x
"Aku tidak tahu apa ini berkaitan dengan kasus Amy."
157Please respect copyright.PENANAArrE68E9S1
"It's ok, Mrs.Mason. Kau bisa mengatakan apapun," ucap Hayden pada wanita tua itu. Rick yang berada didekatnya menekan tombol on pada voice recordernya, meletakkannya di meja kecil di samping tempat tidur pasien kemudian memberikan anggukan kecil pada Hayden.
157Please respect copyright.PENANAJ2pJaVOq2h
Julie Mason, ibu Amy Marlon menatap cucunya, Liza Marlon yang terbaring di tempat tidur pasien. Dia masih belum sadar sejak terakhir kali dokter Candice memberinya penenang pagi tadi.
157Please respect copyright.PENANAGyLKgVAL6f
"Suamiku, Nicholas Mason, sering pergi meninggalkanku untuk urusan bisnis. Sehari-hari aku menghabiskan waktu dengan kedua putriku, Anna dan Amy. Usia Anna tiga tahun lebih tua dari Amy, tapi mereka berdua sangat dekat. Mereka pergi ke sekolah yang sama, bergaul dalam lingkaran yang sama, semacam itulah. Anna bahkan memutuskan untuk tetap melanjutkan studinya di LA karena tidak ingin meninggalkan Amy yang saat itu masih bersekolah. Anna beberapa kali juga membawa Amy bertemu dengan teman-temannya di college."
157Please respect copyright.PENANANBN10hfoGG
Julie memandang Liza dengan tatapan sedih. "Suatu hari mereka bertengkar meributkan Anna yang bermaksud pergi menghabiskan akhir pekan bersama teman-teman barunya. Yang kutahu dia belum terlalu lama mengenal perkumpulan itu. Aku pernah melihat beberapa diantaranya. Mereka menawan, kaya raya, dan merasa seakan memiliki dunia dalam genggamannya. Yah kalian tahu, bullying dan semacamnya. Amy tidak menyukai mereka. Tapi Anna pada akhirnya tetap pergi malam itu."
157Please respect copyright.PENANAjPasZgwQXA
Rick mengangguk paham. "Kenapa kau merasa perlu mengatakan tentang hal ini, Mrs.Mason?"
157Please respect copyright.PENANAj9YmfBVEis
Julie mendesah pelan dan tanpa menoleh memandang Hayden ataupun Rick, dia melanjutkan, "Karena itulah terakhir kali kami melihatnya. Putriku, Anna, ditemukan tewas dua hari kemudian."
157Please respect copyright.PENANAApvZUdlxzc
Hayden dan Rick saling melempar lirikan, namun tidak ada yang memutuskan untuk berkomentar.
157Please respect copyright.PENANAfbBIiS9s9f
"Setelah pemakaman Anna, Amy menjadi sosok yang berbeda. Dia lebih banyak berdiam diri di kamar Anna. Tidak lagi tersenyum, tidak lagi banyak bicara. Kami berpikir dia masih berduka, jadi kami tidak mempermasalahkannya. Amy memutuskan pergi ke college yang sama dengan Anna setelah dia lulus. Dia berubah. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya diluar bersama teman-teman barunya. Kudengar dia bahkan bergaul dengan perkumpulan yang sama dengan Anna dulu. Aku belum pernah bertemu mereka, karena Amy tidak pernah membawa mereka ke rumah. Amy sering pulang malam, pergi ke club di akhir pekan dan melakukan hal-hal lainnya yang tidak pernah kubayangkan akan dilakukan oleh putriku. Awalnya aku tidak melarang, karena kupikir hal itu membuatnya terlihat... hidup."
157Please respect copyright.PENANAoClcBbeBEe
Julie mendesah perlahan. "Saat aku tahu apa yang dia lakukan, semuanya sudah terlambat. Amy-ku sudah berubah menjadi orang lain."
