Namaku adalah Slamet (bukan nama sebenarnya). Saya tinggal di Bandung. Profesiku kini adalah seorang dosen di salah satu sekolah tinggi swasta di daerah itu. Usiaku kini 29 tahun.
Sebagai seorang lelaki wajar kalau umur segitu belum menikah dan saya dulu memiliki prinsip mengutamakan karir daripada percintaan.
Namun itu dahulu ketika masih S1, berbeda dengan sekarang, dikala saya sudah S2 dan mengajar di salah satu perguruan tinggi prinsip itu kini hilang. Bahkan menjadi sebaliknya , diriku yang kini bukanlah diriku yang dulu yang suka menjaga jarak dengan akhwat, kini aku adalah lelaki penakluk para akhwat.
Hidup dalam lingkungan Sekolah berbasis agama membuatku tidak pernah merasakan pacaran di waktu muda. Sekolahku yang berbasis boarding yang hanya berisi sekumpulan siswa laki-laki menjadikanku tidak pernah mengenal sosok wanita. Mulai dari kecil sampai dewasa saya hidup di lingkungan berbasis agamis yang tidak mengenal lawan jenis. Sampai saya kuliah S1 pun tidak pernah merasakan yang namanya pacaran. Menurutku pacaran hanya buang-buang waktu dan uang, jadi lebih baik dipakai untuk belajar.
Sampai ketika lulus kuliah S1, banyak di antara mahasiswa langsung menikah. Sedangkan saya masih fokus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Setelah lulus S2 saya melamar untuk menjadi seorang dosen di sebuah sekolah tinggi swasta. Alhamdulilah saya diterima di sana. Perlu diketahui bahwa Sekolah Tinggi Agama itu baru berdiri jadi saya termasuk Dosen baru dengan Sekolah yang baru berdiri, mari kita sebut saja “STAI AL-HUMAIRA”.
#Flash back ke awal Ngajar Kuliah#
Juli 2023
“Slamet bangun! ini udah subuh, katanya mau shalat berjamaah di masjid” teriak ummi ku sambil menggedor-gedor pintu kamarku.
“Ia Ummi, Slamet udah bangun” jawabku lalu menghempaskan guling yang masih dalam pelukannku itu ke samping. Mataku masih mengantuk tapi ini adalah hari pertama mengajar sebagai dosen, saya harus bangun pagi dan berdoa supaya diberikan hari yang baik.
“Orang biasa berfikir apa yang akan saya lakukan hari ini, tapi seorang yang arif berfikir apa yang akan Tuhan lakukan kepadaku hari ini” ucap guruku dulu.
Segera saya pun bersiap pergi ke Masjid untuk menunaikan Shalat Subuh berjamaah. Setelah saya shalat saya berdoa kepada tuhanku supaya saya dikaruniai murid murid yang menyayangiku dan diberikan kawan sesama dosen yang baik juga kepadaku.
Namun saat saya di perjalanan pulang dari Masjid saya melihat ada seorang wanita tua berambut gimbal dan berpakaian Hitam kumal sedang duduk di tempat gelap. “Astagfirullah, saya kira kuntilanak” fikirku.
Wanita itu kemudian menatapku dalam dan dia melambaikan tangannya kepadaku. Saya pun mendekati wanita tua itu.
“Maaf nek, apa nenek memanggil saya?” tanyaku
“Betul, kemarilah” ucapnya
Kemudian saya mendekati wanita tua itu.
“Siapa namamu nak?” tanya wanita tua itu
“Selamet” jawabku
“Baik nak selamet, coba lihat telapak tangannya” kata si Nenek tua itu sambil melihat garis tangan saya.
“Ohhh.. tidak” si emak itu terkejut
“Ada apa Mak?” kataku kaget.
“Garis telapak tanganmu menandakan bahwa kamu adalah penakluk wanita” ucapnya dengan tegas sambil menatap mataku.
“Maksudnya nek?” kataku heran karena jangan kan banyak wanita, satu pun aku belum pernah pacaran.
“Kamu diberkahi dengan sebuah kelebihan yaitu setiap wanita yang kamu inginkan pasti kamu akan dapatkan, bahkan bisa kamu nikmati” ucap wanita tua itu.
