
7.Reuni Gangbang
Ketika aku tiba di rumah Erni, target pertamaku adalah mencari catatan pengakuan Erni. Tapi ternyata Erni belum mengisi pengakuan di dalam catatan hariannya itu.
10782Please respect copyright.PENANAGv7uedjD2f
10782Please respect copyright.PENANAJFj50Hm3eZ
Dua bulan kemudian, barulah aku menemukan catatan pengakuan istriku itu. Jauh lebih lengkap dari dugaanku. Bukan cuma catatan mengenai Le0
10782Please respect copyright.PENANAVGl9k40nx0
***************************************************************************************************
10782Please respect copyright.PENANAEsut8XbKN9
Kedatangan Leo di malam itu benar-benar membuatku terkejut sekaligus girang. Terlebih ketika kulihat sosok adik sepupu suamiku itu makin tampan saja. Dan yang jelas, kedatangan Leo terasa pas pada waktunya. Pada waktu aku membutuhkan belaian dan gumulan lelaki !
10782Please respect copyright.PENANAeZEMMzln52
10782Please respect copyright.PENANActTt0Da9MX
Maka kusambut Leo dengan pelukan hangat, dengan ciuman bertubi-tubi di bibirnya, dengan belaian pula di rambutnya dan dengan ucapan setengah berbisik, “Kenapa tadi gak nelepon dulu, sayang?”
10782Please respect copyright.PENANApK49rCV8Xr
10782Please respect copyright.PENANARrZSDkar3O
“Hapeku hilang di bandara, Mbak. Gak tau ada yang nyopet, gak tau jatuh waktu turun dari pesawat,” sahut Leo dengan senyum yang selalu saja meluluhkan hatiku, “Bang Yadi ada?”
10782Please respect copyright.PENANA3PesZP0xdt
10782Please respect copyright.PENANAybCMKYeNk7
“Katanya sih lagi di Cirebon. Lagi ngurus apa gitu di pelabuhan.”
10782Please respect copyright.PENANA1OGHKXA7bk
10782Please respect copyright.PENANAzyYIGXW1Lo
“Oh, iya. Dalam sepuluh hari ini banyak batubara yang dikirimkan ke Cirebon, karena ekspor ke Filipina dihentikan dulu. LCnya banyak yang bodong.”
10782Please respect copyright.PENANAhlGUZNZ6xF
10782Please respect copyright.PENANAIOelyLnVuN
“O, pantesan. Perutmu lapar kali ya? Makan dulu ya, nanti ngobrolnya belakangan.”
10782Please respect copyright.PENANAFkV3z5ejHR
10782Please respect copyright.PENANAt2kFLdxr3d
“Udah makan tadi di rest area, Mbak. Masih kenyang sekali. Mungkin mau mandi aja dulu. Keringat Kalimantan masih nempel di tubuhku. Hehehe…”
10782Please respect copyright.PENANAWdSTYd0mdQ
10782Please respect copyright.PENANAkWq5PwXd5T
“Ya udah mandi dulu gih sana. Apa mau dimandiin kayak dulu lagi?”
10782Please respect copyright.PENANAUgjGU1MIo7
10782Please respect copyright.PENANAdC4XoxIvv8
“Gak usah. Nanti aja kalau udah kangen-kangenan,” Leo mencium bibirku dengan hangatnya.
10782Please respect copyright.PENANAUQHHg2uGHi
10782Please respect copyright.PENANAKtGGB6PnV6
“Emang kangen sama aku?”
10782Please respect copyright.PENANAtKX92Q834k
10782Please respect copyright.PENANAh8ztTn6jin
“Banget.”
10782Please respect copyright.PENANAvtwRurLFYD
10782Please respect copyright.PENANAT7iP4BN3zK
“Hmmm…sama, sayang. Aku juga kangen banget sama kamu,” kataku sambil menciumi pipinya mwuah, mwuah, mwuaaah.
10782Please respect copyright.PENANALd9TMOuLy3
10782Please respect copyright.PENANAcWSnFF4FQv
Leo menjinjing tas besarnya ke dalam kamar yang dahulu biasa dipakai olehnya. Lalu kudengar bunyi air mengalir di kamar Leo itu. Dan aku membuka lemari minuman. Seperti biasa, kuambil sebotol tequila yang belakangan ini jadi favoritku. Seperti biasa juga, kuteguk langsung isi botol itu tanpa menggunakan gelas atau sloki lagi. Lalu kuletakkan botol tequila itu di atas meja kecil yang dikitari sofa-sofa. Balik lagi ke lemari minuman, karena teringat ada minuman kesenangan Leo, vodka Smirnoff. Lalu kuambil botol vodka itu dan kuletakkan di dekat botol tequila tadi. Kuletakkan juga dua buah sloki kristal di dekat botol-botol minuman itu. Lalu aku masuk ke dalam kamarku. Cuma untuk melepaskan celana dalamku. Kemudian melemparkan celana dalam itu ke tempat cucian.
10782Please respect copyright.PENANAnfmP1UE3Td
10782Please respect copyright.PENANA6i0oGv9av8
Lalu aku balik lagi ke ruang keluarga. Aku masih berdaster batik. Tapi di balik dasterku tiada apa-apa lagi selain tubuhku…tubuh yang haus belaian dan gumulan lelaki ini.
10782Please respect copyright.PENANAgyGvK4YsG0
10782Please respect copyright.PENANAvjkPTAIQcb
Beberapa saat kemudian Leo muncul, mengenakan baju kaus hitam dan celana pendek putih.
10782Please respect copyright.PENANAhoucqScvaa
10782Please respect copyright.PENANAMLUZfm9NE9
“Udah kelamaan tinggal di Kalimantan, datang ke sini jadi terasa dingin banget,” kata Leo sambil duduk di sofa, merapat di sebelahku.
10782Please respect copyright.PENANABwOH5zDQub
10782Please respect copyright.PENANA3RsBlLrru9
Kujawab dengan bisikan, “Sebentar lagi juga keringetan.”
10782Please respect copyright.PENANAErR0xnRf5k
10782Please respect copyright.PENANAqcJjsw1Tdd
“Setelah minum vodka ini?” tanya Leo sambil menuangkan vodka ke sloki kosong.
10782Please respect copyright.PENANAl4z1M5H1ov
10782Please respect copyright.PENANABh2z6uZNYg
“Setelah nemplok di atas perutku,” sahutku dalam bisikan disusul dengan gigitan kecil di daun telinga Leo.
10782Please respect copyright.PENANAg56CJblTl0
10782Please respect copyright.PENANAcB5vmXN6tP
“Hahahaaa…iya Mbak. Bener,” kata Leo setelah meneguk vodkanya sekaligus sampai habis. Lalu menuangi slokinya dengan vodka lagi.
10782Please respect copyright.PENANAsm3EEqapWi
10782Please respect copyright.PENANAk0h6F9Uy8m
Dan aku tak sabar lagi. Kurayapkan tanganku ke ritsleting celana pendek putih Leo, lalu memasukkan tanganku ke dalamnya. Wow, rupanya Leo pun tak mengenakan celana dalam di balik celana pendek putihnya.
10782Please respect copyright.PENANAVgSnxmTjTk
10782Please respect copyright.PENANAQH6tNV6efJ
“Di Kalimantan ini suka dimainin sama siapa aja?” tanyaku sambil meremas-remas batang kemaluan Leo yang masih lemas. Tentu dengan remasan lembut dan terlatih.
10782Please respect copyright.PENANArItastEfLt
10782Please respect copyright.PENANAbdufhxCakX
“Gak pernah Mbak. Sumpah deh, gak pernah !”
10782Please respect copyright.PENANAVgtaPP0FTb
10782Please respect copyright.PENANAqcZh4gNpF6
Aku percaya pada pengakuan Leo itu. Karena dahulu ia pernah cerita betapa takutnya ia menyentuh cewek sembarangan, karena di zaman sekarang anak SMP pun ada yang sudah kena HIV-AIDS.
10782Please respect copyright.PENANAXSfOXYXRT1
10782Please respect copyright.PENANAAUCNy2fwak
Dan aku makin asyik mempermainkan batang kemaluan Leo yang mulai menegang sedikit demi sedikit. Terlebih setelah aku menyelomotinya tanpa keraguan sedikit pun. Sampai akhirnya kulihat batang kemaluan Leo sudah benar-benar siap tempur. Maka tanpa basa-basi lagi aku duduk di atas pangkuan Leo, saling berhadapan, sambil mengarahkan penisnya ke kemaluanku yang sudah membasah dan tak bercelana dalam ini.
10782Please respect copyright.PENANAtbstcYaOpZ
10782Please respect copyright.PENANAsTCO1JGBss
Leo cuma tersenyum-senyum menyaksikan dan merasakan ulahku. Dan…aku berhasil membenamkan batang kemaluan Leo ke dalam liang kenikmatanku. Lalu aku menggerak-gerakkan pinggulku naik turun perlahan, sehingga terasa liang kemaluanku bergesekan dengan penis Leo yang sangat kurindukan itu.Leo pun lalu mendekap pinggangku, mungkin supaya aku tidak terjengkang ke belakang.
10782Please respect copyright.PENANAA3CONQbKKX
10782Please respect copyright.PENANAA9S5hjqcWB
Sambil menciumi bibir Leo, kuayun terus pinggulku, membuat liang kemaluanku seolah membesot-besot dan memeras-meras batang kemaluan Leo. Karena pinggulku bukan cuma kugerakkan naik turun, melainkan juga kugoyang meliuk-liuk, yang terkadan membuat liang kemaluanku seolah memeras dan memilin penis Leo.
10782Please respect copyright.PENANA4Z5bT2WvJ1
10782Please respect copyright.PENANAXYzYtZNjlr
Kuhentikan ayunan pinggulku sesaat, lalu berkata setengah berbisik, “Ini ucapan selamat datangku buat Leo tersayang…Leo yang sangat kurindukan.” Lalu kulanjutkan lagi ayunan pinggulku, makin lama makin menggila, makin cepat dan makin bergairah.
10782Please respect copyright.PENANA31uIkDiKdi
10782Please respect copyright.PENANARLWse6OFqI
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas, pastilah aku tak kuasa menahan diri, tak kuasa mengulur waktu agar orgasmeku lambat datangnya.
10782Please respect copyright.PENANAql1eJ2ItiE
10782Please respect copyright.PENANAf44TxnNxNe
Di puncak orgasmeku ini, pinggulku roboh di atas paha Leo. Begetar-getar sesaat. Lalu kupeluk leher Leo erat-erat.
10782Please respect copyright.PENANANUSIUJReB8
10782Please respect copyright.PENANA96MQPe6gMv
“Mbak udah orga?” tanya Leo sambil tetap mendekap pinggangku.
10782Please respect copyright.PENANAzSLOnSaF85
10782Please respect copyright.PENANAnEhT5flnPY
“Iya,” aku mengangguk lemah, “Lanjutin di kamarku aja yok.”
10782Please respect copyright.PENANAV1CP1kuQVS
10782Please respect copyright.PENANAl5JvaRyJ5L
“Bang Yadi kapan pulangnya?”
10782Please respect copyright.PENANA3CKMqt62Xw
10782Please respect copyright.PENANAmNM7beJr09
“Masih lama. Mungkin tiga hari lagi baru pulang.”
10782Please respect copyright.PENANAYIb0xlhQUF
10782Please respect copyright.PENANApimxZPvUpq
“Asyiiik,” cetus Leo sambil mengikuti langkahku menuju kamar.
10782Please respect copyright.PENANALuYi6KBm4I
10782Please respect copyright.PENANAeMx9vKIR5Y
Aku langsung masuk ke kamar mandi dulu, untuk menyabuni kemaluanku, kemudian mengelapnya dengan handuk sampai kering dan bersih.
10782Please respect copyright.PENANAE6JTZaWCMj
10782Please respect copyright.PENANAYY6zrrCUIr
Kulepaskan daster batikku dan kugantungkan di dinding, kemudian aku keluar dari kamar mandi, dalam keadaan telanjang bulat. Menghampiri Leo dengan gairah birahi yang sudah bergejolak lagi. Dan Leo menyambutku dengan terkaman jantannya. Mendorongku ke atas bed, lalu menciumi pentil buah dadaku, pusar perutku dan lalu menjilati kemaluanku dengan ganasnya.
10782Please respect copyright.PENANA3beluAynCi
10782Please respect copyright.PENANAFeyDNdWUmf
Oh, jilatan seperti ini selalu saja kurindukan. Karena senantiasa membuatku seolah melayang-layang di langit yang teramat indah…membuatku berfantasi, seolah alamku sedang ditaburi bunga-bunga surgawi.
10782Please respect copyright.PENANAFJGOpaqdLB
10782Please respect copyright.PENANAGzI316HyOh
Aku mulai terkejang-kejang lagi dalam arus nikmat yang luar biasa. Terlebih ketika kurasakan liang kemaluanku sudah diterobos oleh tombak kejantanan Leo, oooh, aku menyambutnya dengan pelukan di leher Leo, dengan ciuman hangat di bibir Leo dan dengan sepasang kaki yang kurentangkan selebar mungkin, agar batang kemaluan Leo bisa masuk sedalam-dalamnya.
10782Please respect copyright.PENANAMarUKQL2dn
10782Please respect copyright.PENANANKWeX1zzc0
Leo mulai mengentotku dengan garangnya, mungkin karena ia benar-benar sudah kangen padaku. Sehingga bunyi yang ditimbulkan oleh pergeseran batang kemaluan Leo jadi aneh. Bunyinya crek…bles…crekk…blesss…crekk…blesss…!
