Sore ini hujan turun sangat lebat, Zira memilih untuk tinggal sejenak sembari menunggu hujan redah.
Duduk di atas jok motornya sambil menatap hujan, dinginnya angin yang menerpa tubuhnya seolah tak terasa lagi. Pekerjaan hari ini membuatnya sangat lelah.
"Doorr.. gak baik melamun waktu hujan, nanti kesambet" (tegur devi)
Seketika buyar lamunan Zira, ia sangat kaget. Devi adalah teman baik zira di pabrik tempatnya bekerja.
"Eehh.. kurang ajar, untung aku gak punya penyakit jantung" (Zira)
"Hahahah.. sukurinn, siapa suruh melamuunn terus" (Devi)
"Bukan gitu, aku lagi nunggu hujan redah aja bukannya melamun" (jawab Zira)
"Hmmmm.. pulang yuk zii, udah mau maghrib nih" (ajak Devi)
"Kamu duluan aja dev gpp, aku tadi lupa gak bawa jas hujan" (jawab zira)
"Beneran nih gpp aku tinggal duluan ? (Tanya devi)
"Iya gpp kok, duluan aja kamu" (zira)
"Ok, bye bye.." (Devi sambil melaju dengan motornya)
"Iya hati-hati dev" (Zira)
10 menit setelah devi pulang, parkiran mulai sepi, tinggal beberapa orang saja di sana. Hari juga sudah mendekati maghrib.
"Aku pulang aja deh, hujan2 dikit gpp lah" (gumam zira)
Zira adalah gadis penakut, jadi dari pada di parkiran sendiri ia memutuskan menerobos hujan untuk pulang.
Jarak pabrik dan rumah zira memakan waktu kurang lebih 30 menit. Sesampainya di rumah, ia menggigil, mematikan motornya dan berlari ke kamar mandi untuk langsung membersihkan diri. Setelah itu zira langsung sholat maghrib di kamarnya.
"Zii, sudah selesai sholat belum ??? Kalau sudah buruan makan" (terdengar suara ibu zira dari luar kamar)
"Iya buk sebentar, ini baru selesai" (zira menjawab sambil melepas mukenanya)
Zira adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adiknya laki-laki. Zira hanya lulusan SMA, ingin rasanya untuk melanjutkan kuliah tapi, ia tak punya biaya. Zira sudah bekerja di pabrik kurang lebih 2 tahun setelah ia lulus, ia membatu ekonomi kedua orang tuanya.
Setelah makan malam, zira duduk di kamarnya..
"Duuhh, capek bangetttt" (gumam zira)
Kemudian ia meraih hp.nya untuk bermain sosial media, ia melihat ada saran pertemanan dari satu cowok namanya "Topan" yang membuat zira penasaran.
"Siapa ya nih cowok, lumayan sih kalau jadi temen" (zira bicara sendiri)
Zira adalah seorang jomblo, ia sudah lama putus dari mantan kekasihnya, dengan kisah yang pilu, zira di selingkuhi oleh mantannya waktu itu, sehingga sampai kini ia masih memilih sendiri. Bahkan zira tak punya satupun teman cowok, ia sangat membatasi dirinya.
Tapi kali ini zira berani meminta pertemanan kepada Topan di, media sosial, cowok yang tidak pernah zira kenal sebelumnya.
"Eeh kok belum di konfirmasi sih, sombong banget nih cowok" (zira menggerutu)
"Tiiiing"..
"Baru aja di omongin, dia langsung konfirmasi, umur panjang nih cowok" (gumam zira sambil tersenyum)
Tak lama kemudian, ada inbok masuk, dan ternyata itu dari Topan. Topan berniat untuk berkenalan dengan Zira.
Mereka saling berbalas inbok, dan akhirnya bertukar nomor telfon.
Mereka melanjutkan obrolan melalui chatting. Entah kenapa Zira merasa nyambung dengan Topan.
"Kamu umur berapa dek ?(tanya topan)
"20 mas, kalau kamu mas ? (Zira)
"Hahah ku kira kamu masih SMA, kecil banget soalnya di foto... aku 23 dek" (Topan)
"iiihh ngeledekkk aja bisanya. Gede gini di bilang kecil" (jawab zira)
Tak terasa mereka sudah chattingan cukup lama, waktu sudah menunjukan pukul 11 malam.
