×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Kepercayaan
G
2.3K
0
0
396
0

Namaku Daniel aku lahir sebagai anak pemilik kafe yang sederhana.Sejak kecil aku sudah terbiasa dengan mengantarkan segelas minuman ke orang lain di kafe orang tuaku. Dari yang saya alami sebagian besar pelangan memesan menu kopi spesial resep mama dan papa, memang tidak diragukan lagi kopi spesial itu rasanya memang enak, lalu yang membuat rasanya lebih nikmat adalah cara penyajiannya yang unik dengan menggunakan gelas khusus, oleh karena itu kafe kami terkenal dengan sebutan KOPI NIKMAT.cafe kami buka setiap jam 10 pagi sampai jam 10 malam dan setiap hari banyak pelanggan yang datang ke kafe kami untuk beristirahat atau berkumpul dengan teman.hal ini membuat papa, mama saya harus bekerja lebih ekstra untuk memuaskan para pelanggan.papa dan mama merasa sangat terbantu dengan adanya aku yang ikut serta membantu meringankan pekerjaan mereka. 


“Wahhhh pak,cafenya tambah bagus ya dan tambah luas lagi.”kata salah satu pelanggan 

“terima kasih ya mas”ujar papa yang tersanjung dengan pujian pelanggan tersebut 

“jadi lebih enak nantinya orang-orang data disini untuk kumpul dan juga bersantai pak” kata pelanggan tersebut

“iya mas,sekali lagi terima kasih atas pujiannya mas” jawab papa sambil malu karena di puji 


aku papa sangat senang berbicara dengan para pelanggan dan juga ibu yang sibuk sambil tersenyum melayani pelanggan.hal itu membuat saya bersemangat lagi dalam bisnis kafe, juga tidak lupa membantu dan membuat papa senang dan bangga terhadap diriku sendiri.    

Beberapa tahun berlalu, sekarang terasa sekarang aku sudah memasuki kelas tiga SMA, aku bercita-cita untuk membuka seperti orangtua, namun mendegar itu tidak senang malah mereka marah.

“MAMA ITU MAUNYA KAMU JADI DOKTER” Teriak Mama.

“Iya nak kamu jadi dokternya aja, biar kamu bisa lebih dari kami” Lanjut Papa.

“tapi pa ma,aku pengen like papa mama yang punya bisnis dan cita-cita ku sebagai seorang pembisnis sudah ku temukan saat aku kecil” Jawabku dengan Tegas

“POKOKNYA MAMA TIDAK MAU TAU,KAMU HARUS MENJADI SEORANG DOKTER!!!” ujar mama dengan nada bicara yang tinggi 

“sudah nak,dengerin kata-kata mama kamu.ini untuk kamu juga dan mungkin ini jadi yang terbaik kamu”ujar papa sambil menikmati mama yang sedang emosi  

Mendengar itu aku sedih, tapi di sisi lain aku bersemangat untuk menggapai impianku agar AKU BISA MEMBUKTIKAN BAHWA AKU BISA MENCAPAI CITA-CITA YANG AKU MAU. Memiliki niat dan semangat yang mengebu-ngebu, banyak masalah mulai datang.salah satunya adalah banyak pelanggan yang berpindah haluan ke kafe lain yang membuat kafe kami sepi,hal ini membuat kami mengalami krisis keuangan yang menyebabkan kafe milik orangtuaku ditutup. Pada malam setiap hari saat aku sedang membocorkan langit aku membuat janji.

“Aku meminjamkan akan membangun kafe sendiri dengan usahaku sendiri dan membuktikan kepada papa mama bahwa aku bisa menjadi seorang pembisnis yang profesional seperti mereka”ujar ku dalam hati dengan rasa semangat 

Saat pulang sekolah biasanya aku menggunakan angkot,pada saat aku sedang menunggu angkot aku melihat sebuah poster yang memiliki.

“Lomba cita rasa segelas kopi”


“hadiah utama adalah uang sekitar puluhan juta”


“salah satu juri adalah Richard pemilik cafe yang terkenal dari perancis”

Tak mulai lama setelah melihat poster itu aku sangat bersemangat berlatih dalam menciptakan rasa baru sebuah kopi dengan bantuan kedua orangtuaku, begitu aku tidak memberitahu tentang lomba itu ke karena aku ingin itu menjadi kejutan untuk mereka. Aku juga tidak lupa dengan kewajibanku sebagai anak SMA aku menjalaninya dengan sunguh-sunguh. Biasanya setelah sekolah saya berlatih untuk persiapan lomba hingga satu minggu setelah saya mulai mengikuti lomba itu sendiri. Disana aku melihat para peserta lain tidak sendirian mereka ditemani seseorang.

