Pernah tidak kamu mendengar atau membaca kalimat ‘gak ada yang namanya sahabat antara cowok dan cewek’?

Waktu itu aku berpikir, hellodari milyaran orang yang hidup di bumi ini gak ada yang gak mungkin apalagi antara cewek dan cowok bisa sahabatan. Dan coba tebak apa reaksi orang-orang setelah mendengar responku?

Pandangan mereka menatapku dengan sinis seolah bilang orang yang belum berpengalaman urusan asmara mending diam saja seperti batu.

Aku mendengus kesal dan diam saja setelah itu.

Yah sayangnya, beberapa tahun kemudian mungkin aku akan meratap ke langit saat aku sendiri yang mengalami kejadian yang sama dengan kalimat itu.

Ini kisahku, Ethellia Zephyrine Denayara, seorang gadis yang sial (musuhnya Dewi Fortuna) ketika pertama kali mendapati syndrom my-first-crush.

Hello semuanya, perkenalkan namaku Gingers, yang akan menemani paraFairiesdi sini untuk mungkin bisa menikmati juga hal-hal juga aku pikir menyenangkan dan bissa membaginya kepada semua orang.

Semoga semuanya menerimaku dengan baik dan turut berpartisipasi terhadap buah pikiran yang aneh ini ya Fairies.

-Jika belum kenal siapa aku, lebih baik kau diam-

(Warning: Pergantian Judul "Semanggi 4 Daun" -> "The Wishing Leaves")

-Sebagian harapan itu tidak selalu berbentuk kebahagiaan-

Kali pertama Ah Jue bertemu dengan lelaki itu, Ah Jue memberikan tangkai semanggi empat daun itu tanpa sedikitpun merasa berat hati seolah-olah keberadaan semanggi empat daun itu tidaklah penting bagi kehidupannya. Selanjutnya kali terakhir Ah Jue bertemu dengan lelaki itu, malahan lelaki itu yang kemudian memberikan setangkai semanggi empat daun dengan sikap acuh tak acuhnya kepada Ah Jue.

Ah Jue menatap tangkai itu dengan suara rendah. “Itu tidak akan mengabulkan permohonan kali kedua.”

“Ini tangkai yang lain,” katanya masih acuh tak acuh.

Untuk pertama kalinya Ah Jue berpikir semanggi empat daun ini mungkin bisa mengabulkan permohonannya sebagaimana yang terus dibualkan oleh adik lelaki tampan itu dan juga teman sebangsalnya yang sering mengoceh sesuatu tidak penting yang bernama ‘keajaiban’.

“Aku berharap... Tuhan membiarkan aku mati dengan damai.”

Namaku Ethellia Zephyrine Denayara.

Umurku 21 tahun.

Dahulu aku pernah suka sama seseorang. Cowok yang sangat tampan yang akan membuatmu hampir mengeluarkan air liurmu tidak peduli apa. Sayangnya, cinta pertama itu sangat tidak berjalan mulus. Bisakah kamu membayangkan bagaimana cowok itu dengan kejam mengatakan kalimat buruk itu kepadaku? Hatiku yang serapuh kacah ini akhirnya pecah berkeping-keping. Tidak mampu menghadapi realita kejam dunia percintaan, aku memutuskan untuk melarikan diri.

Duh. Memang buruk deh. Semuanya pasti tertawa hanya saja tidak ada yang bisa dilakukan oleh gadis ini, oke? Sekarang hampir genap 4 tahun aku meninggalkan negara asalku dan belum pernah kembali.

Musim semi sampai ke musim gugur, aku menjalani hidupku yang ternyata masih membawa residu perasaan konyol ini sampai sekarang. Padahal aku berharap perasaan sakit ini akan hilang seiring waktu hanya sampai aku menyadari bahwa sampai sekarang entah aku yang belum bisa membuka hati atau karena aku masih enggan membuang perasaan ini.

Ketika aku menyadarinya sudah terlambat untuk memecahkan solusi. Hanya berharap suatu waktu akan menghilang dengan sendirinya.

Aku curiga Dewi Fortuna belum puas dengan kesialan yang aku alami dan belum memberikan keberuntungan kepadaku sampai sekarang.

Oh sial!

Jangan-jangan ada yang ngutuk aku?

Siapa yang sebenarnya polos? aku atau dia?

Atau akulah yang bodoh?

Cast: EXO

- Oh Sehun

- Kim Jongin/Kai

- Park Chanyeol

-Kris Wu

SUMMARY

Aster mati di bawah ketidakadilan dan membawa keluhan yang sangat dalam. Ketika dihadapkan kenyataan bahwa ia dilahirkan kembali, tiada satu pun rasa suka cita yang muncul. Bagi Aster itu hanya sebuah malapetaka. Bencana besar.

Oleh karena itu dalam hidup ini, satu-satunya alasan Aster menerima permainan takdir konyol ini supaya dia tidak lagi merasakan kembali penderitaan neraka itu. Jadi ia mencoba menahan ketika dipaksa nasib untuk membungkuk dan tercorengnya harga dirinya sendiri sebagai bayarannya.

Setidaknya ia masihlah pewaris Beiven yang terhormat. Ia akan menggunakan segala cara untuk berjuang. Apa saja bisa dilakukan untuk bertahan hidup. Untuk menghindari nasib malang itu. Agar dapat berpisah baik-baik dengan iblisitu.

Hanya untuk  berharap agar tidak pernah bersimpangan lagi dengannya setelah itu. Selamanya. Bahkan ketika ‘kehidupan lagi setelah kematian’ benar-benar ada.

●

Halo Fairies! Gingers membuat blog khusus hasil review-reviewaku untuk novel dan film. Apakah ada yang tertarik dengan cornerini?

Mari saling berdiskusi tentang cerita dan film bersama, Fairies ^^

Ditunggu ya ;)

Here i present to you, Fairies, my collection of short-stories for reminding you something.

Aster died under injustice and brought a very deep complaint. When confronted with the fact that she was born again, no joy arises. For Aster, it was just a disaster. A big disaster

Therefore in this life, the only reason Aster accepted this ridiculous fate game was that she no longer felt the misery of shell. So she tried to hold back when forced by fate to bend and tarnish her self-esteem as a payment.

At least she was still the honored heir of Beiven. She will use all means to fight. Anything can be done to survive. To avoid that unfortunate fate. In order to be able to part with good to that “Devil”.

Just to hope that they never cross with her again after that. Forever. Even 'life after death' really exists.