"Mas, aku tidur dulu ya.. besok aku kerja soalnya masuk pagi2" (Zira)
"Kerja dimana dek?"(tanya topan)
"Di pabrik mas, memangnya mas gak kerja juga besok?? Tidur yukk!!!"(zira)
"Iya dek aku juga kerja besok" (jawab topan)
"Kerja dimana mas?"(tanya Zira)
"Aku jadi perwat di salah satuu klinik polri dek"(topan)
"Waahhhh.. hebat banget mas kamu" (zira)
"Apanya sih yang hebat,..ya udah selamat bobok adik cantik" (Topan)
"Alaaaah gomballl"(zira)
Setelah mengakhiri obrolan di chatting malam itu, zira merasa kalau ia sepertinya langsung nyaman dengan topan. Namun zira tak berani bepikir terlalu jauh.
"Hai zirah,. Kamu ini cuma buruh pabrik, mana pantas sama mas topan yang berpendidikan tinggi, lagian baru juga kenal, di sosial media pula" (zira berbicara pada dirinya sendiri)
Setelah perkenalan hari itu, Zira dan Topan semakin dekat. Meskipun mereka belum pernah bertemu, namun sepertinya benih" cinta sudah mulai tumbuh di hati mereka.
Malam ini pergantian tahun 2019 ke 2020,
Topan memberitahu zira bahwa ia tidak dapat libur malam ini, ia harus berjaga diklinik.
Namun, setelah dua hari topan tak ada kabar.. Entah kenapa zira merasa khawatir dan cemas.
"Mas topan kemana ya.. kok gak ada kabar gini, nomernya juga gak aktif"(tanya zira dalam hati"
"Mungkin saja mas topan sedang liburan dengan kekasihnya, walaupun ia bilang jomblo.tapi, siapa tahu ia bohong" (gumam zira)
Zira sangat sedih, ia merasa dibohongi oleh topan. kini baginya tak ada laki-laki yang jujur di dunia.
Keesokan hariya ia melihat bepuluh-puluh pesan dari topan, topan meminta maaf tidak bisa mengabari karna hpnya rusak.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan.. tepat satu bulan mereka berkenalan, tiba" topan menelfon zira.
"Hallo dek,"(topan)
"Iya mas, ada apa" (zira)
"Kok ada apa sih,..biasanya kan juga aku selalu telfon kamu dek" (topan)
"Hehhe iya juga ya mas" (zira)
"Eemmm.. dek, aku mau ngomong serius sama kamu" (topan)
"Ngomong apa mas?" (Tanya zira penasaran)
"Dek, kita kenal memang belum lama, mungkin ini terlalu dini buat kamu, tapi aku ngerasa nyaman dek sama kamu...aku sayang kamu dek, aku cinta kamu,. kamu mau nggak jadi pacar aku?"(ungkap topan)
Zira sangat kaget dan gugup mendengar ungkapan cinta dari topan. Namun, zira juga tidak bisa berbohong kalau ia juga punya perasaan yang sama dengan topan.
"Mas serius suka sama aku ?? Kita belum pernah ketemu loh mas" (tanya zira)
"Aku serius banget dek, meskipun kita belum pernah ketemu tapi aku cinta banget sama kamu dek" (jawab topan dengan tegas)
"Eemm, iya mas.. sebenernya aku juga suka sama mas, aku juga nyaman banget sama mas" (jawab zira)
""Jadi, itu tandanya kamu mau jadi pacar aku ???" (Topan)
"Iya mas, aku mau" (jawab zira malu-malu)
"Hah.. horreeeeeeee..aku seneng banget dek kamu terima cinta aku" (topan kegirangan)
"Hahahahhaha.." (tawa zira)
"Kalau gitu sekarang kita manggilnya sayang yaa.. jangan mas adek lagi" (pinta topan)
"Eemmm.. iya mas, eeh iya sayang" (zira malu-malu)
"Aku sayang banget sama kamu zira sayang"(Topan)
"Aku juga sayang banget sama kamu mas topan sayang" (zira)
Mereka berdua telah benar" kasmaran, walau belum pernah bertemu sekalipun.
190Please respect copyright.PENANA2Rt1gpmjXk