Namaku Wulan sekarang usiaku sudah menginjak 19 tahun.Aku memiliki 2 saudara,dulu saat berusia 5 tahun aku memilih tinggal bersama kakek dan nenek karna Mengingat kondisi mereka yang mulai sakit sakitan aku sangat menyayangi kakek dan nenek karna dari taman kanak kanak sampai maut memisahkan kami selalu bersama.Orang tuaku menyetujui keputusannku untuk tinggal bersama kakek dan nenek.Aku tinggal bersama kakek dan nenek.Kemudian 2 saudaraku tinggal bersama kedua orang tuaku.Untuk jarak dari rumahku kerumah nenek tidak terlalu jauh jadi setiap minngu orang tuaku bisa menjengukku kesana.Setiap hari aku dibangunkan,dimandikan,dipakaikan baju,disiapkan sarapan,di kunciran,dipakaikan sepatu sampai diantar sekolah oleh kakek.
Setelah 6 tahun di sekolah dasar aku melanjutkan sekolah ke sekolah menengah pertama 3 tahun kemudian aku melanjutkan lagi ke sekolah menengah atas.Hari demi hari aku jalani dengan penuh semangat bersama dua orang yang yang paling aku sayangi.
Pada tahun 2017 datuk sudah mulai sakit store sehingga menyebabkan munculnya berbagai masalah Kesehatan lain yang dapat membahayakan nyawanya gerak gerik kakek terganggu untuk ke kamar mandi saja harus dipangku.Setiap hari aku hanya bisa merawat kakek,membuatkan bubur untuk kakek dan menyuapi kakek.Aku berpikir jika dulu aku yang dirawat kakek sekarang waktunya aku merawat kakek.Sampai pada akhirnya suatu hari dunia ku terasa hancur semua berubah diawali dengan tahun 2019 Kakek meninggal karena sakit yang dideritanya aku ingat waktu itu di hari Selasa saat aku pulang sekolah bendera putih sudah berkibar di depan rumahku melihat itu Semua dihadapanku mataku sendiri rasanya sakit sekali. Pikiranku sudah entah kemana pria yang biasanya selalu berjuang untukku dan nenek tiba-tiba di hari itu ia harus pergi meninggalkan kami.Aku hanya bisa ikhlas dan mengantarkan kakek sampai ketempat peristirahatan terakhirnya.
Akhirnya aku tinggal berdua bersama nenek hanya dia yang aku punya.Suka duka kami jalani.Aku masih ingat permintaan nenek’’semoga nenek duluan yang pergi biar nanti datuk bisa biayain wulan sampai kuliah “namun takdir berkata lain kita cuman bisa berencana tapi tuhan yang menentukan jalan hidup kita.Kami menerima takdir allah dengan ikhlas.
Kemudian pada tahun 2021 Saya sudah tamat dari sekolah menengah atas nenek sangat mengharapkan cucunya menjadi seorang sarjana tapi dengan biaya yang tidak memungkinkan saya memutuskan untuk mencoba bekerja saja walaupun nenek tidak menyetujui hal ini,demi kehidupan kami yang sangat terbatas akhirnya nenek menyetujuinya
Ternyata sewaktu saya berkerja nenek kesana kemari mencari solusi agar cucunya bisa berkuliah.Nenek bertanya tanya kepada orang orang sekitar gimana caranya kuliah dengan beasiswa.Akan tetapi saya belum terniat untuk berkuliah karna memikirkan “jika nanti saya kuliah jauh dari nenek,siapa yang jagain nenek’Kemudian dengan support dari nenek saya memcoba untuk mendaftar kuliah.Setiap saat nenek bertanya”gimana pengumumannya jebol gak”.Aku selalu menjawab’’kalau tidak lulus aku bisa menjaga nenek disini,kalau lulus nanti siapa yang jagain nenek’’ ucapku sekalian menghibur pikiran nenek.Selanjutnya hal buruk kembali menimpa hidupku,tepat sebulan aku bekerja nenek jatuh sakit saya ingat pada malam Sabtu nenek sudah tidak lagi seperti biasanya keesokan harinya nenek mulai mendingan dan aku berpikir itu hanya Sakit biasa aku tetap melanjutkan pekerjaanku di hari selanjutnya.