157Please respect copyright.PENANACdYPaNX28T
"Apa yang dia lakukan?" kali ini Hayden yang bertanya.
157Please respect copyright.PENANAFRZRBUep9J
"Dia menyelidiki kematian Anna secara diam-diam. Aku menemukan banyak potongan artikel dalam amplop yang dia simpan diantara tumpukan pakaiannya."
157Please respect copyright.PENANA0CypYsM4Z7
"Artikel apa saja yang putrimu kumpulkan?"
157Please respect copyright.PENANALBkYQ21jW5
"Banyak hal. Tentang berita kasus pembunuhan Anna, tentang perkembangan penyelidikan polisi, nama-nama yang dicurigai terlibat, dugaan motif pembunuhan, dan lainnya. Dia bahkan memiliki beberapa catatan dalam bukunya."
157Please respect copyright.PENANAdZJjZ6vnhx
"Buku catatan?"
157Please respect copyright.PENANAgWp2xUV5I9
"Ya, dia menuliskan beberapa hal disana tetapi aku tidak mengerti. Sepertinya dia sengaja berhubungan dengan orang-orang yang tidak baik untuk penyelidikannya. Dia putriku satu-satunya dan aku tidak ingin dia melanjutkan apapun yang dia lakukan saat itu. Jadi aku dan Nicholas memutuskan memaksanya menikah dengan putra salah satu relasi bisnis Nicholas di Costa City. Dia menolak tentu saja, tapi saat itu Nicholas sedang berjuang dengan kanker dan Amy memutuskan melakukan keinginan ayahnya. Dia akhirnya bersedia menikah dengan James Marlon dan menetap di sini. Selanjutnya kalian pasti sudah tahu berdasarkan informasi yang kalian gali. Aku masih menyesal pernikahan mereka tidak berlangsung lama."
157Please respect copyright.PENANAX63QaMpoAc
Hayden mengangguk. "Menurutmu kematian putrimu beberapa waktu lalu berkaitan dengan kematian Anna?"
157Please respect copyright.PENANAsdwTNsagnK
Julie mengerutkan alisnya, menatap cemas pada Liza. "Saat Liza meneleponku beberapa minggu lalu, dia mengatakan mendapatkan email aneh yang menyebutkan tentang Amy."
157Please respect copyright.PENANA7pGDWCmEzu
Hayden dan Rick langsung siaga. "Apa yang Liza katakan?""
157Please respect copyright.PENANAfwjbCNqxdN
"Dia bilang dia mendatangi restoran itu, seperti yang dikatakan di emailnya. Amy ada disana bersama pria. Liza tidak mengenalnya."
157Please respect copyright.PENANAQmbXMq4crb
"Apa Liza menyebutkan ciri-cirinya?""
157Please respect copyright.PENANAkXZ1CdLzSH
"Liza bilang mereka terlihat sangat berbeda."
157Please respect copyright.PENANAA4oGoIaxrF
"Mereka?"
157Please respect copyright.PENANAOjxQxqGiDA
Julie mengangguk kemudian berkata "Liza bilang ada dua pria disana. Satu pria botak mengenakan pakaian hitam berdiri di belakang Amy dan seorang pria mengenakan setelan jas berwarna putih duduk berhadapan dengannya. Sudah kukatakan tadi bahwa aku tidak tahu apakah hal ini berhubungan, tapi saat aku mendengar Liza menyebut pria berpakaian putih itu aku merasa seperti dejavu."
157Please respect copyright.PENANAHrB54v9WWL
Julie menoleh menatap Hayden. "Teman-teman Anna, yang tidak disukai oleh Amy, mereka sering berpenampilan begitu."
157Please respect copyright.PENANAaaJ4bQbS5I
"Maksudmu?"
