
1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
63492Please respect copyright.PENANAPxUV868mrt
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
63492Please respect copyright.PENANAiI03DaKdue
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
63492Please respect copyright.PENANAjYnYvmjFBL
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
63492Please respect copyright.PENANAJ2SlUMAkLv
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
63492Please respect copyright.PENANA0LIVGeo0Cs
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
63492Please respect copyright.PENANAr40pbcGorr
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
63492Please respect copyright.PENANAPcfYLLgmKS
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
63492Please respect copyright.PENANAsmzTsJp5Qx
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
63492Please respect copyright.PENANAB3VLPmWafv
63492Please respect copyright.PENANAPzYweYxUaR
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
63492Please respect copyright.PENANApbT3fqdUtB
63492Please respect copyright.PENANA1H9SggbckQ
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
63492Please respect copyright.PENANAgG5hULyNzo
63492Please respect copyright.PENANAt2bTMOoFTj
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
63492Please respect copyright.PENANAf3Vrx1Len3
63492Please respect copyright.PENANAjzrR7RmD7t
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
63492Please respect copyright.PENANAAo1fgCoxSv
63492Please respect copyright.PENANAH12L8K1xPT
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
63492Please respect copyright.PENANAcPwuXe4s4v
63492Please respect copyright.PENANAHuHl4yykUa
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
63492Please respect copyright.PENANARMTS0xP0Y6
63492Please respect copyright.PENANA0UAoYvZDar
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
63492Please respect copyright.PENANAuK61pW2Mlb
63492Please respect copyright.PENANAEN2VEqjFwI
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
63492Please respect copyright.PENANAk0JHPNnfAE
63492Please respect copyright.PENANAAeEo6draeZ
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
63492Please respect copyright.PENANAUCHfSMXmPj
63492Please respect copyright.PENANA7CgMX0GmV9
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
63492Please respect copyright.PENANAlRaZXqRjbz
63492Please respect copyright.PENANA1ZsTtOCTEX
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
63492Please respect copyright.PENANAMyXVraQRzd
63492Please respect copyright.PENANAnunoep5lgS
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
63492Please respect copyright.PENANAmlvHkIJHVL
63492Please respect copyright.PENANAtETpJSRcbQ
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
63492Please respect copyright.PENANAFZSzpjGLEO
63492Please respect copyright.PENANAH8eeeoNP81
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
63492Please respect copyright.PENANAZ2KuzKYtdX
63492Please respect copyright.PENANAyx6v5T0Z9Q
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
63492Please respect copyright.PENANAklgOGDEL1G
63492Please respect copyright.PENANA09A5q48dOl
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
63492Please respect copyright.PENANAxsZ0YGUsoE
63492Please respect copyright.PENANAZtfiswpEvn
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
63492Please respect copyright.PENANANKm3wreNob
63492Please respect copyright.PENANAuawu9qmV78
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
63492Please respect copyright.PENANAIhUsBSZRxL
63492Please respect copyright.PENANANxil27mijQ
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
63492Please respect copyright.PENANAfvyMM52ug1
63492Please respect copyright.PENANA8IDtcHtDQN
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
63492Please respect copyright.PENANAted5zd9JoJ
63492Please respect copyright.PENANA9f3jCnLaOu
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
63492Please respect copyright.PENANARxYTQhHFE9
63492Please respect copyright.PENANAngP0HASA0M
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
63492Please respect copyright.PENANA527atmjTdX
63492Please respect copyright.PENANAqCZlol5s1m
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
63492Please respect copyright.PENANA7WtlnhNaoT
63492Please respect copyright.PENANA1nwzw1Ljjj
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
63492Please respect copyright.PENANAWZEAEGmKTh
63492Please respect copyright.PENANAOi3nUWR5dP
63492Please respect copyright.PENANA2RTTpy8h14
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
63492Please respect copyright.PENANABwrx0kxrJV
63492Please respect copyright.PENANA7w0KpRcyhW
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
63492Please respect copyright.PENANAcGwxRWkFFx
63492Please respect copyright.PENANA79jidPklpF
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
63492Please respect copyright.PENANArxBTkTLB5c
63492Please respect copyright.PENANAwgovTqifkx
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
63492Please respect copyright.PENANA7XsYrrVTIc
63492Please respect copyright.PENANANVWDkrloQN
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
63492Please respect copyright.PENANArzajPyzQ1Y
63492Please respect copyright.PENANAzEX7Rb3a6f
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
63492Please respect copyright.PENANAjsTGEumEXI
63492Please respect copyright.PENANAJDE9S9oAEU
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
63492Please respect copyright.PENANAr1Fm6Ck0DO
63492Please respect copyright.PENANA23P0dvtseO
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
63492Please respect copyright.PENANA7qZ8j48QW6
63492Please respect copyright.PENANAte45GcMVJR
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
63492Please respect copyright.PENANAJmGHLPFjjD
63492Please respect copyright.PENANA6sEIaNa9af
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
63492Please respect copyright.PENANA4fnKM49Obe
63492Please respect copyright.PENANABEzBevQoRz
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
63492Please respect copyright.PENANAGdNKemPBzw
63492Please respect copyright.PENANAFRnh6kfRVU
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
63492Please respect copyright.PENANA7f1CRBAJ1u
63492Please respect copyright.PENANAK2H07zJXuZ
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
63492Please respect copyright.PENANAHym3dtVPdd
63492Please respect copyright.PENANA0kmYjE6ylB
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
63492Please respect copyright.PENANAh08Zy8gB8y
63492Please respect copyright.PENANAyWYgwtCgBY
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
63492Please respect copyright.PENANAIdROvdjZhr
63492Please respect copyright.PENANAm3MfpVNXiQ
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
63492Please respect copyright.PENANAXXR0UHk374
63492Please respect copyright.PENANAS1UVyy79sb
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
63492Please respect copyright.PENANANrnrfL2hIZ
63492Please respect copyright.PENANARHRWS8TEtk
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
63492Please respect copyright.PENANANXxWwd3N5T
63492Please respect copyright.PENANAVlft7lxX31
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
63492Please respect copyright.PENANAMLBDtYxlW7
63492Please respect copyright.PENANA6idjOZ0q2x
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
63492Please respect copyright.PENANAAOuOd1SL9L
63492Please respect copyright.PENANAN5Ix0SmvN5
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
63492Please respect copyright.PENANA8v3ALDA5Z0
63492Please respect copyright.PENANA8QYdPbXShQ
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
63492Please respect copyright.PENANABkvYIsewT4
63492Please respect copyright.PENANAxtWZ6zNE3e
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
63492Please respect copyright.PENANAUDW7f9duAR
63492Please respect copyright.PENANASQv3CK7IT3
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
63492Please respect copyright.PENANAsjSVYuCnhG
63492Please respect copyright.PENANA9Q0MeuACVr
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
63492Please respect copyright.PENANAlB8qKKxFlV
63492Please respect copyright.PENANA6FFuWYsjPC
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
63492Please respect copyright.PENANAqyCxhU5TsF
63492Please respect copyright.PENANA1WHxTJWo0I
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
63492Please respect copyright.PENANAAvUpX9hmvG
63492Please respect copyright.PENANAF8Q150rAKL
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
63492Please respect copyright.PENANAKb8eon2Wnb
63492Please respect copyright.PENANA0xT0ac3A4D
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
63492Please respect copyright.PENANAayNuNhismM
63492Please respect copyright.PENANAJkc9JP05Sp
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
63492Please respect copyright.PENANAVN7Kq1RkmW
63492Please respect copyright.PENANAXGWaUSEMb9
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
63492Please respect copyright.PENANAGC0kjRY2JH
63492Please respect copyright.PENANAk0RrIh8BlU
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
63492Please respect copyright.PENANAEbdBHvqmyG
63492Please respect copyright.PENANAiRa2ENRH29
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
63492Please respect copyright.PENANAZXIAGNM2ov
63492Please respect copyright.PENANAUpCW6e1QtZ
“Asyik dong, jadi aman….”
63492Please respect copyright.PENANAvWyrvacGC3
63492Please respect copyright.PENANAszDdDys5mM
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
63492Please respect copyright.PENANAihNcB7lTnj
63492Please respect copyright.PENANAjNWWiC9os2
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
63492Please respect copyright.PENANAchJEp5I19P
63492Please respect copyright.PENANApxvMhjHgzu
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
63492Please respect copyright.PENANAuqNj796rVK
63492Please respect copyright.PENANAw56sWIsygn
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
63492Please respect copyright.PENANA0S4A2PpBap
63492Please respect copyright.PENANA81xnuPIRqW
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
63492Please respect copyright.PENANAISDfVDnnWR
63492Please respect copyright.PENANA0HKhqNdImi
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
63492Please respect copyright.PENANAGwqb7ggrqx
63492Please respect copyright.PENANAW6eyK4qyGG
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
63492Please respect copyright.PENANAfvNSZpYYEh
63492Please respect copyright.PENANAYkW51o3xy7
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
63492Please respect copyright.PENANATwRnSpFspl
63492Please respect copyright.PENANAZI0an1I0lc
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
63492Please respect copyright.PENANAbAW49V6v1G
63492Please respect copyright.PENANAEniJJKxZmP
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
63492Please respect copyright.PENANARVkJehEfd2
63492Please respect copyright.PENANAWbc6kUzvIa
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
63492Please respect copyright.PENANAwp9hlCHpQP
63492Please respect copyright.PENANAPy3aqGaUE5
63492Please respect copyright.PENANAvY9esomxFn
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
63492Please respect copyright.PENANAvG2uutkvBd
63492Please respect copyright.PENANAnuitfVDiKu
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
63492Please respect copyright.PENANAKqOdHw8HoK
63492Please respect copyright.PENANA36jGmK6XNB
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
63492Please respect copyright.PENANA1zvSDlxlhX
63492Please respect copyright.PENANA5zsd72f4TL
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
63492Please respect copyright.PENANAPBA51igXO3
63492Please respect copyright.PENANANkO9zHx2nH
63492Please respect copyright.PENANAt9HvIjINSM
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
63492Please respect copyright.PENANA4jqxT3Opaj
63492Please respect copyright.PENANAuosnIrqbAm
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
63492Please respect copyright.PENANAKcdchRgXVm
63492Please respect copyright.PENANA0w0JbQoauP
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
63492Please respect copyright.PENANALSYr9oWtbC
63492Please respect copyright.PENANA9vgapdrToP
Episode 2
63492Please respect copyright.PENANAIqw9Xcyzos
63492Please respect copyright.PENANARe0wxZjnYa
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
63492Please respect copyright.PENANAexNmO3bnAd
63492Please respect copyright.PENANAOq8wYQ1rS1
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
63492Please respect copyright.PENANAJHpwLVhXSq
63492Please respect copyright.PENANAK60Dz6Li9y
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
63492Please respect copyright.PENANAwCLWHbQiTm
63492Please respect copyright.PENANAPtT8s24wJD
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
63492Please respect copyright.PENANABgcgNDnHBB
63492Please respect copyright.PENANAXNFVJVgNdo
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
63492Please respect copyright.PENANAhUa3d4B6za
63492Please respect copyright.PENANA5FYyzZoUro
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
63492Please respect copyright.PENANAJaokaelHbl
63492Please respect copyright.PENANAvTxL5MWLn8
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
63492Please respect copyright.PENANA8zhGK5y0X1
63492Please respect copyright.PENANAVkvrTPMYZI
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
63492Please respect copyright.PENANA0NM45KOsOX
63492Please respect copyright.PENANAmUaHPcAgr6
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
63492Please respect copyright.PENANASs77Fpil6U
63492Please respect copyright.PENANA1vN7LjmRM5
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
63492Please respect copyright.PENANAjh25DbPrLO
63492Please respect copyright.PENANA5QgrmgFTvd
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
63492Please respect copyright.PENANAUUycCyAVZ6
63492Please respect copyright.PENANAVO8Ncr8bEH
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
63492Please respect copyright.PENANAvCOdbUUS7e
63492Please respect copyright.PENANAQYw6sAe9tP
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
63492Please respect copyright.PENANAMnsi9ZvKEU
63492Please respect copyright.PENANAcwhi0j33sZ
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
63492Please respect copyright.PENANAy3mbl7OzbH
63492Please respect copyright.PENANAA67Q1EuZw3
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
63492Please respect copyright.PENANAZJWCfMuTOR
63492Please respect copyright.PENANA52vIqRv4pa
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
63492Please respect copyright.PENANAvC3t0wUvLb
63492Please respect copyright.PENANAabt6VCm0xi
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
63492Please respect copyright.PENANA9mMFh3bBHN
63492Please respect copyright.PENANAe1ZmwJ74PF
“Juice strawberry juga boleh.”