Sampai suatu ketika saat keluarnya pengumuman pendaftaran kuliah sungguh tidak pernah terbayangkan sebelumnya kalau aku lulus perasaanku bercampur aduk antara sedih karna harus jauh dari nenek dan senang karna impian nenek mulai terwujud.Sesampainya dirumah aku langsung menyampaikan kelulusan tadi kepada nenek dia menangis terharu.Rasa senang dan bersyukur terpancar dari wajah nenek,tetapi ada beribu kegaduhan yang ada dipikirkan jika nanti aku berkuliah dan jauh dari nenek.Lalu nenek Kembali beristirahat dan aku masih melamun soal dilemma yang dihadapi ini.kemudian tanpa ada firasat sedikitpun bahwa malam itu malam terakhir kami tidur berdua karena melihat kondisi nenek yang baik-baik saja tanpa ada keluhan sakit.Pagi itu nenek terlihat baik baik saja jadi aku tetap melanjutkan pekerjaan sedikitpun firasat.
Tepat pada pukul 21.00 telepon ku berdering dan seseorang pria berbicara” Pulanglah dulu nenek hanya nanyain wulan “dia adalah ayahku anak bungsu nenek.Mendengar kabar dari ayah rasa cemas ku mulai tak karuan,aku bergegas pulang dan meminta izin kepada bos untuk pulang lebih awal.Sampai di rumah orang-orang sudah ramai berkumpul di rumah. Aku langsung menemui nenek yang sudah terbaring lemah “bimbing nenek biar dipermudah jalannya”ucap ibu-ibu yang ada di belakangku.Lalu aku hanya berdoa agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi lagi padaku selang beberapa lama kemudian ibu itu berkata” nenek sudah tidak sakit lagi,nenek sudah pergi “pecah tangisku rasanya tidak terima ini semua terjadi padaku,tahun 2019 aku kehilangan kakek dan ditahun 2021 kehilangan nenek.Aku hanya bisa memandangi wajah nenek yang berharap nenek bangun atau aku yang bermimpi.Saat itu pikiranku benar benar hancur hatiku terluka,tidak tau apa yang harus aku lakukan saat itu selain termenung memandangi wajah nenek yang sudah tiada.Dengan tubuh lemah,badan gemetar,serta hati yang sangat hancur aku memandikan nenek sampai mengantarkan nenek sampai ketempat peristirahatan terakhirnya.Setelah itu aku hanya bisa menangis dengan penuh kesedihan didepan makam nenek.Kemudian saya pulang kerumah dan mencoba menerima takdir allah.
Begitulah saat kau berada jauh kembali ke garis hidupmu, aku begitu ternganga sebab cahaya tak ada. Memang, tak pernah matahari tak terbit memeluk bumi. Tapi, bagi kita, kala berada jauh, keadaan begitu gelap dan sunyi tiba-tiba. Kita merasa begitu kehilangan. Kita merasa ada yang terenggut tanpa sengaja. Serasa ada yang tercerabut dari akar yang semula menghunjam jauh di tanah.
Pernahkah kau merasakan sesuatu yang biasa hadir mengisi hari-harimu, tiba-tiba lenyap begitu saja. Hari-harimu pasti berubah jadi pucat pasi tanpa gairah. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Kau pasti jadi kecewa seraya menengadahkan tangan penuh harap lewat kalimat doa yang tak putus-putusnya.Itulah yang aku rasakan saat ditinggal orang orang yang sangat aku sayangi.semua terasa hampa,sunyi sudah tidak ada lagi semangat dalam hidupku saat itu.Tapi aku harus bangkit dari kesedihan itu.Semua yang berasal dari tanah akan Kembali ke tanah.
Akhirnya aku kembali tinggal bersama kedua orang tua dan manjalankan amanah dari nenek untuk berkuliah berkat doa dari nenek aku bisa kuliah dengan beasiswa serta lulus dengan predikat cumlaude.Beberapa saat setelah lulus kuliah aku diterima disebuah lembaga pemerintah dengan gaji yang sangat lumayan.Hanya rasa syukur yang bisa kupanjatkan untuk semua jalan yang dipermudah allah.Aku tidak akan pernah bisa melupakan pahlawan hidupku mereka yang membelaku,yang menyayangiku,yang mendahulukan semua kepentinganku dari pada dirinya sendiri.
aku hanya bisa berdoa dan berziarah ke makam kakek dan nenek.