10782Please respect copyright.PENANALvKTS62Yst
10782Please respect copyright.PENANAbMlggJ1Eoz
Makin lama gerakan batang kemaluan Leo itu makin cepat, membuatku terengah-engah dalam nikmat yang semakin terasa…dan semakin indah saja rasanya.
10782Please respect copyright.PENANAJESwbVfGnT
10782Please respect copyright.PENANAHg7obRYZKo
Seperti orang kesurupan, aku pun mulai menceracau tanpa dapat kukendalikan, “Leo, oh, Leo…iya, Leo sayang…entot terus Leo…adududuuh, ini enak banget, sayang…iya, sayang…entot terus sampai muncrat di dalam memekku ya sayang…emutin pentil tetekku sayang…naaaah, gitu…dudududuuuh, enak sekali, Leooo…”
10782Please respect copyright.PENANAoDPeT8KJiH
10782Please respect copyright.PENANACvORlHdNeA
Malam itu seolah menjadi malam surgawi bagiku. Karena Leo sudah bercucuran keringat sambil mengucurkan kenikmatan yang tiada taranya buatku. Bahkan ketika kubisiki telinganya dengan suara terengah, agar ia meletuskan ejakulasinya bareng-bareng dengan puncak orgasmeku, ia bisa melakukannya dengan sempurna. Ia mengentotku dengan cepat dan kerasnya, lalu pada saat aku sedang mencapai titik puncak kenikmatanku, Leo mendesakkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, tanpa ditarik lagi. Pada saat itulah liang kemaluanku terasa berkedut-kedut nikmat, bahkan terasa dinding liang kemaluanku seperti menggelusur ke luar…pada saat yang sama kurasakan semprotan-semprotan air mani Leo yang begini hangatnya, seolah menghangati sekujur batinku.
10782Please respect copyright.PENANAajPgCLA2GA
10782Please respect copyright.PENANAWHN3RZi75c
O, luar biasa indah dan nikmatnya.
10782Please respect copyright.PENANAAbG7U3yFXe
10782Please respect copyright.PENANAlWd1F5U0H4
Kupeluk leher Leo yang sudah dibanjiri keringat. Lalu kuciumi bibirnya bertubi-tubi, sebagai tanda puasku atas persetubuhan yang baru selesai itu.
10782Please respect copyright.PENANACvhJGkaoCv
10782Please respect copyright.PENANAB3AefDHNvp
Lalu kucuci kemaluanku di kamar mandi. Setelah kemaluanku dikeringkan dengan handuk, kukenakan kembali daster batikku, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha.
10782Please respect copyright.PENANA9zNhZfguyS
10782Please respect copyright.PENANAhEnyhhapJj
Leo pun melakukan hal yang sama. Mencuci batang kemaluannya yangberlepotan lendir, kemudian mengeringkannya dengan handuk. Celana pendek putih dan baju kaus hitamnya pun dikenakan kembali, lalu menuju ruang keluarga. Duduk merapat padaku di atas sofa. Sambil melingkarkan lengannya di pinggangku.
10782Please respect copyright.PENANApRqnO9mk70
10782Please respect copyright.PENANAJpndbleC78
Namun, malam itu Leo seolah oase yang tak pernah mengering di tengah padang pasir yang gersang. Ia tak cuma memeluk p[inggangku, tapi juga menanggalkan kancing-kancing dasterku yang berada di bagian depanku. Semua kancing dilepaskannya. Lalu dengan bersemangat ia mencelucupi pentil buah dadaku. Bukan cuma mencelucupi, tapi juga menyedot-nyedot seperti bayi yang kehausan dan menetek pada ibunya.
10782Please respect copyright.PENANAeQ20uuheOM
10782Please respect copyright.PENANAZ988XQ5cAd
Belum lama Leo berejakulasi di dalam liang kemaluanku. Tapi kini ia terasa bergairah lagi untuk mencumbuku. Sehingga aku pun terlentang pasrah di atas sofa. Terserah apa yang mau Leo lakukan, lakukanlah sepuasnya.
10782Please respect copyright.PENANAErlN7KAi4L
10782Please respect copyright.PENANA0gC7Ut79Hb
Daster batikku setelah dibuka semua kancingnya, jadi seperti kimono. Ketika Leo menyibakkan belahan dasterku, terbukalah payudara dan kemaluanku. Dan dengan lahap ia menggasak sepasang buah dadaku. Lalu menciumi dan menjilati betisku, mencelucupi dan menjilati pahaku sampai ke pangkalnya. Terkadang disertai gigitan-gigitan kecil. Lalu…kembali ia menjilati kemaluanku, sehingga aku pun sengaja merentangkan sepasang pahaku, supaya ia bisa menjilati sampai ke dalam-dalamnya. Dan ia memang melakukannya. Menjilati bagian dalam kemaluanku yang sudah dingangakan ini. Tentu saja ia hanya menjilati bagian yang terjangkau oleh lidahnya saja. Namun semuanya itu menimbulkan fantasi dan kenikmatan yang luar biasa indahnya.
10782Please respect copyright.PENANAwzOCNqrqEc
10782Please respect copyright.PENANAqOiV46B02Y
Terlebih setelah Leo memusatkan jilatannya pada kelentitku, sambil sesekali menyedotnya…ooh…aku pun terkejang-kejang lagi dibuatnya.
10782Please respect copyright.PENANAsGG3v1hAjX
10782Please respect copyright.PENANA5tS53QtMEd
Dan di atas sofa itu, aku merasakan lagi nikmatnya batang kemaluan Leo membenam ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sekali menerobos liang vaginaku…blessss….!
10782Please respect copyright.PENANAPcMkiY69nv
10782Please respect copyright.PENANAaGpMrDFZ13
Lalu Leo mengentotku lagi di atas sofa itu.
10782Please respect copyright.PENANAJzL3OzSNOz
10782Please respect copyright.PENANAvJEleMFPOY
Dan aku seolah kafilah yang dahaga di tengah padang pasir, sementara Leo seolah oase…yang menyejukkan batinku…memuasi hasrat birahiku. Lama sekali Leo enjot-enjotan di atas perutku, sampai keringatnya bercucuran kembali. Berjatuhan di atas tubuhku dan bercampur aduk dengan keringatku sendiri. Namun kami tak peduli dengan semuanya itu. Yang kami tau cuma satu, bahwa kemaluan kami yang terus-terusan saling gesek, membuat kami seolah melayang-layang di langit surgawi…surga dunia.
10782Please respect copyright.PENANAR5kmHBK5U8
10782Please respect copyright.PENANAYvOVsJy9UX
Tentu aku pun tak berdiam pasif. Sodokan-sodokan nikmat penis Leo kutanggapi dengan goyangan pinggulku yang memutar-mutar, meliuk-liuk dan menghentak-hentak.
10782Please respect copyright.PENANA1vVZ34Ni1x
10782Please respect copyright.PENANAcFxUPiuuRa
Jujur, dalam persetubuhan yang kedua ini aku mencapai orrgasme lagi dua kali. Dan Leo baru ejakulasi setelah aku benar-benar letih dibuatnya.
10782Please respect copyright.PENANA8jYyTSOGps
10782Please respect copyright.PENANAly14J7fYc1
Lalu aku tidur di kamar Leo. Dan sebelum fajar menyingsing, gairahku bangkit lagi. Tanpa ragu kuselomoti batang kemaluan Leo, sehingga anak muda itu terbangun. Dan setelah batang kemaluannya tegang, kuajak ia bersetubuh lagi.
10782Please respect copyright.PENANAqkMLNExQUD
10782Please respect copyright.PENANAaiMfA4T9cg
Dan paginya, ketika aku sedang membuatkan lasagna di dapur pribadiku (bukan dapur kantin), Leo tahu saja kalau aku belum mengenakan celana dalam. Waktu aku sedang menghadap ke arah oven microwave, tiba-tiba terasa dasterku disingkapkan.
10782Please respect copyright.PENANAay0ji2lL85
10782Please respect copyright.PENANAUG3WK2KoLd
Aku kaget dan berusaha menoleh, tapi setelah tahu bahwa yang menyingkapkan dasterku itu Leo, aku diam saja. Bahkan berpegangan ke meja tembok berlapis batu pualam di dapur pribadiku itu. Ini membuatku setengah menungging. Dan…Leo membenamkan batang kemaluannya dari belakang ! Leo, oooh, Leo….kenakalanmu itu justru sangat kusukai. Maka kubiarkan saja ia mengentotku dari belakang, meski baru dua jam yang lalu ia menyetubuhiku tadi.
10782Please respect copyright.PENANA4AKmm2vKVE
10782Please respect copyright.PENANA900CaNjlOu
Lama pula ia menyetubuhiku dalam posisi berdiri sambil berpegangan ke daun meja berlapir batu pualam itu. Mampu pula membuatku orgasme di situ.
10782Please respect copyright.PENANAxParcHxdZN
10782Please respect copyright.PENANARI7hWLZDjI
Dan setelah terasa moncong penis Leo menembak-nembakkan air maninya di dalam liang kemaluanku, kubiarkan dulu ia selesai memuntahkoan air maninya. Lalu kubuka pintu microwaveku sambil berkata, “Tuh…aku sengaja bikinin lasagna buatmu, sayang. Kalau mau sarapan, ambil aja sendiri ya. Aku mau mandi dulu.”
10782Please respect copyright.PENANAWJp36G5pNT
10782Please respect copyright.PENANAgUpYUbaYnM
Begitulah…kehadiran Leo seolah jadi penyejuk dan penyegar dalam kehidupan seksualku.
10782Please respect copyright.PENANAzO2MoxpxSB
10782Please respect copyright.PENANAEP4vEKII8t
Tapi tak bisa selamanya ia berada di dalam rumahku, karena tugasnya di Kalimantan sudah menumpuk, katanya. Sementara kuliahnya pun tak bisa ditinggalkan terlalu lama. Maka akhirnya aku harus melepaskannya, meski dengan perasaan pilu dan kecewa. Dan setelah ia pulang, aku jadi kesepian lagi. Kesepian yang mencekam, yang terkadang menyiksa batinku.
10782Please respect copyright.PENANAibinIKJdFY
10782Please respect copyright.PENANAlwNR84zDXH
10782Please respect copyright.PENANAdNX0H6uNnk
Hari demi hari berlalu dengan cepatnya. Aku merasa benar-benar kehilangan setelah Leo pulang ke Kalimantan lagi. Padahal aku belum “kenyang” digasak oleh kejantanannya. Dan aku tidak tertarik kepada ajakan Indra maupun Rio lewat sms maupun secara lisan di kantin. Aku hanya menginginkan Leo. Dan rasanya aku sulit sekali mendapatkan pengganti Leo yang telanjur jadi nsosok yang kurindukan.
10782Please respect copyright.PENANADut1Qc1o90
10782Please respect copyright.PENANAvvmPhYAkH8
Sampai pada suatu malam, suamiku menggauliku dengan garangnya. Aku berusaha melupakan Leo dan menghadapkan hatiku kepada suamiku seorang. Aku tak mau mengecewakannya.
10782Please respect copyright.PENANA3MHGKcW1uO
10782Please respect copyright.PENANAR9r0qsFh4O
Dan setelah menyetubuhiku, suamiku berkata, “Lama juga kita gak swap ya. Kamu kangen gak sama wife swap seperti biasa?”
10782Please respect copyright.PENANAgpzoy2sBCs
10782Please respect copyright.PENANAwLwXiGV7Ah
“Aku kan terserah maunya Abang,” sahutku, “Aku selalu berusaha mengikuti cara-cara suami.”
10782Please respect copyright.PENANAO4a0KaqHoP
10782Please respect copyright.PENANAAwqqzSl4wG
“Ada konsep baru. Tadi siang aku ngobrol sama Bimo….”
10782Please respect copyright.PENANA2pqlOLSLd2
10782Please respect copyright.PENANAY1jfdprvMd
“…Bimo?”
10782Please respect copyright.PENANArAMhId9hiZ
10782Please respect copyright.PENANAClSScdPiK2
“Iya,” sahut suamiku, “Kamu belum kenal sama Bimo, karena dia termasuk gelombang kedua waktu reuni di Puncak. Konsepnya sederhana tapi pasti fantastis.”
10782Please respect copyright.PENANAA7ZcLHdVOc
10782Please respect copyright.PENANAybxe510LRG
“Konsep apa?”
10782Please respect copyright.PENANACCx6kdMyIC
10782Please respect copyright.PENANAZDA8FohGiS
“Gangbang seminggu sekali. Jadi cuma tiap malam Minggu doang.”
10782Please respect copyright.PENANAqGx022engN
10782Please respect copyright.PENANAV5qWCnZBeX
“Iiih…gangbang seperti di DVD bokep Bang?”
10782Please respect copyright.PENANANkkWZZCYiW
10782Please respect copyright.PENANAMPPfNkdqC8
“Iya,” suamiku mengangguk, “Tapi semuanya dilaksanakan secara smooth and soft. Cowoknya juga cuma empat orang di dalam satu kelompok. Lima orang sih dengan suami yang mau digangbang. Tapi suaminya hanya akan menonton doang.”
10782Please respect copyright.PENANAmB5omrEQHx
10782Please respect copyright.PENANAUYmV1t8OyD
“Gak ngerti ah.”
