×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Highest Grossing
Cumulative Last 30 days
<div style="text-align:center;font-weight:bold;">Writer</div>Verdant Lore<div style="text-align:center;font-weight:bold;">Co-Writer</div>SaltyTank<div style="text-align:center;font-weight:bold;">Co-Writer</div>xiannie
Wuxia
Action
Xuanhuan
562 ISSUES
Night of the Broken Gliph

“We live in a world of gliphs.”

“The left arm chamber, right arm chamber, left leg chamber, right leg chamber, wind chamber and the heart chamber. These are the six chambers of gliph that represent a glipher’s quality.”

In his previous life, he was the best metalsmith on the continent; even the most powerful fighters came to him for weapons. He was no doubt a powerful man, but sadly, his incapability to retaliate left him at the mercy of others.

Chui Yim, once dead, reincarnated into the world of gliphs, accompanied by Heaven’s Flame. However, the violent introduction of Heaven’s flame crippled his heart chamber.

Born with a heart deficiency, he was unable to perform strenuous exercise, let alone engage in physical fights. As such, his father who worked as a doctor made him study hard and sent him to the Riding Clouds Academy, where he met a close friend who was escaping from his family’s murderer.

Determined to write his own destiny, Chui Yim vowed to break limits and take up the path of a cultivator.

​​​​​​​Join Chui Yim as he embarks on his journey of cultivation, a thorny journey full of blood, tears, and enlightenment. This mystical and martial arts chivalry novel, “Night of the Broken Gliph”, by the famous Hong Kong author, Maple Shing, will definitely not disappoint!

Translator: Xiannie

Original Work: 破紋夜by Maple Shing

Schedule: 4 chapters per week

Join our discord server: here!

PG-13 Paid content
254
544.6K
91
Romance
Marriage
1 ISSUE
Part 1

Part 1

Awal dari segalanya

Cerita ini tentang kehidupan pribadiku, namaku Liza, aku seorang wanita berusia 28 tahun, aku sudah menikah dan dikaruniai 1 anak. Aku memiliki fisik yang sangat bisa dibanggakan, aku memiliki tinggi 170cm dengan berat 50kg, kulit putih dan cantik dengan proporsi tubuh yang ideal dan tampilan bak model kata teman teman ku. Bahkan banyak pria yang sering menggodaku karena fisikku ini. Saat ini aku memiliki karir cemerlang sebagai dosen di PTN ternama di Bandung. Aku menjadi dosen favorit mahasiswaku karena kecantikanku, bahkan aku sampai ramai dibicarakan di media sosial sebagai dosen cantik. Suamiku juga tidak buruk, wajahnya cukup tampan, hanya terpaut usia 2 tahun denganku, ia seorang pengusaha yang cukup mapan, penghasilannya lebih dari cukup untuk keluargaku.

Awalnya kehidupan keluarga kami bahagia. Tapi sudah beberapa waktu ini berubah, suamiku yang awalnya selalu ada untuk kami sekarang terlalu fokus untuk pekerjaannya. Ia semakin jarang ada di rumah, dan komunikasi kamipun semakin terhambat. "Kebutuhan" aku pun jarang terpenuhi, baik kebutuhan psikis maupun materi. Aku pun sering iri dengan teman-teman sepergaulanku, mereka selalu pamer keharmonisan keluarga mereka dan selalu pamer kekayaan mereka, pamer barang-barang mahal yang di belikan suami mereka. Sedangkan aku sendiri, tidak ada yang bisa aku banggakan, bahkan saat ini jangan kan untuk membelikan barang-barang bermerk, untuk uang bulanan pun sangat terbatas karena ia sedang fokus menggunakan uangnya untuk mengembangkan bisnisnya.

Sebagai pelampiasanku, aku jadi sering hang out bareng teman temanku. Lebih sering berada di luar. Bahkan beberapa kali aku menanggapi tawaran jalan atau makan siang dari laki-laki, hanya untuk sekadar mengusir kebosananku. Sejak itu, banyak yang bilang aku cukup banyak berubah, aku lebih terkesan bebas, gaya penampilannku juga banyak berubah, yang awalnya aku lebih sering berdandan/berpakaian jaim karena pekerjaanku sebagai dosen, sekarang aku lebih "berani" berpakaian, lebih berani menampilkan lekuk tubuhku yang indah, dan berpakaian mini. Dengan pakaian ketat payudaraku yang ukurannya 36C tampak sangat menggoda ditambah rok mini tidak pernah gagal membuat lelaki berpaling melihatku, tentu ini jadi kebanggan sendiri buatku.

Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya, suamiku sedang sibuk mengembangkan bisnisnya, dan suatu hari ia memintaku untuk bertemu dengan calon kliennya, untuk menyampaikan proposal kerjasama pengembangan bisnis, ia tidak bisa bertemu sendiri karena sedang berada di luar kota saat itu. Calon klien yang akan kutemui ini bernama Akbar, seorang pria keturunan arab, usia 40 tahun, tinggi, sedikit gemuk namun cukup tampan menurutku. Aku sudah pernah bertemu dengannya sebelumya saat acara pernikahan relasi suamiku, saat itu aku melihat caranya memandangku cukup berbeda, mungkin ia tertarik padaku. Terlintas di pikiranku, ah, aku manfaatkan saja supaya proposal suamiku lebih mudah gol, karena proyek ini cukup besar, dan pastinya aku cukup di untungkan dengan ini.

Aku pun menelpon dia untuk membuat janji, ia tampak antusias saat tahu bahwa aku yang akan menyampaikan proposalnya. Kami pun berjanji untuk bertemu di kantornya. Esoknya di hari kamis, hari yang di janjikan, ia mengubah tempat bertemu, ia mengajak bertemu sambil makan siang di restoran ternama. Aku pun menyanggupi. Sebelum berangkat, aku pun berdandan dengan cantik, dengan rok pendek di atas lutut, cukup untuk memamerkan kaki putih dan jenjangku. Ditambah dengan blouse putih ketat dengan belahan dada rendah, menampilkan lekuk tubuh dan belahan dadaku yang indah.

