
9.Hangatnya Birahi Erni
Aku sadar bahwa aku bukan Erni yang dahulu lagi. Bukan Erni yang lugu dan tidak mementingkan sex di atas segalanya lagi.
13186Please respect copyright.PENANAT8GY9ij5dS
Ya, dahulu aku cuma menganggap sex sebagai kewajiban pasangan suami-istri belaka. Kalau suamiku menginginkannya, aku harus meladeninya. Karena sebagai seorang istri, aku wajib melayani hasrat birahi suamiku kapan pun ia menghendakinya. Kalau ia tidak menghendakinya, aku pun jarang memancing-mancing birahinya. Katakanlah aku seolah cuma seorang istri yang pasrah terhadap apa pun yang diinginkan oleh suamiku, sementara hasratku sendiri sering kutindas dengan menyibukkan diri pada usahaku (waktu masih punya toko dahulu).
13186Please respect copyright.PENANAAcY2zwDtB4
13186Please respect copyright.PENANA32jZ0Fk40t
Tapi setelah suamiku memperkenalkan dunia sex yang berwarna-warni dan penuh variasi itu, sedikit demi sedikit diriku jadi berubah. Lalu aku merasa bahwa sex itu sesuatu yang teramat indah. Teramat hangat dan teramat nikmat.
13186Please respect copyright.PENANAK6MZeUcaN8
13186Please respect copyright.PENANAPG9NIUkjAK
Karena itu aku selalu bersemangat tiap kali suamiku mengajak wife swap dengan teman-temannya. Bahkan ketika aku digangbang oleh teman-temannya, aku pun tidak menolaknya.
13186Please respect copyright.PENANAXkDlIUAkvC
13186Please respect copyright.PENANAwmJAlKWkF7
Semuanya itu sangat fantastis bagiku. Bahkan kalau aku mengingat setiap langkah seksual yang telah kualami itu, hasrat birahiku sering berdesir-desir dan sulit mengendalikannya. Karena itu, atas izin dari suamiku sendiri, aku meredakan hasrat itu dengan lelaki lain. Syarat dari suamiku cuma harus mencatat setiap langkahku jika terjadi hubungan seksual dengan lelaki lain.
13186Please respect copyright.PENANAfPXdTfbFFK
13186Please respect copyright.PENANA0Dst6z8k5B
Walaupun diberi keleluasaan untuk mendapatkan lelaki lain manakala aku tak kuasa lagi menahan hasratku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Karena keutuhan perkawinanku dengan Bang Yadi, adalah di atas segala-galanya. Dan meski sudah ada beberapa lelaki yang singgah dalam perjalanan hidupku, namun aku tau bahwa cintaku hanya untuk Bang Yadi seorang.
13186Please respect copyright.PENANAi9IWf4UTIv
13186Please respect copyright.PENANA5qllXm1oh3
Namun sampai kapan aku bisa bertahan dalam kendaliku sendiri ini? Bukankah makin lama suamiku makin jarang pulang? Bukankah kalau hasrat birahiku sedang menagih-nagih, aku sulit menguasai diri?
13186Please respect copyright.PENANAn8cfte95JP
13186Please respect copyright.PENANAZdhsumXNFU
Aku bisa mengerti bahwa suamiku semakin sibuk dengan bisnis propertinya. Dan aku tahu bahwa kalau sedang mujur dalam bisnis propertinya, suamiku bisa mengeduk keuntungan ratusan juta rupiah. Bahkan ketika berhasil mencarikan buyer untuk sebuah hotel yang mau dijual oleh pemiliknya, suamiku mendapatkan keuntungan sampai milyaran rupiah.
13186Please respect copyright.PENANANoZBugkagB
13186Please respect copyright.PENANA5E5lrUM9Wp
Sebagai istrinya, aku senang sekali melihat sukses demi sukses yang diraih oleh suamiku itu. Tapi apakah suamiku demikian tenggelamnya dalam urusan bisnis, sehingga makin lama makin jarang pulang? Apakah ia tak punya waktu lagi untuk membahagiakan diriku?
13186Please respect copyright.PENANA8qi9YMx9kl
13186Please respect copyright.PENANAWvNjKa4Ifu
Tapi aku selalu positive thinking. Biarlah, anggap saja suamiku itu seorang pejabat tinggi, yang hanya sesekali bisa berkumpul dengan keluarganya. Atau anggap saja suamiku itu seorang artis yang sangat sibuk di lokasi-lokasi shooting, sehingga aku harus menerima kesepianku sebagai suatu pengorbanan.
13186Please respect copyright.PENANA8aaiJJJY9g
13186Please respect copyright.PENANAQe9TWMTvXJ
Lagian dari sisi materi, suamiku telah memberiku harta yang berlimpah ruah (menurut levelku). Dari sisi materi, aku tak merasa kekurangan lagi. Bahkan berlebih terus, sehingga saldo di bankku makin lama makin membesar dan meyakinkan.
13186Please respect copyright.PENANAAMjjAZ2hDm
13186Please respect copyright.PENANADBCxg6qjYd
Kekuranganku hanya satu : Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih tanpa solusi.
13186Please respect copyright.PENANA6pfVFRWGXN
13186Please respect copyright.PENANALaNbswJcqV
Terkadang aku bertanya di dalam hati, apakah aku harus mengajak salah seorang lelaki yang pernah menggauliku untuk meredakan gejolak ini?
13186Please respect copyright.PENANAotADjEVqOt
13186Please respect copyright.PENANALe4DWexHPZ
Tidak. Kalau pun aku terpaksa harus mendapatkan lelaki untuk hasrat birahi yang sering sulit mengendalikannya ini, aku harus mendapatkan lelaki baru. Bukan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.
13186Please respect copyright.PENANAXgLnWQCTVp
13186Please respect copyright.PENANA5C2TUTww6M
Tapi siapa yang harus kupilih? Bukankah suamiku pernah menegurku setelah mengetahui skandalku dengan Jonathan, Rio dan Indra. Kata suamiku, “Jangan jadi pagar makan tanaman. Para penghuni wisma kos itu sumber rejeki kita. Jangan mereka diganggu dengan kebinalanmu. Kalau beritanya menyebar ke penghuni lain, mereka bisa antre untuk mendapatkanmu. Lalu urusan bisnisnya pasti kacau, gak jelas lagi hitungannya.”
13186Please respect copyright.PENANA410GYhm2r6
13186Please respect copyright.PENANAG9hPSrQqUK
Tapi tahukah suamiku, bahwa kalau bayangan tentang sentuhan lelaki sedang merajalela, aku sering menggeliat-geliat sendiri di dalam kamarku sambil mengelus kemaluanku yang ingin dipuasi?
13186Please respect copyright.PENANA8RF3xkt8Vr
13186Please respect copyright.PENANAZWJUXvQarG
Lalu bagaimana dengan Victor, lelaki yang sudah berbulan-bulan menjadi teman chattingku itu?
13186Please respect copyright.PENANAdhDaKTBjBO
13186Please respect copyright.PENANA10Ns9of6qM
Ya…di malam-malam kesepianku, aku jadi senang berkomunikasi dengan teman-temanku di situs gaul, yang lalu bergeser ke BBM. Salah seorang yang paling intens bbman denganku itu adalah Victor.
13186Please respect copyright.PENANArYjHhJMYkU
13186Please respect copyright.PENANANqZC159HC4
Tapi aku sengaja menutupi identitasku yang sebenarnya. Aku mengaku bernama Rani (karena nama panjangku memang Maharani). Mengaku sudah punya suami tapi selalu ditugaskan jauh di luar Jawa. Tempat tinggalku pun kusamarkan, kusebut saja nama kota yang bukan kotaku. Pokoknya aku mengaku sebagai wanita yang kesepian dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
13186Please respect copyright.PENANAvICiIQ0dst
13186Please respect copyright.PENANAOOwgJNlCiW
Aku sengaja menyamarkan semuanya itu, karena takut kalau teman chatku cuma ingin mengincar hartaku, seperti banyak yang pernah terjadi dalam hubungan yang berawal dari dunia maya.
13186Please respect copyright.PENANA0IkLkhUrWq
13186Please respect copyright.PENANAjevxLJBOzF
Menurut pengakuannya, Victor juga punya istri. Tapi istrinya ada masalah pada kandungannya, sehingga setelah melahirkan anak pertamanya, istrinya harus disterilkan, karena berbahaya kalau sampai hamil lagi. Kata Victor di bbmnya, “Sejak istriku disterilkan, entah karena sugestif atau memang punya istriku jadi gak enak lagi. Pokoknya aku jadi gak nafsu lagi main sama dia. Kalaupun sesekali main, rasanya aku memaksakan sekali.”
13186Please respect copyright.PENANAg7H56VZ62k
13186Please respect copyright.PENANAVztDHMPyNE
Banyak lagi curhat Victor di bbm. Kesimpulannya, ia merasa kemaluan istrinya jadi sangat tidak enak. Sehingga ia malas bersetubuh dengan istrinya. Meski rumah tangganya tetap dipertahankan, hanya demi anaknya itu, katanya.
13186Please respect copyright.PENANAY6x7ADyTSh
13186Please respect copyright.PENANATN1rf3t06d
Menurut pengakuannya pula, usia Victor kira-kira dua tahun lebih muda dariku. Sama-sama belum kepala tiga.
13186Please respect copyright.PENANAPvLBP6lCue
13186Please respect copyright.PENANAv7PCuWh0c3
Sebenarnya bbman dengan Victor sudah cukup jauh. Bahkan sering juga telepon-teleponan di malam hari, kecuali kalau suamiku sedang ada di rumah.
13186Please respect copyright.PENANARelYtzQBAP
13186Please respect copyright.PENANA0NV28RMqO0
Aku juga sudah dikirimi beberapa foto Victor lewat bbm. Sebaliknya aku pun pernah mengirimkan foto-fotoku padanya.
13186Please respect copyright.PENANANmweJ4rewW
13186Please respect copyright.PENANACoDwfKxoGe
Aku mengaku belum pernah selingkuh dengan lelaki lain. Apalagi yang lebih dari itu. Maka ketika ia minta fotoku dalam keadaan telanjang, kutolak mentah-mentah. Tapi ia lalu mengirimkan foto-foto sekujur tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan banyak juga ia mengirimkan foto penisnya dalam keadaan ngaceng. Membuatku merinding dan berdesir-desir dalam amukan birahiku sendiri.
13186Please respect copyright.PENANARo5GJsY3kz
13186Please respect copyright.PENANAXb59PIR3XF
Aku memang tetap jaim, tak mau mengirimkan foto telanjangku. Tapi tiap malam-malam kesepianku, aku suka menatap foto-foto penis Victor itu, sambil mengelus-elus kemaluanku sendiri, sambil membayangkan seandainya penis panjang gede itu dimainkan di dalam liang kemaluanku.
13186Please respect copyright.PENANA3Gbmw7d3VV
13186Please respect copyright.PENANAyjbzccxj6j
Sering aku digoda oleh hasrat birahiku sendiri seperti itu. Terkadang sampai tengah malam aku mengelus-elus kemaluanku di dalam kesendirianku. Dan esoknya pasti aku bangun terlambat.
13186Please respect copyright.PENANAERUSh8bg7Z
13186Please respect copyright.PENANAcn1lXXakXt
Lalu, apakah aku harus memutuskan untuk ketemuan dengan Victor seperti yang sering ditawarkannya? Entahlah. Aku jadi peragu gini. Karena Victor baru akrab di dunia maya, tapi belum bertemu di dalam dunia nyata.
13186Please respect copyright.PENANA0RKgo60ZHu
13186Please respect copyright.PENANAzUhfsoLKWJ
Dalam keadaan bimbang inilah tiba-tiba perhatianku tertuju kepada Billy, anak muda yang sudah tiga bulan bekerja sebagai kasir kantinku itu.
13186Please respect copyright.PENANAOasQJNS06u
13186Please respect copyright.PENANAeitrla3yqj
Kenapa aku tidak memanfaatkan dia? Bukankah bentuk Billy tidak mengecewakan? Kenapa aku harus jauh-jauh memikirkan Victor yang belum jelas jujur atau tidaknya?
13186Please respect copyright.PENANADzpu0EFpUl
13186Please respect copyright.PENANA7EozDdhtfB
Ya, sekarang ini aku tidak membutuhkan lelaki setampan Arjuna. Yang penting lelaki dan kejantanannya.
13186Please respect copyright.PENANA1vvujoHOJy
13186Please respect copyright.PENANAmNZSKieCSJ
Billy baru berusia 24 tahun. Ijazahnya juga cuma D3. Tapi itu sudah cukup. Bahkan dalam keadaan segelisah ini, lelaki tamatan SD pun boleh lah. Yang penting jantan dan bisa meredakan hasrat birahiku yang menagih-nagih terus ini.
13186Please respect copyright.PENANAlRVLPKtpBR
13186Please respect copyright.PENANAALR275ttbt
Maka malam itu…malam di mana gejolak birahiku sudah semakin memuncak ini, Billy menyetorkan uang pemasukan seharian tadi. Kuterima uang yang sudah dimasukkan ke kantong plastik itu, sambil berkata, “Jangan pulang dulu Bil. Ada yang mau diomongin. Di ruang tamu aja ngobrolnya yok.”
13186Please respect copyright.PENANARL7SWYnsfy
13186Please respect copyright.PENANA7ytvh1pFfJ
“Baik Bu,” sahut Billy sopan. Lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
13186Please respect copyright.PENANAdo528kZ4Mp
13186Please respect copyright.PENANAsBGGXIVhIB
Billy duduk di sofa. Tetap dengan sikap sopan. Aku sengaja duduk di sampingnya. Ini pertama kalinya aku duduk disamping Billy.
13186Please respect copyright.PENANA8QxFRj5fYv
13186Please respect copyright.PENANAtzgkPojfdK
Dan kutepuk lutut Billy perlahan, “Aku senang melihat ketelitian dan kerajinanmu selama berkerja di sini, Bil. Kamu sendiri gimana? Kerasan kerja di sini?”
13186Please respect copyright.PENANA61sSUMeR9r
13186Please respect copyright.PENANA7Pd2i8xUHn
“Kerasan Bu. Cuman…rumah saya jauh di luar kota. Jadi kalau mau berangkat kerja, harus subuh sekali perginya dari rumah. Jadi kalau sekali-sekali saya telat datang, mohon Ibu memakluminya,” sahut Billy sambil menunduk.
13186Please respect copyright.PENANAx5n3GjObWl
13186Please respect copyright.PENANAIWoLd7Jac2
“Kamu masih tinggal sama orang tua kan?”
13186Please respect copyright.PENANADTsHFajzMk
13186Please respect copyright.PENANA9FNE7eScbQ
“Iya Bu.”
13186Please respect copyright.PENANAXQjuEy0knx
13186Please respect copyright.PENANA7ur1r25OYl
“Terus…kalau kamu tinggal di sini, orangtuamu pasti ngijinin?”
13186Please respect copyright.PENANAheHrQxdP09
13186Please respect copyright.PENANA6wBfzRbr5V
“Ohya…emang bisa saya tinggal di sini, Bu?”
13186Please respect copyright.PENANAKV2zaO7oAl
13186Please respect copyright.PENANAxFg1jvwEIy
“Bisa. Pegawai yang cewek-cewek itu juga kan pada tidur di sini. Tapi kamu kan cowok, jadi kamarmu tidak boleh di berdekatan dengan kamar-kamar pegawai wanita. AYo lihat kamarnya sekarang,” kataku sambil bangkit, lalu melangkah ke belakang. Billy pun mengikuti langkahku.
13186Please respect copyright.PENANAUNfD4iT6HG
13186Please respect copyright.PENANAp1fvPhOcvp
Kamar-kamar yang disediakan untuk pegawai wanita itu seperti bersatu dengan rumahku. Tapi sebenarnya mereka berada di luar batas rumahku. Karena kamar-kamar pegawai itu hanya menempel dindingnya ke dinding belakang rumahku. Tapi mereka tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumahku, karena di antara kamar-kamar mereka dengan rumahku, ada pintu besi yang selalu dikunci, kecuali kalau aku ingin memeriksa kamar-kamar pegawaiku itu.
13186Please respect copyright.PENANAGOimfRVPYC
13186Please respect copyright.PENANAzY5i0X3h7T
Dan aku akan menempatkan Billy pada kamar paling belakang, tapi berada di dalam lingkungan rumah pribadiku.
13186Please respect copyright.PENANAvcm2Zge1wZ
13186Please respect copyright.PENANAey3wCj8CUF
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi untuk bujangan seperti Billy cukup lah. Apalagi kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, bed dan furniture lainnya pun cukup bagus, bukan barang murahan seperti yang disediakan untuk pegawai wanita itu.
13186Please respect copyright.PENANAAD2d9nn2Is
13186Please respect copyright.PENANAVoX0DvwoQk
“Bagaimana?” tanyaku, “Seneng kalau ditempatkan di kamar ini?”
13186Please respect copyright.PENANA3BCIZT7fjp
13186Please respect copyright.PENANACgdg6WGhPb
Dengan sorot ceria Billy menyahut, “Wah…ini sih kamar yang benar-benar bagus, Bu. Tentu aja saya seneng kalau ditempatkan di sini. Tapi saya harus bayar berapa per bulannya Bu?”
13186Please respect copyright.PENANApCgYlrkSxM
13186Please respect copyright.PENANAA93bqbhi3r
Pasti ia membayangkan aku ingin mengambil keuntungan dari peminjaman kamar itu. Dan kalau diberi harga, tentu saja kamar itu harus disewa dengan nilai mahal. Karena selain fasilitasnya serba lengkap, kamar itu pun menghadap ke kolam renang.
13186Please respect copyright.PENANA1qBW3c1Z7m
13186Please respect copyright.PENANAvgfXaRUzZ6
“Gratis,” kataku, “Yang penting kamu harus menjaga kebersihannya.”
13186Please respect copyright.PENANABmVqyRdioA
13186Please respect copyright.PENANA7CnoF0G8rW
Wajah Billy bersorot ceria, “Iya Bu…terimakasih. Ka…kapan saya bisa mulai tinggal di sini?”
13186Please respect copyright.PENANAx000d2u71o
13186Please respect copyright.PENANAI2Hw1akmHt
“Sekarang juga bisa.”
13186Please respect copyright.PENANADpcPIBg84t
13186Please respect copyright.PENANAE76O5GKriK
“Iya Bu. Tapi saya harus bawa pakaian saya dulu, sekalian bilang juga kepada orang tua saya. Bagaimana kalau mulai besok Bu?”
13186Please respect copyright.PENANAbTqS7Kcviv
13186Please respect copyright.PENANAAFVDkx9P2I
“Iya,” aku mengangguk sambil memperhatikan sosok Billy secara diam-diam. Kenapa tidak dari kemaren-kemaren aku perhatikan dia ya?
13186Please respect copyright.PENANAG9vVW10Ous
13186Please respect copyright.PENANA94tc1EBM8D
Sebenarnya aku sudah tak sabaran, ingin mendapatkan Billy pada malam itu juga. Tapi aku harus menindas gejolak ini, jangan sampai aku dianggap wanita murahan. Dan setelah Billy pulang, aku hanya bisa membayangkannya. Membayangkan digasak oleh lelaki belia itu. Tapi aku tidak mau bermasturbasi. Aku ingin murni dipuasi oleh seorang lelaki. Dan Billy sudah masuk ke dalam targetku. Tapi terburu-buru juga aku tak mau.
13186Please respect copyright.PENANALTBJtRKqDv
13186Please respect copyright.PENANAdYkbH2fHc2
Esok paginya, Billy datang sambil membawa sebuah koper besar. Aku langsung menjemputnya dan mengajaknya ke pintu kamar yang sudah disediakan untuknya itu. Di dalam kamar itu aku berkata setengah berbisik, “Nanti kalau cewek-cewek itu nanya, kenapa kamu ditempatkan di lingkungan rumah pribadiku, bilang aja kamu itu sebenarnya masih familiku. Supaya mereka gak ngiri.”
13186Please respect copyright.PENANAY0Blx02ovt
13186Please respect copyright.PENANAiCE44DK3t6
“Iya Bu,” sahutnya, “yang jelas, mulai hari ini saya gak usah nyiapin duit buat ongkos naik bus dan angkot.”
13186Please respect copyright.PENANAjQ8teWoDEn
13186Please respect copyright.PENANAT3H6wlIRMw
“Iya. Makan juga kamu bebas di sini. Aku takkan membatasi soal makan kepada semua pegawaikukan?”
13186Please respect copyright.PENANAAhYpbnUpTF
13186Please respect copyright.PENANAqBGNJ30XoK
“Iya Bu. Ohya…lemari ini boleh dipakai untuk pakaian saya?”
13186Please respect copyright.PENANAzF8VaUZOhL
13186Please respect copyright.PENANAU0U2OC7QOO
“Semua peralatan yang ada di dalam kamar ini boleh kamu pakai, Bil.”
13186Please respect copyright.PENANAcM9lM5DnI1
13186Please respect copyright.PENANArgXVeXo1Wq
“Iya, terimakasih Bu,” kata Billy pada saat aku melangkah ke pintu lagi, kemudian meninggalkannya di dalam kamar itu. Biarlah ia merasa nyaman dulu di dalam kamar itu, tak usah kuganggu dulu.
13186Please respect copyright.PENANAAE8gZxfB2A
13186Please respect copyright.PENANAteeffnv3Cq
Dan pada saat kantin mulai dibuka, Billy sudah nongkrong di depan cash register, sudah siap menunaikan tugasnya. Sementara dua pegawai wanitaku sedang menyapu dan mengepel lantai kantin.
13186Please respect copyright.PENANAkHrWjvzYmo
13186Please respect copyright.PENANAg8O533kMdo
Beberapa menit kemudian kantin itu mulai ramai dikunjungi para penghuni kos yang ingin makan sarapan pagi.
13186Please respect copyright.PENANAoSwYlvkyjt
13186Please respect copyright.PENANAGKpTRcIMvr
Sejak hari itu, Billy tak pernah telat masuk kerja lagi. Tentu saja, karena ia sudah tinggal di rumah pribadiku. Sehingga tak banyak waktu dan uang yang harus dibuang sia-sia lagi, tinggal melangkah dari kamarnya ke kantin, lalu siap bekerja.
13186Please respect copyright.PENANAZASEapqj3Y
13186Please respect copyright.PENANA3XCGMoJYvt
Sementara itu otakku berputar terus. Meski tujuanku simple sekali. Ingin dipuasi oleh anak muda yang usianya 5 tahun lebih muda dariku itu.
13186Please respect copyright.PENANAaVj8CpGPJK
13186Please respect copyright.PENANAh45qLUxEXo
13186Please respect copyright.PENANAguZyYqhVbZ
Sembilan hari kemudian, aku tak bisa lagi menahan gejolak birahiku ini. Diawali percakapan di depan meja kasir, ketika kantinku sudah sepi dan siap-siap untuk ditutup.
13186Please respect copyright.PENANALiI3kOcmvS
13186Please respect copyright.PENANANkry9XVGjM
Billy sedang menghitung uang yang baru dikeluarkan dari laci cash register. Sementara aku berdiri di depan meja kasir yang agak tinggi seperti meja bar itu.
13186Please respect copyright.PENANAcXZKwB2sp8
13186Please respect copyright.PENANA6ViBUffMCv
“Gimana setelah tinggal di sini? Sehabis kerja, bisa istirahat sepuasnya kan?” tanyaku perlahan, takut terdengar oleh pegawai wanita yang sedang mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring.
13186Please respect copyright.PENANAthMRJafmiU
13186Please respect copyright.PENANAGIHEuVvEqQ
“Enak sekali Bu. Kalau di rumah malah suka digangguin adik-adik. Kadang harus bantu mereka ngerjain pe-ernya,” sahutnya.
13186Please respect copyright.PENANAVAnmXtNnRS
13186Please respect copyright.PENANAzUtu1oKSZU
“Adikmu berapa orang?”
13186Please respect copyright.PENANAd1YJsXZMHY
13186Please respect copyright.PENANA07iO2fCz1h
“Empat orang Bu. Cowok semua.”
13186Please respect copyright.PENANAxsyVVAj2ZF
13186Please respect copyright.PENANAqdXM7jvAJb
“Kamu anak sulung?”
13186Please respect copyright.PENANAnelEDHNcLH
13186Please respect copyright.PENANALxnPz0MBzK
“Iya Bu.”
13186Please respect copyright.PENANAyGdh6fMjYJ
13186Please respect copyright.PENANA713Tv3WzNl
“Tapi kalau di rumah banyak adik yang suka gangguin, di sini malah kesepian ya?”
