×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
campaign Request update 0
Akwat bersyahwat
R
3.8K
20
2
3.7K
1

swap_vert

Perkenalkan Aisyah umur 27 tahun tinggal perumahan panorama jakarta utara, pekerjaannya kadang kadang memberikan kajian karena dia seorang Ustadzah, Aisyah mempunyai 1 orang anak, yaitu Kiki. Suaminya bernama Farhan (30) bekerja di salah satu perusahaan di jakarta. Seperti biasa setiap pagi Aisyah selalu berbelanja di tempat mang kuden, pedagang sayur keliling di kompleks ini.


"Pagi ustadzah… Udah lama saya ga liat Ustadzah... Ustadzaah makin cantik aja" Sapa mang Kuden.


" Oalah mang pagi pagi udah gombal aja...  Iya nih saya baru pulang dari rumah mertua saya" Ujarnya sambil memilih milih sayuran.


" Hehe... Pantesan aja.... Saya kira Ustadzah pindah... Soalnya udah 1 bulan ga keliatan" Ucap mang kuden. 


Setelah 1 bulang meninggalkab rumahnya Aisyah melihat ada perbedaan di kompleks ini. Biasanya pagi pagi gerobak mang Kuden sudah ramai di kerumuni Ibuk Ibuk. Namun untuk pagi ini Hanya dirinya yg berbelanja.


"Enggak kok mang... Eh kok tumben sepi mang?" Tanya Aisyah.


"Iya nih Ust... Tumben... Masi pada tidur kali Ust... Atau biar saya bisa beduaan sama ustadzah kali ya hehe..." 


"Huusst... Apaan sih mang" Sergah aisyah mencumbit mang Kuden.


"Becanda doang Ust..." ucapnya lagi.


"Biasanya kalau ada Ustadzah pasti ada bu Hajah  Irna kalau belanja disini" Kata mang Kuden.


"Iyaa saaya juga ga tau mang, saya pikir bu hajah udah duluan kesini saya wa juga ga bales"


"Mungkin ada prioritas lain Ustadzah... Hehehe...."


Hajah Irna Adalah tetangga sekaligus sahabat Aisyah. Dia memiliki umur yg lebih tua dibanding Aisyah untuk itu Aisyah sudah menganggapnya sebagai kakak.


Kakak yg selalu menasehati setiap kesalahan Aisyah, yang selalu mendengar dan memberikan solusi kepada Aisyah. Dan yg selalu mensupport Aisyah.


Namun akhir akhir ini mereka jarang berkomunikasi. Ada perasaan sedih di hati Aisyah. Ia kehilangan sahabatnya. Setiap di chat atau di telpon selalu sibuk bahkan tidak merespon.


Entah apa kesibukan Hajah Irna saat ini. Untuk itu Aisyah berniat untuk mendatangi rumahnya. Sekedar untuk melepas rindu dan bersua.


"Yaudah nanti saya jenguk deh mang sekalian kasih dia jeruk nih" Ucap Aisyah.


"Yaudah... Ust sampein salam saya ke bu Hajah yaa... " Ucap mang kuden.


"iya Mang".


Ustadzah Aisyah pergi meninggalkan mang Kuden lalu berjalan kearah rumah bu Hajah Irna (36 tahun). Hajah Irna memiliki wajah cantik, prilaku yg baik, dan memiliki ilmu agama yang bagus.


Saat sampai si depan rumahnya Aisyah melihat rumah nya tertutup, ia panggil  panggil dan memberi salam namun tidak ada yg menjawab "Ah mungkin saja di dapur" pikirnya.


Aisyah kebelakang dan tak sengaja ia lewati jendela kamar yg menimbulkan suara, aku heran di panggil seperti tidak org tapi di dalam ada org mengobrol, jadi dia putuskan untuk melihat saja, "Tapi kan ini tidak sopan" bisik hatinya.


"Ah gpp lah mana tau bu hajah lagi sibuk jadi tadi tidak dengar..." ucapnya dalam hati.


makin dekat dia dengan jendela itu makin jelas suaranya seperti suara jeritan lalu dengan berani ia mengintip.


"Sssluurppp… Sluppp… Plopp…. Sluuurrrpp…. Uh enak sekali kontol nya sayang" Ucap bu hajah yg sedang bersimbah di hadapan seorang lelaki.


