
1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
57609Please respect copyright.PENANAFp8a6Fchhh
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
57609Please respect copyright.PENANAsjBWH51p38
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
57609Please respect copyright.PENANATEdeptPxoA
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
57609Please respect copyright.PENANADSrUKI73xP
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
57609Please respect copyright.PENANAIuPbqFfQPZ
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
57609Please respect copyright.PENANAe22VijBgqv
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
57609Please respect copyright.PENANAx78EOgCNwM
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
57609Please respect copyright.PENANAkofAPqtUkU
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
57609Please respect copyright.PENANAixmAc3HNGV
57609Please respect copyright.PENANA1OrlIjZbmd
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
57609Please respect copyright.PENANAqDuKoQwa6P
57609Please respect copyright.PENANAxIwb906i5G
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
57609Please respect copyright.PENANADQ8HwX7IAt
57609Please respect copyright.PENANAnRyHSscxWW
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
57609Please respect copyright.PENANApkAYy9G6Ln
57609Please respect copyright.PENANApwJ8SoE870
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
57609Please respect copyright.PENANAINAoHjHPT1
57609Please respect copyright.PENANAAIC5ts2p6q
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
57609Please respect copyright.PENANAZORjGCZd9u
57609Please respect copyright.PENANApzuTyXBA2H
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
57609Please respect copyright.PENANAVPZZi9oQHj
57609Please respect copyright.PENANA5b6sBaxypk
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
57609Please respect copyright.PENANAF4kiB7H6I4
57609Please respect copyright.PENANAIdxtGWbZJ6
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
57609Please respect copyright.PENANAFpnfNFPPrr
57609Please respect copyright.PENANAzPIFswgpuF
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
57609Please respect copyright.PENANAvjZDWAg7PR
57609Please respect copyright.PENANAUoLwdrRivn
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
57609Please respect copyright.PENANAbLlbqEF6yK
57609Please respect copyright.PENANA50DtkNIjlG
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
57609Please respect copyright.PENANAziiNroGwhA
57609Please respect copyright.PENANAnDyU3lddkm
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
57609Please respect copyright.PENANAu6l7g1XxXO
57609Please respect copyright.PENANALkZ4Nf4HrZ
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
57609Please respect copyright.PENANA0RfjhwUgsP
57609Please respect copyright.PENANANkWDqMF9yT
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
57609Please respect copyright.PENANAWmG4qxoRZG
57609Please respect copyright.PENANAHmBYCB6tmh
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
57609Please respect copyright.PENANAtBems3nNkM
57609Please respect copyright.PENANAERTPlWvlCx
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
57609Please respect copyright.PENANA8vMPxGE5PT
57609Please respect copyright.PENANA6xex7ABsq6
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
57609Please respect copyright.PENANAfFwwokiAOv
57609Please respect copyright.PENANAdAsPixydOy
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
57609Please respect copyright.PENANAQlHrWtSxDN
57609Please respect copyright.PENANAlcaLFZme6k
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
57609Please respect copyright.PENANAl5fVQIxMd4
57609Please respect copyright.PENANA5em7IV9HRY
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
57609Please respect copyright.PENANAJTO8sP3h7y
57609Please respect copyright.PENANAxZ4JafoYKr
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
57609Please respect copyright.PENANAMxVxIEnsbc
57609Please respect copyright.PENANAHPu5MR3wVQ
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
57609Please respect copyright.PENANAGIRrNm4vzP
57609Please respect copyright.PENANA8IcNrfssCy
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
57609Please respect copyright.PENANAG4NqpQanMK
57609Please respect copyright.PENANAI0UosnCwXu
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
57609Please respect copyright.PENANADJUgCDG2Qd
57609Please respect copyright.PENANAVvT7oU1n93
57609Please respect copyright.PENANAzF5Tf7XwcL
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
57609Please respect copyright.PENANAUZ2epbbJ1i
57609Please respect copyright.PENANAM0gQfw7DOg
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
57609Please respect copyright.PENANAdzR9VgZnER
57609Please respect copyright.PENANAiaYpjrHHno
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
57609Please respect copyright.PENANAlCauVUNjuM
57609Please respect copyright.PENANAneaRjLLzuz
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
57609Please respect copyright.PENANAxFaZ5FvWlV
57609Please respect copyright.PENANAoYRbKRZSWL
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
57609Please respect copyright.PENANANmDaIdhovA
57609Please respect copyright.PENANAF8O1Cvfva8
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
57609Please respect copyright.PENANAPJ0GyxEejl
57609Please respect copyright.PENANAJ8Tek9x43v
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
57609Please respect copyright.PENANAfnINKCurQc
57609Please respect copyright.PENANAmOzKsQU1Wn
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
57609Please respect copyright.PENANAE0zMaRDg46
57609Please respect copyright.PENANA0BRbwFqEso
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
57609Please respect copyright.PENANA04bb64Yrxh
57609Please respect copyright.PENANAyBKhYVlRjr
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
57609Please respect copyright.PENANANbk2xEm52G
57609Please respect copyright.PENANAqptEtFn5xZ
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
57609Please respect copyright.PENANARTcip0MhGl
57609Please respect copyright.PENANAr1iqn9AMzl
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
57609Please respect copyright.PENANAKJyiz5iEKJ
57609Please respect copyright.PENANAXCvwPImgLG
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
57609Please respect copyright.PENANAnQIfeMXBAq
57609Please respect copyright.PENANAVV52Ft2d3h
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
57609Please respect copyright.PENANA19mfKAdj52
57609Please respect copyright.PENANAcM6v9sjmOf
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
57609Please respect copyright.PENANAjdkj9EcD4H
57609Please respect copyright.PENANAUzxT1O9EZu
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
57609Please respect copyright.PENANAwspC4ngb5B
57609Please respect copyright.PENANADn1wk7ZSQJ
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
57609Please respect copyright.PENANAFNPR18opkk
57609Please respect copyright.PENANAhTeKA2Hvn7
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
57609Please respect copyright.PENANAjEfu7GIdbB
57609Please respect copyright.PENANAvMCDHpdZnz
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
57609Please respect copyright.PENANAesnYeP9DrE
57609Please respect copyright.PENANAf233OmHjFp
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
57609Please respect copyright.PENANABDFYc0uQWO
57609Please respect copyright.PENANAeC7VakN71Y
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
57609Please respect copyright.PENANAwyVP0M3t9o
57609Please respect copyright.PENANA38ezb3KqQv
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
57609Please respect copyright.PENANAUDYhcwMOQW
57609Please respect copyright.PENANAkmdHMtyLHy
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
57609Please respect copyright.PENANAWVzpoOTzMF
57609Please respect copyright.PENANAfA6duTOjb3
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
57609Please respect copyright.PENANArs0wvlFfW8
57609Please respect copyright.PENANAP9Vl5g5F6A
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
57609Please respect copyright.PENANAyUq2al4lUI
57609Please respect copyright.PENANAbMcGs98j0t
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
57609Please respect copyright.PENANAnMTb5LfrQr
57609Please respect copyright.PENANAWCgj3sdKmq
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
57609Please respect copyright.PENANA0TNai4aUXD
57609Please respect copyright.PENANAxQFEhpdX8A
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
57609Please respect copyright.PENANAdiYAeFIoFG
57609Please respect copyright.PENANAL2nXUoFCwI
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
57609Please respect copyright.PENANAmtiEKhZBmD
57609Please respect copyright.PENANAnXYJxh5MkV
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
57609Please respect copyright.PENANAl7zpmQKrGB
57609Please respect copyright.PENANAOlQ1sLemoC
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
57609Please respect copyright.PENANANcApV0Xm12
57609Please respect copyright.PENANAK759jrYLAS
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
57609Please respect copyright.PENANACA6YymVx9O
57609Please respect copyright.PENANA5l04eXa4TH
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
57609Please respect copyright.PENANAbkDjEneDC9
57609Please respect copyright.PENANAJxDffEfeOL
“Asyik dong, jadi aman….”
57609Please respect copyright.PENANAQsRel5L0Q4
57609Please respect copyright.PENANApbQxHTVZ9q
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
57609Please respect copyright.PENANAwuY5MdW29x
57609Please respect copyright.PENANAOGLrGDYhs2
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
57609Please respect copyright.PENANAgAM69KpxWv
57609Please respect copyright.PENANAglZ6T2VYsP
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
57609Please respect copyright.PENANAS1KEScriwU
57609Please respect copyright.PENANAwr8WK5Q1Xp
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
57609Please respect copyright.PENANAfrYh7GkWG0
57609Please respect copyright.PENANALrryt26NBM
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
57609Please respect copyright.PENANAInE2gYMOs6
57609Please respect copyright.PENANAUHmpATiNgs
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
57609Please respect copyright.PENANAXyqgNQUOP6
57609Please respect copyright.PENANA3d20oWX6UI
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
57609Please respect copyright.PENANAkLOn86r1qt
57609Please respect copyright.PENANArnayWisxty
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
57609Please respect copyright.PENANAnQcOGDzKbG
57609Please respect copyright.PENANA1hK2MZZ9SV
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
57609Please respect copyright.PENANAxWk1HEaMia
57609Please respect copyright.PENANA21SsehDzPw
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
57609Please respect copyright.PENANA91YTZSmWcA
57609Please respect copyright.PENANAu6vwnJbkym
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
57609Please respect copyright.PENANACwEAhAooEo
57609Please respect copyright.PENANAz8k38alDyL
57609Please respect copyright.PENANAXoJijoMGsa
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
57609Please respect copyright.PENANAu0GXmOGBzb
57609Please respect copyright.PENANAHnfMzwR92S
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
57609Please respect copyright.PENANAq2Ox5L6FUG
57609Please respect copyright.PENANAzjU50XGyAT
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
57609Please respect copyright.PENANAE9roUReADb
57609Please respect copyright.PENANAkvrsExL55t
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
57609Please respect copyright.PENANAj0xVppaF9K
57609Please respect copyright.PENANAH6A2JAAATS
57609Please respect copyright.PENANA8euCp3rjWO
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
57609Please respect copyright.PENANATJyLrlTZbJ
57609Please respect copyright.PENANAf7c1KeE2BH
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
57609Please respect copyright.PENANAfCtnLDGLXf
57609Please respect copyright.PENANAZDaipvjOLf
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
57609Please respect copyright.PENANA48qLNzivdO
57609Please respect copyright.PENANAFKP6UYKE9u
Episode 2
57609Please respect copyright.PENANA5RHpr1cAkm
57609Please respect copyright.PENANAInFyi813bl
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
57609Please respect copyright.PENANAZYRYzBxMf4
57609Please respect copyright.PENANAj6PqbQwrY3
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
57609Please respect copyright.PENANAd1IFaZMnMI
57609Please respect copyright.PENANAnE9uP9Qaju
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
57609Please respect copyright.PENANA0yZSCm84hA
57609Please respect copyright.PENANAZu6kx3DnQH
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
57609Please respect copyright.PENANAxXfgg57EOK
57609Please respect copyright.PENANAvtuLSQJQt1
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
57609Please respect copyright.PENANAhClBfLl9sT
57609Please respect copyright.PENANAAIerPqi5wn
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
57609Please respect copyright.PENANAfes9Osz9i6
57609Please respect copyright.PENANAio5ZPg933M
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
57609Please respect copyright.PENANA4KxEVrOMDK
57609Please respect copyright.PENANAZFq6FR0udF
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
57609Please respect copyright.PENANAo1eYjkHXDe
57609Please respect copyright.PENANAu03Q8qEeWh
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
57609Please respect copyright.PENANAitFKkolggM
57609Please respect copyright.PENANAggJ7T7LOK9
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
57609Please respect copyright.PENANAzb4wEfI8f6
57609Please respect copyright.PENANAaoTs2gKYok
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
57609Please respect copyright.PENANAPvFp9glina
57609Please respect copyright.PENANAnxD3EIceJk
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
57609Please respect copyright.PENANAxJkpDx1Zgc
57609Please respect copyright.PENANA2RGGC0k95G
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
57609Please respect copyright.PENANAfwZ4o8mITI
57609Please respect copyright.PENANA3LbOxj3tHK
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
57609Please respect copyright.PENANAQaWflzdrio
57609Please respect copyright.PENANAiP8VwiyF9V
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
57609Please respect copyright.PENANAv9OwZg60Xb
57609Please respect copyright.PENANAKTucVxynXg
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
57609Please respect copyright.PENANACPghNPBxi4
57609Please respect copyright.PENANARsoNlPMSnD
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
57609Please respect copyright.PENANAdcpHAi4fZw
57609Please respect copyright.PENANAmjvsuPg6Wo
“Juice strawberry juga boleh.”