Akhirnya aku pun sampai di tempat yang di janjikan, ternyata ia lebih dahulu sampai, aku pun menyapa dia. Tampak ia melihatku dari ujung kepala ke ujung kaki, kelihatannya ia takjub dengan penampilanku hari ini. Sukses pikirku. Ia pun berbasa-basi, menanyakan suamiku, kemana perginya dan berapa lama. Akhirnya kami pun membicarakan bisnis, selama kami membicarakan bisnis, aku melihat dia mencuri-curi pandang ke dada & pahaku, tak apa bagiku, karena itu artinya tujuanku tercapai. Di akhir pertemuan, ia memintaku untuk bertemu  lagi hari sabtu sambil makan siang juga, karena saat ini ia belum bisa memutuskan karena banyak hal yang harus ia diskusikan terlebih dahulu dengan penasihatnya. Aku pun menyanggupinya, walaupun aku curiga itu hanya alasannya untuk bertemu lagi denganku

2 hari kemudian, kami pun bertemu kembali. Sekarang ia tampak lebih leluasa berbicara denganku, ia banyak menceritakan hal-hal pribadinya. "dek" panggilnya padaku, "iya pak" jawabku, "panggil mas aja, supaya lebih akrab" ujarnya, "iya mas" kataku "aku mau cerita ke kamu dek, aku ini punya harta sebanyak ini tapi kesepian loh dek", "kenapa mas?" tanyaku. "percuma aku punya banyak harta, namun tidak ada tempat berbagi", "maksud mas?", "aku sudah lama menduda dek, anakku pun ikut dengan mantan istriku". Aku mulai mendeteksi arah-arah yang berbeda dari pembicaraannya, aku pun tidak mau mudah terpancing, "memang tipe wanita ideal buat mas yang seperti apa? Siapa tau aku bisa membantu mencarikan calon yang sesuai"

Dengan lihai ia menjawab, "yang seperti kamu dik, fisik kamu yang cantik dan sempurna, kamu juga cerdas, siapa pun pasti bahagia memilikimu, aku iri dek pada suamimu", "mas bisa aja, ga banyak loh mas yang seperti aku", sedikit menyombong. "iya sih, makanya aku masih belum ada pendamping lagi sampai sekarang" katanya.

"suamimu pasti memperlakukan kamu bak putri ya dek, aku pun akan seperti itu jika memiliki wanita seperti kamu", "iya mas" jawabku, berusaha untuk tidak terpancing.

Akhirnya kami pun banyak mengobrol, mengenai kegemaran kami, hingga hal-hal yang mulai sedikit pribadi, mungkin karena aku mulai nyaman berbicara dengannya, karena cara bicara nya yang sopan dan pandai memuji wanita.

Di akhir pertemuan, ia menanyakan kapan bisa bertemu dengan suamiku, aku pun menjawab kalau suamiku akan pergi keluar pulau selama sebulan mulai lusa, dan menanyakan barangkali bisa bertemu esok hari. Ia tidak menyanggupi karena esok ia sudah punya janji. Akhirnya ia meminta kembali bertemu lusa untuk membicarakan kontrak perjanjian kerjasama, kali ini ia meminta bertemu di kantornya di pagi hari. Tentu aku menyanggupi, karena artinya pertemuan ini berjalan sesuai tujuan.

Di senin pagi, aku pun datang ke kantornya, aku pun cukup kagum karena kantornya cukup mewah dan berkelas. Tidak lama menunggu, aku pun bertemu dengannya. Kami membicarakan mengenai kontrak kerja sama dengan serius, tidak terasa sudah waktu nya jam makan siang, aku pun diajak makan siang olehnya. Dengan dianter oleh supirnya aku pun duduk di kursi belakang bersamanya di sedan jerman mewah miliknya. Sepanjang perjalanan, ia menceritakan usaha-usaha miliknya, luar biasa sekali memang, sepanjang perjalanan saja ada lebih dari 10 perusahaan miliknya yang kami lewati.

Aku pun mulai memahami dia, ada rasa kagum kepadanya disaaat yang sama aku pun merasa sedikit sedih terhadapnya, tentu sangat kesepian rasanya memiliki harta sebanyak itu tapi tanpa tempat berbagi.

Sesampainya di tempat makan siang, kali ini di tempat yang sedikit berbeda, tempatnya mewah dan eksklusif, ia memesan tempat yang private. Kami pun mulai berbincang, sampai akhirnya ia merasakan ada kegundahan di hatiku. "kamu tampak gundah dek saat membicarakan keluargamu, apakah ada masalah saat ini dengan kehidupan rumah tanggamu?" tanyanya. Tak sanggup menahan diri, akupun menceritakan semua kegundahanku, semua permasalahanku dengan suamiku. Ia pun menanggapi setiap kegundahanku dengan bijaksana, semakin menambah kekagumanku terhadapnya. Ia pun berkata" kamu bisa bercerita kepada mas setiap ada masalah dek, setiap merasa gundah dan butuh teman bercerita mas selalu siap mendengarkan, kapan pun itu waktunya". "iya mas, mas baik sekali sudah mau mendengarkan cerita ku". Setelah itu, ia menawariku mengantar pulang ke rumahku, dan mobilku yang berada di kantornya akan di antar oleh staff nya ke rumahku, tanpa sedikit rasa segan, aku pun mengiyakan.

