×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Perjalanan Itu
G
2.1K
0
0
298
0

Lorong sekolah yang dipenuhi oleh murid murid yang sedang jam istirahat, sibuk dengan aktivitasnya masing masing, bermain gitar, ngobrol satu sama lain, juga ada yang cuma duduk saja dj lorong lorong sekolah itu.

Kevin rizki pratama namanya, ia seorang siswa yang dikagumi di SMA nusa bangsa, karena parasnya yang membuat mata yang memandangnya sangat senang, serta kepintarannya yang menjadikannya siswa berprestasi di sekolah dan mendapatkan beasiswa.

Tapi dalam prestasinya itu dia juga termasuk orang yang sombong akan prestasinya sehingga tidak banyak juga yang tidak senang dengannya.

Suatu pagi dimana hari itu adalah pengumuman murid berprestasi SMA nusa bangsa, hari itu berbeda dengan hari hari sebelumnya saat nama Kevin tidak di sebutkan lagi dalam daftar nama anak berprestasi melainkan nama Cantika Putri Lestari.

Semua kaget terutama kevin yang sudah sangat percaya diri namanya akan disebutkan lagi pada tahun ini, ternyata tidak, kevin yang memiliki rasa kesal akibat namanya tidak disebutkan lagi langsung menghampiri cantika di kelas 11 ips 4, walaupun jarak kelas mereka jauh karena kevin merupakan anak 11 mipa 1.

“Apa maksud lo ngambil posisi gue?,” sambut kevin dengan kesal.

“Ambil posisi lo?,” jawab cantika dengan kebingungan.

Bagaimana tidak bingung, yang sebelumnya cantika sama sekali tidak pernah menyapa kevin, malah tiba tiba ia menghampiri cantika ke kelasnya.

Cantika Putri Lestari merupakan salah satu siswi yang cantik serta pendiam yang hanya main di kelas, tidak heran para siswa lain tidak mengenal dirinya, tetapi di balik sisi pendiamnya itu dia mmepunyai otak yang Cerdas yang tidak kalah cerdas dengan kevin.

Kevin yang mendatangi kelas cantika dengan brutal pun minta kejelasanan dengan meminta cantika bertemu dengannya di cafe samping sekolah, setelah pulang sekolah tiba.

Waktu pulang pun tiba, kevin yang tidak sabar ingin meminta kejelasan kepada cantika pun berlari dari kelas hingga gerbang sekolah, sedangkan cantika yang masih piket kelas hanya sibuk memikirkan piket kelasnya. 

Kevin sudah menunggu hampir 20 menit, barulah cantika datang.

“kok lo lama banget si kan gue bilang sehabis pulang sekolah langsung ke cafe ini, gue udah lama ni nunggu sampai berdebu kali disini,” sambut kevin dengan kesal lagi Ketika cantika telah duduk di depannya.

“oke biar gak banyak omongan, langsung aja apa maksud lo bisa bisanya gantiin posisi gue di siswa beprestasi di SMA kita?” lanjut kevin.

“oooo, jadi lo teriak teriak bilang ngambil posisi itu, karena gue gantiin posisi lo di siswa prestasi SMA kita,” jawab cantika dengan santai

“hahahhahaha lucu yaa,” lanjut cantika.

“apanya yang lucu cepat lo jawab, gue gak ada waktu bahas Panjang lebar sama orang yang curang kayak lo,” jawab kevin.

“curang apanya? Lo pikir lo aja yang bisa dapatin siswa berprestasi itu, semua orang juga bisa kali apalagi kalau diam mau berusaha gimana si lo itu aja gak bisa mikir,” jawab cantika dengan kesal

Kevin pun kaget mendengar jawaban dari cantika karena yang ia tau cantika merupakan murid yang pendiam di sekolah, tetapi kok sekarang berani menjawab pertanyan dengan tegas seperti itu. 

Bagaimana tidak kesal karena siswa berprestasi tidak hanya bisa didaptkan olehnya saja, cantika juga memiliki kesempatan untuk mendapatkannya, apalagi cantika juga termasuk siswi  cerdas di sekolah.