13186Please respect copyright.PENANAOaztWQ342i
13186Please respect copyright.PENANAIKf1QzUdGj
“Heheheee…iya Bu.”
13186Please respect copyright.PENANAx3hB24GzEm
13186Please respect copyright.PENANAnVqQ6x7cEC
Aku menengok ke kanan kiriku, lalu berkata setengah berbisik, “Ya udah…nanti malam aku temenin ya…biar kamu jangan kesepian lagi.” Ucapan itu kususul dengan cubitan kecil di lengan Billy.
13186Please respect copyright.PENANAIN00QqjZhe
13186Please respect copyright.PENANA3ywk2Auo5u
Billy terperangah. Menatapku sesaat. Lalu tersenyum-senyum.
13186Please respect copyright.PENANA0k57cGJEew
13186Please respect copyright.PENANAgaUoiYDPI9
Dan kutinggalkan kantin, menuju ruang tamu. Duduk di sofa dan berpikir sebentar, lalu masuk ke dalam kamarku. Dan masuk ke kamar mandi, lalu mandi sebersih-bersihnya.
13186Please respect copyright.PENANAjOlRjWVwnV
13186Please respect copyright.PENANAnSLkMOTi8X
Selesai mandi, kusemprotkan parfum ke setiap lekuk krusialku, lalu kuambil kimono putihku yang masih baru dari lemari pakaian di kamar mandi. Kukenakan celana dalam yang masih baru juga, lalu kukenakan kimono putih itu, tanpa mengenakan bra di baliknya.
13186Please respect copyright.PENANAbCeiFfwZ8I
13186Please respect copyright.PENANAlYddg3eG91
Sebenarnya tiap malam kalau mau tidur, aku tak pernah mengenakan bra. Bahkan terkadang celana dalam pun tak kukenakan.Tapi malam itu aku memang punya tujuan “khusus”, makanya sengaja tak kukenakan bra. Payudaraku yang masih terawat ini pun tak lepas dari semprotan parfum, supaya kesannya semakin indah nanti.
13186Please respect copyright.PENANAffINHe2UCM
13186Please respect copyright.PENANAi1CpjpxUEh
Tak lama kemudian terdengar langkah Billy menuju kamarnya yang cuma terhalang tiga kamar ke arah belakang. Sesaat berikutnya, aku melangkah juga menuju pintu kamarnya. Kuketuk pintu kamarnya yang sudah tertutup itu.
13186Please respect copyright.PENANAJbbQf9jwlI
13186Please respect copyright.PENANAk7bjMFdH6N
Billy membuka pintu itu. Tadinya aku mau langsung menyergapnya. Tapi aku tak mau terlalu murahan. Aku ingin melewati suatu proses yang mengesankan.
13186Please respect copyright.PENANA7XTYQpVTZj
13186Please respect copyright.PENANAYk0swW5ekf
“Bil…temani aku ngobrol di depan yuk,” kataku.
13186Please respect copyright.PENANAkEYQIJlkcm
13186Please respect copyright.PENANAprvNI8nWr1
“Iya Bu…tapi boleh saya mandi dulu, Bu?”
13186Please respect copyright.PENANAbEPODThXZb
13186Please respect copyright.PENANA8yiyF9NRWW
Aku mengangguk sambil berkata, “Kutunggu di ruang tamu ya.”
13186Please respect copyright.PENANAC4zCTl6CAD
13186Please respect copyright.PENANApY45FeTstK
“Iya Bu.”
13186Please respect copyright.PENANA4YlxvFTd1c
13186Please respect copyright.PENANAgqCBcrY6US
Lalu aku melangkah ke depan. Kututupkan semua tirai di ruang tamu. Lalu kumatikan lampu gantung dan beberapa lampu yang terlalu terang cahayanya. Lalu kunyalakan lampu led kecil, sehingga ruang tamu itu jadi tampak remang-remang.
13186Please respect copyright.PENANAyCbyl7IHgr
13186Please respect copyright.PENANAo02czdTsUn
Lalu kuputar MP3 album Sixpence None The Richer, group favoritku sejak tahun 2002. Volumenya kecil saja, sehingga suaranya terdengar sayup-sayup di ruang tamu ini.
13186Please respect copyright.PENANA8Frxri0nXM
13186Please respect copyright.PENANAElFDHpGJuO
Tak lama kemudian Billy muncul di ruang tamu yang cuma diterangi sinar remang-remang ini. Ia tampak ganteng, meski cuma mengenakan kaus oblong putih dan celana training biru muda begitu.
13186Please respect copyright.PENANAjdDmk57vFv
13186Please respect copyright.PENANASH9rYmMMjD
“Sini duduknya Bil,” kataku sambil menepuk kain sofa di sebelah pahaku.
13186Please respect copyright.PENANA4FsZ3MxmUU
13186Please respect copyright.PENANAVc3EzCTUzM
Dengan ragu Billy duduk di samping kananku, tapi agak menepi ke pinggiran sofa. Tentu ia masih sungkan, meski tadi sudah dipancing dengan kata-kata di meja kasir.
13186Please respect copyright.PENANAsdNDGS0lge
13186Please respect copyright.PENANAAd7lHyd0N4
“Sinilah duduknya, kayak mau digigit aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Billy, supaya duduknya merapat padaku.
13186Please respect copyright.PENANA2r6LGoDjJ8
13186Please respect copyright.PENANABGPxTtu8cc
“Waktu belum kerja, kalau malam suka ke mana aja, Bil?” tanyaku sesaat kemudian.
13186Please respect copyright.PENANAx4cbmbqMgT
13186Please respect copyright.PENANAAycWz4Bnfn
“Paling juga bantu adik-adik bikin pe-er, Bu.”
13186Please respect copyright.PENANA4eEbt5lrDu
13186Please respect copyright.PENANAITwnrsawqB
“Emangnya kamu gak punya pacar?”
13186Please respect copyright.PENANAMwGpTElGi9
13186Please respect copyright.PENANATGTYAvLL9F
“Sampe sekarang masih jomblo Bu.”
13186Please respect copyright.PENANApLn79PmWIY
13186Please respect copyright.PENANA2em0jesg1b
“Ah, masa? Aku gak percaya ah.”
13186Please respect copyright.PENANAtbdk4o0yqN
13186Please respect copyright.PENANAFuKHlVoARO
“Betul Bu. Waktu masih di SMA pernah punya pacar. Tapi ya gitulah, cuma cinta monyet.”
13186Please respect copyright.PENANADjD0wbOUCL
13186Please respect copyright.PENANATSVvw0bVT1
“Setelah kuliah punya pacar juga kan?”
13186Please respect copyright.PENANA8cx2ZqHe1R
13186Please respect copyright.PENANASapJV9stXF
“Gak Bu. Saya kasihan sama orang tua, untuk biayai kuliah sampai de tiga juga habis-habisan. Kalau saya pacaran segala kan nyusahin Bu.”
13186Please respect copyright.PENANAWntUglfLvm
13186Please respect copyright.PENANAFhtrOvXj7Z
“Umurmu cuma lima tahun lebih muda dariku. Panggil mbak aja deh sama aku. Gak usah bu-buan.”
13186Please respect copyright.PENANAWh4IkR8rif
13186Please respect copyright.PENANAUXmENeTRyM
“Iya Bu…eh…Mbak…”
13186Please respect copyright.PENANAgtAmHjohph
13186Please respect copyright.PENANA0aAi30Fzx0
“Waktu pacaran kamu ngapain aja sama pacarmu?”
13186Please respect copyright.PENANAidMJ6eSP1t
13186Please respect copyright.PENANAEDBYEIFT6k
“Cuma ngobrol doang Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANAOHUUP3giNb
13186Please respect copyright.PENANAeQXw3X3rkO
“Ah…masa? Ciuman juga gak pernah?”
13186Please respect copyright.PENANAY15ysoulW9
13186Please respect copyright.PENANAgKjSkC8lZh
“Sering sih. Tapi ya sebatas mmm…pokoknya dari dada ke atas. Hehehee…”
13186Please respect copyright.PENANApZ62bay270
13186Please respect copyright.PENANAGp48J28DsW
“Dari perut ke bawah gak?”
13186Please respect copyright.PENANAn7L4tEHf7q
13186Please respect copyright.PENANAUr2ix4QM5g
“Gak berani Mbak. Baru mau megang perut juga dia marah.”
13186Please respect copyright.PENANAOL3CpSKSEf
13186Please respect copyright.PENANAx3nOUbJOsh
“Aku minta jawaban yang sejujur-jujurnya ya. Kamu pernah berhubungan seks dengan wanita?” tanyaku sambil menatapnya dengan penuh selidik.
13186Please respect copyright.PENANAJMmd2Vzfhz
13186Please respect copyright.PENANAzHSH9MTqXP
“Pernah, tapi bukan dengan pacar.”
13186Please respect copyright.PENANAvtNUpFhyor
13186Please respect copyright.PENANASLt8PuOPbQ
“Bukan dengan pacar ?! Lantas sama siapa?”
13186Please respect copyright.PENANAIv1gx85EQ5
13186Please respect copyright.PENANA3irPq4FBpn
“Sama dosen Mbak…hehehe….”
13186Please respect copyright.PENANAnhF9oI9Cwj
13186Please respect copyright.PENANAlm4nsqJ2AS
“Ohya?! Dosenmu pasti lebih tua darimu kan?”
13186Please respect copyright.PENANAFPBOx695Be
13186Please respect copyright.PENANAgGFTfOEfrk
“Iya Mbak. Soalnya saya…saya suka sama wanita yang lebih tua.”
13186Please respect copyright.PENANAe6WprJi3w6
13186Please respect copyright.PENANAQnkj91v5iV
“Jadi, sama aku juga suka kan?” tanyaku sambil memegang tangannya. Dan meremasnya dengan lembut.
13186Please respect copyright.PENANAVkgIEcTsza
13186Please respect copyright.PENANAeIZd2gKxHi
“Sama Mbak? Wah…saya gak berani…Mbak kan boss saya.”
13186Please respect copyright.PENANAfophVkqdKJ
13186Please respect copyright.PENANA5u3Cxz7SO0
“Santai aja Bil…kamu kan tau, suamiku jarang pulang. Mmm…aku ini sebenarnya istri yang kesepian Bil,” kataku sambil menarik tangan Billy ke balik kimono bagian dadaku.
13186Please respect copyright.PENANA1Fw33HWfv3
13186Please respect copyright.PENANA6OPntHGKjm
Billy tampak kaget, mungkin karena ia langsung menyentuh payudaraku yang no bra ini.
13186Please respect copyright.PENANALT9fN84bG0
13186Please respect copyright.PENANAFIc5eBNf7o
Terdengar lagu Kiss Me berkumandang perlahan. Membuat perasaanku jadi semakin romantis.
13186Please respect copyright.PENANAELMLenySZt
13186Please respect copyright.PENANA7o23j105nr
“Remas deh…tapi jangan terlalu keras ya,” kataku setengah berbisik.
13186Please respect copyright.PENANAgcG84ZYxGT
13186Please respect copyright.PENANAkQzoUHyP1w
“I…iya Mbak…” Billy mulai melakukan apa yang kuminta. Tangan kanannya meremas payudaraku dengan lembut.
13186Please respect copyright.PENANAxQZX9Jrmtv
13186Please respect copyright.PENANAFODukvPcrX
Remasan Billy membuatku horny. Maka tanpa ragu-ragu lagi kulingkarkan lenganku di lehernya, lalu kuciumi bibirnya, sehingga ia terasa gelagapan pada mulanya, tapi lama kelamaan ia mulai membalas lumatanku, sementara belahan kimonoku semakin terbuka lebar, sehingga sepasang payudaraku pun tersembul sepenuhnya.
13186Please respect copyright.PENANAfqXNqAvU6G
13186Please respect copyright.PENANAt8hPPBXldY
Tanpa buang-buang waktu lagi, kulepaskan kimonoku sekalian. Sehingga aku tinggal mengenakan celana dalam saja.
13186Please respect copyright.PENANAffb2RA2hxK
13186Please respect copyright.PENANAhUY8FWFc4d
Billy semakin gelagapan kelihatannya. Tapi kutarik lagi tangan kanannya, dan menempelkan telapak tangan itu di payudaraku. Sementara tangan kirinya kutarik, lalu diselinapkan ke balik lingkaran karet celana dalamku, kumasukkan terus tangan itu sampai menyentuh kemaluanku.
13186Please respect copyright.PENANAKodDJ4lxdd
13186Please respect copyright.PENANAp8W5uuYqr3
“Ooo…ooo…oooh…Mbak….” cetus Billy tersendat-sendat, mungkin karena sudah bergelut dengan nafsunya.
13186Please respect copyright.PENANAtrKosITpXT
13186Please respect copyright.PENANARFTT72lRkt
“Mainkanlah…aku seneng kok….”
13186Please respect copyright.PENANADEqLevvsu9
13186Please respect copyright.PENANA6MI380GtMh
“Bo…boleh celana dalamnya dilepaskan Mbak? Takut robek…”
13186Please respect copyright.PENANAKAkLPKvtUK
13186Please respect copyright.PENANAwdydG0pgAX
“Iya lepaskanlah,” sahutku sambil menelentang di atas sofa.
13186Please respect copyright.PENANAubj5ubDvRI
13186Please respect copyright.PENANAAgkqRaGjZs
Dengan hati-hati Billy menurunkan celana dalamku sampai terlepas di kakiku.
13186Please respect copyright.PENANACyBwMjIhOB
13186Please respect copyright.PENANAETAjVo7FN8
Tangannya tampak gemetaran waktu mau menyentuh kemaluanku yang tak tertutup apa-apa lagi ini. Kucairkan keraguannya itu dengan menarik tangannya sampai menyentuh kemaluanku. “Jangan takut-takut…sentuhlah semaumu…jilatin juga boleh…”
13186Please respect copyright.PENANABgaRYMheuN
13186Please respect copyright.PENANAdEWLnH7rZl
“Iya…iya…” Billy mengangguk-angguk dengan sorot bersemangat. Tentu saja. Masa sih dia gak tergiur oleh kemulusan tubuhku dan kemolekan kemaluanku yang selalu kurawat dan kusterilkan dari hal-hal yang kurang aman dan nyaman?
13186Please respect copyright.PENANAQY6ziEy75b
13186Please respect copyright.PENANAfnPOlKupAr
“Tapi nanti dulu…jangan curang dong, kamu juga harus telanjang” kataku sambil bangkit dan menarik celana training sekaligus celana dalam Billy sampai terlepas dari kakinya. Dan wow…kupegang batang kemaluan Billy yang ternyata sudah tegang sekali, sampai mengacung ke atas. Lumayan gede, meski tidak segede penis suamiku, tapi panjang sekali. Kalau dibandingkan dengan penis suamiku, pasti penis Billy ini lebih panjang…!
13186Please respect copyright.PENANABDnCp3k3Uu
13186Please respect copyright.PENANAoUHoEnSJDW
Hasrat birahi semakin menguasai diriku. Tapi setelah melepaskan kaus oblong Billy, aku menelentang kembali, sambil merenggangkan kedua belah kakiku.
13186Please respect copyright.PENANAKW8KL5vVDB
13186Please respect copyright.PENANAFkNON3anvH
Sofa yang sandarannya bisa direbahkan sehingga berbentuk bed yang cukup lebar, membuatku leluasa untuk melakukan apa pun bersama Billy.
13186Please respect copyright.PENANAOi497xMrZo
13186Please respect copyright.PENANA5kPSauXt0H
Sebenarnya nafsuku sudah memuncak dan membuatku sulit mengendalikan diri. Tapi kubiarkan dulu Billy menciumi kemaluanku dengan lahapnya. Lalu lidahnya pun mulai terjulur dan jilatan-jilatan liarnya mulai kurasakan….jilatan yang membuatku terpejam-pejam dalam arus nikmat yang makin lama makin menjadi-jadi.
13186Please respect copyright.PENANA1tYdjBscL9
13186Please respect copyright.PENANAKq49w2GzGB
Dan di balik rasa nikmat ini terselip rasa sayang padanya. Karena ia sedang membuang rasa jijiknya dengan menjilati bagian yang terpeka di tubuhku ini. Maka ketika aku semakin merasa syur, kubelai rambut Billy dengan lembut, sebagai rasa sayang dan tanda terima kasih yang tak terucapkan
13186Please respect copyright.PENANAjCVE0Z1ff2
13186Please respect copyright.PENANA6dhTDVVp6x
Tapi di dalam kemaluanku ini sudah ada kedutan-kedutan…pertanda hasratku sudah tak terbendung lagi. Dan memang terasa liang kemaluanku sudah basah. Maka kutarik kepala Billy agar merayap ke atas tubuhku sambil berkata. “Udah Bil…masukin aja punyamu….”
13186Please respect copyright.PENANA9NIl4zw0ae
13186Please respect copyright.PENANAdGlMFqqqow
“I…iya Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANAMeHJgIRob3
13186Please respect copyright.PENANAz7RYRQ2RRi
Lalu Billy meletakkan batang kemaluannya pada posisi yang tepat, disusul dengan tekanannya yang agak kuat, sehingga batang kemaluan Billy mulai melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku,.
13186Please respect copyright.PENANAqQFX2s37hi
13186Please respect copyright.PENANAL0XXTwOdPa
Duuuuh…pas aku sedang menginginkannya, kini aku mendapatkannya….bukan main nikmatnya. Baru dimasuki penis Billy aja sudah terasa srrrrrrr….nikmat sekali. Apalagi setelah ia menggerak-gerakkannya, maju mundur di dalam liang senggamaku, o my God….enak banget !
13186Please respect copyright.PENANAmoZDPw58YB
13186Please respect copyright.PENANA0UnppTfnUl
Maka tanpa sungkan-sungkan lagi kupeluk leher Billy dan kuciumi bibirnya sambil mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan ayunan yang sudah terlatih, sehingga Billy mengentotku dengan mata terpejam-pejam, pasti karena saking enaknya goyangan pinggulku ini.
13186Please respect copyright.PENANASKdgn5GsQu
13186Please respect copyright.PENANA1VX4z4md7s
“Duuuh Billy…ini enak banget, sayang….” cetusku seolah terlontar begitu saja. Ini pertama kalinya aku memanggil sayang kepadanya.
13186Please respect copyright.PENANAhJT20jD25l
13186Please respect copyright.PENANAmJ1HhSfkIV
“Punya Mbak juga ee…enak sekali, Mbaaak…” sahut Billy tanpa menghentikan entotannya.
13186Please respect copyright.PENANAitlyf04mH4
13186Please respect copyright.PENANAcQjmWYO2i1
Makin lama entotan Billy terasa makin nikmat …makin nikmat dan makin nikmat saja rasanya. Sehingga aku seolah baru sekali ini merasakan nikmatnya disetubuhi pria. Maklum, sudah cukup lama aku tidak digauli oleh pria.
13186Please respect copyright.PENANAwL7sy0b0gt
13186Please respect copyright.PENANAyqXBkh1waW
Billy pun melengkapi kenikmatanku dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibirku, di leherku yang mulai keringatan dan di pentil payudaraku. Sedangkan penisnya yang begitu panjang, mampu “menggedor-gedor” dasar liang senggamaku. Justru inilah yang membuatku nikmat sekali.
13186Please respect copyright.PENANANiEcshpUTY
13186Please respect copyright.PENANAr44hGnnKFm
Tapi saking lamanya aku tidak merasakan nikmatnya bersetubuh, maka belasan menit kemudian aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku (orgasme). Maka dengan sangat binal kuayun pinggulku, dengan maksud agar kelentitku sering bergesekan dengan penis Billy. “Billy…aku…aku mau lepas Bil…..iya…iyaaa….percepat entotannya sayang…iya…iyaaaa…….ooooooh….” cetusku berlontaran begitu saja dari mulutku.
13186Please respect copyright.PENANADEjpeubxam
13186Please respect copyright.PENANAIaeLPX9QFj
Billy pun memenuhi keinginanku. Ia mempercepat entotannya…batang kemaluannya maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur……sementara goyangan pinggulku yang menghentak-hentak berhasil membuat gesekan kelentitku dengan penis Billy…sehingga akhirnya tubuhku menggeliat…lalu mengejang….berkelojot dan terkulai dalam kepuasan. Terasa liang senggamaku mengejut-ngejut sendiri, sementara Billy tetap ganas mengentotku.
13186Please respect copyright.PENANACeuHqkzLMX
13186Please respect copyright.PENANATDqf8OpUsM
Ooooh…luar biasa nikmatnya.
13186Please respect copyright.PENANAWa9WCS3ZSs
13186Please respect copyright.PENANAMtODc49Uhp
Kutahan pantat Billy sambil berkata, “Stop dulu….duuuh…ini enak sekali, Bil…”
13186Please respect copyright.PENANAYfBRYEfpxU
13186Please respect copyright.PENANAYCsvHELy59
Billy pun menghentikan dulu entotannya. Membiarkan batang kemaluannya tertanam di dalam liang senggamaku.
13186Please respect copyright.PENANABlKzl23jJJ
13186Please respect copyright.PENANAodjYKG2Cwk
“Mbak…bagaimana kalau nanti saya ketagihan? Soalnya ini enak sekali Mbak…” ucap Billy setgengah berbisik.
13186Please respect copyright.PENANAzfXfkJ73RU
13186Please respect copyright.PENANAMeJCBHlL7S
“Santai aja Bil…kapan pun kamu mau, tinggal ngomong aja…mau sepuluh kali dalam semalam juga aku kasih….yang penting kamu kerasan tinggal di sini dan bekerja sebaik mungkin ya.”
13186Please respect copyright.PENANAiSoX4q7xd8
13186Please respect copyright.PENANAmIDY5018EA
“Iya Mbak…saya janji soal itu sih…”
13186Please respect copyright.PENANAHgFX7tDeTk
13186Please respect copyright.PENANAgWCs8NZn04
“Tapi ingat Bil…semua ini rahasia kita berdua saja. Jangan sampai ada yang tau…”
13186Please respect copyright.PENANAdxN3ZpHjCJ
13186Please respect copyright.PENANAiL1A4KgUiH
“Iya Mbak, saya janji juga soal itu…saya akan merahasiakannya.”
13186Please respect copyright.PENANAphfyYlBGAX
13186Please respect copyright.PENANAuXhi2cDsiL
“Jadi di depan orang lain, sikap kita harus biasa-biasa saja, seperti kemaren-kemaren. Jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan.”
13186Please respect copyright.PENANA694eae9pNm
13186Please respect copyright.PENANAlMhEx31oFa
“I…iya Mbak….”
13186Please respect copyright.PENANA0P88k7NK6M
13186Please respect copyright.PENANANVtY98JLAE
“Ayo…sekarang entot lagi seperti tadi, Bil…”
13186Please respect copyright.PENANAZIgiLSwCep
13186Please respect copyright.PENANAueLWjmDsah
Billy mengangguk perlahan. Lalu mulai menggerakkan batang kemaluannya kembali, bermaju-mundur dalam liang senggamaku yang sudah basah ini.
13186Please respect copyright.PENANAfWsia6FOYD
13186Please respect copyright.PENANA6OrsBGD6q5
Aku mulai dimanjakan oleh keindahan dan kenikmatan birahi lagi. Kenikmatan yang membuatku menggeliat, merintih dan mendesah.
13186Please respect copyright.PENANALGpHucygRp
13186Please respect copyright.PENANAfcYUxJSYA5
Dak-duk-dak-duk….puncak penis Billy kembali menonjok-nonjok dasar liang senggamaku lagi. Inilah keistimewaan penis panjang, yang mampu terus-terusan menyundul dasar liang senggamaku. Hal seperti ini tak mungkin kurasakan kalau dientot oleh penis yang panjangnya biasa-biasa saja.
13186Please respect copyright.PENANA6FsoesoTC6
13186Please respect copyright.PENANAfntvocQmfe
“Bil…nanti kita barengin ya…biar nikmaaat….” bisikku pada suatu saat.
13186Please respect copyright.PENANAM2abZyDHU9
13186Please respect copyright.PENANAVigGSavMDF
“I…iyaaa..aa..Mbak….” sahut Billy terengah-engah
13186Please respect copyright.PENANAkXzmkr0ZQs
13186Please respect copyright.PENANA77lAE1mIBN
“Mau ganti posisi?” tanyaku sambil menciumi pipi Billy yang sudah berkeringat.
13186Please respect copyright.PENANAr8tLc8irXg
13186Please respect copyright.PENANAoXDCv3ZsNe
“Nggak usah Mbak….ini lagi enak-enaknya…” sahut Billy disusul dengan pagutan mesranya, yang lalu berubah menjadi lumatan, yang kubalas dengan lumatan pula. Sementara salah satu tangannya asyik meremas-remas payudaraku.