Diperjalanan menuju rumahku, ia mengajak mampir terlebih dahulu ke sebuah mall. Disana ia mengajakku ke sebuah gerai mewah dari merk fashion ternama italia. Ia pun menanyakanku tas mana yang menurutku bagus dan aku sukai. Kemudian ia mengambilkan baramg itu dan membelikannya untukku. Aku pun terkejut dan bingung, bagaimana aku bisa menerima barang semahal ini. Ia pun mengatakan bahwa ini hanya ucapan terima kasihnya karena sudah bersedia menjadi tempat nya bercerita mengenai hal pribadinya, sesuatu yang sudah lama tidak ia miliki. Akhirnya aku pun menerimanya, toh ia punya banyak harta, sebanyak ini tidak seberapa baginya, lumayan juga buat aku pamerkan ke teman-temanku, pikirku.

Singkat kata, aku pun diantarnya kerumahku. Sesampainya di rumahku, ia pun mengutarakan niatnya untuk mengajakku makan malam. Aku pun menyanggupi, mumpung suamiku masih di luar kota, toh dia juga yang akan diuntungkan kalau kerja sama ini gol.

Kamis malam, hari yang di janjikan untuk bertemu makan malam. Aku pun bersiap-siap. Dengan mini dress tanktop hitamku, tubuhku tampak begitu menggoda, dengan lekukan tubuh yang tampak jelas. Kali ini aku berangkat dengan taxi, karena awalnya ia menawari untuk menjemputku, masih ada sedikit rasa sungkan dariku, sehingga aku hanya menyetujui ia mengantarku pulang.

Sesampainya disana, aku kagum dengan tempat yang ia pilih, sebuah restoran mewah yang berada di rooftop, dengan pemandangan Kota Bandung yang indah di malam hari, sungguh pilihan yang berkelas.

Kami pun berbincang-bincang. Ia banyak menyampaikan kekagumannya padaku. Hingga ia berkata "dek, aku sangat mengagumimu, kekaguman ini sudah jadi rasa ingin memiliki. Aku sudah sangat tertarik denganmu sejak kkta bertemu di acara itu, dan aku sudah banyak mencari tahu tentangmu, dan itu semakin menambah keinginanku untuk memilikimu". Aku pun terdiam, berbagai perasaan berkecamuk. Aku dengan kehidupan rumah tangga yang sedang tidak harmonis, mendapat pernyataan cinta dari seorang yang aku kagumi, namun akupun masih berusaha menahan diri karena masih memikirkan anakku. Melihat kebingunganku, ia pun berkata "dek, mas tidak minta kamu menjawab apa pun sekarang, mas paham kalau kamu pasti bingung saat ini, mas hanya memohon diberikan kesempatan untuk membuktikan keseriusan mas". Setelah berpikir sejenak, aku pun menjawab "baiklah mas, jika hanya itu, aku bisa menyanggupinya".

Sepanjang perjalanan pulang, ia semakin menunjukan sikap mesra nya padaku, anehnya justru aku merasa senang dengan sikapnya itu, mungkin karena aku sudah merasa sangat nyaman dengannya. Sesampainya dirumahku ia memberikanku sebuah iphone baru. Aku punya bertanya untuk apa ini? "aku paham bila kamu akan terbatas berkomunikasi dengan ku, pasti ada kekhawatiran ketahuan oleh suami mu, jadi ini solusi dari mas supaya mas lebih leluasa berkomunikasi denganmu dek". Aku pun menerimanya.

Kami pun semakin intens berkomunikasi. Ia semakin sering mengucapkan kata-kata mesra.

Hingga di suatu hari, ia mengajakku untuk ke rumahnya, dengan alasan untuk finalisasi kerjasama. Dengan tampilan seksi, dengan hotpants & tanktop, ada sedikit rasa ingin menggodanya. Sesampainya disana, semakin kagum dibuatnya, rumah mewahnya sangat luar biasa. Singkat cerita, setelah menyelesaikan kontrak kerjasama, kami pun berbicara santai di sofa.

Ia banyak menggodaku, aku pun menjawab godaannya. Perlahan ia mulai duduk mendekat padaku.

"dek, kamu cantik sekali hari ini", "makasih mas". "kalau kamu berpakaian seperti ini mas jadi pengen berbuat macam-macam sama kamu dek" candanya, "macam-macam kaya gimana sih mas". "jadi pengen meniduri kamu dek" ucapnya semakin terang-terangan. "emangnya mas berani?" tantangku. Sambil mulai merangkulku, ia berkata "kalo mas berani gimana? Nanti kamu ketagihan loh", aku pun mulai terpancing "emangnya gimana mas bisa bikin aku ketagihan?" tiba-tiba ia pun meletakkan tanganku di atas kemaluannya, sambil berucap "mas keturunan arab loh dek, ininya besar". Aku pun terkejut saat meraba penis miliknya, besar dan panjang sekali. Langsung terlintas pikiran nakal di otak ku, bagaimana rasanya penis sebesar itu masuk ke vagina ku, pasti sungguh nikmat rasanya. Birahiku pun perlahan mulai muncul  "gimana dek? Penasaran kan?". "ga tau ah...." jawabku sok jual mahal..

