Indonesia
255Please respect copyright.PENANAvGhuyLqsKw
"Kemarin sudah telepon Naufal dan Fitri, sekarang gantian telepon Kaamil dan Citra deh cucu ku yang ada di Malaysia."
255Please respect copyright.PENANAaEf7DRPC5N
Malaysia
255Please respect copyright.PENANAiFO6WlvROv
"Telepon rumah berbunyi saya sedang menyiapkan sarapan untuk anak-anak belum lagi saya harus panggil anak-anak di kamarnya, suruh mas Afgan saja deh, mas Afgan."
255Please respect copyright.PENANAyjUjSmx0ge
"Iya sayang, kenapa?"
255Please respect copyright.PENANA59QxlR4zEr
"Titah minta tolong dong, tolong mas Afgan angkat telepon rumah yang berbunyi, soalnya Titah sedang sibuk di dapur menyiapkan makan siang." pinta Titah.
255Please respect copyright.PENANAFw4iPHHEfT
"Oke sayang." kata Afgan patuh.
255Please respect copyright.PENANALDEoDBBgGb
"Terimakasih ya mas."
255Please respect copyright.PENANAPlAKnEy2lX
"Iya, sama-sama sayang."
255Please respect copyright.PENANAIxZJtVR6gf
"Anak-anak sarapan."
255Please respect copyright.PENANAwK81OUUUFK
"Iya mi." jawab Kaamil
255Please respect copyright.PENANA48Iai1dVVV
"Iya mi." jawab Citra juga.
255Please respect copyright.PENANAT8R41N3m77
Indonesia
255Please respect copyright.PENANAdnhdSavkNL
"Loh kok tidak diangkat sih, coba lagi deh, tuh kan tidak diangkat lagi, ini kan masih jam satu, coba telepon lagi deh."
255Please respect copyright.PENANA9I5dEqeyGP
Malaysia
255Please respect copyright.PENANAOp1jOiTbXX
"Kok sarapan sih, kan ini siang ya, seharusnya makan siang, kok sarapan sih." kata Kaamil dengan heran.
255Please respect copyright.PENANADTc3WmTVvX
"Uda Kaamil benar, mami salah mungkin sedang repot da."
255Please respect copyright.PENANAoNiWdETUjL
"Kamu benar dik."
255Please respect copyright.PENANASg6r3hHSwu
"Maaf ya uda Kaamil sebelumnya, assalamu'alaikum."
255Please respect copyright.PENANAMYTJoEHIZ9
"Wa'alaikumussalam, iya tidak apa sini masuk."
255Please respect copyright.PENANAoOE1fXltui
"Ih kenapa belum diangkat juga, mas Afgan."
255Please respect copyright.PENANAheenh4p9E2
"Ya sayang, kenapa?"
255Please respect copyright.PENANAtvSUwSnIr3
"Angkat telepon nya." pinta Titah.
255Please respect copyright.PENANARxMUpjWeIr
"Tunggu sebentar sayang, mas Afgan sedang pakai sepatu." kata Afgan patuh.
255Please respect copyright.PENANAoBMuWG2B9F
"Oke.." seru Titah.
255Please respect copyright.PENANAn9tZf23myR
"Sepatu sudah tinggal angkat telepon rumah, kira-kira dari siapa ya."
255Please respect copyright.PENANAjdAmlZSnHM
**
255Please respect copyright.PENANAy1opjwcabs
[Afgan : Halo..]
255Please respect copyright.PENANANMDZd3dh8d
[Kanjeng Ibu : Afgan, tidak sopan kamu ya.]
255Please respect copyright.PENANA58ID0MfQYu
**
255Please respect copyright.PENANA8SrW7FZ2pk
"Haduh kanjeng ibu, gawat saya harus pakai blangkon, ini dia blangkon nya." kata Afgan yang ketakutan saat ibu mertuanya menelepon.
255Please respect copyright.PENANAGt6N8pX3Nr
**
255Please respect copyright.PENANACXaVLQcgLD
[Afgan : Inggih kanjeng ibu, sadurung e kula tedha apunten, assalamu'alaikum.]
255Please respect copyright.PENANAwb7EdsGgUj
[Kanjeng Ibu : Wa'alaikumussalam, nah begitu daripada tadi tidak sopan, istrimu mana ?]
255Please respect copyright.PENANAF2z9bTqaU1
[Afgan : Enten kanjeng ibu, ing pawon saweg menyiapkan dhahar siyang.]
