lakukan sekarang.
Menyapanya kah, "Hei Mail lama tidak bertemu"
Tidak, itu memuakkan.
Lalu apa?.
Arghh.
Ingin Meimei menjambaki keputusan sekali. 17Please respect copyright.PENANA52Gk2SLWJY
17Please respect copyright.PENANALqActTsQHX
Akan tetapi tidak mungkin dilakukan, iya tidak mungkin.
"Hmm! " pria itu mulai membersihkan tenggorokannya.
"Ah, aku lupa meminta permen pelega tenggorokan " sang pria bermonolog, kemudian memutar badannya. "Kau tidak pegal berdiri di sana? Kemari duduk di situ" saat pria itu membalikkan tubuhnya Meimei tersentak kaget.
Namun dengan cepat menormalkan dirinya.
Pria bernama lengkap Ismail Bin Main menyunggingkan senyum di sudut bibirnya.
Menyamankan duduknya di sofa empuk ruangan tersebut, Meimei masih bingung harus memulainya dari mana.
Mail menatap wanita di hadapannya yang duduk mulai nyaman.
"Kau mau kopi, susu atau aku? Haha"
Meimei mengendus "Tidak lucu sama sekali Ismail Bin Mail" oke, sudah di putuskan. Dirinya akan berbicara seperti biasanya.
"Aku sebenarnya malas bertemu denganmu, siapa yang tiba-tiba pergi begitu saja saat kelulusan taman kanak-kanak bahkan tidak pernah kembali sama sekali"
Mail mengambil permen di atas meja, membuka dan memakannya.
"Kau sedikit berubah menjadi matamu lebih besar" percakapan, Mail menggulung plastik permennya.
Memutar bola mata "Aku operasi kelopak mata"
"Aku suka Meimei yang dulu"
Tidak. Apa yang dimaksud dengan orang kaya ini? 'Menyukai diriku yang dulu - yang seperti kutu buku hah'.
"Hidup itu berputar, dulu buruk sekarang. Like you" menunjuk pria di hadapannya dengan jari telunjuknya.
"Kau dulu pelit dan sering berkata 2 singit? Dan sekarang, kau adalah pengusaha dermawan yang menyumbangkan 35% keuntungan perusahaan mu untuk rumah sakit kanker. Aku benarkan?"
Menyunggingkan senyum "Karna kau jurnalis kau mengetahuinya, atau karna kau menyukai ku makannya kau tahu"
"Baiklah Pak Ismail Bin Mail bagaimana kalau kita mulai wawancaranya" percakapan Meimei mulai sibuk membuka tas yang dibawanya. Mengeluarkan alat perekam suara, note book dan juga bolpoin"
Mail tertawa dan menjentikkan jarinya. "Kau pintar ngeles"
"Seperti kau tidak saja" ucap cepat Meimei.
. 17Please respect copyright.PENANAkdB0tVaMdx
17Please respect copyright.PENANApbd5dpHneS
. 17Please respect copyright.PENANAAmRXZzVStR
17Please respect copyright.PENANAglzfmPV07P
. 17Please respect copyright.PENANAcU5NKQ4nVU
17Please respect copyright.PENANAi3Zrn6k4fC
. 17Please respect copyright.PENANANnjliF8jmX
17Please respect copyright.PENANASeWd9klgyr
. 17Please respect copyright.PENANAjnHLWKdO0g
17Please respect copyright.PENANAQmYP6iVggV
.. 17Please respect copyright.PENANAbsxCidRANd
17Please respect copyright.PENANACdxz9IZMZf
. 17Please respect copyright.PENANAe8VIVJsZ7R
17Please respect copyright.PENANA90OGO6exuR
. 17Please respect copyright.PENANA0IzVZk15iN
17Please respect copyright.PENANAmtY0qRKdA6
. 17Please respect copyright.PENANAi9Kr6uk3uI
17Please respect copyright.PENANAPloKjvC4rY
. 17Please respect copyright.PENANAzyDJB4OumA
17Please respect copyright.PENANAUN2zJ4DhoX
.. 17Please respect copyright.PENANAnTfayYThow
17Please respect copyright.PENANA7hR8enepnA
. 17Please respect copyright.PENANA2KlLjTKmnd
17Please respect copyright.PENANAvL8156Sayi
. 17Please respect copyright.PENANAQm8vA5kXdX
17Please respect copyright.PENANAJYIHWFsh9M
. 17Please respect copyright.PENANArIrLtdCUiy
17Please respect copyright.PENANAIDZvSMawt6
. 17Please respect copyright.PENANANMfuv7TRR1
17Please respect copyright.PENANADqBzQU4XyN
. 17Please respect copyright.PENANAF1SCDocqL8
17Please respect copyright.PENANAE83JYgHoJI
. 17Please respect copyright.PENANA6wrRmhAZaN
17Please respect copyright.PENANAd5yicczHQw
. 17Please respect copyright.PENANAndt56NT7Cx
17Please respect copyright.PENANA3nprMgbUEq
. 17Please respect copyright.PENANArOBflGkBs9
17Please respect copyright.PENANAdOQl9ZZ4h7
.. 17Please respect copyright.PENANA7p8yvRoABV
17Please respect copyright.PENANA7Oae8CGdFg
. 17Please respect copyright.PENANAwYDRl40QVT
17Please respect copyright.PENANASUyntnBTlz
. 17Please respect copyright.PENANAOfR9qRXRrC
17Please respect copyright.PENANAIIzZMD9F7y
.
Bersambung
ns 172.69.7.200da2