Ternyata istriku sangat bilal

Mau nya sih begitu, tapi kan waktu itu aku

bener bener lagi pengen dipuasin. Dan kamu

gak bisa, jadi aku pasrah di apa apain sama

Satria" kata Zhea.

"Aahhhhh... ssshhh.. kamu ya. dasar istri

gatel.. uuhhh...." Kata Muchlis yang semakin

menikmati kocokan Zhea pada penisnya.

"Ya wajar gatel, penis kakak gak bikin aku

puas sih" jawab Zhea dengan terus mengocok

penis Muchlis.

"Ahhhh... Terus., apalagi yang terjadi?" Nafsu

Muchlis makin naik ke ubun-ubun.

ngeremes payudara aku begini.. shshhhh"

Zhea pun mulai meremas payudara kirinya

sendiri dengan tangan kirinya bersamaan

dengan tangan kanannya mengocok penis

Muchlis.

"Sshhhh.. kamu gakkh nodaakh diremes

toketnyahhh??" Kata Muchlis sambil mencubit

puting payudara Zhea sebelah kanan.

"Gimana

mau nolaaakhh... Remesan nya

eanakhh bangethhh... Hhhhh.. sampe akuhh

jadih nafsu bangethhh..." Jawab Zhea, sambil

mendesah.

"Dasarr stri lonte! Memeknya gatel butuh

digaruk kontol!! Aahhhhhh sshhh" kata

Muchlis.

"Sshh...Jyaah kaaakhh.. vagina aku butuhh

penis yang kerasahh jadi aku ngelontehhh"

Zhea mendesah pelan.

"Kamu berani ngomong lonte tapi gak berani

"Hmmm terus... Apalagi ya?? Oh, dia

ngomong kontol dan memek" kata Muchlis.

"Uhhh biarin... Lagian jadi lonte kan enak..."

Kata Zhea.

"Istri mesumhhhh...!!! muka polos tapi suka

ngelonte. Aahhhhh" kata Muchlis yang

semakin merasakan nikmat pada penisnya.

"Biarinn... Lagian penis kakak gak bisa muasin

akuhhh... Jadi aku pasrah diperkosa Satria.."

kata Zhea yang mulai kembali merasakan birahi.

"Aahhhhh sial... Memekhhh gatelhhh!!!!"

Muchlig meraskan birahi nya semakin

memanas. Penisnya semakin keras dan ingin

kembali menyetubuhi istrinya.

"Kulurb kontolhh akuhh..." Perintah Muchlis.

Zhea yang belum pernah mengulum penis

sam sekali, menolak dan menggelengkan

kepalanya.

"Aahaaahhss... Please... Kulum kontol

akuhhhh... Atau masukin ke memekhhh

kamuhh" kata Muchlis, lagi.

"Vagina aku cuma buat penisnya kaakkhh.." kata Zhea.

"Hhuhhhhh,tapihhhh... Aku suami kamuhhh"

kata Muchlis, birahi nya makin terbakar.

"Tapi penis kamuhh.. gak bisa buathh aku

puas kaknh... Gak kayakhh penishh nyaa

Satria..' oouhhh kakkhhh.." Zhea mulai

kembali tersulut birahinya setelah putingnya

digigit oleh Muchlis dan satu tangannya yang

lain mulai menyentuh klitorisnya.

"Terusinnhhh,.. Aku bentar lagihhh.. ahhhh

mau, keluarrhhhh.." Kata Muchlis, yang

melepas gigitannya pada puting payudara

"Sshhhg... Kaaakhhh..penis Satria bikin vagina

aku kedat kedut kaakkhh... Aku mau begituan

lagi sama Satria kaakkhh.. boleh yaa

kaaakkhhh.." Zhea merengek, ditengah tengah

syahwatnya.

Muchlis bangkit dan menyuruh Zhea

terlentang diatas kasur. Lalu ia memposisikan

penisnya tepat di tengah tengah payudara

Zhea lalu menjepitnya dengan kedua

payudara Zhea menggunakan kedua

tangannya. Sedangkan Zhea terus memainkan

klitoris nya.

"Dasar'kamu istri lontehh aahhhh... Sudah

punya suami masih saja mau cari kontol laki

lakilainnhhh...Memekhkamugatelhhhlonte!!!"

Muchlis berteriak, seakan akan ia memaki

zhea namun kenyataannya ia sedang benar

benar ferangsang.

