×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
orang terbodoh didunia
G
0
0
0
207
0

swap_vert

Plak,plak,plak". Tamparan ayahku melayang tepat kearah wajahku begitu saja,Aku terpaku,ada bekas memar merah dipipi kananku tanda bahwa tamparan ayahku benar-benar keras,sungguh sakit rasanya menerimanya, Aku berdiri menatap ayahku yang melototiku, Ku pegang pipiku sambil merasakan bekas tamparan ayahku barusan, Tangan kananku mengepal keras, detak jantungku tak beraturan mataku berkaca-kaca,ingin rasanya membalas tamparan ayahku itu.

Tanpa panjang pikir kupelototi ayahku itu dengan perasaaan marah yang sungguh besar dan tak tertahankan,Ayahku pun menatapku dengan begitu tajam.

"Kenapa? ingin melawan? Lakukan jika Kamu berani !." Bentak Ayahku penuh tantangan padaku.

Sungguh Aku tak bisa melakukan apa-apa, Aku tak kuasa, Aku hanyalah anak remaja biasa sama seperti yang lainnya,Apakah salah jika Aku ingin seperti mereka?

Ya...Aku tahu Mereka itu bukan orang yang baik - baik, tapi Aku berbeda,Aku tak sama dengan mereka, Aku dan mereka hanya berteman dekat, kita selalu mengayomi satu sama lain, itulah yang Aku senangi dari mereka. Lalu apa salahnya?

Ayahku berpendapat bahwa

"San! Sudah berapa kali Ayah katakan padamu! Jangan sekali-kali kamu bergaul dengan orang-orang bajingan seperti mereka! Ayah tahu kamu berbeda dengan mereka, tapi ingat! Jika kamu bergaul dengan penjahat maka kamu itu juga penjahat.! CAMKAN ITU!."

Tapi kali ini berbeda, Dia benar-benar murka, karna Aku tak menmatuhi perkataanya itu, terlebih lagi Aku tak menepati janjiku padanya. Aku berjanji bahwa Aku tak akan lama-lama, dan akan cepat kembali akan tetapi Aku memilih bermain dari pada membantu ayahku mengecat rumah yang warna catnya sudah pudar bahkan sudah banyak coretan bekas adik bungsuku,Mungkin Dia tak sabar, dan tak dapat menahan tindakanku ini sehingga membuatnya menamparku

Pada akhirnya Aku memang tak akan kuasa untuk melawan Ayahku dan memang tak akan mampu mealakukannya sampai kapanpun itu.

"Ayah! Aku lelah! Aku sudah muak dengan semua ini, Aku sudah tak tahan lagi, memangnya apa salahnya? Aku hanya ingin menyegarkan pikiranku, Aku hanya ingin menjadi seperti yang lainnya....Aku hanya ingin menyegarkan pikiranku, bersenang-senang dengan teman-temanku....Apa itu salah ayah?APAKAH ITU SALAH?" bentakku dengan begitu kerasnya. Ayahku tersentak mendengarnya,Dia menunduk sejenak, menarik nafas dan mulai berkata : "Ya......Ayah tahu itu salah....."Jawab Ayahku pelan."TAPI SEMUA ITU ADA WAKTUNYA."Jawab Ayahku mulai membentakku.

Habislah sudah nasibku disini, Aku berhasil membuat Ayahku terdiam untuk yang kedua kalinya,Aku menyerah tak bisa melakukan apa-apa lagi,Aku seperti tak bisa berfikir lagi pikiranku mampet dan tak bisa berjalan seperti biasanya,detak jantungku bertambah tak karuan.Tiba-tiba datanglah suara yang entah dari mana asalnya.

"Hei nak! Sudahlah turuti sajalah perintah ayahmu, itu juga kebaikan untukmu, janganlah merasa rugi dan Aku yakin kamu akan mendapat ganjarannya diakhirat nanti."

"benar juga ya...sedangkan membentak pun tak akan menghasilkan apa- apa,hanya dapat membuat Ayahmu bertambah padamu."Jawabku dalam hati.

"Hah!Apa?Kamu setuju dengannya?dasar bodoh! Untuk apa kamu mentaati perintahnya? Tak ada manfaatnya,lebih baik kamu bermain dengan teman-temanmu dari pada kamu melakukan hal yang membosankan itu cuih,..!"Seru setan berusaha menyesatkankanku.

"Benar juga ya...tak ada serunya hanya hal yang mebosankan"jawabku setuju akan ucapan itu.

Mungkin saat itu setan itu sedang tersenyum licik karna berhasil membuatku setuju dengan bisikannya.

"Hei, Jangan ikuti apa yang dia katakan,Diahanya ingin menyesatkanmu dari jalan benar."Bujuk malaikat mengigatkanku

"Hah!membosankan katamu? Justru mengikutimu itu adalah membosankan."Jawab setan tak terima.

"Bohong!jangan percaya dengan perkataannya!Dia berusaha mengelabuimu!"

"Tidak,bukan aku tapi Dia" jawabnya mengelak

"Tidak,Dia!"

"DIA!"

"DIA!"

Sampai seterusnya kedua makhluk ghaib itu berdebat dalam pikiranku sehingga membuat diriku bertambah pusing,dan tahan lagi.

"Akh....cukup Ayah ! Aku sudah muak dengan semua ini!" Kataku marah sambil berteriak didepan wajahnya,lalu pergi kekamar tanpa peduli dengan Ayahku yang meneriaki namaku karena kesal padaku.Tapi aku tak pedulu Aku sduah muak dengan semua ini.