157Please respect copyright.PENANA8JjFcCFeAj
"Mereka hampir selalu mengenakan pakaian bernuansa putih. Anna pernah menyebut sesuatu tentang ciri khas atau semacamnya. Dia sendiri memiliki banyak koleksi pakaian berwarna putih yang selalu dikenakannya saat pergi bersama mereka. Perkumpulan itu... menyebut diri mereka Angels atau something," lanjut Julie sambil berusaha mengingat.
157Please respect copyright.PENANA15OR0eGWSd
"Jadi, menurutmu Amy tewas karena penyelidikannya atas kematian Anna yang kemungkinan berhubungan dengan perkumpulan yang disebut Angels?"
157Please respect copyright.PENANA2twYOIFY2b
"Aku hanya berpikir mungkin itu bisa membantu kasus Amy. Pembunuh Anna tidak pernah ditemukan, Aku tidak ingin pembunuh Amy lolos juga." Air mata Julie sudah menetes sebelum dia selesai dengan kalimatnya.
157Please respect copyright.PENANAZPkwAASpFc
"Thanks, Mrs.Mason. Kami akan mengupayakan yang terbaik."
157Please respect copyright.PENANAHVyOHdnnsw
"Yah, para polisi itu juga mengatakan hal yang hampir sama pada kami saat Anna tewas, tapi pelakunya tetap menjadi misteri selama lebih dari sepuluh tahun."
157Please respect copyright.PENANA22riAmZSnV
"Pasti ada sesuatu," kata Rick.
157Please respect copyright.PENANAaCDrEZ98eq
"Entahlah. Mereka memang kekurangan bukti atau karena keterlibatan Smith Corp."
157Please respect copyright.PENANA8OJHy3Ipha
Hayden tiba-tiba terlihat tegang.
157Please respect copyright.PENANAe14rokDF5G
"Smith Corp? Bukankah itu perusahaan properti raksasa yang jaringannya mencakup hingga LA dan kota-kota besar hampir di separuh negara di dunia?
157Please respect copyright.PENANAfN6VZkuafP
"Saat itu ada desas-desus bahwa Smith Corp terlibat dengan Angels. Aku tidak tahu detailnya. Tak ada seorangpun dari pihak kepolisian yang mau menjelaskannya. Aku sungguh berharap kepolisian Costa City bisa memberikan akhir yang berbeda," ucapnya sungguh-sungguh saat memandang Hayden dan Rick bergantian.
157Please respect copyright.PENANA2Z40taOA12
***
157Please respect copyright.PENANAIPGSUMWjaN
"Aku akan meminta Daniel untuk mencari tahu tentang Anna Mason. Semoga saja kita menemukan sesuatu," ujar Rick saat mereka melangkah di koridor diluar kamar rawat Liza Marlon.
157Please respect copyright.PENANAfJsq5DgUoW
"Daniel?" tanya Hayden sambil menatap Rick penuh tanya.
157Please respect copyright.PENANAsPkAzRDXTo
"Daniel si hacker. Pria kurus pucat yang bertugas bersama Peter saat kasus pemerkosaan di Kingston High."
157Please respect copyright.PENANAB4dHo3KJ4J
"Aah... pria itu. Dia bertugas dimana sekarang?"
157Please respect copyright.PENANAe3GtFiCq6B
"Kudengar dia berangkat ke Minas beberapa waktu lalu. Kau tidak tahu? Dia dan Peter menjadi cukup dekat sejak kasus Kingston High selesai."
157Please respect copyright.PENANAGHNbkV0WaW
"Aku tahu dia berbakat. Kalau begitu hubungi dia dan mari berharap dia punya cukup waktu luang untuk kasus kita."
157Please respect copyright.PENANA2U3hFI4FBV
Hayden masih berdiri di lorong sementara Rick melakukan panggilan ke satuan kepolisian di Minas. Menurutnya kasus ini berhubungan tapi sayangnya belum ada fakta terungkap yang mendukung firasatnya. Hayden bahkan masih belum pulih dari keterkejutannya saat Smith Corp disebut. Tapi dia berusaha menyembunyikan keterkejutannya di depan Rick. Untunglah Rick tidak menyadarinya. Dia belum ingin Rick tahu tentang Smith Corp. Tidak dalam waktu dekat ini. Dan semoga tidak untuk selamanya.