63492Please respect copyright.PENANAojC503FMZz
63492Please respect copyright.PENANAYjI7zAbMIk
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
63492Please respect copyright.PENANALnY3U3gars
63492Please respect copyright.PENANAxypLf1fQlk
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
63492Please respect copyright.PENANA2Y6iltYjQB
63492Please respect copyright.PENANA04b1I9IksM
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
63492Please respect copyright.PENANA5hPtv2x5bl
63492Please respect copyright.PENANAf6yEI9Ov5w
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
63492Please respect copyright.PENANAPBGOmDLPTT
63492Please respect copyright.PENANAeECx9xiq3v
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
63492Please respect copyright.PENANAlREMQYxUQU
63492Please respect copyright.PENANALHlVW3VuDx
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
63492Please respect copyright.PENANAFul8kYCBhy
63492Please respect copyright.PENANADOb73dV5by
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
63492Please respect copyright.PENANA3HLc0FG8yS
63492Please respect copyright.PENANACfGCHKnGli
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
63492Please respect copyright.PENANAxiyyamsXg9
63492Please respect copyright.PENANA3HCJFFDDPH
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
63492Please respect copyright.PENANAMZ1SssDuG1
63492Please respect copyright.PENANAyFCn77gw33
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
63492Please respect copyright.PENANAXvqDXeDvqZ
63492Please respect copyright.PENANA5GpTBHyu81
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
63492Please respect copyright.PENANASdOUJGOmJn
63492Please respect copyright.PENANAKOF777Z5ft
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
63492Please respect copyright.PENANACDzxVQHUtE
63492Please respect copyright.PENANAcqyoRR9x7P
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
63492Please respect copyright.PENANAPbIvTUi0Yn
63492Please respect copyright.PENANAMviuhMOu6r
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
63492Please respect copyright.PENANAODe4mBasai
63492Please respect copyright.PENANAjrVU0ZEiiC
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
63492Please respect copyright.PENANAzCdX3SWSQm
63492Please respect copyright.PENANAWdfiAHOoUO
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
63492Please respect copyright.PENANAdkJJ8P7mDE
63492Please respect copyright.PENANAu4Rr50s3pU
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
63492Please respect copyright.PENANAsjgOtez3nI
63492Please respect copyright.PENANAcTafKgsK8d
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
63492Please respect copyright.PENANA3y1gKeKnUC
63492Please respect copyright.PENANA4bITkFI4BW
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
63492Please respect copyright.PENANAJiLXn1VHIO
63492Please respect copyright.PENANA3rNR7Cpc0a
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
63492Please respect copyright.PENANA2Vg2uNKNnW
63492Please respect copyright.PENANAMtXUCb62gB
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
63492Please respect copyright.PENANAM6okl61yza
63492Please respect copyright.PENANA57tDPvNo6H
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
63492Please respect copyright.PENANABJjm2zijn2
63492Please respect copyright.PENANAR3UVM1kvaG
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
63492Please respect copyright.PENANAXf1bxcTUFf
63492Please respect copyright.PENANAzw0A0OVzc1
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
63492Please respect copyright.PENANAghZJQTygz6
63492Please respect copyright.PENANA04JURho2Gq
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
63492Please respect copyright.PENANAPOMpiOJgtE
63492Please respect copyright.PENANAKKwta5S1wb
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
63492Please respect copyright.PENANAMjm5f4CZgI
63492Please respect copyright.PENANAHn2kt6JELo
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
63492Please respect copyright.PENANADjmW2kFvG3
63492Please respect copyright.PENANAxcLtzaCbFx
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
63492Please respect copyright.PENANAlq0xutWjaF
63492Please respect copyright.PENANAVHS545FpTF
63492Please respect copyright.PENANAzLLR5cS4y7
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
63492Please respect copyright.PENANA9fGMlfGVNU
63492Please respect copyright.PENANAKFFbTl1aOn
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
63492Please respect copyright.PENANAE5UADTnFtz
63492Please respect copyright.PENANAVnVVOAUqNQ
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
63492Please respect copyright.PENANAD2hJTfsBQs
63492Please respect copyright.PENANAEf3oQUndWn
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
63492Please respect copyright.PENANAX60Somm7Zj
63492Please respect copyright.PENANAeHx9dgnOIW
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
63492Please respect copyright.PENANAuHxY4QtfEq
63492Please respect copyright.PENANAoizZbi20Oz
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
63492Please respect copyright.PENANAlaGZ93CKqr
63492Please respect copyright.PENANAIGXe1lncK9
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
63492Please respect copyright.PENANA3Gu7HoOSZf
63492Please respect copyright.PENANAaV29TnXB7D
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
63492Please respect copyright.PENANA5APdxZzCck
63492Please respect copyright.PENANAlCEBV9mHqG
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
63492Please respect copyright.PENANAyLIXJq37OS
63492Please respect copyright.PENANAioq1fvJxEI
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
63492Please respect copyright.PENANAUoLZnFtnAB
63492Please respect copyright.PENANAT98mCo6uOn
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
63492Please respect copyright.PENANAqMEokbEYD4
63492Please respect copyright.PENANAyqUHHCOi1M
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
63492Please respect copyright.PENANA97uHWM73ZQ
63492Please respect copyright.PENANALvQUTHYQqA
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
63492Please respect copyright.PENANAU1DBhG4UDk
63492Please respect copyright.PENANAE7gsM2Ixjb
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
63492Please respect copyright.PENANAj0YvIKxii9
63492Please respect copyright.PENANAzSWSn16n6z
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
63492Please respect copyright.PENANAnUXYki6ZGq
63492Please respect copyright.PENANAtC8MuMRPKx
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
63492Please respect copyright.PENANAC1uqXTtzIi
63492Please respect copyright.PENANAc3AQhTKlaP
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
63492Please respect copyright.PENANAxlnLIoQ76p
63492Please respect copyright.PENANAquexEHymCF
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
63492Please respect copyright.PENANAPtnE0HPBfr
63492Please respect copyright.PENANAxbfzIjfI5y
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
63492Please respect copyright.PENANArWqQ5RMN0M
63492Please respect copyright.PENANAf29eGDNYKN
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
63492Please respect copyright.PENANAyiaMRgqYBg
63492Please respect copyright.PENANAXWCwzaMpJ2
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
63492Please respect copyright.PENANATLiMdk3Wrd
63492Please respect copyright.PENANA1sSO6KP3Vp
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
63492Please respect copyright.PENANABFkgWpVZHI
63492Please respect copyright.PENANAAmClkfv6bH
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
63492Please respect copyright.PENANAUfYRiymk9L
63492Please respect copyright.PENANADB4B6ngwHk
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
63492Please respect copyright.PENANAfC4RMRcwua
63492Please respect copyright.PENANAHx0MajOt8h
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
63492Please respect copyright.PENANAwDKMuDf2Vb
63492Please respect copyright.PENANAo2dE3ETlQ5
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
63492Please respect copyright.PENANAE9ihG0pHU4
63492Please respect copyright.PENANATMt8b3bG8k
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
63492Please respect copyright.PENANAzsIiuEO87K
63492Please respect copyright.PENANAsOc0Fi8unJ
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
63492Please respect copyright.PENANAQDQJEePdPm
63492Please respect copyright.PENANAj5Vwqe25nE
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
63492Please respect copyright.PENANAxM9B7aRl5s
63492Please respect copyright.PENANArq6RpDMuIG
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
63492Please respect copyright.PENANAhVClW1abRs
63492Please respect copyright.PENANAVNjgiCnOOQ
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
63492Please respect copyright.PENANAEFBo2902py
63492Please respect copyright.PENANAuQ0b5QXALm
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
63492Please respect copyright.PENANAHOR7nvPXvW
63492Please respect copyright.PENANAAEiUDvag6j
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
63492Please respect copyright.PENANAJ1lVqzvc5m
63492Please respect copyright.PENANAMfxzdlzPG4
