Semuanya berjalan seperti biasanya.
Aku melakukan kegiatan ku dengan baik pada hari itu.
Pada saat itu aku yakin semuanya sudah baik-baik saja.
Aku sangat yakin aku sudah melepasmu dan aku sudah merelakanmu.
Di tengah-tengah kegiatan yang kulakukan, aku mengecek ponselku.
Aku melihat lihat apa yang orang-orang posting di media sosial mereka.
Dan aku melihat media sosialmu.
Pada saat itu aku langsung berdiri kaku dan otakku tidak dapat berpikir.
Tubuhku terasa panas dingin dan aku seperti dihantam oleh realita dengan sangat kencang.
Aku tidak baik-baik saja.
Aku hanya menyangkal keadaanku yang sebenarnya selama ini.
Jika aku sudah benar-benar melepasmu, aku tidak akan merasakan perasaan ini.
Pada saat itu aku ingin pulang dan mengurung diriku di kamar.
Tapi aku berusaha sekuat mungkin untuk terlihat biasa saja.
Mencoba untuk tetap tegar walau dikepalakuterus memikirkannya.
Saat aku sudah kembali ke tempat tinggalku, aku merenung.
Apa yag aku lakukan selama ini?
Untuk apa aku menunggu dia yang sudah memilih orang lain?
Kenapa dia dapat lebih dulu bahagia?513Please respect copyright.PENANABozIQt1Cel
Ada sangat pertanyaan di otakku saat itu yang tidak ada jawabannya hingga saat ini.
Sejak saat itu aku mulai berusaha untuk melepaskannya.
Berusaha untuk melupakannya, dan mencari kebahagiaanku sendiri.
Walau membutuhkan waktu yang panjang, setidaknya aku juga pantas bukan untuk bahagia?
ns 172.70.126.195da2