157Please respect copyright.PENANAzmUbcqTTNx
"Ada perkembangan, Hayden?"
157Please respect copyright.PENANAXD7SZ94yo1
Pertanyaan Aiden membuatnya terkejut.
157Please respect copyright.PENANAgWys8ZoK5U
"Dari mana saja kau?"
157Please respect copyright.PENANAvtg8lcHe3W
"Aku berada di sekitar sini."
157Please respect copyright.PENANA2K3ZnWeqOZ
Hayden menyeringai. "Apa kau akhirnya makan siang bersama wanita?"
157Please respect copyright.PENANAeHsg6hY7Fq
Aiden mendengus. Hayden mencibir. "Aku melihatmu keluar rumah sakit siang tadi bersama Irina, Aiden."
157Please respect copyright.PENANAqwhEDzvRUF
"Ck, aku hanya mengantarnya ke Black Russo karena dia sedang kurang sehat."
157Please respect copyright.PENANAk8lDS4qvDz
"Bagiku dia terlihat baik-baik saja."
157Please respect copyright.PENANAhT8Tv721TE
Aiden baru membuka mulutnya untuk membela diri saat telepon Hayden berbunyi. "Hai Marcus. Ya, aku masih berada di rumah sakit Brigham sekarang, baru saja meminta keterangan dari ibu Amy Marlon."
157Please respect copyright.PENANA0soZwVAXZd
Apapun informasi yang dikatakan Marcus, Hayden seketika terlihat serius. "Fine, Marcus. Kirimkan ke emailku dan aku akan langsung memeriksanya," ujar Hayden sebelum mengakhiri pembicaraan.
157Please respect copyright.PENANANLJuNqHIt8
"Apa yang Marcus katakan?"
157Please respect copyright.PENANAVHzxUhLhC0
"Marcus meminta beberapa petugas untuk memeriksa cctv disekitar TKP Amy Marlon dan di beberapa lokasi yang biasa dilalui oleh Amy. Ada satu mobil pick up hitam yang mencurigakan. Mobil itu tertangkap kamera diparkir tidak jauh dari lokasi pembunuhan Amy. Karenanya, para petugas itu melacak beberapa cctv di area sana untuk mengetahui kemana mobil itu bergerak. Sayangnya mobil itu menabrak mobil lain di dekat kompleks apartemen Watson Hill. Dia meninggalkan mobilnya begitu saja dan pengemudi mobil lain yang ditabraknya itu tewas ditempat."
157Please respect copyright.PENANA3KNaFEzRIf
"Watson Hill? Itu tidak terlalu jauh dari sini."
157Please respect copyright.PENANA5RMWMJDd0q
Hayden mengangguk sambil membuka laptopnya dan mengakses akun emailnya. Aiden ikut mengamati beberapa video yang dikirimkan oleh Marcus. Benar saja. Dalam salah satu video itu memang terlihat sebuah Mercedez yang melaju kencang dan tiba-tiba tertabrak pick up hitam yang dicurigai sebagai mobil pelaku.
157Please respect copyright.PENANAl9VU98l1e4
Hayden mencoba memeriksa video lainnya.
157Please respect copyright.PENANA5IYF5OwnKN
"Stop."
157Please respect copyright.PENANA2QswcR6wRd
Hayden terkejut Aiden tiba-tiba berusaha menghentikan video lain yang diputarnya. Aiden menunjuk sudut kanan layar.
157Please respect copyright.PENANAPBHq6rYHc1
"Look, Hayden. Mercedez itu terlihat di jalan ini juga. Bukankah ini rute yang biasa dilalui oleh Mrs.Marlon untuk bekerja?"