10782Please respect copyright.PENANATAFdszGQRJ
10782Please respect copyright.PENANAspSgDQEPo2
“Begini. Misalnya di malam Minggu mendatang ini giliran kamu yang digangbang, aku cuma akan nonton doang. Pada malam Minggu berikutnya, barulah aku aktif menggangbang salah seorang istri temanku. Tapi suaminya juga takkan ikut, hanya akan nonton aja.”
10782Please respect copyright.PENANAjNtkOIELAF
10782Please respect copyright.PENANAToT1FwtxIA
“Jadi kegiatannya hanya tiap malam Minggu?”
10782Please respect copyright.PENANAvDYOylPR9q
10782Please respect copyright.PENANAwtMnngRfba
“Iya, supaya semuanya energik pada waktu melaksanakannya. Jadi misalnya malam Minggu yang akan datang giliran istri si A yang digangbang, aku akan gabung dewngan teman-teman untuk menggangbang istri si A itu. Pada malam Minggu berikutnya, misalnya giliran istri si B yang digangbang, maka aku pun akan hadir untuk menggangbang istri si B. ”
10782Please respect copyright.PENANAG1mhe7HWsX
10782Please respect copyright.PENANAfK60R441yt
Aku cuma termangu.
10782Please respect copyright.PENANANz4GyxLRw9
10782Please respect copyright.PENANAfqvkaPm2Ig
Kata suamiku lagi, “Nah jika tiba giliran kamu yang digangbang, aku takkan ikut menyetubuhimu, sayang. Semuanya akan dilakukan secara soft and smooth. Takkan vulgar seperti di video bokep. Pertamanya, secara bergiliran tiap peserta masuk ke dalam kamar bersamamu. Setelah lelaki pertama selesai, baru lelaki kedua boleh masuk dan seterusnya.”
10782Please respect copyright.PENANA6rMBHIQmiQ
10782Please respect copyright.PENANAR2sHchPGPw
“Setelah semuanya kebagian, aku boleh pulang gitu?”
10782Please respect copyright.PENANArghXd9B6hj
10782Please respect copyright.PENANAG1suD8Qr78
“Masih harus ikuti fivesome besok siangnya. Jadi keempat temanku akan menggilirmu, tidak di kamar tertutup lagi. Tapi masing-masing peserta hanya boleh ejakulasi satu kali. Setelah selesai semuanya, ya kita pulang lah.”
10782Please respect copyright.PENANA9jHlyoRysS
10782Please respect copyright.PENANAe4DlENjchr
“Pada kesempatan pertama juga hanya boleh ejakulasi satu kali kan?”
10782Please respect copyright.PENANAh8g8x92Ybx
10782Please respect copyright.PENANAgbjUSeEfWZ
“Iya,” suamiku mengangguk, “supaya ada unsur greget untuk acara esok siangnya. Lagian pihak istri jangan dibikin terlalu letih, karena besoknya harus melayani teman-teman suaminya empat orang sekaligus.”
10782Please respect copyright.PENANAuqRcMQCuX7
10782Please respect copyright.PENANAz75RHg5Jm9
Aku terdiam, membayangkan apa yang akan terjadi jika “konsep” itu jadi dilaksanakan.
10782Please respect copyright.PENANAoUdJUJnX8t
10782Please respect copyright.PENANApqQmru3Ymy
“Lalu,” kataku kemudian, “kalau semua istri sudah kebagian giliran, apa lagi rencananya?”
10782Please respect copyright.PENANAUjpjogggjX
10782Please respect copyright.PENANAcqENTsftNZ
“Stop dulu. Biar semua pihak bisa beristirahat. Sambil menunggu munculnya konsep berikutnya. Gimana? Setuju?”
10782Please respect copyright.PENANAus4zag1kIW
10782Please respect copyright.PENANA6bSQZQz7tV
“Aku sih terserah Abang aja.”
10782Please respect copyright.PENANAhvyyQxYEc9
10782Please respect copyright.PENANABE02NEB6KL
“Bagus ! Artinya kamu sudah setuju kan?” suamiku memegang kedua bahuku.
10782Please respect copyright.PENANAaTpph1NIrD
10782Please respect copyright.PENANAPKgrU41Cvc
Aku mengangguk perlahan. Disusul dengan kecupan mesra suamiku tercinta.
10782Please respect copyright.PENANACLiD2P3f0b
10782Please respect copyright.PENANAWtTvF9UyLv
“Nih teman-teman yang akan masuk ke dalam kelompok kita nanti,” kata suamiku sambil memperlihatkan layar handphonenya. Di situ ada nama-nama teman suamiku berikut istrinya masing-masing :
10782Please respect copyright.PENANAig76eq9pZM
10782Please respect copyright.PENANABPR6yV3ckk
10782Please respect copyright.PENANAPfSQ39lQml
Danang dan Ririn
10782Please respect copyright.PENANAPbjUIcLoOM
10782Please respect copyright.PENANADOnUIIuUss
B i m o dan Yayuk
10782Please respect copyright.PENANAWNcL23NV6l
10782Please respect copyright.PENANAWqXXFHfPE0
Denny dan Asti
10782Please respect copyright.PENANAEy8rHBHZ5M
10782Please respect copyright.PENANApkoL918bsO
Robby dan Nindy
10782Please respect copyright.PENANAU10EoLGxIr
10782Please respect copyright.PENANAG8Ee1WLeXg
10782Please respect copyright.PENANAAEKK6T1vrz
Tentu di hp teman-teman suamiku ada namaku dan nama suamiku.
10782Please respect copyright.PENANACfOCnDcvfn
10782Please respect copyright.PENANA4R9ty7x7wB
“Emang acaranya mau dimulai kapan Bang?” tanyaku.
10782Please respect copyright.PENANACg2bKK6c1i
10782Please respect copyright.PENANA5Z5O6bByGg
“Dalam dua tiga hari lagi akan dilakukan pengundian. Yang diundi nama-nama pihak istrinya saja. Karena yang akan melakukan gangbang sudah pasti tetap lima orang. Danang, Bimo, Denny, Robby dan aku.”
10782Please respect copyright.PENANAaYpuzr01ri
10782Please respect copyright.PENANAZT3Muoxs8u
10782Please respect copyright.PENANAkmdAMiRQ4r
Menunggu kabar tentang pengundian nama keempat istri teman-teman suamiku, dan lima nama berikut namaku, memang membuat batinku jedag-jedug juga. Masalahnya sudah lumayan lama aku tidak mengalami “sesuatu yang spesial” itu, sedangkan acara yang direncanakan itu akan menjadi sesuatu yang baru bagiku. Memang aku pernah dithreesome, tapi belum pernah merasakan digilir oleh empat orang lelaki.
10782Please respect copyright.PENANAIfNjh9QA8F
10782Please respect copyright.PENANADO0ZcgukDA
Takutkah aku pada rencana suamiku dan teman-temannya itu? Tidak. Karena aku yakin, teman-teman suamiku bukan semacam gang yang biasa bertindak kriminal. Mereka semua baik-baik. Bahkan ada yang terasa lebih lembut daripada suamiku sendiri.
10782Please respect copyright.PENANAGi7AoJYD5N
10782Please respect copyright.PENANAzw9GtKB4Kh
Tiga hari kemudian, aku mendapat kabar dari suamiku, bahwa aku kebagian giliran nomor dua. Dan gangbang pertama akan dilangsungkan pada malam Minggu mendatang, dengan istri Robby yang bernama Nindy itu sebagai target gangbangnya. Pada malam Minggu berikutnya adalah giliranku.
10782Please respect copyright.PENANAkHFBSCbR3L
10782Please respect copyright.PENANA18Z3XqEeZM
Sebenarnya aku merasa diuntungkan dengan dapatnya giliran di malam Minggu kedua itu. Karena aku sedang menstruasi dan kuperkirakan di malam Minggu mendatang belum bersih benar. Sedangkan di malam Minggu kedua, aku pas sedang dalam masa subur. Setahuku, pada masa subur aku sekujur tubuhku jadi sensitif sekali. Kena sentuh sedikit saja bisa membuatku terpejam-pejam. Tentu saja aku tidak takut digangbang pada masa suburku, karena aku masih tetap ikut program KB.
10782Please respect copyright.PENANAXBJodLC9ZF
10782Please respect copyright.PENANAgx46ZfR0aU
Pada malam Minggu pertama, suamiku minta izin untuk bermalam di villa yang sudah ditentukan, untuk menggangbang Nindy. Meski berat hati, terpaksa harus kuikhlaskan, karena aku sudah menyetujui acara itu. Biarlah kubebaskan suamiku dengan legowo. Bukankah malam Minggu berikutnya giliran aku memperoleh kepuasan yang pasti bakal fantastis itu?
10782Please respect copyright.PENANA415raGSZl9
10782Please respect copyright.PENANAO6xmvW9Szw
Waktu pulang, suamiku tersenyum-senyum. Membuatku cemburu. Pastilah dia sudah puas karena telah kenyang menyetubuhi Nindy.
10782Please respect copyright.PENANAzkTvtUQWyh
10782Please respect copyright.PENANAvLXkrrE9hV
“Acaranya berubah, sayang,” kata suamiku pada waktu sedang mengganti pakaiannya di kamar, “Jadi gak ada acara sendiri-sendiri masuk ke kamar. Mereka bilang kurang seru kalau begitu.”
10782Please respect copyright.PENANAVeCnPdSWZT
10782Please respect copyright.PENANA0Wx4SgYa2a
“Terus gimana jadinya?” tanyaku ingin tahu juga, karena seminggu lagi giliranku yang akan digangbang oleh empat orang teman suamiku.
10782Please respect copyright.PENANADPbQM2C9qZ
10782Please respect copyright.PENANA9ss0ZAnyyZ
“Langsung gangbang di ruang tengah saja. Memang secara bergiliran. Peraturannya tetap, tak boleh main keroyok dan tak boleh main anal. Jadi gak boleh double penetration.”
10782Please respect copyright.PENANAG8hTAtGDEU
10782Please respect copyright.PENANAljcJ9AjJz7
“Jadi…Nindy dan teman – teman Abang langsung telanjang di ruang tengah?”
10782Please respect copyright.PENANAAdy0R5AeMF
10782Please respect copyright.PENANAb6vky6hsLl
“Iya,” suamiku mengangguk, “Malah yang melepaskan pakaian Nindy juga suaminya sendiri.”
10782Please respect copyright.PENANATkT1XtVP0V
10782Please respect copyright.PENANAyuZbyrZDHn
“Padahal suaminya hanya boleh nonton kan?”
10782Please respect copyright.PENANAbHarfOERxF
10782Please respect copyright.PENANAcf416byZ4S
“Iya. Aturan mainnya begitu.”
10782Please respect copyright.PENANAvF6w9R8oj2
10782Please respect copyright.PENANAYg5daG5bxT
“Nanti Abang yang nelanjangi aku di depan keempat teman Abang?”
10782Please respect copyright.PENANAxldO2Ve2WB
10782Please respect copyright.PENANA5zJAcAh5s1
“Iya. Dan nanti yang mendapat grand prize boleh tidur semalam denganmu.”
10782Please respect copyright.PENANAlQBaWEOv2B
10782Please respect copyright.PENANA6hDe1IrMnJ
“Lho kok ada grand pize segala?”
10782Please respect copyright.PENANAOcxNRuKmpi
10782Please respect copyright.PENANASv5NRu2cSP
“Iya…diundi dulu. Tapi besoknya dia gak boleh ikut menggangbang kamu lagi. Karena pasti malamnya bersetubuh lagi denganmu.”
10782Please respect copyright.PENANA0QbJnzKn7v
10782Please respect copyright.PENANAVVsqt0BemY
“Emang di acara kemaren, siapa yang dapat grand prize?”
10782Please respect copyright.PENANAb3EO6lMtAp
10782Please respect copyright.PENANAADPf4IIRyV
“Aku…hehehehe…”
10782Please respect copyright.PENANAdkok8KjXre
10782Please respect copyright.PENANAIerdANSItr
“Mmmm…pantesan datang-datang senyam-senyum terus,” kataku sambil mencubit perut suamiku.
10782Please respect copyright.PENANAtllxphYHMR
10782Please respect copyright.PENANASBh7uuiBzm
Suamiku membalas dengan tawa kecil.
10782Please respect copyright.PENANAzISlzyIPe8
10782Please respect copyright.PENANABC3yd16yoM
10782Please respect copyright.PENANAOGQMCh5svH
Seminggu kemudian, tibalah giliranku untuk mendapatkan empat lelaki sekaligus di villa yang terletak di daerah Puncak itu.
10782Please respect copyright.PENANAB9F1gYUGyf
10782Please respect copyright.PENANA3NEQ5KPqDE
Terus terang, sebenarnya jantungku berdebar-debar terus menjelang keberangkatan ke villa yang terletak di kompleks villa di daerah Cipanas-Puncak itu. Soalnya sudah terbayang apa yang akan terjadi nanti. Bahwa aku akan dikelilingi teman-teman suamiku, dalam keadaan telanjang semua, sementara suamiku hanya akan menonton, seolah seorang wasit dalam suatu pertandingan.
10782Please respect copyright.PENANAUCkOXYAzZY
10782Please respect copyright.PENANAfWfx5Epqdc
Ketika aku dan suamiku memasuki kompleks villa di daerah Cipanas itu, suamiku berkata, “Villa-villa di sini banyak yang mau dijual murah. Tapi aku gak ketarik. Mendingan bikin rumah kecil aja di kebun kita yang Sukabumi itu.”