57609Please respect copyright.PENANAD13k5gsI2A
57609Please respect copyright.PENANA4V5uhZH6sA
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
57609Please respect copyright.PENANAHFU5ZaImGQ
57609Please respect copyright.PENANAQY5jrsT6ki
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
57609Please respect copyright.PENANA7DivZjyy9u
57609Please respect copyright.PENANAm68VITml89
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
57609Please respect copyright.PENANAOGA910Xcjn
57609Please respect copyright.PENANAofoZReZ6Tn
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
57609Please respect copyright.PENANAkFYIJ0veUI
57609Please respect copyright.PENANA9drWLpV9lg
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
57609Please respect copyright.PENANAnB5jVqy3hw
57609Please respect copyright.PENANAYRdrTPwzZL
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
57609Please respect copyright.PENANAH3oOZhkuVf
57609Please respect copyright.PENANAVWh5C5RhGb
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
57609Please respect copyright.PENANA4RXV9RbzNG
57609Please respect copyright.PENANAAgDEquj9b9
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
57609Please respect copyright.PENANAO7ak05DlZI
57609Please respect copyright.PENANAzSkNCG23yW
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
57609Please respect copyright.PENANA4CPuXu8LAk
57609Please respect copyright.PENANAzawat47fVe
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
57609Please respect copyright.PENANAE5nhytkSdx
57609Please respect copyright.PENANAyvihnlgh8g
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
57609Please respect copyright.PENANATVhxtR3bzT
57609Please respect copyright.PENANAP68aQR7TF5
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
57609Please respect copyright.PENANAPEzxp22TXd
57609Please respect copyright.PENANA4K29o6ABAV
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
57609Please respect copyright.PENANAkZecXAFlYn
57609Please respect copyright.PENANAQnkLopNHAE
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
57609Please respect copyright.PENANAapjiUrKgn8
57609Please respect copyright.PENANAzpTymOUztn
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
57609Please respect copyright.PENANAErxFl8re4g
57609Please respect copyright.PENANAh6ThXtvZrC
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
57609Please respect copyright.PENANAwNeXaNeX0z
57609Please respect copyright.PENANAPP5Ge6WOfi
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
57609Please respect copyright.PENANA37fDYmXTAH
57609Please respect copyright.PENANAYLSsjCBY5B
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
57609Please respect copyright.PENANAs4Zegdollu
57609Please respect copyright.PENANAgUjha7UOUj
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
57609Please respect copyright.PENANArTs7uKI5DU
57609Please respect copyright.PENANATmXby2yqfQ
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
57609Please respect copyright.PENANA9ZvQeajjoG
57609Please respect copyright.PENANAnjMN7ffKOO
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
57609Please respect copyright.PENANANwVsIopk8V
57609Please respect copyright.PENANAKD5KczquhE
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
57609Please respect copyright.PENANA8pwgiSd8j7
57609Please respect copyright.PENANAo2WAHAOuaf
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
57609Please respect copyright.PENANA5krQuAsNIy
57609Please respect copyright.PENANAV3mx3QlRvi
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
57609Please respect copyright.PENANAP8NvFiFzPV
57609Please respect copyright.PENANAcwpqlWr7DF
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
57609Please respect copyright.PENANAlgA37O7cDA
57609Please respect copyright.PENANA5R7Nzesebf
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
57609Please respect copyright.PENANAOtNHvDsDU2
57609Please respect copyright.PENANAADyPu6wwTw
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
57609Please respect copyright.PENANACQaxo8f4w3
57609Please respect copyright.PENANAsgDh4c2Cb2
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
57609Please respect copyright.PENANAZby9vXe4Kz
57609Please respect copyright.PENANACjYbGoVCz9
57609Please respect copyright.PENANALneTJIGkM7
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
57609Please respect copyright.PENANAoMdkQA9Tcz
57609Please respect copyright.PENANAAI3bpGftqw
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
57609Please respect copyright.PENANAPxn5m9lQvd
57609Please respect copyright.PENANAOscWF2L6Hj
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
57609Please respect copyright.PENANAgUsvcJweGX
57609Please respect copyright.PENANANK38fIh4Es
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
57609Please respect copyright.PENANALEvQxRwecK
57609Please respect copyright.PENANAUaudmVOYJv
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
57609Please respect copyright.PENANAmGOPoWPuNo
57609Please respect copyright.PENANAR4skklSHh3
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
57609Please respect copyright.PENANAQvQU7wtjCh
57609Please respect copyright.PENANApfnoRspLv3
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
57609Please respect copyright.PENANAWEcd3b21rz
57609Please respect copyright.PENANA50Byy8ARUP
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
57609Please respect copyright.PENANAJGqNUGu7Ti
57609Please respect copyright.PENANAk1RKsx6O5x
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
57609Please respect copyright.PENANAyHO1HSJ3He
57609Please respect copyright.PENANA4X7jUayjVs
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
57609Please respect copyright.PENANAWPF8XJCSok
57609Please respect copyright.PENANAHfYGMg9URN
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
57609Please respect copyright.PENANAb7r2R5K0NR
57609Please respect copyright.PENANA6hpCkDIe9E
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
57609Please respect copyright.PENANA2Kic8GegpY
57609Please respect copyright.PENANAf5oYL1L3tV
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
57609Please respect copyright.PENANAP30dcifToM
57609Please respect copyright.PENANAZ4iXsG6d2R
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
57609Please respect copyright.PENANAehaexKPGp7
57609Please respect copyright.PENANAIPiMmK5l83
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
57609Please respect copyright.PENANAzMWytrEfTF
57609Please respect copyright.PENANARj4G59AtKP
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
57609Please respect copyright.PENANAhPFZIy08SI
57609Please respect copyright.PENANAAYvOGduIDL
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
57609Please respect copyright.PENANA9Wmv9DurEP
57609Please respect copyright.PENANAbl6bxU31IP
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
57609Please respect copyright.PENANAVi6HcicVVZ
57609Please respect copyright.PENANA1W693bljdE
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
57609Please respect copyright.PENANAmBSDGuOvCg
57609Please respect copyright.PENANA9Pl5kwTpTe
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
57609Please respect copyright.PENANADWpuIsBwZl
57609Please respect copyright.PENANAU98nXg0bti
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
57609Please respect copyright.PENANA9ND0OyJiS6
57609Please respect copyright.PENANAJYe7jC9FMu
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
57609Please respect copyright.PENANAhVo6izFK4W
57609Please respect copyright.PENANA5m51kbzkpa
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
57609Please respect copyright.PENANAMtyaGF4B5Q
57609Please respect copyright.PENANA0ky540UqHE
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
57609Please respect copyright.PENANAUBbVQljPEs
57609Please respect copyright.PENANAPKJ25BTSpN
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
57609Please respect copyright.PENANABUYqJvafM6
57609Please respect copyright.PENANAvwBxcRxXhR
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
57609Please respect copyright.PENANAUJXDz9yDTT
57609Please respect copyright.PENANAQax2oCndqO
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
57609Please respect copyright.PENANAxfPtFRsFml
57609Please respect copyright.PENANAcuOnGGHHy1
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
57609Please respect copyright.PENANAsFWRyepDmG
57609Please respect copyright.PENANAxU9aFBDGfZ
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
57609Please respect copyright.PENANALUxYQ16eZs
57609Please respect copyright.PENANAAvev2mzjEI
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
57609Please respect copyright.PENANAcb6P0AF3JC
57609Please respect copyright.PENANAfjYmt0TJzl
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
57609Please respect copyright.PENANAsdJKDmf0Wy
57609Please respect copyright.PENANAcFh51OCNaL
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
57609Please respect copyright.PENANAbIw1fumzVB
57609Please respect copyright.PENANA7Ct54UBRIE
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
57609Please respect copyright.PENANA4s6J5q35a3
57609Please respect copyright.PENANAbBwHofDJGi