157Please respect copyright.PENANA8iSaxj69PN
Hayden menajamkan pandangannya. Memang benar, itu mobil yang sama.
157Please respect copyright.PENANACSHVtboNqY
Aiden memutar video lainnya. "Mercedez itu juga ada di video yang ini. Tanggalnya berbeda, tapi waktunya hampir sama. Menurutmu apa yang dilakukan orang ini? Terlalu aneh kalau ini kebetulan. Menurutmu Mercedez ini ada disana mengamati sesuatu?"
157Please respect copyright.PENANACWvKzgSn0z
"Sesuatu atau seseorang," tegas Hayden. Dia lantas mengambil ponselnya dan menghubungi Marcus. "Marcus, bisakah kau meminta orang untuk memeriksa Mercedez merah yang ditabrak oleh pick up hitam yang kemungkinan mobil pelaku? Mercedez itu beberapa kali terlihat di jalan yang menjadi rute bekerja Amy Marlon... Oke... Ya, tentu.... Segera hubungi aku kalau kau dapat sesuatu."
157Please respect copyright.PENANAi9ailDWfe6
Aiden masih mentap layar laptop didepannya, berganti dari satu video ke yang lain.
157Please respect copyright.PENANAqFyegXadNy
"Marcus akan meminta petugas lain untuk memeriksa Mercedez merah itu," kata Hayden.
157Please respect copyright.PENANAHi4pzaVFcG
"Hei, Hayden... Mercedez itu sering terlihat di sekitar kompleks Watson Hill. Setahuku Watson Hill bukan apartemen mewah. Menurutmu kenapa mobil mewah itu sering berada disana?"
157Please respect copyright.PENANAdb1j1fOrxB
Hayden terdiam sejenak. "Yah seperti kau bilang tadi. Rasanya terlalu kebetulan," ucap Hayden seraya berdiri. Aiden hanya menaikkan sebelah alis menatapnya.
157Please respect copyright.PENANAcoD0b3ZFi9
Rick menghampiri mereka. "Aku belum berhasil menghubungi Daniel." Dia melirik laptop Hayden sesaat. "Bisa kupakai laptopmu untuk mengirim email pada Daniel?"
157Please respect copyright.PENANATdIOvSS3YD
"Sure. Kau mungkin juga ingin melihat video-video itu, Rick," ucap Hayden sambil mulai melangkah.
157Please respect copyright.PENANAAOtd6MCigk
"Kau mau kemana?" tanya Rick.
157Please respect copyright.PENANACE7lvdQvh4
Hayden berbalik tanpa menghentikan langkahnya. "Ke Watson Hill, Rick. Ayo Aiden!"
157Please respect copyright.PENANA1Vtz9CRgUP
Aiden berdiri mengikuti Hayden tanpa menunjukkan ekspresi apapun.
157Please respect copyright.PENANANvVchKpWde
"Kalian harus bergegas. Ini sudah malam. Hanya ada sedikit orang yang bisa kau tanyai. Itupun kalau mereka bersedia di ganggu pada jam ini."
157Please respect copyright.PENANAKuZpkj5CDK
"Pastikan saja Daniel menerima emailmu, Rick."
157Please respect copyright.PENANAOTiEJU6YmX
***
157Please respect copyright.PENANAyO2ZxIQUgz
Security itu membalas tatapan mereka dengan aneh. Seperti kata Rick, tidak banyak orang yang bisa mereka tanyai. Mereka sudah merasa beruntung bisa bertemu dengan salah satu security Watson Hill.
157Please respect copyright.PENANAGR1AZqkFNK
"Hayden Hawthorne. Kepolisian Costa City. Bisa aku mengganggu waktumu sebentar Mr. Laird?" tanya Hayden sambil melirik nama yang tertera pada seragam security itu.
