×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
FILOSOFI SEPATU
R
2.1K
0
0
119
0

swap_vert

Alana Zalfa Ofina adalah seorang yang perasa. Dapat dikatakan segala sesuatu yang dilakukan selalu dibawa kehati dan menjadi bunga pikirannya. Alana sering berdialog dini hari karena argumentasi dimensi pada dirinya. Aneh, suatu kebiasaan yang tidak bisa diubah, meskipun terkadang ingin sekali ia ubah. Saat senyuman mentari menyapa wajah kelam alana malam tadi kembali ceria dan melupakan lara yang ia rasakan.

Disurya yang tenggelam, Alana memejamkan matanya duduk di sofa ruang tamu. Hari ini sangat melelahkan batinnya.

“kamu kenapa Al ?” tanya Aisyah, kakak Alana

“hufttt....capek  kak, ni badan pegal semua.” Jawab Alana

“apa yang membuat kamu lelah, apakah ada masalah di sekolah hmmm ?” tanya Aisyah kembali sembari duduk disamping adiknya dengan wajah lesuh.

“ aku hanya lelah kak, minggu ini jadwal ku telalu padat dengan organisasi sekolah, chiliders, nasyid dan osis, ditambah lagi bimbel bahasa inggris. Kakk.. terkadang aku berfikir organisasi yang aku ikuti ini tidak sesuai dengan goals, ambition dan fashion didiriku kak. Aku hanya mengikuti minat dan bakat yang dipilih teman ku, aku mengira aku bisa menyukainya jugadan nyaman dengan kesibukkan ku, tapi nyatanya sekarang aku malah kok mengeluh ya kak ?” keluh Alana pada kakak nya.

“aku lelah kak mengikuti organisasi-organisasi ini”sambung alana kembali sambil memijat pangkal hidungnya.


Aisyah tak menjawab, ia beranjak dari duduknya dan kembali dengan membawa sebuah kotak lalu ia berikan kepada Alana.

“ini kakak berikan sepatu untukmu, coba kamu pakai” ucap Aisyah pada Alana

“wah bagus banget kak, ukurannya juga sesuai denganku”. Kata Alana yang berantusias.

“lalu kamu coba pakai sepatu mama yang ukurannya lebih kecil” sambung Aisyah kembali. “kaki aku sakit kak. Karena sepatu mama terlalu kecil dikaki ku yang ukurannya lebih besar” Jawab Alana.

Aisyah tersenyum “sayang kamu dengar kakak ya, semua sepatu itu bagus dan cantik, kita berfikir pasti akan sangat cock dan nyaman jika kita pakai, karena kita melihat orang yang memakainya begitu bagus dan cocok dengannya, namun tidak semua ukuran sepatu sesuai dengan ukuran sepatu kita. Kalau kamu menyukai sepatu yang tidak cocok dengan ukuran kaki mu justru sepatu itu akan membuat kaki mu akan terluka. Sebaliknya kalau kamu memakai sepatu dengan ukuran kaki mu maka akan terasa nyaman, baik untuk berjalan maupun berlari. Begitu juga dengan kehidupan al, semua manusia itu unik, pintar dan akan sukses dengan jalan dan porsinya masing yang sudah digariskan oleh Allah. Dan kamu gak harus memaksakan dirimu untuk  mengikuti teman mu yang jauh lebih terkenal dan pintar. Kamu dan teman mu memiliki jalan yang berbeda untuk sukses al. Goals, ambition dan fashion kamu juga berbeda dengan mereka. kamu harus mencari jalanmu sendiri al, hidup mu adalah milik mu, berhasil atau gagalnya hidupmu tergantung kamu alana, bukan orang lain. Sekarang kamu mengerti maksud kakak?” tanya Aisyah pada adiknya. “kak makasih, al ngerti, alana juga tau apa yang harus al lakukan sekarang.” Jawab alana yang sudah menangis sambil memeluk erat kakaknya.

“Kalau dia menyakitimu, berarti dia bukan ukuranmu” ucap Aisya menenangkan adiknya.