Selain cerdas cantika juga sangat mengharapkan beasiswa untuk siswa beprestasi iuntuk siswa beprestasi itu karena orang tuanya tidak sanggup lagi membiayai sekolahnya sedangkan dia masih sangat semangat dalam menjalani sekolahnya tersebut, oleh karena itu ia giat belajar demi mendapatkan beasiswa tersebut.

Setelah mendengan penjelasan yang diberikan cantika kevin pun terdiam dan dia sadar, karena dia termasuk dari keluarga yang berkecukupan tetapi malah sombong dan tida menerima bahwa ada yang lebih pantas mendapatkan beasiswa tersebut dibandingkan dirinya.

“ooo, ceritanya gitu, maaf ya gue gak bermaksud buat lo sedih gini,” ucap kevin merasa bersalah.

“gimana kalau gini aja, mulai saat ini kita saling membantu dan belajar bareng yukk biar gue nyamperin lo setiap jam istirahat ke kelas lo,” ujar kevin dengan nada senang

“wahh bole juga tu, yukk,” jawab cantika dengan nada riang

Walaupun kevin kaget dengan jawabannya Cantika, karena Cantika dikenal dengan orang yang tidak mudah dekat dengan orang lain, tetapi karena tujuannya positif jadi Kevin juga mikir positif saja.

Setelah kejadian di cafe sebelah sekolah itu, mulai hari itu Kevin sering menghampiri Cantika ke kelasnya buat belajar bareng di perpustakaan, sampai teman teman Cantika heran, yang biasanya Cantika hanya di kelas malah sekarang jarang nampak di kelas, seiring berjalannya waktu yang dilalui mereka setiap harinya makin dekat dan sudah seperti sahabat.

Seiring berjalannya waktu sudah terlewati 2 kali pengumuman siswa berprestasi dan pada saat pengumuman mereka sama sama dinyatakan sebagai siswa yang berprestasi karena peraturan sekolah sudah berubah, tidak hanya satu yang menjadi siswa prestasi melainkan ada dua yaitu kategori cewe dan cowo.

Mendengar informasi tersebut Kevin dan Cantika makin semangat untuk belajar bersama dan melakukan kegiatan bermanfaat bersama dan tibalah dimana hari terakhir mereka mendengarkan pengumuman siswa berprestasi yang membuktikan mereka telah duduk dipenghujung kelas 12.

Walaupun mereka sudah kelas 12, predikat siswa dan siswi beprestasi tidak pernah lepas dari genggaman mereka, tahun terakhir ini masih mereka yang memegang predikat itu.

Kelas 12 merupakan akhir dari perjalanan mereka di SMA Nusa Bangsa dan juga akhir mereka bersama karena mereka memiliki tujuan yang berbeda, Kevin yang ingin kuliah di universitas ternama  di luar negeri, sedangkan Cantika yang ingin masuk Universitas Indonesia yang merupakan universitas yang bagus di Indonesia, karena perbedaan keinginan tersebut yang membuat diujung kelas 12 mereka jarang bersama lagi dan lebih sibuk dengan diri masing masing.

Tibalah dimana hari pengumuman kelulusan masuk universitas impian pun tiba, setelah pengumuman itu, ternyata mereka Sama sama dinyatakan lulus di univeritas impian mereka, yaitu Kevin di universitas luar negeri serta Cantika yang lulus di Universitas Indonesia, hari itu mereka bertemu dan sama sama memberikan selamat karena sama sama lulus di universitas impian.

Kevin yang akan keluar negeri pun juga pamit kepada Cantika karena akan berpisah lama dan akan jarang menghubunginya.

“walaupun kita berpisah dan jarang berkomunikasi tapi lo jangan pernah lupa ya sama gue,” ujar kevin.

“pastinya gue gak akan lupa secara kita sama sama berjuang demi masuk universitas impian kita ini jaga diri baik baik ya vin,” jawab Cantika.

“iya can, lo juga jaga diri baik baik walaupun lo tetap di negeri sendiri tetapi lo harus dapat teman yang baik, yang bisa buat lo lebih maju lagi dan juga lupain gue ya can,” lanjut kevin.

Setelah perpisahan yang terjadi itu Kevin dan Cantika menjalani kehidupannya masing masing, hingga hari kelulusan dari universitas pun tiba setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya Kevin pulang ke Indonesia dan menghadiri wisuda Cantika.

favorite
0 likes
Be the first to like this issue!

X