13186Please respect copyright.PENANAeGJdJlJRnG
13186Please respect copyright.PENANAu7IW2bw62B
Oh, ini indah sekali. Bersetubuh sambil berciuman demikian lamanya, membuat desir-desir birahiku seolah arus yang menjalar ke mana-mana.
13186Please respect copyright.PENANAwATqUJznjz
13186Please respect copyright.PENANAweiXt5NyIC
Setelah cukup lama merasakan nikmatnya disetubuhi oleh Billy, akhirnya aku merasa akan mencapai orgasme yang kedua. Maka sambil meremas-remas rambut Billy, aku berkata setengah berbisik, “Bil…aku mau lepas lagi…ayo barengin Bil…”
13186Please respect copyright.PENANA5S7Hshn9ZS
13186Please respect copyright.PENANAbzvLaCShlm
“Boleh lepasin…di… di dalam Mbak?” cetusnya tersengal.
13186Please respect copyright.PENANAXnRtdPo7z3
13186Please respect copyright.PENANAJ9Q7lZ9YFG
“Iya…di dalam aja…..oooh…Billy…aku sayang kamu…Billy…aku sayang kamu, Billy….sayaaaang…” celotehku berlontaran begitu saja ketika puncak kenikmatanku makin dekat…makin dekat dan makin dekat…!
13186Please respect copyright.PENANAcbVnxVfRk9
13186Please respect copyright.PENANARFeQq0BUpm
Untunglah Billy langsung mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku berkelojotan di puncak kenikmatanku, lalu mengejang tegang…Billy pun sudah tiba di puncak kenikmatannya. Billy mendorong batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sampai terasa mendesak dasar liang kemaluanku…oooh…ini indah sekali…bahwa ketika liang senggamaku berkedut-kedut nikmat, moncong penis Billy pun menembak-nembakkan cairan kental hangatnya….betapa indahnya semua ini…!
13186Please respect copyright.PENANABg7Tyt6mkj
13186Please respect copyright.PENANAx1mw2vcVRM
Emwuaaaah…emwuaaah…emwuaaah…kuciumi bibir Billy sebagai tanda terima kasihku. Karena sekian lamanya aku mendambakan gumulan dan entotan lelaki, kini tercapai sudah. Bahkan Billy akan kuanggap sebagai “tabunganku”. Tabungan yang sewaktu-waktu boleh kuminta dan kupakai.
13186Please respect copyright.PENANA6UX5l1SKnO
13186Please respect copyright.PENANAEltM2jobNA
“Mbak…luar biasa sekali rasanya….terimakasih Mbak….saya puas sekali,” kata Billy setelah duduk di sampingku, dalam keadaan masih sama-sama telanjang bulat.
13186Please respect copyright.PENANAhB6z975zoQ
13186Please respect copyright.PENANAo508GneSn3
Dengan lembut kubelai rambut anak muda itu sambil berkata, “Aku tak mau jadi orang munafik. Kita saling membutuhkan, Bil…”
13186Please respect copyright.PENANAZZKcEvv5m4
13186Please respect copyright.PENANAJWymsFytTY
“Kalau saya kepengen…Mbak akan tetap ngasih?” tanya Billy sambil mencioumi puting payudaraku.
13186Please respect copyright.PENANAgbpwGIggXT
13186Please respect copyright.PENANA3DxoJIUg0z
“Iya,” aku mengangguk, “Sebaliknya, kalau aku lagi kepengen, kamu harus siap ya.”
13186Please respect copyright.PENANA0GWP52KBKa
13186Please respect copyright.PENANAsqAaxtMo7e
“Siap Mbak. Saya akan selalu siap.”
13186Please respect copyright.PENANAFAc6pNLaYj
13186Please respect copyright.PENANAWJiVcwRCcS
Aku bangkit sambil meraih pergelangan tangan Billy, “Temani aku mandi yok…”
13186Please respect copyright.PENANAYXggrbllwR
13186Please respect copyright.PENANAEMqIWUrNIb
Billy mengiyakan sambil mengikuti langkahku ke dalam kamarku, lalu bersama-sama masuk ke kamar mandi pribadiku.
13186Please respect copyright.PENANAav9zDbqQIR
13186Please respect copyright.PENANAOCfFZB8yNs
Di kamar mandi, kurengkuh leher Billy seraya berkata, “Billy…kita sudah saling memiliki. Apakah kamu merasakan hal itu?”
13186Please respect copyright.PENANAXhR7qtzMff
13186Please respect copyright.PENANATnusP4Wy30
“Iya Mbak,” sahut Billy yang disusul dengan ciuman hangatnya di bibirku. Dan lanjutnya, “Saya gak nyangka akan mendapat kesempatan yang sangat istimewa ini…”
13186Please respect copyright.PENANAJeErXFdtiF
13186Please respect copyright.PENANAkXOsuPU9l6
Berpelukan sambil berdiri dalam keadaan sama-sama telanjang begini, membuat sepasang payudaraku bertempelan dengan dada Billy. Dan kemaluan kami pun saling berentuhan.
13186Please respect copyright.PENANAaSTnWQlI3q
13186Please respect copyright.PENANAsdrvZe62ig
Dan gilanya, hasrat birahiku jadi bangkit lagi. Tapi aku tahu bahwa penis Billy masih terkulai lemah, karena baru melepaskan spermanya beberapa menit yang lalu.
13186Please respect copyright.PENANAyXVRrhvdPG
13186Please respect copyright.PENANAZrVwEfv9Sw
“Billy sayang….maukah kamu menyabuni tubuhku dari kaki sampai kepala?” tanyaku sambil melepaskan pelukanku.
13186Please respect copyright.PENANAXqYZWPHlGr
13186Please respect copyright.PENANAtZdjdzYuON
“Mau Mbak…” Billy mengangguk, Jangankan menyabuni…disuruh menjilati Mbak dari kaki sampai kepala juga saya mau…”
13186Please respect copyright.PENANAM5KlDASwHX
13186Please respect copyright.PENANAwneMKpNST9
“Hihihi…ntar kalau mandi kucing sih harus di atas tempat tidur,” sahutku sambil mencubit perut Billy, “Sekarang sih sabuni aja dulu dari kaki sampai kepala. Oke?”
13186Please respect copyright.PENANAbw4oFb1hJj
13186Please respect copyright.PENANAmvX60yKXdp
Billy mengangguk dan mulai melaksanakan keinginanku.
13186Please respect copyright.PENANAg8pjvIAj7M
13186Please respect copyright.PENANA9y2IxV8UO8
Sambil berjongkok Billy mulai menyabuni telapak kakiku, demikian telitinya ia menyabuniku, sampai ke sela-sela jari kakiku pun disabuninya. Lalu merayap ke sepasang betisku, juga disabuninya dengan cermat. Naik lagi ke pahaku, sampai ke pangkalnya disabuni, disusul dengan semburan air hangat dari shower.
13186Please respect copyright.PENANAlmcjqyeXWa
13186Please respect copyright.PENANAUNLEjhRDiq
“Memekku juga dong sabuni…sampai ke lubangnya…” kataku sambil menepuk kemaluanku.
13186Please respect copyright.PENANA26mRr8iHNL
13186Please respect copyright.PENANAFZ2hSaGIcI
Sambil berdiri membungkuk Billy menyabuni kemaluanku, sampai ke lubangnya juga dilumuri sabun cair, lalu disemprot dengan air hangat.
13186Please respect copyright.PENANAdCxoP5OFhn
13186Please respect copyright.PENANAIwBaL7INDT
Pada saat itulah aku bisa menangkap batang kemaluan Billy. Yang ternyata sudah ngaceng lagi !
13186Please respect copyright.PENANASKpLUX6Roo
13186Please respect copyright.PENANAdu8vtqaHCq
“Aku mau nyabuni tititmu aja,” bisikku sambil menuangkan sabun cair ke penis Billy, lalu meremas batang kemaluan yang telah berhasil memuasiku itu.
13186Please respect copyright.PENANAxqgbTvz2Lq
13186Please respect copyright.PENANAvcySjDQ9V6
Namun genggamanku yang kugerak-gerakkan maju mundur, membuat penis Billy tambah keras.
13186Please respect copyright.PENANA3gWVXw5A77
13186Please respect copyright.PENANAJF4rTWO27q
Aku pun cepat membelakangi Billy, jadi membungkuk dengan kepala berada di atas washtafel, sementara kedua tanganku dipakai untuk menahan di bak washtafelku.
13186Please respect copyright.PENANA0IYj4xvoP6
13186Please respect copyright.PENANAKSO92a4PI6
“Kontolmu udah ngaceng lagi tuh,” kataku, “Ayo masukin lagi dari belakang Bil.”
13186Please respect copyright.PENANATpZRmRVKRh
13186Please respect copyright.PENANApEKl4h29Md
“Iya Mbak,” sahut Billy sambil meraba-raba pantatku, lalu menemukan celah kemaluanku dan terasa didesak oleh moncong penisnya….blesss….mudah saja masuknya karena licinnya air sabun.
13186Please respect copyright.PENANAmQvMUaHkbZ
13186Please respect copyright.PENANAqbcDEKgkea
“Nyabuninya belum selesai…dari perut ke atas kan belum Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANAB1UtmgkuzV
13186Please respect copyright.PENANAQ2jVRZapML
“Biarin…nanti aja setelah kamu ngecrot. Ayo entot lagi…jangan direndem terus…”
13186Please respect copyright.PENANA19Ya1Uv4gB
13186Please respect copyright.PENANAz8DrfOK5pp
Lalu penis Billy terasa menyodok-nyodok lagi, membuat mekanisme syarafku berdenyut-denyut nikmat…berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. O, tak kusangka Billy pun mampu membuatku begini nikmatnya, sehingga mulutku tak terkendalikan lagi, berceloteh terus secara spontan, “Iya…Billy…iya…entot terus, Sayaaang….jangan berhenti…entot terus…dudududuuuuh…enak banget, Billy…sayangku…ooooh…Billly sayangku….”
13186Please respect copyright.PENANA5zq8dS49cy
13186Please respect copyright.PENANAiVsmFkpLiG
Kedua tangan Billy tak lagi memegang buah pantatku, melainkan merayap ke arah kemaluanku. Lalu seperti mencari-cari….oooh…rupanya ia ingin mengelus-elus kelentitku. Sungguh tak kuduga, Billy demikian pandainya membuatku semakin melejit-lejit dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
13186Please respect copyright.PENANAStlbfJCFS0
13186Please respect copyright.PENANAezuHIOJNwi
Belakangan aku tahu bahwa ia sering membaca dan mempelajari buku ilmu seks, lalu mempraktekkannya padaku.
13186Please respect copyright.PENANADvBI29P8v7
13186Please respect copyright.PENANAYNjPdBPr3N
Cukup lama Billy mengentotku dari belakang. Setelah aku dua kali orgasme, barulah ia ngecrot. Air maninya sampai membludak dan meleleh ke pahaku.
13186Please respect copyright.PENANAE59gYLfwuw
13186Please respect copyright.PENANAYfHXaPxcQX
Dan is tetap menunaikan “tugasnya”. Setelah mencabut batang kemaluannya yang sudah terkulai, ia menyabuni sekujur tubuhku, dari kepala sampai kakiku. Lalu dengan telaten ia membilasnya dengan air hangat.
13186Please respect copyright.PENANAzSnlNNbXCL
13186Please respect copyright.PENANADgtzkzuXSZ
“Saya biasa mandiin adek-adek,” katanya setelah aku mengeringkan tubuhku dengan handuk.
13186Please respect copyright.PENANAbFUocaO8zf
13186Please respect copyright.PENANAn5kA1njKeK
Lalu kukenakan kembali kimonoku, tanpa mengenakan celana dalam dan beha di dalamnya. Billy juga mandi, lalu mengenakan kembali celana training dan kaus oblongnya dan mengikuti langkahku keluar dari kamar mandi.
13186Please respect copyright.PENANA0lqX85LuIH
13186Please respect copyright.PENANA2vkO1MkWaS
“Kamu bisa nyetir?” tanyaku setelah bersama-sama duduk di ruang tamu.
13186Please respect copyright.PENANAO37CnwEcft
13186Please respect copyright.PENANA8mVFMtEyXO
“Bisa Mbak. SIM juga punya. Saya kan pernah jadi sopir cadangan mobil ELF antar kota,” sahutnya.
13186Please respect copyright.PENANAciuUU1lQTh
13186Please respect copyright.PENANA8dZ31xmRdZ
“Ohya?! Baguslah. Kalau gitu kita nyari makanan yuk. Kamu yang nyetir,” kataku sambil bangkit dari sofa.
13186Please respect copyright.PENANAZ18v02cPZm
13186Please respect copyright.PENANAEYcjZvNyMl
“Boleh,” Billy juga bangkit, “Saya mau ganti baju dulu sebentar ya.”
13186Please respect copyright.PENANAQOp9g18ZaE
13186Please respect copyright.PENANAlgt13wd6tH
“Iya,” aku mengangguk sambil masuk lagi ke dalam kamarku. Kukenakan celana legging biru tua dan baju kaus berwarna biru tua juga, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha. Tapi kukenakan sweater putihku, agar jangan kelihatan nobra.
13186Please respect copyright.PENANA6eT06ZxjCR
13186Please respect copyright.PENANAdKzILlGH2E
13186Please respect copyright.PENANAEZhwq8RrYr
Tak lama kemudian, aku sudah duduk di dalam mobilku, di samping Billy yang sudah menghidupkan mesin mobil.
13186Please respect copyright.PENANAnJWKSiTtHK
13186Please respect copyright.PENANARpUDE0li9x
“Wah, mobil matic gini sih gampang nyetirnya Mbak,” kata Billy sambil memasukkan perseneleng matic ke D. Dan mobilku mulai bergerak menuju pintu gerbang yang selalu dijagai satpam itu.
13186Please respect copyright.PENANAC48iLUMPTE
13186Please respect copyright.PENANA6vCtpe63i0
“Enak kan mobil matic?! Tangan kiri dan kaki kiri bisa leluasa bergerak ke mana-mana,” kataku sambil memegang pergelangan tangan kiri Billy lalu menyelinapkan tangannya itu ke lingkaran karet celana leggingku.
13186Please respect copyright.PENANA8pBXfhM4gC
13186Please respect copyright.PENANAswP4YNUwnA
“Duh…Mbak gak pake celana dalem?” Billy seperti kaget karena tangan kirinya bisa langsung menyentuh kemaluanku.
13186Please respect copyright.PENANAbfYHwk8j6B
13186Please respect copyright.PENANAGSxptyK0Ll
“Hihihihi…sengaja…biar kamu gampang kalau mau megang…” kataku sambil membiarkan tangan Billy tetap menelungkupi kemaluanku.
13186Please respect copyright.PENANA0hHeb13VtO
13186Please respect copyright.PENANAi3mgYWTOoV
Meski tangan kanan Billy sedang memegang setir, tangan kirinya terasa mengelus kemaluanku sambil berkata, “Saya gak pernah menduga kalau saya akan mendapat kesempatan yang luar biasa ini Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANAtHmdRjpooX
13186Please respect copyright.PENANAb0o7Rsrbwr
“Emang seperti apa aku ini bagimu, Bil?”
13186Please respect copyright.PENANAFhMwcFAXNx
13186Please respect copyright.PENANAbiTBQntaCF
“Jujur aja….Mbak adalah wanita yang paling cantik dan paling seksi di mata saya.”
13186Please respect copyright.PENANAs43RoVvzO3
13186Please respect copyright.PENANACDVvvPMCER
“Kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu dulu gimana?”
13186Please respect copyright.PENANAYx3wm5fcFj
13186Please respect copyright.PENANAL7NMGJMYMH
“Wah…kalau dibandingkan dengan Mbak sih gak ada apa-apanya.”
13186Please respect copyright.PENANAjhrCW7TTsG
13186Please respect copyright.PENANAa7TgdKW6mB
“Masa sih?” aku tersenyum dan tersanjung.
13186Please respect copyright.PENANA1wFYumrMau
13186Please respect copyright.PENANARdyKOaSvSn
“Betul Mbak. Saya ngomong sejujur-jujurnya.”
13186Please respect copyright.PENANAokqYrxIDjC
13186Please respect copyright.PENANAnC4QDSmf7T
“Emangnya apa saja kelebihanku kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu itu?”
13186Please respect copyright.PENANAUl87YcphA9
13186Please respect copyright.PENANAzj2JWIaBBH
“Semuanya…semuanya Mbak lebih unggul. Ya kulitnya, bentuk badannya, wajahnya dan aaah…pokoknya Mbak jauh lebih bagus.”
13186Please respect copyright.PENANA5IEBymn8Uw
13186Please respect copyright.PENANAOHhQCTKXuD
Diam-diam tanganku sudah membuka ritsleting celana denim Billy dan menyeinap ke balik celana dalamnya…lalu memegang penisnya yang ternyata….sudah ngaceng lagi !
13186Please respect copyright.PENANAOgqtE9dwTW
13186Please respect copyright.PENANAsWMcCFMIx1
Lalu kudekatkan mulutku ke telinga Billy. Dan bertanya setengah berbisik, “Memekku enak gak?”
13186Please respect copyright.PENANA4LSiN3d5so
13186Please respect copyright.PENANA51fsTR5gY9
“Wuiihh…enak banget Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANAPrZir5Hvfb
13186Please respect copyright.PENANAKWakFu2ZQF
“Pantesan punyamu udah ngaceng lagi nih,” kataku sambil meremas-remas penis Billy dengan lembut.
13186Please respect copyright.PENANANoQVLAQLp2
13186Please respect copyright.PENANAvlWrjRgHtC
“Iya Mbak,” sahut Billy malu-malu, “Barusan megang-megang punya Mbak jadi bangun lagi dedenya.”
13186Please respect copyright.PENANAI9XuqdN1bV
13186Please respect copyright.PENANAGb7DPcjbQz
“Ya udah, ntar kalau sudah makan, kita pulang. Lalu maen lagi. Malam ini tidur di kamarku aja ya.”
13186Please respect copyright.PENANANW0IlygCmL
13186Please respect copyright.PENANATaFwwKDGpC
“Takut Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANACaNh5igaN3
13186Please respect copyright.PENANAbQhnt9Rrhi
“Takut apa?”
13186Please respect copyright.PENANASTqCtwaN0u
13186Please respect copyright.PENANAlQyPTTSNtq
“Takut Om mendadak pulang. Bisa dibunuh saya nanti.”
13186Please respect copyright.PENANAPmvfAvrQGz
13186Please respect copyright.PENANAQx4LHrsjae
“Gak lah. Dia kan lagi di Surabaya. Paling juga seminggu lagi pulangnya.”
13186Please respect copyright.PENANAcHublUUizz
13186Please respect copyright.PENANAgulfpdhyz4
“Mmmm…Mbak aja yang tidur di kamar saya, gimana?”
13186Please respect copyright.PENANAb0jtMafYVr
13186Please respect copyright.PENANAPAlM7HsiV6
“Ya udah…gampang deh. Nanti kita atur-atur lagi.”
13186Please respect copyright.PENANAgpGaXsaKTE
13186Please respect copyright.PENANA4pymNRN6I2
13186Please respect copyright.PENANAATOpT1CrIx
Di sebuah restoran yang cukup bergengsi di kotaku, Billy membelokkan mobilku seperti yang kuperintahkan.
13186Please respect copyright.PENANAxLJJx3nx0c
13186Please respect copyright.PENANAvf9kTLZDjK
“Di sini enak steaknya,” kataku setelah Billy menghentikan mobilku di pelataran parkir.
13186Please respect copyright.PENANAoWjXL5DAtw
13186Please respect copyright.PENANAkVDKb7nHTX
“Iya,” Billy mengangguk, “Saya pernah satu kali makan di sini, ditraktir teman yang baru mendapat pekerjaan. Berarti sekarang untuk yang kedua kalinya.”
13186Please respect copyright.PENANAgf7t66NdBU
13186Please respect copyright.PENANACG4AS7gg8r
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan lugu itu. Namun diam-diam aku memperhatikan Billy, yang sangat menyenangkan bagiku. Bahkan diam-diam aku membandingkan dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku. Mungkin hanya dua orang yang paling menyenangkan hatiku, yakni Joseph dan…Billy ini !
13186Please respect copyright.PENANAS0Ka0zOqJ3
13186Please respect copyright.PENANAhYxznPxlt1
Tapi sambil menunggu pesananan makanan dihidangkan, aku mencoba mengalihkan pikiranku ke arah bisnis utamaku itu. Mengenai wisma kos itu.
13186Please respect copyright.PENANAJbhle92X34
13186Please respect copyright.PENANANxYuO5jRwJ
Kataku, “Kamu bisa mengelola wisma kos kalau aku sedang ada urusan keluarga di luar kota kan?”
13186Please respect copyright.PENANAFSZoRmZ9ET
13186Please respect copyright.PENANAyz6oJmwp0m
“Mudah-mudahan bisa,” Billy mengangguk, “Karena kelihatannya pola wisma kos itu simple. Tinggal buka filenya aja. Kan sudah ada system operasinya, Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANA60Ltyva4aA
13186Please respect copyright.PENANAqA0w1ArCFr
“Bagus,” kataku sambil tersenyum, “Soalnya besok aku mau ke luar kota. Ya itu tadi, ada urusan keluarga. Hitung-hitung latihan aja dulu ya. Siapa tau kamu cocok untuk kuangkat jadi manager wisma kos nanti.”
13186Please respect copyright.PENANAHy3WiZV7IT
13186Please respect copyright.PENANAVf2NWFF9S8
“Iya Mbak,” Billy mengangguk dengan sorot senang.
13186Please respect copyright.PENANAxjQyTB99ii
13186Please respect copyright.PENANAlIa2fogZvm
“Sekalian jagain rumah juga ya.”
13186Please respect copyright.PENANAA9NuoKS81S
13186Please respect copyright.PENANAWT2wOE4uRy
“Baik Mbak. Mmm…kalau boleh tau, Mbak mau lama di luar kotanya?”
13186Please respect copyright.PENANAk5AAjdw50H
13186Please respect copyright.PENANAoLAXLN7AoH
“Ah paling juga dua malam.”
13186Please respect copyright.PENANAWTpZLdJ64m
13186Please respect copyright.PENANAz14ft36jN9
13186Please respect copyright.PENANAqwKGaJDHiK
13186Please respect copyright.PENANAQFErcETLqX
Malam belum larut benar ketika kami meninggalkan restoran itu. Dan di sepanjang jalan menuju wisma kosku, tangan kananku terus-terusan mencengkram batang kemaluan Billy. Namun tidak berani berbuat lebih dari itu, karena takut Billy tidak bisa konsentrasi menyetir mobilku.
13186Please respect copyright.PENANA29rDQROEeI
13186Please respect copyright.PENANACO5AcZxOWK
Billy masih greng sekali. Meski cuma kugenggam, batang kemaluan Billy itu sudah ngaceng berat. Bahkan sampai terasa hangat dan berdenyut-denyut dalam genggamanku.
13186Please respect copyright.PENANAZ6a9n6zdEd
13186Please respect copyright.PENANAsbsD4VpP3N
“Malam ini kuat berapa kali lagi?” tanyaku dengan sedikit remasan di penis Billy.
13186Please respect copyright.PENANASLNzMB3vNt
13186Please respect copyright.PENANAKjZZyYPYBs
“Gak tau Mbak. Yang jelas…sekarang saya sudah pengen naek lagi…heheheee…”
13186Please respect copyright.PENANAqbymYa9Evw
13186Please respect copyright.PENANA7UTtrRUSUB
“Naek ke mana?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
13186Please respect copyright.PENANAchzu88UCl0
13186Please respect copyright.PENANA67DzREqTZ0
“Ke…ke atas perut Mbak. Hehehe….”
13186Please respect copyright.PENANAHOQDESoHO8
13186Please respect copyright.PENANAW81KZM9Fpa
“Kamu kok seperti sudah banyak pengalaman. Sudah ngerti Gspot segala. Mantan dosenmu itu yang ngajarin?”
13186Please respect copyright.PENANAI5gOA5UXG7
13186Please respect copyright.PENANA7KGOYK7kF4
“Gak Mbak. Saya hanya seneng baca bukunya aja. Buku ilmu seks, gitu.”
13186Please respect copyright.PENANAr2cYCacmzH
13186Please respect copyright.PENANAI5iDjrbrSX
“Lalu kamu praktekkan sama aku ya?”
13186Please respect copyright.PENANADn1M3Q0a6O
13186Please respect copyright.PENANAvH0qpge2v3
“Hehehee…iya Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANAs24lvPnL1s
13186Please respect copyright.PENANAj9MPKvzDQZ
Kalau tidak takut mengganggu konsentrasi Billy yang sedang nyetir, mau saja rasanya kujilati dan kuselomoti batang kemaluan yang sedang kugenggam ini.