157Please respect copyright.PENANABkFeF7WnRx
"Kau bisa memanggilku Josh. Kenapa polisi sepetimu datang kemari? Aku tidak pernah mendengar ada kasus di sekitar sini. Ini memang bukan apartemen elit, tapi menurutku tidak ada kriminal yang tinggal disini."
157Please respect copyright.PENANAlPg6RxugCs
"Aku hanya perlu bertanya tentang beberapa hal, Josh. Apa kau pernah melihat sebuah mobil Mercedez berwarna merah di sekitar sini?" tanya Hayden sambil memasukkan kembali lencana polisinya.
157Please respect copyright.PENANALeLjEG6DBo
"Kurasa tidak. Tapi aku hanya berpatroli saat pagi."
157Please respect copyright.PENANAGBZkwUSVoz
"Bagaimana dengan siang atau malam?"
157Please respect copyright.PENANARZjAjqcfma
"Ben dan Jack yang melakukannya."
157Please respect copyright.PENANASSsa8ovpSj
"Siapa Ben dan Jack?"
157Please respect copyright.PENANA58wS89iQjd
"Security lain disini. Kau bisa lihat ada empat gedung apartemen di Watson Hill. Aku bertugas disini, Ben di gedung belakang dan Jack di gedung di sebelahnya. Sam bertugas di gedung terakhir. Tapi dia sedang meghadiri pernikahan putrinya diluar kota sejak minggu lalu."
157Please respect copyright.PENANAQpRaqc3lvf
"Apa aku bisa bertemu dengan Ben dan Jack?"
157Please respect copyright.PENANAwxBFFG5XZo
"Jack sudah pulang, tapi Ben baru saja memulai patrolinya beberapa menit yang lalu. Akan kucoba meneleponnya," kata Josh sambil mencari ponselnya.
157Please respect copyright.PENANAsjgRGVEyup
"Thanks, Josh," kata Hayden. Dia berbalik menghampiri Aiden yang sejak tiba hanya berdiri bersandar di kap mobilnya. Aiden masih menatap sekeliling saat Hayden bertanya padanya,"Bagaimana menurutmu?"
157Please respect copyright.PENANAGkm1aZArwK
"Setiap gedung memiliki dua puluh lantai, berarti ada banyak orang yang tinggal disini tapi sepertinya suasananya cukup sunyi. Tidak ada cctv disekitar sini, penerangan buruk, dan security-nya pun terbatas. Pendapatku, Hayden, ini tempat yang sangat cocok menjadi tempat terjadinya kasus."
157Please respect copyright.PENANAgvNhZgdjFG
"Äku tidak akan membantah."
157Please respect copyright.PENANA1ZNZf7kkc3
Josh mendatangi mereka dan mengatakan seseorang bernama Ben sedang menuju kesana.
157Please respect copyright.PENANATd3wptge1Q
"Aku akan mencoba berkeliling sebentar. Mungkin ada beberapa cctv yang terpasang ditempat lain di sekitar sini," kata Aiden sambil menepuk bahu kanan Hayden.
157Please respect copyright.PENANAWH31Gpk7ru
Hyden hanya mengangguk dan melanjutkan percakapan dengan Josh.
157Please respect copyright.PENANAvFbsdOzmNi
Aiden bergerak menuju area timur Watson Hill. Dia berjalan lurus hingga berada di bagian paling luar kemudian berbelok ke kanan. Sebuah pagar besi tua yang tingginya sekitar tiga puluh sentimeter diatas kepalanya menjadi pembatas area timur Watson Hill, memisahkan gedung itu dengan taman yang ada di sampingnya. Aiden mencoba menggoyangkan besi-besi itu dan mendengus.
157Please respect copyright.PENANAuGQpuq3nHS
Bahkan pagar besi ini bisa dirobohkan oleh beberapa pria.