Rupanya ia bisa menebak kemunculan birahiku, ia pun mengecup pipiku, kemudian mengecup bibir ku, aku pun mulai membalas kecupannya, kami pun mulai berpagutan, lidah kami saling beradu. Tangan kanannya mulai meraba dan meremas payudaraku. Aku pun mengerang nikmat "errhhh..pelan-pelan mas" ucapakanku semakin membuatnya bergairah.. Ia pun mulai meraba pahaku hingga keselangkanganku. Aku pun mulai basah. Gairahku sudah tidak tertahankan. Saat ia akan membuka tanktopku, aku pun berkata "pindah ke kamar mas aja ya, adek malu kalo disini, nanti ada yang liat" tiba-tiba ia memggedongku ke kamarnya. Sesampai nya di kamar, kami pun kembali bercumbu, dalam posisi berdiri, ia meremas bokongku. Ia membuka tanktopku dan berkata "payudara kamu indah sekali dek" kemudian merasa dan mengecup payudaraku hingga akhirnya membuka bra ku. Aku pun semakin bergairah, kubuka kausnya, kukcecup tubuhnya dari atas hingga kebawah. Hingga akhirnya kubuka celananya, dan celana dalamnya hingga tampak lah penisnya yang sangat besar dan panjang, bahkan lebih besar dari perkiraanku sbelumnya, kujilati kantung kemaluannya, "aaahhh nikmat dik" ia pun meracau. Kujilati batang penisnya, kumasukan kemulutku, besar sekali, hampir tidak muat di mulutku. "kamu pintar sekali dek, nikmat sekali" pujinya. Aku pun semakin semangat mengocok dan menjilat penis miliknya. Setelah puas di oral, ia pun membaringkan ku di ranjang, sambil berkata "giliran mas yaa". Ia menjilati kedua payudara ku sambil meremasnya, aku pun menggelinjang nikmat, tangannya mulai meraba bagian celanaku, akhirnya ia membuka hotpants dan panty ku, dan aku pun terbaring tanpa sehelai kain pun. Ia mulai memainkan jemarinya di vaginaku, jarinya yang besar dimasukkan kedalam vaginaku "ooouuuhhh" aku pun meracau. "terusin mas" ia lanjutkan memainkan jemarinya di vagina ku sambil menjilatiku dari payudara trus turun hingga sampai ke vaginaku, dan ia menjilati vaginaku dengan sangat ganas "iiihhhh... Enak banget mas.. Terusss..."

Vagina ku dijilati dengan sangat ganas, sambil di keluar masukkan jemarinya..

Akhirnya sampai lah aku orgasme. Aku menggelinjang "uuuuuhhhh"

Baru pertama kali ini aku mencapai orgasme hanya dengan oral sex.

Kemudian ia mulai mengarahkan penisnya ke vaginaku, penis yang sangat besar itu, dimasukkan kedalam vaginaku perlahan, akupun merem melek merasakan nikmat yang luar biasa. "besar banget mas, terusin mas..." perlahan ia mulai menggenjotku. Semakin lama semakin cepat. "ah.. Ah.. Ah.. Oh my god.. Terusin mas.. Genjot adek terus mas.. Gede banget mas.. Enak." ucapanku semakin meracau

"adek mau mas genjot terus?" "mau mas.. Terus mas, mas beneran bisa bikin aku ketagihan mas.. Uuhhh" "adek suka sama penis mas?" "suka banget mas... Ouuuh"

Sampai akhirnya aku sampai di orgasme keduaku.. "mas.. Aku sampe lagi mas.. Nikmat banget mas... " ia pun mengecupku..

Aku pun di posisikan menungging, dimasukan lagi penisnya "oooh.. Pelan pelan mas.. Sempit.."

"iya dek, memek kamu sempit banget dek, kaya masih gadis.."

Digenjotnya lagi vagina ku.. Kali ini nikmatnya luar biasa juga.. "oh.. Oh.. Oh.." racauku saat ia menghujamkan penis besarnya padaku.. Akhirnya aku pun orgasme untuk ketiga kalinya..

Dan ia pun membaringkanku, ia merebahkan badannya di atasku, kemudian dihujamkan lagi penisnya. Sudah tidak tergambarkan nikmat yang kurasakan."uuh.. Uuh.. Lanjut terus mas... Uuh". "adek mau sering di genjot mas?" "mau mas... Oooh". "brarti adek mau ya jadi istri mas". "mas curang..uuh..  Aku jadi ga bisa nolak.. Uuh.. Kalo enak gini"

Akhirnya aku hampir sampai ke orgasme ketiga ku. "aku mau sampe lagi mas" ia pun semakin cepat menggenjotku. "mas juga mau sampe dek" "keluarin di dalam aja mas" ucapku..

"oooh.. Uhh" "oouuch...." akhirnya kami pun orgasme bersamaaan...

Kami pun berpelukan erat, kami saling berpagutan.. "mas sayang kamu dek" "adek juga mas" jawabku..

"jadi bener kan mas bisa bikin ketagihan?" tanya nya "ketagihan ga yaa..." jawabku malu-malu

Pengalaman yang luar biasa bagiku, 4x orgasme dalam 1 waktu. Belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Kalau sudah begini jangan kan dia yang meminta untuk ML, bahkan rasanya aku yang akan lebih sering meminta kepadanya.. Pikirku...

To be continue.......

PG-13
3
12.5K
0
Fanfiction
School
Inspirational
1 ISSUE
INTROVERT vs EKSTROVERT

Setiap orang pasti memiliki kepribadian yang berbeda-beda tentunya. Biasanya dibedakan antara ekstrovert dengan introvert. Ekstrovert itu lebih suka dengan kesosialan dan introvert lebih ke-anti sosial. Ektrovert jika bertemu dengan orang yang baru akan mudah saja untuk berkenalan, sebab hal itu bagi mereka sudah terbiasa dan tidak nyaman dengan sesuatu hal yang canggung. Berbanding terbalik dengan introvert yang merasa malu untuk memulai sebuah perkenalan, sebab intovert takut respon dari  sosial tidak sesuai dengan ekspetasinya. Bahkan introvert lebih memilih untuk berdiam saja sambil melihat dan mendengar bagaimana cara sosial berteman dengan kenalan baru mereka, seperti dirasakan oleh seorang gadis yang sudah memasuki bangku SMP.