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
63492Please respect copyright.PENANAIJFuSAdAxh
63492Please respect copyright.PENANAforenXwX1U
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
63492Please respect copyright.PENANAwUC6qAqclD
63492Please respect copyright.PENANAkDmz6TWDlm
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
63492Please respect copyright.PENANAe9nhzClAfK
63492Please respect copyright.PENANA6iCbBcQqoz
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
63492Please respect copyright.PENANAYiYCgLYHri
63492Please respect copyright.PENANAiRhDmYMP6u
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
63492Please respect copyright.PENANABBuucxBywn
63492Please respect copyright.PENANAn83wCVNb6b
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
63492Please respect copyright.PENANA44MYSFjBVv
63492Please respect copyright.PENANAl7BUVKLgw8
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
63492Please respect copyright.PENANA4b1sh7H89o
63492Please respect copyright.PENANABKu7I9QmIJ
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
63492Please respect copyright.PENANAPBGmBXpeI2
63492Please respect copyright.PENANAsjtVhfVJXt
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
63492Please respect copyright.PENANA7xR3N6nHyc
63492Please respect copyright.PENANAi2Fx0YNoTf
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
63492Please respect copyright.PENANAMOSQp2F0kV
63492Please respect copyright.PENANAuygtNUo7u2
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
63492Please respect copyright.PENANADlKNG8hnf5
63492Please respect copyright.PENANAJlHJAjeRzT
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
63492Please respect copyright.PENANArzEP2ESi6q
63492Please respect copyright.PENANAdqzmFr8fX6
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
63492Please respect copyright.PENANAaqIO6AhRDn
63492Please respect copyright.PENANAXGPbroPzgd
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
63492Please respect copyright.PENANAgb0VzlY5VE
63492Please respect copyright.PENANAALumqZEsDc
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
63492Please respect copyright.PENANAXTDGijKOsn
63492Please respect copyright.PENANA497PWtm5Ho
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
63492Please respect copyright.PENANAzRywRNpDXH
63492Please respect copyright.PENANAgUFdyBGXq6
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
63492Please respect copyright.PENANA3XbcvCI0bE
63492Please respect copyright.PENANAGMcABAENQT
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
63492Please respect copyright.PENANA956MvjY1Sw
63492Please respect copyright.PENANA8YczGVmukB
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
63492Please respect copyright.PENANA2CIrOV0dkn
63492Please respect copyright.PENANAlAaF3wcsFW
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
63492Please respect copyright.PENANAo8v8wSv4Gw
63492Please respect copyright.PENANAVhH8w3nvIg
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
63492Please respect copyright.PENANA94gRhAjVU9
63492Please respect copyright.PENANALhrHLnNUPb
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
63492Please respect copyright.PENANAB7ePeRTiVm
63492Please respect copyright.PENANAwQTkmsaFEk
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
63492Please respect copyright.PENANAV1yAsXro8V
63492Please respect copyright.PENANANnNqMZkPL3
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
63492Please respect copyright.PENANAM2ogENmNbi
63492Please respect copyright.PENANAbpmiZJoAKT
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
63492Please respect copyright.PENANAgY4RVIxRpV
63492Please respect copyright.PENANAEN8uobBwwk
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
63492Please respect copyright.PENANAJFC41k5qLb
63492Please respect copyright.PENANAaboBhe8MlL
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
63492Please respect copyright.PENANAS9IEm3Tpdz
63492Please respect copyright.PENANAP6wK2hwmTd
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
63492Please respect copyright.PENANAXH8B8v6x56
63492Please respect copyright.PENANAPEsC6TYGLZ
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
63492Please respect copyright.PENANAl7JbE2MCDC
63492Please respect copyright.PENANA2OdkqXTu3k
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
63492Please respect copyright.PENANAc3muantvRV
63492Please respect copyright.PENANAI0hKaLyk2a
63492Please respect copyright.PENANAUMCzyHTl8S
Episode 3
63492Please respect copyright.PENANAUV2Repz9Rf
63492Please respect copyright.PENANAk51vCquWHP
63492Please respect copyright.PENANAsEt8JTCVn9
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
63492Please respect copyright.PENANAgEpBP1L6Tx
63492Please respect copyright.PENANAA7xUWF9BK0
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
63492Please respect copyright.PENANA0MCnMwoIjS
63492Please respect copyright.PENANAFYSPSaJpW4
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
63492Please respect copyright.PENANAD2P6RwGvyD
63492Please respect copyright.PENANAfw7L7mkm5H
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
63492Please respect copyright.PENANAPHSl3GHGZx
63492Please respect copyright.PENANACQZOCZOkyR
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
63492Please respect copyright.PENANAGrAnGkYCwk
63492Please respect copyright.PENANAY0Y8E5aMzD
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
63492Please respect copyright.PENANAGOF75E5Y52
63492Please respect copyright.PENANA3gnPkgbEQP
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
63492Please respect copyright.PENANAOg8zApO3Xo
63492Please respect copyright.PENANAKw2RD2Mj2f
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
63492Please respect copyright.PENANAmZBgQ46BzR
63492Please respect copyright.PENANA085OJNY6j0
“Iya. Kapan kita survey?”
63492Please respect copyright.PENANAQriE4clOog
63492Please respect copyright.PENANAI6MLhzv1vI
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
63492Please respect copyright.PENANAdB8lcMOv0i
63492Please respect copyright.PENANAO9ojBfeTYS
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
63492Please respect copyright.PENANAa7vpV5ZQ0s
63492Please respect copyright.PENANAlJtwFPk9vH
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
63492Please respect copyright.PENANAGA6LVhcb78
63492Please respect copyright.PENANAtAQuLvZqLs
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
63492Please respect copyright.PENANA1p6YRUAJW7
63492Please respect copyright.PENANAIjBbhIpz0N
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
63492Please respect copyright.PENANA2EWeLTBdh7
63492Please respect copyright.PENANAxtXLLy9c5N
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
63492Please respect copyright.PENANAtGeje9erLH
63492Please respect copyright.PENANAD4UTDkLMtm
“Baik Mas. Thank you.”
63492Please respect copyright.PENANAKUHJnhixMv
63492Please respect copyright.PENANA8itcGvJE4w
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
63492Please respect copyright.PENANAR4KLr1p2X6
63492Please respect copyright.PENANAHTTkqQsReB
“Siap Pak !” sahut sopirku.
63492Please respect copyright.PENANAGyiUSoSeUU
63492Please respect copyright.PENANAtUruAHG6cX
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
63492Please respect copyright.PENANAv6LzgPMatA
63492Please respect copyright.PENANAXB2HpkoCs6
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
63492Please respect copyright.PENANAtBOahrtTSd
63492Please respect copyright.PENANAAO7kKl1Ym3
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
63492Please respect copyright.PENANA4SLJBAWiMm
63492Please respect copyright.PENANAJj2MUCBZUr
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
63492Please respect copyright.PENANAcPTvAuaSSh
63492Please respect copyright.PENANAcS3nHIbHXv
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
63492Please respect copyright.PENANAU1jkJYu05U
63492Please respect copyright.PENANAFlBqi1lHLA
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
63492Please respect copyright.PENANAgb0QaoG5BE
63492Please respect copyright.PENANAh1rXBnYhDc
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
63492Please respect copyright.PENANAzQGMXX4rTy
63492Please respect copyright.PENANAI5XBf57fb0
“Kira-kira begitulah.”
63492Please respect copyright.PENANAL5RzFVQUBh
63492Please respect copyright.PENANASCgsXrzOc3
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
63492Please respect copyright.PENANAVuHo2bb8rC
63492Please respect copyright.PENANA0Ev8xFtUdC
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
63492Please respect copyright.PENANAveuTiBa1VQ
63492Please respect copyright.PENANA1cqGRYBRd2
63492Please respect copyright.PENANA2lA8BG7RoX
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
63492Please respect copyright.PENANAXfXqF1hmf4
63492Please respect copyright.PENANAGwpGdJfZ66
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
63492Please respect copyright.PENANAABfcqRYPG6
63492Please respect copyright.PENANA3KfK8WCEqj
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
63492Please respect copyright.PENANA5rxicA8oTH
63492Please respect copyright.PENANAZzMapSWrab
“O, yang perawan tua itu Pak?”