255Please respect copyright.PENANAdAPMkvGt3X
[Kanjeng ibu : Panggil, bilang saya mau berbicara gitu ya.]
255Please respect copyright.PENANA2dm3LlPqPm
[Afgan : Inggih kanjeng ibu.]
255Please respect copyright.PENANARwkC7SVXCl
[Afgan : Sayang..] kata Afgan yang menaruh telepon rumah di ketiaknya.
255Please respect copyright.PENANASugCqA3mbo
**
255Please respect copyright.PENANAfD5YsOapQa
Indonesia
255Please respect copyright.PENANAmSLQU93JGz
"Permisi ibu bosnya panggil Cecep?" tanya Cecep.
255Please respect copyright.PENANAHl5snKWKoN
"Iya cep, duduk dulu ya." jawab kanjeng ibu.
255Please respect copyright.PENANAJZwY2GuuDi
"Iya, baik ibu bosnya."
255Please respect copyright.PENANACKFBho7jJA
"Emmmmmm.." kanjeng ibu mencium sesuatu.
255Please respect copyright.PENANAHVM7LZ9KTU
"Ibu bosnya ngapa ya?" tanya Cecep lagi.
255Please respect copyright.PENANAxizQZcfQ6o
"Cep, kamu belum mandi ya?" tanya kanjeng ibu juga.
255Please respect copyright.PENANAcwPGEO2cvC
"Enak saja ibu bosnya, saya sudah mandi, dan kata emak.., habis bangun tidur harus mandi, sarapan, dan baru berangkat kerja, kata emak lagi.., kalau tidak mandi kasihan teman Cecep atau pegawai yang lainnya cium bau badan Cecep nanti bisa pingsan semua ibu bosnya." jawab Cecep polos.
255Please respect copyright.PENANARnSMJufeW3
"Kaus kakimu belum ganti ya?"
255Please respect copyright.PENANATmSSkPG10H
"Cecep mah ganti kaus kaki tiga kali sehari selama seminggu ibu bosnya."
255Please respect copyright.PENANAuOtaWuZO5i
"Sepatu?"
255Please respect copyright.PENANAXdPzOV3Nw3
"Sepatu sudah Cecep cuci ibu bosnya, seminggu dua kali, dan sepatu yang Cecep pakai sekarang sepatu Cecep yang baru ibu bosnya, yang lama belum kering, ada noh di rumah ibu bosnya sekarang."
255Please respect copyright.PENANA0uVbh3XfiE
"Oke, terus ini bau apa dong kalau bukan dari kamu, cep?"
255Please respect copyright.PENANAFlddX225tA
"Bau apa, Cecep gak ngerti ibu bosnya, emmmmm iya ibu bosnya bau, sepertinya baunya dari sini deh ibu bosnya, dari hp ibu bosnya maksudnya."
255Please respect copyright.PENANAEimusBjbzO
"Ah masa sih cep?"
255Please respect copyright.PENANAshjqrqPkIN
"Iya ibu bosnya, untuk apa sih Cecep bohong, kata emak.., bohong itu dosa dan bohong itu haram, Allah tidak suka dengan orang yang suka bohong ibu bosnya, kalau ibu bosnya tidak percaya cium saja hp ibu bosnya."
255Please respect copyright.PENANAjLGZuo1Fh6
"Oke saya cium sekarang hp saya ya, emmmm cep." kata kanjeng ibu yang mencium hpnya.
255Please respect copyright.PENANA2tZt0ankcp
"Kenapa ibu bosnya?"
255Please respect copyright.PENANAkxAkeyQa19
"Kamu benar cep, baunya dari sini cep, dari hp saya."
255Please respect copyright.PENANAQ99AIrNbT1
"Tuh kan benar ibu bosnya."
255Please respect copyright.PENANA9lzR4NTpEW
"Tunggu sebentar deh kan saya sedang telepon menantu saya yang di Malaysia, hemmmmm."
255Please respect copyright.PENANA8UOcILyv1V
**
255Please respect copyright.PENANAYmBpH5ow9i
[Kanjeng ibu : Afgan..] kata kanjeng ibu setelah mencium hp kanjeng ibu.
255Please respect copyright.PENANAGVhi0zFoTs
**
255Please respect copyright.PENANAHdcgTvPCOn
Malaysia
255Please respect copyright.PENANArwL8uIVrv7
"Haduh amak mintuo ambo, istri ambo mano dek indak datang jua dari tadi di panggia iyo, iyo sajo, sayang." kata Afgan yang masih menaruh telepon rumah di ketiaknya.