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
57609Please respect copyright.PENANAOufzSSIa9O
57609Please respect copyright.PENANA6at07vFTh0
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
57609Please respect copyright.PENANAjBzPrPaIQH
57609Please respect copyright.PENANA3VOwxbQTp3
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
57609Please respect copyright.PENANAlneIonesNc
57609Please respect copyright.PENANA321ulWcxwN
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
57609Please respect copyright.PENANAPnQNxCYzby
57609Please respect copyright.PENANAVaFAt9gPgp
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
57609Please respect copyright.PENANAXvcFgIYJWB
57609Please respect copyright.PENANAngImZUL8DD
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
57609Please respect copyright.PENANAdccyyPBYUc
57609Please respect copyright.PENANAVXPz0DVSWC
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
57609Please respect copyright.PENANAiEjHJqovMT
57609Please respect copyright.PENANA7cbHV5AOCq
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
57609Please respect copyright.PENANAFXbwsegYzd
57609Please respect copyright.PENANAK44vKyAZQS
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
57609Please respect copyright.PENANA726euqdRad
57609Please respect copyright.PENANAnNZP4tUpvY
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
57609Please respect copyright.PENANAg7yZG3SMCH
57609Please respect copyright.PENANACPGxT40Gpp
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
57609Please respect copyright.PENANAhc6XqvwT01
57609Please respect copyright.PENANASS8VJ1Yzyh
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
57609Please respect copyright.PENANADvp7JFiN8x
57609Please respect copyright.PENANAXb94VahLvG
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
57609Please respect copyright.PENANAlULBtoKsLG
57609Please respect copyright.PENANAsVpLPtWmVu
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
57609Please respect copyright.PENANAJyF7EBv6Zn
57609Please respect copyright.PENANA23yQNrtRkR
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
57609Please respect copyright.PENANAa2Ju0ttYCC
57609Please respect copyright.PENANA3ASGtz9hoD
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
57609Please respect copyright.PENANA30VEoa5Kbi
57609Please respect copyright.PENANAZXhfNN51fC
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
57609Please respect copyright.PENANAUo3UqZgGuC
57609Please respect copyright.PENANAgGzjHK9CF6
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
57609Please respect copyright.PENANAsqwKHKPqb4
57609Please respect copyright.PENANAnmv6dBthWT
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
57609Please respect copyright.PENANAxQiXH7kYZN
57609Please respect copyright.PENANAt4rjHzKmc4
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
57609Please respect copyright.PENANARqo0rP3mSy
57609Please respect copyright.PENANAMgoj3SBvAO
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
57609Please respect copyright.PENANAEak0X93WSX
57609Please respect copyright.PENANAXaIbPPjL3A
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
57609Please respect copyright.PENANAZa7FtZmN7d
57609Please respect copyright.PENANAdrSrf8sDZa
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
57609Please respect copyright.PENANAdeD20obrsS
57609Please respect copyright.PENANAeChg2dlUyL
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
57609Please respect copyright.PENANANPkRfSgWtn
57609Please respect copyright.PENANAK85Q2sbPFP
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
57609Please respect copyright.PENANAGa2E6Tw2nt
57609Please respect copyright.PENANA04ym34fPSI
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
57609Please respect copyright.PENANAeEOuaH7UBx
57609Please respect copyright.PENANAm6JTJf5QH8
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
57609Please respect copyright.PENANAgIygSlwpBR
57609Please respect copyright.PENANA6LywTEK0ej
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
57609Please respect copyright.PENANAUWADuFJ29V
57609Please respect copyright.PENANAW40BxxbO1e
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
57609Please respect copyright.PENANAqi9b8Nrja5
57609Please respect copyright.PENANAIRQgKGbaTh
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
57609Please respect copyright.PENANAenQS1vwus8
57609Please respect copyright.PENANAZKNARIbh5S
57609Please respect copyright.PENANAsJVVAo5i3O
Episode 3
57609Please respect copyright.PENANAWjekVAhRsp
57609Please respect copyright.PENANA2UOhB1CHdC
57609Please respect copyright.PENANAXO3kF5Cr9J
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
57609Please respect copyright.PENANASA9TA0bsdJ
57609Please respect copyright.PENANAnYADSfycbI
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
57609Please respect copyright.PENANAUhOZMQUy7z
57609Please respect copyright.PENANAZX2ndabCsy
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
57609Please respect copyright.PENANAdinrunoyNl
57609Please respect copyright.PENANAccsK4Tilvi
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
57609Please respect copyright.PENANAdtpTLn0bkP
57609Please respect copyright.PENANAFh5pxqbtgn
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
57609Please respect copyright.PENANAODRu0np54N
57609Please respect copyright.PENANA4w6o7aKUI7
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
57609Please respect copyright.PENANAoHGTpKHLXi
57609Please respect copyright.PENANAFQDdKdGEpP
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
57609Please respect copyright.PENANAG2nSkUlHgU
57609Please respect copyright.PENANALNvm7zOzNS
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
57609Please respect copyright.PENANAxJzSC4lQXG
57609Please respect copyright.PENANAwkoBa7D0zl
“Iya. Kapan kita survey?”
57609Please respect copyright.PENANAwdqdHaU4Ov
57609Please respect copyright.PENANANB6Eotwxmy
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
57609Please respect copyright.PENANAcsc7aX20C8
57609Please respect copyright.PENANA5kOoUSpSCV
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
57609Please respect copyright.PENANAPlbGUaRIMY
57609Please respect copyright.PENANADFV6EX7wKB
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
57609Please respect copyright.PENANA6TZp2f03c0
57609Please respect copyright.PENANAAwq7jh3qWN
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
57609Please respect copyright.PENANAbnK0UfUjIK
57609Please respect copyright.PENANAN2DCyIJlu1
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
57609Please respect copyright.PENANAs9SEsoc4b0
57609Please respect copyright.PENANAgIzrAugJ6r
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
57609Please respect copyright.PENANAfyqx24boJF
57609Please respect copyright.PENANAHZ8gMWZZ6E
“Baik Mas. Thank you.”
57609Please respect copyright.PENANAtxzY8H3bJ4
57609Please respect copyright.PENANAzlzXpdK824
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
57609Please respect copyright.PENANA79gcqNPJxe
57609Please respect copyright.PENANAGoWysmgzkc
“Siap Pak !” sahut sopirku.
57609Please respect copyright.PENANAhT9wQtD1UR
57609Please respect copyright.PENANAhJNT4o5bNd
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
57609Please respect copyright.PENANAlBIU7mEUwH
57609Please respect copyright.PENANAjHVW76hwDz
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
57609Please respect copyright.PENANAZPW7iaIhor
57609Please respect copyright.PENANAu7J15QYofc
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
57609Please respect copyright.PENANAT258V5zzsd
57609Please respect copyright.PENANA6wDbdqxq1z
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
57609Please respect copyright.PENANAtmY9BsafrI
57609Please respect copyright.PENANAWMhU6NvsQl
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
57609Please respect copyright.PENANAAnK6TY8zEF
57609Please respect copyright.PENANABAtCBiUelM
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
57609Please respect copyright.PENANAINq46mcRmJ
57609Please respect copyright.PENANA2mEOUekGV7
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
57609Please respect copyright.PENANAPyhJEkg0hN
57609Please respect copyright.PENANANgsC6AS045
“Kira-kira begitulah.”
57609Please respect copyright.PENANAUmdkpivyxe
57609Please respect copyright.PENANAIndwTLtTGb
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
57609Please respect copyright.PENANA86TpA1MVJm
57609Please respect copyright.PENANAebYIhDWTEO
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
57609Please respect copyright.PENANAxl2AbobLGC
57609Please respect copyright.PENANAM2qgKJKvPo
57609Please respect copyright.PENANA8XBJxYcIMO
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
57609Please respect copyright.PENANArrGX56L1xN
57609Please respect copyright.PENANARYNb4lRDCK
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
57609Please respect copyright.PENANASY5yy5lWPE
57609Please respect copyright.PENANA2Vbxk6xkR0
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
57609Please respect copyright.PENANAhAOef4cLJG
57609Please respect copyright.PENANAwibSjdLMp4
“O, yang perawan tua itu Pak?”