Deg... saya pun kaget.
“Ah nenek ngarang! , saya mah pacaran aja belum nek” jawabku enteng.
“Tapi ingat anakku! hari itu akan tiba di mana kamu akan menikmat banyak wanita, dan itu tidak bisa kamu hindari he.. hee....” ucap wanita tua itu sambil tertawa.
“Sudah ya nek, saya pamit dulu mau pulang” ucapku lalu meninggalkan sosok wanita yang masih berdiri sambil berkomat kamit entah apa yang dia ucapkan.
“ORANG GILA KALI” ucapku dalam hati.
------------
STAI Al Humaira adalah lembaga pendidikan yang terletak di sebuah pedesaan yang sejuk . Sebuah gedung baru dua lantai yang memiliki 6 ruangan kelas dan 2 ruang dosen ini masih tampak megah karena baru beres dibangun. Di depannya tampak ada 2 jenis tempat parkir kendaraan yaitu parkir untuk Dosen dan Parkir Untuk Mahasiswa.. Hemm menarik memang.
Hari itu saya masuk ke dalam Kampus menggunakan motor Matikku.. lalu saya parkirkan di Tempat parkir khusus dosen.
“Maaf pak ini Parkiran Khusus Dosen, mahasiswa dilarang parkir di sini” sapa seorang security.
Sambil merenung aku berfikir, “apa style aku kaya mahasiswa barangkali ya?”
Karena tidak mau ada keributan akhirnya saya memarkirkan motor saya di area parkir mahasiswa.
“Siswa baru di sini yah?” Sapa seorang wanita yang kebetulan memarkirkan motornya di sampingku.
Terlihat wanita itu menggunakan kerudung putih menggunakan jas almamaternya yang berwarna ungu. dipadukan dengan kemeja putih dan rok hitam. Dia tidak sendiri, terlihat ada sosok akhwat bercadar di belakangnya mulai turun dari motor yang dia tumpangi.
“Saya...”belum beres jawabanku langsung dipotong.
“Sudah santai aja anak baru!, kamu tahu kan di sini kalo ada anak baru harus nurut sama senior” kata wanita itu.
“Hus jangan gitu ahh..” tegur sang akwhat disampingnya.
“Kenalin namaku Ita Saraswati, dan ini temannku Aulia” katanya sambil memintaku berjabat tangan.
Karena saya tidak pernah berjabat tangan dengan wanita, saya pun tidak berani mengulurkan tangan.
“Ohh kamu enggak mau jabatan tangan sama kami ya?” ucapnya.
“Lagian siapa juga yang mau jabatan tangan sama kamu..wek..” ledeknya.
“maafkan teman saya, Aa” ucap Aulia.
“Heh kenapa harus minta maaf ke junior?” bentak Ita.
“Sebelumnya saya minta maaf kalau saya tidak berkenan bersalaman” ucapku kepada Ita.
“Permintaan maaf ditolak!, kecuali kamu harus membawakan tas aku” ucapnya sambil memberikan tasnya kepadaku.
“Boleh, sini tasnya” kataku sambil mengambil tasnya.
Lalu kami bertiga meninggalkan area parkir dan menuju dalam gedung.
“Hey anak baru, sini tasnya” kata Ita
“Silahkan” ucapku sambil memberikan tasnya dengan penuh kesopanan, saya tidak berani menatap matanya.
Dari pintu masuk terlihat Ada Pak Santoso , beliau adalah salah satu dosen yang mewawancara saya ketika tes masuk.
“Assalamualaikum Pak Slamet, Selamat datang di kampus ini” ucap Pak Santoso.
“waalaikum salam pak, Alhamdulillah baik” jawabku sambil bersalaman.
“Mari Pak ! kita ke ruangan dosen” Ajak Pak Santoso.
Ku lihat di sampingku, Ita seakan kaget. Tangannya menutup mulutnya seakan dia tidak percaya bahwa lelaki yang dia jahili ternyata dosen barunya.
Aulia hanya menunduk malu saja karena tingkah temannya itu.