255Please respect copyright.PENANApxMl9aTQ6w
"Iya mas, tunggu sebentar mas."
255Please respect copyright.PENANA3csAugFKkV
"Oke sayang." seru Afgan.
255Please respect copyright.PENANAscGdar0N0Q
**
255Please respect copyright.PENANAmRAE2iVYop
[Kanjeng ibu : Afgan Syah Reza.]
255Please respect copyright.PENANAcuZDlFVlQm
[Afgan : Inggih kanjeng ibu enten menapa?]
255Please respect copyright.PENANATHCxEXmJMO
[Kanjeng ibu : Kula karep bertanya kaliyan panjenengan, panjenengan taruh ing pundi telepon griya panjenengan, Afgan?]
255Please respect copyright.PENANADmo1yS6SRw
**
255Please respect copyright.PENANAbe9H8QB71I
Malaysia
255Please respect copyright.PENANAeT2lBqAIre
"Haduh lupo." kata Afgan yang menyadari kalau telepon rumah berada di ketiaknya.
255Please respect copyright.PENANAdL9vc6ycuH
**
255Please respect copyright.PENANA3vGcx17uRQ
[Kanjeng ibu : Mr. Afgan Syah Reza, please answer me.] pinta kanjeng ibu.
255Please respect copyright.PENANAhV94ATtk2f
[Afgan : Nganu kanjeng ibu.]
255Please respect copyright.PENANAPIOXMLjD3G
[Kanjeng ibu : Why?]
255Please respect copyright.PENANAcu6xlB9HJY
[Afgan : Kula meminta apunten sadurunge kanjeng ibu, kula meletakan telepon griya kula ing ketiak kula.]
255Please respect copyright.PENANAl92yTDZo6D
[Kanjeng ibu : Apa..!!, hemmmm Afgan, kamu tau tidak bau badanmu sampai ke Indonesia lewat hp saya dan telepon rumah kamu di Malaysia itu, ah sudah yang itu di bahas nanti saja, sekarang kamu panggil istrimu, saya ingin bicara padanya, cepat Afgan.]
255Please respect copyright.PENANAEQpTnuaILM
[Afgan : Oke kanjeng ibu, sayang.] kata Afgan yang teriak membuat kanjeng ibu marah.
255Please respect copyright.PENANApCc9Ochn1n
[Kanjeng ibu : Afgan Syah Reza, hemmmm.] kata kanjeng ibu kesal pada Afgan.
255Please respect copyright.PENANABz0BIKldIe
[Afgan : Inggih kanjeng ibu, enten menapa ?]
255Please respect copyright.PENANAuomreRY0z8
[Kanjeng ibu : Suara kamu itu loh, satu lagi jangan teriak dan cepat panggil istrimu.]
255Please respect copyright.PENANAOM2EH7vMVD
[Afgan : Inggih kanjeng ibu apunten.]
255Please respect copyright.PENANA7T38JXvK4Z
**
255Please respect copyright.PENANAqux1PtE8gD
"Sayang." Afgan memanggil Titah.
255Please respect copyright.PENANAqn0bbxERP5
"Iya mas." jawab Titah.
255Please respect copyright.PENANAuQs3eRdkkH
"Akhirnyo datang jua, sayang iko teleponnyo." kata Afgan memberikan telepon rumah pada Titah.
255Please respect copyright.PENANAqMCswzxN1p
"Dari siapa mas?" tanya Titah.
255Please respect copyright.PENANA8o2vPUSiNq
"Dari Indonesia, amak mintuo ambo, sayang." jawab Afgan.
255Please respect copyright.PENANAQZjjsALYWp
"Oh oke, terimakasih ya mas, kenapa?" tanya Titah lagi.
255Please respect copyright.PENANAp9KxJ8j1rm
"Makan siang sudah ada dimeja makan belum?" tanya Afgan juga.
255Please respect copyright.PENANAh6I4dmYQTk
"Sudah siap kok dimeja makan, tinggal satu yang belum mas, tolong panggil anak-anak di kamarnya ya." pinta Titah.
255Please respect copyright.PENANAq5u0zhB7ae
"Oke sayang." kata Afgan patuh.
255Please respect copyright.PENANAPL8aai835M
**
255Please respect copyright.PENANAvKMLWEcnIC
[Titah : Assalamu'alaikum kanjeng ibu.]
255Please respect copyright.PENANAY6fWzv1JIf
[Kanjeng ibu : Wa'alaikumussalam nduk.]
