[ Arboreal Nexus has bestowed a blessing upon you! ]
Air yang mengalir pelan, dedaunan tua yang berguguran dan nuansa pagi dengan kicauan burung. Semuanya berhenti di momen itu, saat pesan dari sistem dunia itu sendiri, muncul di depanku...
[ Fragment of Past Life: 100 / 100 ]
[ The summoning requirements have been fulfilled! ]
*Trriinng—!* Suara lonceng bergema saat cahaya terang menyelimutiku. 71Please respect copyright.PENANAdE1MQ4i86A
Bersinar dengan cahaya putih, menyilaukan. Memaksaku tuk menutup kedua mataku.
*Shhuussd...!
Sebelum aku sempat menyadari situasi yang begitu tiba-tiba, semuanya telah kembali normal.
Air sungai kembali mengalir melalui bebatuan putih, dedaunan kering yang berguguran hanyut terbawa oleh arus sungai. Kicauan burung yang saling bersahutan kembali mengisi keheningan pagi, begitu pula dengan suara deruh angin berhembus.
"................."
Kecuali satu hal...
Seorang pemuda tinggi dengan rambut hitam panjang, berdiri tepat di depanku. Raut wajahnya terlihat begitu kosong dengan kedua mata tertutup, namun semua darinya bukanlah sesuatu yang kukeluhkan.
"A...... Ak.... Apa ini.........."
Dia adalah pemuda yang familier dengan pria yang selalu muncul di mimpi-mimpiku selama ini.... Dan saat ini, dia berada di depanku. Bernafas dan nyata.....
Tanpa sehelai kain pun menutupi tubuhnya yang sehat—?!
*Swwaassh—!
"AAAAAAH—!?"
* * *
Lebih dari setengah jam telah berlalu, semenjak aku menyeret pemuda ini ke dalam kabin tua, tempatku melewati malam.
Menutupi tubuh telanjangnya dengan kain katun yang masih tersimpan di dalam tas ku. 71Please respect copyright.PENANArHHn29IClx
Dia tertidur pulas dengan diiringi oleh suara nafas yang samar.
"........."
Jujur saja.
Ini aneh...
Semua hal dari orang ini... Aneh.
Wajah yang familier, bentuk tubuh dan bahkan otot-ototnya.....
"—?!"
T-tidak. Bukan hal itu yang ku pikirkan...... 71Please respect copyright.PENANAhXjEIw9XyI
........................
Ya...?
".........."
Tetapi semua ini memanglah terasa aneh, aku seperti merasa terhubung dengan pemuda ini.
Layaknya hubungan sepesial, yang terikat oleh darah dan emosi...
Dan sekali lagi, ia sangatlah mirip dengan pria yang ada di dalam mimpiku selama ini.
Namun, apakah mungkin, ini semua adalah suatu kebetulan?
".........."
Tidak, itu mungkin adalah sesuatu yang mustahil.
Lalu, bagaimana bisa orang ini muncul begitu saja di depanku. Dengan wajah yang mirip persis dengan pria yang ada di dalam mimpiku itu?
Apakah karena... Fragment memori dan berkat sang Arboreal Nexus.
Ingatanku tentang sesuatu yang ada di luar dunia ini.
Dan mimpi-mimpiku.....
Semuanya terasa seperti kepingan-kepingan puzzle yang mulai tersusun dengan rapih. Layaknya benang takdir yang mulai menjalin sebab dan akibat, menciptakan satu dari jutaan ribu kisah yang ada di dunia ini.
Menciptakan situasi yang bahkan aku sendiri tak mengerti, apa yang sedang terjadi...
Bagaimana pun...
Hanya dengan melihatnya tertidur, aku entah mengapa merasa nyaman...?
"......"
Tunggu.........
Ada sesuatu yang aneh...
Ada yang aneh!
71Please respect copyright.PENANA7mbDfjBrqE
•
71Please respect copyright.PENANAXV97FnR0GV
•
71Please respect copyright.PENANAPwdkxGGcsI
•
71Please respect copyright.PENANAWfM9Wtqb4O
71Please respect copyright.PENANANGjKTjKPfZ
"....... ??"
Seolah-olah aku baru saja terbangun dari tidur, yang abadi...
Mataku terasa berat, namun sekilas aku melihat seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang, tengah membelai kepalaku dengan lembut dan mulai menyisir poni rambutku yang panjang...