"Aalhgg iyahhh.. kakhhh.. aku lontehh

emanghgg.. kakak sihhg... Sshhh... Gak

pernahhh bikin aku puashhh... Mau penis

Satriaaahhh kaakkhhhh... Uuhhh kangenh pas

penisnya masuk ke vagina akuhh oouuhhh.."

Zhea meracau. Pikirannya seakan akan lebih

membayangkan teman suaminya itu.

"Ssshhhhh..ahahhhhh.. enakan kontol mang

Bejo atau Satria? Tanya Muchlis, ia menikmati

ekspresi kenikmatan di wajah istrinya.

"Uuhhhh enakkhhh... Enakaanhhhh dua

duanyahhh... Enakh semua kakhhh.." Kata

Zhea.

"Kamu'mau dientot mang Bejo atau Satria?"

Tanya Muchlis.

"Satriaajh.. aku lebih suka Satriaahhhh...

Aaahhhhh.." secara tidak sadar, Zhea makin

mempercepat gerakan jadi pada klitorisnya.

"Coba jelasin gimana Satria ngentotin kamu

"Ahhh.. waktu ituhhh... Satriaahhh.. aahhhh..

melukhh aku dari belakanghhh..oouuhh...

Laluhhh... Diahh remeshh payudara akuhh.."

Mata Zhea terpejam, tangannya terus

memainkan klitorisnya.

Muchlis turun dari atas tubuh Zhea. Kini ia

duduk disamping Zhea sambil mengocok

penisnya sendiri.

"Apa lagihh? Muchlis. Enak diremesnya?" Tanya

"Uuhhh..enakhh bangethh kaakhhh..remesan

Satriahh enakh bangethhh.." Zhea makin

seperti menikmati mastubasinya.

"Teruskhhh... Muchlis lagi. Kamu diapain lagi?"

"Diaahhh... Satriahhh oouuhhhh...Kaakkhhh..

diahh jilatinhh payudara akuhhh... Aahhhh..

enakhh bangetthhlohh kakkkhhh"lanjutZhea.

"Dia jilat dua duanyahh"? Muchlis makin terangsang.

"Iyaahhhh...Aahhhh kaakkhhh jilatannyahhh

enakhhh bangethhh" kata Zhea.

"Sshhhh.. lalu ngapain lagi?" Tanya Muchlis.

"Aauuhhh.. akuhhh tekan kepalanyahhh.. ke

payudara akuhhhh... Sambil akuhh remasshhh

rambutnyahhhh oouuhhh kaakkkhhh

nikmathhh bangethhh" Zhea makin merasa

terangsang karena semakin membayangkan

perzinahan nya dengan teman suaminya.

"Aaahhh Muchlis. dasarhhh... Istri lontehhh" kataku

"Iyaaahhh kaakkhhh.. aku emang lonteehhh

aahhhhh"kata Zhea.

"Kalian ngapain lagihhh?" Tanya Muchlis lagi.

"Akuuhh... Oouucchhh... Disuruh nya

pegangan ke kursi makanhhh.." Jawab Zhea.

"Ahhh.. lalu?" Tanya Muchlis.

"Diahh.. masukinhhhh... Penisnyahhh... Ke

vagina akuhh" Zhea makin mempercepat

gerakan jarinya.

"Kontolnya nikmat?" Tanya Muchlis.

"lyaahh,kakkhhh..nimmathh bangethhh...

Penis $atria enakkhh.." Desah Zhea.

"Oouhhh... Jea suka dientot Satria?" Tanya

Mucylis.

"Iyaahhhh..ukaaahhhhh..ukabangethhA...."

Jawab Zhea dengan semakin mempercepat

jarinya.

"Jea suka memek Jea dimasukin kontolnya

Satria?" Tanya Muchlis lagi.

"Uuuhhhhhhh... lyaaahhhh kaakkkkhh...

Maafinhh aku kaakhh... Penis Satriahhh

memang enaakkhhhh" jawab Zhea.

"Ugghh dasar lonte kamu yaa!!!!" Muchlis

menghina Zhea dan itu membuatnya nafsu

nya semakín terbakar.

"Iyaaahhh.. aku lonteehhh kaakkhhhh..."

Jawab Zhea.

"Aaghhhhhh lontenya siapa kamu?" Tanya

Muchlis lagi.

"Lontenya Satriaahhhh.. aahhhhhhh" Zhea

merasakan carian vagina nya mengalir keluar

dengan penuh kenikmatan. Bahkan secara tak

sadar ia pun telah membayangkan disetubuhi

oleh laki-laki lain dan ia pun merasa bersalah.