“Ukhti ! Saya permisi” Ucapku sambil menatap mata Ita yang masih berdiri shok.
Para mahasiswi di sini rata-rata adalah Lulusan Pesantren Al-Humaira, namun ada juga sebagian yang lulusan dari sekolah Madrasah Aliah luar. Sehingga kebanyakan Mahasiswi di sini banyak dari luar daerah. Sebagian ada yang masih status sebagai ustadah di Pesantren Al-Humaira dan sebagian ada yang tinggal di asrama Mahasiswi.
“Ini jadwal mengajar bapak” Kara Pak Santoso.
“Mahasiswinya baru ada dua angkatan ya pak?” kata saya
“Benar Pak!, Bapak tahu kan Sekolah kita ini baru berdiri” ucapnya.
“Alangkah baiknya kita kenalan dulu dengan Dosen yang lain” Usul pak Santoso
Kemudian kami mengadakan acara meeting pagi sekaligus pengenalan Dosen baru kepada Dosen yang lainnya.
“Bapak ibu yang saya hormati, kita hari ini kedatangan Dosen baru Bernama Pak Slamet, mari Pak silahkan berdiri” Ucap Pak Santoso.
“Perkenalkan saya Slamet, Saya Asli Bandung tapi Ibu saja Jawa. Salam kenal semua” Sapaku kepada Sesama dosen.
“Boleh Ibu-bu silahkan untuk memperkenalkan diri” Pinta Pak Santoso
Kemudian seorang akhwat berjilbab merah yang duduk paling depan berdiri, tampak raut wajahnya masih muda, mungkin usianya di bawahku . Wajahnya Oval hidungnya mancung dan bibirnya casual. Tampak suaranya begitu lembut membuat hatiku kagum dengan suara mungilnya.
“Perkenalkan Saya Latifah, saya dari Jakarta” ucapnya.
Lalu di sampingnya seorang Akhwat berkacamata, wajahnya imut dan manis. namun di balik kerudungnya tampak bongkahan dua gunung yang lumayan besar..uhh., memang dari tadi aku lihat dia nampak senyum-senyum kecil sambil menatapku.
“Perkenalkan nama saya Ayu, Saya dari Bandung” ucapnya.
Lalu ke belakang ada Ukhti Halwa, Fatimah, Hani dan Sofi.
Aku lihat ternyata akhwat yang menjadi dosen di sini masih muda, namun ada yang aneh laki-laki di sini hanya saya dan pak Santoso saja.
Setelah acara perkenalan selesai, saya pun memberanikan diri bertanya kepada Pak Santoso.
“Pak, izin bertanya” kataku
“Silahkan” jawabnya
“Kenapa di sini hanya saya dan Bapak Laki-lakinya, Apa tidak ada Dosen laki-laki lain?”
“Ohh itu, Bapak tahu kan kalau Mahasiswi di sini perempuan semua, jadi semua guru di sini juga wanita”
“Tapi kan saya laki-laki pak?” jawabku mengejar
“Dari riwayat nak Slamet, nak slamet kami anggap baik. Tidak pernah pacaran,Pinter, Sopan jadi tak masalah kalau nak Slamet ada di sini.” ucapnya
“Oh begitu ya pak, terima kasih” ucapku.
Ternyata saya adalah satu-satunya dosen muda di sini, hidup di lingkungan akhwat.
Dan pihak Sekolah sudah menyediakan kamar Khusus untuk saya tinggal.
“padahal , enggak apa-apa saya bolak balik rumah pak? rumah saya kan cuma satu jam dari sini” ucapku ke Pak Santoso.
“Lebih baik Nak Slamet Tinggal aja di Asrama Ini , ada kamar khusus untuk nak Slamet telah kami siapkan” tutur beliau.
Kriingg...
“Pak izin saya masuk kelas dulu” ucapku kepada Pak Santoso
“Semoga betah yah heee” jawabnya.
setelah melihat jadwal , ternyata hari ini saya mengajar pelajaran Bahasa Arab di Kelas Semester 3.
