Nadia mula menutup daun pintu biliknya dari dalam. Baju kebaya hijau yang masih dibadannya mula dilucutkan satu persatu. Dan ikatan rambutnya yang ikal itu juga dilepaskan dari ikatan getah rambutnya.
Zul sedari tadi hanya kaku berdiri sambil melihat tubuh badan anak perempuannya itu dalam keadaan telanjang. Kain Pelikat Zul yang masih dibadannya kini dilucutkan dengan tangan anak perempuannya Nadia.
Nadia mula merangkul tubuh abahnya dan mula berbisik ketelinga abahnya.
"Malam ini aku milikmu. Boleh ka kau puaskan nafsu ku malam ini dan malam-malam seterusnya?"
Sambil mata Nadia mula menatap mata abahnya dengan dalam. Dan Batang Zakar abahnya itu mula dirocoh-rocoh dengan tangannya.
Zul hanya mengangukkan kepalanya sebagai tanda faham maksud anak perempuannya itu. Sambil melihat anak perempuannya itu tersenyum kepadanya. Satu senyuman yang sinis.
"Mari...duduk di katil tu sekarang..." Ajak Nadia dengan memegang tangan abahnya dan menuju kekatilnya. Dalam keadaan melutut, wajah Nadia kini mula menghadap dicelah kangkang abahnya.
"Slurpp...Slurpp... Slurppp... Umhh... Slurppp... Slurppp... Slurppp... Umhh... Slurppp... Slurppp... Slurppp... Slurppp... Umhhh.... Ahhh... Sedap...?" Tanya Nadia pada abahnya yang sedang mendesah-desah.
"Sedappp... Ahhh... Ahhh.... Sedap sangatt... Uhhh... Ahhh... Ahhh... Ahhh.... Sedapp... Nikmatt...Ahhh....Ahhh... Ahhh...." Jawab Zul pada anak perempuannya yang sedang mengulum-ngulum Batang Zakarnya keluar masuk dari dalam mulut.
"Slurppp... Slurppp... Slurppp... Umhhh... Besar batang kau... Slurppp... Slurpp... Aku suka Batang kau ni...Umhhh... Slurpp... Slurpp... Slurppp... Umhhh... Slurppp.... Slurpp... Ahhh.... Kau suka anak kau hisap batang kau ye jantan?" Goda Nadia sekali lagi pada abahnya yang sedang mengelus-ngelus kepala dan rambutnya dengan tangan dari atas.
"Yee... Ahhh... Aku suka... Sedap sangat rasanya...Ahhh... Ahhh... Ahhhh... Uhhh... Ahhh... Ahhh...Nikmatnya aku rasa sekarang...Ahhh... Ahhh... Ahhh... Ahhh...." Desah Zul sambil Batang Zakarnya menunjal-nunjal kedalam mulut anak perempuannya itu. Dan kepala anak perempuannya itu ditekan-tekan dengan tangannya pula.
Nadia yang faham rentak abahnya yang mula hendak terpancut itu. Mula berhenti dari meneruskan kulumannya kearah Batang Zakar abahnya itu.
"Kenapa berhenti?" Tanya Zul.
"Aku tahu kau lebih lagi. Masih awal untuk kau tewas sekarang."
"Sekarang jilat lubang puki anak kau ni pulak." Kata Nadia pada abahnya dan mula bangun dan menuju keatas katil.
Badan Nadia mula menyandar di kepala katil dalam keadaan terkangkang. "Jangan tengok, jilat... Jilat sampai aku puas pulak." Arah Nadia pada abahnya yang masih lagi duduk disebelahnya.
Zul hanya menurut segala kemahuan anak perempuannya itu. Akal Zul yang waras itu, kini sudah hilang dari dalam kepalanya. Bagaikan lembu dicucuk hidung.
Peha gebu anak perempuannya itu mula dielus-elus dengan tangannya. Dan lubang puki anaknya yang telah basah sedari tadi dilahap dengan mulut dan lidah Zul.
"Slurppp.... Slurppp... Slurppp... Slurppp... Slurppp... Umhhh... Slurppp... Slurppp... Ahhh.... Slurppp... Umhh... Banyak air puki kau Nadia.... Umhhh.... Slurpppp.. Slurppp...Slurpp... Umhhh... Slurppp...."
"Lagii... Jilat lagi... Uhhhh....Ahhh... Ahhh... Sedapp... Aku sukaa.... Ahhh... Jilat lagii... Hisap bijik kelentit aku.... Uhhh... Ahhh.... Ahhh.... Sedappp.... Ahhh.... Ahhhh.... Lagii... Lagiii... Jilat lagiii... Ahhh... Ahhh... Ramas tetek aku sekali.... Ahhh.... Sedapnyaaa.... Ahhhh... Ahhhh.... Ahhhh..... Uhhhh....." Desah Nadia bila mulut dan lidah abahnya mula menjilat dan mengemam-ngemam bijik kelentitnya.
Teteknya yang pejal itu turut diramas-ramas dengan kedua tangan abahnya. Menglinjang badan Nadia bila puting susunya itu turut digentel-gentel dengan jari abahnya.
"Slurpp... Slurppp... Slurpppp... Slurppp... Slurppp... Slurppp... Slurppp.. Umhhh... Slurppp... Slurpp...Slurpp.... "
Lelehan air puki anak perempuannya itu turut dijilat dengan lidah Zul. Dan lubang jubur anak perempuannya itu turut dijilat dan dijolok-jolok dengan lidahnya.
"Ahhh... Sedapnya...Ahhh... Jilat situ pulak... Jilat lubang najis aku pulak... Uhhh.... Ahhh... Ahhh... Sedappnya... Ahhh... Lagi... Jilat lagii... Uhhhh.... Ahhh... " Desah Nadia bila lubang juburnya pula dijolok-jolok dengan lidah abahnya. Dan lubang pukinya dijolok-jolok dengan jari abahnya dengan laju. Hingga membuatkan badannya mula mengelinjang dan terangkat.
"Cukupp.. Cukup... Sekarang aku nak Batang kau pula. Cepat... Jolok lubang puki anak kau sekarang dengan Batang kau...Cepat... Aku tak tahan sudah." Arah Nadia sambil menarik tangan dan badan abahnya dari celah kangkangnya.
Batang Zul yang telah belumuran dengan air puki anak perempuannya itu. Memudahkan bagi Batang Zakarnya untuk menjolok lubang jubur anak perempuannya itu. Dijolok masuk dengan perlahan oleh Zul Batang Zakarnya hingga habis kesemua Batang Zakarnya itu berendam didalam lubang najis anak perempuannya.
"Uhhh.... Ahhh... Yang ni lagi sedapp.... Uhhh... Ahhh... Ahhh... Ahhh... Ahh... Ahhh...Ahhh.... Ahhh... Lubang yang ni lagi ketattt.... Uhhh.... Ahhh... Ahhh... Ahhh... Ahhh... Ahhh... Sedapp... Ahhh... Ahhh... "Papp... Papp... Papp... Papp... Papp..." Ahh... Ahh... Ahhh... Ahhh...Uhh... Ahhh... Ahhh... Ahh... Sedappp... Ketatt.... Ahhh... Ahhh... Ahh... Ahhhh..."
Racau Zul yang mula memacu lubang jubur anak perempuannya itu dari belakang. Dan kedua-dua tangannya meramas-ramas punggung pejal anak perempuannya itu.
1716Please respect copyright.PENANAeyFEQ9pf5C
.Jangan lupa vote, tanda support.
Terima Kasih
1716Please respect copyright.PENANA15V0ERY9Nu