57609Please respect copyright.PENANA0IVsYjvtc3
57609Please respect copyright.PENANAj75YuSihs6
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
57609Please respect copyright.PENANA0sNMWGmHEI
57609Please respect copyright.PENANAFrYCgywOkq
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
57609Please respect copyright.PENANAroR7izRcg2
57609Please respect copyright.PENANAymO6Qqml3C
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
57609Please respect copyright.PENANAgNssnJcQ05
57609Please respect copyright.PENANAuRIZcJUwtZ
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
57609Please respect copyright.PENANAp9bwZKkFCt
57609Please respect copyright.PENANAOSy9E2JsJD
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
57609Please respect copyright.PENANAjVcfSrRYUd
57609Please respect copyright.PENANAENcKtgh8JO
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
57609Please respect copyright.PENANAWDvSYYXYgv
57609Please respect copyright.PENANALgoAJWx0hd
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
57609Please respect copyright.PENANA5cKAjO1aYh
57609Please respect copyright.PENANA1kdzBaEzMy
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
57609Please respect copyright.PENANAYQyncyyREd
57609Please respect copyright.PENANAhjhsNPJ0Br
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
57609Please respect copyright.PENANAtSoJtM1DN4
57609Please respect copyright.PENANAgM98i0XTXF
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
57609Please respect copyright.PENANAk293PxMqXI
57609Please respect copyright.PENANAuNVBlaSqBZ
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
57609Please respect copyright.PENANAquhcg46g5o
57609Please respect copyright.PENANA4i7UOkaEFB
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
57609Please respect copyright.PENANANBOW6Zu5AC
57609Please respect copyright.PENANAeneEzEmJWp
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
57609Please respect copyright.PENANAZT2fElOaAQ
57609Please respect copyright.PENANAhXkoy9i48V
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
57609Please respect copyright.PENANA4c7iEIqj3G
57609Please respect copyright.PENANASf524sMPNH
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
57609Please respect copyright.PENANA2j0HC0Innu
57609Please respect copyright.PENANA96J9fBTrk5
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
57609Please respect copyright.PENANA5c8dH36fKO
57609Please respect copyright.PENANA30xTqqXwqv
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
57609Please respect copyright.PENANAB7tpir4XVG
57609Please respect copyright.PENANAmfcIVkxeLb
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
57609Please respect copyright.PENANAzqGFaarmrE
57609Please respect copyright.PENANARGmOxT5Blh
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
57609Please respect copyright.PENANArueCFdiU0f
57609Please respect copyright.PENANAsbUiYvegdl
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
57609Please respect copyright.PENANAjEy3be5wcz
57609Please respect copyright.PENANAjOOWsO4VE6
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
57609Please respect copyright.PENANAVFqsh3gK70
57609Please respect copyright.PENANAnN1nh2yowk
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
57609Please respect copyright.PENANAN0DWhwECHI
57609Please respect copyright.PENANAEwTDJNLqTL
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
57609Please respect copyright.PENANAnltG7MDk62
57609Please respect copyright.PENANAIwN6WrvHFA
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
57609Please respect copyright.PENANAdypkCYGRwM
57609Please respect copyright.PENANAX6pgS7emv2
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
57609Please respect copyright.PENANAWQlTtioIIJ
57609Please respect copyright.PENANAuqWQe2aVxS
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
57609Please respect copyright.PENANAdPFRX3K9Rs
57609Please respect copyright.PENANAQAsO4tB6Bi
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
57609Please respect copyright.PENANAqfbJjq5rc4
57609Please respect copyright.PENANAMP6kUxqcsU
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
57609Please respect copyright.PENANAw2SBJWeMF4
57609Please respect copyright.PENANAJFo33CVDPm
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
57609Please respect copyright.PENANAZHPMiUflkp
57609Please respect copyright.PENANAwZMrAuwBep
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
57609Please respect copyright.PENANA3PnUcrySkQ
57609Please respect copyright.PENANAcWu2HaC2SB
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
57609Please respect copyright.PENANAoe4n68SR4X
57609Please respect copyright.PENANAxLoAEjdHpB
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
57609Please respect copyright.PENANAEq7NNTkkxC
57609Please respect copyright.PENANAwhUi2zkNYA
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
57609Please respect copyright.PENANALZmezmfvJN
57609Please respect copyright.PENANAK3PwgrRe44
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
57609Please respect copyright.PENANAeHqaqT6iJp
57609Please respect copyright.PENANASJ2gtzuVlc
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
57609Please respect copyright.PENANAnFmAoMOBGU
57609Please respect copyright.PENANAznGP2QGBIc
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
57609Please respect copyright.PENANAOKz5X4J4wg
57609Please respect copyright.PENANANiNyUFAsqx
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
57609Please respect copyright.PENANAfIfln0B3uo
57609Please respect copyright.PENANAtCqUPBvvFE
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
57609Please respect copyright.PENANAGFzmPLR5sZ
57609Please respect copyright.PENANA3LY6Yk4SLo
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
57609Please respect copyright.PENANAznyivApeBG
57609Please respect copyright.PENANApUhCUa8j6m
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
57609Please respect copyright.PENANAVYFokPU9yi
57609Please respect copyright.PENANAlgGj202bW0
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
57609Please respect copyright.PENANAysGQnNxq1Y
57609Please respect copyright.PENANAPktdu9xuBY
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
57609Please respect copyright.PENANABNo5RFTSIl
57609Please respect copyright.PENANAsJSO3kOBXj
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
57609Please respect copyright.PENANAlh758revAp
57609Please respect copyright.PENANAGL6IQuhrcY
“Iya, tapi bednya kan misah.”
57609Please respect copyright.PENANAz20EQMRxm0
57609Please respect copyright.PENANAC4Y2HeIEMs
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
57609Please respect copyright.PENANA2zG8S3KAnr
57609Please respect copyright.PENANAkK0X2ir3M9
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
57609Please respect copyright.PENANAKM54NWFtMw
57609Please respect copyright.PENANANtKcPb7JVH
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
57609Please respect copyright.PENANAp2hLHYtgwd
57609Please respect copyright.PENANAYft2Hm9tvb
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
57609Please respect copyright.PENANAKDc9vXovC7
57609Please respect copyright.PENANAbC5KNjn2MK
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
57609Please respect copyright.PENANAnSMuks45bh
57609Please respect copyright.PENANAdMrUNEJuuc
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
57609Please respect copyright.PENANAYZKlSxT4xB
57609Please respect copyright.PENANA4D8GZKr4Pu
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
57609Please respect copyright.PENANAAytuQ7ELsX
57609Please respect copyright.PENANA9rCJfnoE6s
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
57609Please respect copyright.PENANArhhDP5JAS0
57609Please respect copyright.PENANAiL56ANuttE
“Masa sih?”
57609Please respect copyright.PENANA6VzsKICoQE
57609Please respect copyright.PENANAUEGGjMUTPH
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
57609Please respect copyright.PENANAiaRiy40rWZ
57609Please respect copyright.PENANAVjCUCxUo1L
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
57609Please respect copyright.PENANAvC7sckZ0fF
57609Please respect copyright.PENANAEN8VRdlKRr
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
57609Please respect copyright.PENANA3ETklwXTFg
57609Please respect copyright.PENANAS9GjfSR9cR
“Emang belum pernah pacaran?”
57609Please respect copyright.PENANAs648KlLnn4
57609Please respect copyright.PENANAkDx4wPWUtq
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
57609Please respect copyright.PENANAE3jMr9KBXH
57609Please respect copyright.PENANASj4zv4ORg2
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
57609Please respect copyright.PENANAN3grVTUtru
57609Please respect copyright.PENANAnSSiSVMP2i
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
57609Please respect copyright.PENANAcSIw0jJmiW
57609Please respect copyright.PENANAJpmttXP1bt
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
57609Please respect copyright.PENANAHupPrTgUiz
57609Please respect copyright.PENANAONDj87HY5K
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
57609Please respect copyright.PENANAMbzPPOoBAW
57609Please respect copyright.PENANATizxhnCuPM
“Mmm…degdegan, Mas.”
57609Please respect copyright.PENANAO9JU1Ijk1p
57609Please respect copyright.PENANAvVgxMOQ37A
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
57609Please respect copyright.PENANAtNV4xLDhY9
57609Please respect copyright.PENANAyPnABmsQFG
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
57609Please respect copyright.PENANAkey94DE5YB
57609Please respect copyright.PENANAhekRNKDkOa
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
57609Please respect copyright.PENANA6AvN8ukVbO
57609Please respect copyright.PENANAJG6Qja84hD
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
57609Please respect copyright.PENANAvqpf1ti003
57609Please respect copyright.PENANACikG2D7CcV
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
57609Please respect copyright.PENANAE2hhDztZFx
57609Please respect copyright.PENANAte4JjWTRbs
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
57609Please respect copyright.PENANAj4W0IxCPd1
57609Please respect copyright.PENANARS0pP2E0hB
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
57609Please respect copyright.PENANAWdeeLsTQqO
57609Please respect copyright.PENANAHqnqXBoNtW
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
57609Please respect copyright.PENANA8eVBhw1z2d
57609Please respect copyright.PENANAgGm0fRQvZ3
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
57609Please respect copyright.PENANAR9DemRyPWz
57609Please respect copyright.PENANAGwefq56OOh
“Malu…” sahutnya.
57609Please respect copyright.PENANApjKUyP4X61
57609Please respect copyright.PENANAGgE75Jfvhf
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
57609Please respect copyright.PENANAXhOXiRbnLK
57609Please respect copyright.PENANAoCZVelRyiH
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
57609Please respect copyright.PENANAnx9Wkli4gy
57609Please respect copyright.PENANAglOsjIU4JZ
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
57609Please respect copyright.PENANAKDzvhkfQ4b
57609Please respect copyright.PENANANaZasqoXlL
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
57609Please respect copyright.PENANAzWXyrB6mUF
57609Please respect copyright.PENANAaw3k1AjIoL
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
57609Please respect copyright.PENANA6mo3zehkXF
57609Please respect copyright.PENANASqcHnrwH1d
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
57609Please respect copyright.PENANAN7gCRn07VN
57609Please respect copyright.PENANAGGWgArqGE7
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
57609Please respect copyright.PENANAbexdmQOQ19
57609Please respect copyright.PENANAjjvx59VeDo
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
57609Please respect copyright.PENANAGgKAKIsuQX
57609Please respect copyright.PENANAwSPinheOGL
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
57609Please respect copyright.PENANAbuPLFgF3iq
57609Please respect copyright.PENANAB2uKDZS4Kq
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
57609Please respect copyright.PENANAk1U8LHJOut
57609Please respect copyright.PENANARKetlTs2HV
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
57609Please respect copyright.PENANAiRgmDGX2dz
57609Please respect copyright.PENANAWAi6mte8qc
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
57609Please respect copyright.PENANAeEqzFs8fgB
57609Please respect copyright.PENANAjUw5LDoTlC
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
57609Please respect copyright.PENANAGaXJ4gVcIw
57609Please respect copyright.PENANAg3VLOjEJne
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
57609Please respect copyright.PENANATHq96p9E6Y
57609Please respect copyright.PENANAzTX7aNSacp
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
57609Please respect copyright.PENANAZNA97EE6uM
57609Please respect copyright.PENANAv8TDcexl2Z
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
57609Please respect copyright.PENANAV2HbFC3piU
57609Please respect copyright.PENANAEbTEra7LMu
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
57609Please respect copyright.PENANAlEgHpmn1yR
57609Please respect copyright.PENANARheu0SUWcT
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
57609Please respect copyright.PENANALvN7Mu0i6N
57609Please respect copyright.PENANAcvyU58Tq8M
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
57609Please respect copyright.PENANAMhBme8CTDC
57609Please respect copyright.PENANAbsmT2hM2jq
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
57609Please respect copyright.PENANA3p5ybpeCsd
57609Please respect copyright.PENANAYJ40eqyD0F
“Masa sih?”
