Tidak sedikit orang orang yang mendedikasihkan kehidupan mereka dalam game KEKO (Killing The Kings Online). Watanabe Ken, sangat khawatir dengan ke hidupan SMA nya. Karena ia tidak memiliki seseorang yang bisa di sebut teman. Penampilan dengan rambut acak acakan, serta sifat penyendirinya, membuat watanabe Ken di sebut sebagai siswa aneh. Mereka pun menduga duga bahwa Watanabe Ken adalah seorang Otaku.
Sabtu Sore Ken mulai petualanganya, dan ia mengikuti tutorial, saat ini ken hanya memiliki sebuah senjata katana biasa kelas rendah, ini lah dasar pengenalan sebuah vitur di dalam game, dari kebanyakan player, mereka mengabaikan tentang tutorial, dan mereka langsung menaikan level dan mencari Guild, dari guild lah mereka mendapatkan berbagai macam pengetahuan. Dalam game KEKO, guild disini di sebut CLAN. Quest pertama mulai ia terima dan langsung menuju lokasi pengambilan Quest, sebuah bangunan besar yang di penuhi oleh Player dan NPC ( Non Player Character).
"Tuan tolonglah saya..."
seorang wanita dengan pakian lusuh meminta pertolongan, tapi tidak ada satu orang pun yang menolongnya, bahkan mereka mengabaikan dari wanita tersebut, setelah di perhatikan baik baik, sebuah logo NPC pun terlihat, dan wanita itu ternyata seorang NPC. Ken mendekati wanita tersebut.
"Tuan apakah tuan mau menolong saya?"
"ada apa?"
"Adik saya sedang sakit, saya memohon tuan untuk memberikan saya uang 100 Gil"
"100 Gil ?"
Ken berfikir sejenak, dan ia memperhatikan tidak ada sebuah window terbuka untuk menyetujui menerima quest tersebut. 100 Gil adalah uang yang di berikan saat pertama kali muncul dalam dunia KEKO.
"Tuan saya mohon"
wanita tersebut dengan air mata berlinang
Suara orang lain yang memberitahukan agar Ken mengabaikan NPC tersebut, dalam game ini NPC memiliki IA yang 95% menyamai polapikir manusia, Genesis XI adalah system yang sangat luar biasa, dan NPC ini bisa saja berbohong, tapi hati Ken berkata lain.
"Siapa nama mu ?"
tanya Ken
"nama saya Trias, dari desa Eltra"
"Apakah adik mu benar benar sakit ?"
"Iya tuan"
"terimalah ini"
Ken memberikan uang 100 Gil kepada Trias NPC yang memohon bantuan orang orang di rumah Quest
"Tuan nama anda ?"
"Nama ku Ken"
"Saya akan mengingat nama anda, dan saya akan segera mengganti uang anda"
Trias dengan raut wajah sedikit tersenyum
"Tidak perlu di ganti, uang 100 Gil itu masih bisa di cari"
"Sekali lagi terimakasih tuan"
Trias pun meninggalkan tempat tersebut. seorang wanita mengamati Ken, dan ia pun pergi mengantri untuk mengambil Quest harian. Begitu juga Ken. Saat tiba giliranya, Ken mengambil quest pemula, dan ia di wajibkan harus membayar, Ken terkejut dimana ia harus membayar untuk Quest pemula, Ken mencoba untuk bernegosiasi, tapi pegawai rumah Quest menolak karena ini adalah aturan, dengan raut wajah masam, ken memohon kepada pegawai rumah Quest.
"Bagaimana jika anda mulai berburu monster di sebelah utara ? dan bahan bahanya bisa kami beli"
"eh sungguhkah !?"
"Saya Iona tidak akan bohong, atas nama Elder House"
Elder House adalah sebutan dari rumah Quest.
Ken bergegas menuju lokasi yang di berikan oleh Iona, Iona adalah player yang bekerja di Elder House. Biasanya posisi seperti itu di serahkan kepada NPC namun di KEKO ini berbeda, tempat tersebut bisa di isi oleh seorang Player. Di setiap jalan ibu kota ini orang orang banyak melakukan aktivitas seperti wilayah perdagangan, dimana pedagang tidak semuanya NPC melainkan Player pun ada, begitu juga para penjaga serta penduduk. KEKO benar benar virtual game yang sangat luar biasa Ken mengagumi dan menaruh hormat dari team pengembang game KEKO ini.