Kukunci diriku didalam kamarku,Kusandarkan diriku dipintu kamarku

berusaha menghilankan pikiranku yang sedang menggila ini,tubuhku bergerak-gerak karna gedoran dari belakang pintu, pasti itu ayahku yang msih kesal denganku, dan mungkin terasa ada dobrakan dari belakang pintu itu berusaha membuka pintunya, Aku akui mugkin kelakuanku sudah berlebihan sehingga membuatnya mengamuk dan tak dapat dikendalikan lagi. Aku duduk besandar didepan pintu kamarku, kuselonjorkan kakiku, kututup hidung danamulutku dengan kedua tanganku,sungguh Aku tak habis pikir atas semua

Tapi belum selesai disini masalahnya guys, Setan kembali membujukku untuk pergi dari rumah, tanpa berfikir panjang Aku mengambil tasku memasukan pakaian-pakaianku yang menurutku bagus kedalamnya, dan Aku tak lupa memasukan barang- barang pentingku kedalamnya, setelah semua sudah siap Aku keluar dari kamarku.

Kubuka pintu kamarku, ternyata Ayahku masih berdiri tegak disana, Dia berada tepat didepan pintu kamarku, sekarang kami saling bertatap mata face to face, Dia memerhatikan pakaianku dengan penuh keheranan seakan akan bertanya pada dirinya sendiri"mau kemana bocah satu nh pake make baju bagus lagi." Mungkin itu yang dia katakan dalam benaknya.

"Mau pergi kemana kamu ?" tanyanya dengan nada tinggi.

"Bukan urusan Ayah!" bentakku tak peduli padanya.

"oh....berani kamu ya...."Bentaknya mengangkat tangannya keatas sudah siap untuk menamparku untuk kesekian kalinya pada saat itu. Aku menutup mataku ketakutan tapi...tiba tiba Ayah berhenti ketika mendengar ucapanku.

"kenapa? Ingin menamparku? SILAHKAN!MAKA AKU AKAN PERGI!"bentakku padanya tanpa peduli reaksi Ayah setelahnya , dan pastinya tanpa berpikir panjang lagi.

"PLAK" Suara tanparan keras Ayahku pun dilontarkan sekali lagi padaku, sehingga membuat kepalaku berputar 15 derajat cecius kekanan, bayangkan Apa yang kamu rasakan jika menjadi sepertiku,Aku terdiam sejenak merasakan tanparan Ayahku ini sambil mengelus pipi kiriku, Kutatap Ayahku dengan penuh kekesalan dan kegondokan yang ada dalam hatiku,ternyata tanpa kusadari mataku telah berkaca-kaca berkilauan layak ingin meneteskan air mata, yang mana entah karna sedih, sakit menyesal atau yang lainnya...Aku tak tahu pasti.Kupandang Ayahku yang menatapku penuh ketelitian, kuberikan senyum tanda kesal yang tak tertahankan itu.

Kupegang tangan Ayahku, ku salami dirinya, ingin rasanya saat itu pergi kesuatu tempat walau entah kemana tujuannya,tapi saat itu Aku benar benar merasakan bahwa dia sedang ketakutan entah kenapa, itu menurut firasatku yah....sob,Apakah Dia khawatir akanku? Apakah Dia tak ingin aku pergi? Sunguh banyak pertanyaan yang terbenak dalam pikiran yang datang begitu saja , tapi hal itu tak dapat mengurungkan niaku untuk kabur dari rumah,kucium tangan Ayahku yang gemetaran itu, dan dingin juga.

"Ayah!maaf sebelumnya membuat Ayah murka seperti ini,terima kasih atas segalanya yang telah Ayah berikan padaku....wassalamualaikum" Salamku langsung pergi meninggalkan Ayahku begitu saja,Ayah tak mencegahku pergi, Dia hanya diam mematung setelah mendengar perkataanku itu dia hanya diam dan tak mencegahku pergi.

Aku berjalan dengan penuh penyesalan dan kesedihan tanpa kusadari ternyata air mataku tak lagi kuat kubendung sehingga mengalir begitu derasnya dipipiku,kuusap air mataku itu tapi tetap saja kian berhenti,memang benar pepatah mengatakan"penyesalan itu dibelakang"tentu saja kan sob penyesalan itu dibelakang kalo didepan ya...judul dong...dan kalo misalkan penyesalan ada didepan Aku yakin,seyakin-yakinnya semua tak akan melakukan kesalahan..dan hal itu benar Aku baru menyadarinya dan memahami hal itu ,ternyata Aku juga baru sadar bahwa Aku ini adalah orang bodoh dan mungkin sangat bodoh,Apabila ada alatyang mana bisa menghitung kebodohan seseorng mungkin Akulah orangnya orang yang terbodoh didunia dan mungkin dalam sejarah.Walaupun sebenarnya Aku takan terlalu bodoh tapi Aku pikir akulah yang pantas dikatankan orang terbodoh karna sikapku dan sifatku yang mungkin bodoh,yang selalu berfikir bagaimana enaknya bukan bagaimana baiknya.

Ya....sob inilah Aku "Muhammad sandi sani "Aku hanyalah seorang pelajar yang berusia 15 tahun,ya.....tepatnya Aku baru lulus dari sekolah menengah ditempatku,yang bertempatan dikecamatan ciruas-kabupaten serang provinsi banten,Aku adalah seorang anak ke 3 dari 5 bersaudara, Ayahku adalah seorang wisatawan yang giat, Dia memiliki sifat rajin,baik,tegas,dan.....yah kamu pahamlah seperti apa Ayahku sebelumnya,dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga biasa sama seperti lainnya,mungkin itulah singkat cerita dari kehidupanku.


favorite
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X