Itu adalah aku seorang gadis yang bernama, Starla Aletta. Kehidupanku dilatarbelakangi dengan ekonomi orangtua yang dikatakan sudah sangat cukup. Akan tetapi, dalam dunia kesosialan, termasuk di lingkungan keluargaku sangat tidak mendukung. Dikarenakan kedua orangtuaku terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka hingga sangat jarang berkomunikasi dengan ku. Aku juga memiliki 2 saudara berpasangan laki-laki dan perempuan, dan aku merupakan anak bungsu. Kakak laki-laki ku orang yang dingin dan kaku. Hal itu membuat aku kurang nyaman jika bertukar cerita dengannya. Menjadi seorang yang introvert pada diriku ini diawali dari kehidupan sosial keluargaku yang kurangnya komunikasi antara aku dengan orangtua dan kakak laki-laki ku, kecuali dengan kakak perempuanku bernama Maudy Amoura. Kak Maudy saat itu sudah mahasiswa dengan jurusan psikologi. Hubungan aku dengan kak Maudy sangat erat, sebab aku jika ada masalah ataupun sesuatu hal hanya berbagi cerita dengan kak Maudy saja.

Hari besoknya....

Pagi itu pukul 05:00 subuh, aku bangun dari tidur untuk bersiap-siap melakukan aktivitas dari shalat, mandi, dan bersiap ke sekolah. Ketika itu, adalah hari pertamaku memasuki sekolah jenjang SMP. Yap,, aku ini termasuk siswi baru di SMP ku. Bagi aku,  hari itu termasuk hari yang tidak begitu aku sukai. Sebab, akan bertemu dengan banyak orang-orang yang baru di sana nanti. Bagaimanapun, aku akan tetap harus ke sekolah dan tidak mungkin hadir di hari pertama tersebut dan berfikir akan memperpanjang masalah jika tidak hadir nantinya. “yaudahlah yaa, jalani aja. Bismillah”, ucap batinku.

Pukul sudah menunjukkan 06:40 pagi, aku sudah siap dan berangkat menggunakan angkutan umum, yaitu angkot. Sebelum itu, tidak lupa pastinya ku berpamitan dengan kedua orangtua. “ma, pa. Starla udah siap, pamit dulu ya”, sapaku kepada kedua orangtuaku dari depan pintu kamar mereka saja. “assalamu’alaikum”, lanjutku dan dibalas oleh keduanya dengan suara serek. Benar sekali, kedua orangtua aku pagi itu melanjutkan tidur karena malamnya mereka masih bekerja hingga begadang. Setelah itu, karena menggunakan angkutan umum, jarak ke sekolah memakan waktu sekitar 25 menit-an. Sesampai di sekolah, ternyata sudah ramai dengan siswa/i baru yang lebih dominan sudah memiliki teman kenalan, tidak dengan aku yang hanya duduk di taman sekolah sambil menyaksikan pertemanan mereka. Aku pun juga kebingungan harus apa dan harus melakukan apa dengan berfikir “aku introvert”.

Bel berbunyi "kring... Kring... Kiring...."

Perkumpulan di lapanganpun dimulai, seperti biasa adanya sepatah dua kata oleh kepala sekolah dan dari pihak lainnya. Selama 2 jam lebih di lapangan, akhirnya kelar juga dan semua siswa/i baru, diminta ke kelas yang sudah ditentukan sebelumnya. Aku pun berjalan mencari kelas dengan sendirinya, sebab saat itu masih belum mempunyai kenalan satupun. “gini amat ya kalau sulit bergaul. Nasib emang”, ucap batinku. Setelah mencheck nama di beberapa kelas 7 tersebut, namaku ada tertera di sana, kelas 7 ke-3.

Tiap-tiap kelas 7,8,9 memiliki 8 kelas di masing-masing tingkatannya. Aku pun menghela napas dan masuk perlahan ke dalam kelas tersebut, dan yaaa….. semua sesuai ekspetasiku. “pasti sudah pada banyak circle nih, duduknya berdekatan juga, isinya anak ekstrovert pasti nih. Astagaa,, dahlah pasrah aja”, ucap membantinku setelah membaca nama-nama yang tertera di kelas 7 ke-3 tersebut. Aku pastinya akan memilih bangku paling belakang dan untungnya juga kosong di sana.

Beberapa menit kedepan....

Salah satu guru matapelajaran masuk ke kelas ku. “assalamu’alaikum wr.wb”, ucap beliau. “wa’alaikumussalam wr.wb”, balas murid kelas 7 ke-3 dengan serentak. Seperti biasa untuk murid yang baru, tidak jauh dari kata perkenalan. Perkenalan di mulai dari beliau yang merupakan wali kelas kami, kemudian di lanjut dari belakang perkenalan secara pribadi. Aku di bangku barisan belakang dengan giliran yang ke-4 selanjutnya. “assalamu’alaikum wr.wb. Perkenalkan nama saya Starla Aletta biasa di panggil Starla. Saya berasal dari Kota Jakarta. Sekian, terimakasih”. Ucapku dengan gugup. Saat aku perkenalan, beberapa mata circle di depan sebelah kiri ku kurang suka denganku. Mungkin saja hanya perasaanku. Selama perkenalan, aku menghafal nama dan wajah murid di kelas ku untuk bisa menyesuaikan saja nantinya.

Ketika jam istirahat tiba, perasaanku kepada circle perempuan yang aku pikirkan sejak perkenalan tadi sudah tidak enak karena diantara mereka merencanakan sesuatu, sepertinya untukku. Akan tetapi, aku lebih tidak memikirkannya. Mungkin saja itu hanya perasaanku. “loh, ini perasaan kenapa ga enak ya. Atau perasaan aja? Tapi kan waktu perkenalan tadi tatapan mereka aja kayak gtu. Duuh, laper lagi. Yaudahlah bodo”, ucap batinku yang meronta-ronta. Karena aku lapar, aku berdiri dari dudukku dan berjalan melewati mereka yang menghalangi jalanku. Dan ketika itu, aku bilang “misi” merekapun melihatku dengan tatapan yang kurang suka. “yaudah, lewat aja kali”, ucap salah satu dari mereka. Aku melewatinya, akan tetapi salah satu kaki mereka langsung menangkis kakiku dengan kakinya hingga aku terjatuh ke lantai. “astaga, hati-hati kek. Segede ini kaki ga keliatan”, ucapnya kembali yang bernama Dinda Florine. Dan temannya ikut menertawakanku.