63492Please respect copyright.PENANA83BFwkV4RP
63492Please respect copyright.PENANAHfvhHRJFzL
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
63492Please respect copyright.PENANAk6TIby2Hzk
63492Please respect copyright.PENANAS5GkGOlD75
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
63492Please respect copyright.PENANAdxgJB8way4
63492Please respect copyright.PENANA3HVbbOzObi
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
63492Please respect copyright.PENANAjBN8zHF5ur
63492Please respect copyright.PENANAKdNysmrHi2
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
63492Please respect copyright.PENANAmnNBXxgrG0
63492Please respect copyright.PENANAZQhRtmUSyk
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
63492Please respect copyright.PENANA1O9xeRPfPV
63492Please respect copyright.PENANA4fe3Ek9Hrc
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
63492Please respect copyright.PENANATNwwozi4Rr
63492Please respect copyright.PENANA8UR2SFquzK
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
63492Please respect copyright.PENANAjJtNvw9SUz
63492Please respect copyright.PENANAuBmDNXrgnI
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
63492Please respect copyright.PENANAC8k5Vn96O8
63492Please respect copyright.PENANAA9tu1Ml68L
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
63492Please respect copyright.PENANACPkEXV6GbW
63492Please respect copyright.PENANAfn56MfWSCg
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
63492Please respect copyright.PENANAAWcF3Irt7z
63492Please respect copyright.PENANAAZXLlwJEE1
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
63492Please respect copyright.PENANAgxyw26cGss
63492Please respect copyright.PENANAHYGcrO6PKf
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
63492Please respect copyright.PENANAPamlkHfpg8
63492Please respect copyright.PENANAEALUUhST5k
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
63492Please respect copyright.PENANApO4OAbaczy
63492Please respect copyright.PENANAs26OzYF7RS
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
63492Please respect copyright.PENANAR95CEFYObz
63492Please respect copyright.PENANAOST3Sb8fBx
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
63492Please respect copyright.PENANABhYwsRCCUo
63492Please respect copyright.PENANAysGS5twGTS
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
63492Please respect copyright.PENANAHtAW3TaUvV
63492Please respect copyright.PENANAtyizhWGKYo
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
63492Please respect copyright.PENANAPtkGP3WkKA
63492Please respect copyright.PENANAqclV0Q0cDB
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
63492Please respect copyright.PENANADCuWpWWRFo
63492Please respect copyright.PENANAARIhVlm5oa
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
63492Please respect copyright.PENANAZvC0UIJBW7
63492Please respect copyright.PENANARA3mgBXbKM
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
63492Please respect copyright.PENANAEw1p0i8UZs
63492Please respect copyright.PENANA2xQt9Lr5g3
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
63492Please respect copyright.PENANAkJ6Jn90R6H
63492Please respect copyright.PENANAdjCVaUUy0Y
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
63492Please respect copyright.PENANAGqvctxazKa
63492Please respect copyright.PENANAyehN90HHkx
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
63492Please respect copyright.PENANAT5YPTJM5bE
63492Please respect copyright.PENANA5kShscBFUj
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
63492Please respect copyright.PENANApkCO8v6AVg
63492Please respect copyright.PENANAbJlPEOh79T
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
63492Please respect copyright.PENANA50RyVG1Sz8
63492Please respect copyright.PENANAOv1wlqAHgf
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
63492Please respect copyright.PENANA1ryoEPc78o
63492Please respect copyright.PENANAp1yC3CtwT9
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
63492Please respect copyright.PENANAQwHrY9V0fq
63492Please respect copyright.PENANAO8WhRcP88I
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
63492Please respect copyright.PENANAl24BAvKUoh
63492Please respect copyright.PENANApeiIpE8Pp5
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
63492Please respect copyright.PENANAvzwr3yJtZG
63492Please respect copyright.PENANAiTUGHwu9Ih
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
63492Please respect copyright.PENANAm2JSjWVahE
63492Please respect copyright.PENANA2L3ss1wsWI
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
63492Please respect copyright.PENANAy7DBajSKbV
63492Please respect copyright.PENANAGuSc6q90KS
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
63492Please respect copyright.PENANAMVKysgXu7L
63492Please respect copyright.PENANAlBFZztT57H
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
63492Please respect copyright.PENANAJejx9q60bv
63492Please respect copyright.PENANACmaNv27aYV
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
63492Please respect copyright.PENANAQmsuloMLnA
63492Please respect copyright.PENANATmoAz67RUg
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
63492Please respect copyright.PENANAhor6usrDq5
63492Please respect copyright.PENANAXJYCEix4Z8
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
63492Please respect copyright.PENANAahMNw3tWks
63492Please respect copyright.PENANA33qegF8nNc
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
63492Please respect copyright.PENANAm2Rpq21WGb
63492Please respect copyright.PENANACVELgJ877h
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
63492Please respect copyright.PENANA6SXti4LR40
63492Please respect copyright.PENANAtRtYsyaUM8
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
63492Please respect copyright.PENANAV3OM2TEUMH
63492Please respect copyright.PENANA0o1nW3YcND
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
63492Please respect copyright.PENANAhCcFf6LYC0
63492Please respect copyright.PENANAShm3R4SlPI
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
63492Please respect copyright.PENANAgJ8fJllWaL
63492Please respect copyright.PENANABXJDBiyEnx
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
63492Please respect copyright.PENANAEOoD56YyBV
63492Please respect copyright.PENANA61YudWCGXz
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
63492Please respect copyright.PENANAoYNxPCXiHn
63492Please respect copyright.PENANAhOrgeDqcIt
“Iya, tapi bednya kan misah.”
63492Please respect copyright.PENANAMwn7w2UXTN
63492Please respect copyright.PENANAwHHdgbuN8c
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
63492Please respect copyright.PENANA0r9QdjI3Fg
63492Please respect copyright.PENANAvyNfx2h0Bs
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
63492Please respect copyright.PENANAhkzWJ4liyw
63492Please respect copyright.PENANARxc110j9L1
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
63492Please respect copyright.PENANAI4SzJiofAo
63492Please respect copyright.PENANAtkgfMkQlWZ
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
63492Please respect copyright.PENANAfH0jujJTIY
63492Please respect copyright.PENANATZ6zLLbbgL
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
63492Please respect copyright.PENANAtYiO9Z6A4F
63492Please respect copyright.PENANAUYQeNGg6r9
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
63492Please respect copyright.PENANA9n0AbgkFC3
63492Please respect copyright.PENANAurt7XJJDJR
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
63492Please respect copyright.PENANAjuvdDJpYPF
63492Please respect copyright.PENANAOIWqhCZCYH
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
63492Please respect copyright.PENANAOpypBReng2
63492Please respect copyright.PENANAfY38cQ6kji
“Masa sih?”
63492Please respect copyright.PENANADzOLAHakkC
63492Please respect copyright.PENANA1nV64qK1RD
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
63492Please respect copyright.PENANA9vQRq9KmS7
63492Please respect copyright.PENANAy7zlmzpBCH
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
63492Please respect copyright.PENANAAanJ7lecrL
63492Please respect copyright.PENANA0ZvtzmH7Nu
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
63492Please respect copyright.PENANAwcBBYnLeoK
63492Please respect copyright.PENANAGaCMdlpeRI
“Emang belum pernah pacaran?”
63492Please respect copyright.PENANA7jwuQvL5au
63492Please respect copyright.PENANAqtcpKTSppW
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
63492Please respect copyright.PENANA7njw9XgAGc
63492Please respect copyright.PENANAIyfa7Vi8KX
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
63492Please respect copyright.PENANAlwaXbo6cWh
63492Please respect copyright.PENANAptvcmgenLJ
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
63492Please respect copyright.PENANAIEARx7Bx9I
63492Please respect copyright.PENANAZkpYA1yuW2
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
63492Please respect copyright.PENANAWRVCdtTAP8
63492Please respect copyright.PENANA5WFG9RAAwk
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
63492Please respect copyright.PENANAcj9beiwfxE
63492Please respect copyright.PENANARjQMBgNRkb
“Mmm…degdegan, Mas.”
63492Please respect copyright.PENANAjMSs3R34Is
63492Please respect copyright.PENANAIcuqkrlwFr
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
63492Please respect copyright.PENANAP21f5L37u9
63492Please respect copyright.PENANAT5i1YAasCD
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
63492Please respect copyright.PENANAHmrVupMQEG
63492Please respect copyright.PENANAPC5XY1Tkdh
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
63492Please respect copyright.PENANA8AHpJc8CBX
63492Please respect copyright.PENANADYYdVEezAs
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
63492Please respect copyright.PENANAS9PDt6E20R
63492Please respect copyright.PENANAP8rAJHwIG8
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
63492Please respect copyright.PENANAoEDKuNGSyj
63492Please respect copyright.PENANAMy6oHE2EZy
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
63492Please respect copyright.PENANADpJcPJAyyZ
63492Please respect copyright.PENANAUk11jds3O9
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
63492Please respect copyright.PENANAHW8jmuiLjr
63492Please respect copyright.PENANAlt5rx6IdLh
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
63492Please respect copyright.PENANA7g4wMFc24W
63492Please respect copyright.PENANAU4KO0BPBX8
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
63492Please respect copyright.PENANAOgMDE3VFvI
63492Please respect copyright.PENANAexUdxE8fdm
“Malu…” sahutnya.
63492Please respect copyright.PENANAnmDbtwcKVM
63492Please respect copyright.PENANAMx6mskGQiZ
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
63492Please respect copyright.PENANA7VgcdgGLWg
63492Please respect copyright.PENANAJEIo9qv9jb
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
63492Please respect copyright.PENANAc4ZVzSSeKm
63492Please respect copyright.PENANAmNp2Ip6yOw
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
63492Please respect copyright.PENANAbMdZCs3dkT
63492Please respect copyright.PENANARLxCBjXQ8f
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
63492Please respect copyright.PENANAIn18klJXQC
63492Please respect copyright.PENANAE2SEz3Ldte
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
63492Please respect copyright.PENANAJ9gsRLmPTz
63492Please respect copyright.PENANAblHonlmweG
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
63492Please respect copyright.PENANA8bcgx1tTcP
63492Please respect copyright.PENANAzaUQyC3tPM
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
63492Please respect copyright.PENANAcNsW7ATNSy
63492Please respect copyright.PENANA8JR0k1wvbG
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
63492Please respect copyright.PENANAozasWPGn3R
63492Please respect copyright.PENANA9el3lCRAtM
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
63492Please respect copyright.PENANAK97BhhLqOp
63492Please respect copyright.PENANASPpV761wXT
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
63492Please respect copyright.PENANAy1HhJYaXMk
63492Please respect copyright.PENANAlxgoDZqFTO
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
63492Please respect copyright.PENANAvSJcho3w3W
63492Please respect copyright.PENANAIhBIcDCCN9
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
63492Please respect copyright.PENANARjzEYtfebw
63492Please respect copyright.PENANAKmqiNFwI0j
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
63492Please respect copyright.PENANAkm7Tf75Z4H
63492Please respect copyright.PENANAdOc4w7PGGi
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
63492Please respect copyright.PENANAfwrIRkci2Y
63492Please respect copyright.PENANAKubhh1fzv9
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
63492Please respect copyright.PENANAqC5fD4uWay
63492Please respect copyright.PENANAyX518u5Q4Q
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
63492Please respect copyright.PENANAISqq4W4Rxb
63492Please respect copyright.PENANABcR6LdpcUu
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
63492Please respect copyright.PENANA6XLAem6I8P
63492Please respect copyright.PENANAX1RTyJvDyw
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
63492Please respect copyright.PENANADBuNjHvYiW
63492Please respect copyright.PENANA41ZZ4nrLz6
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
63492Please respect copyright.PENANAi5UBk1b8ex
63492Please respect copyright.PENANApZQpICmcRM
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
63492Please respect copyright.PENANAu81hSKSBJx
63492Please respect copyright.PENANA86hILWWgvo
“Masa sih?”