57609Please respect copyright.PENANAEQFdKWyQSC
57609Please respect copyright.PENANAVMw1d1Hqfe
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
57609Please respect copyright.PENANATjJi7P7AdH
57609Please respect copyright.PENANA32vQZnktA8
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
57609Please respect copyright.PENANA5wm9KKjWrg
57609Please respect copyright.PENANA5JBFjZJiXY
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
57609Please respect copyright.PENANAei2qRsyQ0w
57609Please respect copyright.PENANASVEF618g0V
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
57609Please respect copyright.PENANA1TJxaEHk30
57609Please respect copyright.PENANAjyXY0Widl8
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
57609Please respect copyright.PENANAVIAPRhKd9W
57609Please respect copyright.PENANABJyHVmU8ng
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
57609Please respect copyright.PENANADiNfNDtxig
57609Please respect copyright.PENANA0PbqHkKXS9
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
57609Please respect copyright.PENANAGJnV3ilBiF
57609Please respect copyright.PENANAmnhiYyAEyD
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
57609Please respect copyright.PENANA10OzZG7Kw8
57609Please respect copyright.PENANAoskqDfezkU
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
57609Please respect copyright.PENANAzDkqdBbOLK
57609Please respect copyright.PENANAWMr9OVFXe4
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
57609Please respect copyright.PENANA3nruseal5C
57609Please respect copyright.PENANABdMEQ0gdj0
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
57609Please respect copyright.PENANAH1pieBI7d8
57609Please respect copyright.PENANAdzT66fO1zp
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
57609Please respect copyright.PENANA90ODsjIiu7
57609Please respect copyright.PENANAbujTXZFjaD
“Lalu?”
57609Please respect copyright.PENANA7v8705ltGd
57609Please respect copyright.PENANAP5jcGKGswf
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
57609Please respect copyright.PENANA162zHs1ULi
57609Please respect copyright.PENANARO141F4TIK
“Iya Mas.”
57609Please respect copyright.PENANAQH67j7oc46
57609Please respect copyright.PENANAu5tzS5nLLq
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
57609Please respect copyright.PENANAPd52E3RSdI
57609Please respect copyright.PENANAM9Tg0eaen5
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
57609Please respect copyright.PENANAAoNrXiqwmy
57609Please respect copyright.PENANAah4Yf7cmHh
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
57609Please respect copyright.PENANA4VOTZjBtIC
57609Please respect copyright.PENANAwLgErszKFZ
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
57609Please respect copyright.PENANAEvVGJ8g6Gb
57609Please respect copyright.PENANAc8svBdLmOA
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
57609Please respect copyright.PENANA9NFXM3CVPM
57609Please respect copyright.PENANAsnDyTAQYgW
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
57609Please respect copyright.PENANAYRa2zPLCpw
57609Please respect copyright.PENANAR78LLG9BGa
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
57609Please respect copyright.PENANAVnkHw4Kma3
57609Please respect copyright.PENANAi9ZHUr9ru7
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
57609Please respect copyright.PENANAbrvIyrfp1I
57609Please respect copyright.PENANA8jbXk4Tqx8
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
57609Please respect copyright.PENANAwjpH2EM6m5
57609Please respect copyright.PENANAW5WIygVP7M
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
57609Please respect copyright.PENANADMuIvMwRQx
57609Please respect copyright.PENANAYOfJojXqu0
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
57609Please respect copyright.PENANAilS6iIg0V6
57609Please respect copyright.PENANA0WtmsM19nt
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
57609Please respect copyright.PENANAdSREJh8mR6
57609Please respect copyright.PENANAEfVx0iRJ5Z
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
57609Please respect copyright.PENANAuIn3zERqq0
57609Please respect copyright.PENANA5tpmL4dUVj
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
57609Please respect copyright.PENANAhtUCdIuDtg
57609Please respect copyright.PENANAXO1HKkm74T
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
57609Please respect copyright.PENANAdK9Ex9Jv2T
57609Please respect copyright.PENANA6azzFNo02m
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
57609Please respect copyright.PENANA0y82xsoQxK
Episode 4
57609Please respect copyright.PENANA7avm8puiDI
57609Please respect copyright.PENANAYZJmrNkkke
57609Please respect copyright.PENANA8uZd5IjXL5
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
57609Please respect copyright.PENANAaTjdT4bORJ
57609Please respect copyright.PENANAomEf1ijKnn
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
57609Please respect copyright.PENANAEagiTmX91i
57609Please respect copyright.PENANApdIq4bXyGh
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
57609Please respect copyright.PENANAHTsgl7FXhx
57609Please respect copyright.PENANA4R9HOWMNZU
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
57609Please respect copyright.PENANAeTXwcS1nNm
57609Please respect copyright.PENANAvo3DOmnm60
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
57609Please respect copyright.PENANA9HW4yxC61G
57609Please respect copyright.PENANANh0uzzdQFR
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
57609Please respect copyright.PENANAa69RQ0oIyF
57609Please respect copyright.PENANAxH5gkMfran
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
57609Please respect copyright.PENANAZ9Bn0ddCPN
57609Please respect copyright.PENANAxRJrbvlI0c
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
57609Please respect copyright.PENANAxlQ4OJBEtS
57609Please respect copyright.PENANARHIGLGIrCh
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
57609Please respect copyright.PENANAmjgAkHd4kW
57609Please respect copyright.PENANA2d2LqbTQcF
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
57609Please respect copyright.PENANAoeckeGT5Az
57609Please respect copyright.PENANALh5bqnbiSn
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
57609Please respect copyright.PENANASGMUS2cfjg
57609Please respect copyright.PENANAlCpwy2TYND
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
57609Please respect copyright.PENANA3OBzBviejq
57609Please respect copyright.PENANALH40gkQUiP
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
57609Please respect copyright.PENANA1Q4B9jhqye
57609Please respect copyright.PENANAmJmVRxYYWu
“Iya…putih dan mulus banget.”
57609Please respect copyright.PENANAzAweBG6fIz
57609Please respect copyright.PENANAyrUM7ixVJV
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
57609Please respect copyright.PENANASy1LtcL5WD
57609Please respect copyright.PENANA74eGkLMp2f
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
57609Please respect copyright.PENANAu2mrSvbUln
57609Please respect copyright.PENANAXdP5bauBX3
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
57609Please respect copyright.PENANApSYduJckCX
57609Please respect copyright.PENANArRWMppLj1k
“Serius?”
57609Please respect copyright.PENANAF9iXLfgkXR
57609Please respect copyright.PENANAkDyLiaxt5N
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
57609Please respect copyright.PENANAVqWHNO1SDB
57609Please respect copyright.PENANAPu132iZSdH
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
57609Please respect copyright.PENANA6IqxS34tDK
57609Please respect copyright.PENANAeXcDb9Rjdc
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
57609Please respect copyright.PENANAFj8JGt3Lt8
57609Please respect copyright.PENANAQIEiVjpWvs
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
57609Please respect copyright.PENANAzmlT155oKG
57609Please respect copyright.PENANAmrIf6YCd1z
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
57609Please respect copyright.PENANACn5PNKplWO
57609Please respect copyright.PENANAlW9jVnGZKU
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
57609Please respect copyright.PENANAbfsa1xo0sx
57609Please respect copyright.PENANAPtpULHZore
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
57609Please respect copyright.PENANAA0LykMtdMK
57609Please respect copyright.PENANAsyOdQ5lGOU
“Terus?” aku memandang sahabatku.
57609Please respect copyright.PENANAKeog3QrZu8
57609Please respect copyright.PENANAk2rxu4blyj
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
57609Please respect copyright.PENANALDDwVLVAAs
57609Please respect copyright.PENANA6QZdimFj2l
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
57609Please respect copyright.PENANA3mnwysI1GL
57609Please respect copyright.PENANArQGCjj0ne9
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
57609Please respect copyright.PENANAzeRyTlggIm
57609Please respect copyright.PENANASJWIID6ZHR
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
57609Please respect copyright.PENANAk4XrHB0LTn
57609Please respect copyright.PENANAXX9v2rWVhc
“Maksud Boss bersih gimana?”
57609Please respect copyright.PENANA5UZxfntZht
57609Please respect copyright.PENANAOi14axCAmW
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
57609Please respect copyright.PENANAwM5NKesDaR
57609Please respect copyright.PENANAcwBr5GWMBR
“Oh…iya…iyaaa….”
57609Please respect copyright.PENANAc6ViY6Vfg4
57609Please respect copyright.PENANAEcuYDjzXTK
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
57609Please respect copyright.PENANAbUgi8w1NOw
57609Please respect copyright.PENANAX6kjxr1nwi
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
57609Please respect copyright.PENANAmeeWqvijAY
57609Please respect copyright.PENANABI6dnG75jj
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
57609Please respect copyright.PENANAYC5Vgctqqu
57609Please respect copyright.PENANAqFGIJWbQiD
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
57609Please respect copyright.PENANA48ebJARmXm
57609Please respect copyright.PENANAsElYN1FKrx
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
57609Please respect copyright.PENANAa8OOryp9SG
57609Please respect copyright.PENANAqzHcJ8lFUD
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
57609Please respect copyright.PENANAbeW1C5t9Xb
57609Please respect copyright.PENANAoejpXtsHWt
“Oke.”