13186Please respect copyright.PENANAhCZAYnkjaz
13186Please respect copyright.PENANA10diANT1dS
Tapi setelah berada di dalam kamar Billy yang pintunya sudah dikunci, aku bisa melakukannya. Pada mulanya Billy tampak kaget ketika aku mendorongnya sampai terlentang dan menyembulkan batang kemaluannya yang membuatku horny lagi itu, lalu menjilati, mengulum dan mengisap-isapnya.
13186Please respect copyright.PENANAc9VJibGrnE
13186Please respect copyright.PENANA4N00AW6uji
Dalam tempo sangat singkat, aku berhasil membuat batang kemaluan Billy siap tempur kembali. Aku pun buru-buru melepaskan celana leggingku, lalu “menduduki” batang kemaluan Billy…dan…blesss….penis anak muda itu sudah membenam ke dalam liang senggamaku.
13186Please respect copyright.PENANACIkW5teOZx
13186Please respect copyright.PENANASjwjfiI1Br
Meski kami tidak telanjang, kami bisa bersetubuh lagi, dengan posisi WOT.
13186Please respect copyright.PENANAkBCMJ3FtdS
13186Please respect copyright.PENANA3c6yW485r9
Namun sambil mengayun pinggulku naik turun di atas tubuh Billy, masih sempat aku melepaskan sweater dan baju kausku, sehingga aku jadi telanjang total, sementara Billy pun bisa melakukan halo yang sama, sehingga akhirnya kami sama-sama telanjang bulat.
13186Please respect copyright.PENANAjSlVkbGG2w
13186Please respect copyright.PENANASdYdr70qlR
Aku tidak mau mengayun pinggulku sambil duduk terus. Karena itu aku menjatuhkan diri memeluk leher Billy dari atas, sementara pantatku bergerak-gerak terus, untuk membesot-besot batang kemaluan anak muda itu.
13186Please respect copyright.PENANABWXPQoetxc
13186Please respect copyright.PENANA7K2QdWmLCH
Meski posisinya di bawah, Billy tidak tinggal diam. Ia mengimbangi gerakan pantatku dengan sodokan-sodokan penisnya di liang senggamaku yang terasa nikmat sekali.
13186Please respect copyright.PENANAsPucw9B00L
13186Please respect copyright.PENANA4oFt1elytU
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas pertahananku cepat jebol. Tapi kali ini aku ingin agar jangan dulu orgasme. Karena itu aku berusaha menggulingkan tubuhku ke samping sambil mendekap pinggang Billy erat-erat dan berusaha agar kontol Billy tidak tercabut dari dalam liang kemaluanku. Akhirnya aku berada di bawah, Billy di atas.
13186Please respect copyright.PENANAa8rL3Dy0Mg
13186Please respect copyright.PENANAaVvZJFgDXo
Lalu kubisiki Billy, “Ayo…sekarang entotlah sepuasmu, Billy sayang….”
13186Please respect copyright.PENANACsD4TQoNdM
13186Please respect copyright.PENANAJsCnleFSKH
Billy tersenyum. Lalu kubiarkan ia mulai mengentotku dengan mantapnya. Dan aku meladeni keperkasaan Billy dengan menggoyang pinggulku, dalam gerakan meliuk-liuk dan menghempas-hempas, sambil menciumi bibir Billy sebinal mungkin.
13186Please respect copyright.PENANAw9JaDe6aBg
13186Please respect copyright.PENANArwO3fkadEb
Dan aku melayang-layang lagi di langit kenikmatanku, di langit birahi yang indah sekali.
13186Please respect copyright.PENANACsZwLlFQTh
13186Please respect copyright.PENANA9BglKfneQ7
13186Please respect copyright.PENANAnVEKHR18oG
Namun aku seolah perempuan yang kelaparan malam itu. Setelah Billy menumpahkan air maninya di dalam liang senggamaku, kubiarkan ia terkapar di atas perutku. Tapi aku hanya membiarkan ia beristirahat belasan menit saja. Setelah mencuci dan mengeringkan kemaluanku, aku menghampiri Billy yang juga baru mencuci penisnya yang sudah terkulai lemas.
13186Please respect copyright.PENANAhHuDAt0pJK
13186Please respect copyright.PENANAkKGz54xJJh
“Masih kuat main lagi?” tanyaku sambil memegang batang kemaluannya yang sudah lemas itu.
13186Please respect copyright.PENANAhlWwQ8NJr2
13186Please respect copyright.PENANArsh2XzkkiF
“Emangnya Mbak masih mau?” Billy balik bertanya.
13186Please respect copyright.PENANA7Ht9LBRHjI
13186Please respect copyright.PENANAeKmw5U2Mxq
Aku mengangguk sambil meremas-remas batang kemaluan Billy. Kemudian kusuruh ia menelentang. Dan kuambil posisi sungsang di atas tubuhnya.
13186Please respect copyright.PENANALbm5FI5D98
13186Please respect copyright.PENANAJfaudRAEqU
Billy mengerti apa tujuanku saat itu. Bahwa aku ingin melakukan pemanasan lagi dalam posisi 69.
13186Please respect copyright.PENANAytGy4FJiLW
13186Please respect copyright.PENANA3Hins0FAet
Billy mulai menjilati kemaluanku yang berada di atas mulutnya, sementara aku pun mulai menyelomoti penisnya yang berada di bawah mulutku.
13186Please respect copyright.PENANA4RykzybtFz
13186Please respect copyright.PENANAnt7feE7vss
Cukup lama kami melakukan posisi ini. Karena aku ingin agar penis Billy tegak sempurna lagi. Dan perlahan-lahan penis Billy mulai membesar…mulai menegang dan menegang terus. Sementara jilatan Billy pun memnbuat nafsuku berkobar lagi dengan hebatnya.
13186Please respect copyright.PENANAT0tJYZYE4M
13186Please respect copyright.PENANAps292KWq7U
Akhirnya aku berhasil membuat penis Billy siap tempur lagi. Maka dengan sepenuh hasrat, aku menelentang lagi sambil merentangkan sepasang pahaku lebar-lebar.
13186Please respect copyright.PENANAjOdP7Zm0Fu
13186Please respect copyright.PENANA3xJsOmWgBL
Tanpa diminta lagi, Billy membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku…blesssss….melesak masuk lagi dengan mantapnya di liang kemaluanku yang sudah basah ini.
13186Please respect copyright.PENANADkft5nBvso
13186Please respect copyright.PENANA00ECd8Gux4
Untuk kesekian kalinya Billy menyetubuhiku lagi. Dan aku menikmati kejantanannya dengan sepenuh hasrat birahi yang terasa begini binalnya.
13186Please respect copyright.PENANAX23moaYFGN
13186Please respect copyright.PENANALBcul4p5QF
Padahal tadi…di kamar mandi, pada waktu aku mau pergi ke resto itu, aku menerima phone call dan sudah janjian dengan seseorang untuk ketemuan besok di sebuah hotel……..!
13186Please respect copyright.PENANAqYOCA5Ce7M
13186Please respect copyright.PENANAwQeQH7K5vG
Billy tidak tahu itu. Dan tidak usah tahu.
13186Please respect copyright.PENANAiAy1ZGA7Zo
13186Please respect copyright.PENANAF3pvKfQ2z8
Billy hanya tahu bahwa besok aku akan ke luar kota untuk urusan keluarga.
13186Please respect copyright.PENANAixHPZsmZLa
Sebelum aku berangkat untuk makan malam di resto tadi, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi. Pada saat itulah aku menerima phonecall dari…Herman ! Ya dari mantan sopirku yang sekarang sudah punya kedudukan baik, sebagai kepala bagian logistik di pertambangan suamiku di Kalsel !
13186Please respect copyright.PENANA9lZCG8m735
13186Please respect copyright.PENANApwpUjfnAPg
“Apa kabar Bu?”
13186Please respect copyright.PENANAhDG1xotGta
13186Please respect copyright.PENANAPyG1VAaksb
“Baik-baik aja. Kamu sendiri gimana Man?”
13186Please respect copyright.PENANAO5a9br6Jev
13186Please respect copyright.PENANAaz0lToY7Wl
“Saya lagi pulang kampung nih Bu. Lagi di rumah ortu.”
13186Please respect copyright.PENANADKYzbhrkg7
13186Please respect copyright.PENANARqIh9oLGaV
“Hah?! Kok gak ke sini?”
13186Please respect copyright.PENANAiUjFUQj2FI
13186Please respect copyright.PENANAvIGhQHysKz
“Sekarang masih kecapean Bu. Kan dari tambang menuju Banjarmasin aja harus naik mobil delapan jam. Penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta sih gak sampai dua jam. Tapi dari Jakarta ke rumah ortu makan waktu juga. Besok aja saya ke situ ya….”
13186Please respect copyright.PENANAsYFA9uhIoO
13186Please respect copyright.PENANAHa0yQup10b
Aku memaklumi hal itu. Soalnya pada masa itu belum ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke kotaku. Sekarang saja cuma ada satu kali penerbangan, pagi-pagi dari Banjarmasin ke kotaku dan sore dari kotaku ke Banjarmasin.
13186Please respect copyright.PENANAa7pBY4gE4K
13186Please respect copyright.PENANArwC5fwTAYG
“Emang kamu gak kangen sama aku, Man?” tanyaku.
13186Please respect copyright.PENANAluAq5YpQkf
13186Please respect copyright.PENANAMiwQ5f5KSQ
“Kangen banget sih. Tapi saya harus istirahat dulu Bu. Badan saya rasanya pegel-pegel gini. Boss lagi di Surabaya ya?”
13186Please respect copyright.PENANAJqoNvRAVJS
13186Please respect copyright.PENANAC098jWhNal
“Iya, udah lebih sebulan gak pulang-pulang. Mmm…mendingan besok malam kita ketemuan di hotel aja Man.”
13186Please respect copyright.PENANAyaPVywmTuV
13186Please respect copyright.PENANABPfLWVjd54
“Siap Bu. Di hotel mana?”
13186Please respect copyright.PENANAqxeF4IvxQO
13186Please respect copyright.PENANABVelFeQdgv
Lalu kusebutkan nama hotel yang letaknya di luar kota itu.
13186Please respect copyright.PENANA08hRkSLIfm
13186Please respect copyright.PENANAOwNfHdBQhg
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tersenyum sendiri. Aku memang merindukan Herman. Tapi aku tak mau hubunganku dengan Billy terganggu dengan kehadiran Herman. Aku ingin agar diriku kelihatan sebagai wanita baik-baik di mata Billy. Karena Itu kuajak Herman ketemuan di hotel saja.
13186Please respect copyright.PENANAFKvCjcAJiH
13186Please respect copyright.PENANAB9Jhr7hSoH
13186Please respect copyright.PENANA2wRQiwoqqK
Setibanya di hotel yang sudah dijanjikan itu, kuhubungi Herman lewat hapeku. Ternyata ia sudah berada di hotel itu. Tentu ia sudah mampu bayar sendiri kamar hotel itu, karena ia sudah banyak duit sekarang.
13186Please respect copyright.PENANAc04d8ChMIV
13186Please respect copyright.PENANAiwb2UM49Ft
“Saya sudah di kamar dua kosong dua, di lantai dua, Bu.”
13186Please respect copyright.PENANAl37M9WE6Ut
13186Please respect copyright.PENANA28eSHfgEwh
“Iya. Ini lagi parkir mobil dulu, Man.”
13186Please respect copyright.PENANA527CMWZ8zx
13186Please respect copyright.PENANA9zIcFwSs8b
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan pintu bernomor 202. Kuketuk tiga kali saja pintu itu, hanya beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dari dalam. Seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu. Wow….Herman makin ganteng saja di mataku. Jauh berbeda dengan waktu masih menjadi sopirku dahulu.
13186Please respect copyright.PENANAxiMGvsHaYG
13186Please respect copyright.PENANAToA1nDtd8F
Maka begitu aku sudah berada di dalam kamar itu, dengan pintu yang sudah ditutup dan dikunci kembali, tanpa ragu-ragu lagi kupeluk pinggang Herman sambil berkata, “Kamu kok makin ganteng aja Man?”
13186Please respect copyright.PENANA7U8YqOZG0s
13186Please respect copyright.PENANAhxL3f4i8tz
“Mmm…justru Ibu yang makin cantik aja,” sahut Herman sambil balas memeluk pinggangku.
13186Please respect copyright.PENANAdzEBgOnJBv
13186Please respect copyright.PENANAzkUvN9lUfu
Kuciumi bibir Herman dengan penuh hasrat. Lalu kataku, “Aku kangen banget sama kamu Man.”
13186Please respect copyright.PENANA39KnIIuBM1
13186Please respect copyright.PENANATKynHeIxGB
“Apalagi saya…kadang-kadang sering ingin terbang ke sini, hanya ingin bertemu dengan Ibu,” kata Herman sambil mempererat dekapannya, “Saya malah pernah mengajukan permohonan pindah ke kota ini, tapi Boss gak ngijinin. Soalnya di Kalimantan yang dipercayai oleh Boss cuma Pak Edo, saya dan Leo. Kalau salah satu pindah, pasti ada kesulitan di sana. Kan Boss sendiri jarang ke Kalimantan Bu. Makanya kami bertiga lah kepercayaannya di sana.”
13186Please respect copyright.PENANAHbvkLgpXaK
13186Please respect copyright.PENANAOqdsMu9FVU
“Gak perlu minta pindah ke sini, yang penting kamu harus sering pulang. Bilang aja mau nengok orang tua gitu. Tiket pesawat kan dibayar oleh perusahaan.”
13186Please respect copyright.PENANAOCB6EJuGTc
13186Please respect copyright.PENANANn0k2Aq8KV
“Iya Bu…nanti saya usahakan sebulan sekali pulang. Mudah-mudahan aja Boss ngasih ijin. Mmm…gaunnya mau dilepasin?”
13186Please respect copyright.PENANA5bRbWmx4uA
13186Please respect copyright.PENANAL5Fr9KFkCZ
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum, “bukain dong sama kamu….kancingnya kan di punggung, susah bukanya kalau gak dibantu.”
13186Please respect copyright.PENANABmQuGzuzm2
13186Please respect copyright.PENANAYivjWNm80p
Herman membuka kancing gaunku di bagian punggung, lalu menurunkan gaun itu dengan hati-hati, sampai terlepas di kakiku.
13186Please respect copyright.PENANAXaEXuWLKg3
13186Please respect copyright.PENANAyrCsIhodKM
“Badan Ibu ini luar biasa mulusnya,” kata Herman sambil mengelus betisku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya melemparkan gaunku ke atas tempat tidur. Lalu ia menciumi betis dan pahaku, sementara aku sudah terduduk di pinggiran tempat tidur, sambil menanggalkan behaku.
13186Please respect copyright.PENANAAWP9ypgfVV
13186Please respect copyright.PENANAVO1kZZJMqi
Lalu aku bergerak. Menarik ritsleting celana jeans Herman. Sudah tak sabar, ingin cepat menyentuh penis Herman yang lebih “tinggi tegap” daripada penis suamiku itu.
13186Please respect copyright.PENANALcPeg7NuCJ
13186Please respect copyright.PENANAiQ4v7MoLVa
Ketika aku berhasil menyentuh penis lelaki muda itu, ternyata sudah ngaceng berat. Jelas hal itu membuatku makin horny.
13186Please respect copyright.PENANAj5RYevTnbN
13186Please respect copyright.PENANAHmlQxHrpUT
“Aku udah kangen sama ini nih…” kataku sambil menyembulkan batang kemaluan Herman, lalu menciuminya dengan penuh hasrat.
13186Please respect copyright.PENANA6dw2970h3y
13186Please respect copyright.PENANAoHR3CjHYpO
Herman menjawab sambil menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku dan menyentuh kemaluanku, “Saya juga udah kangen sama ini…luar biasa enaknya Bu…”
13186Please respect copyright.PENANAgltIkh0s7a
13186Please respect copyright.PENANANUcK04Taow
Sentuhan jemari Herman di kemaluanku, langsung membuatku horny berat. Karena itu kutanggalkan celana dalamku, lalu menelentang di atas bed.
13186Please respect copyright.PENANAziIL2a3VJ6
13186Please respect copyright.PENANAykfTw8RX1Y
Herman pun menanggalkan seluruh pakaiannya, sampai telanjang bulat. Lalu melompat ke atas bed dan mulai menciumi pahaku, membuatku merinding-rinding dalam desir birahi.
13186Please respect copyright.PENANAS2YIUn8hlS
13186Please respect copyright.PENANAKVX0oI2FsE
Tapi ketika Herman mau menjilati kemaluanku, cepat kuraih kepalanya ke atas sambil berkata, “Gak usah dijilatin Man. Langsung masukin aja, biar terasa gedenya kontolmu itu…”
13186Please respect copyright.PENANAKRj5PCUU1X
13186Please respect copyright.PENANA9F1LmZrsFz
“Punya Ibu sekarang jadi ada jembutnya. Biasanya kan dicukur terus,” kata Herman sambil meletakkan moncong penisnya di mulut memekku.
13186Please respect copyright.PENANAxi51lvtveM
13186Please respect copyright.PENANAzJpxsZLXaJ
“Iya, Bang Yadi yang melarang dicukur mulu. Dia bilang, kalau terlalu gundul kesannya gersang,” sahutku sambil merenggangkan pahaku selebar mungkin, “Kamu suka yang plontos apa yang gondrong?”
13186Please respect copyright.PENANA90DarMjkH1
13186Please respect copyright.PENANAa1Civ7TucB
“Hehehe…saya suka yang seperti punya Ibu ini. Ada rambutnya tapi gak sampai menutupi mulutnya. Saya lebih suka seperti ini Bu,” sahut Herman yang sudah berhasil meletakkan moncong penisnya tepat di ambang mulut vaginaku.
13186Please respect copyright.PENANAWJ2f8DN5b4
13186Please respect copyright.PENANANRyNbYTX75
“Ya udah…kalau gitu aku takkan main cukur habis lagi, biar kamu tetap suka sama aku.”
13186Please respect copyright.PENANA7KVzjTNN0H
13186Please respect copyright.PENANAryYl3ID0BA
Ucapanku disahut dengan dorongan penis Herman. Dan…oooh….puncak penis Herman mulai melesak masuk ke dalam kemaluanku….!
13186Please respect copyright.PENANACPlfs5MDfd
13186Please respect copyright.PENANAPABabMPvTI
Terasa benar enaknya ketika penis tinggi gede itu menerobos ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sesak dan seret, tapi membuat sekujur tubuhku seolah berkedut-kedut dalam nikmat.
13186Please respect copyright.PENANAukmpXjgkL0
13186Please respect copyright.PENANA13K3SdEqV0
Herman memang sudah berpengalaman, karena pernah punya istri. Ia tidak sekaligus membenamkan penisnya. Ketika penis panjang gedenya sudah membenam sepertiganya, ia menariknya perlahan-lahan, lalu mendorongnya lagi lebih dalam, menariknya lagi, mendorongnya lagi semakin dalam, menariknya lagi, mendorongnya semakin dalam dan semakin dalam…sampai akhirnya membenam sepenuhnya.
13186Please respect copyright.PENANAoI4iwvlrBn
13186Please respect copyright.PENANA6DDF2vi4FR
Tapi setelah membenam sepenuhnya, Herman menancapkan penisnya tanpa menggerakkannya.
13186Please respect copyright.PENANAaaO0nPNNsx
13186Please respect copyright.PENANAaaiz1LN8cm
“Bu…boleh saya berterus terang?” tanya Herman sambil menatapku.
13186Please respect copyright.PENANAA4dKsTJv9O
13186Please respect copyright.PENANA2ONvnhz0qE
“Soal apa?” tanyaku sambil mendekap pinggangnya.
13186Please respect copyright.PENANAaGiYzpwfEc
13186Please respect copyright.PENANADLQSwcwjxl
“Rasanya saya sudah lama merasakannya…”
13186Please respect copyright.PENANAcFKIDjjIqF
13186Please respect copyright.PENANA4PLoWXXXRB
“Merasakan apa?”
13186Please respect copyright.PENANAYkzdNrJsfw
13186Please respect copyright.PENANAbfBG4p1KGI
“Jangan marah ya Bu. Saya…saya sudah jatuh cinta sama Ibu…”
13186Please respect copyright.PENANAtpzVwPyvj1
13186Please respect copyright.PENANAPEPWPRL2Bs
“Ohya?” aku agak kaget mendengar pengakuannya itu, yang aku yakin pengakuan sejujurnya.
13186Please respect copyright.PENANAkPpOeHA9D8
13186Please respect copyright.PENANAmZ87brAx3f
“Di Kalimantan saya ingat terus sama Ibu. Saya sering melamun…bahkan sering mimpiin Ibu.”
13186Please respect copyright.PENANAaPgc8DTGNU
13186Please respect copyright.PENANAb8ddKL8Tip
Terharu aku mendengar ucapan Herman itu. Maka kukecup bibirnya. Kubelai rambutnya. Kucium lagi bibirnya, lalu kataku, “Tapi aku kan sudah punya suami Man. Makanya jangan terlalu memperturutkan perasaan cinta. Toh aku bisa kamu miliki kapan saja.”
13186Please respect copyright.PENANAExZuvuVhnv
13186Please respect copyright.PENANA1h0fQ90MhP
“Iya Bu. Saya juga menyadari hal itu. Tapi terus terang…dalam saat seperti ini, saya bukan cuma melampiaskan nafsu Bu. Saya selalu melakukannya dengan cinta di hati saya.”
13186Please respect copyright.PENANAZSPdbugI02
13186Please respect copyright.PENANAj7h8rAKNes
Kuperhatikan sorot mata Herman. Memang aku percaya, dia sudah mencintaiku.”Iya Man. Tapi santai aja. Aku kan gak ke mana-mana. Kalau kamu pulang kampung, aku pasti ngajak kamu ketemuan seperti sekarang,” kataku sambil membelai rambutnya dengan lembut.
13186Please respect copyright.PENANA3X6lgrVlGp
13186Please respect copyright.PENANA17EXybLzJw
Bagaimana pun juga aku ini seorang wanita, yang punya perasaan lebih halus daripada lawan jenisku. Maka dengansendirinya pengakuan Herman itu membuatku tersentuh.
13186Please respect copyright.PENANA7xggBlDslh
13186Please respect copyright.PENANA5KV7dpfQz3
Akibatnya, ketika Herman mulai menggerak-gerakan batang kemaluannya bermaju-mundur di dalam jepitan liang senggamaku, oooh…..rasanya sresettt…sresettt….benar-benar terasa gesekannya itu, demikian dominannya…membuatku benar-benar terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa…!
13186Please respect copyright.PENANAM8ewrX4Cpw
13186Please respect copyright.PENANAkJC1cUY0GS
Apakah karena aku terhanyut oleh pengakuan Herman tadi, ataukah karena ukuran penis Herman yang lebih panjang dan lebih gede daripada penis suamiku…entahlah. Mungkin dua-duanya yang menyebabkan aku merasa nikmat sekali ketika Herman mulai mantap mengentotku. Terlebih setelah kurasakan puncak penis Herman menyundul-nyundul dasar liang senggamaku, saking panjangnya penis itu, membuatku berkali-kali menahan napas dalam nikmat yang luar biasa. Sundulan-sundulan itu pun berkali-kali membuatku mengejang dan bergetar.
13186Please respect copyright.PENANAFb2VhHsXpw
13186Please respect copyright.PENANAZZj7TDhv6K
Mulutku pun bergumam terus tanpa kendali lagi, “Duuuh…Maaan…..uuuuuh…..uuuuh …..enak banget Maaaan….iya Maaaan…entot terus Maaan….ooooh….”
13186Please respect copyright.PENANAPR9QfUQaJ8
13186Please respect copyright.PENANAvTMBLQPVfw
Herman sendiri berkali-kali membisiki telingaku dengan suara tersendat-sendat, “Punya Ibu ini….memang top….gak ada duanya….enak banget…..ooooh….Buuu…”
13186Please respect copyright.PENANArYk0CM5v2N
13186Please respect copyright.PENANAAsg31SFa7x
Jujur, tadinya aku kurang bersemangat menuju hotel ini. Karena aku sudah habis-habisan dengan Billy tadi malam. Tapi begitu berjumpa dengan Herman, semangatku mendadak bangkit. Dan begitu penisnya melesak masuk ke dalam liang senggamaku, oooh, luar biasa nikmatnya. Pantaslah wanita-wanita yang sering berselingkuh di belakang suaminya ada yang berkata, “Lain lelaki lain lagi rasanya. Lain gayanya, lain pula kesannya.”