63492Please respect copyright.PENANA1N6VsbrEuy
63492Please respect copyright.PENANAx2EPd0INsi
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
63492Please respect copyright.PENANAziiaG43mS2
63492Please respect copyright.PENANAKQqDr5BJV6
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
63492Please respect copyright.PENANAtqn6Q77Qp7
63492Please respect copyright.PENANAMivdHxNLZC
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
63492Please respect copyright.PENANA1H7J1e8vt9
63492Please respect copyright.PENANA6m9xdgXjHe
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
63492Please respect copyright.PENANAPeHfzMYaMB
63492Please respect copyright.PENANAm1DKFbes5k
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
63492Please respect copyright.PENANAxB9A7QqAL4
63492Please respect copyright.PENANAton5nQUgJa
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
63492Please respect copyright.PENANAXpwRWTtiGx
63492Please respect copyright.PENANAKtrcj4awcA
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
63492Please respect copyright.PENANAjnYCiB4OxK
63492Please respect copyright.PENANAd3bysqSOAx
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
63492Please respect copyright.PENANAmYR1wVMgcE
63492Please respect copyright.PENANAvlWLQDmWal
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
63492Please respect copyright.PENANA696k0YzWkg
63492Please respect copyright.PENANAinerGsDluY
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
63492Please respect copyright.PENANAlOVjeurcZm
63492Please respect copyright.PENANAuzS7XIBR9Q
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
63492Please respect copyright.PENANAJvr7mnsq3x
63492Please respect copyright.PENANA4djyLCLTxD
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
63492Please respect copyright.PENANAFksWIrljgl
63492Please respect copyright.PENANAmdSBLk2Nma
“Lalu?”
63492Please respect copyright.PENANAbNxqas63TY
63492Please respect copyright.PENANAHcZ6qWv1fS
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
63492Please respect copyright.PENANAOZEuvRTdE3
63492Please respect copyright.PENANApUYXDx5hnr
“Iya Mas.”
63492Please respect copyright.PENANAba1lgTt0sS
63492Please respect copyright.PENANAkuACpQu2li
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
63492Please respect copyright.PENANAraWpVrj3EL
63492Please respect copyright.PENANAYjVm8h0EnO
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
63492Please respect copyright.PENANA6ZlVdch8Ii
63492Please respect copyright.PENANAJyzgSXLR4x
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
63492Please respect copyright.PENANAZ5MJAyo4If
63492Please respect copyright.PENANAi5ILx0DeaL
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
63492Please respect copyright.PENANA8XaWtsg0jD
63492Please respect copyright.PENANAbK86I9PqmG
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
63492Please respect copyright.PENANAlDWB3vpkVK
63492Please respect copyright.PENANASDzIsCiJUJ
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
63492Please respect copyright.PENANAnPL0qqBBOP
63492Please respect copyright.PENANACsw6F7ZDFK
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
63492Please respect copyright.PENANAPukzlJVg80
63492Please respect copyright.PENANA5Zp3g4bQBU
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
63492Please respect copyright.PENANAKBX7aBTXAq
63492Please respect copyright.PENANAfp4KHImwQh
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
63492Please respect copyright.PENANAChaf3j0ZWb
63492Please respect copyright.PENANAYKduDbtcsf
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
63492Please respect copyright.PENANAIsYt3IVG5d
63492Please respect copyright.PENANAHjnd8kPz96
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
63492Please respect copyright.PENANAao3hE6NcNF
63492Please respect copyright.PENANA9jqtZojLPm
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
63492Please respect copyright.PENANAGqUesub9ln
63492Please respect copyright.PENANAgltJM5GJWi
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
63492Please respect copyright.PENANAbeoMcSSAIZ
63492Please respect copyright.PENANAT4CldK9ipS
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
63492Please respect copyright.PENANAijNA7HVbSn
63492Please respect copyright.PENANAbRfM8NADUa
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
63492Please respect copyright.PENANAx5vNqkAWJs
63492Please respect copyright.PENANAHw9dNFKYmd
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
63492Please respect copyright.PENANA1LplgmbENi
Episode 4
63492Please respect copyright.PENANA2TJfU1XICJ
63492Please respect copyright.PENANAzLhdAahhQ9
63492Please respect copyright.PENANAiHR02CJ6Q4
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
63492Please respect copyright.PENANATc5M3wMhFn
63492Please respect copyright.PENANAT4E3fuwWpd
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
63492Please respect copyright.PENANAIDxMkqF4jv
63492Please respect copyright.PENANAkAKB4o7cyO
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
63492Please respect copyright.PENANAMNpv9ZAwQG
63492Please respect copyright.PENANAPi8wtlEY84
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
63492Please respect copyright.PENANAVJuEHne6x6
63492Please respect copyright.PENANACQDBQbJTks
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
63492Please respect copyright.PENANAJudOSpKrxd
63492Please respect copyright.PENANAKoNtsYP6HI
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
63492Please respect copyright.PENANAanvyxiBPXR
63492Please respect copyright.PENANABYovu0BuTS
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
63492Please respect copyright.PENANAy2z8b2QnSn
63492Please respect copyright.PENANABEg6zD7wCR
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
63492Please respect copyright.PENANA4qqXsVddyA
63492Please respect copyright.PENANARanKJGFTQc
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
63492Please respect copyright.PENANATgpM18pgOO
63492Please respect copyright.PENANAz4vfqcJtb6
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
63492Please respect copyright.PENANAdh3BxxPSOA
63492Please respect copyright.PENANAe24dw1b2an
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
63492Please respect copyright.PENANAzx19OCTepS
63492Please respect copyright.PENANAUwvqhHWkpy
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
63492Please respect copyright.PENANA6ncG2MAGqZ
63492Please respect copyright.PENANAFawv0ryClR
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
63492Please respect copyright.PENANA9sLsEQUNeO
63492Please respect copyright.PENANA4AOOK9beXh
“Iya…putih dan mulus banget.”
63492Please respect copyright.PENANARjyzMfSIn3
63492Please respect copyright.PENANARJf2iCAXqa
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
63492Please respect copyright.PENANAbFSvr1M2PK
63492Please respect copyright.PENANA4629V3YyWL
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
63492Please respect copyright.PENANAIJz7cHLUWL
63492Please respect copyright.PENANA4DKhxD4eHf
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
63492Please respect copyright.PENANAnXOgEeBm4R
63492Please respect copyright.PENANA0WP5MQhlwK
“Serius?”
63492Please respect copyright.PENANApbXgYfbFO0
63492Please respect copyright.PENANAHch3H7n7bH
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
63492Please respect copyright.PENANAhS7KYCnzyv
63492Please respect copyright.PENANAF0bxGn1va0
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
63492Please respect copyright.PENANAnq8u3mpZQ5
63492Please respect copyright.PENANAGHCc9uKrfp
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
63492Please respect copyright.PENANATzruwlSUfl
63492Please respect copyright.PENANA00s7PjuZte
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
63492Please respect copyright.PENANAF4rv2nUieV
63492Please respect copyright.PENANAndywpYYD2v
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
63492Please respect copyright.PENANAwfzwtNGbsv
63492Please respect copyright.PENANAyopMXUUpSB
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
63492Please respect copyright.PENANAuvYE0PSatb
63492Please respect copyright.PENANAJkI4WXokYs
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
63492Please respect copyright.PENANA6EcqY9srzz
63492Please respect copyright.PENANAibT0aIduu1
“Terus?” aku memandang sahabatku.
63492Please respect copyright.PENANACDVdkk7B9S
63492Please respect copyright.PENANAZXPOjoZ8RT
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
63492Please respect copyright.PENANAPUPSgivAlY
63492Please respect copyright.PENANASgw26VwDo4
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
63492Please respect copyright.PENANAXYQZ2iec6Q
63492Please respect copyright.PENANAdT2YnOVMVt
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
63492Please respect copyright.PENANACZtErhVLCd
63492Please respect copyright.PENANAL5gFTzCscL
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
63492Please respect copyright.PENANA8T3GL18lOz
63492Please respect copyright.PENANAftU3c8YSy1
“Maksud Boss bersih gimana?”
63492Please respect copyright.PENANApvcLx6Hltb
63492Please respect copyright.PENANA2R9wgsoAWj
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
63492Please respect copyright.PENANAjBSJixMQnv
63492Please respect copyright.PENANAcOw9eXIkwd
“Oh…iya…iyaaa….”
63492Please respect copyright.PENANAE0hlYYluWy
63492Please respect copyright.PENANAsxeWL7kXay
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
63492Please respect copyright.PENANAtyupvrPVyt
63492Please respect copyright.PENANAcRallZ6XbA
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
63492Please respect copyright.PENANABHYWyV13dj
63492Please respect copyright.PENANAGIhfXlal0h
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
63492Please respect copyright.PENANAk5u6RBsF82
63492Please respect copyright.PENANAqsNNBZjFWK
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
63492Please respect copyright.PENANA4PLbp81G1m
63492Please respect copyright.PENANAGNSXjqmjqQ
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
63492Please respect copyright.PENANAqMr1FGFCC3
63492Please respect copyright.PENANA1BwQvGJHdp
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
63492Please respect copyright.PENANA9Kxox51ndz
63492Please respect copyright.PENANAbrL1kC85vD
“Oke.”