57609Please respect copyright.PENANA1Vb3V0Smj7
57609Please respect copyright.PENANABU4D5ETE9E
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
57609Please respect copyright.PENANAbiibh7hl8s
57609Please respect copyright.PENANANPABTx6x3l
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
57609Please respect copyright.PENANAYPGo6t0dau
57609Please respect copyright.PENANAzKR5I76aR4
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
57609Please respect copyright.PENANAd8MRDfV58M
57609Please respect copyright.PENANAwhCTQMNgPB
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
57609Please respect copyright.PENANAXGQi1rXFRG
57609Please respect copyright.PENANAiV60YO0Sm4
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
57609Please respect copyright.PENANATmyUEefSIc
57609Please respect copyright.PENANAzwZDfYaBom
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
57609Please respect copyright.PENANAqTTChB1UQz
57609Please respect copyright.PENANA0tI6lDM5Xg
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
57609Please respect copyright.PENANA8MQIw5iHne
57609Please respect copyright.PENANAWPNop0SQRz
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
57609Please respect copyright.PENANASoX3HwVVI4
57609Please respect copyright.PENANAUeidDHoc6P
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
57609Please respect copyright.PENANAEIgEoptO15
57609Please respect copyright.PENANA0lGuW9EqwF
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
57609Please respect copyright.PENANA2e4zrOcxW7
57609Please respect copyright.PENANALTphWxvvCl
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
57609Please respect copyright.PENANAaRdehy8rVX
57609Please respect copyright.PENANAecH21as4bz
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
57609Please respect copyright.PENANAhtFLc525GZ
57609Please respect copyright.PENANAYicWgW9biM
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
57609Please respect copyright.PENANA0acaBs4eYz
57609Please respect copyright.PENANAwoGTfFlh16
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
57609Please respect copyright.PENANAg6OeXh4Sqg
57609Please respect copyright.PENANANuGdEfngXN
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
57609Please respect copyright.PENANAURxZxzEuTh
57609Please respect copyright.PENANAAHxrqSfMtO
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
57609Please respect copyright.PENANAfqfOMz1JwR
57609Please respect copyright.PENANA18Vfp7dDEl
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
57609Please respect copyright.PENANAIpk3h1DUfy
57609Please respect copyright.PENANAOp005FgdvH
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
57609Please respect copyright.PENANAL0SXvlUr53
57609Please respect copyright.PENANA8S2d1IxXNu
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
57609Please respect copyright.PENANA3r3BiffWaK
57609Please respect copyright.PENANA5hCUq5E5m3
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
57609Please respect copyright.PENANAxYFlNirgI9
57609Please respect copyright.PENANA8sN19RWz8j
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
57609Please respect copyright.PENANAVQ24Nds09L
57609Please respect copyright.PENANAFK9AzAdsGn
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
57609Please respect copyright.PENANAFdIPSn2KZv
57609Please respect copyright.PENANAI4ny4XHqOz
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
57609Please respect copyright.PENANAGPKMrqpAG3
57609Please respect copyright.PENANAg1loNyPGn4
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
57609Please respect copyright.PENANAgFY3LwGihv
57609Please respect copyright.PENANAoCKI5g3B2b
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
57609Please respect copyright.PENANAsnzI3Ynsqd
57609Please respect copyright.PENANAmMXXIUI67r
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
57609Please respect copyright.PENANAQkwUBfCRLt
57609Please respect copyright.PENANA5L0exBmxt4
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
57609Please respect copyright.PENANAvHwNlNkDxE
57609Please respect copyright.PENANAfX8COXLwor
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
57609Please respect copyright.PENANAZ1pMzuVXyH
57609Please respect copyright.PENANACgnokJwfdD
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
57609Please respect copyright.PENANAoscFO314zl
57609Please respect copyright.PENANAhwwPjPEOai
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
57609Please respect copyright.PENANAgUwFDJpQQY
57609Please respect copyright.PENANACvdla3Jvwy
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
57609Please respect copyright.PENANAYJ9HWzz0iu
57609Please respect copyright.PENANA9h5WWTrf7c
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
57609Please respect copyright.PENANAkgtsAKG4wv
57609Please respect copyright.PENANA38hKJFe1du
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
57609Please respect copyright.PENANAEBOFYH04AP
57609Please respect copyright.PENANAA6Z0V7334l
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
57609Please respect copyright.PENANA6fOgWIIp5b
57609Please respect copyright.PENANAT8G1sHjhDz
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
57609Please respect copyright.PENANASoIlD7XmbH
57609Please respect copyright.PENANAHf7oBOcvOO
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
57609Please respect copyright.PENANA27xgY1rxZM
57609Please respect copyright.PENANAKjY5kqIwib
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
57609Please respect copyright.PENANA7RdsLCIcZM
57609Please respect copyright.PENANA5QI482g3Xt
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
57609Please respect copyright.PENANAT1wW8qXD9D
57609Please respect copyright.PENANAtVChWc0ETB
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
57609Please respect copyright.PENANAtSFUtKf9CG
57609Please respect copyright.PENANA5e57KpFa3P
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
57609Please respect copyright.PENANAoVWPRqdCgc
57609Please respect copyright.PENANAexM5pVpBQ6
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
57609Please respect copyright.PENANASS97cXQC0b
57609Please respect copyright.PENANALbubmkCVQv
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
57609Please respect copyright.PENANAgSjuqWkQQs
57609Please respect copyright.PENANAtua9ZoC9Zs
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
57609Please respect copyright.PENANA6PGTr27ajp
57609Please respect copyright.PENANAejdVfKzgXd
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
57609Please respect copyright.PENANAWHyooptozt
57609Please respect copyright.PENANA97fVsO5Sbm
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
57609Please respect copyright.PENANApEInJ30E3W
57609Please respect copyright.PENANAuskB4PWVbG
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
57609Please respect copyright.PENANAYFwezNbL3H
57609Please respect copyright.PENANAYPKkdkGjTi
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
57609Please respect copyright.PENANAkYlrjggnsb
57609Please respect copyright.PENANAd3Tk4DpA8O
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
57609Please respect copyright.PENANAB26cD5vzKO
57609Please respect copyright.PENANAN70mIcCkuY
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
57609Please respect copyright.PENANAjbnK6ICqCm
57609Please respect copyright.PENANArSJa2idYdu
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
57609Please respect copyright.PENANAmqiPSSOxJ0
57609Please respect copyright.PENANAiPVCRr807z
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
57609Please respect copyright.PENANArTasIGYS0I
Episode 5
57609Please respect copyright.PENANApQymMZImDV
57609Please respect copyright.PENANAVGMhOsyiA4
57609Please respect copyright.PENANAfyMhjqaKHn
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
57609Please respect copyright.PENANAvb5uKPf2VI
57609Please respect copyright.PENANA5HIdYa90au
57609Please respect copyright.PENANA2mQoljINWI
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
57609Please respect copyright.PENANAq11KfpCbla
57609Please respect copyright.PENANAnBdAV4oKX0
57609Please respect copyright.PENANAFAuIWaJ4Vs
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
57609Please respect copyright.PENANA6ObmSyvPwg
57609Please respect copyright.PENANABjTSg8Iy1t
57609Please respect copyright.PENANA00LGrVyoNE
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
57609Please respect copyright.PENANA691HAE3XBH
57609Please respect copyright.PENANA3uW9s9qa9K
57609Please respect copyright.PENANAfZjlPOGMol
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
57609Please respect copyright.PENANANyTzXNUka5
57609Please respect copyright.PENANAn5sKRgrEsm
57609Please respect copyright.PENANA1dG5UOMMhE
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
57609Please respect copyright.PENANA3uZWUUGsGQ
57609Please respect copyright.PENANASC7np23hlk
57609Please respect copyright.PENANAp1IzOYt4KL
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
57609Please respect copyright.PENANAjqYqkWgr0G
57609Please respect copyright.PENANAC3NESbSpTE
57609Please respect copyright.PENANA2lQZPRbPud
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
57609Please respect copyright.PENANAX7U5lpDuM7
57609Please respect copyright.PENANATm2GdUtALZ
57609Please respect copyright.PENANAca0QZ5jf1x
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
57609Please respect copyright.PENANA8mnP7D0gny
57609Please respect copyright.PENANA92F6tJYQzX
57609Please respect copyright.PENANA7gogbtz92C
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
57609Please respect copyright.PENANAmrcP1LMJHj
57609Please respect copyright.PENANANqWfriaxtj
57609Please respect copyright.PENANAlt4h1pIyLN
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
57609Please respect copyright.PENANARu04wNoTH4
57609Please respect copyright.PENANAfPyAcKbU0Q
57609Please respect copyright.PENANAAPcv4vU8sR
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
57609Please respect copyright.PENANAUGZoMerFaz
57609Please respect copyright.PENANA2BfDhgQQIZ
57609Please respect copyright.PENANAJG9F5yKz6c
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
57609Please respect copyright.PENANAS174yIRdjc
57609Please respect copyright.PENANARz44e0AYWF
57609Please respect copyright.PENANAo5lJt8f4NT
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
57609Please respect copyright.PENANAFCc1x8Vl7l
57609Please respect copyright.PENANA60LLsssXhB
57609Please respect copyright.PENANATLdVrPaNPb
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
57609Please respect copyright.PENANAzquXxD20t5
57609Please respect copyright.PENANAZ1EtpQUQXz
57609Please respect copyright.PENANAePfUal23kE
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
57609Please respect copyright.PENANAPC0xPv1LkF
57609Please respect copyright.PENANAA7nAGPbJYe
57609Please respect copyright.PENANAHXjYS78piT
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
57609Please respect copyright.PENANA9vOEA8ZW0F
57609Please respect copyright.PENANAAQgVeKi6Yo
57609Please respect copyright.PENANATNZAaXCCTv
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
57609Please respect copyright.PENANAs2lVUmk2Wy
57609Please respect copyright.PENANA9WO8SOlGga
57609Please respect copyright.PENANAnOa7mNnaDj
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
57609Please respect copyright.PENANAlF5FvVEPBW
57609Please respect copyright.PENANA8KrOmsWAzD
57609Please respect copyright.PENANA5LL1Qh0osN
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
57609Please respect copyright.PENANAs7pcbEAOD1
57609Please respect copyright.PENANAzcJJKSpqcz
57609Please respect copyright.PENANAhcwVXEFY1n
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
57609Please respect copyright.PENANAKym2Z2FtHL
57609Please respect copyright.PENANAkcRM19eABX
57609Please respect copyright.PENANAkW03FQMhie
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
57609Please respect copyright.PENANAVpf6HZXyWy
57609Please respect copyright.PENANAqarM64I8WA
57609Please respect copyright.PENANAijq20kpUk4