13186Please respect copyright.PENANAtrYnBz7H0M
13186Please respect copyright.PENANAn8C1GpBCvs
Dan kini aku bisa berkata, lain rasa suamiku, lain rasa Billy, lain pula rasa Herman ini. Terlebih setelah Herman menyatakan cintanya tadi, yang kupercayai datang dari lubuk hatinya, rasanya tiap pergerakan penis Herman ini benar-benar membuatku merem-melek saking nikmatnya.
13186Please respect copyright.PENANAU3dtJ8aAbq
13186Please respect copyright.PENANAps2rmhBWuk
Herman memang pandai membuat jiwaku tersentuh. Pada waktu ia sedang mengentotku, jilatan-jilatannya di leher, di puting payudaraku, di ketiakku dan terkadang di telingaku…membuatku merinding-rinding dalam nikmat yang luar biasa, nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
13186Please respect copyright.PENANA5tUDQ8WUaf
13186Please respect copyright.PENANAyhvhS263CW
Mungkin aku harus berterimakasih kepadanya. Bahwa di saat aku kesepian, ia datang dengan menaburkan 1001 kenikmatan ini.
13186Please respect copyright.PENANAkXhKv43Flu
13186Please respect copyright.PENANARFSOHlFLpS
Maka tanpa ragu lagi, kupagut dan kulumat bibirnya sambil memeluk lehernya erat-erat. Sambil mengoceh tak terkendalikan lagi, “Edan Man….entotanmu enak banget Man….jangan cepat-cepat dikeluarin ya Man…aku ingin menikmatinya selama mungkin…duuuuh….enak banget Maaaan…iya…entot terus Man…..ini…ini luar biasa enaknya Maaan…”
13186Please respect copyright.PENANAoeA8PdNad7
13186Please respect copyright.PENANAR879RiaZbH
Celotehan itu kulontarkan dengan batin bergetar-getar dalam siraman surgawi. yang makin lama makin nikmat rasanya. Terkadang mataku terpejam-pejam, sambil menahan nafasku, lalu terbeliak sambil menjambak-jambak rambut Herman sampai kusut masai.
13186Please respect copyright.PENANA8vHZdl3cxq
13186Please respect copyright.PENANAlih0lnAuFX
Sebenarnya nafas Herman pun tersengal-sengal pada waktu entotannya makin menggila ini. Tapi aku tidak begitu memperhatikannya, karena aku sendiri sedang menikmati entotannya ini.
13186Please respect copyright.PENANAQgCccLD7EB
13186Please respect copyright.PENANAa1uYMNCNFL
Keringat Herman pun mulai berjatuhan ke wajah dan dadaku. Tapi dalam keadaan terlupa segalanya itu, aku hanya teringat satu hal, saling memberi dan menerima kenikmatan, dengan membuang jauh-jauh sikap egoismeku. Maka tanpa keraguan lagi kujilati keringat Herman yang membanjir di leher dan di bawah dagunya itu. Disertai dengan gigitan-gigitan kecil.
13186Please respect copyright.PENANAis3tozRRMK
13186Please respect copyright.PENANAvlYIkzQb7k
“Enak Bu…silakan gigit lebih keras….sampai berdarah juga gakpapa….” bisik Herman tanpa menghentikan entotannya.
13186Please respect copyright.PENANAwt3L0IeNgk
13186Please respect copyright.PENANAtVRTBJdeVH
“Iiih…gak mau kalau sampai berdarah sih,” sahutku tersengal, “emangnya…aku dracula?”
13186Please respect copyright.PENANAHlzPH2EJQr
13186Please respect copyright.PENANA6n84ltQPXA
Lalu kami tak bicara lagi…hanya elahan nafasku dan dengus-dengus perkasa Herman yang terdengar di dalam kamar hotel ini.
13186Please respect copyright.PENANA9upfoUPmbC
13186Please respect copyright.PENANASR2Sh3SgNg
Namun getaran-getaran nikmat ini membuatku mulai berada di detik-detik orgasme. Makin lama makin nikmat rasanya, sampai akhirnya aku memekik lirih, “Maaaan….aku mau lepas Maaaaan…”
13186Please respect copyright.PENANASdZ2iwJ9fB
13186Please respect copyright.PENANAiSYILpebIK
“Iya Bu…silakan lepasin…saya suka sekali merasakan ibu sedang orga….” sahut Herman, disusul dengan percepatan gerakan penisnya…maju mundur, maju mundur, maju mundur….gedag gedug terasa menyundul-nyundul dasar liang surgawiku.
13186Please respect copyright.PENANAmJ0aV6tfSy
13186Please respect copyright.PENANA6aUPpAoQnz
Sampai pada suatu detik, aku mengejang dan menahan napas di puncak kenikmatanku. Pada saat itulah aku sendiri merasakan liang kemaluanku berkejut-kejut dalam nikmat yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sementara Herman bahkan semakin mempercepat gerakan batang kemaluannya. Pada saat itulah aku menjambak-jambak rambut Herman sambil bergumam histeris, “Hermaaan…oooooh….ini enak sekali Maaaan…..”
13186Please respect copyright.PENANAnIdJpowyz1
13186Please respect copyright.PENANAGek8nIdHMY
Herman menanggapinya dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas pula dengan lumatan sambil memeluk lehernya erat-erat. Oh, indahnya orgasmeku saat bitu.
13186Please respect copyright.PENANAQH4g9GunMs
13186Please respect copyright.PENANAzijE115sGE
Liang kemaluanku terasa basah oleh lendir kenikmatanku sendiri. Sehingga penis Herman terasa lancar sekali bermaju mundur di dalam jepitan liang senggamaku.
13186Please respect copyright.PENANAnslEF9BS6I
13186Please respect copyright.PENANAnSx3NBuRVf
Gilanya, hanya beberapa saat aku merasa agak ngilu-ngilu ketika Herman mengentotku di detik-detik paska orgasmeku. Mungkin hal itu hanya terjadi dua menitan. Berikutnya aku malah jadi bergairah lagi untuk menyambut entotan Herman dengan melingkarkan kakiku di pinggang Herman, sehingga ia leluasa untuk menyodok memekku sedalam-dalamnya.
13186Please respect copyright.PENANAA015CSPMQF
13186Please respect copyright.PENANA0xTchJdDBd
Bahkan aku pun sempat berbisik ke telingaku, “Ayo usahakan kita lepas bareng-bareng, Man…biar lebih enak.”
13186Please respect copyright.PENANApaujep4b4q
13186Please respect copyright.PENANAsXcX23NEvn
“Iya Bu…” sahut Herman sambil mengayun penisnya dengan ganasnya.
13186Please respect copyright.PENANAIQO90fh7Vf
13186Please respect copyright.PENANA1qatSMMehK
“Sambil emut tetekku, Man…” pintaku sambil mengelus rambutnya yang sudah acak-acakan.
13186Please respect copyright.PENANAlitysXmOaJ
13186Please respect copyright.PENANAYPDoLFzy7i
Herman memenuhi permintaanku. Ia mulai mengulum, menjilati dan menyedot-nyedot pentil toketku, sementara penisnya tetap perkasa mengentot memekku.
13186Please respect copyright.PENANAGvvQ47vjoL
13186Please respect copyright.PENANAl8fQfQFKo8
Aduhai Herman…Herman…makin ke sini makin terhayati olehku, bahwa disetubuhi oleh mantan sopirku ini luar biasa nikmatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya meremas-remas di bahunya, di kepalanya dan terkadang di buah pantatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya mencetuskan apa yang tengah kurasakan, “Iya Man…entot terus Man…enak banget Maaan….iya….sundulin dasar liang memekku, Maaan…ooooh…iya…iya gitu Man…gitu terus Man…ooooh…ini enak sekali Maaaan….”
13186Please respect copyright.PENANAnVLWETs9uG
13186Please respect copyright.PENANAZT4RLYo09Q
Beberapa saat kemudian, aku merengek manja lagi, “Maaan…ayo barengin Man….aku…aku udah mau lepas…”
13186Please respect copyright.PENANAa71vTB78IF
13186Please respect copyright.PENANApTrsoDT3jy
Herman mengiyakan sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya yang dahsyat itu. Maju mundur dan maju mundur ndengan cepatnya di dalam jelitan dan ayunan liang senggamaku.
13186Please respect copyright.PENANAkGw0I59V00
13186Please respect copyright.PENANA4q9KYCMQ8b
Pada suatu detik, kami sama-sama kejang. Herman membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sehingga terasa moncong penisnya mendesak dasar liang memekku. Sementara liang senggamaku terasa berkejut-kejut di puncak orgasmeku, dibalas dengan semprotan-semprotan air mani Herman membasahi sekujur liang senggamaku.
13186Please respect copyright.PENANAmkyvUH2zlZ
13186Please respect copyright.PENANAdMkRNyRqSQ
Ooooh….ini indah sekali….nikmat sekali !
13186Please respect copyright.PENANAROk6NlLd72
13186Please respect copyright.PENANAcSfWQbkX5E
13186Please respect copyright.PENANAfR4fKowiY4
Setelah Herman terkapar di sisiku, aku pun turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Air mani Herman banyak sekali yang membludak dari kemaluan ke pahaku. Sehingga aku merasa perlu membersihkannya , dengan air hangat dan shower soap.
13186Please respect copyright.PENANAk04AsBapxQ
13186Please respect copyright.PENANAmea0bUssSf
Ternyata Herman mengikutiku masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum. Maka kusambut dengan pelukan hangat sambil mencium bibirnya, lalu kataku, “Kamu sangat memuaskan, Man. Yang tadi wuih…nikmat banget.”
13186Please respect copyright.PENANAqk9WwdYcRr
13186Please respect copyright.PENANAQn89LaZaPh
“Gak mau nyabunin ini lagi?” tanyaku sambil menepuk memekku.
13186Please respect copyright.PENANAFq6fUL58vH
13186Please respect copyright.PENANANQ5xcpT7Gp
“Tentu mau, Bu,” sahut Herman sambil berjongkok di depanku. Dan…bukannya menyabuni kemaluanku, Herman malah menjilatinya dengan agresif sekali, sehingga aku tersandar ke dinding sambil memegangi kepala Herman.
13186Please respect copyright.PENANAMDUMDsvVuz
13186Please respect copyright.PENANAHwM7KJ1sxO
“Duuuh…Maaan….oooh….Maaan…..kamu bisa aja bikin aku keenakan, Maaan….” kataku sambil terpejam-pejam saking nikmatnya dijilati oleh lelaki yang sudah berpengalaman meruntuhkan pertahananku itu.
13186Please respect copyright.PENANA2tpwyn78o4
13186Please respect copyright.PENANAYGVL8nJHFF
Herman seperti tak mendengar kata-kataku. Ia bahkan duduk di lantai kamar mandi, dengan penis yang sudah mengacung. Dan berkata, “Nyobain di sini Bu?”
13186Please respect copyright.PENANAnRLZCNTInX
13186Please respect copyright.PENANAPbm4XTCt8t
Meski sudah dua kali orgasme, gairahku bangkit lagi untuk meladeni tantangan Herman. Lalu aku berjongkok sambil memegangi batang kemaluanHerman yang sudah keras itu. Herman pun membantuku untuk memasukkan batang kemaluannya ke liang kenikmatanku.
13186Please respect copyright.PENANAMms7iXInYc
13186Please respect copyright.PENANAwtHerp1kyZ
Setelah penis Herman masuk ke dalam liang vaginaku, mulailah kami beraksi. Aku menaik turunkan pantatku, sementara Herman pun menggerak-gerakkan batang kemaluannya meski sambil duduk di bawahku.
13186Please respect copyright.PENANA9EFUGaHSOq
13186Please respect copyright.PENANAOAmAdYEiSH
Inilah pengalaman pertamaku bersetubuh di lantai kamar mandi sambil duduk begini. Tapi dalam posisi apa pun bersetubuh itu tetap saja nikmat.
13186Please respect copyright.PENANA5FXMvYwnOt
13186Please respect copyright.PENANAMRqn2GVEX1
Sambil memeluk leher Herman dan sesekali menciumi bibirnya, kuayun meqiku sedemikian rupa, sehingga penis Herman seolah terombang-ambing di dalam jepitan liang kemaluanku.
13186Please respect copyright.PENANAcbkTmHxVW0
13186Please respect copyright.PENANAV3nSK1AJKn
Cukup lama kami lakukan semuanya itu. Sehingga pada suatu saat aku memekik lirih, “Maaaan…aku udah mau lepas lagi….!”
13186Please respect copyright.PENANAEajFwijDo7
13186Please respect copyright.PENANAfYzXnAf9vL
“Iya Bu,” sahut Herman sambil mempererat dekapannya di pinggangku, “Saya paling suka merasakan Ibu keluar…”
13186Please respect copyright.PENANAenn5PBdCYD
13186Please respect copyright.PENANAj4hFnR9jUu
Akhirnya aku menggelepar dalam dekapan Herman. Dalam puncak orgasme yang indah sekali.
13186Please respect copyright.PENANAZb5lU9bxlg
13186Please respect copyright.PENANARya1lqUQaS
Setelah aku orgasme, Herman mencabut batang kemaluannya sampai terlepas dari liang senggamaku.
13186Please respect copyright.PENANA7XadlveVLR
13186Please respect copyright.PENANAB4vpHPOH4L
“Lho…kok dilepasin? Kamu kan belum ngecrot ?!” cetusku heran.
13186Please respect copyright.PENANA4o8JiuLLzO
13186Please respect copyright.PENANAxSp7fT4UOR
“Nanti aja di tempat tidur dilanjutkan. Sekarang kan mau menyabuni Ibu,” sahut Herman sambil berdiri dan meraih pergelangan tanganku supaya berdiri juga.
13186Please respect copyright.PENANAa7kAogMx2C
13186Please respect copyright.PENANAItc5j6PHCy
Jujur, ini indah sekali. Bahwa setelah aku mencapai orgasme, Herman memandikanku, menyabuni setiap lekuk di tubuhku sampai terasa benar-benar bersih. Kemudian ia pun mandi sebersih-bersihnya, sementara aku mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.
13186Please respect copyright.PENANAJTrKOUzZSi
13186Please respect copyright.PENANAEVIIZcN9h8
“Kamu booking hotel ini buat berapa malam, Man?” tanyaku pada waktu Herman sedang menghanduki badannya.
13186Please respect copyright.PENANAY4wwm77xWs
13186Please respect copyright.PENANAD2k90RRacR
“Gak ditentuin Bu. Soalnya kan tergantung bisanya Ibu nginep di sini. Saya hanya menyimpan deposit aja…ya cukup buat seminggu juga sih.”
13186Please respect copyright.PENANAXdu8QHBS9b
13186Please respect copyright.PENANAtl0avfBpIo
“Hush…buat apa lama-lama banget? Dua malam aja Man.”
13186Please respect copyright.PENANAKKwDMYgJvQ
13186Please respect copyright.PENANARnZNW6EA0n
“Iya, Bu.Berarti saya akan tidur sama Ibu nanti malam ya?”
13186Please respect copyright.PENANAxXQ7nzrhIr
13186Please respect copyright.PENANAFxmhpkpN1E
“Iya sayang,” kataku sambiul melingkarkan lenganku di lehernya.
13186Please respect copyright.PENANANrQ2pJhQlN
13186Please respect copyright.PENANA9XrK6pVSNi
“Asyiiik…kebayang indahnya tidur bersama Ibu yang…yang selalu saya impikan ini.”
13186Please respect copyright.PENANAwZTqBkwRo3
13186Please respect copyright.PENANAKqsCcFggQs
Lalu dengan lengan kekarnya Herman mengangkat tubuhku, memangku dan membawaku ke luar kamar mandi dan metelakkan dengan hati-hati di atas tempat tidur. Kejadian ini trerasa romantis sekali buatku, karena suamiku sendiri tak pernah memperlakukanku seperti ini. Duduk di pangkuannya pun belum pernah.
13186Please respect copyright.PENANALktQnrqxG7
13186Please respect copyright.PENANAwNbNZObS3g
Tak cuma itu. Setelah aku diterlentangkan di atas tempat tidur, Herman mulai menjilati telapak kakiku, tanpa kelihatan ragu sedikit pun. Oooh…sedemikian mendalam perasaan Herman padaku, sehingga telapak kakiku pun dijilatinya, lalu menggigit-gigit ibu jari kakiku dengan lembut, berlanjut dengan jilatan lahap di betisku…naik ke pahaku sampai pangkalnya dan melewatkan kemaluanku untuk menjilati sekujur perutku, naik lagi ke atas…menjilati ketiakku, sekujur payudaraku…leherku…telingaku…aaaah…aku merinding-rinding dalam geli dan nikmat yang luar biasa.
13186Please respect copyright.PENANAuRzAUAm5Ju
13186Please respect copyright.PENANAimMX9RPMMJ
Lalu jilatannya menurun lagi. Lidahnya menyapu-nyapu pusar perutku, lalu menurun dan akhirnya menggeluti kemaluanku. Tentu saja aku meregang-regang nikmat lagi dibuatnya.
13186Please respect copyright.PENANAqcjgTde9M6
13186Please respect copyright.PENANAsgXOs1ToFq
Aku merenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar Herman bisa menjilati kemaluanku sepuasnya. Sementara kedua tanganku mengelus-elus rambutnya dalam perasaan bercampur aduk. Ada perasaan kasihan, terharu, horny dan beraneka perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Tapi yang jelas semuanya itu nikmat sekali. Terlebih setelah Herman menjilati kelentitku dan sesekali mengisapnya…oooh….aku tak tahan lagi…!
13186Please respect copyright.PENANAKCj58nuydX
13186Please respect copyright.PENANAaec239mV4M
“Udah cukup Man…masukin aja…..nanti keburu becek …” pintaku sambil menarik kepala Herman agar naik ke atas.
13186Please respect copyright.PENANAvIwcfsRLIC
13186Please respect copyright.PENANAfYgnuNUXjX
“Sebecek apa pun memek Ibu tetap enak,” kata Herman setelah menghimpitku sambil memegangi batang kemaluannya dan diarah-arahkan ke mulut vaginaku.
13186Please respect copyright.PENANADi469UQt6f
13186Please respect copyright.PENANAgd56fTdja5
Tak lama kemudian batang kemaluan Herman amblas lagi ke dalam liang kenikmatanku…blessssss…..
13186Please respect copyright.PENANA9x9RtSsGSw
13186Please respect copyright.PENANAsSbVXqtCag
Mataku terpejam dalam nikmat. Terlebih nikmat lagi setelah ia mengayun batang kemaluannya. Ooo, penis perkasa mantan sopirku itu memang mampu membuat sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang bukan main nikmatnya…
13186Please respect copyright.PENANAFXpSz9nwWc
13186Please respect copyright.PENANArgjl4igj9z
Dalam perjalanan pulang, aku tersenyum-senyum sendiri di belakang setir mobilku. Dua malam bersama Herman di hotel itu telah menggoreskan kenangan baru lagi bagiku. Begitu seringnya Herman menyetubuhiku di hotel itu, sehingga aku tidak ingat lagi berapa kali hal itu terjadi di sana. Entah delapan kali, entah sembilan kali…entahlah. Yang jelas selama bersamanya di hotel itu, siang malam ia melampiaskan keperkasaannya di atas perutku.
13186Please respect copyright.PENANAQxy7tKt7kp
13186Please respect copyright.PENANAlbDbJzQ91K
Dan aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa persetubuhan demi persetubuhanku dengan Herman, luar biasa nikmatnya.
13186Please respect copyright.PENANApW62tAUOX0
13186Please respect copyright.PENANAPjrBRUUYpC
Aku pun berjanji bahwa kalau ia datang lagi kelak, aku akan menyempatkan diri ketemuan dengannya di hotel itu.
13186Please respect copyright.PENANACBQnCsQFk9
13186Please respect copyright.PENANA8ousJOK2RE
Ketika aku tiba di rumah, baru saja aku mau ganti pakaian, datang dua orang tamu yang belum kukenal. Yang seorang adalah lelaki bule. Yang seorang lagi lelaki negro.
13186Please respect copyright.PENANApFxLRwhlld
13186Please respect copyright.PENANACkeTAYe3az
Aku agak heran, karena tidak mengenal mereka. Mau apa mereka itu?
13186Please respect copyright.PENANADCcrCE12pD
13186Please respect copyright.PENANAopBmxqyzEH
Yang orang bule mengenalkan namanya, “Johnson…Neil Johnson.”
13186Please respect copyright.PENANAE19ZTX9hLf
13186Please respect copyright.PENANAlvdJcSjfx8
Sedangkan yang negro mengenalkan namanya sebagai Frank Sabato.
13186Please respect copyright.PENANAJK9ZUrtkf8
13186Please respect copyright.PENANARoliz8bHVT
Kedua tamu asing itu sama-sama berperawakan tinggi besar, layaknya dua binaragawan berlainan warna kulit.
13186Please respect copyright.PENANAjqVkKy8hA3
13186Please respect copyright.PENANAJTotmkqENN
Meski masih heran, kupersilakan mereka duduk. Lalu tanyaku, “What can I do for you?”
13186Please respect copyright.PENANAyG8AtXt2AP
13186Please respect copyright.PENANAV8OwHNkw5h
Ternyata lelaki bule itu sudah pandai berbahasa Indonesia, meski aksennya terdengar aneh, “Kami warga negara Amerika yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta. Kebetulan kami dipindahkan ke kota ini. Kami mencari tempat kos untuk setahun saja. And kami dapat berita dari teman, bahwa wisma kos di sini bagus-bagus kamarnya. Apakah masih ada dua kamar kosong untuk kami?”
13186Please respect copyright.PENANADJ1IQ5pff0
13186Please respect copyright.PENANAwi4Hbtnr03
O, rupanya mereka mencari kamar kos. Tapi setahuku, kamar-kamar di wisma kos sudah penuh semua.
13186Please respect copyright.PENANAdMVt3EQXgW
13186Please respect copyright.PENANAy8k6Hehxnl
“Tunggu sebentar ya. Saya mau cek dulu,” kataku ramah, sambil bangkit dan melangkah ke meja komputer. Kubuka file wisma kos. Memang sudah penuh.
13186Please respect copyright.PENANA40zQP4gnWZ
13186Please respect copyright.PENANAVpWoPB9SkL
Aku bingung, karena aku ingin membantu kedua warga negara US itu. Akhirnya kutelepon suamiku yang masih berada di Surabaya. Lalu:
13186Please respect copyright.PENANAcIiw3dJy7v
13186Please respect copyright.PENANA2q26F1S832
“Bang…masih di Surabaya?”
13186Please respect copyright.PENANA1Zt0ieEpNC
13186Please respect copyright.PENANAHpNZwzCJYT
“Iya, sayang. GImana kamu sehat-sehat aja kan?”
13186Please respect copyright.PENANAcVbPmm6xDx
13186Please respect copyright.PENANA2bDhOU4hj3
“Sehat Bang. Ini Bang…ada dua orang warganegara Amerika yang sedang mencari dua kamar kos untuk setahun. Sedangkan kamar-kamar di wisma sudah penuh. Gimana baiknya ya?”
13186Please respect copyright.PENANA51OujmmwHJ
13186Please respect copyright.PENANAYRsIy30Zar
“Kasih kamar-kamar di belakang aja. Tapi tarifnya harus lebih mahal, karena fasilitasnya kan beda. Ada kolam renangnya segala lagi.”
13186Please respect copyright.PENANA15E3sKK67a
13186Please respect copyright.PENANAyd1kRSINwS
“Iya ya Bang. Daripada dibiarkan kosong-kosong kan mendingan diduitkan. Tapi…kasir itu sudah ditempatkan di salah satu kamar di belakang Bang. Dia stay di rumah kita, supaya tidak telat-telat datang lagi, karena rumah ortunya di luar kota.”
13186Please respect copyright.PENANAkeVL925yUc
13186Please respect copyright.PENANA5pHCwlxBEe
“Kalau kasir itu kelihatan baik, tempatkan aja di kamar bekas Leo itu.”
13186Please respect copyright.PENANA6Ws2ygfNvx
13186Please respect copyright.PENANAdijiiGd4Zc
“Iya Bang. Terus Abang kapan pulang?”
13186Please respect copyright.PENANAmGxKpEDqZ7
13186Please respect copyright.PENANA09KOhX5L2d
“Aku lagi sibuk banget, sayang. Tiap hari ada barang masuk ke Surabaya. Paling bisa dua minggu lagi aku baru bisa pulang.”
13186Please respect copyright.PENANA0eKVukjijf
13186Please respect copyright.PENANASRp83lEx5O
“Iiih…Abang…emang gak kangen sama aku Bang?”