Jujur ini pertama kalinya saya masuk kelas di mana semua muridnya adalah wanita, hatiku benar-benar gugup. Duh makk.. Tolongin slamet makk... ucapku dalam hati.
Tampak para akhwat di sini menggunakan seragam putih , kerudung putih dan Rok Hitam.
Sambil membaca absensi ,aku lirik wajah mereka “Alamak mana cantik-cantik lagi” fikirku.
Semua mata tertuju kepadaku, oh tuhan nikmat mana lagi yang aku dustakan. Ternyata makhluk yang kau ciptakan berupa wanita ini ternyata begitu indah bak mutiara yang berkilauan.
Untuk menjaga wibawa saya saya hanya bisa kembali menunduk dan tidak berani melirik mereka.
“Pak boleh tahu namanya?” Ucap salah seorang Mahasiswi
“Perkenalkan Saya Slamet, Asli orang Bandung” Ucapku
“Sudah menikah belum pak?” Tanya nya lagih
“Belum” jawabku singkat.
Kemudian kelas menjadi Riuh ,
“Mana ada yang mau ke Bapak Haaa” Celetuk salah seorang Mahasiswi
Duhh jatohnya saya lagi dibully nih.
“hAA......” Mahasiswi mentertawakanku.
Akhirnya semua kelas tertawa.
Brakk...
“Hey.. kalian Bisa sopan tidak jadi orang?” teriak Seorang bernama Arum
“Cie Arum marah” Bales Rosa.
“Bapak jangan marah yah” Ucap Akhwat Bercadar yang bernama Aulia.
Ku lihat arum ini memiliki body yang perfek, wajahnya berbetuk bulat dan tingginya bisa dibilang pas sepundak. Bibirnya cipokabel banget.
Ternyata di pinggir Arum ada sosok akhwat yang lebih cantik matanya yang menggunakan softlense membuat hatiku dekk.. ohh cantik juga wanita ini. Ternyata dia adalah Fatimah. Wanita itu sedang menatap kepadaku.
Ohh plesae.. jangan tatap gitu dong. kata hatiku GR.. padahal kan wajar ya siswa natap wajah guru wkwkw.
“Wah bapak tak laku kayanya haa...” ucap Mahasiswi yang lainnya.
“Padahal kalo bapak mau, di sini banyak loh yang bisa bapak pilih untuk jadi pacarnya haaaa” ledek mereka.
Saya tahu ucapan mereka itu untuk meledek saya karena saya masih jomblo. Apa mending saya keluar aja ya untuk menenangkan fikiran.
“Sebelumnya saya mohon maaf jika kehadiran dan penampilan saya di kelas ini membuat anda semua kurang nyaman,mulai besok saya tidak akan mengajar di kelas ini lagi sekian terima kasih”. Ucapku tegas.
Suasana kelaspun tampak Riuh, sebagian Siswi saling menyalahkan.
Untuk memberikan efek stresing saya pun langsung keluar kelas.
Namun pada saat saya mau membuka pintu Keluar, Akhwat yang bernama Fatimah itu lari ke depan dan segera membukakan Pintu.
Brakkk.. ketika pintu dibuka
Tampak tiga orang Mahasiswi membawakan Kue.
“Happy birthday To You”
semua Mahasiswi kemudian maju ke depan kelas dan menyanyikan lagu ulang tahun..
“Astagfirullah, baru aja masuk sehari udah kena Prank” Fikirku.
“Tiup lilinnya...”
Fuihh... saya tiup
Plok..plok.. semua bertepuk tangan
“Maafkan kami ya pak, kami semua sebenarnya seneng punya wali kelas laki-laki ganteng kaya bapak hee”
‘Habis , bapak Ganteng sih” ujar Fatimah.
“Cie...Fatimah”
“Kamu juga cantik Fatimah” Ucapku nyeplos
“Kalau saya bagaimana Pak?” Ucap Arum.
“Kamu juga cantik, bibirmu manis” kataku
“Haa.. si Bapak Gombal” Jawab Arum
Ku lihat di belakang Sosok gadis bernama Ita hanya tertunduk malu, dia tidak berani komentar mulai dari awal masuk kelas. Mungkin dia
“Pak maafin Rosa yah, sebenarnya Rosa tidak bermaksud begitu. Itu akal akalan si Ita noh duduk bae dia di sana” Ucap Rosa merasa bersalah.