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
57609Please respect copyright.PENANAmg9vKUyYPQ
57609Please respect copyright.PENANAGKToceh2BO
57609Please respect copyright.PENANARlg3wdkZBJ
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
57609Please respect copyright.PENANAASoc29n4AK
57609Please respect copyright.PENANA2UMJWv0Qsf
57609Please respect copyright.PENANAYHlJyzZcLq
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
57609Please respect copyright.PENANAyGZ2Wc04Xn
57609Please respect copyright.PENANAwtGUnSaUWW
57609Please respect copyright.PENANAQQHrjXRh2D
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
57609Please respect copyright.PENANAICTUuzuqjK
57609Please respect copyright.PENANAcyUBc7V0lS
57609Please respect copyright.PENANAQB8fpB2qn3
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
57609Please respect copyright.PENANAxt4Xh8WBiW
57609Please respect copyright.PENANAIJbBDxtknO
57609Please respect copyright.PENANAiGjIfPcwdz
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
57609Please respect copyright.PENANAn1iGDZEpgQ
57609Please respect copyright.PENANAtfshzhjNC5
57609Please respect copyright.PENANA77SanFiJea
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
57609Please respect copyright.PENANAInIZxl5mqc
57609Please respect copyright.PENANAAbNzMo8Bic
57609Please respect copyright.PENANAjpdJ2oxQaM
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
57609Please respect copyright.PENANAL7aseDrp67
57609Please respect copyright.PENANACxRhe6f5lk
57609Please respect copyright.PENANAIfsoIn5tsl
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
57609Please respect copyright.PENANAKHfbAqAloy
57609Please respect copyright.PENANAIE77mgLlCc
57609Please respect copyright.PENANAQ0yyfsESJi
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
57609Please respect copyright.PENANAekarfsBaXX
57609Please respect copyright.PENANAyB3mH1BPpG
57609Please respect copyright.PENANAnnPYYH5Uxo
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
57609Please respect copyright.PENANA6IQx5DfhqG
57609Please respect copyright.PENANAXUrf5lJXAU
57609Please respect copyright.PENANARxMSWQ59vx
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
57609Please respect copyright.PENANAX55jWK0UWB
57609Please respect copyright.PENANAmVgIrUdO08
57609Please respect copyright.PENANA52RVuv8a4Y
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
57609Please respect copyright.PENANAgqTUn30Sw7
57609Please respect copyright.PENANARn9l0pqW6S
57609Please respect copyright.PENANAAwAP8yA0mm
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
57609Please respect copyright.PENANAhWPihrU5Xn
57609Please respect copyright.PENANAImteKwRhhN
57609Please respect copyright.PENANALZeX8IgnUA
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
57609Please respect copyright.PENANArLvvtz4KSC
57609Please respect copyright.PENANAp7AV3mgMRm
57609Please respect copyright.PENANAaXfWPpxfUB
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
57609Please respect copyright.PENANAVvvabAsGlW
57609Please respect copyright.PENANAP75JYD2q3q
57609Please respect copyright.PENANA1RbvZ06LzI
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
57609Please respect copyright.PENANAAWdWiFU0f4
57609Please respect copyright.PENANAT3ydwVdQOU
57609Please respect copyright.PENANA58ZxUVbVsg
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
57609Please respect copyright.PENANACAEIWIuBfs
57609Please respect copyright.PENANAJcJPdBFGlF
57609Please respect copyright.PENANAuidqPOnC3j
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
57609Please respect copyright.PENANAMUBKvMVp8y
57609Please respect copyright.PENANAt2r9ZC7XtW
57609Please respect copyright.PENANAZZwmVNTq7A
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
57609Please respect copyright.PENANA9bDGPgojIk
57609Please respect copyright.PENANATDTbAh0kjD
57609Please respect copyright.PENANAiXF48epsAq
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
57609Please respect copyright.PENANAVSbiy6BCU4
57609Please respect copyright.PENANAO75fZ5mE5j
57609Please respect copyright.PENANAuvr8ZNpP2I
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
57609Please respect copyright.PENANAyvBDv39ysa
57609Please respect copyright.PENANAW4pHhoIFJo
57609Please respect copyright.PENANAY9SYDi0xd6
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
57609Please respect copyright.PENANAIzL2QDQxes
57609Please respect copyright.PENANAy509jSHMGQ
57609Please respect copyright.PENANAE5mx9fw0mL
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
57609Please respect copyright.PENANAb5Ac1VyWxa
57609Please respect copyright.PENANAYjJinxD1oL
57609Please respect copyright.PENANASrJDlYhZSQ
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
57609Please respect copyright.PENANAL8ti3gGrce
57609Please respect copyright.PENANAKFnyCHn3lZ
57609Please respect copyright.PENANA6SzZ90qgva
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
57609Please respect copyright.PENANAlnfvSez5bU
57609Please respect copyright.PENANAD2zfbFUCYn
57609Please respect copyright.PENANA0KqqjB5WU1
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
57609Please respect copyright.PENANAYoGLgcpDgh
57609Please respect copyright.PENANAFNgCwXaDaq
57609Please respect copyright.PENANAhvY8fIm8gI
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
57609Please respect copyright.PENANAgaQZ4yqoWt
57609Please respect copyright.PENANA2fPbie1Blv
57609Please respect copyright.PENANAcbpnVSgOVn
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
57609Please respect copyright.PENANAycevxj1i45
57609Please respect copyright.PENANA45ZBnootyP
57609Please respect copyright.PENANAI4h0xENfdJ
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
57609Please respect copyright.PENANA1dUgygVVxt
57609Please respect copyright.PENANAibDTQd08Y2
57609Please respect copyright.PENANAbDriFTSiLy
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
57609Please respect copyright.PENANAlpjd2DkMCl
57609Please respect copyright.PENANANd5hMwG7AK
57609Please respect copyright.PENANAm2YijINgcC
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
57609Please respect copyright.PENANArR2FiB6xzp
57609Please respect copyright.PENANAPBd9H9Xvzy
57609Please respect copyright.PENANAHluaJN9K7v
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
57609Please respect copyright.PENANA9nxjb6Mg4r
57609Please respect copyright.PENANAF0X95MAYBI
57609Please respect copyright.PENANAUOyN69Mu1t
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
57609Please respect copyright.PENANAYKQoJAMZFP
57609Please respect copyright.PENANAWSx7ABv1sL
57609Please respect copyright.PENANAqygLT57BXJ
“Tapi lebih enak kan?”
57609Please respect copyright.PENANAhQeWRNVTrE
57609Please respect copyright.PENANAjOh5TJq1xw
57609Please respect copyright.PENANAMsMTDmJdwM
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
57609Please respect copyright.PENANAdWIy8KYAB3
57609Please respect copyright.PENANApFqc9zITwQ
57609Please respect copyright.PENANA2OLzP5Op4S
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
57609Please respect copyright.PENANA79nhQowomQ
57609Please respect copyright.PENANA1s0P2ihOyI
57609Please respect copyright.PENANAxqy0FajyU9
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
57609Please respect copyright.PENANA6mA0BBxGNG
57609Please respect copyright.PENANAMZOSi4io27
57609Please respect copyright.PENANAJGHN89UOnu
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
57609Please respect copyright.PENANAxvmrvbccPi
57609Please respect copyright.PENANAltxQYnRBds
57609Please respect copyright.PENANAUIK9SDzaqv
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
57609Please respect copyright.PENANAGqFKK0NraR
57609Please respect copyright.PENANAJ55STGWdun
57609Please respect copyright.PENANAGfzGZ7Pl5j
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
57609Please respect copyright.PENANARY7UQXEjWe
57609Please respect copyright.PENANA9HDwqJngvb
57609Please respect copyright.PENANAFFOzaqPWPO
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
57609Please respect copyright.PENANAXzPTBBDwVL
57609Please respect copyright.PENANAMArK2OJeCP
57609Please respect copyright.PENANAduXrjHJHln
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
57609Please respect copyright.PENANAJD7im2vGcQ
57609Please respect copyright.PENANAb7gKYdpd43
57609Please respect copyright.PENANAH2lYSaQUvs
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
57609Please respect copyright.PENANAtvgQF3bkTH
57609Please respect copyright.PENANAgTITCPNvpg
57609Please respect copyright.PENANAONWb1vSZvC
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
57609Please respect copyright.PENANAx5gOfhk50g
57609Please respect copyright.PENANAaIElXOGF1L
57609Please respect copyright.PENANA9mG9nFp1xv
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
57609Please respect copyright.PENANAsmwz7hBrqS
57609Please respect copyright.PENANA5uZB0gr3xm
57609Please respect copyright.PENANAfzYsRp6HTh
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
57609Please respect copyright.PENANAkim7gTPhVC
57609Please respect copyright.PENANANHM6b60Wy9
57609Please respect copyright.PENANAiemE6e97l6
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
57609Please respect copyright.PENANAdCV2gAbV5J
57609Please respect copyright.PENANArksess3fu1
57609Please respect copyright.PENANAKlhFPg8Yi0
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
57609Please respect copyright.PENANAwf2I7U0xBy
57609Please respect copyright.PENANAzBDXkTE9ew
57609Please respect copyright.PENANA3m2CGP7S28
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
57609Please respect copyright.PENANAhncKIIJdQj
57609Please respect copyright.PENANAWSAlbPWztb
57609Please respect copyright.PENANAnup8csky8i
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
57609Please respect copyright.PENANAYlBKcVAKPR
57609Please respect copyright.PENANA8hpf1b5Jb7
57609Please respect copyright.PENANAwMCvJrIuKg
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
57609Please respect copyright.PENANATOHnoCoDut
57609Please respect copyright.PENANAr5oz9MQOAK
57609Please respect copyright.PENANA4RPk3YLSVP
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
57609Please respect copyright.PENANAyJaZ60vhKv
57609Please respect copyright.PENANATSMSg96xZI
57609Please respect copyright.PENANApJg7Y6o4Vm
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
57609Please respect copyright.PENANAulPFZ80hPE
57609Please respect copyright.PENANAE13UqkE9vJ
57609Please respect copyright.PENANAW0urFdFmiS
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
57609Please respect copyright.PENANARJyDGewOTq
57609Please respect copyright.PENANAr5JYbxasW8
57609Please respect copyright.PENANAQXQovK63bm
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
57609Please respect copyright.PENANArx1oHmOVTM
57609Please respect copyright.PENANApO8gMz4wAF
57609Please respect copyright.PENANAP4uhxSXQiF
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
57609Please respect copyright.PENANAWEK6T34kF0
57609Please respect copyright.PENANAiZhmp0NCgo
57609Please respect copyright.PENANA9QOHHw8Ozk
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
57609Please respect copyright.PENANAsQ1qwMSdJ9
57609Please respect copyright.PENANAjrN88KG9nZ
57609Please respect copyright.PENANAlbCVulGbNH
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
57609Please respect copyright.PENANA0ZZOyHS8Xw
57609Please respect copyright.PENANACjm6jTBg8Z
57609Please respect copyright.PENANAIceCatwWXi
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
57609Please respect copyright.PENANA9gwgvE5FRg
57609Please respect copyright.PENANAEKucCbG1iA
57609Please respect copyright.PENANAcTPoi2ZdRj
57609Please respect copyright.PENANAC8kzNNy3wt
57609Please respect copyright.PENANAWmBy9TNwCS
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
57609Please respect copyright.PENANAdMbHnRlMy1
57609Please respect copyright.PENANAylz2a9CEZI
57609Please respect copyright.PENANAHdCxND2xdg
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
57609Please respect copyright.PENANAAvzHPATCD5
