×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Pengkhianatan
G
2.7K
0
0
515
0

swap_vert

Hai, perkenalkan nama aku Ayunda, aku tinggal di Kota Padang, aku salah satu mahasiswi semester 3 dari Universitas ternama di Kota ku, dan aku juga mempunyai dua orang sahabat yang sangat baik pada ku. Kami sahabatan sudah dari kecil jadi orang tua kami sudah sangat akrab, nama sahabat ku ialah Sinta dan Putri. Jarak rumah mereka dengan rumah ku tidak terlalu jauh, kami sering bermain bersama. Kami juga dari kecil selalu bersekolah di sekolah yang sama, namun saat Sekolah Menengah Pertama aku di pindahkan ke Kota Medan untuk menemani nenek yang hidup sendiri di kota tersebut. Singkat waktu setelah 3 tahun aku kembali lagi ke Kota Padang. Saat yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba dimana aku bersama kedua sahabat ku mendaftarkan diri di SMA yang sama. Bahagia rasanya bisa keterima di sekolah yang sama dengan kedua sahabat ku yang sempat terpisah lama. Tepat di tanggal 23 Juli 2018 kami berangkat sekolah bersama, dimana aku pergi bersama sepupu ku yang bernama Habibi dan Sinta pergi bersama Putri. Saat kami sampai di sekolah pun kami langsung menuju kelas masing masing, dimana aku, sinta dan putri berada di satu kelas yang sama hanya Habibi yang beda kelas dengan kami. Di karenakan di hari itu adalah hari pertama jadi yang kami lakukan hanya perkenalan diri ke siswa yang lain. Tepat di tanggal 06 Agustus 2018 pihak sekolah mengadakan kegiatan kemah yang biasa di lakukan di sekolah itu ketika penerimaan siswa baru. Hari itu pun tiba dimana semua siswa sangat antusias dengan kegiatan itu, tepat di hari itu juga aku mendapat kenalan seorang laki-laki yang bernama Rehan. Rehan adalah alumni dari sekolah kami, dia sudah bekerja sebagai security penjaga sekolah kami. Malam itu dia mendatangi aku dan meminta nomor telepon ku, dan akhirnya aku berikaan. Singkat cerita kami semakin dekat, tapi sayangnya dia harus di pindah tugaskan ke sekolah lain, hal itu yang membuat kami harus berjauhan. Tapi hal itu tidak menjadi masalah bagi kami, kami pun tetap dekat, tepat di suatu malam Rehan main kerumah dan berkenalan dengan orang tua ku. Orang tua ku menyukai Rehan, karena Rehan sangat ramah dan sopan terhadap orang tua ku. Singkat cerita setelah dia datang kerumah akhirnya kami pun berpacaran. Hingga orang tua Rehan juga sudah kenal kepada ku, dan mereka juga menerima ku sangat baik di dalam keluarga mereka.

Bulan pertama, kedua, ketiga hingga keempat hubungan kami masih baik baik saja, masih di dalam jalur yang aman. Di bulan kelima sudah mulai terjadi kesalahpahaman kecil yang menyebabkan pertengkaran. Tapi hal itu tidak membuat kami putus, setiap kali setelah kami bertengkar kami semakin terasa dekat. Seiring berjalannya waktu dimana aku sibuk sekolah dan dia sibuk bekerja semakin jarang kami untuk bertemu, tapi kami tetap menjaga komunikasi yang baik yang baik melalui telepon. Hubungan kami berjalan baik baik saja, namun hingga di bulan kesebelas hubungan kami mulailah terjadi suatu kehancuran yang masih terasa hingga sekarang ini. Tepat di tanggal 10 November 2018 Rehan jatuh sakit, hingga aku punya inisiatif untuk menjenguknya di rumah. Tepat ditanggal itu aku ujian tengah semester, setelah selesai ujiaan aku langsung pulang untuk izin ke orang tua bahwa aku ingin menjenguk Rehan yang tengah sakit. Aku pergi kerumah Rehan hanya bersama Putri dikarenakan Sinta sedang ada acara keluarga. Sesampainya dirumah Rehan, aku dan Putri  langsung di sanut baik dengan keluarga mereka. Aku juga memperkenalkan Putri kepada Rehan dan keluarganya bahwa Putri adalah sahabat ku dari kecil. Sudah cukup lama aku dan Purtrri berada di rumahnya Rehan akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan kami pun berpamitan. Selang beberapa waktu setelah aku dan Putri pergi kerumah Rehan, Putri mengajak diriku main kerumah Rehan lagi dengan alasan ingin silahturahmi dan Putri juga mengatakan bahwa Rehan dan Putri sekarang sudah menjadi abang dan adik angkat. Tanpa rasa curiga aku mengiyakan ajakan tersebut, sepulang sekolah kami lanngsung kerumah Rehan. Sesampainya kami dirumah Rehan, aku hanya melihat ada Rehan dirumah, keluarga Rehan sedang pergi dan kami berada dirumah itu bertiga. Setelahh kami masuk rumah Rehan, disitu akulah pacar rehan namun aku seperti orang asing yang sedang mengganggu orang tengah jatuh cinta. Aku melihat bahwa Putri dan Rehan seperti orang yang sudah sangat mengenal satu sama lain, karena Putri sahabat ku jadi aku tidak berpikir yang aneh tentang dia. Setelah kami pulang, aku bercerita kepada orang tua dan orang tua ku juga beranggapan mereka hanya berteman. Beberapa waktu kemudian hubungan kami mulai renggang, komunikasi memburuk, dan sering terjadi pertengkaran.