63492Please respect copyright.PENANAzLurT9tnvk
63492Please respect copyright.PENANA7VrxAjBtET
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
63492Please respect copyright.PENANAu4bWpCzCdx
63492Please respect copyright.PENANASCKhLNHBtQ
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
63492Please respect copyright.PENANAyXhXnyFAud
63492Please respect copyright.PENANA4HINEJdeLT
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
63492Please respect copyright.PENANArH8jwEOVn4
63492Please respect copyright.PENANAvflLQWeJHh
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
63492Please respect copyright.PENANAFQuGMUJNRz
63492Please respect copyright.PENANAzf9HigUeik
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
63492Please respect copyright.PENANAKzuqW7o7xg
63492Please respect copyright.PENANA4ZSZA1EDme
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
63492Please respect copyright.PENANAUZABBElA3Y
63492Please respect copyright.PENANAmmUZpBAiwU
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
63492Please respect copyright.PENANA3KVphBfIbg
63492Please respect copyright.PENANAIy9Kc6N9eN
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
63492Please respect copyright.PENANATpah8WpbO7
63492Please respect copyright.PENANAWtyAeXrr90
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
63492Please respect copyright.PENANACdHSXGNjrd
63492Please respect copyright.PENANAs4ELVaDeZR
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
63492Please respect copyright.PENANAAFcxr7YgT0
63492Please respect copyright.PENANAXbnTxqiL4K
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
63492Please respect copyright.PENANAhXzSrCxTnX
63492Please respect copyright.PENANAjVSvvlfh2N
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
63492Please respect copyright.PENANAs8S1UUD2rd
63492Please respect copyright.PENANAeS1Nz2tgNG
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
63492Please respect copyright.PENANAlmaHzIu4pA
63492Please respect copyright.PENANAtSfWqde9SA
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
63492Please respect copyright.PENANAP0kaSBiHtZ
63492Please respect copyright.PENANAaazhVn2Pw5
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
63492Please respect copyright.PENANAmWQU5TWAdq
63492Please respect copyright.PENANAoi7YMVgNyd
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
63492Please respect copyright.PENANAyq9ZaRU06J
63492Please respect copyright.PENANALfUokegbog
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
63492Please respect copyright.PENANAucD6fDDnKy
63492Please respect copyright.PENANA7yXoX5qNPG
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
63492Please respect copyright.PENANAtaJ407A9YU
63492Please respect copyright.PENANAmnKauIxpoT
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
63492Please respect copyright.PENANA2UIoIPJlzr
63492Please respect copyright.PENANAC98aBdcUuw
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
63492Please respect copyright.PENANA45BtKsDP6D
63492Please respect copyright.PENANAYX5tpJ9807
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
63492Please respect copyright.PENANAhr504T2mCS
63492Please respect copyright.PENANAaDEwNUqks6
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
63492Please respect copyright.PENANA6z7ekeY53u
63492Please respect copyright.PENANAhp0mI89cQd
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
63492Please respect copyright.PENANAKuXr9c78RD
63492Please respect copyright.PENANAzVrvwCFXjR
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
63492Please respect copyright.PENANA43FPEVHXDV
63492Please respect copyright.PENANACKiR8XKQwx
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
63492Please respect copyright.PENANAD7bctKmKSI
63492Please respect copyright.PENANAWPVC8pmNg6
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
63492Please respect copyright.PENANAItkJt3mpvs
63492Please respect copyright.PENANA1qCTWnjYOl
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
63492Please respect copyright.PENANAa876Llmc9H
63492Please respect copyright.PENANAbb6aeqKma9
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
63492Please respect copyright.PENANAjMlzGpvJYK
63492Please respect copyright.PENANA8z4XgSBX5A
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
63492Please respect copyright.PENANAFQXvqUcBM3
63492Please respect copyright.PENANA1Q6CFOzgg7
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
63492Please respect copyright.PENANAN2YbNojtfj
63492Please respect copyright.PENANA3zDQJ5MTdh
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
63492Please respect copyright.PENANAVUf2gBZW4G
63492Please respect copyright.PENANAKYNLfRr8lc
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
63492Please respect copyright.PENANAl1vw8Xnybv
63492Please respect copyright.PENANAzFJnXPzphn
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
63492Please respect copyright.PENANAK5jMhQIiT4
63492Please respect copyright.PENANADAlrHic7WC
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
63492Please respect copyright.PENANAnEhqktFgsa
63492Please respect copyright.PENANADnPdVMsUf6
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
63492Please respect copyright.PENANA2kIE8gwixS
63492Please respect copyright.PENANAJUsYJrciIy
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
63492Please respect copyright.PENANAQbK3WK1ZxO
63492Please respect copyright.PENANAvyEKYRrZLt
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
63492Please respect copyright.PENANAwaerNAjKsw
63492Please respect copyright.PENANAHP5gGGPpZJ
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
63492Please respect copyright.PENANAdBqyliS0md
63492Please respect copyright.PENANA0Fd7V81GBJ
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
63492Please respect copyright.PENANAS7DGy81odv
63492Please respect copyright.PENANAzuGHaLlDl2
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
63492Please respect copyright.PENANAmSEIpBrE68
63492Please respect copyright.PENANANe4w59XDly
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
63492Please respect copyright.PENANAZg6VveVQ6D
63492Please respect copyright.PENANAWr5y9vibxC
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
63492Please respect copyright.PENANAtF3ZNLJlx1
63492Please respect copyright.PENANA8GK0cUXj94
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
63492Please respect copyright.PENANAyIGSMEnyLZ
63492Please respect copyright.PENANAogMFpXMmKA
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
63492Please respect copyright.PENANAOEy7ezBdaS
63492Please respect copyright.PENANADcUiJJ6lTN
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
63492Please respect copyright.PENANAyXPONkZB0t
63492Please respect copyright.PENANAwjOa0VlyxU
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
63492Please respect copyright.PENANAQg0y1IaD9Q
63492Please respect copyright.PENANAI1r6nvokDt
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
63492Please respect copyright.PENANAUKgsfDfbbc
63492Please respect copyright.PENANAfOWI9uI4t4
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
63492Please respect copyright.PENANAZOzSFnZ3OD
63492Please respect copyright.PENANATAMmfUzYiw
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
63492Please respect copyright.PENANAcLJ75pO4ux
63492Please respect copyright.PENANAPH7erHgTzF
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
63492Please respect copyright.PENANAvvIdTNZWeA
63492Please respect copyright.PENANARdT6YytdQO
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
63492Please respect copyright.PENANAeVWtGRch7n
Episode 5
63492Please respect copyright.PENANAiC3bgJyqD8
63492Please respect copyright.PENANAkf8z5sLN7S
63492Please respect copyright.PENANA3ksu5ckoSQ
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
63492Please respect copyright.PENANA0nzZtQPo7Q
63492Please respect copyright.PENANAJCZrCh3Jqm
63492Please respect copyright.PENANAZhMhWaM0bg
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
63492Please respect copyright.PENANAlHI3lPJTZT
63492Please respect copyright.PENANASYuCcqSKRH
63492Please respect copyright.PENANAEKXLeMaLuY
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
63492Please respect copyright.PENANASr84rHQqwv
63492Please respect copyright.PENANAaXH7tEt1qZ
63492Please respect copyright.PENANAlR78P4kpms
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
63492Please respect copyright.PENANApy2YZcDKcv
63492Please respect copyright.PENANA0lMnJHkYQn
63492Please respect copyright.PENANAKq5UbUfK8U
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
63492Please respect copyright.PENANACqdWBQGPX1
63492Please respect copyright.PENANA0hlThJwJMJ
63492Please respect copyright.PENANAeAdgARkIqo
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
63492Please respect copyright.PENANAq3jlUhe2Gc
63492Please respect copyright.PENANAb7kLNFZ3BA
63492Please respect copyright.PENANAqf4mnMo3j7
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
63492Please respect copyright.PENANA790DjRZanh
63492Please respect copyright.PENANAYAArdNy5KT
63492Please respect copyright.PENANAO01L11vkAH
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
63492Please respect copyright.PENANA2pRzWbv9zw
63492Please respect copyright.PENANAzPF0GPwmUW
63492Please respect copyright.PENANAhvp9uu9TiS
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
63492Please respect copyright.PENANAXfG7Q0L96z
63492Please respect copyright.PENANAZPbEHL4Azj
63492Please respect copyright.PENANAJHA16mtcDL
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
63492Please respect copyright.PENANAPDRslI5CJn
63492Please respect copyright.PENANAgvXeHEewXx
63492Please respect copyright.PENANAmsK8fwXc8j
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
63492Please respect copyright.PENANATVKXYNfqDE
63492Please respect copyright.PENANA3lR9oU6Ure
63492Please respect copyright.PENANAWo8IObS0UN
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
63492Please respect copyright.PENANAGn0KcIfMHT
63492Please respect copyright.PENANASrKruT3Ql1
63492Please respect copyright.PENANAjAewSw96OG
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
63492Please respect copyright.PENANAq0ykE1nG2P
63492Please respect copyright.PENANAlIJet81jKQ
63492Please respect copyright.PENANAQexEmIa0Ym
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
63492Please respect copyright.PENANA8qPiHageHm
63492Please respect copyright.PENANAFcUxMZUKo4
63492Please respect copyright.PENANAZ15lQGEePQ
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
63492Please respect copyright.PENANAF8Yhc6s3RV
63492Please respect copyright.PENANAilcgP0IC8p
63492Please respect copyright.PENANAgZ9wihb0o6
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
63492Please respect copyright.PENANArruCjyHyyo
63492Please respect copyright.PENANAtJXgkq8hYb
63492Please respect copyright.PENANAgc8gJQ4guj
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
63492Please respect copyright.PENANAow3kQbg2oH
63492Please respect copyright.PENANAH2DWBA43S6
63492Please respect copyright.PENANAbSRRpj6isP
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
63492Please respect copyright.PENANAF3vnQbIbXg
63492Please respect copyright.PENANAT3Rq26h6Go
63492Please respect copyright.PENANAatBtx6UZtZ
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
63492Please respect copyright.PENANAAnjyTJgjCo
63492Please respect copyright.PENANAR2T4YX1VJp
63492Please respect copyright.PENANA7VY6dBHpAE
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
63492Please respect copyright.PENANAAd7JnqJSId
63492Please respect copyright.PENANAdh9eEoWPz7
63492Please respect copyright.PENANAPyq6RrDq0t
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
63492Please respect copyright.PENANAAFO6CHLMcC
63492Please respect copyright.PENANAezJNfQZb8o
63492Please respect copyright.PENANAHZcgWlQVVR
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
63492Please respect copyright.PENANA7IxJclMLbC
63492Please respect copyright.PENANAuIhkXLDfFo
63492Please respect copyright.PENANAGPdJDv4DSW