“Ia enggak apa-apa ko ukhti Rosa yang imut” jawabku. Memang rosa ini bisa disebut kutilang, kurus tinggi langsing tapi wajahnya imut.
Aku lihat kembali ke depan ada Fatimah sosok akhwat yang menurutku bodynya gitar spanyol, asli melihat bodinya fikiranku langsung ingin memilikinya.
tiba-tiba Fatimah menatapku penuh gairah sekan menahan gejolak nafsu.
“Baik Anak-anak kita lanjutkan belajar” Ucapku
Pada saat pembelajaran , mataku dan mata Fatimah selalu beradu tatap mata. Seakan kami mengerti bahwa di matanya ada cinta .
Mata yang lentik ditutup softlens ini membuatku salah tingkah, kadang wanita itu dengan sengaja membuka sedikit kerudungnya untuk memperlihatkan bagian lehernya.
Kriingg..
Karena Bell keluar berbunyi, Saya pun segera pamit untuk keluar kelas.
-----------
Siang itu selepas Dzuhur saya dibawa oleh Pak Santoso ke Kamarku yang berada tidak jauh dari Mess Mahasiswi. Ternyata itu adalah sebuah Rumah kecil memiliki 2 kamar dan 1 ruang tamu.
“Silahkan Bapak kalau mau istirahat di Rumah ini” Ucap Pak Santoso.
“Terima kasih banyak Pak” ucapku.
Suasana siang itu sepi karena semua Mahasiswa sedang makan siang di Kantin yang letaknya ada di bagian belakang gedung sekolah.
Tiba-tiba ada ketukan pintu
Tok..tokk..tokk..
Kemudian saya membukakan pintu dan ternyata ada sosok Akhwat cantik bernama Fatimah berdiri di depanku
“Ada yang bisa saya bantu Ukh” tanyaku.
Dia kemudian melihat ke kanan dan ke kiri dan ternyata aman.
“Boleh saya masuk dulu Pak?” pintanya
“Silahkan” jawabku mempersilahkan masuk.
Kemudian Fatimah menutup pintu lalu menguncinya.
Jujur, hatiku dek dekan. Bagaimana tidak? kita berduaan dengan seorang mahasiswa cantik di dalam sebuah rumah dalam kondisi sepi. Wanita itu masih menggunakan seragam . Namun ada rasa cemas di raut wajahnya.
“Mau minum Apa Ukh?” Aku menawarkan
“Tidak usah repot repot pak” jawabnya.
Kemudian saya berikan air putih di atas meja.
“Kayanya ukhti ada masalah?” ucapku memancing
‘Bapak jangan marah ya?” ucapnya
“Loh kenapa musti marah?” jawabku
“Begini pak, barusan ayahku Menelepon katanya saya harus pulang mau dinikahkan sama juragan Karta..huuu” Ucapnya lirih, Lalu dari matanya menetes air mata.
Akhwat itu menangis.. lalu aku berikan sapu tanganku untuk menyeka air matanya.
“Sabar ya Neng, mungkin itu yang terbaik buatmu” ucapku
“Tapi dia itu sudah tua Pak,, umurnya udah 60 tahun huu...”
“Coba berkomunikasi aja dulu sama ayahmu siapa tau ada jalan keluar” ucapku
“Ayahku itu punya hutang 30 Juta kepada Juragan Karta dan sekarang sudah tidak sanggup membayar pak. Akibatnya saya harus menjadi istrinya untuk melunasi hutang ayah saya hhu....”ucapnya lirih
“Aduh.. apa ini prank lagi yah” fikirku.
Bukannya saya tidak ada uang, tapi saya takut mereka ini ngeprank lagi.
“Beneran begitu ceritanya?” tanyaku.
“Kalau tidak percaya, saya sanggup ko menikah sama bapak asal bapak mau lunasin hutang Ayah saya” ucapnya.
“Saya tidak berniat begitu, saya hanya ingin membantu dengan ikhlas” jawabku kalem.
