"Ma..Darah mau pulang" (pinta Darah)
"Kamu kn belum pulih, masih harus di rawat di rumah sakit" (jawab mama)
"Iya sayang, kamu harus pulih dulu, aku gak mau kamu kenapa2" (Aska)
"Pokoknya aku mau pulang sekarang" (Darah)
"Ya udah, aku tanya dokter dulu kamu boleh pulang atau enggak" (Aska)
Setelah bertanya dengan dokter, Darah di perbolehlan pulang.
Mereka semua bersiap untuk mengantar Darah.
Sampai dirumah Darah langsung menuju kamar dan mengunci pintu.
"Aku ingin sendiri, aku gak mau di ganggu dulu" (suara Darah dari dalam kamar)
"Ya udah sayang, kamu jaga diri ya, aku tau kamu memang perlu waktu untuk menerima ini semua" (jawab Aska dari balik pintu)
"Sayang, aku sama kak Ardi pamit pulang dulu ya, kamu baik2 ya" (pamit Aska)
"Nak Aska langsung mau pulang ?" (Tanya papa Darah)
"Iya om, saya sama kakak mau pulang om, tan.. kami pamit." (Jawab Aska sambil bersalaman dengan orang tua darah)
Darah di kamar sendirian, ia menangis meratapi semuanya.
Darah seolah tak percaya, sebelumnya dia merasa tak ada apa2 dengan dirinya, dia sebelumnya sangat sehat dan merasa kandungannya pun sehat. Tapi, tiba2 harus keguguran. Darah begitu terpukul.
2 hari telah berlalu, kini Darah kembali lagi ke sekolah. Semua berjalan baik" saja, karna setau teman" dan pihak sekolahnya ia kemarin sedang sakit.
Meskipun darah baru menginjak sekolah SMA, ia sudah sangat banyak mengalami hal pahit di dalam hidupnya. Ia berharap bisa menyelesaikan sekolahnya dengan baik sampai lulus.
Sementara itu, Aska meneruskan kuliah di luar kota.
Namun, Darah dan Aska tetap melanjutkan hubungan mereka walaupun secara LDR.
Darah hanya ingat bahwa Aska yang merenggut kesuciannya, jadi Aska kelak yang akan menikahinya.
6 bulan telah berlalu, libur semester telah tiba. Darah akan libur sekolah cukup panjang hampir dua minggu.
Hrrrrrdtttt drrttttt drtttt
Hp darah berbunyi, panggilan masuk dari Aska.
"Hallo sayang" (sapa Aska)
"Iya sayaanggg," (jawab Darah)
"Sayang besok udah mulai libur kan ?" (Tanya Aska)
"Iya sayang, besok libur dua minggu" (Darah)
"Besok aku jemput ya sayang, ayo jalan2 , aku kangen bangett sama kamu" (Aska)
"Iya sayang, aku juga kangen sama kamu" (Darah)
Selama ini Aska memang tidak pulang sama sekali, karna ia kuliah di luar kota yang lumayan jauh dari kota aslinya.
Jadi wajar kalau darah dan aska saling merindukan.
Keesokan paginya Aska menjemput Darah, ia langsung meminta izin pada orang tua Darah.
"Om, tante, saya mau ngajak Darah pergi jalan2" (izin aska)
"Iya nak Aska, hati2 ya..pulangnya jangan malam2" ( jawab papa darah)
Kemudian mereka berdua berangkat jalan2, mereka pergi ke beberapa tempat wisata yang paling dekat, mereka juga pergi ke pantai.
Darah sangaat senangg.
Mereka berdua benar2 menikmati pertemuan ini. Sampai tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 5 sore.
Aska mengajak darah untuk pergi makan di sebuah restoran.
Saat mereka sedang makan, Aska tiba2 ingin ke kamar mandi.
Drrtttttt drttttttt ddrtttt drrrttttt
Hp Aska bergetar di atas meja sebelah darah.
"Eh hp nya Aska bunyi, siapa ya yang telfon" (gumam Darah sambil meraih hp Aska)
Di layar hp Aska ada panggilan masuk dari Diana.
"Hah, siapa diana ?" (Tanya darah dalam hati)
Tak berpikir lama karna penasaran, darah pun mengangkat telfon dari si Diana itu.
"Hallo sayangg, kemana aja sihh seharian gak ada kabar, dari tadi pagi aku chat gak di bales2" (suara wanita yang bernama diana itu)
Darah langsung mematikan telfonnya. Darah diam dan seketika air matanya jatuh,
"Wanita itu panggil Aska sayang, maksudnya apa?? Apa Aska selingkuh ???" (Tanya Darah dalam hati)
Darah kaget saat ada yang menepuk pundaknya. Ternyata itu Aska.
"Sayang, kenapa bengong, kenapa kok nangis sayang?" (Tanya Aska)
"Eee.eeemm gpp kok, gpp" (jawab Darah)
"Beneran kamu gpp ???" (Aska bertanya lagi)
"Iyaa beneran, aku gpp kok, kita lanjut makan aja terus pulang" (jawab Darah)
Setelah usai makan, Aska mengantar darah pulang. Di dalam mobil darah terus"an diam. Dalam hatinya berkecamuk, namun ia memutuskan untuk tidak bertanya apapun soal wanita yang bernama diana itu kepada Aska.
"Sayaangg.. heeiiii..." (Aska)
"Eee.. ee. Iyaa, kenapa?" (Darah)
"Kamu kenapa sih aneh banget sayang, dari tadi diem terus, kenapaa.. ???" (Tanya Aska)
"Gpp kok sayang, aku cuma kecapekan aja sayang ngantuk" (jawab darah berbohong)
"Ya udah sampai rumah nanti kamu bersih2 terus langsung tidur ya sayang" (Aska)
"Iya sayangg, kamu juga kalau nanti udah sampai rumah langsung istirah aja" (Darah)
"Aku boleh gak tanya sesuatu ?" (Darah)
"Iya tanya aja sayang" (Aska)
"Selama ini aku belum pernah ketemu orang tua kamu, dulu waktu aku hamil yang ngurus juga kakak kamu, emangnya orang tua kamu kemana ?" (Tanya darah)
"Mereka di luar kota sayang, jarang banget pulangnya" (jawab Aska)
"Ooohh gituu.. kamu gak pengen kenalin aku ke mereka ?"( darah)
"Mereka juga udah tau lah sayang tentang kamu, setelah kejadian yang lalu" (jawab Aska)
"Iya, tapi kan belum pernah ketemu" (darah)
"Iya udah nanti2 kalau orang tuaku pulang, kamu aku kenalin ke mereka" (Aska)
"Ok.." (jawab Darah singkat)
Tibalah di depan rumah Darah, Aska menggenggam tangan darah dan mencium keningnya.
"Kamu jangan khawatir ya sayang, aku gak akan pernah tinggalin kamu.. aku janji akan nikahin kamu nanti setelah aku lulus kuliah" (Aska)
"Iya sayang, aku percaya sama kamu, aku harap kamu bisa jaga kepercayaan aku" (jawab Darah)
"Iya sayang aku janji" (aska)
Kemudian Darah turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah.
Pikiran darah masih tidak tenang, ia seperti tak percaya pada Aska. Tapi, ia tidak punya pilihan lain. Darah hanya ingin hubungannya dengan Aska baik" saja, mengingat darah menuntut tanggung jawab Aska.
Darah mencoba melupakan peristiwa saat wanita bernama Diana itu telfon. Darah mencoba berpikir positif saja.
ns 172.70.130.102da2