"itu kan Trias"
Ken melihat Trias yang keluar dari kedai obat obatan yang kita sebut di dunia nyata adalah Apotik. Ia terlihat sedang terburu buru. setelah berjalan cukup lama Ken tiba di lokasi, tempat monster yang di sebutkan disana.
"Ehhh Monster monster ini tidak memiliki level !?"
Ken terkejut, karena KEKO tidak menerapkan Level terhadap Player jadi semua termasuk monster pun tidak memiliki level, biasanya monster monster di dekat kota awal adalah monster monster lemah.
"itu Kelinci, berarti aku akan memburunya"
Ken dengan penuh percaya diri, ia pun langsung mencabut katananya dan langsung menyerang kelinci tersebut
"Berhenti!!!!!!!"
Ken di kejutkan oleh sebuah peringatan dari belakangnya, ia pun melihat ke belakang, Ken ke hilangan ke seimbangan dan ia pun terjatuh dengan wajah duluan yang menyentuh tanah.
"Aduhhh..."
Rasa sakit ia rasakan sambil memegang dagunya yang lecet
"maaf maaf"
wanita tersebut dengan ramah
"jangan mengejutkan ku"
keluh Ken
HANABI YUI
"Maaf, jika kamu menyerang kelinci bulan itu, sama saja kamu akan mati"
"Eh.. Kelinci itu bernama Kelinci bulan !?"
"Benar, mereka adalah hewan yang tidak agresive tapi mereka sangat kuat loh"
"Aku tidak tau"
"Oh iya nama ku, Hanabi Yui, panggil saja Yui"
Yui mengulurkan tanganya untuk membantu Ken berdiri
"Aku Watanabe Ken, panggil saja aku Ken"
Ken berdiri dengan bantuan dari Yui, dan ia membersihkan pakaiana
"Kamu baru ya?"
tanya Yui
"Iya aku baru bermain hari ini"
"Aku rasa Iona sedang mengerjai mu"
"Wanita itu!!"
Ken terlihat kesal, dan Yui malah tertawa kecil
"Harusnya kamu, menanyakan lebih detail monster seperti apa yang di buru"
"Ahh.. Ini memang salah ku, harusnya aku detail menanyakan monster seperti apa"
"Untuk level seperti kamu yang harus kamu bunuh bukan monster seperti kelinci itu"
Yui memberitahukan kepada Ken
"Apakah monster seperti agar agar ?"
"bukan bukan, tapi hmmmmm..."
Yui melihat ke sekelilingnya
"........?"
Ken memperhatikan Yui sambil bertanya tanya dalam hatinya monster seperti apa
"Ayo ikuti aku"
Pinta Yui
"Kamu bukan seorang Player Killer kan ?"
"Tidak tidak, aku bukan seorang Player Killer, walau ada banyak Player Killer disini, tapi bukan di kota ini, dan mereka juga suka melakukan pembunuhan dalam kota"
"Ehhh... bukanya kota Zona Aman ?"
"Tidak ada Zona aman, sebelum ada raja baru yang menguasaina, dan jika raja baru tidak menambahkan undang undang soal PK dalam wilayahnya, ya PK bisa terjadi dimana saja"
Yui menjelaskan dengan singkat
"Gila, ini game benar benar seperti di kehidupan nyata"
"karena itulah KEKO terkenal"
Mereka berbicara sambil berjalan
"benar juga yah, karena KEKO memiliki Vitur tanpa batas.. dan.."
"NAH ITU KETEMU!!"
Yui mengejutkan Ken
"Ada apa !?"
"Itu buruan mu"
"Aku tidak melihat monster pun di dekat sini"
"bukan monster, tapi tumbuhan"
"Tumbuhan !?"
"itu yang berwarna merah, hijau, biru, dan ungu"
"ehhh!!"
"Selamat berburu, aku akan mengawasi mu disini"
"Terimakasih Yui"
Dalam hati Ken ia mencoba menarik perhatian Yui, dengan menunjukan semangat juangnya, Yui bersendar di sebuah pohon besar tidak jauh dari Ken, sambil tersenyum simpul. Ken terus berusaha, sejauh ini ia baru berhasil menebas 10 tumbuhan tersebut. Ken merasakan staminanya menurun, dan ia pun menghampiri Yui.