10782Please respect copyright.PENANAaPXS37xAVF
10782Please respect copyright.PENANAl0uF8Ah4SC
“Iya Bang. Kalau mau nginvest mending beli rumah biasa, seperti rumah puri itu kan lumayan. Udah balik modal, bahkan lebih. Tiga tahun lagi bisa dikontrakan lagi, duitnya dipakai untuk beli rumah tua, lalu direnovasi dan dijual lagi,” sahutku.
10782Please respect copyright.PENANAVaz3lbRBLz
10782Please respect copyright.PENANAXUtztlC03W
“Hahahaaa….aku suka mendengar pola bisnismu sudah mulai berkembang. Gak kayak dulu, seolah cuma toko yang bisa mendatangkan penghasilan. Padahal buka toko di zaman sekarang, makin lama makin payah, makin terdesak oleh minimart yang tumbuh kayak jamur gitu kan? Syukurlah, aku senang kalau otak bisnismu mulai jalan dengan kecerdasan baru gitu.”
10782Please respect copyright.PENANAZg2bH7dyKf
10782Please respect copyright.PENANAPUZWZanA33
“Mmmm, siapa dulu ding suamiku…” kataku sambil menyandarkan kepalaku di bahu Bang Yadi.
10782Please respect copyright.PENANAHXNLdCr0fD
10782Please respect copyright.PENANAe7Ja0j55f5
“Wow…sekali ini kita yang paling terlambat. Teman-teman udah pada datang semua tuh,” suamiku menunjuk ke beberapa mobil yang sudah diparkir di depan sebuah villa besar.
10782Please respect copyright.PENANAEaqtCXb8KI
10782Please respect copyright.PENANAC1JsJS4ksC
“Ohya,” kata suamiku lagi, “Nanti jangan kaget, pada waktu dikenalkan satu persatu, mereka akan langsung memeluk dan mencium bibirmu, sayang. Bukan cuma jabatan tangan biasa.”
10782Please respect copyright.PENANA9v5rJD8lQ2
10782Please respect copyright.PENANAtW5J4jtGwB
“Wuih…..” cuma itu yang terlontar dari mulutku.
10782Please respect copyright.PENANA4BZgmB38g7
10782Please respect copyright.PENANAsZKiRhG3pf
“Reuni gangbang kali ini masih dalam tahap percobaan.”
10782Please respect copyright.PENANAoUXOewYzTF
10782Please respect copyright.PENANAeEu2IPaPuz
“Maksudnya?”
10782Please respect copyright.PENANAZwSLWbafOl
10782Please respect copyright.PENANAtmKA8AVTI9
“Sekarang kan pesertanya cuma lima orang termasuk suaminya masing-masing. Nanti akan dijajaki, apakah istri-istri mau ditambah anggotanya. Ya terserah pihak istri lah. Kalau pihak suami sih makin banyak malah makin asyik.”
10782Please respect copyright.PENANAwxQC9RVf7v
10782Please respect copyright.PENANALFKCsxvjXZ
“Jangan banyak-banyak dong Bang. Iiih….gak kebayang…”
10782Please respect copyright.PENANA2yW8Bxt7vN
10782Please respect copyright.PENANAO6uCCAeqOa
“Tapi kalau anggotanya ditambah, pihak istri pun bisa ditambah. Gak seorang seperti sekarang. ”
10782Please respect copyright.PENANA5afvrPe9y4
10782Please respect copyright.PENANAIVL1csx4Rb
“Nah…kalau itu ide yang bagus Bang.”
10782Please respect copyright.PENANAOvtgmJckaT
10782Please respect copyright.PENANAHlRZmday5M
“Iya, jadi misalnya peserta prianya ada sepuluh orang, pihak istrinya jadi dua atau tiga orang. Biar meriah….”
10782Please respect copyright.PENANAVEnTcYLXXP
10782Please respect copyright.PENANA9iBGzpDF2c
Hanya sampai di situ suamiku bicara, karena mobil yang disetirinya sendiri sudah berhenti di dekat empat mobil yang sudah terparkir di depan villa itu.
10782Please respect copyright.PENANAYi4YlzcrA5
10782Please respect copyright.PENANAgWHcwpumGc
Aku degdegan juga, karena mulai membayangkan apa yang akan terjadi nanti.
10782Please respect copyright.PENANAJzzDhIDWpP
10782Please respect copyright.PENANAA8qPSjZB2b
Saat itu aku hanya mengenakan celana jeans dan kemeja jeans juga. Untuk apa berpakaian bagus-bagus? Toh nanti juga bakal ditelanjangi. Hihihihi…
10782Please respect copyright.PENANA48OkELOaoM
10782Please respect copyright.PENANAGCsPHaKM01
10782Please respect copyright.PENANA0wfXAGquMO
Seperti yang sudah diberitahukan oleh suamiku, keempat teman suamiku itu mencium bibirku seorang demi seorang. Dan aku lagi-lagi kagum, karena teman-teman suamiku tiada yang berbentuk di bawah rata-rata. Semuanya di atas rata-rata. Yang pertama memperkenalkan diri, sambil mencium bibirku bernama Danang. Orangnya berperawakan tinggi besar, seperti binaragawan, berkumis tebal dan sorot wajahnya seperti serius terus.
10782Please respect copyright.PENANAvuVibJPJ2U
10782Please respect copyright.PENANAiVpS9QCQi1
Selanjutnya yang memperkenalkan diri sambil mencium bibirku adalah Bimo. Tidak seperti Bimo dalam dunia pewayangan yang tinggi besar, Bimo teman suamiku itu berperawakan tinggi ceking.
10782Please respect copyright.PENANAiIszVboavd
10782Please respect copyright.PENANAAf8iBpduew
Teman suamiku selanjutnya yang bernama Denny, juga menjabat tanganku sambil mencium bibirku. Denny itu kocak orangnya, bicaranya mengandung humor mulu, sementara perawakannya biasa-biasa saja, tinggi gak pendek pun tidak.
10782Please respect copyright.PENANAvmcAecSxmR
10782Please respect copyright.PENANAFKdMHTOydD
Dan yang terakhir menjabat tangan sambil mencium bibirku bernama Robby. Di antara teman-teman suamiku yang empat orang itu, Robbylah yang paling ganteng. Sikapnya pun tenang, mengingatkanku kepada Joseph.
10782Please respect copyright.PENANAG4U35TZe9y
10782Please respect copyright.PENANAImL6JlZek2
“Yadi !” kata Bimo memanggil suamiku, “Tadi kami berunding dan bersepakat, bahwa system yang pernah dicoba itu tidak akan dilanjutkan. Karena kita harus memperhatikan unsur romantisnya juga. Jadi kita kembalikan ke konsep awal.”
10782Please respect copyright.PENANAqzUCxkYFdD
10782Please respect copyright.PENANA7ERei4gaRL
“Jadi one by one masuk ke kamar secara bergiliran begitu?” tanya suamiku.
10782Please respect copyright.PENANASoLaHR39w4
10782Please respect copyright.PENANA4KLfvNJUKf
“Iya,” Bimo mengangguk, “Tadi kami sudah mengundi nomor urut, hasilnya adalah ke satu Robby, kedua aku, ketiga Danang dan keempat Denny. Doorprize tetap ada, tapi siapa-siapanya akan diserahkan kepada istrimu untuk memilihnya nanti setelah kami berempat selesai. Yang pure gangbang dilakukan besok, tapi semuanya hanya boleh ejakulasi satu kali saja.”
10782Please respect copyright.PENANAgKmW6cPF2r
10782Please respect copyright.PENANA5WbCCk1PXJ
Suamiku mengangguk-angguk, kemudian mengajakku masuk ke dalam kamar yang pintunya sudah terbuka. Di dalam kamar itu ia berkata perlahan, “Jadi nanti konsep pertama itu yang akan dilaksanakan. Robby yang pertama akan masuk ke sini, kemudian Bimo, Danang dan Denny. Malamnya kamu dipersilakan memilih sendiri mau tidur bersama siapa.”
10782Please respect copyright.PENANADBklt78UMd
10782Please respect copyright.PENANAYB3GYGkaOp
“Iya Bang,” sahutku, “aku degdegan nih…”
10782Please respect copyright.PENANACVmuZW4cv9
10782Please respect copyright.PENANAhdXlmWBCYw
“Wajarlah kalau degdegan sih. Kan baru pertama kali kamu akan mengalami gangbang.”
10782Please respect copyright.PENANAkzlun59Q7P
10782Please respect copyright.PENANAOERuVtB6ty
“Besok gimana acaranya?” tanyaku.
10782Please respect copyright.PENANAclqSc2goju
10782Please respect copyright.PENANAAHauFkyIBx
“Sesuai dengan konsep awal saja. Mereka akan giliran mencintaimu di ruang tengah itu. Udah ngerti kan?”
10782Please respect copyright.PENANA7fYXS6ATQq
10782Please respect copyright.PENANA6pYK9ircF8
Aku mengangguk lemah. Dengan dada berdebar-debar. Tapi jujur saja, ada perasaan ingin tahu juga seperti apa rasanya digilir oleh keempat teman suamiku itu. Ah…apakah aku sudah menjadi perempuan berjiwa petualang? Entahlah. Yang jelas, semuanya ini kehendak suamiku dan teman-temannya. Bukan kehendakku. Dan aku mau mengikuti saja apa jadinya nanti.
10782Please respect copyright.PENANA35NVyaoUTj
10782Please respect copyright.PENANAofQTPLcLqx
“Oke,” suamiku melingkarkan lengannya di leherku, lalu mengecup kedua belah pipiku dan katanya lagi, “kamu stand by aja di sini. Nanti mereka yang masuk seorang demi seorang. Tapi pintu tidak boleh dikunci dari dalam. Supaya kalau ada apa-apa gampang masuknya. Tapi sebelum tiba gilirannya, siapa pun dilarang masuk ke dalam kamar ini.”
10782Please respect copyright.PENANAQtQGqURsJd
10782Please respect copyright.PENANAxEjXZSU0DA
Aku cuma mengangguk lemah. Lalu duduk di sofa yang menghadap ke jendela kaca, ke arah hutan yang hijau dan rimbun.
10782Please respect copyright.PENANA9w58NyS1ys
10782Please respect copyright.PENANAv3Ik39RG5Q
Tak lama kemudian datanglah teman suamiku yang bernama Robby itu. Yang kuanggap paling ganteng dengan matanya yang sayu seolah mau tidur itu.
10782Please respect copyright.PENANA21LqYpT4Ls
10782Please respect copyright.PENANA9FTJTjBete
“Aku beruntung, mendapatkanmu dalam keadaan segar…belum disentuh orang lain,” kata Robby sambil menghampiriku, duduk di sampingku dengan wajah yang kelihatan ceria.
10782Please respect copyright.PENANAxp838ZPyRz
10782Please respect copyright.PENANAzOma0rixuc
Sejak pertama kali melihatnya di depan tadi, aku sudah ada perasaan suka pada Robby ini. Dan kini ia sudah duduk merapat di sampingku. Sekilas kuperhatikan kulitnya yang tampak lebih putih daripada kulitku. Memang suamiku juga pernah bilang bahwa kakek Robby itu berdarah campuran Belanda. Cuma kakeknya yang indo. Tapi kalau dibandingkan dengan Joseph, Robby itu jauh lebih putih. Bentuk tubuhnya pun lebih langsing (tapi tidak kurus) daripada suamiku. Mungkin ia biasa berlatih fitness secara teratur, sehingga bentuk tubuhnya jadi ideal begitu.
10782Please respect copyright.PENANAHxAXTjdcmH
10782Please respect copyright.PENANAMNgjfg4yqU
“Bener kata orang-orang,” kata Robby sambil memegang bahuku, “Kamu memang yang tercantik di antara istri-istri sealmamaterku, Er.”
10782Please respect copyright.PENANAenIeGNYVkA
10782Please respect copyright.PENANA7aDO3T4Hc4
“Mmm…gombal…” cetusku sambil membiarkan ia merapikan beberapa helai rambutku yang terurai ke depan.
10782Please respect copyright.PENANAuFdn8ljoe0
10782Please respect copyright.PENANASwsBTaahaF
“Serius, Er….” desis Robby sambil mendekatkan bibirnya ke bibirku.
10782Please respect copyright.PENANAmfuNAeI1xr
10782Please respect copyright.PENANAgmDsUrafrW
Karena telanjur suka, kupagut bibir Robby itu, sambil memeluk lehernya sekalian. Lalu kami saling lumat lama sekali. Sampai aku tak tahu lagi sejak kapan celana dan kemeja jeansku meninggalkan tubuhku. Sehingga tinggal celana dalam dan bra saja yang masih melekat di tubuhku.
10782Please respect copyright.PENANAe1RyJRpqhs
10782Please respect copyright.PENANACzjpFKQfxI
Pasti ini gara-gara minuman yang kuteguk dalam perjalanan menuju villa ini tadi. Ditambah dengan sukanya aku kepada Robby, sampai tak sadar kalau pakaianku dilucuti olehnya. Sementara di tubuh Robby pun tinggal celana dalam yang masih melekat.