Saat itu, datang seorang cewe sendirian. Aku lihat dari wajahnya dan aku ingat dia duduk di sebelah kanan paling depan, yang namanya Liora Exceline. “gini amat dah jadi cewe. Lo beraninya berombangan sih, coba aja lakuin kayak tadi sendirian. Berani ga lo!! Ga kan? Jadi kalau ga berani, jangan suka ngebully dodol”, ucap Liora kepada Dinda dengan nada sinis. Dinda cuman bisa diam terpaku saja dengan kata-kata yang keluar dari mulut Liora. Liora pun menolongku untuk berdiri “yokla berdiri, besok-besok balas aja kalau dia lagi sendirian”, lanjut Liora kepadaku. Aku dan Liora melanjutkan beli makan ke kantin bersama. Selama makan di kantin, kita banyak cerita. Bukan kita sih, lebih ke Lioranya aja. Banyak aja bahan bicaranya menurutku. Aku menyukai pertemanan seperti ini.

Sudah menunjukkan pukul 12:10, jam pulang sekolah sudah tiba dan waktunya pulang ke rumah masing-masing. Di jalan pulang, aku tidak sendiri lagi karena sudah kenalan dengannya, Liora Exceline. Hanya kita berdua saja menuju angkutan umum di  depan mata yang sudah menanti anak sekolahan pulang. “semoga aja sefrekuensi kitanya ya”, ucapku kepada Liora yang membalas dengan senyuman tulus menurutku.

2 tahun kemudian....

Sudah memasuki tahun ke-2 aku melewati masa sekolah di SMP, hanya Liora seorang menjadi teman yang paling deket. Dan aku pun juga sudah sedikit terbuka dengan Liora seperti kepribadianku yang introvert ini. Dan ternyata, Liora termasuk orang yang ekstrovert bahkan sudah banyak teman yang lain mengenalinya. Liora itu juga absurd, dan banyak topik cerita yang tersimpan di otaknya. Hal itulah yang membuatku nyaman dan senang berteman dengan Liora. Liora itu cantik, baik, tulus, pintar, dan pastinya asik karena banyak teman yang lain mengajak kenalan dengannya. Akan tetapi, sebelumnya Liora sudah mengenal pribadi beberapa dari mereka dan Liora kurang suka. “aku sebelumnya sudah kenal kok sama mereka let, tapi ya gitu aku kurang suka aja sama pertemanan mereka. Soalnya salah satu dari mereka tu suka membully loh let, buktinya kamu kan kemaren itu. Nah yang teman lainnya itu ikut-ikutan juga. Aku merasa sih, yang lain itu ikut karena ajakan dari si Dindanya. Jadinya ya begitu membully orang malah ngajak yang lain. Ga berani sendirian. Cupu emang. Iya kan? Mangkanya aku tu ga terlalu acuh kali sama circle dianya”, cerita singkat Liora kepada ku. Aku pun membalas dengan kekehan kecil karna lucu melihat ekspresi kesalnya Liora.

Dengan adanya kejadian yang tidak diinginkan seperti sebelumnya, Liora memberikan nasihat kepadaku “kamunya kan introvert nih, aku tau kamu introvert dari cerita yang pernah kamu bilang ke aku. Kan itu karena kurangnya komunikasi dengan keluargamu kan let. Nah, saran aku nih yaa,, jangan hal seperti itu membuat kamu menjadi tutup diri seperti ini let. Apalagi nih ya, saat kamu di bully sama circle Dinda. Kamunya malah diam aja. Kenapa ga di lawan, biar dia tau kalau kamu tu ga pantas untuk di bully. Udah wajar kok sebagai hak kamu untuk melawan. Di biasain sifat-sifat buruk yang berlebihan seperti itu dihilangin ya let. Mending kayak aku nih, ga ada malu-malu apalagi takut. Selagi aku yang benar, aku akan maju terus loh let. Semangat yaa! Dari hal kecil aja dulu. Kamu pasti bisa demi kenyamanan kamu juga kok”, saran Liora kepadaku dengan lembut dan penuh harapan.

Hari kelulusan.....

masa sekolah selama 3 tahun di SMP sangat banyak kenangannya dalam hidupku. Tepat sekali, aku sudah menuju titik kelulusan di jenjang SMP. Dari kelas 7 hingga kelas 9, aku hanya memiliki teman paling deket dengan Liora Exceline. Dari Liora, aku belajar banyak hal terutama untuk kebutuhan diriku sendiri. Liora adalah orang yang sangat baik menurutku, sebab berkat Lioranya, aku sudah bisa sedikit demi sedikit untuk membuang rasa introvert pada diriku ini. Semenjak dengan Liora, aku juga diajak oleh nya berkenalan dengan teman-teman Liora lainnya hingga dunia pertemananku pun juga berkembang.

Dalam ajang kelulusan di sekolah, dilakukan adanya pentas seni oleh adik kelas 7 dan 8. Untuk anak kelas 9 menggunakan dresscode gaun bagi wanita dan jas bagi pria. Seharian penuh hingga malam perpisahan itu diakhiri dengan bernyanyi bersama tentang perpisahan sambil mengenggam bahu teman sebelah. Malam itu sangat haru dan pastinya sangat bahagia bagi ku karena melakukan hal indah itu tidak sendirian, tetapi bersama-sama termasuk teman baikku Liora Exceline. “terimakasih Cel”, ucap batinku untuknya dengan sangat tulus.

G
0
583
1
Romance
Tragedy
Short Story
1 ISSUE
錯爱

错爱                 (第五章)     王柳英

我带着复杂又矛盾的心情回到了家 ,见司徒正坐在露台安乐椅。他見到我欣慰的说:”姐,看下初雪了”

我拿起一条外套为他披上,问:”我们回去暖和的地方如何?”