13186Please respect copyright.PENANAq85bYtyBtb
13186Please respect copyright.PENANAymi4k0akKm
“Tentu aja kangen. Tapi kita gak boleh cengeng. Mending sama-sama fokus ke usaha kita masing-masing. Kalau sama-sama sukses kan bisa bikin kerajaan kecil. Hahahaaaaa….”
13186Please respect copyright.PENANAYwjvVUV8PM
13186Please respect copyright.PENANAuu0xWwaYRj
“Oke Bang. Ini tamu-tamu yang nyari kamar kos itu masih di depan. Aku mau hadapi mereka dulu ya. Emwuaaaah….”
13186Please respect copyright.PENANA3dg6YyyIx1
13186Please respect copyright.PENANAyV3YwfF1zA
“Emwuaaaah… I love you, beib.”
13186Please respect copyright.PENANAm1Wz4xhsbB
13186Please respect copyright.PENANAsodCqI79qM
“Me too….”
13186Please respect copyright.PENANA2xEpskA0ab
13186Please respect copyright.PENANAAEdgacxxQx
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menghampiri kedua tamuku lagi.
13186Please respect copyright.PENANAN10xeHLH5V
13186Please respect copyright.PENANAich9BPKusw
Kataku, “Sebenarnya wisma kos sudah penuh, tidak ada kamar kosong lagi. Tapi kalau you mau, masih ada beberapa kamar VIP di belakang.”
13186Please respect copyright.PENANAOgAHFjDXiD
13186Please respect copyright.PENANAXBlhBJiLlp
“Bisa kami lihat kamarnya?” tanya lelaki bule bernama Neil Johnson itu.
13186Please respect copyright.PENANAXnMHlhc1Q3
13186Please respect copyright.PENANAeshtNvzrYG
“Boleh. Mari ikut saya,” kataku sambil membuka pintu menuju kamar-kamar di belakang itu.
13186Please respect copyright.PENANAdfp6sCWLR9
13186Please respect copyright.PENANAIpSwkov6Tx
Tampaknya mereka senang melihat kamar-kamar di belakang itu. Terlebih setelah melihat ada kolam renang segala di depannya.
13186Please respect copyright.PENANAq74AYSOmBh
13186Please respect copyright.PENANAURXI3p4z91
“Bagus…bagus,” ucap Neil sambil mengangguk-angguk, “Tapi kalau mau masuk ke sini selalu harus lewat rumah Anda, Mom?”
13186Please respect copyright.PENANApL2Ag4AZeV
13186Please respect copyright.PENANAkflXhx9whD
“Nggak,” sahutku, “Itu kan ada dua pintu, yang satu untuk menuju keluar, yang satu lagi menuju kamar-kamar pegawai. Nanti kalau you tinggal di sini, kunci pintu keluar itu bisa kami berikan.”
13186Please respect copyright.PENANAsXIwoTHYUj
13186Please respect copyright.PENANAqjBfw6HgzU
Kemudian mereka bertanya mengenai tarif dua kamar yang akan mereka pakai itu. Kusebutkan harga yang lumayan mahal. Tiga kali tarif kamar-kamar di wisma kos. Tadinya aku sengaja menyebut angka yang tergolong mahal itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menawarnya.
13186Please respect copyright.PENANAAXe6JZF627
13186Please respect copyright.PENANAUJpGxlzKqX
Tapi di luar dugaanku kedua orang Amerika itu langsung setuju !
13186Please respect copyright.PENANAlkF0dDhpZk
13186Please respect copyright.PENANAs8aUxiEtJt
Di ruang depan, lelaki bule bernama Neil Johnson itu menyerahkan sehelai cek, sambil berkata, “Kami akan masuk ke sini seminggu lagi. Tapi kami bayar sewa kedua kamar itu untuk setahun. Ok?”
13186Please respect copyright.PENANAnxcQ09q0lr
13186Please respect copyright.PENANAs7pHdJHXqQ
“Iya, terima kasih,” sahutku sambil menerima cek itu dengan perasaan senang.
13186Please respect copyright.PENANAhwXBaPAqFs
13186Please respect copyright.PENANAKKDptanNR1
Setelah kedua tamuku berlalu, aku masuk ke dalam kamarku. Menyimpan cek dari mereka ke dalam dompetku. Lalu mandi sebersih mungkin.
13186Please respect copyright.PENANAsro9qTXLwx
13186Please respect copyright.PENANASPWQrawJDz
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Lalu kukenakan kimono sutra putihku tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya.
13186Please respect copyright.PENANApiZ56kpV5w
13186Please respect copyright.PENANASOtpcmmVmi
Merasa tak mengenakan celana dalam mau pun beha, aku memanggil Billy lewat hape saja.
13186Please respect copyright.PENANAQY1Vl3Lfsk
13186Please respect copyright.PENANAU7e0Jlu10s
“Bil, di kantin banyak yang makan gak?”
13186Please respect copyright.PENANAR8oEn9iVD6
13186Please respect copyright.PENANAfU2fq4d92y
“Gak ada Mbak. Baru pada bubar.”
13186Please respect copyright.PENANAOYwvBMYiPk
13186Please respect copyright.PENANADb4dAlmz4d
“Kalau gitu ke sini sebentar.”
13186Please respect copyright.PENANANtHEbFgSaw
13186Please respect copyright.PENANAazpzQ1elU2
“Siap Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANAUB6WdrZAz0
Aku tidak tahu kenapa hasrat birahiku ini seperti tiada kenyangnya. Selama dua hari dua malam aku sudah habis-habisan bersama Herman di hotel itu. Tapi begitu Billy muncul di ruang keluargaku ini, hasrat untuk menggodanya pun timbul di dalam hatiku.
13186Please respect copyright.PENANABCvU7m1oFY
13186Please respect copyright.PENANAe4AvvAyDqi
Setelah ia menyerahkan setoran pendapatan kantin selama aku tak di rumah, aku langsung menggodanya.
13186Please respect copyright.PENANADNKHihVMGc
13186Please respect copyright.PENANAOWQKx1pfIa
“Kamu gak kangen sama aku?” tanyaku.
13186Please respect copyright.PENANARya6XhbNnN
13186Please respect copyright.PENANAjIc2rtyJws
Billy menatapku dengan senyum. “Kangen sih Mbak…dua hari gak ketemu sama Mbak rasanya seperti dua minggu….”
13186Please respect copyright.PENANA9I6WLEfCn5
13186Please respect copyright.PENANANqrreJAmcR
“Lalu kenapa duduknya jauh-jauh gitu? Sini dong duduknya,” kataku sambil menepuk sofa yang sedang kududuki.
13186Please respect copyright.PENANAWIF86O4q9C
13186Please respect copyright.PENANAPoETOPf3WD
Billy bangkit dari sofa di depanku ke sofa yang kududuki. Langsung kusambut dengan pelukan di lehernya, lalu kucium bibirnya dengan kehangatan birahiku. Billy membalasnya dengan lumatan mesra dan pelukan hangat.
13186Please respect copyright.PENANAOfsbBR8obW
13186Please respect copyright.PENANAxdgV807N3T
“Ohya…mulai nanti malam kamu pindah kamarnya ke kamar itu, Bil,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang dahulu dijadikan kamar Leo.
13186Please respect copyright.PENANAPE8T3U0wMC
13186Please respect copyright.PENANAbNbPXjO94a
“Pindah ke kamar itu? Wah takut Mbak.”
13186Please respect copyright.PENANAzB2Ung8Wem
13186Please respect copyright.PENANAf5nNPmnFWi
“Takut apa?”
13186Please respect copyright.PENANA8Aju5ImP3p
13186Please respect copyright.PENANAxz3cmzEUGC
“Takut suami Mbak pulang nanti….pasti curiga…”
13186Please respect copyright.PENANAHH8aIXAVbF
13186Please respect copyright.PENANALMphgsDuEQ
“Justru dia yang menyuruh agar kamu pindah ke kamar itu, Bil.”
13186Please respect copyright.PENANAh91FyDmsJ7
13186Please respect copyright.PENANAVcNqk7QNlH
“Ohya?”
13186Please respect copyright.PENANAGmDD8zAfJY
13186Please respect copyright.PENANA7Jwo9mhrAJ
“Iya. Soalnya kamar-kamar di belakang itu akan dihuni sama orang asing, Bil.”
13186Please respect copyright.PENANARm5AKHTvPZ
13186Please respect copyright.PENANA9tqdT1G3iK
“Oh…begitu…”
13186Please respect copyright.PENANAoB44pgdXB7
13186Please respect copyright.PENANAqCNmnHJWwl
“Ayo lihat kamarnya. Lebih bagus dari kamar-kamar di belakang itu Bil,” kataku sambil bangkit dan meraih pergelangan tangan Billy.
13186Please respect copyright.PENANAHpYheuR19K
13186Please respect copyright.PENANAOWXbB1jDJb
Kubuka pintu kamar itu, lalu mengajak Billy masuk ke dalam. Kunyalakan lampu-lampunya. Sehingga tampak jelas keadaan di dalam kamar itu. Memang jauh lebih bagus dan lebih lengkap daripada kamar-kamar di belakang itu.
13186Please respect copyright.PENANAFkXwpZlQdI
13186Please respect copyright.PENANAAnAWQhaccB
“Lebih bagus kan?” kataku sambil memeluk Billy dari belakang.
13186Please respect copyright.PENANApmyvWWh8xr
13186Please respect copyright.PENANAbu7kTvG6Ue
“I..iya Mbak,” sahutnya tergagap, “Bahkan terlalu bagus buat saya.”
13186Please respect copyright.PENANAVrX43loDLE
13186Please respect copyright.PENANAGRzgDxt5AT
“Jangan bilang begitu ah. Nanti kan aku sering tidur bersamamu di sini, sayang. Makanya harus bagus, lengkap dan rapi kamarnya.”
13186Please respect copyright.PENANAeSXsy2DFvr
13186Please respect copyright.PENANAlYDSzVnDOV
Lalu aku melompat ke atas tempat tidur sambil berkata, “Bil…kasurnya juga terbuat dari bulu angsa. Enak ditidurinnya…sini…”
13186Please respect copyright.PENANAyE4nO5uuwN
13186Please respect copyright.PENANAi8ObYErZG6
Billy duduk di pinggiran tempat tidur itu.
13186Please respect copyright.PENANAQihTbASTxg
13186Please respect copyright.PENANAKYLYkBwyeP
Dengan sigap kutarik ritsleting celana anak muda itu. Kuselinapkan tanganku ke dalam, ke balik celana dalamnya. Dan kutangkap batang kemaluannya yang ternyata sudah tegang itu. Inilah segarnya daun muda. Baru disentuh sedikit langsung ngaceng !
13186Please respect copyright.PENANAS4fpj1FNeC
13186Please respect copyright.PENANAs0uSfO96at
“Hihihi…udah ngaceng Bil. Ayo masukin aja langsung,” kataku sambil merentangkan kimonoku, sehingga bagian depan tubuhku terbuka total.
13186Please respect copyright.PENANAqBqMObMeRl
13186Please respect copyright.PENANAJN8XchVOk3
“Kantin masih buka Mbak. Kalau banyak yang makan nanti gimana?” Billy tampak ragu, tapi sambil melepaskan celana panjangnya.
13186Please respect copyright.PENANApAOfi8FnCK
13186Please respect copyright.PENANA8SsdDjutgz
“Alaa…sebentar aja mainnya. Nanti malam yang main lama-lamaan mah,” kataku sambil melepaskan kimonoku, sehingga tubuhku langsung telanjang bulat.
13186Please respect copyright.PENANAUX7Uwj3tz1
13186Please respect copyright.PENANAOZFW0y1Z8q
Billy tersenyum-senyum melihat ketelanjanganku. Masa sih tubuhku yang mulus dan sudah telanjang ini tidak membuat anak muda itu mabuk kepayang? Hihihi…narsis juga aku ini.
13186Please respect copyright.PENANAXY52CmlGE2
13186Please respect copyright.PENANA7wUgwtbBeN
Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi di dalam kamar yang dahulu pernah dijadikan kamar Leo itu.
13186Please respect copyright.PENANADGi8yU4qZb
13186Please respect copyright.PENANAZASDyZON4P
13186Please respect copyright.PENANAvmpma3pk3Q
Dua minggu setelah janji di telepon itu, suamiku benar-benar datang. Aku kangen sekali padanya, sehingga begitu muncul di depan mataku, langsung kusergap dengan pelukan dan ciuman hangat.
13186Please respect copyright.PENANA9dVGqQDLpV
13186Please respect copyright.PENANAkANPx8TBfD
Tapi setelah itu ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Langsung menyalin data-data dari Ipad ke komputernya. Lalu ia bertekun di depan komputernya.
13186Please respect copyright.PENANAxZWJBxGl5Z
13186Please respect copyright.PENANAto5blraKEb
“Gak mandi dulu Bang?” tanyaku di ambang pintu ruang kerja suamiku.
13186Please respect copyright.PENANA3Jp8LCbPlv
13186Please respect copyright.PENANAKP8sbjB4z4
“Ntar…banyak yang harus kuperiksa secepatnya nih,” sahutnya dingin, “Bikinin kopi aja yang kental, gulanya sedikit aja.”
13186Please respect copyright.PENANAK1Iplq1Bij
13186Please respect copyright.PENANARdgAYB6cH7
Kulaksanakan perintah suamiku. Kubuatkan kopi sekental mungkin, lalu kuberi gula sedikit seperti permintaannya.
13186Please respect copyright.PENANAiqQU6mhq9s
13186Please respect copyright.PENANA4kZUm6BWBK
Waktu meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja suamiku, kulihat monitor komputernya hanya memperlihatkan deretan angka-angka yang aku tidak tahu angka-angka apa saja. Soalnya aku tak pernah mencampuri urusan bisnis suamiku.
13186Please respect copyright.PENANAVyTo3arVZM
13186Please respect copyright.PENANAXVMRjvIBzw
Sampai larut malam suamiku tetap tekun menghadapi komputernya. Padahal aku ingin, ingin sekali mendapat belaian dan cumbuannya yang senantiasa menghanyutkanku. Haruskah “kupanasi” ia dengan cara-cara seperti dahulu, supaya gairahnya bangkit dan melupakan pekerjaannya beberapa saat?
13186Please respect copyright.PENANAVK5v56MiSN
13186Please respect copyright.PENANArTNbE4ykHr
Ketika jam sudah menunjukkan lebih dari jam duabelas malam, aku menghampiri suamiku di ruang kerjanya.
13186Please respect copyright.PENANAzSdhQKcvT8
13186Please respect copyright.PENANAA0i8OEDNG2
“Bang…aku mau jujur seperti yang Abang minta. Terus terang aja, Herman tempo hari datang. Dan aku menemaninya di hotel selama dua hari dua malam,” kataku.
13186Please respect copyright.PENANA8HDrjbUCFK
13186Please respect copyright.PENANA5zF4yDGfMO
Di luar dugaanku, Bang Yadi cuma menjawab, “Iya.” Sambil mengangguk dan matanya tetap tertuju ke layar monitornya.
13186Please respect copyright.PENANA7SOdgNfiZz
13186Please respect copyright.PENANAFAwsl0JFIU
“Ada lagi Bang…” kataku ragu.
13186Please respect copyright.PENANAhxMlc7ZNh6
13186Please respect copyright.PENANAuI6Dp4n6di
“Apa?” tanyanya tanpa menoleh padaku sedikit pun.
13186Please respect copyright.PENANASrQybRf3Uu
13186Please respect copyright.PENANAR02D7fPF3S
“Anak muda yang sekarang ditempatkan di kamar bekas Leo itu, juga sudah beberapa kali menggauliku.”
13186Please respect copyright.PENANAKd6vgTfj8B
13186Please respect copyright.PENANAo5IMZ2hao5
Sebenarnya berat aku menyampaikan hal itu. Takut suamiku marah. Tapi apa yang kudengar sebagai jawabannya? Ia cuma berkata, “Iya gakpapa. Biar kamu jangan kesepian kalau aku tak di rumah.”
13186Please respect copyright.PENANABVt6hAtZ2g
13186Please respect copyright.PENANApoBJaHwT04
Astagaaa ! Apakah suamiku sudah tak mencintaiku lagi? Tak adakah lagi perasaan cemburu sedikit pun, sehingga ekspresinya datar-datar saja ketika kulaporkan “kesalahanku” yang buat suami-suami lain mungkin bisa jadi sumber keributan karena cemburunya?
13186Please respect copyright.PENANAXhp7kodMr1
13186Please respect copyright.PENANAkhQAh8459m
Pasti ada sebabnya. Mungkin ada masalah berat dalam perusahaannya yang membuatnya tak bisa berpikir secara jernih, lalu masalah perusahaan itu saja yang menggeluti benaknya. Atau…adakah perempuan lain yang telah dicintainya, sehingga statusku sebagai seorang istri hanya untuk simbol status saja?
13186Please respect copyright.PENANAmrt6tbkPRT
13186Please respect copyright.PENANA3mugeoBAsp
Lama aku terdiam di sofa yang tak jauh dari meja kerja suamiku itu. Lalu kataku lagi, “Bang…aku mau nanya, boleh kan?”
13186Please respect copyright.PENANAeQanP3krK0
13186Please respect copyright.PENANAuM0jCLNa0q
“Nanya soal apa?” ia balik bertanya, sementara matanya tetap tertuju ke layar monitor.
13186Please respect copyright.PENANAX8fVxdjfuG
13186Please respect copyright.PENANAxl5kvYvVcq
“Abang jangan marah ya…” kataku.
13186Please respect copyright.PENANATVyCtojUar
13186Please respect copyright.PENANApaubdtDs5S
“Iya,” sahutnya tanpa menoleh padaku.
13186Please respect copyright.PENANAk8H84bJXfG
13186Please respect copyright.PENANAghkA5GvJkL
“Kita kan sudah sepakat untuk selalu jujur. Sekarang trolong jawab pertanyaanku, tapi Abang jawab sejujur-jujurnya ya.”
13186Please respect copyright.PENANAR3LIMxDThM
13186Please respect copyright.PENANA7m5wz9lAPc
“Iya.”
13186Please respect copyright.PENANAUFMhWLoyRS
13186Please respect copyright.PENANAIdxrEw34EU
Aku menarik napas panjang, lalu melepaskannya. Dan kataku, “Sebenarnya istri Abang ada berapa orang? Maksudku selain aku dan Uni, adakah wanita lain yang jadi istri Abang.”
13186Please respect copyright.PENANAp8XNDTRbgy
13186Please respect copyright.PENANAxSzLdWZHoT
“Ada dua orang lagi. Jadi semuanya empat orang. Tidak boleh lebih dari empat kan?”
13186Please respect copyright.PENANAa2bvgtjz1w
13186Please respect copyright.PENANADooSNmvWsv
Aku terkejut mendengar pengakuannya yang kuyakini sebagai pengakuan jujur itu. Tapi aku berusaha untuk menguasai diriku sendiri. Lalu kataku, “Tentu Abang hanya nikah siri dengan mereka, karena kalau nikah resmi harus ada ijin dariku kan?”
13186Please respect copyright.PENANAbii23PEonH
13186Please respect copyright.PENANAr1pFXVL9Ar
“Iya.”
13186Please respect copyright.PENANAPgHQDePMO5
13186Please respect copyright.PENANAWpay7BabeQ
“Siapa aja mereka itu Bang?”
13186Please respect copyright.PENANAEfnVU1s08i
13186Please respect copyright.PENANA7O6fwVNeN3
“Istri ketigaku berdarah campuran Jawa dengan Manado. Namanya Nuryati. Sudah punya anak seorang. Anak cewek yang usianya baru tiga tahun.”
13186Please respect copyright.PENANA33xd9cSjXD
13186Please respect copyright.PENANATMkmutrNa8
“Lalu istri yang keempat?”
13186Please respect copyright.PENANAmT0DkWEIL8
13186Please respect copyright.PENANA6VMP85yDv8
“Yang keempat berdarah campuran Indonesia dengan Belanda, namanya Anna Karina. Sudah punya anak juga, yang usianya baru tiga bulan.”
13186Please respect copyright.PENANA4I3LgqkTvu
13186Please respect copyright.PENANAzV2PesPjA6
“Hebat,” cetusku nyinyir, “Punya istri Indo segala…”
13186Please respect copyright.PENANAF15DBqqkEF
13186Please respect copyright.PENANAtfxIEA7def
“Dia adik kandung Joseph.”
13186Please respect copyright.PENANAhx4WHTgqm8
13186Please respect copyright.PENANAStk7pTZDDK
Aku terkejut lagi. Kalau benar istri keempatnya itu adik Joseph, sudah terbayang…pasti cantik wanita bernama Anna itu.
13186Please respect copyright.PENANANNf7rMewXz
13186Please respect copyright.PENANAWQWru537pE
Lalu kataku, “Pantesan Abang jadi jarang pulang. Mungkin lebih kerasan bersama mereka ya.”
13186Please respect copyright.PENANAvu86rvRwFQ
13186Please respect copyright.PENANAJT7P9LUdk3
“Gak juga,” sahutnya, “Aku tetap konsen di dalam bisnis.”
13186Please respect copyright.PENANAFKgbrBwlZo
13186Please respect copyright.PENANAdNrmtQ1dEU
“Lalu siapa yang ditempatkan di Surabaya, sehingga Abang jadi kerasan di sana?”
13186Please respect copyright.PENANApRON5PoY0O
13186Please respect copyright.PENANAgVjg6977dJ
“Gak ada,” suamiku menggeleng, “Semuanya tinggal di kota ini. Kalau gak percaya, kapan pun kamu boleh cek ke Gresik sana. Lingkunganku di sana laki-laki semua. Boro-boro bawa istri segala.”
13186Please respect copyright.PENANAUdei5aEulP
13186Please respect copyright.PENANANmmJF3jcpy
Aku percaya pada pengakuan suamiku itu. Napasku agak lega, meski masih tetap galau.
13186Please respect copyright.PENANAQr8fwJDnPq
13186Please respect copyright.PENANAClipXnBOGV
“Lalu di antara keempat istri Abang, siapa yang paling Abang cintai?” tanyaku lagi.
13186Please respect copyright.PENANAC3cdpAnQgP
13186Please respect copyright.PENANAUzdWHKmIFn
“Tetap kamu yang paling kucintai. Karena kamu istri pertamaku yang kunikahi secara resmi di depan kedua orang tuamu.”
13186Please respect copyright.PENANAQS6XvToaaI
13186Please respect copyright.PENANAzAU2mezq8p
Suasana menjadi hening lagi. Sementara suamiku asyik mengetik lagi.
13186Please respect copyright.PENANAxiXcImWBVu
13186Please respect copyright.PENANAQzgc6GtM88
Dan aku mencoba mengatasi perasaan cemburu ini dengan berkata, “Harusnya adil dong. Kalau istri Abang empat orang, aku pun boleh dong punya suami empat orang.”
13186Please respect copyright.PENANAZcBWaNrZhw
13186Please respect copyright.PENANAKLnEtQvkuF
“Agama mana yang membolehkan istri punya suami lebih dari seorang?” cetus suamiku sambil menyalakan rokoknya, tapi matanya tetap tertuju ke layar monitor.
13186Please respect copyright.PENANAfcSSRw7vkC
13186Please respect copyright.PENANAOA3wYOgEen
“Kalau resmi-resmian, Abang juga gak bisa punya istri sebanyak itu. Kalau nikahnya resmi aku hanya mengijinkan untuk menikahi Uni saja. Yang dua lagi itu takkan kuijinkan.”
13186Please respect copyright.PENANAQz4yy4Urvx
13186Please respect copyright.PENANAcZX3IOBKoR
“Jadi kamu kepengen punya suami simpanan, gitu?”
13186Please respect copyright.PENANAWK8R8VxiYm
13186Please respect copyright.PENANA4JaUq0E4zf
Aku tak menjawabnya. Karena sebenarnya aku tak punya niat punya suami simpanan. Untuk apa punya suami simpanan segala? Bukankah aku sudah enjoy dengan kebebasan yang kumiliki saat ini?
13186Please respect copyright.PENANAOQjeAt24db
13186Please respect copyright.PENANATuDk7v69VN
“Yang penting, Abang jangan complain kalau aku punya hubungan dengan lelaki lain ya.”
13186Please respect copyright.PENANAMomDiNMzoC
13186Please respect copyright.PENANAVUwkwOHpkF
“Emang kapan aku pernah complain? Sudah berapa banyak teman-temanku yang menggaulimu, aku gak pernah complain kan? Bahkan dengan Leo, Herman dan kasir baru itu pun aku gak complain. Yang penting harus hati-hati. Jangan sampai bawa penyakit yang bisa nular ke sana-sini. Jadi harus yakin dulu lelaki pilihanmu itu terjamin kebersihannya atau tidak.”