“Makasih ya pak” Ucapnya
“Minta Nomor Rekening Ayahmu” Pintaku.
Kemudian dia membuka HP Nya dan memberikan nomor Rekening milik Ayahnya.
“Sudah Saya Transfer” kataku.
“Nanti kalau saya sudah punya uang, akan saya ganti Pak” ucapnya
“Baiklah” ucapku sambil membetulkan sarungku.
Kemudian Fatimah menggeser duduknya dan duduk tepat di sampingku.
“Pak , bagaimana kalau saya membayar hutang dengan cara yang lain?” tanya nya
“Maksudnya” tanyaku bingung
“Saya siap jadi Istri Sirri bapak” ucapnya tegas
BRAKK.. alamak ada kucing
Alamak kaget bener dah denger kucing jatoh di atas rak piring.
“Tenang Pak, Ayahku udah ngomong ko kalo ada laki-laki yang bisa membayarkan hutang ayahku katanya akan jadi mantunya” ucap Fatimah sambil menatapku.
‘Tapi...”
“Silahkan Telepon Ini No HP ayah saya..” ucapnya
“Hallo.. ini saya Papahnya Fatimah, saya ingin mengucapkan terima kasih , kalo mau sekarang menikah bapak bisa menjadi walinya . Klo kalian mau nikah sekarang juga boleh. hee” ucapnya
“Tapi pak..ini terlalu cepat”
“Sudahlah anakku, itu Fatimah katanya juga cinta sama dikau. Mending siapkan maskawinnnya sekarang yah”
“Saya ada uang 100.000 di dompet” kataku
“Sudah itu cukup jadi maskawinmu” jawabnya
Kemudian ayahnya Fatimah mengucapkan ijab Qobul lalu diikuti oleh saya.
“Sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri sirri ya, selamat menikmati malam pertama haaa”
tutt..tutt..tuutt..
Telepon itu kemudian diputus.
Cup.. Fatimah mencium Pipiku
“Aa..” wanita disampingku itu mencium pipiku, dan didirku masih shok. Apakah ini mimpi??
“Ia” jawabku bingung, antara rasa bingung juga bahagia karena akan menikmati seorang perawan.
“tubuh neng hanya milik aa, kalo aa mau neng bisa melayani aa sekarang” Ucap Fatimah sambil duduk di atas pangkuanku.
“Baiklah kalau Aa belum siap, Neng akan datang ke kamar ini nanti malam” Ucapnya sambil mencium tanganku.
“Love you Aa sayang”
‘Too’ jawabku bingung.
Blak.. pintu ditutup.
245Please respect copyright.PENANAiWOiqsKY60
----------------------------------------
Pusing .. pusing.. ohh emakk.. bapak245Please respect copyright.PENANAeBIxa2ebEw
Bagaimana ini?? anakmu menikahi anak orang tanpa memberitahumu.. ahhh sungguh durhaka anakmu ini.
Malampun tiba
Jam sudah menunjukkan pukul 09.00 malam namun Fatimah tak kunjung datang.
“AHH BENER EMANG KENA PRANK LAGI SAYA, MANA 30 JUTA LAGI” bisiku dalam hati.
mending saya tidur aja kali? fikirku.
“Tokk,..tokk..tokk”
Terdengar ada suara pintu diketu, Siapa ya malam malam. Terlihat jam menunjukan pukul 11. malam
Ckleekk.. aku buka pintu
Alamakkkkk.. ternyata sosok bidadari cantik tepat berdiri di hadapanku, wajahnya dibalut makeup bak seorang pengantin. Entah berhias di mana wanita ini, walaupun dia hanya menggunakan gamis dan kerudung tapi wajahnya benar benar cantik, badannya wangi.
“Fatimah?” tanyak
“IHH... masa lupa”
“Ayo masuk”
Tampak di depanku seorang akhwat muda, matanya kembali menngunakan softlense. Sungguh cantik. Tubuhnya wangi entah menggunakan parfum apa.
oh tuhan , akankan aku menyentuh seorang wanita malam ini??
HARUS.
ns 172.69.59.183da2