他摇了摇头,淡淡道:”没有姐的地方,心中感觉就像冰天雪地。姐就是我心中的陽光。”

我不禁试探问他如今心中可有任何遗憾,或后悔之事?

他叹了口气,看着我:”只希望姐为我披上婚纱和我步上礼堂,受大家祝福,做我新娘。”

他拥我入怀,柔声道:”但如今有姐在旁,我已无任何憾事。”

我把头埋在他怀里,尽情大哭。

XXXXXXXXXXXXXXXX

整个冬季,我们足不出户,把握时间相聚,夜晚相互取暖相拥而眠,合二为一。

春天,在睡夢中他溘然离逝,走的安详。

XXXXXXXXXXXX

依照他生前的指示,我联络律师二哥 司徒明处理后事。

原来司徒正不想我一人孤单留在陰冷的英国如他离世后,早己私下以我的名义在国内购置了一间独立小屋,让我回国有棲身之处。.

地.点竟然是我熟悉的地方。年轻时我曾经对他大哥司徒光说我想往那样的小屋,既然由他小弟实现我的梦想。

我为司徒正淨身,并给他穿上平时喜爱的白色外套黑色上衣。

我深深的吻了他最后一回,忍住淚让医务人员将他運走。

我收拾了简单行李不带走任何物品,然后向好友朱氏兄妹报恶訙与道别。

当晚我直接去机场,乘夜班的飞机回国。当飞机上空时我才低声哭泣。

永别了英伦。。。。永别了。。。正  ,我的爱。

XXXXXXXXXXXXXX

司徒正的葬礼后的一个星期,朱氏兄妹受邀参加司徒正追思礼。

他们曉得的司徒正家境不错,但没想到排塲如此之大,一下机就有司机专程送他们到司徒家豪宅。

这豪宅华丽似酒店,佣人近20人,服侍不超过10人的主人。

朱莉怜悯的想起司徒正却宁愿遠走他乡,不愿回头。

翌晨,朱氏兄妹跟随佣人到餐厅用早餐,已有许多亲朋好友同时到达享用酒店般的自助餐。

餐后,他们跟随侍者进入一个宽大的走廊,两侧的墙都挂着先人的遺造。

朱莉马上认出了,第1张是司徒兄弟的父亲,司徒正揚 。两兄弟都遗传了父亲的俊朗,再下来就是其他家族长老。

另外右侧墙这是女軰 ,一路走下,在墙的尾端却是个年轻少妇的黑白照片,乍看下似吴眉的化身。。。。。

一位亲友介绍此人是司徒家的曾祖母,30岁时离世。.

电光火石之间,朱莉頓时解开了六年前两兄弟在花园内争执的原因了。。。

他们同时错爱了一个女子,一个理智退出一个却迷恋的自迷不悟。

朱华也看出端倪,他看到朱莉眼眶润湿,他心中也嘘唏。他从没晓得亲如兄弟的好友背负着一个不可告人的恋情而不能自拔。

穿过了走廊,众人进入一个大礼堂,有个大荧幕连接台阶,朱氏兄妹在这里遇到司徒正的两个兄长和一位相信是他们的母亲和一些长辈。

众人来齐并找到自己的位置,灯光暗了,荧幕放映司徒正过去的故事从幼童至小学到中学为止。童年时不时有女孩陪他左右 ,朱氏兄妹認出那女孩就是吴眉了。

17岁的司徒正就离家赴英,并和家人断了联系,音訙终止。相片影视告一段落。

这时银幕呈现司徒正的油画像,是英国家居的个人画,栩栩如生。

朱莉听到许多人窃窃私语:”这些都是他同居女友的,据说她是当地名画家。”

接着最后出现的油画背景是英国枫叶村,司徒正已呈现病态,但这该是他最最为开心的人生最后几个月吧,朱莉心想。

一人说:”他的爱人将画呈现絲絲入扣,用心良苦,”

灯光亮了照明每个角落,朱莉发现大哥朱正光悄悄抹.泪,是为早逝的兄弟或哀悼那段失落的感情呢?

接下来律師司徒明上台宣读司徒正的遗嘱:英国有两个房产及本地一间独立屋,公司股份48巴仙,现金50万英镑,全归一人为受惠者。”

全场哗啦,司徒夫人也动容。

”这受益者该是他的同居女友吧,为何不见她现身?”

司徒明摇摇头:”我不能透露此人身份,这是亡者托付的,况且受惠者已将所有的现金以司徒正名义.捐给慈善机构,而公司股份及产业成立为司徒正基金为慈善用途。”

”哇!,她分文未取。”

一不留神,司徒夫人从后伸手将文件抢走,查看受益者的姓名及身份,一看之下,一股血液往脑上冲,身子往后倒,幸亏司徒光及时扶住了她。

顧不得礼儀,她大哭道:”妳妈夺去了我丈夫的心,如今又毁掉了我一个儿子。”

XXXXXXXXXXXXXX

望出窗外,阳光不公不私普照每一分每一寸的土地。她心情格外开朗,阴沉昏暗的日子住久了,如今重见日光,她各外珍惜感恩。

一个小女孩拉了拉她的群角:”特利沙修女,能为我画一幅像吗?”.

这女孩的嘴巴先天性缺陷,自襁褓时被丢弃在孤儿院门口。

她二话不说牵着女孩的手走出屋外,在阳光下为女孩画像。

马丽修女站立窗前目睹一切,欣慰再度见她归来。

不比12年前般自哀自怨的情况,如今她冷静坚定成熟哀伤的神情,感动了修女。

她为她起名为特丽莎修女。

她说:”我要用我下半生的日子来忏悔过去6年犯下的错,虽然我未曾后悔那段日子。”

错爱                 (第五章)     王柳英

我带着复杂又矛盾的心情回到了家 ,见司徒正坐在露台安乐椅。他見到我欣慰的说:”姐,看下初雪了”

我拿起一条外套为他披上,问:”我们回去暖和的地方如何?”