10782Please respect copyright.PENANAOsjFxdgFae
10782Please respect copyright.PENANAL1vgl2wLrp
Aku diam pasrah saja ketika Robby menanggalkan behaku, kemudian menelentangkanku di atas sofa. Menciumi dan meremas-temas payudaraku, mempermainkan pentil buah dadaku dengan jemarinya yang terlatih. Lalu menjilatinya dengan lembut, membuatku terlena-lena di alam birahiku. Alam yang makin lama makin indah. Terlebih setelah Robby menanggalkan celana dalamku, lalu menjilati kemaluanku yang pinggirannya sudah kusemprot dengan parfum di kamar mandi tadi.
10782Please respect copyright.PENANAy7AXiASPdU
10782Please respect copyright.PENANAc8shp7WkH9
Meski kuanggap terlalu cepat melakukannya, kubiarkan saja ketika Robby membenamkan batang kemaluannya di liang kewanitaanku yang sudah dibasahi oleh air liurnya.
10782Please respect copyright.PENANAEugz41PULP
10782Please respect copyright.PENANAG9CrRkFkIY
Biarlah. Kunikmati saja semuanya ini. Aku tak menganggapnya terlalu buru-buru, karena aku teringat bahwa di luar kamar sana, tiga oerang lelaki sudah menunggu gilirannya masing-masing.
10782Please respect copyright.PENANAK358cojleC
10782Please respect copyright.PENANAysQEC2RFzv
Gila, kalau dihayati benar, indah juga digangbang ini. Semoga saja ketiga lelaki yang belum mendapatkan gilirannya itu akan memperlakukanku dengan lembut, seperti yang dilakukan oleh Robby ini padaku.
10782Please respect copyright.PENANAu8jbMrOTVb
Iya. Aku merasakan betapa lembutnya Robby memperlakukanku. Meski ia berada di dalam kelompok gangbang dari komunitas suamiku, ia sangat lembut menyetubuhiku. Ayunan batang kemaluannya pun perlahan saja bermaju-mundur di dalam jepitan liang kewanitaanku. Hal itu membuatku bisa meresapinya dengan sepenuh perasaan. Meresapi arti nikmat dari pergesekan antara alat kejantanan Robby dengan liang kewanitaanku.
10782Please respect copyright.PENANAYdgQg5hA51
10782Please respect copyright.PENANA4h82CYcpzN
Robby pun terkadang melumat bibirku. Tanpa ragu kubalas lumatannya, karena mulutku juga sudah kusemprot dengan pengharum mulut di dalam kamar mandi tadi. Dan Robby tampak sangat menikmatinya. Menikmati pergesekan antara p[enisnya dengan liang vaginaku, sementara mulut kami saling lumat dengan mesra dan hangatnya.
10782Please respect copyright.PENANAYUS7fSTHeP
10782Please respect copyright.PENANA1c1II3s0tW
“Bang Robby…oooh…Abang romantis banget…ini enak sekali Bang,” bisikku pada suatu saat.
10782Please respect copyright.PENANAN9B7kXSVfv
10782Please respect copyright.PENANAz9PxXhmTN7
“Soalnya kamu juga sangat menggiurkan, Er…duuuh…memekmu ini….enak sekali…rasanya lengkap…baru sekali ini aku merasakan vegy seenak ini…” sahut Robby sambil menciumi dan menjilati leherku yang juga sudah kusemprot dengan parfum tadi. Ciuman dan jilatan di leher seperti ini, selalu saja membuatku geli…geli-geli enak, yang membuat persetubuhan ini terasa lengkap. Apalagi ketika puting payudaraku dijilati, diselomoti dan diisap-isap oleh lelaki bernama Robby itu, terkadang membuat sekujur tubuhku bergetar dan mengejang.
10782Please respect copyright.PENANARy19PJGxHx
Tak puas dengan cuma posisi klasik. Robby pun mengajakku ganti posisi, duduk berhadapan, saling peluk erat dan mesra, sementara batang kemaluannya tetap menancap di liang kewanitaanku. Dalam posisi itulah kami bisa sama-sama bergerak. Pada waktu Robby menarik penisnya, aku pun menarik kemaluanku, pada waktu Robby mendorong batang kemaluannya aku pun mendesakkan vegyku, sehingga terasa sekali kompaknya persetubuhan ini. Namun seperti biasa, aku selalu saja cepat mencapai orgasme dalam posisi di atas atau duduk seperti ini.
10782Please respect copyright.PENANAuPnrYvjaXZ
10782Please respect copyright.PENANA1Bct89ROI4
Robby tahu itu. Lalu ia mengajakku ganti posisi menjadi posisi doggy. Kuikuti saja ajakannya, meski masih lemes karena baru saja mencapai orgasme.
10782Please respect copyright.PENANACjy75uJQi2
10782Please respect copyright.PENANAXPlpST9JeA
Aku menungging, dengan pantat sejajar dengan pinggiran sofa. Dan Robby membenamkan batang kemaluannya dari belakangku, sambil berdiri di lantai. Ia tak sulit memasukkan penisnya ke dalam liang kemaluanku yang masih basah oleh lendirku sendiri ini.
10782Please respect copyright.PENANArprUWXOt4m
10782Please respect copyright.PENANAbYyezYhjqx
“Nanti lepasin di dalam atau di luar?” tanya Robby sebelum mengayun batang kemaluannya.
10782Please respect copyright.PENANAeHpMzPDfMo
10782Please respect copyright.PENANAY4WPoqruPM
“Terserah,” sahutku, “Mau di luar silakan, di dalam juga silakan.”
10782Please respect copyright.PENANA6yZChnnHvh
10782Please respect copyright.PENANAKtTn5z4RKL
“Oke,” cetus Robby sambil mengantotku lagi dari belakang, sambil memegangi bokongku dan terkadang meremasnya. Lagi-lagi bunyi aneh itu terdengar dari arah kemaluan kami…crek…crok…crek…crok…crek…crok…
10782Please respect copyright.PENANAM84tWwo8Xk
10782Please respect copyright.PENANAhGsb1GtXCy
Maklumlah lubang vaginaku sudah kebanjiran lendirku sendiri.
10782Please respect copyright.PENANA0FQlji1VY6
10782Please respect copyright.PENANAAA2p9RGGMm
Robby memang tampan. Permainannya lembut pula. Tapi ia tidak kuat terlalu lama bertahan. Pada suatu saat ia membenamkan batang kemaluannya. Terasa remasannya di bokongku demikian kerasnya. Lalu moncong penisnya menembak-nembakkan air maninya. Ooooh, ternyata sudah selesai keindahan bersama lelaki tampan itu. Dan ia dilarang berusaha menyetubuhiku untuk yang kedua kalinya. Tapi biarlah, bukankah masih ada tiga orang lelaki yang siap menyetubuhiku nanti?!
10782Please respect copyright.PENANAG3nhiCY9KR
Setelah Robby keluar, bergegas aku ke kamar mandi, untuk membersihkan sekujur tubuhku dengan shower air panas dan sabun cair. Tak enak kalau lelaki berikutnya mencium bau keringat Robby nanti, apalagi kalau merasakan genangan air mani Robby yang masih mengendap di kemaluanku. Semuanya kubersihkan. Lalu kukeringkan dan kusemproti lagi dengan parfum.
10782Please respect copyright.PENANANRiWdsEqup
10782Please respect copyright.PENANAvwnI1wBL5G
Kuambil kimono putih polos yang kubekal dari rumah tadi. Lalu keluar dari kamar mandi. Ternyata lelaki bernama Bimo itu belum masuk. Mungkin sudah demikian aturan mainnya. Bahwa Bimo harus menunggu dulu beberapa saat, sampai aku sendiri yang membuka pintu dan mempersilakan Bimo masuk.
10782Please respect copyright.PENANAghTcioHPwh
10782Please respect copyright.PENANA7UG5oQzwzi
Jadi aku punya kesempatan untuk merapikan rambutku dulu sebentar di depan cermin. Lalu aku membuka pintu sambil tersenyum.
10782Please respect copyright.PENANA56tql2DMUq
10782Please respect copyright.PENANApCwvDdt3Cu
Lelaki berperawakan tinggi kurus bernama Bimo itu langsung melangkah menghampiriku di ambang pintu. “Udah siap?” tanyanya.
10782Please respect copyright.PENANAsD6yrWx2sW
10782Please respect copyright.PENANAgVqCFWws5N
Aku mengangguk dan tersipu. Malu juga melihat teman-teman suamiku yang lain, pandangannya tertuju padaku semua. Suamiku malah tak kelihatan, entah ke mana.
10782Please respect copyright.PENANA9K8fG8Ns1y
10782Please respect copyright.PENANARkxyeYOXqJ
Bimo masuk, menutupkan pintu dari dalam dan sekaligus menguncikannya kembali. Lalu menghampiriku dengan senyum menggoda.
10782Please respect copyright.PENANAMY0ENF2J4A
10782Please respect copyright.PENANAwiDpB8CgBZ
“Udah gak sabaran dari tadi,” katanya sambil meraih tanganku dan mengajaknya duduk di sofa, “Untung Robby gak lama. Tumben dia cepet-cepetan gitu. Padahal biasanya lama sekali.”
10782Please respect copyright.PENANA7yO2A5DHI2
10782Please respect copyright.PENANA5H7EYJyRx9
“Masa?” cetusku dengan senyum dan sikap manja.
10782Please respect copyright.PENANA5pobBQBc6w
10782Please respect copyright.PENANAkz1zzm4lQw
“Iya,” sahut Bimo sambil melingkarkan lengannya di pinggangku, “Mungkin dia terlalu membayangkan sebelumnya. Membayangkan bakal em-el sama wanita secantik dan seseksi Erni.”
10782Please respect copyright.PENANArOax7i3mgc
10782Please respect copyright.PENANAPbbeIQ6ask
“Mmmm…” gumamku sambil membiarkan pipi dan leherku diciumi oleh lelaki bernama Bimo itu.
10782Please respect copyright.PENANA4umiQCy1o3
10782Please respect copyright.PENANAbH1etnaD34
Seandainya Bimo tahu bahwa di balik kimono putih yang terbuat dari kain handuk ini aku tak mengenakan celana dalam maupun bra, mungkin ia akan langsung merayapkan tangannya ke pangkal pahaku. Tapi tampaknya ia tahu bahwa aku tak mengenakan bra, karena tangannya mulai menyelinap ke belahan kimonoku di bagian atas.Dan langsung memegang payudaraku.
10782Please respect copyright.PENANAinIqU0g7oJ
10782Please respect copyright.PENANAqXtn4IxPGX
Ah, apakah aku ini benar-benar sudah menjadi perempuan yang gede nafsu? Kenapa baru dipegang payudara saja rasanya kemaluanku mulai membasah?
10782Please respect copyright.PENANA8s7yt3w1t9
10782Please respect copyright.PENANAdDHNIS93g7
Lalu kenapa diam-diam tanganku mulai menarik ritsleting celana panjang Bimo? Apakah aku terpengaruh oleh kata-kata suamiku tadi di jalan, bahwa di antara keempat lelaki yang akan menyetubuhiku itu penis Bimolah yang terhebat? Hebat dalam soal apa? Ukurannya atau permainannya?
10782Please respect copyright.PENANACsoIKKutbx
10782Please respect copyright.PENANAw64QZWUScM
Entahlah. Yang jelas ketika tanganku menyelusup ke balik celana dalamnya, Bimo sedang asyik mempermainkan payudaraku yang sudah disembulkan dari belahan kimonoku.
10782Please respect copyright.PENANAVnFHUSLFPd
10782Please respect copyright.PENANAr2v0d8DT2X
Dan aku sudah berhasil menggenggam batang kemaluan Bimo. Tidak terlalu besar, kalau dibandingkan dengan penis suamiku, penis Bimo masih kalah. Tapi maaak…panjang sekali ! Membuatku berpikir, ini penis apa ular cobra? Hihihihi.
10782Please respect copyright.PENANAf39RHU8cC6
10782Please respect copyright.PENANA8FzdrovlJ6
Dan gilanya, aku senang sekali menemukan penis yang panjang gitu. Soalnya terbayang kalau sedang disetubuhi oleh pemilik penis panjang itu, dasar liang kemaluanku akan disundul-sundul terus. Dan itu biasanya enak sekali. Bikin mataku merem melek.
10782Please respect copyright.PENANADm5msRwo95
10782Please respect copyright.PENANAPAUNMcvQYN
Dengan rasa penasaran, kusembulkan batang kemaluan Bimo itu. Wow, mengacung ke atas. Mengacung benar saking tegangnya.
10782Please respect copyright.PENANAyUcmoBK94w
10782Please respect copyright.PENANAX5fQB5CWN5
Pada saat itulah cara dudukku berubah tanpa disengaja. Pahaku terlalu mengangkang, sehingga belahan kimonoku tertarik dan terbuka. Sehingga Bimo langsung nyadar bahwa aku tak mengenakan celana dalam !
10782Please respect copyright.PENANAsaAaezNeHS
10782Please respect copyright.PENANAdmBO37RLzf
Maka ketika aku mendekatkan mulutku ke batang kemaluan yang panjang sekali itu, tangan Bimo mulai mengelus celah kemaluanku. Membuatku jadi sangat bergairah untuk menyelomoti batang kemaluan teman suamiku itu.
10782Please respect copyright.PENANAvP0zWo1Gux
10782Please respect copyright.PENANAmEf3sZZcqa
Tanpa ragu aku menghimpit tubuh Bimo, dengan posisi sungsang. Mulutku berada di atas penis Bimo, sementara kemaluanku berada di atas mulut lelaki itu.