157Please respect copyright.PENANAMjPRW2zzKD
Aiden memutuskan untuk mencoba memanjat pagar itu. Dan ternyata tidak sulit. Dia memanjatnya, kemudian meloncat dan menjejakkan kakinya ke tumpukan daun-daun kering di tepi taman. Aiden kembali berjalan menyusuri setiap sudut taman berharap menemukan setidaknya satu cctv terpasang. Suasananya cukup menyeramkan, membuat Aiden mempercepat langkahnya. Oh tidak, dia bukan penakut. Dia hanya memahami situasi dengan bersikap waspada dan hati-hati. Untuk apa berada terlalu lama di sebuah taman dengan pencahayaan seadanya, tanpa cctv terpasang dimanapun, sendirian, pada waktu menjelang tengah malam, di samping apartemen yang sangat cocok menjadi TKP suatu kasus tertentu? Tentu saja Aiden melakukan hal yang seharusnya dilakukan siapapun, menyingkir dari sana segera. Aiden tidak ingin menjadi kasus disana.
157Please respect copyright.PENANAIkCd4lWvYJ
Aiden tiba di tepi jalan di depan taman. Dia bisa melihat gedung rumah sakit Brigham di kejauhan.
157Please respect copyright.PENANAeyBUVyomo4
Aahh, ternyata memang tidak jauh dari rumah sakit itu. Apalagi kalau memotong jalan melalui taman tadi.
157Please respect copyright.PENANA2eDUOxYU74
Aiden kembali mengamati sekelilingnya. Dia melihat ada satu cctv terpasang di persimpangan tidak jauh di depannya. Aiden hampir saja tiba disana saat mendengar sesuatu.
157Please respect copyright.PENANAeusA1atclN
"Menyingkirlah dariku!!"
157Please respect copyright.PENANAyxrPFiD2vK
Aiden mendengar suara wanita yang berteriak. Dia berlari menuju persimpangan sambil menoleh ke kanan dan kiri, berusaha menemukan sumber suara.
157Please respect copyright.PENANAcOIACh5Jb0
"Aku tidak ingin bersamamu. Menjauhlah dariku!!"
157Please respect copyright.PENANAXELPDadoNc
Aiden menoleh ke kiri. Disana dia melihat seorang wanita bersimpuh di tengah jalan. Jarak mereka tidak terlalu jauh, namun karena cukup gelap, Aiden tidak dapat melihat wajah wanita itu dengan jelas tapi hatinya berdesir saat menatapnya.
157Please respect copyright.PENANAearDWkEt9z
Kenapa dia berteriak?
157Please respect copyright.PENANAltqwfDcSc9
Aiden sudah bergerak selangkah saat wanita itu mengangkat wajahnya. Untuk sesaat Aiden merasakan tatapan tajam wanita itu, membuatnya berhenti bergerak. dan kemudian wanita itu berdiri, berjalan tertatih dan berlari ke arahnya. Aiden membelalak terkejut mengenalinya tepat sebelum wanita itu menabrakkan dirinya ke tubuh Aiden. Aiden terkesiap merasakan lengan-lengan itu melingkar dipinggangnya. Erat. Wanita itu menyusupkan wajahnya ke dada bidang Aiden, tangannya mencengkeram kaosnya dan tubuhnya gemetar. Aiden terlalu terkejut untuk bereaksi.
157Please respect copyright.PENANAkfFK2XWBd1
"Aiden..."
157Please respect copyright.PENANA7wztgKm07p
Suara itu menghempaskan kesadarannya kembali.
157Please respect copyright.PENANAiMNLb25pon
"Irina?" ucapnya seraya berusaha menjauhkan tubuh mereka agar dapat menatap wajahnya. Tapi cengkraman Irina justru semakin erat.
157Please respect copyright.PENANAQyaWrOPmMw
"Aiden..." ucapnya lirih. Aiden mendengarnya terisak pelan.
