Tertulis, Mileva Aldrien. Lahir di Lands End, California, 16 Mei lalu, tahun 1993.
Biarku analisis; Mileva, bagiku, adalah abu. Perpaduan antara hitam dan putih, pudar memudar. Bukan baik atau jahat. Namun imbang, netral: tidak mutlak baik, tidak juga mutlak jahat.264Please respect copyright.PENANAB0MXgD6xuY
Saat matahari pagi menyapa, ia tersenyum, tanda bahagia. Tidak ada lagi momen menyaksikan matahari terbit atau tenggelam. Sampai langit berputar untuk bertemu malam, hal yang tertumpuk memuai menjadi tangis yang lumpuk. Oh malang.264Please respect copyright.PENANAGBbKtVk2uB
Di dalamnya: satu otak, jutaan cakap. Tergambar alam semesta: banyak isinya. Ada burung kicau-kicau dalam benak, ada kepala buntung di ujung semak, ada babi hutan yang diternak, sampai opseter yang melecut anak-anak.264Please respect copyright.PENANAxX6mqBMuGb
“Ayah, tadi aku lihat seorang wanita mati tergilas kereta troli.”264Please respect copyright.PENANADZ1a2OK2nL
“Ayah, tadi aku mendengar seorang jenderal berkata besok akan kiamat.”264Please respect copyright.PENANAtMyjyNknUl
“Ayah, tadi ada kakek tua mengetuk jendela kamarku, dia membawa jam dinding dan batu nisan bunda.”264Please respect copyright.PENANAq44y5z3FBn
Sekali lagi, malang. Otaknya patah dan sudah menjadi kepingan. Satu persatu hilang tercerai: mimpi dan harapan. Tubuhnya membiru, banyak bisik yang meluru. Ini hanya Mileva, si penari dalam langit abu. 264Please respect copyright.PENANAuhkLclw5Gy
264Please respect copyright.PENANAt4RJRRyU4x
264Please respect copyright.PENANA9OQUaQTkcM