57609Please respect copyright.PENANAHnWTh5rUO3
57609Please respect copyright.PENANAKEDIQXeaZu
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
57609Please respect copyright.PENANA4nO840QTQR
57609Please respect copyright.PENANAt8UwEV9Auo
57609Please respect copyright.PENANASyExHBxiai
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
57609Please respect copyright.PENANAt5U2qMlDxx
57609Please respect copyright.PENANAq8bH1W2rrO
57609Please respect copyright.PENANAOYZQaPSitb
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
57609Please respect copyright.PENANA29iqLfuPYN
Episode 6
57609Please respect copyright.PENANApo89Q8ELvT
57609Please respect copyright.PENANAaM9kazP2MD
57609Please respect copyright.PENANAd4rPwNsbZC
57609Please respect copyright.PENANA0XhSSplOBN
57609Please respect copyright.PENANAlpRIPmv7RT
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
57609Please respect copyright.PENANABce5svjYBR
57609Please respect copyright.PENANAgtXuc7sPg7
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
57609Please respect copyright.PENANAlZSHqGmwV5
57609Please respect copyright.PENANAAXmL2dfgRa
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
57609Please respect copyright.PENANA9Mc3FTxWyI
57609Please respect copyright.PENANAWc0hshiIFS
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
57609Please respect copyright.PENANALuA6cLy8tr
57609Please respect copyright.PENANAOZxUf0q1YV
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
57609Please respect copyright.PENANAebjc6XnU8d
57609Please respect copyright.PENANAPYtymGsk9D
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
57609Please respect copyright.PENANA0HNVicjFhI
57609Please respect copyright.PENANApHGzcDnKv7
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
57609Please respect copyright.PENANA2jYa5KJdPo
57609Please respect copyright.PENANA9n15VkEqgp
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
57609Please respect copyright.PENANAPhzI6LTqnb
57609Please respect copyright.PENANAKozAbzlvUV
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
57609Please respect copyright.PENANAfS6AFUKSFA
57609Please respect copyright.PENANAhqL04UeOYS
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
57609Please respect copyright.PENANA1WBgZqHoGC
57609Please respect copyright.PENANAI6rrLgQ0Fi
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
57609Please respect copyright.PENANAFeBelXAsG4
57609Please respect copyright.PENANAwbRuSl1KLB
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
57609Please respect copyright.PENANAVs8cnvbwhC
57609Please respect copyright.PENANA3wn5LlnFri
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
57609Please respect copyright.PENANA9OlV32LXbv
57609Please respect copyright.PENANAJIwz7Jo1a3
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
57609Please respect copyright.PENANAQp69PTCfd0
57609Please respect copyright.PENANAxHBI4DRzHv
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
57609Please respect copyright.PENANA9xmV3o0SWF
57609Please respect copyright.PENANAwCnDU3o7Ja
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
57609Please respect copyright.PENANAaAczVD2yyJ
57609Please respect copyright.PENANAiIvSisGESE
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
57609Please respect copyright.PENANAOL8xUU7aCr
57609Please respect copyright.PENANA6Ll4MKSmmg
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
57609Please respect copyright.PENANAnzkFl5tbCA
57609Please respect copyright.PENANApr4t0EtDV8
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
57609Please respect copyright.PENANAQA37PKfS1E
57609Please respect copyright.PENANAHcbqz2eSkQ
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
57609Please respect copyright.PENANAjsoDxKtUXM
57609Please respect copyright.PENANAwSDyBblcC6
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
57609Please respect copyright.PENANAavyK1RkDH2
57609Please respect copyright.PENANAR16tfVlED9
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
57609Please respect copyright.PENANArHctaEYIsW
57609Please respect copyright.PENANAqznhyFW1lb
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
57609Please respect copyright.PENANAEoW7NtI0Vl
57609Please respect copyright.PENANAeDLBGZm9Ur
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
57609Please respect copyright.PENANAJZJaZQj95N
57609Please respect copyright.PENANAq6vo951Dkk
“Ooo…belum menikah?”
57609Please respect copyright.PENANAEgP8KDUkdz
57609Please respect copyright.PENANAyStBW6Uhae
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
57609Please respect copyright.PENANAuFOTOQN2Uh
57609Please respect copyright.PENANAsDm8ZDJNRX
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
57609Please respect copyright.PENANADn0BblAjed
57609Please respect copyright.PENANANamh7ilZVC
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
57609Please respect copyright.PENANAPjIuDnHfHp
57609Please respect copyright.PENANAsNf44rYk1P
“Sakit apa?”
57609Please respect copyright.PENANA81MMfLlHgc
57609Please respect copyright.PENANADQuEOKsFV7
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
57609Please respect copyright.PENANAHMWuSU5tVp
57609Please respect copyright.PENANAqLdzCOsSeE
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
57609Please respect copyright.PENANANtlMF6RjPE
57609Please respect copyright.PENANAJCw0l4pxTx
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
57609Please respect copyright.PENANActCxOtX8t2
57609Please respect copyright.PENANAKvGZAqx4vl
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
57609Please respect copyright.PENANAKGDq1QHQxl
57609Please respect copyright.PENANAa5hatVYn1W
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
57609Please respect copyright.PENANA0aHo7TGCc7
57609Please respect copyright.PENANA1mOa7q5Dbu
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
57609Please respect copyright.PENANAwe4hqH2W6i
57609Please respect copyright.PENANAiuogLFourf
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
57609Please respect copyright.PENANAYODDGBlFSc
57609Please respect copyright.PENANAdETMbnhob0
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
57609Please respect copyright.PENANAW8Og3TPIBH
57609Please respect copyright.PENANASI3n7khEq5
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
57609Please respect copyright.PENANAQTLGYgM062
57609Please respect copyright.PENANAe6HN1RRBUL
Tapi dari mana aku harus memulainya?
57609Please respect copyright.PENANAjVvtmRXnhv
57609Please respect copyright.PENANAWIJgS5zWgD
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
57609Please respect copyright.PENANAzl4J922NIv
57609Please respect copyright.PENANAPAA0URROit
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
57609Please respect copyright.PENANA0Y3M0Oog0d
57609Please respect copyright.PENANAbEWJ8cmbrp
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
57609Please respect copyright.PENANABNpyylKZ06
57609Please respect copyright.PENANA5B3lpW0loU
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
57609Please respect copyright.PENANAKAwM5p7LuZ
57609Please respect copyright.PENANAVk9J16dJrl
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
57609Please respect copyright.PENANAd2sHJgrO0z
57609Please respect copyright.PENANAwEYm8muhBt
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
57609Please respect copyright.PENANA9UoJGycKd6
57609Please respect copyright.PENANAA9mlc0jNwH
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
57609Please respect copyright.PENANAEAe0qB8jje
57609Please respect copyright.PENANANkLkGSiY68
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
57609Please respect copyright.PENANAAs5GIgL0R8
57609Please respect copyright.PENANACMLwa7Qh3m
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
57609Please respect copyright.PENANAqqWLMjGzHB
57609Please respect copyright.PENANAOBjmH4OdKa
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
57609Please respect copyright.PENANAlnugxYNlbL
57609Please respect copyright.PENANA5IXWuaQqyE
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
57609Please respect copyright.PENANAWHHa3jIKZu
57609Please respect copyright.PENANAIeENzwul9B
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
57609Please respect copyright.PENANAujzni8Vxpg
57609Please respect copyright.PENANAb5bSaVyA1f
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
57609Please respect copyright.PENANAmq1HZokj8w
57609Please respect copyright.PENANATWFjHrUl4P
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
57609Please respect copyright.PENANAUsZW2gMsQ7
57609Please respect copyright.PENANA2JiolWT8x9
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
57609Please respect copyright.PENANASFGwxrQHzZ
57609Please respect copyright.PENANALJ6KZsFtdi
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
57609Please respect copyright.PENANAqXB1ZeSJVB
57609Please respect copyright.PENANAzZpzSVstPe
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
57609Please respect copyright.PENANACndm0otDKN
57609Please respect copyright.PENANAU3hsO4yaqv
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
57609Please respect copyright.PENANAaL0NZ7z1fr
57609Please respect copyright.PENANA96DfEuchQP
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
57609Please respect copyright.PENANAei8hQBzMo2
57609Please respect copyright.PENANAUAu1lvc2gf
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
57609Please respect copyright.PENANA22AICiTiMD
57609Please respect copyright.PENANArpCkxkfnjb
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
57609Please respect copyright.PENANA0xJ6DLMAnq
57609Please respect copyright.PENANAnrnCNFM2O6
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
57609Please respect copyright.PENANAUtONCefHru
57609Please respect copyright.PENANAJuKlIX0asI
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
57609Please respect copyright.PENANAibNR1HSKic
57609Please respect copyright.PENANAR9Yw0JnzIV
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
57609Please respect copyright.PENANAZ8S863uHA9
57609Please respect copyright.PENANAsUEYomxV7q
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
57609Please respect copyright.PENANAaHdjFmqGH0
57609Please respect copyright.PENANAMEDSpowUpn
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
57609Please respect copyright.PENANAOyz1rXopNR
57609Please respect copyright.PENANAqQgw46P9Y2
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
57609Please respect copyright.PENANAzut3vsefy9
57609Please respect copyright.PENANAnvi9SqH7Uy
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
57609Please respect copyright.PENANAD9twHqkDGM
57609Please respect copyright.PENANA42O6QUEXZv
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
57609Please respect copyright.PENANALAWPhNtzUX
57609Please respect copyright.PENANAgNa5piUEVj
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
57609Please respect copyright.PENANAqp83vXlHgz
57609Please respect copyright.PENANAwy2k7NojTq
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
57609Please respect copyright.PENANAqA4GCZzO8Q
57609Please respect copyright.PENANAhZSlDxJi4Z
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
57609Please respect copyright.PENANApoVVwcIj8M
57609Please respect copyright.PENANAl6FfqE8KcB
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
57609Please respect copyright.PENANAy0YE4QQcFL
57609Please respect copyright.PENANADmYyOpaPA7
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
57609Please respect copyright.PENANAEzZubr2WSu
57609Please respect copyright.PENANAFglBFfyWBB
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
57609Please respect copyright.PENANA3uaw3kY0g7
57609Please respect copyright.PENANADiqq6Tl9Sj
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
57609Please respect copyright.PENANAFZxdTe6ECo
57609Please respect copyright.PENANAuoiFhZ5TGo
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
57609Please respect copyright.PENANAK3Tb1LR4W8
57609Please respect copyright.PENANA6Gd24KMZt2
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns216.73.216.57da2