13186Please respect copyright.PENANAFLUfhSIriK
13186Please respect copyright.PENANAKl1OEu3VY3
Aku tak menjawab lagi. Secara tidak langsung ucapan suamiku itu seolah mengijinkanku untuk mencari lelaki lain, yang penting kebersihannya terjamin. Jujur…itu ucapan yang luar biasa beratnya buat suami yang pandangannya masih konservatif.
13186Please respect copyright.PENANARFmERf3bxC
13186Please respect copyright.PENANAItSeTIslOx
Lalu apakah aku mau kembali ke pandangan konservatif dengan mempersoalkan suamiku yang ternyata istrinya empat orang? Bukankah aku sendiri kalau mau bisa mendapatkan sepuluh lelaki sekali pun untuk dijadikan simpananku?
13186Please respect copyright.PENANAtFTS5OFpn1
13186Please respect copyright.PENANAoya1n78XJF
Tidak. Aku memang sering bertualang. Tapi aku tak mau terikat dengan siapa pun kecuali dengan suamiku. Meski aku mendapatkan kenikmatan puluhan kali lipat dengan lelaki lain, aku hanya mengakui Bang Yadi sebagai lelaki yang paling kucintai dan akan tetap kucintai sampai kapan pun.
13186Please respect copyright.PENANAn03ZpXT5f8
13186Please respect copyright.PENANADNY93YKxB4
“Tidurlah sana,” kata suamiku tiba-tiba, “Ini sudah jam setengah dua pagi.”
13186Please respect copyright.PENANAHBphkkvzj4
13186Please respect copyright.PENANALgYPJshzM5
“Abang sendiri gak tidur?”
13186Please respect copyright.PENANAPMDnbByViy
13186Please respect copyright.PENANALNNFZlyFhA
“Gak. Ini masih banyak yang harus dikerjain, besok harus terbawa ke Banjarmasin.”
13186Please respect copyright.PENANAFJGTEWyxE7
13186Please respect copyright.PENANAN4OzH1fq37
“Abang besok mau ke Banjarmasin?”
13186Please respect copyright.PENANAA0vYiAOWSA
13186Please respect copyright.PENANAKilbFaAWss
“Iya, ada beberapa surat penting yang harus secepatnya kutandatangani di sana.”
13186Please respect copyright.PENANAgWgZvdsmhU
13186Please respect copyright.PENANA4CNp6fUTkJ
“Ikut Bang…!”
13186Please respect copyright.PENANAnhjK0nsNPR
13186Please respect copyright.PENANAeHNZwECq3A
“Ayo aja.”
13186Please respect copyright.PENANA6z3fVmJjx6
13186Please respect copyright.PENANAO4EOb9gals
“Tapi…di sana panas ya hawanya.”
13186Please respect copyright.PENANAr4auAlQV9H
13186Please respect copyright.PENANARiXsqVSGBo
“Panas sekali. Lebih panas daripada Jakarta atau Surabaya.”
13186Please respect copyright.PENANAu5t4abalTm
13186Please respect copyright.PENANAljfqjraVi0
“Ah…pasti belepotan keringet mulu nanti…”
13186Please respect copyright.PENANAQLja40cwFf
13186Please respect copyright.PENANA8SRNwJ1kxQ
“Di hotel kan pake AC, di hotel juga pake AC.”
13186Please respect copyright.PENANAtflxBkyEDZ
13186Please respect copyright.PENANA3U9JXdvDcX
“Males ah…di sini kan gak bisa ditinggalin lama-lama Bang.”
13186Please respect copyright.PENANARkGqJNnTNG
13186Please respect copyright.PENANA4lEuImPlMN
“Emangnya gak kangen sama Edo dan Leo?”
13186Please respect copyright.PENANAt30HHVKOQB
13186Please respect copyright.PENANAY2iHNouM0z
Aku terperangah mendengar ucapan suamiku itu. Kalau aku bicara jujur, aku akan bilang, tentu saja aku kangen kepada mereka. Tapi masa aku harus bicara seperti itu kepada suamiku?
13186Please respect copyright.PENANA7WfJKlCeqR
13186Please respect copyright.PENANA22TWr16VIr
Maka kataku, “Ah, kalau mereka kangen, tentu mereka datang ke kota ini. Masa aku harus nyebrang lautan hanya untuk berjumpa dengan mereka?”
13186Please respect copyright.PENANA7TvlZe4gLt
13186Please respect copyright.PENANA3bSOFsYtgV
Lalu kutinggalkan ruang kerja pribadi suamiku. Melangkah dengan batin gontai ke dalam kamarku.
13186Please respect copyright.PENANAlkXNtv1nax
13186Please respect copyright.PENANAzcnmyRgCcj
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi batinku yang sedang kemelut ini membuatku tak dapat tidur.
13186Please respect copyright.PENANAspKiDPxvCz
13186Please respect copyright.PENANAy8Z5U0QiGV
Pengakuan suamiku, bahwa istrinya empat orang itu, memang cukup memukulku. Dan terbayang olehku betapa cantik-cantiknya istri ketiga dan keempat itu. Tentu saja. Kalau tidak cantik, tak mungkin suamiku mau menikahi mereka.
13186Please respect copyright.PENANAXdArQj96um
13186Please respect copyright.PENANAMC8KrvFJZW
Lalu seberapa cantik aku kini di mata suamiku? Apakah aku tidak menarik lagi dan cuma dijadikan symbol status belaka baginya, sementara cintanya sudah beralih ke istri lain?
13186Please respect copyright.PENANAgLgO5tjRl6
13186Please respect copyright.PENANAKazSCwJtD9
Aku berusaha untuk bersabar dan berbesar hati. Terlebih kalau mengingat bahwa langkah-langkahku sendiri sudah gila-gilaan. Tapi dengan kebinalan demi kebinalan yang sudah kulakukan, apakah aku tak punya hak untuk cemburu lagi?
13186Please respect copyright.PENANAKfuudFKpPZ
13186Please respect copyright.PENANApUePnc3wgo
Masalahnya, kalau suamiku sekadar berselingkuh saja dengan wanita lain, aku masih bisa memaklumi dan memaafkannya. Tapi diam-diam menikahi dua wanita lain yang katanya bernama Nuryati dan Anna Karina itu, benar-benar terasa seperti pukulan berat yang menghantam batinku.
13186Please respect copyright.PENANAkqpwBELbcF
13186Please respect copyright.PENANADDO2v5HHr7
Padahal aku sudah cukup “bijak” dengan memintanya agar menikahi Uni Erna sebagai istri keduanya. Lalu…apakah dua istri pun masih belum cukup baginya?
13186Please respect copyright.PENANATzd39uR6Rr
13186Please respect copyright.PENANABEH0rqaRMf
Lalu, kalau timbul protes di dalam hatiku, apakah aku ini tergolong istri yang mau menang sendiri?
13186Please respect copyright.PENANAoMrMVvHuMD
13186Please respect copyright.PENANAFCpN6mX1Gn
Bukankah aku sendiri sudah melangkah sedemikian binalnya, sehingga lelaki demi lelaki kubiarkan menikmati kehangatan tubuhku? Kubiarkan menggasak sekujur tubuhku habis-habisan? Lalu kenapa aku tak tahu diri dan mempersoalkan istri ketiga dan keempat itu?
13186Please respect copyright.PENANAyUz0ZpqnXH
13186Please respect copyright.PENANANfevviBBID
Aaaah…entahlah….dalam suasana batin kemelut ini aku tak bisa berpikir jernih lagi.
13186Please respect copyright.PENANAsZinW9fOxT
13186Please respect copyright.PENANAX4o8B8ugQe
Ketika terdengar ayam mulai berkokok di kejauhan, barulah aku tertidur.
13186Please respect copyright.PENANAqwVqrybmwZ
13186Please respect copyright.PENANAT1Fxo56Kr0
Demikian nyenyaknya tidurku, sehingga baru terbangun setelah jam menunjukkan pukul setengah duabelas siang.
13186Please respect copyright.PENANA4oitPzT23p
13186Please respect copyright.PENANArdPM9noR0O
Dengan malas-malasan aku turun dari tempat tidur. Masuk ke kamar mandi, tapi cuma untuk sikat gigi dan cuci muka.
13186Please respect copyright.PENANARUdlLQwe9d
13186Please respect copyright.PENANANRzfek4vKH
Pada waktu melangkah ke ruang keluarga, kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan sudah menyiapkan kopor pakaian.
13186Please respect copyright.PENANAzU0GQBXZKQ
13186Please respect copyright.PENANAcUutrHOtsa
“Abang tadi gak tidur?” tanyaku dengan kening berkerut.
13186Please respect copyright.PENANAKV6aV7PGy3
13186Please respect copyright.PENANA17UTKapzaH
“Tidur sejam di ruang kerja,” sahutnya tanpa ekspresi, “Oke, aku berangkat dulu ya.”
13186Please respect copyright.PENANAM0TqjMDAPC
13186Please respect copyright.PENANAufEOyjcrZY
Ia memelukku. Mencium bibir dan keningku. Tapi perasaan halusku berkata bahwa semuanya itu tidak semesra dahulu lagi.
13186Please respect copyright.PENANAFAOvD4aMJa
13186Please respect copyright.PENANAPkcCXJZBVO
Tapi sebagai seorang istri, aku mengucapkan, “Semoga penerbangannya lancar, selamat sampai tujuan ya Bang.”
13186Please respect copyright.PENANAw9DsM6cAma
13186Please respect copyright.PENANATf6heM6Vc0
“Amien,” sahutnya, lalu memanggil sopir taksi yang sudah menunggu di depan rumah dan menyuruhnya memasukkan koper besar itu ke bagasi taksinya.
13186Please respect copyright.PENANAUo8Semk94F
13186Please respect copyright.PENANAuFABfGDacz
Setelah suamiku berlalu, aku tertunduk kelu. Ada perasaan sepi yang mencekam. yang membuatku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Padahal sejak menikah dengan Bang Yadi, aku sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari. Bahkan belakangan ini ia bisa lebih dari sebulan tak pulang-pulang. Tapi mengapa sekarang aku jadi dicekam perasaan kesepian yang teramat sangat begini?
13186Please respect copyright.PENANAAvhQU5elIf
13186Please respect copyright.PENANAHELQvsuZ68
Akhirnya aku mandi, karena tadi baru cuci muka dan sikat gigi. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan agar kesepianku ini terobati. Tak usahlah mengajak ketemuan dengan lelaki mana pun, yang penting aku ingin mengusir kesepian ini dan bisa berpikir jernih lagi.
13186Please respect copyright.PENANAAy36vXOZLJ
13186Please respect copyright.PENANAQxpkYFkMVO
Sebelum meninggalkan rumah, kusempatkan makan roti bakar dulu di kantin.
13186Please respect copyright.PENANAarOJG9GoTb
13186Please respect copyright.PENANAmAEEqsgmRR
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku menuju mall yang biasanya mampu mengusir rasa kesepianku. Kebetulan aku ingin mengganti casing hapeku yang sudah tampak lusuh.
13186Please respect copyright.PENANA0ee20LRXzM
13186Please respect copyright.PENANASU0hLLLaGF
Di counter asesori hape itulah bahuku ditepuk, disertai suara lelaki dari belakangku, “Erni?!”
13186Please respect copyright.PENANARsy3EFISGV
13186Please respect copyright.PENANAxSEFbemQGM
Aku terkejut dan menoleh. Dan lebih terkejut lagi ketika kulihat seorang lelaki tampan berdiri di dekatku, dengan senyumnya yang…..oooh….rasanya sekujur tubuhku jadi lunglai…karena ternyata lelaki itu Aria…! Ya…Aria yang dahulu pernah merajut cinta di masa remaja denganku. Cinta pertamaku !
13186Please respect copyright.PENANARhTrRGX0lN
13186Please respect copyright.PENANAQyVkhWRLoY
“Jadi sekarang tinggal di kota ini?” tanyanya sambil menjabat tanganku.
13186Please respect copyright.PENANAz8vmkr82oA
13186Please respect copyright.PENANAN4jMCWZcgo
“Iya,” aku mengangguk. Dengan jantung memukul kencang.
13186Please respect copyright.PENANAHTpXkYfwMw
13186Please respect copyright.PENANAOyjmg9ULTR
“Erwin udah cerita bahwa kamu jadi istri temannya yang seorang pengusaha besar.”
13186Please respect copyright.PENANAa0PoHJ6p2w
13186Please respect copyright.PENANA8mBo7KbQ2L
Aku terkejut dan serasa diingatkan bahwa dalam salah satu acara swinger, aku pernah jadi pasangan adik Aria yang bernama Erwin itu. Ah…jangan-jangan Erwin sudah cerita banyak dan mungkin saja dilebih-lebihkan. “Erwin ngomong apa mengenai aku?” tanyaku.
13186Please respect copyright.PENANAozIPM9JObK
13186Please respect copyright.PENANARW54K4c5NM
“Gak ngomong apa-apa. Cuma bilang ketemu sama kamu dalam suatu acara reuni,” sahutnya.
13186Please respect copyright.PENANA37J586HBmJ
13186Please respect copyright.PENANAwC1TNPnMHF
Hmm…mudah-mudahan saja Erwin belum pernah bicara masalah yang terjadi antara dirinya dengan diriku.
13186Please respect copyright.PENANAJzbK9V3JMP
13186Please respect copyright.PENANAEnLkU3JmZm
“Mana suamimu?” tanyanya.
13186Please respect copyright.PENANAlw8FviTUzF
13186Please respect copyright.PENANAUgeSzPXanB
“Baru berangkat ke Kalimantan tadi. Istrimu mana?” aku balik bertanya.
13186Please respect copyright.PENANAzdB7gcgdU3
13186Please respect copyright.PENANAY7lcVWQoF6
“Di Jakarta. Gak ikut ke sini,” sahutnya sambil menepuk lenganku, “rasanya seperti mimpi ketemu lagi denganmu setelah kita sama-sama dewasa begini.”
13186Please respect copyright.PENANAp22LXd1S3T
13186Please respect copyright.PENANAuzBXcjYPmq
“Sama…aku juga rasa seperti ngimpi,” kataku, “dalam rangka apa kamu ke kota ini sekarang?”
13186Please respect copyright.PENANAXwALSY0zZt
13186Please respect copyright.PENANAmopzBXMyP3
“Tugas dari kantor.”
13186Please respect copyright.PENANAUBjBTBrBZB
13186Please respect copyright.PENANAfNaqPDQtbu
“Dengan teman-teman sekantor?”
13186Please respect copyright.PENANAEhnferceKh
13186Please respect copyright.PENANAb1SZ4xjrsy
“Gak. Cuma aku sendirian.”
13186Please respect copyright.PENANAjE8PhwZADv
13186Please respect copyright.PENANAtQ92IkFJW6
“Berapa lama kamu di sini?”
13186Please respect copyright.PENANAYjrUtPgyMu
13186Please respect copyright.PENANA3xnAeiITPg
“Paling juga tiga hari lagi aku pulang ke Jakarta.”
13186Please respect copyright.PENANAhhSOsLtQtw
13186Please respect copyright.PENANAMjV5fHyMAc
“Nginap di mana?”
13186Please respect copyright.PENANA8azGKrm4DA
13186Please respect copyright.PENANABiOIwTx99w
Aria menyebutkan nama hotel yang sangat kukenal. Disusul dengan pertanyaan, “Kenapa? Mau nemenin aku di hotel?”
13186Please respect copyright.PENANAi7guvCahBQ
13186Please respect copyright.PENANAQJdn6BRIwQ
“Nemenin apa?” tanyaku disertai kerlingan menggoda.
13186Please respect copyright.PENANAalFsC4lNDR
13186Please respect copyright.PENANAmdNwuAJvro
“Nemenin ngobrol…nemenin makan dan sebagainya…mmm…hitung-hitung nostalgia masa remaja aja.”
13186Please respect copyright.PENANAZr4ncU1Rrq
13186Please respect copyright.PENANAmRrjhZrSrz
Jujur, batinku tergetar mendengar kata “nostalgia” itu. Karena aku dan Aria pernah menggoreskan kenangan indah di masa remajaku. Tapi pada saat itu masih serba terbatas. Tiada langkah yang lebih dari sekadar berciuman.
13186Please respect copyright.PENANAHop2mJHwGJ
13186Please respect copyright.PENANALYuG4uQgmt
Aku dengan Aria putus dengan baik-baik. Sehingga aku tetap menganggapnya sebagai orang dekat, meski sekian lamanya aku baru dipertemukan lagi dengannya. Maka tanpa sungkan-sungkan kutanyakan di kamar nomor berapa dia menginap di hotel itu? Ia pun menyebutkan nomor kamarnya. Lalu aku berjanji akan datang ke hotel itu nanti malam.
13186Please respect copyright.PENANA5GyKnWjgKi
Setelah tukaran nomor hape, kami berpisah. Setelah mengganti casing dan cover hape, aku kembali ke basement paling bawah, di mana mobilku diparkir. Aria entah pergi ke mana setelah berjanji untuk melanjutkan obrolan di hotel nanti malam. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu parkir, hapeku berdering. Aria yang call. Supaya tidak mengganggu tanganku yang sedang nyetir, kupasang handsfree hapeku.
13186Please respect copyright.PENANAPedpERemLx
13186Please respect copyright.PENANABm2SOgPKy1
Lalu:
13186Please respect copyright.PENANAqpgQvSKxJr
13186Please respect copyright.PENANAVLzvVHmB1w
“Tau gak, tadi kalau kita ketemunya bukan di tempat umum, mau saja rasanya kupeluk dirimu seerat-eratnya, Er.”
13186Please respect copyright.PENANAUIE67FIStC
13186Please respect copyright.PENANAokiBdgakL1
Tergetar batinku mendengar ucapan itu. Tapi entahlah, aku tak mau dipandang murahan oleh mantan pacar pertamaku itu. Karena itu aku malah bertanya, “Tadi ada yang lupa kutanyakan. Anakmu udah berapa orang?”
13186Please respect copyright.PENANATIcQY5xpEz
13186Please respect copyright.PENANAWlTuEsPxbp
“Dua orang. Kamu?”
13186Please respect copyright.PENANAPLvasO6oEq
13186Please respect copyright.PENANAp5MqRK4bMM
“Baru satu.”
13186Please respect copyright.PENANA54VewN1bVz
13186Please respect copyright.PENANAw4JpKx6Oa2
“Sengaja distop dulu?”
13186Please respect copyright.PENANACTVrvzLrap
13186Please respect copyright.PENANAv4wZ4QqBbK
“Iya. Biar anakku gede dulu. Jangan punya adik dulu.”
13186Please respect copyright.PENANAYVeoXexiao
13186Please respect copyright.PENANAEOZoQ0h0rn
“Hmm…sekarang kita sudah menjadi bapak dan ibu ya.”
13186Please respect copyright.PENANAJymDa4oaDb
13186Please respect copyright.PENANAp3czJqjr9B
“Iya. Bapak muda dan ibu muda. Sekarang kamu sudah tigapuluh kan?”
13186Please respect copyright.PENANApKykCDz23Y
13186Please respect copyright.PENANAMSlwHgmgaj
“Iya. Seminggu yang lalu aku genap tigapuluh tahun.”
13186Please respect copyright.PENANAyt5i57JUbP
13186Please respect copyright.PENANA4AJaLyT8zs
“Ohya? Terlambat dong aku ngasih ucapan selamat ulang tahunnya. Mau kado apa?”
13186Please respect copyright.PENANAROYRiO84ba
13186Please respect copyright.PENANAvZoCrcdO0L
“Kadonya? Jangan berupa barang deh. Aku ingin mendapatkan ciuman mesra aja…seperti suka kita lakukan pada waktu masih pacaran dulu.”
13186Please respect copyright.PENANAdwjxlNKI0A
13186Please respect copyright.PENANAvVGkW4xopX
“Mmm…ciuman lewat telepon ini aja ya. Emwuaaaah…”
13186Please respect copyright.PENANAuEk5dde6WP
13186Please respect copyright.PENANAnAWI6toMw1
“Gak ah…gak kerasa lewat telepon sih. Nanti malam aja ya Er…please….”
13186Please respect copyright.PENANAhuN8q31oH5
13186Please respect copyright.PENANAI6SwFNvVlW
“Aku kan udah punya suami, Ar.”
13186Please respect copyright.PENANAeBB8dqSVBM
13186Please respect copyright.PENANAvIhpapHAT7
“Aku juga udah punya istri. Tapi aku tak mau munafik. Pertemuan kita barusan…benar-benar menggetarkan hatiku…menggetarkan cintaku padamu, sayang.”
13186Please respect copyright.PENANAIUWZKKaY65
13186Please respect copyright.PENANAHIHQfddbiJ
Aria…Aria…tahukah kau bahwa tadi aku pun sangat tergetar setelah melihat dirimu berdiri di depan mataku?
13186Please respect copyright.PENANAFZ0uKQ2VqP
13186Please respect copyright.PENANA6bO9Pj7lZG
Tapi entah kenapa, aku ingin tetap kelihatan sebagai wanita terhormat di mata mantan kekasihku itu. Maka kataku, “Nanti malam aja kita sambung ya Ar. Ini aku lagi nyetir, takut nabrak mobil lain…”
13186Please respect copyright.PENANA6HMt8jlsc2
13186Please respect copyright.PENANADbBn7X0nE3
“Oh, kamu lagi nyetir? Ya udah…aku tunggu nanti malam, ya Erniku sayang…”
13186Please respect copyright.PENANAyrF9x277Eu
13186Please respect copyright.PENANA42Kbh69LuX
Aku termangu lagi. Mendengar istilah “Erniku sayang” itu, terbayang lagi kisah remajaku bersama Aria dahulu. Semuanya masih tergambar dengan jelas.
13186Please respect copyright.PENANAr8z3i3WgHI
13186Please respect copyright.PENANAxnat5zC1I8
Kalau saja pamanku merestui hubunganku dengan Aria, pasti ia sudah menjadi suamiku sejak lama. Tapi pamanku lebih menyukai Bang Yadi. Sehingga terpaksa hubunganku dengan Aria diputuskan.
13186Please respect copyright.PENANAbyFMPtMH3g
13186Please respect copyright.PENANAlD2NpI4wyc
Pada masa remaja, aku memang anak yang penurut. Aku juga sadar bahwa paman yang merawat dan menyayangiku dari kecil sampai dewasa. Sehingga aku merasa berhutang budi benar padanya. Meski masih remaja, aku sudah punya pikiran ingin membalas kebaikannya sebisaku. Karena itru, ketika paman menganjurkan untuk menerima lamaran Bang Yadi, aku langsung menerimanya saja, meski cinta pertamaku harus kuhancurkan. Dan aku bahagia melihat pamanku senang dengan penerimaan lamaran Bang Yadi itu. Lalu aku berusaha menutup pintu hatiku. Berusaha untuk mengalihkan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Meski aku sudah berada di alam baru, alam yang mulai diperkenalkan oleh suamiku sendiri, tiada seorang lelaki pun yang kucintai di dunia ini selain Bang Yadi seorang. Lelaki mana pun bisa memiliki tubuhku, tapi cintaku tetap hanya untuk Bang Yadi.
13186Please respect copyright.PENANAIAGoOFp9mb
13186Please respect copyright.PENANA1m8HCh8Fcc
Tapi…sejak mendengar pengakuan suamiku, bahwa ia memiliki empat istri, bukan cuma aku dan Uni Erna….entahlah…rasanya aku tak bisa menerimanya. Kalau sekadar selingkuh dengan perempuan lain, aku pun takkan mempersoalkannya, karena aku sendiri juga agak kerap melakukannya (tapi selalu laporan kepada suamiku).
13186Please respect copyright.PENANAz3ZY5VE2wl
13186Please respect copyright.PENANADJzFISm6V7
Ya, aku bisa mentolerir jika suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Karena mungkin saja ia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya semata. Tapi…kalau menikahi perempuan lain…aku yakin…pasti ada cinta di hati suamiku. Bukan sekadar menyalurkan kebutuhan biologisnya semata.
13186Please respect copyright.PENANAWPq22l6gJx
13186Please respect copyright.PENANADOBMJa1taX
Lalu…masih adakah perasaan cinta di hati Bang Yadi kepadaku? Apakah perkawinannya denganku sekarang sudah tinggal symbol status belaka, sementara cintanya sudah beralih ke perempuan lain?
13186Please respect copyright.PENANABgq71bCEf5
13186Please respect copyright.PENANAalkzXARie5
Hmm…seandainya tidak ada masalah itu, sudah pasti aku akan menolak pertemuan empat mata dengan Aria. Karena aku sangsi apakah aku masih bisa mempertahankan diri pada waktu ia menghendaki lebih dari ciuman atau tidak.