157Please respect copyright.PENANAeJKqfz6YUq
Tangan kanannya bergerak menyusup ke belakang kepala Irina, semakin menenggelamkan wajah wanita itu di dadanya. Tangan kirinya merengkuh punggung Irina dengan posesif. Matanya menatap tajam ke sekeliling, berusaha menemukan bahaya yang mengancam Irina. Nihil. Dia tetap tidak berhasil menemukan apapun.
157Please respect copyright.PENANAc8lP8tvRoa
"Hei, it's okay, Irina..." ucapnya lembut. Aiden menundukkan kepalanya, berbisik ditelinga Irina, "Everything's fine. You'll be fine."
157Please respect copyright.PENANAthDAATR24Y
Aiden menempelkan bibirnya di pelipis Irina, menunggu hingga wanita itu tidak lagi gemetar. Irina mendesah lega.
157Please respect copyright.PENANAQTXmmjX5ei
"Feel better?" tanya Aiden sambil mengelus puncak kepalanya. Irina mengangguk kecil. Aiden tahu Irina sudah merasa lebih baik, dia merasakan cengkraman Irina mulai mengendur. Tapi dia tidak berniat melepas pelukannya. Tidak juga dengan Aiden.
157Please respect copyright.PENANAWV1tr6PtLp
"Apa yang kau lakukan, Irina? Ini sudah hampir tengah malam."
157Please respect copyright.PENANArqJdTGOkMD
Irina terdiam.
157Please respect copyright.PENANAFtwlDpiHeJ
"Kau mau kuantar pulang?"
157Please respect copyright.PENANA0bkFIGMlFd
"No!" jawabnya cepat sambil menggelengkan kepalanya dan mengeratkan cengkramannya kembali.
157Please respect copyright.PENANA7TfQlncH0N
Aiden tidak bersuara, hanya merasakan Irina dalam dekapannya.
157Please respect copyright.PENANAvUng9pbEir
"Bolehkah aku seperti ini? Sebentar saja. Please?" suaranya begitu lirih dan terdengar rapuh.
157Please respect copyright.PENANAZT4eIKAWsb
"Sure." Well, Aiden bahkan tidak keberatan mereka berdiri di persimpangan itu berpelukan sampai matahari terbit.
157Please respect copyright.PENANAU6eqXebS2z
"This feels... right" kata Irina ragu-ragu setelah beberapa saat mereka tidak berbicara.
157Please respect copyright.PENANAMhhq74mPTT
Yeah, it is. It's so fucking right.
157Please respect copyright.PENANAzXuo1e4iTG
Aiden melihat lampu mobil di kejauhan. Mobil itu berhenti beberapa puluh meter dari mereka. Aiden memicingkan mata, berusaha menatap pengemudinya.
157Please respect copyright.PENANA8pPp7GeokN
"Apa bisa kuanggap misi balas budiku sudah selesai?" teriak suara pria yang berdiri disamping pintu kemudi.
157Please respect copyright.PENANApTxqLabzhT
Aiden meringis. Irina langsung melepaskan pelukannya, hanya menunduk menatap kaki polosnya.
157Please respect copyright.PENANACT2ZuC8gJ4
Hayden mendekat dan saat menyadari kondisi Irina dia mempercepat langkahnya. "Aiden, terjadi sesuatu?"
157Please respect copyright.PENANAeXFZGRHmWr
Aiden menggeleng kecil.
157Please respect copyright.PENANACAEBFiCga3
"Irina, ada yang bisa kubantu?" tanya Hayden terdengar khawatir.
157Please respect copyright.PENANAOfcGWBC9LZ
Irina masih menunduk tapi suaranya terdengar cukup jelas. "Bisakah kalian mengantarku ke rumah sakit Brigham?"
157Please respect copyright.PENANAFSqAbylgXB
***
If you want to read a chapter ahead, you can read it free on my wattpad (The Black Angel by ghian7st)
Versi wattpad agak beda yah sama versi ini.
Thanks
ns 172.70.100.221da2