10782Please respect copyright.PENANAAF6IVb0IBC
10782Please respect copyright.PENANA67jWZNASf9
Tampaknya Bimo mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku mulai menjilati leher dan moncong penisnya, Bimo pun mulai menjilati kemaluanku.
10782Please respect copyright.PENANA4XW6rhA8wh
10782Please respect copyright.PENANAFdXDWJAIxl
Oh, aku senang sekali melakukannya. Karena batang kemaluan Bimo takl terlalu besar seperti punya suamiku, sehingga aku merasa leluasa menyelomotinya, terkadang menyedotnya, terkadang menjilatinya. Dan jilatan Bimo di kemaluanku itu membuatku terpejam-pejam juga saking enaknya.
10782Please respect copyright.PENANAOMf9OQMfD3
10782Please respect copyright.PENANAyZnuZoZU24
10782Please respect copyright.PENANATIL8F9oPMB
**************************************************************************************************
10782Please respect copyright.PENANA2rcoIHUki0
10782Please respect copyright.PENANAbOwBk0n8ny
10782Please respect copyright.PENANAciGlJa1Tgm
Baru sampai di situ aku membaca catatan pengakuan istriku, tiba-tiba handphoneku bergetar. Ada sms. Dari siapa ya?
10782Please respect copyright.PENANAq02p5h3HvH
10782Please respect copyright.PENANAkkkhF5KhGa
Ternyata dari Ita (Lihat Langkah Langkah Binal episode terakhir)
10782Please respect copyright.PENANAYHq0kApBY5
10782Please respect copyright.PENANAMfcnFwbkiu
Isinya cuma, “Mas kok lama gak muncul? Lagi sibuk ya?”
10782Please respect copyright.PENANA6GeIFgiEMM
10782Please respect copyright.PENANA1jjbl60kdU
Aku bahkan balik bertanya di sms balasanku, “Kamu lagi di mana?”
10782Please respect copyright.PENANAIoQrQDK6gL
10782Please respect copyright.PENANAWAjmSjQi5C
“Di mall. Mas ke sini dong. Ita lagi gakda kuliah.”
10782Please respect copyright.PENANAt7eJu39IXe
10782Please respect copyright.PENANA2ChH97Xxat
Kulihat jam baru menunjukkan pukul sepuluh pagi. Cepat kukeluarkan Ipadku dari dalam tas kerjaku. Lalu kucopy catatan harian istriku yang belum selesai kubaca itu. Biasa, copy ke Ipad lumayan ribet kalau belum terbiasa, harus lewat iTunes dulu.
10782Please respect copyright.PENANANwfo1kKaWx
10782Please respect copyright.PENANAsG4lZjrDxS
Tapi hanya beberapa menit pengcopyan itu selesai. Kusimpan lagi Ipadku di tas kerjaku. Biar nanti kubaca di tempat lain.
10782Please respect copyright.PENANA7fwW8m7ifO
10782Please respect copyright.PENANAo0J0bGSoTc
Tak sampai sejam kemudian, aku sudah berada di mall langgananku. Ita sudah tahu di mana tempat nongkrongku. Di smoking area.
10782Please respect copyright.PENANAW8vmtIZevo
10782Please respect copyright.PENANAjA3cpHGflo
Dan ternyata Ita memang ada di tempat biasa aku nongkrong itu. Ita mengenakan kacamata hitam saat itu. Dia memang keren dalam pakaian atau asesori apa pun.
10782Please respect copyright.PENANAov27CfUeTg
10782Please respect copyright.PENANAQT85q4FCQ0
Aku pesan black coffee dulu, lalu menghampiri Ita yang sedang menyedot jus strawberrynya.
10782Please respect copyright.PENANATzJinW2eAw
10782Please respect copyright.PENANAbFCJotkjyz
“Sama siapa kamu ke sini?” tanyaku membuat Ita menoleh dan tersenyum.
10782Please respect copyright.PENANAraymaRJyD4
10782Please respect copyright.PENANAcmGlFShTnE
“Sendirian Mas. Tadinya mau kuliah, tapi dosennya sakit. Jadi bebas deh hari ini. Sini Mas duduknya,” Ita menepuk kursi di samp[ingnya.
10782Please respect copyright.PENANAaRAjNKBiV5
10782Please respect copyright.PENANAWOaTXVTmCy
Aku ikuti saja keinginannya. Duduk di sampingnya. Dan langsung disambut dengan genggaman Ita di tanganku, “Ita kangen banget sama Mas, tau? Kalau malam jadi susah tidur. Kebayang-bayang Mas terus.”
10782Please respect copyright.PENANAnJHoy639ox
10782Please respect copyright.PENANAH6qIhxhkov
“Masa sih?!”
10782Please respect copyright.PENANArid1Rf3cXi
10782Please respect copyright.PENANA7W3zrea6DC
“Mas gak kangen ya sama Ita?”
10782Please respect copyright.PENANAfQjYUjemOX
10782Please respect copyright.PENANAZBVhA1f0cV
“Tentu aja kangen. Tapi aku kan banyak kerjaan sayang.”
10782Please respect copyright.PENANAJwJ5bT2mMM
10782Please respect copyright.PENANAkxq5DafITf
“Ke villa kayu itu lagi yuk Mas.”
10782Please respect copyright.PENANAF0mYpoDhBm
10782Please respect copyright.PENANAZoBOOLTrmw
“Gak usah jauh-jauh. DI sini juga kan ada hotel. Tuh…di ruang parkir itu ada pintu lift, langsung menuju hotel,” kataku sambil menunjuk ke ruang parkir yang hanya berjarak beberapa langkah dari tempat kami nongkrong.
10782Please respect copyright.PENANAUnA6kghbpv
10782Please respect copyright.PENANA7LlY3jbyoz
“Oh…iya ya….Ita baru ngeh, di sini kan ada hotel juga ya.”
10782Please respect copyright.PENANAe6gVoWTveb
10782Please respect copyright.PENANATiaTzvrCEv
“Mau kuajak ke situ?”
10782Please respect copyright.PENANAadsy98Esh8
10782Please respect copyright.PENANArM5rfDxiHg
“Mau,” Ita mengangguk dengan senyum ceria, “Dari sini kan ada angkot menuju rumah. Gak dianter sama Mas juga Ita bisa pulang sendiri.”
10782Please respect copyright.PENANA5KiQZ68eIT
10782Please respect copyright.PENANAwQDlVRGK3e
Seorang pelayan café mengantarkan secangkir kopi panas untukku.
10782Please respect copyright.PENANAWCMKjOo9B9
10782Please respect copyright.PENANAxwIB7Q3SdE
“Ntar, aku mau minum kopi dulu ya.”
10782Please respect copyright.PENANAEbCRc2hfJ3
10782Please respect copyright.PENANACKb2jGE3ot
Setelah kutiupi beberapa kali, kuteguk kopi panas itu. Lalu kunyalakan sebatang rokok. Dan berbisik ke telinga Ita, “Nanti mau diapain?”
10782Please respect copyright.PENANApG9Umoj1uJ
10782Please respect copyright.PENANAf78oIuUPAf
Ita mencubit pahaku, tapi tak berhasil karena pahaku cukup keras otot-ototnya.
10782Please respect copyright.PENANA6kjUhY9Kxx
10782Please respect copyright.PENANAulvZkpyBj6
Lalu katanya, “Ita kan cewek. Terserah Mas lah mau diapain,” kata Ita perlahan, seperti takut kedengaran orang lain.
10782Please respect copyright.PENANAnxpukg22Mt
10782Please respect copyright.PENANADPlpPjVsR3
10782Please respect copyright.PENANApdwOJlWlxg
Obrolan kami dilanjutkan setelah berada di dalam kamar hotel yang bersatu dengan mall itu.
10782Please respect copyright.PENANACkAcjaGL4d
10782Please respect copyright.PENANAqhw5TUZYpI
“Enak ya hotelnya. Kelihatan masih baru, jadi serba bersih kelihatannya,” kata Ita sambil merebahkan kepalanya di pahaku yang sedang diselonjorkan di atas tempat tidur.
10782Please respect copyright.PENANAEXsnDl1arv
10782Please respect copyright.PENANAiM5kHOf7Vv
“Nanti kalau mau ketemuan di sini aja ya. Tunggu dulu di smoking area tadi, lalu bareng-bareng masuk ke sini.”
10782Please respect copyright.PENANAvqMqGCm9Fz
10782Please respect copyright.PENANADnfpDSw08V
“Iya Mas,” sahutnya sambil menatapku, “sekarang cium dulu dong bibir Ita. Kok dari tadi dingin-dingin aja? Lagi inget sama cewek lain ya?”
10782Please respect copyright.PENANArw2HqT7cZQ
10782Please respect copyright.PENANAb5vzjWCoWS
“Hush, cewek mana lagi selain kamu, sayang?” hiburku sambil mendorong dada Ita sampai ia terlentang di atas kasur bertilam kain seprai putih bersih itu
10782Please respect copyright.PENANAdQcTYgnExk
10782Please respect copyright.PENANAywFhTZcDpk
Setelah menghimpitnya, kuciumi bibirnya berkali-kali, kemudian kulanjutkan dengan lumatan. Tubuhnya terasa menghangat. Berarti Ita ini tergolong cewek yang cepat dibangkitkan.
10782Please respect copyright.PENANAtt1R6eW6as
10782Please respect copyright.PENANAb6uhq9a7tl
“Biar jangan kusut, buka dong pakaianmu, sayang,” kataku setelah melepaskan lumatanku.
10782Please respect copyright.PENANAT2G47qUGzZ
10782Please respect copyright.PENANAYumWpYpd8Y
Ita pun bangkit. Turun dari tempat tidur. Menanggalkan blouse putih dan rok kotak-kotaknya. Lalu dilepaskannya juga beha dan celana dalamnya.
10782Please respect copyright.PENANA3n4WDUhP1L
10782Please respect copyright.PENANA5Na4ezklxd
Ketika pandanganku tertuju ke arah kemaluannya, Ita tersipu dan menutupinya dengan kedua tangannya. “Mas,” katanya dengan sikap manja, “jawab jujur ya Mas. Kalau Ita dibandingkan dengan Mbak Nur, bagusan siapa?”
10782Please respect copyright.PENANA5FrVCn65I7
10782Please respect copyright.PENANAl8YxC8GDkV
“Bagus apa cantik?”
10782Please respect copyright.PENANAu28YLlDmXo
10782Please respect copyright.PENANAhHjSk0pjm9
“Ya bagusan siapa cantikan siapa deh.”
10782Please respect copyright.PENANAJALwj4bnjb
10782Please respect copyright.PENANALVmfrr5fYa
“Kamu lebih cantik, sayang. Tapi kalau bentuk tubuh, bagusan mbakmu.”
10782Please respect copyright.PENANADeyLQgJLxo
10782Please respect copyright.PENANAMD6MlsTEQV
Ita cemberut, “Ita ndut ya?”
10782Please respect copyright.PENANARgpqbklLqc
10782Please respect copyright.PENANAT798OmNQBn
“Ndut sih gak. Cuma jarang olah raga aja kali.”
10782Please respect copyright.PENANAvANF3U5aav
10782Please respect copyright.PENANAd0GQXZQE86
“Kalau gitu beliin alat fitness Mas. Biar Ita bisa membentuk badan sampai bagus kayak Mbak Nur.”
10782Please respect copyright.PENANAm9VQX5OFRG
10782Please respect copyright.PENANANiHjIwcBWv
“Ngapain beli alatnya segala? Kalau salah pakai jenis alatnya, malah bentuk tubuhmu tambah parah nanti. Kan kita harus tau bagian mana yang mau dibentuk, ingin seperti apa bentuknya, lalu alat mana yang bisa membantu. Mendingan masuk grup aja. Biar ada pakarnya yang bisa bantu kamu supaya tubuhmu jadi bagus.”
10782Please respect copyright.PENANAVEVSrfQbQX
10782Please respect copyright.PENANAQEafWqRjS0
“Iya Mas.”
10782Please respect copyright.PENANALpDPit60Vt
10782Please respect copyright.PENANAhaFZ7L2WN8
“Tapi secara keseluruhan, kamu bagus, sayang. Makanya aku melanjutkan hubungan ini juga, karena kamu memang istimewa di mataku,” kataku sambil meraih pinggang Ita ke dalam pelukanku. Lalu kutarik tubuh mulus dan serba segar itu ke atas tempat tidur lagi. Kutelungkupkan sambil kutepuk-tepuk bokongnya yang cukup besar untuk ukuran cewek 18 tahunan. Kemudian kutelentangkan. Dan mulai mencumbunya dengan mengerahkan segala pengalamanku.
10782Please respect copyright.PENANA78rOQfwSIP
10782Please respect copyright.PENANAjO1CyhmqgP
Kumulai dengan menciumi dahinya, kelopak matanya, pipinya, hidungnya, bibirnya, lehernya…lalu lama mulutku melumat pentil buah dada kirinya, sementara tanganku meremas buah dada kanannya, tentu dengan segala kelembutan yang kumiliki.
10782Please respect copyright.PENANADEOU1K95Ub
10782Please respect copyright.PENANAWkhjMiMc4z
Ita terkadang memejamkan matanya. Tapi ketika mulutku mau bergerak ke arah perutnya, Ita membisiki telingamu, “Pakaian Mas juga buka dong…jangan curang gini…”
10782Please respect copyright.PENANAjaXp7wFul2
10782Please respect copyright.PENANAXXAwZzIvX8
Aku ikuti juga keinginannya itu. Kutanggalkan tiap helai busana yang melekat di tubuhku. Sampai telanjang bulat. Seperti Ita.