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
63492Please respect copyright.PENANAOONQ9nMBw5
63492Please respect copyright.PENANA4z39mPfUY9
63492Please respect copyright.PENANAZ3l36qmpUE
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
63492Please respect copyright.PENANABWfox5JI6L
63492Please respect copyright.PENANAQW6iAgd5Gx
63492Please respect copyright.PENANA0E8zlcwa0h
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
63492Please respect copyright.PENANA8e1RB1morh
63492Please respect copyright.PENANAXQSger3uyz
63492Please respect copyright.PENANASFeXwaAyA6
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
63492Please respect copyright.PENANA6p8jhBu3ge
63492Please respect copyright.PENANAT6Vp2Appyn
63492Please respect copyright.PENANAG7uKrgtPnT
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
63492Please respect copyright.PENANAeCWvSb490g
63492Please respect copyright.PENANAoc3BSdm7bt
63492Please respect copyright.PENANAPXKc7dW2Cs
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
63492Please respect copyright.PENANAVyyr0md9NG
63492Please respect copyright.PENANAnZR3jxofH6
63492Please respect copyright.PENANAIyPPAiCzW5
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
63492Please respect copyright.PENANATAakpEEtLW
63492Please respect copyright.PENANA8duqdsw5BU
63492Please respect copyright.PENANAo1ksRRQpsI
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
63492Please respect copyright.PENANAFCHwlzjcmF
63492Please respect copyright.PENANACq2WaImg1v
63492Please respect copyright.PENANA0RUNPQ8XBg
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
63492Please respect copyright.PENANAFU5UHsoYlt
63492Please respect copyright.PENANAKkILkQpHH3
63492Please respect copyright.PENANA5Ux0AHKMyx
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
63492Please respect copyright.PENANAC7MBShzirE
63492Please respect copyright.PENANAH6KZT8Z7qu
63492Please respect copyright.PENANAO7W7nL2dCp
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
63492Please respect copyright.PENANAFjGldF4xsO
63492Please respect copyright.PENANAQLvSUldIYd
63492Please respect copyright.PENANAY9YGucHCvg
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
63492Please respect copyright.PENANAJ8L72g5kpc
63492Please respect copyright.PENANAxNlbZX9U6s
63492Please respect copyright.PENANA5qFqJxYFAD
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
63492Please respect copyright.PENANAJKr0M6i48y
63492Please respect copyright.PENANAJlzq43KNl7
63492Please respect copyright.PENANA1R4BooE5Ml
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
63492Please respect copyright.PENANAlb1g9hzDW7
63492Please respect copyright.PENANAmbQYVU2fLo
63492Please respect copyright.PENANA3gPChYBVbw
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
63492Please respect copyright.PENANArck5m0KYyM
63492Please respect copyright.PENANASvjeTdOQNY
63492Please respect copyright.PENANAv4CyWfm0dt
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
63492Please respect copyright.PENANAEBJLBhfYgR
63492Please respect copyright.PENANASeMiGXxzeU
63492Please respect copyright.PENANAONf99UgzTu
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
63492Please respect copyright.PENANAuVm25dROsG
63492Please respect copyright.PENANAZ0o8gOShk3
63492Please respect copyright.PENANAR0DWVmfWtk
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
63492Please respect copyright.PENANAAQ373FVEMU
63492Please respect copyright.PENANA8eVzB9I99B
63492Please respect copyright.PENANA0ENAQFPAjK
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
63492Please respect copyright.PENANAt8hDQnOg8N
63492Please respect copyright.PENANAPzhD0DeLQ1
63492Please respect copyright.PENANAMs51fJDH0Q
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
63492Please respect copyright.PENANAunlQrilxQL
63492Please respect copyright.PENANApkaFl155fb
63492Please respect copyright.PENANAlOMELSsCrn
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
63492Please respect copyright.PENANACge51S3cpw
63492Please respect copyright.PENANAqxHCd9c9uE
63492Please respect copyright.PENANAnO6TxZRCIh
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
63492Please respect copyright.PENANAwIZNJmUIz9
63492Please respect copyright.PENANAZuA9k5SLil
63492Please respect copyright.PENANAJezm5aWlme
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
63492Please respect copyright.PENANA9aaeiSoS8y
63492Please respect copyright.PENANAfw1ztbToTD
63492Please respect copyright.PENANAoJuXbgyHQP
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
63492Please respect copyright.PENANAseqDf3h1yB
63492Please respect copyright.PENANAp0wppqxKMO
63492Please respect copyright.PENANAXkigGy3k1F
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
63492Please respect copyright.PENANAFw3Fv6gQfK
63492Please respect copyright.PENANAMBGn2JAmAx
63492Please respect copyright.PENANAE1nM3RXMrT
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
63492Please respect copyright.PENANAUcymU5jXaW
63492Please respect copyright.PENANADyh783Ot6L
63492Please respect copyright.PENANAV6HVAkKrrv
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
63492Please respect copyright.PENANAv9VvCZFDA9
63492Please respect copyright.PENANA5bUSOdbQHz
63492Please respect copyright.PENANAHsH50atSM0
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
63492Please respect copyright.PENANALRgTqEkGJT
63492Please respect copyright.PENANACpWt1ofe12
63492Please respect copyright.PENANA189xs8jV99
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
63492Please respect copyright.PENANA3JCcJE3abk
63492Please respect copyright.PENANAXG00wTiTHS
63492Please respect copyright.PENANALUrprOejeF
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
63492Please respect copyright.PENANAFaojVFIUIA
63492Please respect copyright.PENANAeZ3IvrDN6y
63492Please respect copyright.PENANAdMbo6oJgHD
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
63492Please respect copyright.PENANA3fzv02PBOT
63492Please respect copyright.PENANAdQNvlglG6T
63492Please respect copyright.PENANAZCNKdBPm6N
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
63492Please respect copyright.PENANAI9bFGldnmJ
63492Please respect copyright.PENANACQ2DQ7v1eO
63492Please respect copyright.PENANApmluTWBfAA
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
63492Please respect copyright.PENANAnzw0VnYuAM
63492Please respect copyright.PENANATNnDOPYsya
63492Please respect copyright.PENANAYyhHNtofpN
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
63492Please respect copyright.PENANA6dHy1lJy3B
63492Please respect copyright.PENANArVr1JuWu7o
63492Please respect copyright.PENANAwCQHwFaowU
“Tapi lebih enak kan?”
63492Please respect copyright.PENANA7EifuJH0Dk
63492Please respect copyright.PENANAcUxG2CP5ZM
63492Please respect copyright.PENANA0dhfk5AYRu
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
63492Please respect copyright.PENANAEyRg2xKanh
63492Please respect copyright.PENANAeEbr3CIrdr
63492Please respect copyright.PENANA3wseelTwit
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
63492Please respect copyright.PENANAemj7dgATLX
63492Please respect copyright.PENANA2GGyQBYWfc
63492Please respect copyright.PENANAtdvuhuBeB5
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
63492Please respect copyright.PENANALYYJ510m2N
63492Please respect copyright.PENANAHEVZA4mT3P
63492Please respect copyright.PENANA27T8mCFTHG
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
63492Please respect copyright.PENANAPXZxeDDcBL
63492Please respect copyright.PENANAytbWMgufFO
63492Please respect copyright.PENANAgYgn6FW47b
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
63492Please respect copyright.PENANAPHUrfozTM8
63492Please respect copyright.PENANA6pme1nEnOZ
63492Please respect copyright.PENANAkojo0dzt8i
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
63492Please respect copyright.PENANATVU3yqKYOP
63492Please respect copyright.PENANANP2SGpCJpT
63492Please respect copyright.PENANARYLtETcKZX
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
63492Please respect copyright.PENANAVAEZlpVB8S
63492Please respect copyright.PENANATwdmecfzWV
63492Please respect copyright.PENANAQRwvYDPiQk
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
63492Please respect copyright.PENANAZwkt84aKs4
63492Please respect copyright.PENANADPEF91LCH9
63492Please respect copyright.PENANAETHDYuQhb2
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
63492Please respect copyright.PENANAnCG3a7kmbg
63492Please respect copyright.PENANAh5PKfzpm14
63492Please respect copyright.PENANAHwKI2r1Ghq
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
63492Please respect copyright.PENANAtuj0uRtHTE
63492Please respect copyright.PENANAlg3uXayBfv
63492Please respect copyright.PENANAQQ1A1f4My2
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
63492Please respect copyright.PENANAO0KsERyhQq
63492Please respect copyright.PENANARytWmhciHQ
63492Please respect copyright.PENANAI9W8EeDJ8R
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
63492Please respect copyright.PENANAqwflL9LNVJ
63492Please respect copyright.PENANACjeu08zvc5
63492Please respect copyright.PENANA20dV2upqwY
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
63492Please respect copyright.PENANAHIaZycQxzr
63492Please respect copyright.PENANAvgC93EpT3V
63492Please respect copyright.PENANALkSYDmeXWK
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
63492Please respect copyright.PENANAhE0Ii9OOBH
63492Please respect copyright.PENANACNNjTa9Ja3
63492Please respect copyright.PENANAbayUt5F1bR
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
63492Please respect copyright.PENANAHecaALgBRt
63492Please respect copyright.PENANAqDuyamc3ZR
63492Please respect copyright.PENANAqB9QnTAI8k
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
63492Please respect copyright.PENANA1WoKQb3eFv
63492Please respect copyright.PENANAQmNIU2xXG4
63492Please respect copyright.PENANAXQkh6PHlUE
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
63492Please respect copyright.PENANArkMQ3IL85D
63492Please respect copyright.PENANA6FkKszzdez
63492Please respect copyright.PENANAoM1g6UY9o6
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
63492Please respect copyright.PENANA8Y0kj6KQtO
63492Please respect copyright.PENANAX2nJSHqAaE
63492Please respect copyright.PENANADpCRx5YNT9
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
63492Please respect copyright.PENANAAf6AxbKIyt
63492Please respect copyright.PENANAScovBCPOui
63492Please respect copyright.PENANAWtM8iofK8B
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
63492Please respect copyright.PENANAVjk2JKsiL7
63492Please respect copyright.PENANAXt4QISCZ2H
63492Please respect copyright.PENANAXMIOIg1FYs
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
63492Please respect copyright.PENANAHmP02vVGuU
63492Please respect copyright.PENANAQPIeEaCeBx
63492Please respect copyright.PENANA1jjtB8DZNW
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
63492Please respect copyright.PENANANBRg4sbFjH
63492Please respect copyright.PENANAwgV1Sa7UQA
63492Please respect copyright.PENANAfUsMbdeAGM
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
63492Please respect copyright.PENANAtdnOkQaOwP
63492Please respect copyright.PENANAcbDd9NQbq9
63492Please respect copyright.PENANA8Y2ZIyWgQx
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
63492Please respect copyright.PENANAZqr2GSMRWF
63492Please respect copyright.PENANAjKY9OPwJ37
63492Please respect copyright.PENANAo2EudpBE5G
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
63492Please respect copyright.PENANAeujISZvabm
63492Please respect copyright.PENANAC6vqRp1tMC
63492Please respect copyright.PENANAQinVTXdQvd
63492Please respect copyright.PENANAiZQGkAUGLp
63492Please respect copyright.PENANA15ClAjMHG4
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
63492Please respect copyright.PENANA0lmzX6lvy1
63492Please respect copyright.PENANAI2mdnkQgwo
63492Please respect copyright.PENANA8aFBeUREX0
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
63492Please respect copyright.PENANAH3yRT88v0q