他摇了摇头,淡淡道:”没有姐的地方,心中感觉就像冰天雪地。姐就是我心中的陽光。”

我不禁试探问他如今心中可有任何遗憾,或后悔之事?

他叹了口气,看着我:”只希望姐为我披上婚纱和我步上礼堂,受大家祝福,做我新娘。”

他拥我入怀,柔声道:”但如今有姐在旁,我已无任何憾事。”

我把头埋在他怀里,尽情大哭。

XXXXXXXXXXXXXXXX

整个冬季,我们足不出户,把握时间相聚,夜晚相互取暖相拥而眠,合二为一。

春天,在睡夢中他溘然离逝,走的安详。

XXXXXXXXXXXX

依照他生前的指示,我联络律师二哥 司徒明处理后事。

原来司徒正不想我一人孤单留在陰冷的英国如他离世后,早己私下以我的名义在国内购置了一间独立小屋,让我回国有棲身之处。.

地.点竟然是我熟悉的地方。年轻时我曾经对他大哥司徒光说我想往那样的小屋,既然由他小弟实现我的梦想。

我为司徒正淨身,并给他穿上平时喜爱的白色外套黑色上衣。

我深深的吻了他最后一回,忍住淚让医务人员将他運走。

我收拾了简单行李不带走任何物品,然后向好友朱氏兄妹报恶訙与道别。

当晚我直接去机场,乘夜班的飞机回国。当飞机上空时我才低声哭泣。

永别了英伦。。。。永别了。。。正  ,我的爱。

XXXXXXXXXXXXXX

司徒正的葬礼后的一个星期,朱氏兄妹受邀参加司徒正追思礼。

他们曉得的司徒正家境不错,但没想到排塲如此之大,一下机就有司机专程送他们到司徒家豪宅。

这豪宅华丽似酒店,佣人近20人,服侍不超过10人的主人。

朱莉怜悯的想起司徒正却宁愿遠走他乡,不愿回头。

翌晨,朱氏兄妹跟随佣人到餐厅用早餐,已有许多亲朋好友同时到达享用酒店般的自助餐。

餐后,他们跟随侍者进入一个宽大的走廊,两侧的墙都挂着先人的遺造。

朱莉马上认出了,第1张是司徒兄弟的父亲,司徒正揚 。两兄弟都遗传了父亲的俊朗,再下来就是其他家族长老。

另外右侧墙这是女軰 ,一路走下,在墙的尾端却是个年轻少妇的黑白照片,乍看下似吴眉的化身。。。。。

一位亲友介绍此人是司徒家的曾祖母,30岁时离世。.

电光火石之间,朱莉頓时解开了六年前两兄弟在花园内争执的原因了。。。

他们同时错爱了一个女子,一个理智退出一个却迷恋的自迷不悟。

朱华也看出端倪,他看到朱莉眼眶润湿,他心中也嘘唏。他从没晓得亲如兄弟的好友背负着一个不可告人的恋情而不能自拔。

穿过了走廊,众人进入一个大礼堂,有个大荧幕连接台阶,朱氏兄妹在这里遇到司徒正的两个兄长和一位相信是他们的母亲和一些长辈。

众人来齐并找到自己的位置,灯光暗了,荧幕放映司徒正过去的故事从幼童至小学到中学为止。童年时不时有女孩陪他左右 ,朱氏兄妹認出那女孩就是吴眉了。

17岁的司徒正就离家赴英,并和家人断了联系,音訙终止。相片影视告一段落。

这时银幕呈现司徒正的油画像,是英国家居的个人画,栩栩如生。

朱莉听到许多人窃窃私语:”这些都是他同居女友的,据说她是当地名画家。”

接着最后出现的油画背景是英国枫叶村,司徒正已呈现病态,但这该是他最最为开心的人生最后几个月吧,朱莉心想。

一人说:”他的爱人将画呈现絲絲入扣,用心良苦,”

灯光亮了照明每个角落,朱莉发现大哥朱正光悄悄抹.泪,是为早逝的兄弟或哀悼那段失落的感情呢?

接下来律師司徒明上台宣读司徒正的遗嘱:英国有两个房产及本地一间独立屋,公司股份48巴仙,现金50万英镑,全归一人为受惠者。”

全场哗啦,司徒夫人也动容。

”这受益者该是他的同居女友吧,为何不见她现身?”

司徒明摇摇头:”我不能透露此人身份,这是亡者托付的,况且受惠者已将所有的现金以司徒正名义.捐给慈善机构,而公司股份及产业成立为司徒正基金为慈善用途。”

”哇!,她分文未取。”

一不留神,司徒夫人从后伸手将文件抢走,查看受益者的姓名及身份,一看之下,一股血液往脑上冲,身子往后倒,幸亏司徒光及时扶住了她。

顧不得礼儀,她大哭道:”妳妈夺去了我丈夫的心,如今又毁掉了我一个儿子。”

XXXXXXXXXXXXXX

望出窗外,阳光不公不私普照每一分每一寸的土地。她心情格外开朗,阴沉昏暗的日子住久了,如今重见日光,她各外珍惜感恩。

一个小女孩拉了拉她的群角:”特利沙修女,能为我画一幅像吗?”.

这女孩的嘴巴先天性缺陷,自襁褓时被丢弃在孤儿院门口。

她二话不说牵着女孩的手走出屋外,在阳光下为女孩画像。

马丽修女站立窗前目睹一切,欣慰再度见她归来。

不比12年前般自哀自怨的情况,如今她冷静坚定成熟哀伤的神情,感动了修女。

她为她起名为特丽莎修女。

她说:”我要用我下半生的日子来忏悔过去6年犯下的错,虽然我未曾后悔那段日子。”

G
3
158
0