10782Please respect copyright.PENANADHyH5bdi0E
10782Please respect copyright.PENANAxdk0f3OYgG
Lalu kuterkam lagi tubuh mulus cewek remaja itu. Sasaranku langsung ke arah bagian yang di bawah perut itu. Ke kemaluan yang tercukur bersih itu. Ita pun merenggangkan kedua pahanya. Mulai mengerti bahwa kalau aku mau ngemut memeknya, ia harus merenggangkan kedua belah pahanya. Setelah memperhatikan kemaluan Ita yang tampak masih sangat “tertutup” itu, diam-diam penisku mulai ngaceng berat.
10782Please respect copyright.PENANAWsR3fHgnPV
10782Please respect copyright.PENANAKkSecJgkFx
Dan ketika aku mulai menjilati kemaluan Ita dengan ketrampilan yang kumiliki, Ita mulai mendesah-desah dan mengejang-ngejang. Bahkan Ita mulai merintih-rintih histeris, “Mas…oooh…Mas…enak Mas…ooooh….enak banget…Mas….oooh….”
10782Please respect copyright.PENANATdVDWiHlgm
10782Please respect copyright.PENANA09SUIe9P41
Tapi pada suatu saat Ita merengek, “Mas…masukin aja punya Mas…Ita pengen nyobain Mas…ayo Mas…”
10782Please respect copyright.PENANAAIXkMSZWIe
10782Please respect copyright.PENANAOMPfce73Og
Kuhentikan jilatanku, “Nanti kamu gak perawan lagi,” kataku.
10782Please respect copyright.PENANA4f4mU6Zwo1
10782Please respect copyright.PENANAjgR5E1s4OP
“Biarin. Ita rela menyerahkan virginitas Ita, asalkan Mas yang melakukannya.”
10782Please respect copyright.PENANAnLB2C07I4M
10782Please respect copyright.PENANAuLq1pqIgJp
Pergulatan batinku berkecamuk. Ada geliang-geliut antara iya dengan tidak. Antara lakukan dengan jangan.
10782Please respect copyright.PENANADaBvp9eN6h
10782Please respect copyright.PENANAikX94WuhMt
“Kalau gitu, tunggu sebentar ya. Aku mau nyari sesuatu dulu di mall. Rebahan aja dulu di sini,” kataku sambil melepaskan pelukanku.
10782Please respect copyright.PENANA6t4EF0ejP4
10782Please respect copyright.PENANAPBdGk9n2WW
Ita cuma mengangguk, tanpa bertanya apa yang akan kucari di mall.
10782Please respect copyright.PENANAga9Gj0Zof9
10782Please respect copyright.PENANA63GKy2IFV3
Setelah berpakaian lengkap lagi, aku tinggalkan kamar itu. Tak lama kemudian aku sudah berada di lantai bawah mall itu. Di supermarket yang menyediakan sesuatu yang kucari itu. Sebenarnya aku hanya mencari minyak goreng. Untuk pelumas yang paling ampuh pada waktu mau penetrasi nanti. Soalnya kalau lotion yang ada pengharumnya, selalu saja menimbulkan panas di kemaluan wanita (mungkin karena ada parfumnya itu). Sedangkan minyak goreng, setahuku tidak berpengaruh panas sedikit pun.
10782Please respect copyright.PENANAFa2VleQyeH
10782Please respect copyright.PENANAOM5I0zCYzb
Aku hanya membeli minyak yang isi kantong paling kecil. Kemudian kubeli juga kapas. Dan tak lama kemudian aku sudah berada di hotel itu lagi.
10782Please respect copyright.PENANA1MecjfioRX
10782Please respect copyright.PENANA2tSTQ9PMnV
“Apa itu Mas?” tanya Ita di balik selimut, sambil memperhatikan kantong kresek yang kubawa.
10782Please respect copyright.PENANAQ0HZHRinA0
10782Please respect copyright.PENANAuv9V4OJ0lu
Kukeluarkan kantong plastik berisi minyak goreng ini sambil berkata, “Untuk yang pertama, tidak mudah melakukannya. Karena itu harus pakai pelumas ini.”
10782Please respect copyright.PENANAP4ZoOZYaNq
10782Please respect copyright.PENANAIMBiDs3T94
“Hihihihi…Mas ada-ada aja. Itu minyak goreng kan?”
10782Please respect copyright.PENANAobK0CPRUtb
10782Please respect copyright.PENANA6FMFunULQk
“Iya sayang. Kalau pakai lotion yang wangi, nanti memekmu panas. Kalau pakai minyak ini, takkan panas. Nanti kan bisa dicuci sebersih-bersihnya.”
10782Please respect copyright.PENANAK8fAzRkqeS
10782Please respect copyright.PENANAW0PPXrvHj5
“Ogitu ya. Ya udah, Ita manut ae…terserah Kangmas Yadi.”
10782Please respect copyright.PENANACfnAlBBqDz
10782Please respect copyright.PENANAbArCv0zHCz
Aku cuma tersenyum, dengan hati mengetawai diriku sendiri. Karena mau penetrasi menyiapkan minyak goreng segala. Tapi aku memang sudah merasakan efektifnya bahan yang lumrahnya tersimpan di dapur ini.
10782Please respect copyright.PENANAfXefjAYCJQ
10782Please respect copyright.PENANADy1rUIQq9s
Kulepaskan semua pakaianku, sampai telanjang lagi. Kemudian kutarik selimut yang menutupi tubuh Ita dan kurenggangkan jarak kedua paha Ita. Kuelus-elus kemaluan Ita sesaat, kemudian kutuangkan minyak secukupnya ke telapak tanganku. Dan tangan berminyak ini kuelus-eluskan ke permukaan kemaluan Ita. Kutambah lagi minyaknya agak banyak, kemudian kuusahakan agar minyaknya menyelusup ke dalam liang kemaluan Ita yang terasa masih sangat-sangat sempit.
10782Please respect copyright.PENANAn1BkpcesHn
10782Please respect copyright.PENANAJiQfZGGkeW
“Udah siap?” tanyaku sambil melumuri penisku yang sudah ngaceng berat lagi ini.
10782Please respect copyright.PENANALKJxfsLfTj
10782Please respect copyright.PENANAEwEHT6vX2Q
“Udah Mas. Dari kemaren-kemaren juga Ita udah siap. Sangat siap,” sahut Ita membuatku tersadar, betapa kuatnya kekaguman Ita padaku, sampai melupakan segalanya.
10782Please respect copyright.PENANA6mE4VtdTXb
10782Please respect copyright.PENANAXh5q0nT6Vn
Dan tanpa berpikir panjang lagi, aku mulai mengelus-elus celah kemaluan Ita yang sudah berlumuran minyak dan sangat licin. Ita mengejang dan terpejam. Aku masih mempermainkan celah kemaluan dan kelentitnya, supaya secara fisik ia benar-benar sudah siap untuk dieksekusi.
10782Please respect copyright.PENANAN45JEVCZyt
10782Please respect copyright.PENANAYp5yOnXlhM
Ketika terasa sudah banyak lendir bercampur minyak di kemaluan perawan itu, aku pun mulai membalurkan lagi minyak ke penisku, sampai mengkilap dan licin. Kemudian kuletakkan moncong penisku dengan hati-hati, agar letaknya tepat di ambang mulut kemaluan Ita yang masih kecil sekali itu. Sementara Ita seperti tak berani menatapku. Matanya cuma menatap ke arah langit-langit kamar itu. Dan aku mulai mendesakkan batang kemaluanku.
10782Please respect copyright.PENANAw5bHdDCDED
10782Please respect copyright.PENANAOxwsqwTsr4
Saking licinnya liang kemaluan Ita, penisku langsung berhasil membenam kepalanya. Tinggal mendorongnya lagi dengan tekanan yang lebih kuat. Tapi masih sempat aku berkata, “Biasanya yang pertama agak sakit. Tahan aja sakitnya, ya sayang.”
10782Please respect copyright.PENANAbsVSwWPEqW
10782Please respect copyright.PENANABX6NBssHPX
“Iya Mas…” sahut Ita hampir tak terdengar.
10782Please respect copyright.PENANAkbdnp8lc1B
10782Please respect copyright.PENANAU202kQSu0P
Dan aku benar-benar mendesakkan batang kemaluanku sekuatnya, berhasil membenam sedikit demi sedikit sampai separohnya. Mata Ita terbeliak, mulutnya pun ternganga, tapi hanya sebentar. Lalu ia memeluk leherku sambil berbisik, “Udah masuk ya Mas?”
10782Please respect copyright.PENANA00VMZtp5Zo
10782Please respect copyright.PENANASEEtaa0jhv
“Iya sayang,” sahutku sambil mencium bibirnya.
10782Please respect copyright.PENANAEUPJRVVFri
10782Please respect copyright.PENANAPXGFB29xdQ
Mulailah aku menggerak-gerakkan penisku sedikit demi sedikit, kutarik perlahan, lalu kudorong lebih dalam dari semula, kutarik lagi dan kudorong makin dalam lagi…begitulah, akhirnya aku mulai benar-benar mengentotnya, mulai memaju-mundurkan penisku dalam liang kemaluan Ita yang demikian sempitnya, sampai terasa seperti menjepit tongkat kejantananku demikian ketatnya. Namun licinnya minyak yang sudah kuselundupkan ke celah kemaluan Ita tadi, membuatku tidak menemui kesulitan menyetubuhi kemaluan Ita yang baru sekali ini disetubuhi lelaki.
10782Please respect copyright.PENANA2WNHKFQN9R
10782Please respect copyright.PENANAX8GryqeNBH
Meski terasa enak sekali mengentot kemaluan yang masih sangat menjepit itu, masih sempat aku membisikinya, “Gak sakit?”
10782Please respect copyright.PENANAvxaEvdjx9n
10782Please respect copyright.PENANAJYOLvD83TR
“Tadi iya Mas, agak sakit sedikit. Tapi sekarang gak sakit lagi,” sahut Ita sambil memperketat rengkuhannya di leherku.
10782Please respect copyright.PENANAqzidmEDl1A
10782Please respect copyright.PENANADJI10PG6am
“Sekarang kita sedang bersetubuh beneran, sayang,” kataku sambil mengayun kembali batang kemaluanku.
10782Please respect copyright.PENANAyRvhtC891F
10782Please respect copyright.PENANABhFcRtLiGD
“Iya, sekarang Ita…benar-benar….sudah…sudah jadi milik Mas Yadi,” kata Ita terengah-engah, sambil mempererat pelukannya di leherku, sehingga pipiku dan pipi Ita bertempelan dengan ketatnya.
10782Please respect copyright.PENANAVNvW6MtXD8
10782Please respect copyright.PENANAduZINQIeTv
Aku pun melengkapi aksiku dengan jilatan di lehernya, terkadang dengan gigitan-gigitan kecil, sementara tangankumeremas payudaranya yang mungil tapi masih sangat padat itu.
10782Please respect copyright.PENANACdIvtoITf9
“Mas…” ucap Ita tersendat-sendat, “kok makin lama…ma…makin enak…Mas…”
10782Please respect copyright.PENANAcGl28qWiPP
10782Please respect copyright.PENANAzL3k4AgO80
Aku cuma menjawab dengan ciuman bertubi-tubi di bibir sensual Ita. Karena sesungguhnya aku pun tengah merasakan hal yang sama. Makin lama makin enak.
10782Please respect copyright.PENANA5pF25jIBSO
10782Please respect copyright.PENANAluwEr80OLi
Jujur, dahulu…pada waktu aku mengambil keperawanan Erni, pada waktu pertama kalinya aku menyetubuhi istriku itu, rasanya tidak seenak dengan Ita sekarang. Mungkin karena persetubuhan pertamaku dengan Ita ini merupakan wujud petualangan, sementara dengan Erni dahulu kulakukan secara sah, beberapa jam setelah Erni diresmikan sebagai istriku.
10782Please respect copyright.PENANAXgcim6bKfI
10782Please respect copyright.PENANAXwP4DF9POG
Gilanya, hubungan sex dalam langkah petualangan begini, nikmatnya lebih edan daripada hubungan sex yang sah. Kalau kubanding-bandingkan, hubungan sex dalam bentuk petualangan itu laksana makan di restoran atau di daerah wisata. Sedangkan hubungan sex yang sah, seolah makan di rumah, lalu rasanya pun jadi biasa-biasa saja. Semoga yang membaca thread ini jangan mengikuti langkahku ya (kecuali kalau kepepet…hahaaahaa).
10782Please respect copyright.PENANAHA3jDc2rlg
10782Please respect copyright.PENANANzs8kuud9j
Meski terasa masih sangat sempit, tapi makin lama aku semakin lancar mengentot adik iparku yang masih remaja itu. Tapi untuk yang pertama kalinya, aku tak mau gagah-gagahan. Takut Ita kesakitan nanti.
10782Please respect copyright.PENANAnxve8z53AJ
10782Please respect copyright.PENANAoDEH7UcMuY
Maka setelah hampir setengah jam Ita, akhirnya kucabut batang kemaluanku dari jepitan liang kemaluan adik iparku itu. Kugenggam batang kemaluanku di atas perut Ita, dalam detik-detik krusial. Dan…bersemburanlah air maniku, menembak-nembak perut dan payudara Ita.