"Udahan ?"
Tegur Yui
"Belum, aku merasa lelah saja"
"Istirahatlah sebentar, baru di lanjutkan lagi"
balas Yui
Ken duduk di atas rumput dengan bersila, sambil membenahi daun daun yang ia kumpulkan hasil dari membunuh tumbuhan yang di sebut Singing Plant.
"Yui, kenapa kamu membantu ku ?"
"kenapa tanya seperti itu ?"
Yui tersenyum
"habisnya, aku ini pemain pemula, dan aku melihat kamu pasti pemain lama, senjata mu juga bagus, serta baju jirah yang kamu gunakan, tapi aku sangat berterimakasih"
"Oh baju dan senjata ini hadiah dari Beta Test"
"Enaknya..."
ken merasa sedikit iri
"Soal pertanyaan kamu barusan, karena kamu menolong seorang NPC di Elder House, tanpa menghiraukan orang orang yang meminta mu untuk mengabaikanya, padahal di KEKO NPC ini hampir menyamai polapikir manusia, jadi aku berpendapat kamu pasti orang yang baik"
"Terimakasih"
Ken dengan wajah sedikit memerah
"bagaimana jika kamu jadi murid ku"
"Murid !?, bukankah di KEKO tidak ada pengenalan system Guru dan Murid ?"
"Ehhh kamu tidak tau ?"
Yui terkejut, dan Ken menggelengkan kepalanya
"Kamu bisa mengajukan Vitur di Elder House, Jika di setujui maka, Vitur tersebut akan muncul"
Yui menjelaskan dengan singkat
"Sekarang aku mengerti, tapi kenapa tidak ada orang yang mengajukan vitur melihat Level Npc dan Player ?"
Ken dengan nada serius
"Kamu harus belajar itu, kamu harus membeli buku sihir, untuk melihat level, sebesar 20 Gil kemudian peta kota 5 Gil, makanan untuk satu hari 2 Gil, karena kamu tadi menghabiskan 100 Gil, sudah di pastikan kamu tidak bisa membeli itu semua"
"Eh kita harus makan !?"
"nanti juga kamu akan merasa lapar"
"Yui, ini terdengar memalukan, bolehkan aku meminjam uang kepada mu!?"
Ken memohon kepada Yui
"Baiklah, tapi sebagai bayaranya, kamu jadi murid ku"
pinta Yui
"SETUJU!!"
Ken dengan nada berapi api
Yui memberitahukan kepada Ken cara untuk menjadi Muridnya, setelah mengikuti arahan dari Yui, sebuah gelar baru di terima oleh Ken, dan sebuah item untuk menghubungi Guru. Yui pun berdiri dan ia memasang pelindung kepalanya.
"Sekarang kita berburu kelinci bulan"
"Ehhh Sensei Yui!! aku tidak sanggup melawanya"
"Pertama cukup panggil aku Yui, kemudian ikuti arahan ku dalam pertarungan mengerti ?"
"Baik!!"
Posisi siap di tunjukan oleh ken ala Militer, dan Yui tertawa lagi.
Setelah siap, Yui mencabut katana miliknya, dan ia meminta Ken untuk bersiap, Yui mulai menyerang duluan, melihat salah satu jenisnya di serang, kelinci bulan tadi mulai ramai ramai menyerang Yui, Dengan tehnik pedangnya yang cepat, Yui dapat menyerang balik dan menghindar, Yui pun meminta Ken untuk maju, dan menebaskan pedangnya agar, ia mendapatkan poin ke ahlian. Dalam waktu sekejap lokasi tersebut di bersihkan oleh Yui, kemudian ia memint Ken untuk memungut barang hasil buruan. Ken tidak dapat berkata kata, tehnik pedang milik Yui sangatlah luar biasa. tiba tiba saja Ken terjatuh, dan ia merasakan tubuhnya sangat lelah.
"kenapa tubuh ku terasa berat"
"ada peringatan dari V-Deep ?"
"tidak ada semua normal"
"Berarti kamu harus makan, nah terima ini"
Yui memberikan sebuah roti, Ken menermanya dan langsung memakanya dengan lahap.
ns 172.69.7.10da2