63492Please respect copyright.PENANAp5HYqwRtZY
63492Please respect copyright.PENANAdxfd5HsfpW
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
63492Please respect copyright.PENANAus3DDDPTXI
63492Please respect copyright.PENANALB4QRnthdJ
63492Please respect copyright.PENANAl0CZBGmIxm
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
63492Please respect copyright.PENANARl4AggvDvn
63492Please respect copyright.PENANANPnCVXvgNb
63492Please respect copyright.PENANAaRE1SxHM9q
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
63492Please respect copyright.PENANAnXgZGPH1pR
Episode 6
63492Please respect copyright.PENANADyhbyO0vVm
63492Please respect copyright.PENANAp6H74nSMly
63492Please respect copyright.PENANAI4bAy2aBdZ
63492Please respect copyright.PENANANueHCAQjaY
63492Please respect copyright.PENANAKNQW44dTcS
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
63492Please respect copyright.PENANAnZEv6KxTgK
63492Please respect copyright.PENANATDw6WJZrLh
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
63492Please respect copyright.PENANAhGnBvrZKIt
63492Please respect copyright.PENANAC69MkuHwLd
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
63492Please respect copyright.PENANAgAHVHg2bBj
63492Please respect copyright.PENANA9K37EJ0oaY
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
63492Please respect copyright.PENANACJNYbt1it2
63492Please respect copyright.PENANALsV6l69lBF
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
63492Please respect copyright.PENANAbQYwJUpxLl
63492Please respect copyright.PENANAbJueWvVNe6
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
63492Please respect copyright.PENANAjSbK4ufdq8
63492Please respect copyright.PENANAVouMYU9OPu
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
63492Please respect copyright.PENANAOZGNT3eV5z
63492Please respect copyright.PENANADzHo8GUD1E
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
63492Please respect copyright.PENANAzjN4Sjj6og
63492Please respect copyright.PENANA88Jd7CPHoK
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
63492Please respect copyright.PENANAHxNAOJkx3L
63492Please respect copyright.PENANA4NMvbJnVGh
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
63492Please respect copyright.PENANAQt7ACmSiZu
63492Please respect copyright.PENANALRE95eAKuL
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
63492Please respect copyright.PENANAKRLAqamzGP
63492Please respect copyright.PENANAkCVgWh3oqF
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
63492Please respect copyright.PENANA5if3tSG2hx
63492Please respect copyright.PENANA03ea1jKe9N
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
63492Please respect copyright.PENANAUeYtQ2wjc7
63492Please respect copyright.PENANAVURYgcKG3R
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
63492Please respect copyright.PENANAz6ztUKFcOk
63492Please respect copyright.PENANACmUQKDNsXQ
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
63492Please respect copyright.PENANAv2Kz8tjmAB
63492Please respect copyright.PENANAPZFJ5L6Ncn
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
63492Please respect copyright.PENANAdAl29WzO9z
63492Please respect copyright.PENANA3kjpDGwFYF
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
63492Please respect copyright.PENANAftiV0Xopj4
63492Please respect copyright.PENANABjOSEV3Stv
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
63492Please respect copyright.PENANAH0pWPNpEYH
63492Please respect copyright.PENANAnyR783wWVB
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
63492Please respect copyright.PENANA6RtGnhkEXg
63492Please respect copyright.PENANAvl1ZlQWvff
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
63492Please respect copyright.PENANAfbMflMLUPI
63492Please respect copyright.PENANApu9iKDQJz6
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
63492Please respect copyright.PENANAyfipzpQoNV
63492Please respect copyright.PENANAhszC0HgD57
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
63492Please respect copyright.PENANAYKDajr7mhU
63492Please respect copyright.PENANAF3pF0qKaa7
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
63492Please respect copyright.PENANAdazKamJzlB
63492Please respect copyright.PENANAbOr4EH8Axc
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
63492Please respect copyright.PENANABN9XXnyprM
63492Please respect copyright.PENANA6N9YJBeziY
“Ooo…belum menikah?”
63492Please respect copyright.PENANA6hCYyfc4dI
63492Please respect copyright.PENANANAYhUkVbxC
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
63492Please respect copyright.PENANAC5Zm0k0PJS
63492Please respect copyright.PENANA8dKt3PslQA
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
63492Please respect copyright.PENANA7MhfirZWEz
63492Please respect copyright.PENANAGjq45psWxz
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
63492Please respect copyright.PENANALhUGpXyD94
63492Please respect copyright.PENANAZRZt6gAlzv
“Sakit apa?”
63492Please respect copyright.PENANAHUaSWSnVO4
63492Please respect copyright.PENANARX5NSo2gdv
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
63492Please respect copyright.PENANAMaz4mNQM5z
63492Please respect copyright.PENANANlj6PYnFmP
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
63492Please respect copyright.PENANAEnz7mdEG8B
63492Please respect copyright.PENANAt2EnzkqIPG
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
63492Please respect copyright.PENANAAQVacwrs0R
63492Please respect copyright.PENANA59vjyAm7Sn
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
63492Please respect copyright.PENANAerkNrvbEyr
63492Please respect copyright.PENANA9wvyzweHnV
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
63492Please respect copyright.PENANAQdiUwAZYYz
63492Please respect copyright.PENANAa1H01asjsx
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
63492Please respect copyright.PENANAnz9UewyCXY
63492Please respect copyright.PENANArW3ws4vVVQ
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
63492Please respect copyright.PENANADe2sPgUFd8
63492Please respect copyright.PENANAIUfTBrkoNH
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
63492Please respect copyright.PENANAstFZSiscmg
63492Please respect copyright.PENANA7F7Rm5bQzW
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
63492Please respect copyright.PENANAqcWS5UB63u
63492Please respect copyright.PENANA9Wr0VYCsZe
Tapi dari mana aku harus memulainya?
63492Please respect copyright.PENANA6jqVUUrs2I
63492Please respect copyright.PENANAiLJvwsVI4F
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
63492Please respect copyright.PENANAhPkorefudJ
63492Please respect copyright.PENANALAdE6Zienx
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
63492Please respect copyright.PENANA2HxizwVMvR
63492Please respect copyright.PENANATw9HExZETh
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
63492Please respect copyright.PENANA5bwCHkEEJ8
63492Please respect copyright.PENANAy6GqnkPawY
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
63492Please respect copyright.PENANAPGge8M7mDj
63492Please respect copyright.PENANAnJSSS2LvuT
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
63492Please respect copyright.PENANAV6A38HyiRu
63492Please respect copyright.PENANA6SHh6t0hFe
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
63492Please respect copyright.PENANAibVlytLKjR
63492Please respect copyright.PENANAys8yNR0HDj
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
63492Please respect copyright.PENANACHL1IHAAXX
63492Please respect copyright.PENANAbml9GsGLox
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
63492Please respect copyright.PENANAeu1YIVtZ41
63492Please respect copyright.PENANARo5dlPbd2L
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
63492Please respect copyright.PENANAmDZSK8mjNw
63492Please respect copyright.PENANAU5N7iuTKMH
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
63492Please respect copyright.PENANANa8f9SVXNS
63492Please respect copyright.PENANAIPeM3LN7bk
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
63492Please respect copyright.PENANAVWZAUhmQxv
63492Please respect copyright.PENANAnF1rSnlHd8
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
63492Please respect copyright.PENANAyabKgl6lrR
63492Please respect copyright.PENANACmhT4mjVh0
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
63492Please respect copyright.PENANAcKsMCru2tg
63492Please respect copyright.PENANAYM3EyO4m43
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
63492Please respect copyright.PENANAye2zgqxpk9
63492Please respect copyright.PENANA5W6uBKBGdg
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
63492Please respect copyright.PENANATwgRh4qO4T
63492Please respect copyright.PENANAQWvrKQtTeA
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
63492Please respect copyright.PENANAWne0o7EdDt
63492Please respect copyright.PENANAG1oSbp7wE8
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
63492Please respect copyright.PENANAjdSLzhuWiK
63492Please respect copyright.PENANAYc0MXtu8hr
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
63492Please respect copyright.PENANADuJ0sWohZe
63492Please respect copyright.PENANAvniFr9Ulbo
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
63492Please respect copyright.PENANAaeoV1WPg6u
63492Please respect copyright.PENANAGyRnfJUjD5
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
63492Please respect copyright.PENANALsiKtfOIDg
63492Please respect copyright.PENANAJ43qDfQ0VO
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
63492Please respect copyright.PENANAp9ac1hEzYf
63492Please respect copyright.PENANAM9ZYZm7rLZ
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
63492Please respect copyright.PENANA3QrwFgxBAC
63492Please respect copyright.PENANAbzfhIzq96c
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
63492Please respect copyright.PENANAzIWaNN9YrK
63492Please respect copyright.PENANAPUNSdT35Z7
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
63492Please respect copyright.PENANAeiGRgICmVI
63492Please respect copyright.PENANAp76bsZPe9f
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
63492Please respect copyright.PENANAJWGy8i6PqY
63492Please respect copyright.PENANAexDTOQQi9u
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
63492Please respect copyright.PENANAm2KUuW4j4e
63492Please respect copyright.PENANA9aUFVuOtqw
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
63492Please respect copyright.PENANAMd4r7rImHk
63492Please respect copyright.PENANA4EDFSZLkYA
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
63492Please respect copyright.PENANAcgbW1MLLzY
63492Please respect copyright.PENANALXp853kUNP
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
63492Please respect copyright.PENANAgZ8VG5ciy7
63492Please respect copyright.PENANAifAVFnd4Uc
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
63492Please respect copyright.PENANAD0GSxed4MA
63492Please respect copyright.PENANATvFfxdvjsM
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
63492Please respect copyright.PENANA4E6XKZUIDL
63492Please respect copyright.PENANAGWihCIYgcC
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
63492Please respect copyright.PENANAfCZiTGhV6Q
63492Please respect copyright.PENANAuvymfrIUBq
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
63492Please respect copyright.PENANAfVz3mtuvCc
63492Please respect copyright.PENANA5oH6CVJ7bS
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
63492Please respect copyright.PENANAAzejx7hZ8a
63492Please respect copyright.PENANALvYiyLrnYd
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
63492Please respect copyright.PENANAqXwzWQlopV
63492Please respect copyright.PENANAms5akuYedo
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
63492Please respect copyright.PENANAFXSqfDVNSN
63492Please respect copyright.PENANAE8qiXqsWCc
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
63492Please respect copyright.PENANAjI496Djppt
63492Please respect copyright.PENANAShe3DBZO9k
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns216.73.216.176da2