Raut wajahnya terlihat samar, bayang-bayang dari cahaya menutupinya.
"........."
Apa, apaan...
Hanya dengan mengingat jejak hidupku, aku tidak pernah sekalipun mengingat hadirnya sosok seorang gadis yang begitu cantik dengan kulit putih bagaikan susu, rambut hitam panjang lurus— berkilau, dan mata berwarna merah permata... Aku ragu dengan kecantikan asia-eropa ini. Apa aku masih bermimpi?
*Seerrb—
Aku mulai menggerakkan tubuhku.
*Shhrruug—
Menyisihkan selimut tipis yang membungkusku.
"...!!"
"—he- uuh?!"
Dan saat itulah mata kami berdua saling bertemu.
Ia yang baru saja akan bangkit berdiri, terlihat begitu terkejut saat mendapati diriku yang baru saja bangun. Tubuhku terasa begitu berat, namun aku bisa bangkit dan duduk di tempatku.
"Eeh... Uh... Mm....... Ha-halo?"
"..... "
"Hei...? "
".........."
"T-tuan...?"
"......................"
*Trinng—!
"—?!"
Seperti kilatan petir yang menyambar, saat itu juga, di detik diriku dapat melihat wajahnya lebih jelas. Lonceng kecil bergema, membawa berbagai kisah dan ingatan pada diriku.
Gelombang air laut menghantam karang dan pesisir pantai putih di semenanjung kota yang ramai.
Dan begitu angin bertiup, hamparan padang rumput yang luas terlihat.
Matahari di kala musim panas tiba terasa begitu menyengat, namun hamparan ladang gandum yang begitu luas terasa seperti bagian dari hati-ku terisi oleh kepuasan.
Kain-kain putih dan baju yang baru saja di jemur saat terik matahari, melambai-lambai saat angin bertiup membawa awan tipis di langit biru yang cerah.
Waktu terus berlalu, dan gambaran kehidupan yang begitu asing terus mengisi benak ku. Orang-orang yang bahkan tak pernah ku temui di kehidupanku.
Semua momen bahagia, sedih, takut dan berharga... Semua itu, menjadi satu dengan ingatanku.
Dan begitu aku menyadarinya...
"............."
Tampaknya diriku telah bereinkarnasi......
Diriku, dan gadis yang ada di depanku ini.
Renaya, cucu dari seorang pelaut tua. Kandidat biarawati, ajaran Dewi Gaia, sang Ibu Pertiwi.
Alyansa Permata, pria yang hampir menginjak kepala tiga, putra ke dua dari tukang permata, dan telah meninggal dunia karena kecelakaan.
Kami berdua adalah bentuk dari satu reinkarnasi.......
[ ??? - Half Human - Level 1 ]
[ Reincarnator ]
71Please respect copyright.PENANANpFCY6BkJI
* * *
71Please respect copyright.PENANAKYTnwFSd5G
Sudah lebih dari dua jam, kami berdua duduk dan saling berbagi suara hembusan napas di dalam kabin yang senyap. Tanpa satu pun dari kami yang bersuara, apa lagi berbicara.
Aku bagaimanapun adalah bagian dari biara. Tata-bicara yang baik dan ramah adalah salah satu keahlianku... Namun tentu saja, bukan itu masalahnya.
Sudah beberapa kali aku mencoba tuk membuka percakapan, namun orang ini hanya diam menatapku dengan ekspresi kosong, seolah-olah aku tidak ada... Benar-benar, deh...
"....."
"...?!"
Ap-ya...
Dia tiba-tiba bangkit, berdiri dari tempatnya duduk.
Melangkah dengan pelan, menuju ke arahku. Yang duduk di dekat perapian.
"Ada apa, tuan?" Dengan sopan aku bertanya, saat matanya dan mataku bertemu.
Untuk beberapa saat, seperti yang ku duga. Ia berdiri hanya menatapku dalam diam.
"............"
"........"
Dan setelah itu, ia mulai menggerakkan tangannya, seolah-olah mencoba memberitahu sesuatu dengan bahasa isyarat...
Tanpa berbicara, pemuda itu hanya memberikan ekspresi sulit— seperti sedang dalam masalah.
"..... Ah."
"..................."
Apa, dia bisu?
71Please respect copyright.PENANAQ5xSv9mZuz
#Rev 6
ns 172.69.6.97da2