Deegghh... 


Aisyah terpelotot dengan apa yg ia lihat. Sungguh pemandangan yg membuat Aisyah hampir jatuh.


“Meliha bagaimana seorang perempuan yg dianggapnya sebagai panutan di dalam agama bisa melakukan hal najis seperti itu dan melontarkan kata kata yg tidak pantas. Seumur umur Aisyah tak pernah melakukan dan berbicara seperti itu dalam berhubungan badan”.


"Hehehe terus nikmati itu lonteku sayang Uuhh… Aahh…. Hmm… ya teruss…." Ucap lelaki itu yg ia tebak itu bukan mas rian suami Hajah Irna, karna dari postur dan suara sudah berbeda.



"Jadi apakah hajah irna selingkuh" Ucap batin Aisyah yg membuatnya panas dingin. "Apakah ini mimpi? Apakah ini nyata" Pertanyan akan rasa tidak percaya timbul dalam benak Ustadzah Alim itu.



"Sungguh tidak mungkin ini terjadi apa sebenarnya yg terjadi kenapa bisa seperti ini" Ucapnya dalam hati seperti org bingung. tapi yg anehnya sang ustadzah tidak membuang pandangannya, bahkan tidak menutup telinganya yg jelas jelas itu haram utk dilihat dan di dngar.


"Uuhh... Sayang kontolmu ini yg buat aku jadi org gila..." Ucap hajah irna sambil menggenggam kelamin laki laki itu.


" Hehehe kamu memang penggila kontol sayang, baru saja sebulan udah jadi lonte profesional...  Kamu lebih cepat pandai di bandinh gundik ku yg lain..." Balas lelaki itu.


"Ayoo telanjang dulu dong pemuasku Hehehe..."Sambungnya.


Hajah irna lalu membuka pakaiannya menyisakan celana dalamnya berbentuk tali yg hanya menutup kemaluannya karna dia tidak memakai bra.


"Eits cadar dan jilbabmu jangan" katanya.


Hajah irna pun hanya meninggalkan jilbabnya saja. aku sangat terkejut melihat puting hajah Irna yg sudah ada tindiknya serta dadanya yg ada tato perempuan seperti disalip.


Mulustrasi


"Uhh sexynya lonteku…. liat tuh pentilnya ada tindiknya…. Uuhh tatonya buat menggoda, emg udah kayak perek lu Hajah hehehe" Ucap lelaki merendahkan hajah irna.


"Ini untuk mas ku yg nakal.... Aahh... Dia yg buat... Dia yg ingin... Aku lakukan dengan senang hati sebagai budaknya.... Oookkhh...."


"Itu baru budakku.... Ayoo sembah akuu... Puja akuu... Akulah yg berkuasa atas dirimu..."


"Oohh...  Iya kekasih ku sayang, aku lonte, lacur hina, perek murah kamu, kan kamu yg didik aku jadi begini, apapun demi kontol pemuasku itu akan aku lakukan, beri aku kenikmatan sayaangg ooohhh" Ucap hajah irna menghinakan dirinya.


"Hehe kalau begitu sujud di kaki ku, bermohon lah" Ucap laki laki gila itu.


Bu hajah tersenyum kearah lelaki itu lalu bersujud. "ini sudah di luar nalar" Ujar hatin aisyah.


Perlahan bu hajah pun berlutut “Sayang aku sudah tidak tahan lagi… Ayo tunggangi aku… Ayo gagahi aku sayang… Tusuk memek ku… Tampar aku… Ludahi… Lecehkan budakmu ini sayangg… Uuuhh ga tahan banget aku ahhhh…” Ucap sang hajah.



“Hehe dasar lacur... Suami lagi ngajari org buat baik... Eh istrinya malah melonte sama pembantu....” Ucap Jongos itu.


"Enakkan kalau ikutin nafsu... Kamu bisa lakukan apa yg kamu mau tanpa terkekang..."


"Aahhhs..... Iyaahh.... Enak sayang...."


“Cium kaki ku  lonte...” Sambungnya memberi perintah kepada hajah.



“Uummhhh… Sluupp… Cuupp…” Hajah irnamenjilati jempol kaki sang Pembantu.


Dengan sabar dan telaten dia menjilati setiap inci kaki sang supir dengan bersujud. Tak habis pikir aisyah kenapa bisa seorang hajah bertingkah berbada 360 derajat seperti itu.



Aisyah melihat smua nya, badan hajah itu memang masih bagus, payudaranya 36 c masih terlihat ranum di usianya yg tidak lagi muda, kulit mulus nan putih menghiasi badan nya yg bagus itu, memang membuat laki laki jatuh hati padanya.



“Ayo berdiri sayang” Perintah pembantunyam.



Hajah Irna berdiri dan “Sluurrrppp…… Mmmhhh….. Sluurppp” Sang sopir menyingkap cadar hajah irna lalu mencium bibir hajah tersebut dengan ganas, ciuman mereka makin panas ditamdai dengan liur mereka yg merembes keluar.



Badan Aisyah menjadi panas melihat adegan itu “apakah aku terangsang?” tanyanya dalam hati. “uh ini tidak benar” Ucap batinnya melawan nafsunya yg kian naik menyaksikan keganasan dua insan itu.



Tapi sungguh aneh dia tidak mau meninggalkan lokasi itu malah ingin melihat skandal terlarang ini sampai selesai.



“Badan mu sexy sekali… Ini yg buat aku ketagihan sama kamu” Ucap pak Pono sambIl meremas payudara sang hajah.



“Uuhh… Aahh… Enakk mas yg kenceng remes susunya” Desah hajah .



“Hehehe... Pentil pink plus tindikan ini loh buk yg bikin kamu hot kayak lonte Sluupp…. Hmmpp…. Ehmmpp…” Ucap Pak Pono sambal menjilat putting payudara hajah Irna.



“oohhh… Uuhhh…. Hmmpphh… Saya emg lonte mas… Mas yg buat saya begini Aahh…. Aahh... Malahan sekarang mas majikan dan aku pembantunya....” Desah hajah Irna menikmati.



“Hehe... Kok kamu bisa seperti binatang jalang gini sih bu hajah, udah kayak ga punya harga diri... Hahaha..” Ejek pak pono sambal terus meremas serta menjilat leher jenjang putih di hadapannya.



“Ini semua karna suami ku lemah pak… Kontol nya kecil, tidak tahan lama, beda sama penjantan ku ini yg kontolnya super Besar...  Keras...   Uuhh... Tahan lama lagi, siapa sih yg gak tergila dengan batang perkasa sayang ku ini aahhh” Ucap bu hajah sambil meremas batang pak Pono.



“Hehehe... Kalau gitu tunjukin aku keahlian mu dong bu Hajah sebagai pencinta kontolku ini” Ucap pak pono



Bu hajah bersimbah lagi lalu mengeluarkan penis Pak Pono, tampak semangat sekali hajah dalam melakukan aktivitas terlarang ini.



“Hemmpp….. Mmuuahhh….. Eehhmmpp kontol berkulup k**ir ini yg sudah merubah aku menjadi seperti ini… Uuhh besar dan keras…. Oohh baunya sangat jantan sekali” Ucap hajah memuji penis Pak Pono itu.



“Uuhh halus sekali telapak tangan mu hajah Irna… Hehehe ayoo hirup bau nya sayang… Puji lah kontolku ini… Hehe dulu aja kamu malu malu sama saya...” Ucap pak pono.



“Oohh dulu saya emang ga pernah mencium titid kecil suami saya pak…. Setelah bapak mengajari saya apa itu kenikmatan… Setiap detik saya selalu menginginkan benda haram ini oohh….” Goda bu hajah.



“Hahaha... Ayoo cium dan hirup lebih binal lagi jalang biar ni kontol ngacengg” Perintah sang supir.



Aisyah yg melihat itu sangat terkejut melihat ukuran penis yg luar biasa itu, dan pak Pono mengatakan kalau itu masih belum tegang, entah bagaimana ukurannya kalau tegang pikinya takjub.



“Uuuhh…. Kontol…. Kontooll… Uuhh… Bangsat lu kontol ayoo lebih besar lagiiihhh…. Ooohhh… Uummpp... Aroma lu bikin memek gue gateel… Ayo tegang kontol… Cepeeett…. Aaahh…. Anjing ga sabar banget pen di entot sampai loyo sama ni kontol ga sunat anjinghh hhh…” Desah hajah irna yg tak karuan.



sungguh tak terbayangkan oleh Aisyah, hajah Irna yg biasanya bertutur kata beretika, lembut dan sopan santun bisa berubah menjadi seorang psk seperti itu.



“Paakkh memek saya gatel nih pengen di kontolin” Kata hajah irna kepa pak pono.



Pak Pono tersenyum dan mengatakan “Pakai mulut lu aja dulu hajah… kontol gue lagi pengen di emut emut nih ”.



“Uuhh tapi nanti entot Irna lonte yahh pakh” Pinta hajah Irna.



“Hehehe jangan ngatur sayang atau lu kagak gue kasih jatah pejuh lagi, cepet puasi gue pakai bibir lu yg halal itu” perintah pak pono.



“Slluurrpp………. Sloop…. Nggookkhh…... Aahhh…..” Sang hajah lgsg saja memasuki mulutnya dengan penis pak pono.



“Nggoohh…. Nggoookkhh…. Sluurrppp….. Slurppp….”.



Aisyah menyaksikan kegilaan hajah Irna. Tidak hanya mengemut dan menjilati penis itu bahkan ia juga ingin menelan semua batang itu ke tenggorokannya, ini sangat gila, terlihat liur bu hajah sampai keluar karna desakan penis itu di kerongkongannya, itu bisa saja membuat dia muntah.



“Aahhh… Aahhh…. Oohh… Irna ku syangg… Aahhh… enak sekali servis mulut muu… Aaahhh… Enaakk… Aahhh… lagi syang… Lagiihh… Aahhh…” Racau Pak Pono keenakan.



Glloookkk….. Gloookkk…. Glloookksss…..

Glloookkkss….. Gloookkkss…. Glloookk….



Eehhhmmpp… Hhmmpp… Aahhh..” Desah hajah Irna yg sesekali mengeluarkan penis pak pono untuk mengambil nafas.



“Ooohhh… Lonte enak sekali sepongan mu anjiinghh… Uuhhh…. Uuhhh…. Iyaahh dikit lagi saya keluar… Terushh…. Oohh…. Enak banget ni mulut hajah jalang …Oohhh…” racau Pak Pono.



kegiatan itu berlangsung kurang lebih 20 menit. Aisyah tak habis pikir hajah irna memiliki stamina yg luar biasa dalam memuasi pria. Tidak lama kemudian.



“Aahhhkk… Oohhkk… Aahhh… Iyaahh… Saya keluar bu hajah… terima ni…. Aaahhh… Ookhh…” Crooot.. Crooots.., Croott.. 7 kali semburan memenuhi rongga mulut sang hajah cantik.



Mulut yang biasa digunakan untuk menasehati, menyampaikan perkataan baik, memakan makan yg baik pula kini berganti menjati tempat pembuangan cairan dari batang haram bukan mahrom yg tidak bersunat.



Namun dengan bangga sang hajah memamerkan pejuh yg ada di mulutnya pak pono melihatnya dengan senyuman nakal, Tak kalah nakal dia lgsg menelan abis cairan tersebut, sungguh pemandangan yg gila.



Setelah itu pak pono menganmbil air yg ada dalam mangkuk di dekatnya lalu mencuci kontolnya sampai sisa peju dan cairan ludah hajah Irna bersih.



“Pak saya haus” Ucap hajah yg haus setelah melayani nafsu binatang sang sopir nya.



“Bentar ya sayang… Saya ambilin minum” ucap pak Pono.



“Duhh paak jangan repot…. Air bekas cuci kontol pak Pono saja sini… Biar lebih segar” Kata bu hajah.


Deegghh.... 


Bak Aisyah tersambar petir mendengarnya, bagaimana bisa hajah irna berpikir ingin meminum air najis itu, membanyangkannya saja ingin muntah.


“Oohh… Iya juga saya ga kepikiran Hehe… Tapi ini kan jorok sayang” Ucap pak Pono mengingatkan, dengan nada seperti menggoda.


“Ahh.. Sayang apapun dari kontol kamu itu semua aku suka... Lagian biar aku makin nurut sama mas... Hihihi...” Ucap hajah menggoda sopir.


“Hehe itu baru pemuja kontol ku… Cuiih… Cuiih… Nih sekalian biar kamu makin pinter” Ucap Pak Pono sambil meludah ke air itu lalu memberinya ke hajah irna.



Gluukk… Gluukk… Glukk…



“ Aahh… Segar sekali, terimakasih sayang” Ucap hajah lalu memeluk pak pono.


Dalam pelukan itu Aisyah melihat perbedaan yg sangat mencolok. Dimana kulit pak pono yg hitam bertemu kulit hajah yg putih mulus terwat, tangan pak pono yg besar dan kekar bertemu lengan yg kecil semampai. Wajah cantik sang hajah walau tertutup hijab bertemu dengan wajah jelek hitam dan sedikit bopeng sang Jongos.


“Gimana mas... Puas gak aku sepong?” tanya hajah.


“Hehehe... Lonte ku sekarang makin pintar nyepongnya... Cupphh...” ucap pak pono sambal mencium bibir Irna.


“Tapi ini loh Mas... Memekku masih pengen dikawini, masih gatal sayang...” Ujar hajah sambil menggosok gosok liang kawinnya di hadapan kekasihnya.


“Sebentar dulu, aku mau nyebats dulu...” Ucap pak Pono.


“Eh.. kalau gitu aku juga dong... Bibir ku juga asem nih abis nyepong ”


Entah apa yg sudah terjadi dalam satu bulan ini kepasa wanita yg dianggapnya kakak. Ia melihat itu bukan lah Hajah Irna. Aisyah yakin itu org lain. Sangat pilu menerima kenyataan sehingga ia berpikir jika ada org yg menyerupai Irna.


Aisyah tak percaya perubahan hajah, bahkan dia sampai merokok juga. Entah sejak kapan dia mulai merokok dan ntah siapa pula yg mengajarinya tapi dugaan Aiyah pasti sopirnya yg melakukannya.


“Tapi aku boleh buka jilbab ga sayang?gerah banget ni...” Sambung Irna.


“Yaudah karep mu aja dekk...” Balas pak Pono.


Bu Hajah segera membuka jilbab dan cadarnya, penampilannya sungguh mengejutkan dulu hajah memiliki rambut panjang sepinggang kini hanya sebahu dan itu pun sudah bewarna merah.


Irna dan pak Pono lalu duduk di sofa, kuliat pak pono merokok, lalu di susul dengan Hajah irna yg ikutan merokok. Terlihat dari gayanya kalau hajah irna sudah terbiasa dengan menghisap asap tembakau itu.


Mereka menghabiskan rokok dengan bercanda seperti suami Istri. Terlihat bagaimana ekspresi bahagia tergambar di wajah Irna.


“Gimna perasaanmu sayang? Apa kamu ga merasa aneh dengan rokok?” Tanya pak Pono.


“Hmm... Sejak mas mengajariku merokok dan hal hal yg berbau haram aku lebih merasa bahagia mas” Jawab hajah sambal menghisap asap tembakau.


“Heheehe.... Dulu aja sok jaim sekarang jadi ketagihan” ejek pak pono.


“Dulu itu aku belum tau nikmatnya mas ku sayang...” Jawab Hajah mesra kepada lelakinya.


“Eh... Sayang kok kita ga minum sih? Aku pengen mabok nih... Biar makin joss ngentot sama kamunya” Ucap Hajah.


Kembali lagi kenyataan yang membuat Aisyah syok, tidak hanya merokok bahkan sang hajah juga sudah minum minuman haram yg dilarang agama. Ia yakin pasti banyak hal yg beluk ia tahu.


“kita belom makan sayang... Nanti malam saja kita ngentot sambil mabok mabokan ya... Masih banyak untuk kita lalui dengan ngentot... kalau perlu” Ucap pak Pono.


“Heeh... Iya mas aku mah manut aja, ngomong  ngomong aku juga sudah beli b*bi  buat dimasak masakan kesukaan ayang aku... Hehehe...” ucap hajah.


Betul apa yg dipikirkan Aisyah. Masih ada hal yg membuatnya tak habis pikir. Hajah yg terhormat itu kini sudah berubah total, mulutnya yg terbiasa makan halal kini menjadi pecinta haram.


“Hehehe.... Kamu emg wanita ku... Bagus lah kita bisa punya banyak stamina untuk ngentot nanti malam... Tapi kenapa kamu juga suka makan b*bi?” tanya pak pono


“Semenjak mas paksa adek makan itu. Adek merasa sedikit bersemangat, benar kata org org kalau makan b*bi buat stamina kita jadi kuat mas” Ujar Hajah.


“Aku ingin ngentot yg lama pak, makanya Aku makan... Emangnya mas ga pengen lama lama?” Sambungnya menggoda pak Pono.


“Hahaha.... Tentu saja lonteku... Memek alimmu ga bakal pernah bosan untuk di nikmati... ” ucap pak pono bangga.


“Sebelum kita ngentot aku mau kamu hisap ini lewat hidung” Perintah pak pono sambal menunjukan serbuk putih di dalam plastic kecil lalu memberinya ke hajah.


“Apa ini sayang?” Tanyanya.


“Sudah lakukan saja jangan banyak tanya” Sergah pak pono.


Sang Hajah lalu mengambil serbuk itu. Ia tuangkan di telapak tangannya lalu dia hirup sekuatnya.Uhuukk....uhuukk... Batuk Hajah saat menghirupnya.


Tidak tau apa yg diberikan oleh sopirnya itu. sesaat setelah hajah melakukan apa yg diperintah pak pono, hajah terlihat berubah, bola matanya membesar, dia seperti cacing kepanasan.


“Oohh sayang apa mas berika? Kenapa badanku jadi panas, jantung ku juga makin cepat gini detaknya, memekku makin gatel nih... Uuukhh...” Erang Irna.


“Hehehe.... Itu Cuma sedikit serbuk haram yg biasa dipake org untuk bius kok... Biar kamu makin kuat...” Kekeh pak pono memberi tahu.


“Uuuhh... Bangsat... Anjing... Aku dikasih narkoba... Nanti aku ketergantungan Gmana? Pembantu sialan” Sang hajah sudah mulai memperlihatkan efeknya. Dia menjadi agresif.


Namun pak Pono tak marah. Justru ia senang. Memang begitu efek pemakaian s*bu. Penggunannya akan menjadi agresif.


Aisyah yg melihat kejadian itu akhirnya mengetahui bahwa itu adalah sejenis na*ko*a . “Ya ampun bu hajah akan jadi seperti apa hidupmu nanti... ” Ringis Aisyah  tak mamu membendung Air matanya.


“Hehehe... Tenang aja sayang... Hidupmu milikku jadi aku yg akan mengaturnya” Balas pak Pono sambil meraba vagina Hajah dari luar.


“Aaakkhh...  Heerrrhh.... Uuhh.... Iyaah... Anjing... Aku percaya kok... Hhaaahh... Enaakk.... Memek..." Racau Irna sambil meremas kontol pak Pono.


“Sudah gak sabar ya pengen aku sodok sodok?” Tanya pak pono menggoda.


Aisyah melihat Irna sudah seperti org kepanasan. Dia meremas remas payudaranya sendiri. Meliuk liukan badannya.


“Iyaahh... Aahhh.... Ayoohh dong kawini betina mu iniihh.... Oouuhh...” Irna mengerang tak karuan.


Aisyah tak tega melihat sahabat yg sudah dianggapnya kakak menjalani kehidupan yg sangat buruk. Namun ia tak bisa menilai buruk karena Irna menikmati semuanya. 


Batinya sempat berpikir apa kenikmatan di balik itu semua. Kenapa Irna sampai berubah drastis. Apakah itu betul adanya?. Batinya berbicara sendiri.


“Hehehe... kalau gitu buka kolormu dong. Aku pengen jilatin itil hajah yg pink itu. Yang harum itu. Yang enak itu...” Perintah pak Pono sambil menggoda hajah yg sudah sangat birahi tinggi.


Hajah irna laumembuka celana dalamnya terpampanglah vagina yg sudah berbulu lebat sekali. Bahkan sampai menjalar ke pantatnya.


Terlihat pula ada tindikan di bagian memeknya serta tato huruf P di bagian diatas memeknya mengisyaratkan bahwa memek sang hajah itu berkepemilikan Pono.


Di bagian lobang pantat. Irna membuat tulian "bitch" di cincin anusnya. Aisyah yg melihat bagian Intim Irna sedikit terpanjat. Menjijikkan namun terlihat luat biasa.


“Hehehe kamu merawat jembutmu dengan baik sayang...” Puji pemiliknya.


“Hehehe... Soalnya penjantan aku suka kalau aku binal, suka memek berjembut lebat. Suka bertato

 biar kayak lonte. Gimana sayang? Kamu suka kan?”


“Begitulah harusnya betina ku... Nyenangin hati selingkuhannya.... Buat kagum pemiliknya... Mulai sekarang suamimu ga boleh pakai memek kamu lagi sayang, memek anus dan mulut itu punya ku seorang. Kalau dia mau harus izin atau bayar... Hahaha” Tawa pak pono sambil menggesek gesek jarinya di belahan vagina Hajah.


“Aaahh.... Hmmpp... Iyaahh sayang... Udah aku bilangin juga dari kemarin. Aku gak mau di pake dia lagi... Aku bilang kontol kek gitu ga pantas di lubang lubangku sayanggh... Ouuuhh... Enaakk...” Balas hajah irna mendesah desah kenikmatan akibat dirangsang oleh pembantunya.


“Hahaha... Lalu bagaimana?” Tanya pak Pono


“Karna ini awalnya fantasy dia... Ditambah dia juga pecundang jadi dia ga bisa apa apa... Dia hanya pasrah sayang aahhh... Lagian... Eehhhmmmppp.... Sssttthhh... Kita juga udah beberapa kali ngentot depan dia.... Dia pasti sadar kalau kamu itu adalah pemilik adekk..” Jawab hajah sambil mendesah.


Jantung Aisyah melemah saat mendengar penuturan Irna. jadi ini semua karna fantasy suaminya. Ternyata semua kegilaan ini berawal dari keinginan mas Rian.


“Haha... Salah sendiri punya keinginan aneh.. Kan jadinya saya yang berkuasa” Tawa pak pono.


Sluurrpp... Sluupps... Sluurrpp... Lidah pak Pono mendarat di vagina Irna. Pak Pono menjilat, mengihisap liang kawin hajah tanpa ampun. Hajah hanya bisa merem melek sambil mendongakkan kepalanya. Sesekali dia mangap mangap merasakan sensasi jilatan ganas pembantunya.


Sseeer... Seerr.... Seerrrrr.. 


”Ahhhkk... Oouuhhh... Uukhh... Enaaakkh..." Pekik Irna Orgasme ditandai dengan cairan yg menyemprot dari vaginanya.


“Lagihh mas sayang... Aku mau kayak gitu lagi...” Pinta Hajah yg tidak loyo setelah squirt pertama yg bisa ditebak itu efek dari serbuk yg di konsumsinya tadi.


Pak pono langsung memasukan 2 jarinya lalu mengocok vagina hajah dengan cepat.


Kllokkstt.... Kloosstt....  Ccssttt... Ccssttt... Bunyi jari di vagina itu tak lama kemudian Hajah squirt kembali.


"Ooookkhhh...."


Seerrrtt.... Seeerrr.... Seeerrre.....


“hehehe... Liat ni tuan memek bini lo banjir. Aneh lo bini hot begini di suruh org yg garap” Kata pak Pono menghina.


“Aahhh.... Enaakk sayang... Enaakh” Desah hajah.


“Hehehe... Ini belum pakai kontol dek” Goda pak Pono.


“Aahhh...  Jari aja enak banget... Apalagi kontol kesukaan aku... Aahhh... Anjing...” Racau Irna tak karuan.


“Ayoo... Nikmati aja lonte haram...” Ejek pak Pono.


“Liat tu haji tolol bini lo dah kek perek jalanan aja desahannya” Sambungnya


“Aahhh... Suami Tolol... Pecundang... Gara gara lu memek gue ketagihan kontol sopi... Dasar suami ga guna" Racau Hajah ikut menghina pak haji Rian.


“Mas... Masukin sekarang yukk..  Gatel banget nih memek pen di garuk” Pinta Irna binal.


“Yaudah... Nungging sana...” Printah pak Pono.


Bu hajah pun menungging seperti an*ing yg ingin kawin. Ia goyang goyangkan pantatnya sambil tersenyum liar untuk menggoda pak Pono. Raut wajahnya sudah tidak sabar ingin di kawini lelaki yg bukan muhrimnya.


“Hehehe... Udah kek anjing birahi aja bu hajah alim ini” Cemeeh pak Pono.


“Uuhh... Iyaa nih... Gaya binatang gini emg gaya kesukaan saya kalau ngentot sama mas nih” Balas bu hajah tak kalah binalnya.


Pak Pono sengaja tak memasukkan penisnya lgsg ke dalam liang hajah namun ia menggesek gesekkannya terlebih dahulu agar sang hajah makin tersiksa menahan birahi di ujung kepala.


“Duhh... Sayanghh ayo masukin dong, jangan siksa aku”


“Hehehe... Memek istri binal emg gini kesentuh kontol dikit langsung goyang goyang... Plaak...” Ucap pak Pono menampar pantat hajah Irna.


“Hmmpp...  Tau nih memek... Sejak di masukin kontol mas mudah gatel aja nih.. Ugh.. hmm...” Balas hajah menikmati sentuhan kepala penis pak pono di bibir vaginanya.


“Plaakk... Plaakk...  Pantat bu hajah emang terbaik... Putih... Bulet... Kenceng” Ucap pak Pono yg sedikit demi sedikit memasukin liang Peranakan sang Hajah”


“Uukhh... Terussh pak... Nikmat...” Erang Hajah merasakan penis pak pono masuk kedalam.


Terlihat jelas penis berkulup itu lama kelamaan tenggelam di dalam liang kawin hajah. Aisyah yg melihatnya tak habis pikir, vagina hajah mampu menampung benda sebesar itu, itu membuatnya ngeri. Apalagi sampai masuk sepenuhnya.


“Aahhh...  Mentok bu hajah...  Gila ni memek mau berapa kali pun di entot masih enak aja” Puji pak pono sambil meraba raba pantat hajah Irna.


"Eehhmmppo....  Iyaah...  Maash.... Dalem banget...  Uuhh....  Sesak rasanya.... Aahhh” Desah bu Hajah menikmati.


“Mas goyang ya sayang....” Ucap pak pono sambil memaju mundurkan pinggangnya perlahan demi perlahan.


“Aahhh.... Iyaah... Mas... Pelan duluh.... Huuummpp.... ” jawab hajah Irna sambil mengerang.


“Aahhh... Anget benget memeknya dik... Aah... Memek Enaakk...” Desah Pak Pono.


“Aahhh... Aahh...  Terus... Aahh... Kontol... Kontool....”


Dengan jelas Aisyah melihat keliaran hajah yg lupa diri. Dia mendesah tak karuan. Menikmati apa yg diterimanya dari seorang yg memiliki status sosial yg jauh berbeda.


Aisyah melihat kearah sopir itu dengan penuh kebencian. Tapi pak Pono tidak melihat Aisyah. Dirinya tengah asik menunggangi istri org. Ia jambak pula istri org yg derajatnya lebih tinggi dari dia.


Pak Poni meremas payudara istri org itu dengan keras sampai bu hajah  meringis kesakitan.


Bahkan saat dia menjambak bu hajah dan saat kepala bu hajah terdongak kebelakang dengan kurang ajarnya dia menjilati pipi majikannya sebagai bentuk pelecehan. Sungguh sakit sekali hati Aisyah melihat bu hajah diperlakukan seperti wanita murahan.


Tapi terlihat tak ada penolakan sama sekali dari sang hajah bahkan dia tersenyum senang menerima perlakuan sopirnya itu.


“Aahhh... Paak...Aahh... Kencangin... Yang dalem.... Yang keras mas.... Tusuk memek kuh lagiih.... Lagiihh.... Teruss maas... Oohh... Kontol... Kontol.... Aaaahh.... Anjiingg.... Ngentot..... Enaakhh..... Ouuhhh.... Aku sampe mas.... Aaahhh....” desah panjang dan tak karuan hajah menandakan dia sudah orgasme.


swap_vert

X