            Namanya manusia, selalu saja ada rasa iri ketika melihat seseorang sudah majju terlebih dahulu. “kenapa dia lebih hebat dari ku, padahal proses belajarnya sudah aku ikuti” rasanya ia hampir menyerah karena tak mampu menyaingi apa yang dilakukan temannya, lelah karena padatnya organisasi sekolah yang ia ikuti. Sementara temannya dikelas dengan mudah menjadi nomor satu tanpa kerja keras dan tidak terlihat mengeluh sama sekali. Sementara Alana, harus belajar kembali hungga membuat kepalanya berat dan pening. itulah pikiran Alana sebelumnya. Namun saat ini dia akan menemukan jalannya sendiri, menentukan arah dan caranya sendiri untuk mencapai tujuan dan cita – cita hidupnya.


            Kini Alana tidak banyak mengikuti organisasi, cukup kelas debat karena ia suka memberikan argumentasi dan menyampaikan pendapat yang bertentangan dengan pendapat orang lain. Alana juga anak yang suka berdiskusi dan memutuskan suatu masalah serta perbedaaan dalam mosi. Dengan begitu alanan dapat melatih keberanian mengemukakan pendapat, memperbaiki public speakingnya dengan begitu dapat dengan mudah mematahkan pendapat lawan dalam perlombaan,


“al… kamu keluar dari group nasyid ya?” Tanya Tasya ke Alana di tengah koridor sekolah yang terlihat begitu ramai.

“hehe tidak lagi sya, aku hanya mengikuti kamu saat itu untuk gabung di group nasyid, karena aku juga ingin menjadi siswa yang dikenal seperti kamu, namun nyatanya itu semua hanya membuat ku lelah dan menjadi beban untuk ku.” Jawab Alana jujur

Tasya tersenyum tipis mendengar jawaban Alana “tidak semua yang kamu lihat dipermukaan adalah kenyataan 100 persen. Ada hal – hal lain yang tidak kamu lihat”

“aku tidak seperti orang – orang yang harus belajar terus menerus, aku tidak cocok dengan itu, dan aku anak yang tidak bisa jika tidak ada aktivitas al, jika aku tidak gerak dan hanya diam dirumah itu akan membuat tubuhku mudah terkena penyakit.”

“dan mungkin buat kamu banyak organisasi itu melelahkan yaa karena orgaisasi yang kamu ikuti tidak sesuai dengan kemampuan kamu al. tapi kalau untuk aku organisasi yang aku ikuti sekarang sesuai dengan fashion aku.”

“Alana kamu pintar berbicara al, kenapa tidak mengikuti kelas debat saja” seru Tasya pada Alana.

“iyaa sya, aku sudah gabung dikelas debat, dan aku sudah cukup nyaman disitu, benar kata kamu

Sya, fashion aku tidak untuk bernyanyi walaupun aku suka nyanyi, dan itu cukup untuk hobi aku saja. Tapi kalau debat ini sesuai dengan ku dan aku bahagiua menjalankannya. Walaupun banyak mosi yang harus aku dalami lagi, materi – materi yang tidak hanya satu. “ jawab Alana.

“apapun pilihan kamu tetap semangat yaa al, semoga kita sama – sama sukses dijalan kita masing – masing.” Ucap tasya penuh semangat.

“sampai bertemu dipuncak kesuksesan syaa hahhaa!” seru Alana dan mereka tertawa bersama.


Dari pembicaraan itu alana baru mengerti, tidak ada perubahan besar yang dihasilkan dari proses yang sebentar, rata – rata otang sukses memerlukan waktu yang lama untuk menguasai suatu bidang. Sehingga Alana paham dan memutuskan untuk membentuk diri lewat hal – hal kecil terlebih dulu. Yaa.. tumbuh satu persen setiap hari lebih baik, dati pada tidak sama sekali.


Untukmu sepatumu, untukku sepatuku (Iwan Espeje).

Kata – kata itu barang kali sedikit lucu. Setiap otang mungkin memiliki penafsiran yang berbeda – beda atas hal ini. Namun yang jelas kata – kata ini memberikan isyarat jangan pernah mencampuri urusan orang lain dan berfikir bahwa jalan kita untuk sukses akan sama jika kita mengikuti persis jalan orang yang sudah diatas tingkatnya. Karena setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Karena sepau dengan penampilan cantik bukan jaminan kenyamanan.

favorite
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X