"Ohh sudah orgasme kamu ya.. dasar lonte

terima inihh!!!!" Muchlis \ mendekatkan

penisnya ke wajah istrinya dan penisnya

menyemburkan sperma ke pipi kanan Zhea.

"Kaakk kok keluarin di muka aku sih?" Protes

Zhea ditengah tengah nafasnya yang masih

ngos-ngosan.

"Kamu makin cantik dengan sperma diwajah

mu" kataMuchlis.

Tanpa menjawab, Zhea mengambil beberapa

lembar tisu dan membersihkan sperma yang

ada diwajahnya. Kemudian ia segera pergi ke

kamar mandi.

Beberapa hari telah berlalu. Muchlis dan Zhea

makin sering berhubungan intim setelah Zhea

mengetahui apa yang membuat penis Muchlis

bisa berdiri. Bahkan Zhea pun semakin

terbiasa dan pandai mengarang cerita yang

membuat Muchlis makin bergairah. Muchlis

selalu meminta Zhea mengarang cerita

tentang persetubuhan istrinya dan Satria atau

Mang Bejo. Zhea -walnya merasa risih dan

tidak nyaman dengan fantasi suaminya

tersebut namun kini ia mulai terbiasa dan ia

pun merasa sedikit menikmati hal tersebut.

Bahkan tak jarang Zhea diam diam

membayangkan dirinya disetubuhi oleh salah

satu dari kedua orang tersebut.

Pagi itu, Zhea bergegas memakai pakaian

lengkap khas akhwat nya. Walaupun pakaian

yang ia pakai terdiri dari warna yang saling

bertabrakan, yakni jilbab dongker, cadar

bandana hitam, daster coklat,cardigan mint,

rok abu abu dan kaos kaki hitam. Zhea

mengevek apakah cadarnya telah terpasang

rapi melalui, cermin besar yang ada di kamarnya.

Zhea berjalan dengan cepat menuju kearah

teras. Ia melihat mang Bejo dengan. gerobak

sayurnya sedang dikelilingi oleh beberapa ibu

ibu. Sejak Zhea mulai menikmati fantasi

suaminya, ia sering berpikiran yang tidak tidak

setiap kali melihat mang Bejo. Ia selalu

teringat pada fantasi yang ia buat setiap kali

berhubungan intim dengan suaminya.

Walaupun Satria lah yang lèbih membuat

Zhea terangsang namun bukan berarti ia pun

tidak tergoda setiap kali melihat mang Bejo.

Zhea berjalan keluar dan membuka pintu

teras yang hanya setinggi dadanya. Gerobak

mang Bejo tidak begitu jauh dari pintu teras

nya. Zhea pun bergabung dengan kerumunan

ibu ibu yang tengah membeli dagangan mang

Bejo.

Zhea berdiri tepat disebelah mang Bejo yang

tengah sibuk melayani pembelinya. Tanpa

sengaja siku mang Bejo menyenggol payudara

sebelah kanan Zhea sehingga mengakibatkan

seluruh tubuhnya bergetar. Ditambah saat itu

Zhea masih juga belum memakai bra dan ia

pikir, tidak ada orang yang menyadari bahwa

ia tidak memakai bra dikarenakan jilbab lebar

yang ia kenakan.

Walaupun telah tersenggol oleh siku mang

Bejo, Zhea tetap tidak beranjak sedikit saja

dari sana. Lagi lagi, siku mang Bejo

menyenggol payudara nya namun kali ini

mang Bejo yang kemudian menggeser

posisinya agar menjaga jarak dengan Zhea.

Tak sengaja, Zhea menjatuhkan uang receh

seribuandant terpaksa menungging

membelakangi mang Bejo. Entah sengaja atau

tidak, tangan mang Bejo menyentuh pantat

Zhea akibat jarak mereka yang terlalu dekat.

Zhea tak menyangka pagi seperti ini telah

mendapatkan pelecehan dari tukang sayur

langganan nya namun ia tak bisa marah

karena ia tak berpikir bahwa semua itu adalah

sebuah kesengajaan.

Sesampainya dirumah, Zhea melepaskan

cadar, jilbab, kaos kaki dan cardigan yang ia

kenakan/ sebelumnya. Zhea merebahkan

tubuhnya diatas sofa krem di ruang tamu

Perhatian nya tiba tiba tertuju pada suara

dering ponselnya yang ternyata itu adalah

telepon dari suaminya.

"Assalamualaikum kak, ada apa?" Tanya Zhea.

ns216.73.216.82da2

Ternyata istriku sangat bilal

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: