Setelah beristirahat sejenak, Nurdin akan segera melancarkan aksinya pada Ummu Afra.19107Please respect copyright.PENANASR5Z2cqxmm
19107Please respect copyright.PENANAXJdiAckBa7
"Agar lebih akrab, saya panggil Ukhti dengan Dik dan sebaliknya panggil saja saya Mas. Lalu, masing2 dari kita saling melepaskan pakaian yang dipakai. Bagaimana, Dik?", tawar Nurdin penuh birahi yang lebih tua 6 tahun dibanding Ummu Afra.19107Please respect copyright.PENANAqArEAB9I3A
19107Please respect copyright.PENANAC6XL0kjIUe
Ummu Afra yang masih sedikit lelah dengan pergumulan dengan Nurdin tadi hanya bisa mengangguk pasrah.19107Please respect copyright.PENANA1QQwrxw8V5
19107Please respect copyright.PENANASftOI9tyXI
"Baiklah, Mas Nurdin. Mari segera kita lakukan.", ujar Ummu Afra yang ingin cepat melakukan hal yang tabu ini agar lekas pulang dan beristirahat di rumah.19107Please respect copyright.PENANAvBViAXvTfN
19107Please respect copyright.PENANAVQFI3ZMndH
Mendengar hal itu, Nurdin lalu segera menarik kuat kedua tangan Ummu Afra yang kaget namun hanya pasrah saja. Keduanya kini saling berhadapan dengan jarak sangat dekat. Kedua napas mereka begitu memburu. Kepala Nurdin lalu mendekat ke kepala Ummu Afra dan bibirnya langsung menyosor bibir seksi akhwat itu. Kedua lidah mereka saling beradu dan mengait serta mencampurkan kedua air liur mereka.19107Please respect copyright.PENANA3LvRdSld5b
19107Please respect copyright.PENANAJIzpMYfyKQ
"Ehm, mmuacchh..mmuaacchhh.", desis mereka tertahan menikmati percumbuan terlarang itu.19107Please respect copyright.PENANAkeZZlJQ2Ea
19107Please respect copyright.PENANArV8vUf05MC
Kedua tubuh mereka sedikit renggang namun tetap bergoyang2 dengan erotisnya. Kedua tangan Nurdin lalu memasukkan kedua tangannya di bagian punggung Ummu Afra di balik jilbab lebarnya. Ia mencari-cari resleting jubah longgar akhwat itu. Setelah ketemu, langsung ia tarik turunkan resleting itu dan setelah melonggar, jubah panjang itu langsung ia pelorotkan ke bawah hingga sebatas pinggang Ummu Afra. Akibatnya, bagian atas tubuh Ummu Afra kini setengah telanjang, hanya bra dan jilbab lebarnya yang masih menutupi kedua gunung kembarnya yang montok itu. Nurdin segera melepas pengait bra dan benda itu langsung lepas dan kedua payudara Ummu Afra langsung membusung keluar menyentuh sisi dalam jilbab lebarnya yang hingga sebatas perut. Nurdin lalu segera melepaskan kuluman pada bibir Ummu Afra dan menyampirkan jilbab lebarnya ke samping hingga ke bagian punggungnya. Tampaklah kedua bukit kembar berukuran 36 B yang sangat menantang dengan sedikit ASI yang keluar dari kedua puting Ummu Afra. Akhirnya, Nurdin akan segera menikmatinya setelah rajin memandanginya (masih dari luar jilbab lebar dan jubah longgar panjangnya) saat bertamu ke rumah Mahmud dan istrinya ini saat itu.19107Please respect copyright.PENANAI3vFzgu6CK
19107Please respect copyright.PENANAwx3pmrbpgM
Melihat pemandangan itu, penis Nurdin langsung kembali bangun dan sedikit mengeluarkan spermanya yang merembes ke kolor dan sedikit ke celana panjang bahan kainnya. Tanpa pikir panjang, mulut Nurdin langsung menghisap kuat ASI di puting payudara kanan Ummu Afra dan diselingi dengan jilatan lidahnya di seluruh bagian payudara itu tanpa kecuali. Tangan kanan Nurdin tidak mau kalah dan meremas kuat payudara kiri Ummu Afra sambil sesekali memelintir keras putingnya.19107Please respect copyright.PENANADdjiD5sQFi
19107Please respect copyright.PENANAW2w6fFTGVc
"Aahhh.. Ooohhhh... Mmmhj Teruskan Mas Nurdin. Puaskan ana.", desah Ummu Afra sambil merem melek tak karuan menikmati perlakuan Nurdin pada kedua bukit kembarnya.19107Please respect copyright.PENANANY1HojGigN
19107Please respect copyright.PENANACMflZfXo6v
Mendengar suara Ummu Afra yang begitu indahnya, Nurdin makin bersemangat. Libidonya naik. Ia makin memperkeras kuluman, sesekali menggigit puting, dan remasannya pada kedua payudara montok Ummu Afra, kiri dan kanan secara bergantian. Ummu Afra pun makin menikmati perlakuan itu sambil memegangi kepala Nurdin dan terkadang menjambak rambutnya. Akibatnya, kedua payudara Ummu Afra memerah, penuh air liur, dan ada beberapa cupangan Nurdin pada beberapa bagiannya. Kedua putingnya masih tegak mencuat jadi agak kebiruan karena kuluman dan pelitiran Nurdin. Kedua payudara itu jadi berkedut-kedut karenanya. Nurdin puas sekali dengan hasil perlakuannya itu. Lalu, dia mengambil beberapa lembar tissue di kotaknya yang terletak dekat persneling mobilnya. Dengan penuh kelembutan, dia mengelap bekas air liurnya di kedua payudara Ummu Afra dan kedua putingnya sambil sedikit meremas dan memainkannya. Birahi Ummu Afra makin meningkat karenanya. Kini, kedua payudaranya sudah kering dan bersih. Namun, ukurannya sedikit membesar karena masih ada sisa ASI yang akan segera keluar dari kedua putingnya.19107Please respect copyright.PENANAxWvbcVCHHj
19107Please respect copyright.PENANApRJXh075fJ
Ummu Afra khawatir karena hal itu. Melihat itu, mata Nurdin semakin mesum melihatnya. Ingin sekali ia menyusu pada kedua putingnya. Tapi bagaimana caranya itu yang ia pikirkan sekarang yang berpacu dengan waktu agar ASI itu yang akan segera menyembur keluar. Akhirnya ia menemukan ide. Lalu, ia mengambil sebuah alat pemerah susu sapi yang sudah dimodifikasi dari kantung plastik di bagian kursi depan. Kedua ujungnya mirip alat penghisap ASI pada kedua payudara manusia. Di bagian tengah ada pompa kecil untuk mempercepat tarikan air susu dan di ujung lainnya ada sedotan agak besar sedikit lebih kecil daripada ukuran mulut manusia.19107Please respect copyright.PENANALZy2mXptSl
19107Please respect copyright.PENANAoSKfS3VXpz
Nurdin lalu segera memasangkan kedua ujung alat pengisap itu pada kedua puting Ummu Afra dan memasukkan ujung sedotan yang satu ke mulutnya sendiri serta tangan kirinya menahan bagian tengah alat itu agar tidak jatuh. Tangan kanannya lalu menekan tombol "ON" dan alat itu segera bekerja menarik kedua puting Ummu Afra agar segera mengeluarkan isinya. Tangan kanan Nurdin pun tidak tinggal diam. Diremas dan diperasnya dengan kuat kedua payudara Ummu Afra secara bergantian seperti memerah susu sapi dari puting dan kelenjar payudaranya. Hal itu bertujuan agar mempercepat prosesnya dan air susu cepat keluat dan lebih banyak.19107Please respect copyright.PENANADedTKavKuV
19107Please respect copyright.PENANAIFlFeILlfW
Mendapat perlakuan seperti itu, Ummu Afra terkejut. Baru kali ini kedua payudaranya dan ASI nya dipijat & dihisap oleh alat dan tangan manusia sekaligus. Ia berdebar-debar menanti prosesnya. Namun, ia lega karena ASI yang membebani kedua payudaranya akan segera keluar.19107Please respect copyright.PENANAuPs040fYnw
19107Please respect copyright.PENANAEpOp4MX4P3
Tidak lama kemudian,19107Please respect copyright.PENANA7pvm6gn8Av
19107Please respect copyright.PENANAp1uIErz3tH
"Ccrrtt... ccrrrttt... ccrrttt...", suara ASI Ummu Afra yang dihisap alat itu mengalir melalui selang plastiknya hingga disedot oleh Nurdin. Begitu leganya kerongkongan Nurdin dialiri ASI itu. Tenaganya seolah pulih kembali. Namun, dia tidak serakah. Saat merasa ASI yang dihisapnya tinggal sedikit lagi, Nurdin segera mematikan tombol alat itu. Tangan kirinya segera membalikkan ujung sedotan alat itu dan mengarahkannya ke mulut Ummu Afra. Tangan kanan Nurdin masih meremas bergantian kedua payudaranya. Ummu Afra mengerti dan langsung membuka mulutnya dan mengulum sedotan itu dan tangan kanannya menahan bagian tengah alat itu. Nurdin lalu menyalakan kembali alat itu.19107Please respect copyright.PENANAFv2U39P3yr
19107Please respect copyright.PENANAqIIUpgeoCl
"Crrt... crrrt..", suara ASI yang kembali mengalir dan membasahi kerongkongan Ummu Afra. Ia merasa lega rasa hausnya telah hilang sekaligus kedua payudaranya kembali ke ukuran normal karena ASI nya telah keluar semua untuk sementara ini.19107Please respect copyright.PENANAcGZRYuZJoZ
19107Please respect copyright.PENANApsUIlIzMuu
Nurdin lalu segera mematikan alat itu, melepaskan ujung sedotan dari mulut Ummu Afra dan kedua alat penghisapnya dari kedua putingnya. Dia lalu membersihkan kedua puting itu dengan tissue kering sambil sesekali meremasnya lembut dan menyeka bekas air liur dan ASI di bibir dan mulut Ummu Afra dengan tissue yang sama. Lalu Nurdin terdiam sejenak. Tanpa diduga sebelumnya, tiba2 Ummu Afra segera melucuti kemeja dan kaus dalam Nurdin dan menekan-nekan, meremas-remas dada bidangnya serta sesekali menggigit kedua puting kecil Nurdin. Diperlakukan seperti itu, membuat Nurdin kelojotan.19107Please respect copyright.PENANAO91kFCNaYX
19107Please respect copyright.PENANA63xiN7Y9kE
"Ah, ah, ehm, oohhh., Maannntaappp, Dik Rizka.", desah Nurdin keenakan.19107Please respect copyright.PENANAjo38uO1b1e
19107Please respect copyright.PENANAPqEE1GCO4V
Ummu Afra lalu memelorotkan celana panjang dan membuka kolor Nurdin juga. Tampaklah kontol Nurdin yang tegang maksimal dengan urat2 kehijauan menghiasinya. Meski lebih kecil ukurannya dibanding kontol suaminya, baginya itu lebih menggairahkan karena ujungnya yang lebih lancip. Tanpa buang waktu, Ummu Afra melakukan blowjob. Ia memasukkan kontol itu hingga hampir menyentuh pangkal kerongkongannya. Dimaju mundurkannya kontol itu sambil sesekali digigitnya kecil.19107Please respect copyright.PENANAKSckRDglTg
19107Please respect copyright.PENANAKawkoYk14k
"Aahhh.. Ooohhhhh... Ter.. terrussinn, Diikkk.", seru Nurdin megap2 sambil megang kepala Ummu Afra yang masih terbungkus jilbab lebar. Sementara itu, di luar sudah turun hujan deras dan disertai angin lumayan kencang. Semakin tersamarlah permainan sex mereka dari luar.19107Please respect copyright.PENANASgLJHceVG1
19107Please respect copyright.PENANAaMkwVMqWiQ
Ummu Afra juga semakin cepat melakukan blowjob disertai dengan remasan kuat kedua tangannya pada kedua biji pelir Nurdin. Merasa kontolnya semakin menegang, Nurdin makin merapatkan kepala Ummu Afra pada benda panjang itu. Dan..19107Please respect copyright.PENANA92d0Jwbqy4
19107Please respect copyright.PENANAA7WsBrxymN
"Crot... crot...croot." bunyi air sperma Nurdin yang masuk ke dalam mulut dan kerongkongan Ummu Afra. Dia tampak menikmatinya. Lalu, Ummu Afra segera melepas kontol itu dari mulutnya setelah Nurdin melepas kepalanya. Lalu, dia segera menampung sisa ceceran sperma Nurdin dengan kedua tangannya yang dibentuk seperti wadah kecil. Nurdin yang melihat itu pun mengerti dan membuka lebar mulutnya dan air sperma dari tangan akhwat itu mengalir bebas ke dalam mulut dan kerongkongan Nurdin.19107Please respect copyright.PENANAuUECfJRtgW
19107Please respect copyright.PENANA3yKduroave
"Hm, nikmatnya.", gumam Nurdin puas.19107Please respect copyright.PENANACILw4YEBTF
19107Please respect copyright.PENANABWseWkSHLd
Lalu, Nurdin mendorong tubuh Ummu Afra ke belakang dan melepas rok panjang yang menyatu dengan jubah longgarnya hingga terlepas semua ke bawah. Dipelorotkannya celana panjang tipis dan celana dalam Ummu Afra hingga lepas. Namun, kaus kakinya tidak ia lepas. Sensasinya meningkat melihat akhwat di depannya hampir telanjang dan hanya memakai jilbab lebar dan kaus kakinya saja. Dipegangnya kedua paha Ummu Afra dan diarahkannya ke atas agar memudahkan mulutnya mencapai vagina Ummu Afra. Lalu, dijilat2nya vagina Ummu Afra sambil menghisap cairan cintanya. Sebelah tangannya ikut meremas2 vagina itu sambil tangan satunya menahan sekaligus kedua paha Ummu Afra. Dua jari sekaligus ikut menojos maju mundur memek Ummu Afra hingga cairannya makin banyak keluar. Dengan mulutnya, Nurdin meminum semua air cinta itu. Ditekan2 dan dipelintir juga kelentitnya dengan kedua jarinya.19107Please respect copyright.PENANAkTaCbSu7qI
19107Please respect copyright.PENANAjEVkw2R3jq
"Aauowhh.. Hhhh.. Aaahhh.. Oooohhh., Ter.. teerrussin., Mmaass.", racau Ummu Afra dengan binalnya yang akan segera orgasme lagi.19107Please respect copyright.PENANAyvCw3Lylpr
19107Please respect copyright.PENANANbltA6Pxrw
"Ssrtt.. ssrttt...", bunyi sisa air cinta dari vagina Ummu Afra yang lagi2 habis diminum Nurdin.19107Please respect copyright.PENANA2sSXvuYRiJ
19107Please respect copyright.PENANAT1tOSgpUdx
Setelah itu, Nurdin segera menurunkan kedua paha Ummu Afra. Dia lalu segera menggeseka-gesekan kontolnya di bagian luar vagina Ummu Afra. Siap untuk memasukkannya ke dalam vagina itu yang makin berkedut-kedut.19107Please respect copyright.PENANACh6lydh0ho
19107Please respect copyright.PENANA3quoUVgRmM
"Anti siap ana masukkan ini, Dik Rizka?", tanya Nurdin dengan mesumnya.19107Please respect copyright.PENANAySID3LqOOD
19107Please respect copyright.PENANAodIf8tKfa5
"Kapan pun ana siap, Mas Nurdin. Cepat anta masukkan sekarang.", jawab Ummu Afra bergairah.19107Please respect copyright.PENANA2BINt2jl3O
19107Please respect copyright.PENANAx7IROjXGZc
Saat Nurdin, akan memasukkan kontolnya terdengar suara notifikasi pesan dari smartphone di saku celananya.19107Please respect copyright.PENANAmY75uKGMqT
19107Please respect copyright.PENANA8xY4dAqqE9
"Huh, siapa lagi ini? Mengganggu keasyikan orang aja.", gerutu Nurdin kesal.19107Please respect copyright.PENANAEhnm64hZMa
19107Please respect copyright.PENANAAYCehywqbL
Karena penasaran, ia lalu merogoh smartphone dari saku celana panjangnya dan membaca pesan di dalamnya.19107Please respect copyright.PENANAIjKOdWFqai
19107Please respect copyright.PENANA8h3PCTuT1k
"Nurdin, kenapa kamu berulang kali kutelepon tidak diangkat2? Ke mana saja dan sedang apa? Ayo cepat segera ke kantor sekarang. Kita akan rapat mendadak bersama para kepala bagian, komisaris, dan perwakilan karyawan bank. Karena indeks mata uang nasional sekarang sedang mengkhawatirkan. Harus tiba setengah jam lagi di sini. Kalau tidak, kamu kupecat atau kumutasi ke luar kota yang jauh. Bagaimana?",19107Please respect copyright.PENANAAWoGvEcGDE
19107Please respect copyright.PENANALZ24PIMHd1
Begitu bunyi pesan yang tampak marah dan mengancam tersebut. Mendadak, wajah Nurdin jadi pucat. Itu sms dari Pak Broto, direktur bank tempatnya bekerja. Dia tahu tabiat atasannya yang tegas, keras kepala, dan tidak main2 dengan ucapan dan tindakannya. Namun itu demi kemajuan perusahaannya dan kepentingan para karyawannya juga. Tadi Nurdin hanya men-sillent kan suara panggilan telepon dan lupa melakukan hal yang sama pada suara notifikasi pesannya. Lalu dengan ketakutan, ia membalas pesan bosnya itu.19107Please respect copyright.PENANAwNewShY0zZ
19107Please respect copyright.PENANAOfFoaMK84b
"Baik, Bos. Maaf saya tadi sedang belanja di swalayan. Segera saya ke sana dengan cepat. Mohon ditunggu."19107Please respect copyright.PENANA7sdh0z3ev7
19107Please respect copyright.PENANAtyonNUAK4Y
Lalu, ia segera menarik lagi kontolnya dari bibir vagina Ummu Afra.19107Please respect copyright.PENANADMPeNHHjAt
19107Please respect copyright.PENANAqb2UdfnoGz
"Maaf, Dik Rizka. Saya harus segera ke kantor. Ayo segera rapikan pakaian kita masing2.", seru Nurdin dengan sendu. Padahal ia ingin segera menuntaskan ronde final ini.19107Please respect copyright.PENANA2cPBRoPiEP
19107Please respect copyright.PENANA4KaojdAsXO
"Hm, baiklah, Mas Nurdin. Lain kali saja, ya.", bilang Ummu Afra agak kecewa namun lega karena vaginanya tidak jadi ditusuk dengan kontol Nurdin.19107Please respect copyright.PENANAGmTs64of1v
19107Please respect copyright.PENANAMcHKd15r7Y
Lalu, mereka berdua segera membersihkan berbagai cairan yang dihasilkannya dan mengeringkan tubuh mereka dengan banyak tissue. Dengan cepat mereka kembali memakai pakaian dalam dan luar mereka serta merapikan sekedarnya. Lalu, Nurdin segera pindah ke kursi supir setelah melipat kursi di sebelahnya. Ummu Afra diajak Nurdin duduk di sebelahnya dengan alasan sabuk pengaman di kursi belakang sedang rusak. Ummu Afra menurutinya karena ia berpikir Nurdin akan memacu mobilnya dengan kencang jadi mereka berdua harus memakai sabuk pengaman.19107Please respect copyright.PENANAG1jUjCCW0W
19107Please respect copyright.PENANAKO2woWNEZd
Setelah mereka siap, Nurdin lalu segera men-starter mobilnya dan mendorong rem tangan serra menginjak kuat pedal gasnya. Dengan cepat ia membanting stir mobilnya ke kanan. Walau khawatir, Ummu Afea tetap berusaha tenang karena yakin dengan kemampuan Nurdin mengemudi.19107Please respect copyright.PENANARZV6bi5pxQ
19107Please respect copyright.PENANA7bKfibKiai
Mobil Nurdin lalu melewati jalan kecil di tengah lapangan parkir itu dan melewati pos satpam yang tampak sepi karena para satpam sedang berteduh karena hujan deras ini. Saat akan melewati portal otomatis, Nurdin segera mengklakson penjaga portal sekaligus petugas parkir resmi supermarket itu. Ummu Afra kaget mendengarnya. Petugas di dalam pos jaga keluar itu terkejut namun segera membukakan portal itu dan mempersilahkan Nurdin keluar karena sebelumnya dia memakai kupon paket yang digesek di mesin sensor saat dia memasuki tempat parkir ini sebelumnya. Mobil Nurdin dengan wiper naik turun menyapu tetesan air hujan di kaca depannya dan roda2nya melaju kencang di jalanan ibukota yang tampak agak lengang karena belum banyak kendaraan keluar dari kantor, sekolah, dan kampus. Rupanya belum waktu puncak jam pulang.19107Please respect copyright.PENANAJuU6yHvQFC
19107Please respect copyright.PENANAOufab7OUP3
Saat melihat ada terowongan Casablanca ratusan meter di depannya, mendadak Nurdin memperoleh ide untuk menuntaskan hasrat seksualnya. Penisnya masih menegang dan akan segera menumpahkan isinya.19107Please respect copyright.PENANA0S1dC0nyuh
19107Please respect copyright.PENANAjbPIUA2NIh
"Dik Rizka, cepat buka rok panjang dan celana dalammu. Ana akan menuntaskan dengan cepat bagian akhir yang tertunda tadi.", seru Nurdin seraya melepas resleting celana dan melepaskan kolornya hingga mencuatlah penisnya yang menegang.19107Please respect copyright.PENANAg99dHsPZsp
19107Please respect copyright.PENANATDYiK4PoBW
Ummu Afra yang tampak kaget mendengar perkataan dan melihat sikap Nurdin itu.19107Please respect copyright.PENANAXAxpLsPoxF
19107Please respect copyright.PENANASany9tfjFC
"Ta.. tapi ini di tempat umum, Mas. Ana takut ketahuan. Lagipula anta sedang menyetir sekarang. Tidak apa2kah?", seru Ummu Afra khawatir.19107Please respect copyright.PENANAwXb6VnKZpW
19107Please respect copyright.PENANApTq0ghteDc
"Gpp, Dik Rizka. Saya sudah perhitungkan itu. Asal anti bantu ana juga. Atau mau saya kirim sekarang itu ke situs2 video porno terkenal?", ancam Nurdin dengan serius dan tegas.19107Please respect copyright.PENANAaahCZDuikx
19107Please respect copyright.PENANARszI8G1IJ8
"Ba... baiikllahhh, Mas Nurdin. Ana menurut saja", tanggap Ummu Afra pasrah dan agak takut. Ia lalu menarik rok panjangnya ke atas dan memelorotkan celana panjang tipis dan celana dalamnya sambil agak berdiri untuk memudahkannya. Ia pun melepas sabuk pengamannya.19107Please respect copyright.PENANA1AZXmkRHSn
19107Please respect copyright.PENANAnbX7zHof4r
"Ayo, sini, Dik. Langsung masukkin aja", seru Nurdin sambil menunjuk ke pangkuannya.19107Please respect copyright.PENANAhAS98CaW8C
19107Please respect copyright.PENANAIgwDLewbTZ
"Oke, Mas.", jawab Ummu Afra patuh.19107Please respect copyright.PENANAnWTi7rdDyK
19107Please respect copyright.PENANAHl5u4DsI53
Lalu, ia segera pindah ke arah pangkuan Nurdin yang masih mengemudikan mobilnya. Ia menyerong ke kiri, sedangkan Nurdin menyerong ke kanan agar masih bisa melihat situasi jalan di depannya. Dengan perlahan-lahan ia agak membuka pantatnya sehingga lubang vaginanya mulai dimasukki oleh penis Nurdin yang mengacung kuat itu.19107Please respect copyright.PENANAQ5gbfbyMhD
19107Please respect copyright.PENANAkaXbsiahIL
"Ah, ehm, oohh.", racau Ummu Afra dan Nurdin berbarengan saat kedua alat kelaminnya saling bergesekkan di dalamnya.19107Please respect copyright.PENANAPq8ZIEzNLt
19107Please respect copyright.PENANAIHpPlsjqST
Karena dinding vagina Ummu Afra sudah licin akibat cairan cintanya maka "Blleess". Penis atau kontol Nurdin masuk semuanya ke dalam liang senggamanya. Tepat saat mobil Nurdin sudah masuk ke bagian awal terowongan Casablanca.19107Please respect copyright.PENANAaSfkaH4djq
19107Please respect copyright.PENANAfpR2K9L6Yn
"Aahh.. Ooohhh.", desah keduanya berbarengan.19107Please respect copyright.PENANAyPEoCvDQWQ
19107Please respect copyright.PENANAO4xJGFbMAi
Ummu Afra sangat malu melakukan hal tabu ini di dalam mobil dengan yang bukan mahramnya di tempat umum. Namun, untunglah keadaan terowongan ini agak gelap dan sedikit berkabut dan jalannya sedikit tergenang banjir. Banyak pengemudi mobil dan motor yang fokus memandang ke delan dan konsentrasi memacu kendaraannya masing2. Apalagi bila tidak hati2, kendaraan bisa tergelincir, bertabrakan dengan kendaraan lain, dan terjadi kecelakaan fatal. Di daerah ini memang rawan kecelakaan karena keaadaan terowongannya yang gelap, jalan kurang rata dan agak berlubang serta agak angker. Hal itulah yang membuat Ummu Afra lega. Hanya lampu sorot depan kendaraan yang menyala sebagai pemandu dan lampu belakang dan sen agar pengendara kendaraan di belakang waspada. Lampu dalam mobil Nurdin menyala namun berhasil ditutupi dengan gorden kecil di samping kiri kanan pintu depan sedangkan ada gorden yang menutupi kursi depan dan belakang serta di jendela kiri kanan belakang dan paling belakang tertutupi warna kaca yang gelap.19107Please respect copyright.PENANAawzAvWmcIR
19107Please respect copyright.PENANAotWLIXgE5S
"Ayo, sekarang naik turunkan tubuhmu agar cepat beres, Dik Rizka.", perintah Nurdin sambil tangan kirinya memegang perut Ummu Afra agar tidak jatuh. Tangan kanannya masih sibuk memegang stir kemudi. Untunglah ia bisa mengendarai pelan2 mobilnya karena di bagian pertengahan terowongan banyak kendaraan mulai pelan2 lajunya karena banjir mulai tinggi dan mulai macet antriannya.19107Please respect copyright.PENANAg2yzFpXE6E
19107Please respect copyright.PENANA2x8J7cKjlu
"Siap, Mas Nurdin.", sahut Ummu Afra dan mulai menaikturunkan tubuhnya. Vaginanya memompa kontol Nurdin yang makin berdenyut2. Dinding vaginanya banyak memijit2 dan cairan cintanya mulai mengguyur kontol Nurdin. Hal ini berlangsung berulang selama beberapa menit.19107Please respect copyright.PENANAvcbtDDZXDc
19107Please respect copyright.PENANAwA9dXa7CdS
"Aahh, ehm, oohhh... uuoowwhhh.", gumam pelan mereka berdua menikmati, khawatir ada pengendara lain yang mendengar atau melihatnya.19107Please respect copyright.PENANA477CWCjR8t
19107Please respect copyright.PENANARxmI8IjVHI
"Aahhh, aannnaaa mmaauuu ssaammppaaii, Maasss.", desah Ummu Afra keliyengan.19107Please respect copyright.PENANA8rDFdQyTgt
19107Please respect copyright.PENANAKbAw0NqGJR
"Ooohhh, aannna jjuuggga, Diikkk", desis Nurdin kelojotan karena penisnya makin tegang.19107Please respect copyright.PENANALx7G7ZqmiM
19107Please respect copyright.PENANAN3MzHbv2G9
Dan,19107Please respect copyright.PENANAguusqIWOVq
"Ssrrtt... ssrrtt. ssrrrtt", bunyi air cinta Ummu Afra menyembur menandakan orgasmenya lagi.19107Please respect copyright.PENANAYcFumESOL4
"Ccroottt. . croott..crot.", suara tembakan sperma Nurdin di dalam vagina mendekati rahim Ummu Afra.19107Please respect copyright.PENANA2mEmECWiDC
19107Please respect copyright.PENANAxhRqfjmtDN
"Aahhh, leganya", seru mereka berbarengan.19107Please respect copyright.PENANArnGkns0mWq
19107Please respect copyright.PENANA8GI7LJxgF9
Lalu, Ummu Afra segera menaikkan tubuhnya dan melepaskan kontol Nurdin yang belepotan air cinta dan sperma. Ummu Afra segera membersihkan dan mengeringkan kontol itu dengan tissue kering, sedangkan tangan kiri Nurdin membersihkan dan mengeringkan vagina Ummu Afra dengan tissue. Mereka berdua lalu memakai pakaian dalam dan bawah mereka sehingga kembali tertutup. Tepat saat itu , mobil mereka keluar dari terowongan Casablanca dan Nurdin langsung menyalip beberapa mobil dan motor di depannya karena lalu lintas di depannya mulai lancar.19107Please respect copyright.PENANAKmDDm6ecOB
19107Please respect copyright.PENANASaqhObDNfr
"Terima kasih, Dik Rizka. Ini DVD video pornonya. Tapi kapan2 anti layani ana lagi karena ana masih butuh dan masih ada file videonya di internet. Oke?", tawar Nurdin sambil tersenyum gemas seraya menyerahkan DVD porno itu kepada Ummu Afra.19107Please respect copyright.PENANATcKhBSS2Dv
19107Please respect copyright.PENANAZSZu5qcTQt
"Ya, baik, Mas.", jawab Ummu Afra tersenyum kecut seraya menerima DVD itu. Rupanya penderitaan masih belum berakhir baginya untuk sementara.19107Please respect copyright.PENANAivfftAatGY
19107Please respect copyright.PENANAUderNOxF0k
Nurdin segera mengantar Ummu Afra hingga tiba di rumahnya di Pejompongan. Ummu Afra pun bergegas turun sambil membawa barang2 belanjaannya setelah mengucapkan terima lasih dan salam seadanya kepada Nurdin. Lalu dia masuk ke dalam rumahnya, menguncinya dari dalam, dan segera masuk kamar pribadinya. Untung saja suaminya belum pulang dari kantor dan bayinya serta mertuanya masih ada keperluan di rumah saudaranya. Langsung saja ia merebahkan dirinya ke atas kasur sambil sedikit air matanya mengalir karena merasa mengkhianati lagi Mahmud, suaminya. Namun, ia juga tersenyum kecil karena mendapatkan pengalaman sex luar bisa dari Nurdin. Itu hanya berlangsung sebentar dan ia pun tertidur. Sementara itu, setelah membalas salam dari Ummu Afra dengan senyum penuh arti, Nurdin segera memacu cepat mobilnya ke arah bank tempatnya bekerja yang lumayan dekat dari daerah itu. Walaupun mulutnya tertawa tapi wajahnya agak sendu karena merasa mengkhianati Ummu Aisyah, istrinya. Untungnya, sekarang sedang bertugas sebagai dokter tamu di luar kota. Namun, itu tidak berlangsung lama karena ia tiba di kantornya 2 menit sebelum rapat dimulai dan tiba di ruang rapatnya tepat waktu sehingga bosnya dan para rekan kerja yang lain bisa memaklumi dan langsung memulai rapatnya. Seolah2 tidak tampak efeknya dari kejadian seksual yang dilakukan sebelumnya. Tampak seperti hari-hari biasanya.19107Please respect copyright.PENANAn41bzaOWs6