13186Please respect copyright.PENANAz8pAabRrhA
13186Please respect copyright.PENANAnycyQXE23q
Tapi masalah suamiku yang ternyata punya istri empat orang itu membuat batinku kemelut dan murka.
13186Please respect copyright.PENANAo3JVIi7XX5
13186Please respect copyright.PENANAUuSKDPJRoX
Dan aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan Aria nanti. Sehingga aku sampai pada suatu keputusan…que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah !
13186Please respect copyright.PENANAE6ozUAfu7j
13186Please respect copyright.PENANACLWU6FFmg8
13186Please respect copyright.PENANAUyNmbn1TaP
Jam setengah tujuh malam aku sudah menyiapkan diri sesiap-siapnya. Bahkan diam-diam aku memasukkan tas pakaianku ke bagasi mobilku, untuk persiapan kalau-kalau aku harus menginap di hotel nanti. Tapi pada waktu menuju kamar Aria, aku akan melenggang saja dengan tas kecilku. Tas pakaian itu akan kutinggalkan di bagasi mobil. Dan hanya akan kukeluarkan jika sudah ada kepastian harus menginap di hotel itu.
13186Please respect copyright.PENANAETqrvOralV
13186Please respect copyright.PENANA0XENhiAygB
Meski sudah banyak pengalaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan suamiku, anehnya kali ini aku agak degdegan waktu sedang mengemudikan mobilku menuju hotel tempat Aria menginap. Masalahnya aku sudah bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti. Rasanya mustahil kalau Aria cuma minta dicium doang. Tapi yah..que serra serra…apa yang mau terjadi terjadilah.
13186Please respect copyright.PENANAiZk9hoiCP7
13186Please respect copyright.PENANAYEVeOfnn6f
Begitu mobilku memasuki area parkir, aku memberitahu Aria lewat hapeku, “Ini aku sudah mau parkir di hotel, Ar.”
13186Please respect copyright.PENANAVXNRKoYLMp
13186Please respect copyright.PENANAq88WsZbsoI
“Oh…yayayaa…tunggu di lobby aja. Aku akan menjemput ke situ, sayang.”
13186Please respect copyright.PENANAxzaC08fHT3
13186Please respect copyright.PENANAyBApOiBKJJ
Dan ketika Aria muncul di lobby…batinku bergetar hebat melihat senyumnya yang menggugahkan kenangan lamaku. Ah…apakah aku sudah menjadi wanita cengeng malam ini? Kenapa perasaanku mendadak jadi mellow begini?
13186Please respect copyright.PENANABB9FBlobHG
13186Please respect copyright.PENANAsiPxMtq5zv
Kenapa aku tertunduk malu-malu waktu melihat tatapan teduh Aria itu?
13186Please respect copyright.PENANATGAWax5VUR
13186Please respect copyright.PENANAeA3vDUjrrx
Dan ketika Aria menggandeng pinggangku menuju pintu lift, batinku serasa dinaungi keteduhan dan kesejukan. Seakan-akan aku kembali ke masa remajaku dahulu.
13186Please respect copyright.PENANAxmqpWfvzxO
13186Please respect copyright.PENANAIn1XDu5I6o
Setibanya di dalam kamar tertutup, kedua tangan Aria mengepit sepasang pipiku. Dan bibirnya mendekat…perlahan tapi pasti…sampai akhirnya menciumi bibirku dengan mesra dan hangatnya.
13186Please respect copyright.PENANAqmidAB5dF8
13186Please respect copyright.PENANAlXyVGog49i
Oh, Aria…Aria…kenapa kita harus bertemu lagi? Bukankah kini keadaannya sudah berubah? Bukankah kita sekarang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup? Tapi kenapa perasaanku ini malah lebih mendalam daripada waktu masih pacaran denganmu dahulu?
13186Please respect copyright.PENANA5xb3E9uQ0T
13186Please respect copyright.PENANAsZoGK8tvrF
Lalu Aria mengajakku duduk berdampingan di sofa. Aku menurutinya saja. Tapi setelah duduk merapat dengannya, sekujur tubuhku terasa lemas. Lemas dalam indahnya berada di dekat lelaki yang dahulu sangat kucintai itu.
13186Please respect copyright.PENANAAw86KpZPet
13186Please respect copyright.PENANAasIZFS2V0d
Barangkali aku harus mengakuinya sejujur mungkin, bahwa cintaku kepada Aria tidak pernah layu. Hanya saja sebagai seorang istri, aku memaksakan diri untuk mencintai Bang Yadi sambil berusaha untuk melupakan Aria. Memang butuh waktu untuk melupakan cinta pertamaku itu. Lalu aku berhasil melupakannya, kemudian kutujukan perasaan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Tapi…setelah berjumpa lagi dengan Aria dalam suasana seperti ini….oooh….apa yang sedang terjadi di dalam diriku ini?
13186Please respect copyright.PENANARbF5FD41np
13186Please respect copyright.PENANA3bw88HWw9K
Entahlah. Yang jelas, aku merebahkan kepalaku di paha Aria, sambil berpuas-puas menatap wajahnya.
13186Please respect copyright.PENANAeWFAer8jyp
13186Please respect copyright.PENANAYY8fvQATY3
Dan hatiku semakin luluh ketika Aria membelai rambutku, terkadang menciumi bibirku denga kemesraan yang menghanyutkan.
13186Please respect copyright.PENANAFC65bKy0R4
13186Please respect copyright.PENANApOFhXYVmYq
“Nginap aja di sini ya sayang,” kata Aria sambil megusap pipiku dengan lembut.
13186Please respect copyright.PENANAQzRy58RdTD
13186Please respect copyright.PENANAAUH6ttQHvB
Aku tidak menjawabnya.
13186Please respect copyright.PENANAsGLj3XaS1R
13186Please respect copyright.PENANALh50x1foEm
“Mau kan tidur bersamaku malam ini?”
13186Please respect copyright.PENANAKIqklDy9tv
13186Please respect copyright.PENANAWOY9z4EK8D
“Takut…”
13186Please respect copyright.PENANAK46jGY81ae
13186Please respect copyright.PENANAA0zoX5gUqy
“Takut apa?”
13186Please respect copyright.PENANAfj6JvhUcAz
13186Please respect copyright.PENANAuA3gTI75aT
“Takut gak mau pisah lagi sama kamu…”
13186Please respect copyright.PENANANdEspaPLQg
13186Please respect copyright.PENANAyoqu63TPbJ
“Jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang mumpung ada kesempatan, kita nikmati aja.”
13186Please respect copyright.PENANAZKA8AioSoo
13186Please respect copyright.PENANA4yNW7W7foG
“Pakaianku di bagasi mobilku.”
13186Please respect copyright.PENANAVP4ECRi2Xw
13186Please respect copyright.PENANAus0npTsFV2
“Ohya?! Mana kunci mobilnya? Biar kuambilin,” Aria bangkit dengan sikap bersemangat.
13186Please respect copyright.PENANArgCUZLXBbW
13186Please respect copyright.PENANAI4dCvQgn45
Kuambil kunci mobilku dari tas kecilku, lalu kuberikan pada Aria sambil menyebutkan nopol mobilku.
13186Please respect copyright.PENANAzqzBy3fPtf
13186Please respect copyright.PENANA0TOaYbuquK
Aria tampak senang sekali. “Tunggu sebentar ya sayang,” katanya sambil membuka pintu kamar, kemudian meninggalkanku sendirian di dalam kamar ini.
13186Please respect copyright.PENANAB62fHRzt9x
13186Please respect copyright.PENANATMosKnT01v
Hanya beberapa menit Aria meninggalkanku. Lalu muncul lagi sambil menjinjing tas pakaianku.
13186Please respect copyright.PENANAaVfjBj3mDq
13186Please respect copyright.PENANA6BAv9JY8Ql
“Kamu bawa pakaian ganti…bikin aku senang aja,” kata Aria sambil meletakkan tas pakaianku di atas meja kecil.
13186Please respect copyright.PENANAHrLKIk9GRY
13186Please respect copyright.PENANAEwr9UDgyar
“Ke mana pun aku pergi, selalu membawa pakaian untuk ganti. Hanya untuk persiapan kalau pakaian yang kukenakan kotor. Bukan sengaja merencanakan tidur di sini.”
13186Please respect copyright.PENANANpXozj1ZTJ
13186Please respect copyright.PENANApvQPt5O5ZN
“Whatever lah…yang penting kamu bisa bersamaku malam ini….malah maunya sih sampai aku mau pulang ke Jakarta nanti.”
13186Please respect copyright.PENANAsaafqoZ1Vn
“Kamu berkeras banget ingin aku tidur di sini, emangnya mau ngapain?” tanyaku sambil membuka tas pakaianku dan mempertimbangkan pakaian tidur mana yang cocok kukenakan malam ini.
13186Please respect copyright.PENANAEeAk6T3woW
13186Please respect copyright.PENANAfqNKvGAzfm
“Ingin mengobati kerinduanku selama bertahun-tahun,” sahut Aria sambil memelukku dari belakang.
13186Please respect copyright.PENANAVNDtHxcBQg
13186Please respect copyright.PENANAOfgPSAQo5H
“Sabar dulu dong sayang,” kataku sambil mengeluarkan kimono importku yang terbuat dari kain handuk halus berwarna kuning muda, “Aku mau ganti pakaian dulu ya.”
13186Please respect copyright.PENANA1Jw5hSO5Tq
13186Please respect copyright.PENANAYTpiR9xO6C
Aria melepaskan pelukannya dan membiarkanku menuju kamar mandi, untuk mengganti baju kaus dan celana corduroyku di dalam kamar mandi.
13186Please respect copyright.PENANA0EBEGc6RrY
13186Please respect copyright.PENANAKmhSkEGuR1
Waktu berganti pakaian di kamar mandi, sengaja pintunya tidak kukuncikan. Tapi Aria tidak berani membukanya. Itulah salah satu sifatnya yang aku sukai. Ia tak mau bertindak sembarangan dalam segala hal.
13186Please respect copyright.PENANA0uHUXsBy4g
13186Please respect copyright.PENANA528HCQYw8N
Tapi tahukah Aria bahwa hasrat birahiku mulai berdesir-desir sejak ia mencium bibirku tadi?
13186Please respect copyright.PENANANb6HDwSnTW
13186Please respect copyright.PENANASNjC70ziKm
Tak lama kemudian, aku sudah mengenakan kimono tebal itu, sementara baju kaus dan celana corduroyku sudah kugantungkan di kapstok kamar mandi. Bahkan behaku juga kugantungkan di situ.
13186Please respect copyright.PENANAyOsLTGcFah
13186Please respect copyright.PENANAJbhtd9oJe6
Lalu aku keluar dari kamar mandi, disongsong dengan senyuman Aria yang selalu saja membuatku luluh.
13186Please respect copyright.PENANAXCCw2sJ2KK
13186Please respect copyright.PENANAhpWRcsMTmH
“Dalam pakaian apa pun, kamu tetap cantik di mataku, sayang,” kata Aria sambil menggandeng pinggangku dan kembali mengajakku duduk di sofa berkulit putih bersih itu.
13186Please respect copyright.PENANAWRdTomE9oD
13186Please respect copyright.PENANAIHe9SekRDo
Di sofa itulah Aria memeluk leherku, kembali menciumi bibirku, lalu terdengar suaranya, “Dahulu banyak larangan, gak boleh menyentuh ini dan itu. Sekarang gimana? Masih ada larangan?” tanya Aria sambil menciumi leherku.
13186Please respect copyright.PENANAImUF5vbRzK
13186Please respect copyright.PENANAaPYtcLHo1K
Aku cuma tersenyum. Memang dahulu Aria kubatasi, cuma boleh mencium pipi dan bibirku. Menyentuh payudaraku pun belum pernah kuizinkan. Tapi kini? Masihkah larangan itu berlaku?
13186Please respect copyright.PENANA9RVV5qczUB
13186Please respect copyright.PENANA5hE2Oevgx8
Bukankah hasrat birahiku sudah berdesir-desir begini hebatnya? Masih perlukah aku berlagak wanita terhormat yang tak pernah selingkuh dari suamiku?
13186Please respect copyright.PENANAUMhpgwEyZy
13186Please respect copyright.PENANA5owUg12n4r
Maka kataku, “Whatever you want, do as you will.”
13186Please respect copyright.PENANAw4h1yqBfyn
13186Please respect copyright.PENANAzA5ptaBhC6
Aria terperangah, lalu tersenyum.
13186Please respect copyright.PENANA28CVx6i8Ay
13186Please respect copyright.PENANAZ2Yvt6FhRL
“Terimakasih, sayangku….” kata Aria sambil menciumi pipiku, “Aku masih dan akan tetap mencintaimu…sampai kapan pun. Hanya saja pertemuan kali ini terjadi dalam keadaan sama-sama dewasa. Maka tentu berbeda cinta di masa remaja dengan cinta di masa dewasa. Tapi bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah cinta di hatimu?”
13186Please respect copyright.PENANAsaK6forUt4
13186Please respect copyright.PENANAqlEG8jTIU1
“Pikir aja sendiri,” sahutku sambil mengerling manja, “Makanya aku datang ke sini karena apa?”
13186Please respect copyright.PENANAvAVn5C8MW9
13186Please respect copyright.PENANAD2WlRfSrhH
Aria ketawa kecil. Lalu meraih pergelangan tanganku, “Kalau begitu, kita pindah ke sana aja yok,” katanya sambil menunjuk ke tempat tidur bertilam seprai putih bersih itu.
13186Please respect copyright.PENANAwZJ3SkJGfC
13186Please respect copyright.PENANAX4tiv9oxdo
Aku jadi manja lagi, seperti masa remajaku dulu. Diam saja di sofa itu, sehingga Aria menggodaku, “Mau kugendong?”
13186Please respect copyright.PENANAt4iDbbf0jo
13186Please respect copyright.PENANAtTXl5jIjvc
Aria mengangsurkan punggungnya. Maka sekalian aku memeluk lehernya dari belakang. Dan ia benar-benar menggendongku, lalu meletakkanku dengan hati-hati ke atas tempat tidur.
13186Please respect copyright.PENANAAb6VZxopcg
13186Please respect copyright.PENANAJ93y72unA4
Kini aku yang merengkuh lehernya. Dan Aria seperti mengerti apa yang kuinginkan. Ia mendekatkan bibirnya ke bibirku, lalu merapat dan saling lumat. Tapi ketika tangannya menyelinap ke arah payudaraku yang tak berbeha ini, kubisiki telinganya, “Sentuhlah dengan mulutmu, sayang.”
13186Please respect copyright.PENANAGmF5iNE2Qx
13186Please respect copyright.PENANAS3qZaWYsOf
Aria mengangguk dan mendekatkan mulutnya ke arah oayudaraku. Pada saat itulah kulepaskan ikatan tali kimonoku, lalu kurentangkan kedua sisi kimonoku, sehingga payudaraku terbuka total di depan mata Aria. Inilah untuk pertama kalinya payudaraku dipertontonkan di depan mata Aria.
13186Please respect copyright.PENANAgvilJgvZGU
13186Please respect copyright.PENANAOkmj48LRx7
Aria pun berkomentar, “Hmmm….payudaramu indah sekali, sayang.”
13186Please respect copyright.PENANA79Th9IEQns
13186Please respect copyright.PENANAnvldVHjpnb
Lalu Aria benar-benar mengikuti permintaanku. Mulutnya mendekati puting payudara kiriku, sementara tangan kirinya memegang payudara kananku.
13186Please respect copyright.PENANAFn4ZJTRsNE
13186Please respect copyright.PENANAXdYioLKlSe
Desir birahiku semakin menguasai batinku ketika Aria mulai mengemut pentil payudara kiriku, sementara tangan kirinya mulai meremas-remas lembut payudara kananku.
13186Please respect copyright.PENANA9iRalh1rIc
13186Please respect copyright.PENANAqCdFxPy2fV
Entah kenapa, aku merasa inilah emutan yang paling indah dalam hidupku. Yang membuatku terlena dalam godaan birahi yang semakin menjadi-jadi.
13186Please respect copyright.PENANAFMvRXeUJAw
13186Please respect copyright.PENANAsdpBcdo6JL
Kubiarkan ia menjilati pentil payudaraku dan sesekali mengisapnya seperti bayi yang sedang menyusu. Namun diam-diam tanganku mulai masuk ke balik jerseynya. Mengusap-usap kulit punggungnya yang terasa hangat. Dan seperti digerakkan oleh tenaga magnetisme, kuturunkan celana dalamku sampai ke dekat lututku, karena mulut Aria mulai menurun ke arah perutku. Ini bisa dijadikan lampu hijau, bahwa Aria boleh menyentuh kemaluanku !
13186Please respect copyright.PENANA0Nid9pQkNd
13186Please respect copyright.PENANA5zauRbf5Vu
Tapi tahukah Aria bahwa kemaluanku sudah mulai basah akibat emutannya di pentil payudaraku? Oh…sebaiknya ia jangan menjilati kemaluanku. Karena aku tak mau kemaluanku jadi terlalu basah.
13186Please respect copyright.PENANAzjXtjHwsss
13186Please respect copyright.PENANAC2fRphYXoK
Karena itu cepat kutarik lagi kepala Aria ke atas, lalu kucium bibirnya dengan binalnya. Sementara tanganku berusaha menarik ritsleting celana panjangnya, lalu berusaha menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Aria membiarkan apa pun yang kulakukan.
13186Please respect copyright.PENANAvQaxxQpLi9
13186Please respect copyright.PENANAxEdCXuYc7S
Jantungku memukul kencang setelah berhasil memegang penis mantan kekasih pertamaku itu. Dan nafsuku semakin menjadi-jadi. Sehingga tanpa ragu lagi kusembulkan penis Aria yang ternyata sudah sangat tegang itu. Lalu tanpa ragu pula kucolek-colekkan moncong penis itu ke celah kemaluanku yang sudah basah licin ini.
13186Please respect copyright.PENANA4kI7rmvbi0
13186Please respect copyright.PENANAMUakyRqtFM
Dan semakin basah licin setelah kurasakan nikmatnya mengelus-eluskan moncong penis itu ke celah kemaluanku.
13186Please respect copyright.PENANAYIY9pv9FzQ
13186Please respect copyright.PENANAkGB3XRbLQt
Dan…oooh…moncong penis itu terasa mulai mendesak dengan kuatnya…mulai membenam ke dalam liang kemaluanku.
13186Please respect copyright.PENANAvwBX4Egrck
13186Please respect copyright.PENANArErgBT9b9v
Pada saat itulah kualihkan tanganku untuk memeluk leher Aria sambil merengek manja, “Aaaaa…Aria ….oooh….ini sudah mulai masuk, sayang….”
13186Please respect copyright.PENANA6utIbA2r1I
13186Please respect copyright.PENANArwXm4NMVKT
“Iya sayang…aku bahagia sekali…karena akhirnya aku bisa memilikimu…” sahut Aria tersengal, sementara penisnya mulai bergerak-gerak maju mudur di dalam liang senggamaku.
13186Please respect copyright.PENANAihqMxWlhIi
13186Please respect copyright.PENANAHc6EUhCuju
“Sebentar…celana dalamku harus dilepaskan dulu,” kataku sambil menggerakkan kaki kananku, lalu jari-jari kakiku menjepit celana dalamku dan mendorongnya sampai terlepas dari kakiku.
13186Please respect copyright.PENANAmIUTLHm31d
13186Please respect copyright.PENANA0TISMhEfJl
Aria pun melakukan hal yang sama. Batang kemaluannya tetap berada di dalam jepitan liang senggamaku, namun ia berusaha melepaskan celana panjang dan celana dalamnya.
13186Please respect copyright.PENANAUDqOuu9DxU
13186Please respect copyright.PENANAtFtcZGyA7x
Aku sendiri sudah berhasil mengeluarkan kedua tanganku dari kimonoku. Lalu kutarik jersey Aria ke atas, sampai terlepas dari kepalanya.
13186Please respect copyright.PENANAAe4TUeweAe
13186Please respect copyright.PENANAxzrUnB9DJG
Dan kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
13186Please respect copyright.PENANAWZcL1Dxq2a
13186Please respect copyright.PENANAsWhtKV5m49
Maka mulailah kami melakukannya dengan lebih leluasa. Bahwa Aria mulai mengentotku, sementara kedua pahaku terangkat tinggi ke atas, agar ia bisa mendorong penisnya sedalam mungkin.
13186Please respect copyright.PENANAxA53zWa75K
Aria…oh, Aria…tak kusangka akan terjadi juga kisah indah ini. Kisah tentang galaunya batinku di rumah, lalu bertemu denganmu dan akhirnya kegalauanku terobati olehmu. Padahal aku tak pernah merencanakannya. Apalagi kalau mengingat bahwa kita berlainan kota. Tapi dunia ini terkadang terasa kecil, sehingga kita dipertemukan lagi setelah sama-sama dewasa.
13186Please respect copyright.PENANA6djiaZnWw2
13186Please respect copyright.PENANAfOFu0ImDfg
Dan aku merasakan, disetubuhi oleh lelaki yang kucintai, luar biasa indahnya. Apalagi ketika Aria mengentotku sambil menciumi bibirku dengan lahapnya, sementara payudaraku pun tiada hentinya diremas-remas olehnya.
13186Please respect copyright.PENANAG4YH1L2SV8
13186Please respect copyright.PENANAKo0XN9s6wc
Sambil menikmati keperkasaan Aria, aku pun punya pikiran harus jauh lebih memuaskan daripada istri Aria. Karena itu aku mulai menggoyang pinggulku segila mungkin. Dengan gerakan meliuk-liuk, memutar-mutar dan menghentak-hentak. Napas Aria terdengar ngos-ngosan, tapi entotannya makin lama makin ganas. Terasa menggesek-gesek dinding liang senggamaku dan menonjok-nonjok dasar liang senggamaku, sebagai pertanda betapa panjang penis mantan kekasihku itu.
13186Please respect copyright.PENANAaQz03iTkvR
13186Please respect copyright.PENANAzS6Iv2zJKC
Dalam nikmat tak terlukiskan itu, aku pun meremas-remas rambut Aria dengan gemasnya. Dan mulutku tak terkendalikan lagi, terus-terusan melontarkan suara histerisku, “Ooooh…Aria…Aria sayang…..ini enak banget sayang……ooooh….iya….entot terus Ariaku sayang….enak sayang…iya…iya….aaaaaah….oooooh….aaaah…”
13186Please respect copyright.PENANAozvOZJrR2E
13186Please respect copyright.PENANAAdLcmbBkbt
Begitu nikmatnya disetubuhi oleh lelaki yang masih dan akan tetap kucintai itu, membuatku cepat sekali mencapai puncak orgasmeku.
13186Please respect copyright.PENANA1lQRZDZ9OG
13186Please respect copyright.PENANALhJv8aMcSl
Maka pada saat Aria sedang ganas-ganasnya mengayun penisnya, aku justru sedang mengejang tegang sambil menahan napasku, dengan mata terbeliak lalu terpejam, dengan pinggul terangkat ke atas dan…aaaaah….terasa betapa nikmatnya puncak orgasmeku ini…sehingga aku sendiri merasakan betapa liang senggamaku berkejut-kejut, kemudian sekujur tubuhku serasa dialiri desir-desir nikmat yang tiada taranya…
13186Please respect copyright.PENANACujLoobQ0b
13186Please respect copyright.PENANAs9TG2SIgwz
Aku menggelepar, lalu sekujur tubuhku lemas kembali, dalam nikmat sedalam lautan.
13186Please respect copyright.PENANAqvMltQCpV8
13186Please respect copyright.PENANAq1ORZZnevU
Tapi Aria masih asyik mengayun penisnya bermaju mundur di dalam liang senggamaku yang sudah basah licin ini.
13186Please respect copyright.PENANAZjgisLxQHc
13186Please respect copyright.PENANA26mmMOmYi6
Muncul lagi perasaan ingin lebih memuaskan daripada istri Aria itu. Maka kutahan rasa ngiluku sesaat, kemudian aku pun menggoyang pinggul lagi sebinal mungkin. Sehingga liang kemaluanku seolah memilin-milin dan meremas-remas batang kemaluan Aria yang tetap mantap bermaju-mundur itu.
13186Please respect copyright.PENANAsbF5zTQiS8
13186Please respect copyright.PENANAfdqWZ7V4ga
“Kamu ikut kabe…?” tanya Aria terengah.
13186Please respect copyright.PENANAjtWUxQTlgc
13186Please respect copyright.PENANARzCY2q5IsV
“Iya,..
ns216.73.216.129da2