Angin tak berhaluan tertawa dalam sentuhan nada. Malam bercumbu mesra bersama bulan. Bintang dipojok sisi barat kian menangis. Iri tak kepayang.218Please respect copyright.PENANAl5siKRB9Bk
Malam yang egois itu, seakan tak menghiraukan ratapan pilu sang bintang malang iitu.218Please respect copyright.PENANAImEV5rfpuV
Warna warna langit menjadi sesak. Seorang penanti menatap langit. Ribuan cahaya terus berkedip. Sang bintang malang, mengadu kesal pada tatpan hangat sang penanti. Malam itu. Biintang tak bercahaya ria. Terdiam dalam kemalangan.218Please respect copyright.PENANAM4ChjRFuUt
Rasa yang tak biasa. Angin tak kukenal berlalu ria, tawaran tawaan itu tak menarik rasa ingin tahuku. Malam kian mesra saja bersama bulan itu. Bercahaya hanya untuk mereka saja. Tak dihiraukannya bintang ditepi barat itu.218Please respect copyright.PENANAZ2NWvJ0gRN
Langkah langkah kecil mengadopsi debu dalam sebuah jejak. Retak dalam sebuah jejak. Menghilang dalam raga yang kian akan mati. Mati untuk sebuah penantian. Raga belia ini, masih kuberi sedikit sentuhan dunia untuk terus meratap dan lapuk dalam masa menanti.218Please respect copyright.PENANA9nLrUSqC3O
Dia bukanlah yang pertama, membuatku lapuk dalam kayu pengharapan. Untuk sebuah anugerah rasa yang tak akan dia tahu. Lama kubersandar pada lapukan tua, dibawah rentetan cahaya bintang malang. Ku bagaikan bintang malang itu. Rasa ingin dia pandang, yang tak akan sampai.218Please respect copyright.PENANADa4NpzsJ6C
Terus saja sebuah senyuman terlempar manja untuk gadis mungil ini. Menepi dipojokan tua. Menunggu usangan dan anakan tinta, yang terus menyatu untuk sebuah perwakilan rasa.218Please respect copyright.PENANAjzqi3PkLh8
Entah untuk berapa lama akan terus mematungkan diri dalam debu. Menjadi penunggu untuk sebuah pernyataan dan ungkapan. Menjadi usangan yang mulai koyak untuk sebuah hati. Menunggu penawar untuk penyakit yang tak kunjung tenggelam dalam kesembuhan dan tawaran.218Please respect copyright.PENANABSGPJ6N9ju
Entah tidak cukup lama berdebu dalam angin musim. Menjadi penonton drama angina yang berlalu. Penikmat okestra bangunan tua Stella maris. Akankah waktu 3 tahun tak cukup untuk membuatmu tahu. Ada sebuah pelupuk rasa yang tersimpan untukmu.218Please respect copyright.PENANAPy0BsUPZGf
Andaikan kau tahu, tak enak rasanya berdebu dalam waktu. Menjadi keeping kepingan untuk sebuah penanntian. Terabaikan karena keheningan. Menjadi abu abu sayap dalam sebuah kecemburuan.218Please respect copyright.PENANAylG5wVKhzH
Semua kata yang pernah terucap dalam pengecap rasa ini, tak semuanya benar.218Please respect copyright.PENANAqht2tFh1qH
Sekalipun Kutak pernah berbagi rasa. Rasa yang pernah kutanam dalam masa tiga tahun yang lalu. Disaksikan kawanan angina. Sennatiasa dijaga bangku tua tak bertuan itu. Dalam usangan tua kurajut banyak kata indah untukmu.218Please respect copyright.PENANAgusocfQpHM
Sekarangpun kau masih tak mengerti untuk semua tindakan semu yang ku coba.218Please respect copyright.PENANAEY9gfsZKOq
Sekali lagi kubersaksi dalam usangan tua dan anakan tintaku. Kau yang akan selalu mendiami ubuk hati ini. Cinta pertama dalam jeruji dan gedung tua yang kian memudar.218Please respect copyright.PENANATHAlWssfYa
Besar harapku kau akan tahu rasaku, untuk sebuah nama yang hanya kau yang tahu.218Please respect copyright.PENANA7rntL0zQbn
218Please respect copyright.PENANAPvW4kggb1b
218Please respect copyright.PENANAZXY6PB4vzl
218Please respect copyright.PENANAWO6eRlyalV
Hanya ingin seperti ini. Tak harus memiliki jika memang dipaksakan. Hanya ini sebuah jawaban. Cobalah untuk tidak selalu diam .. bicarlah walau sebentar.218Please respect copyright.PENANA59WvySxsz5
Lelah terus mehahan sebuah rasa. Ingin k uterus menatap retasan hangatmu. Pengagum untuk senyum simpulmu..218Please respect copyright.PENANA9zqVqfyl6H