Di tanggal 26 November 2018 aku mendapat telepon dari temannya Rehann  yang bernama Wahyu, lalu ia bertanya tentang mobil yang di pinjam Rehan yang katanya untuk pergi bersama ku. Karena saat itu aku tidak berpikir aneh-aneh aku tidak bertanya apapun kepada Rehan, besok pagi ditanggal 27 November aku mendaapaat whatsapp dari Wahyu bahwa ada Nota atas nama Rehan dan Putri check-in salah satu hotel dipekanbaru.  Aku mendengar kabar itu sedikit ragu dan masih berusaha untuk berpikir positif bahwa yang namanya Rehhan dan Putri bukan hanya pacar dan sahabat ku saja. Di malem itu juga aku mmenelpon Rehan dan bertanya dia dimana,, dia berkata bahwa dia masih laporan dengan Komandan. Awalnya aku percaya dengannya namun ada hal yang membuat ku bingung. Di malem itu juga aku mendapat whatsapp dari Anita adiknya Putri dan bertanya apakah benar Putri menginap semalam dirumah ku, padahal saat itu Putri sedang tidak bersama ku. Setelah melewati hari yang penuh dengan teka teki, setelah sepulang sekolah aku daan Sinta langsung pergi kerumah Rehan untuk mempertanyakan dimana Rehan malam itu. Sesampainya aku dirumah Rehan aku langsung menemui ibunya Rehan, lalu ibunya Rehan berkatanya bahwa Rehan izin pergi kepekanbaru bersama aku dan keluarga ku karena ada acara keluraga. Dan hasilnya kami sama sekali tidak mengetahui dimana Rehan dan Putri hari itu. Keseokan harinya setelah Rehan dan Putri menghilang aku melihat mereka sedang bermesraaan di sepeda motor, aku dan Sinta langsung menghampiri mereka dan berbicara kepada mereka. Aku langsung menunjukkan notaa hotel atas nama mereka berdua, awalnya meraka mengelak dan mengatakan kalau mereka tidaak bersama malam itu. Mereka terus akku sudutkan dan akhirnya mereka mengaku bahwa mereka memang pergi kehotel bersama.

Kecewa, marah berasaa menjadi satu dihati ku. Aku pulang lalu memberi tau hal itu, kaget dan rasa tak percaya yang awalnya mereka pikirkan. Setelah itu Rehan datang kerumah dan meminta maaf pada ku dan keluarga dan berjanji untuk tidak mengulanginya. Dan bodohnya diriku setelah itu aku tetap menerimanya kembali tapi tidak dengan orang tua ku. Tapi hubungan kami tetap berjalan hingga beberapa saat sebelum aku dan keluarga mendengar bahwa Putri hamil anak Rehan. Ketika mendapat kabar ini kelurga ku, keluarga Rehan pergi kerumah Putri untuk meminta kebenarannya. Namun Rehan mengelak bahwa bukan dia pelakunya.  Hancur dan sedih ketika aku mendengar kabar itu, namun sekali lagi Rehan meminta maaf dan mengatakan bahwa itu bukan ulah dia dan aku pun kembali percaya lagi. Aku kembali menerima dia, kembali memaafkan dia, dan masih bersamanya. Tepat satu minggu setelah kabar itu aku kembali mendapat kabar yang benar benar membuat dunia ku berantakan, kabar itu adalah Rehan dan Putri menikah. Hancur, runtuh, berantakan, kecewa, marah, segala rasa aku rasakan, dunia ku sudah tak tetata, hal ini menyebabkan aku tertinggal pelajaran selama 1 bulan. Mental hancur, mental berantakan, tidak ada selera melakukan apapun, berpikir bahwa dunia ku berakhir. Hari-hari kujalani dengan rasa sakit yang amat sangat dalam, mental yang berntakan, jalan yang buntuh, hingga pada tanggan 19 Desember mereka melakukan resepsi pernikahan, mereka datang kerumah dengan membawa selembar kertas undangan tanpa ada rasa bersalah memberikan selembar kertas undangan itu dengan berkata “datangnya kamu tamu special” aku hanya bisa diam sambil menatap kertas undangan yang ada di tangan. 

Iyah, begitulah kisah cinta diawal SMA yang sangat suram. Cukup lama proses penyembuhan mental yang berantakan. Setelah kejadian itu aku begitu banyak mengambil pelajaran yang sangat berharga tentang perasahabatan dan pasangan. Tak mudah harus bangkit kembali ketika mental masih hancur, namun setelah di fikir krmbali tidak ada gunanya terus terppuruk, bangkit dan buktikan bahwa aku layak mendapatkan yang lebih. Jangan terlalu percaya pada orang lain meskipun itu orang terdekat kita. Bahkan terkadaang yang paling memberikan luka aadalah orang dalam yang memakai topeng ingin memeluk, dan nyatanya malah menikam. Sekian dari cerpen saya, ambil hal positifnya dan jangan ikutin hal buruknya. 

favorite
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X