255Please respect copyright.PENANAyGblkzqOgZ
[Kanjeng ibu : Ibu ingin membicarakan sesuatu padamu nduk.]
255Please respect copyright.PENANAkfIk4uQxfu
[Titah : Tunggu sebentar ya kanjeng ibu.]
255Please respect copyright.PENANAZd6pwrh80r
[Kanjeng ibu : Emmmm]
255Please respect copyright.PENANA1P1gekc0XS
**
255Please respect copyright.PENANAaaydk9b4p5
"Kenapa mas?"
255Please respect copyright.PENANA260tcLj6Pr
"Teleponan nya dimeja makan saja, mas Afgan mau tau apa yang di bicarakan kanjeng ibu dengan kamu." pinta Afgan.
255Please respect copyright.PENANABQTmtp9JwT
"Oke mas Afgan." kata Titah patuh.
255Please respect copyright.PENANALGdW8NUex3
**
255Please respect copyright.PENANA1FfhwD06Nr
[Kanjeng ibu : Nduk..]
255Please respect copyright.PENANA7KKd59dBMB
255Please respect copyright.PENANAYGEIrmClQ2
[Titah : Iya bu, Titah simak kok.]
255Please respect copyright.PENANAyVzFVJfPbB
[Kanjeng ibu : Emmmmm.]
255Please respect copyright.PENANAqmkMLIZyXq
**
255Please respect copyright.PENANATbRvL3sffl
Malaysia
255Please respect copyright.PENANAqmJgoiglMV
"Makan siang dulu sayang."
255Please respect copyright.PENANAJLp0YEgvSY
"Iya pi." kata Kaamil dan Citra.
255Please respect copyright.PENANAA5FW37lKo9
**
255Please respect copyright.PENANAMmuNKMEDm2
[Kanjeng ibu : Tah, nduk.]
255Please respect copyright.PENANAnQtgefWKvH
[Titah : Iya bu, sudah ibu omongin saja Titah simak kok bu.]
255Please respect copyright.PENANAQhtAXt72vC
[Kanjeng ibu : Ya.]
255Please respect copyright.PENANA0rYOlu3Sim
**
255Please respect copyright.PENANAy6dhHPVxqv
"Siapa pi yang berbicara dengan mami di telepon?" tanya Kamil.
255Please respect copyright.PENANAvALs6nFaIo
"Kanjeng eyang uti." jawab Afgan.
255Please respect copyright.PENANAjPPnK8aCCd
"Oh.." kata Kaamil dan Citra.
255Please respect copyright.PENANAJgp4WavcjJ
"Iyo kalian berdua diam sajo papi andak manyimak apo nan sadang dibicarakan oleh mami kalian berdua dangan anduang kalian berdua."
255Please respect copyright.PENANAerz3z0Hgmy
"Oke.." kata Kaamil dan Citra.
255Please respect copyright.PENANAvQ8djNajVV
**
255Please respect copyright.PENANAaej1wHk5yS
[Kanjeng ibu : Jadi seperti ini nak, ibu dan ayahmu merasa kesepian di rumah, seharusnya adikmu yang menemani ibu dan ayahmu di rumah dan ayahmu kan bisa bermain dengan anak-anak nya adikmu, eh ini malah sudah menikah lagi malah ikut suami barunya di Belanda, jadi boleh ya ibu dan ayahmu tinggal di sana?]
255Please respect copyright.PENANAWNLKjDIh9m
[Titah : Apa..!!, ibu dan ayah mau tinggal disini?, tapi kalau adik ikut suami dan tinggal di sana ya memang sudah jadi kewajibannya seorang istri bukan kah begitu, kalau ibu dan ayah mau tinggal disini tidak bisa langsung Titah iya kan saja bu, kan Titah juga harus izin dengan mas Afgan dulu ya kan bu?, Titah juga sudah menikah dan sudah punya keluarga sama seperti adik, ibu lupa ya apa yang Bisa dibilang mbah putri dulu, kalau anak-anakmu sudah menikah ikhlaskan jangan kamu campuri keluarganya , bukan begitu bu?] tanya Titah yang mencari alasan.
255Please respect copyright.PENANAFQnVsUOwNC
[Kanjeng ibu : Tapi nak.., oh ya begini saja biar ibu yang bicara langsung pada Afgan.]
255Please respect copyright.PENANAEPITArqARn
[Titah : Apa kanjeng ibu ingin berbicara langsung dengan mas Afgan?] tanya Titan lagi yang memberikan kode pada Afgan.
ns 172.69.7.179da2