Saat lomba sedang berlangsung panik di TV, saya panik karena saya sadar kebiasaan papa yang menonton TV akan mendapati saya sedang mengikuti. Tapi semua itu tidak masalah karena tujuanku saat ini hanya harus menang mengikuti lomba ini.aku harus fokus dengan lomba dan juga harus tetap semangat,optimis walaupun sendiri tanpa di temani oleh siapapun juga 

Setelah semua peserta berada di posisi masing-masing, lomba pun dimulai.juri memberikan waktu 25 menit untuk membuat kopi kami.saat aku melihat peserta lain menggunakan alat-alat terbaik mereka.awalnya membuatku tidak percaya diri,tetapi setelah mengingatnya kembali apa yang dimaksudkan dan tujuanku datang membuat aku kembali sangat bersemangat dan menjadikan hal itu sebagai hal yang memotivasi aku untuk terus maju.setelah 25 menit juri dan tuan rumah memulai berkeliling mencoba kopi para peserta.Tak sambil menunggu aku menemukan tuan rumah dan juri menghampiriku.

"Halo" kata juri itu


"halo" balasku dalam bahasa inggris


“Jadi apa yang kau buat untuk kami?”ujar juri itu aku 


“Aku buatkan Kopi Nikmat untukmu, yang artinya dalam bahasa inggris itu kopi yang enak”jawabku dengan tenang 


"Lezat?" kata juri itu dalam bahasa inggris.

Setelah itu juri itu menenguk minuman yang aku buat sendiri, setelah itu juri memberiku beberapa kata dan berjalan menuju ke peserta selanjutnya.

Setelah semua selesai aku mendapati diriku sedang berdiri dengan beberapa peserta sambil melamun, yang ada di benakku saat ini adalah aku hanya bisa berserah diri kepada tuhan apa pun keputusan para juri. Aku dan semua peserta bersorak ria saat host datang untuk mengumumkan hasil. Juara tiga hingga juara pertama host tidak menyebutkan namaku.


“Aku tahu ini bukan kesempatanku dan juga belum menjadi rezekiku” kataku dalam hati.


Dengan perasaan sedih dan juga pikiran yang sudah kalang kabut Aku pun mulai berjalan keluar dari sana, tapi aku berhenti saat aku mendengar namaku disebut oleh host sebagai peserta TERFAVORIT. Aku mulai mengeluarkan air mata bahagia usahaku untuk membuat KOPI NIKMAT yang beriskan kopi dari resep orangtuaku.aku pulang dengan rasa bangga,orangtuaku menungguku di luar rumah.aku berlari menghampiri mereka dan memeluk mereka

“papa dan mama sangat bangga memiliki anak sepertimu” kata ayah sambil mengagumi

“mama minta maaf karena sudah meragukan kamu,mulai sekarang kamu boleh mengambil jalan yang kamu inginkan” sambung ibu 

Mendengar hal itu aku sangat senang dan menangis karena bahagia,setelah lulus SMA aku pun langsung membuka bisnis sama seperti orangtuaku dulu.aku mendekor cafe ku dengan tema yang mengikuti zaman dan juga menambahkan beberapa menu tambahan agar pelanggan tidak bosan,terakhir aku tidak lupa juga untuk menjadikan KOPI NIKMAT sebagai menu andalan di kafeku.setelah beberapa tahun menjalankan bisnis kopi ini banyak sekali pelanggan yang terus berdatangan,ada juga yang memberikan tanggapan positif dan saran.  

 Sekarang bisnis kafe yang kujalani semakin ramai pengunjung dan karyawan ku pun semakin bertambah.ada hal yang ku rasa mungkin meski aku tetap senang karena setidaknya aku mendapatkan sesuatu dari kejadian ini.

TETAP BERJUANG DALAM SEGALA APAPUN DAN YAKINLAH DENGAN APA YANG ENGKAU PILIH

favorite
0 likes
Be the first to like this issue!

X