10782Please respect copyright.PENANACzoCQzc0NM
10782Please respect copyright.PENANAN6dPFTvdR0
“Kok dimuntahin di perut Ita, Mas?” Ita tampak heran.
10782Please respect copyright.PENANAJC9jhONdDY
10782Please respect copyright.PENANAetmOXVYPmZ
“Kan biar jangan hamil. Nanti kalau sudah ikut KB sih bebas, dilepasin di dalam juga aman.”
10782Please respect copyright.PENANAVbzeaEcpxa
10782Please respect copyright.PENANANQ60GWbKum
Ita pun bangkit dengan wajah pucat. Melihat genangan darah di kain seprai, ia memekik tertahan, “Waaau….ada darahnya Mas.”
10782Please respect copyright.PENANAXgdF4woJXb
10782Please respect copyright.PENANA370jR0teTZ
“Iya, itu darah perawanmu sayang.”
10782Please respect copyright.PENANAGgPsA6m9Jh
10782Please respect copyright.PENANA8qKIDk1WVn
“Tapi malu nanti sama orang hotel,” Ita bergegas turun dari bed. Masuk ke kamar mandi dan kembali lagi dengan handuk hotel yang sudah dibasahi separohnya.
10782Please respect copyright.PENANAKuUr6NCh8w
10782Please respect copyright.PENANA5nitau1yIs
Ita menggosok-gosokkan handuk hotel di bagian yang basahnya ke darah di seprai putih itu. Kubiarkan saja Ita melakukan itu semua. Sampai akhirnya kain seprai itu bersih kembali, meski jadi ada yang basah agak lebar.
10782Please respect copyright.PENANApyg2NIMuNA
10782Please respect copyright.PENANA1g7PTZv12f
Ita pun masuk ke kamar mandi lagi. Kuikuti dari belakang.
10782Please respect copyright.PENANAdFqSGnYmUZ
10782Please respect copyright.PENANAnDes7hA0Ae
“Perih ya memeknya?” tanyaku sambil memeluk Ita dari belakang.
10782Please respect copyright.PENANA8hIgK7EZ9Q
10782Please respect copyright.PENANAR6a9CKwkzT
“Iya, sedikit. Tapi gakpapa. Yang penting Mas udah jadi milik Ita.”
10782Please respect copyright.PENANArDwZBjYkX4
10782Please respect copyright.PENANAI9iXwtqSP0
“Ita juga jadi milikku,” sempalku, “Tapi kita takkan bisa kawin, sayang.”
10782Please respect copyright.PENANA8u3eyQMrKT
10782Please respect copyright.PENANAUDCd9H0nUu
“Gakpapa. Yang penting Mas jangan buang Ita.”
10782Please respect copyright.PENANAgu428dkXkL
10782Please respect copyright.PENANAIpGghMXlmq
“Nanti semuanya akan kuatur, sayang. Tenang aja. Pokoknya kuliahmu harus jalan terus. Dan kalau bisa jangan hamil dulu.”
10782Please respect copyright.PENANAP1cARAYdXP
10782Please respect copyright.PENANA37pX7oICMR
“Iya sih. Kebayang Mbak Nur bakal marah besar kalau Ita hamil dan tau siapa yang menghamili Ita.”
10782Please respect copyright.PENANAelEKbh6BKx
10782Please respect copyright.PENANACYGPEqfKEU
Ita mengangguk. Setelah membersihkan noda darah di handuk hotel, ia pun memutar kran shower air hangat dan menyemburkan ke tubuhnya.
10782Please respect copyright.PENANASzAP1IWBJ4
10782Please respect copyright.PENANAAKoVR5YrLS
Kuambil sabun yang disediakan hotel, lalu kusabuni tubuh Ita dengan telaten. Tampaknya Ita senang kusabuni dan kumanjakan dengan kecupan di sana-sini.
10782Please respect copyright.PENANAQw3brPaiYk
10782Please respect copyright.PENANAwt2xmslsBp
“Tiga atau empat hari lagi kita ketemuan di sini lagi, ya sayang.”
10782Please respect copyright.PENANALEyZBxjds0
10782Please respect copyright.PENANAMEdBQnKF4D
“Iya.”
10782Please respect copyright.PENANAYAeQ4AuQWN
10782Please respect copyright.PENANA8ZIKqGiGg3
“Luka di dalam vegymu harus sembuh dulu. Baru kita ulangi lagi yang udah kita lakukan tadi.”
10782Please respect copyright.PENANA8QyRQXfkEp
10782Please respect copyright.PENANAgZW7MW3N07
“Iya Mas,” Ita memeluk pinggangku, “Mas…rasanya Ita makin dalam mencintai Mas…”
10782Please respect copyright.PENANAcL9uqOH4Cd
10782Please respect copyright.PENANAwsWnz5zjjP
“Aku juga sama, sayang. Tapi kita tetap harus rapi. Jangan sampai mbakmu tau. Jadi kalau di depan dia, jangan memperlihatkan sikap yang bakal mencurigakan. Bersikap seperti waktu belum ada hubungan aja.”
10782Please respect copyright.PENANA3EEweWCaYk
10782Please respect copyright.PENANAY6P0Cabctx
“Iya Mas.”
10782Please respect copyright.PENANAHU3xBerImI
10782Please respect copyright.PENANAYZAbvniCLD
Dua jam kemudian, Ita kubiarkan pulang sendirian. Mau naik angkot saja, katanya. Tapi aku tetap diam di kamar hotel itu. Karena aku ingin membuka Ipadku, untuk melanjutkan membaca catatan pengakuan Erni yang sudah kucopy ke Ipadku tadi.
10782Please respect copyright.PENANAgMuMENCWQA
10782Please respect copyright.PENANAIr5i4BBkCb
Sambil rebahan di atas tempat tidur kulanjutkan membaca catatan istriku itu:
10782Please respect copyright.PENANAneqJZ3mx5i
10782Please respect copyright.PENANAsNpeSVe7rC
****************************************************************************************************
10782Please respect copyright.PENANA4QGG5OYrWd
10782Please respect copyright.PENANAgzQeWdsJR0
10782Please respect copyright.PENANA6tSWL8VX1k
Ketika penis panjang itu mulai membenam ke dalam liang kewanitaanku, oh…benar-benar panjang penis Bimo itu. Sampai tak bisa masuk semuanya, karena mentok di dasar liang kewanitaanku.
10782Please respect copyright.PENANAyFwgLUGLM6
10782Please respect copyright.PENANA6ALEWxi0qZ
Ini membuat gairahku semakin menggila. Terlebih setelah Bimo mulai mengayun batang kemaluan panjangnya itu, terasa sekali bedanya dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.Soalnya tiap kali batang kemaluan itu bergerak maju, terasa menyundul dasar liang kewanitaanku. Membuatku berdesir dalam nikmat yang tiada taranya.
10782Please respect copyright.PENANAFXm8bewQ8f
10782Please respect copyright.PENANAgezLHaG61p
Nikmat yang terasa menggerus sampai ke dasar terdalam. Lalu membuatku berdesir dan seolah melayang…makin tinggi…makin tinggi…aduhai indahnya perasaanku waktu disetubuhi oleh lelaki bernama Bimo ini !
10782Please respect copyright.PENANA1gKXVMiEPi
Bang Yadi suamiku tercinta, kuharap Abang takkan geram membaca semuanya ini. Karena bukankah Abang sendiri pernah berkata bahwa semakin besar rasa cemburu Abang, akan semakin dahsyat pula gairah Abang untuk menggauliku?
10782Please respect copyright.PENANAxXlxw6DaPp
10782Please respect copyright.PENANAGe09gMmL94
Karena itulah aku mau menjelaskan semuanya ini, termasuk perasaanku yang terdalam ketika menikmati persetubuhanku dengan Bimo itu.
10782Please respect copyright.PENANAkaXoGqTp8I
10782Please respect copyright.PENANAxW16g70Vkh
Seperti kata suamiku, di antara keempat temannya yang akan menggangbangku itu, Bimolah yang paling hebat. Sekarang aku telah membuktikannya. Bagaimana nikmatnya ketika kurasakan dasar liang kewanitaanku disundul-sundul terus oleh moncong penisnya.
10782Please respect copyright.PENANAhtojSuzgSl
10782Please respect copyright.PENANAlh62yZp7iD
Dan aku ingin mengimbanginya. Dengan goyangan pinggulku yang seedan mungkin. Sehingga liang kewanitaanku seolah membanting-banting penis panjang itu, yang membuat Bimo mulai bercucuran keringat.
10782Please respect copyright.PENANAbFrhKtkfWy
10782Please respect copyright.PENANAl5P6bfxs2x
Aku sendiri merasakan gesekan yang luar biasa enaknya, menimbulkan desir aneh tapi nikmat di batinku, sresett….serrr…sresett…serrr…sresett..serrrrr….
10782Please respect copyright.PENANAxgbvXbWFOK
10782Please respect copyright.PENANAsJuCnKlPsK
Pada suatu saat, Bimo mengajakku tukar posisi. Aku di atas, dia di bawah. Aku setuju-setuju saja, meski biasanya dalam posisi WOT aku suka cepat orga.
10782Please respect copyright.PENANAMnLivIrdbH
10782Please respect copyright.PENANAS7VlI42eGD
Tapi setelah bertukar posisi, ternyata Bimo yang aktif. Karena penisnya panjang sekali, Bimo tak kuatir penisnya terlepas dari “genggaman” kemaluanku. Ia yang mengentotku dari bawah. Dan tetap saja dasar liang kenikmatanku disundul-sundul oleh batang kemaluannya yang panjang sekali itu.
10782Please respect copyright.PENANAXQiYQ8mcKv
10782Please respect copyright.PENANAXpEYrkqvVW
Meskipun aku tidak terlalu aktif, kecuali memutar dan meliuk-liukkan pantatku, namun tak urung aku mencapai puncak orgasmeku dengan cepat. Tak bisa kutahan-tahan lagi. Sambil menjatuhkan dadaku ke dada Bimo, aku menahan nafasku. Kucengkram bahu Bimo sekuatnya. Dengan mata terpejam-pejam nikmat.
10782Please respect copyright.PENANAodvhPJgpHw
10782Please respect copyright.PENANAvU8q9V49Nm
Dan……..rrrrrrrrrrrrr…..terasa lendirku terbit menggenangi liang kemaluanku sendiri. Sementara dinding liang kemaluanku terasa berkedut-kedut di puncak nikmat yang fantastis ini.
10782Please respect copyright.PENANAUy0XsdnwXq
10782Please respect copyright.PENANAIDDjwUIk38
Namun Bimo seolah tak peduli bahwa aku sudah mencapai orgasme. Ia tetap mengenjot penisnya dari bawah tubuhku. Padahal liang kemaluanku sudah mulai becek.
10782Please respect copyright.PENANAC1pMsZVPj5
10782Please respect copyright.PENANAPqRLOUikdW
Untungnya kebecekan liang kemaluanku hanya berlangsaung sebentar. Tak lama kemudian kurasakan lendir kewanitaanku sudah mengering. Mungkin banyak yang terbawa oleh penis Bimo, lalu terangin-anginkan di luar, di saat penis panjang itu sedang ditarik mundur.
10782Please respect copyright.PENANAsrSNDRCCwq
10782Please respect copyright.PENANARj2F986bMG
Bimo malah semakin asyik. Mengentotku dari bawah, sambil meremas-remas sepasang payudaraku yang bergelantungan di atas dadanya.
10782Please respect copyright.PENANAybTZRNqrJ7
10782Please respect copyright.PENANAIFcFAokqh6
Cukup lama aku disetubuhi dalam posisi WOT ini. Sampai akhirnya kami bersepakat untuk mencapai puncak kenikmatan kami secara berbarengan.
10782Please respect copyright.PENANAx2w7Zb89O9
10782Please respect copyright.PENANAOtYPBs8v62
Kami berhasil melakukannya. Mencapai puncak kenikmatan kami bverbarengan, dengan perilaku seperti manusia-manusia kerasukan. Kami saling cengkram. Mulut kami saling lumat. Dan sama-sama menahan nafas. Sampai akhirnya kurasakan moncong penis Bimo menembak-nembakkan air maninya, bertepatan dengan berkedut-kedutnya liang kewanitaanku di puncak orgasme yang kedua.
10782Please respect copyright.PENANAG6Rv5d2t5X
10782Please respect copyright.PENANA9WKy0vx5Nk
Lalu kami sama-sama terkapar. Sangat meletihkan persetubuhanku dengan Bimo itu. Tapi aku merasa puas. Puas sekali.
10782Please respect copyright.PENANAVK6NMBXJoo
10782Please respect copyright.PENANAcxXrEyfEpE
Tapi kami tak bisa berlama-lama saling peluk dengan keringat yang membanjir di tubuh kami. Karena Danang sudah menunggu gilirannya di luar kamar sana.
10782Please respect copyright.PENANA8xrUg5m9v3
Setelah Bimo meninggalkanku, lagi-lagi aku merasa harus bersih-bersih. Sekalian mandi lagi. Supaya tubuhku tidak berbau keringat Bimo. Selesai mandi, kukenakan lagi kimono putih itu, karena aku tidak banyak membawa pakaian ganti. Tapi tentu saja kusemproti dulu kimono itu dengan parfum mahalku.
10782Please respect copyright.PENANArPkuNEzqxc
10782Please respect copyright.PENANAGBomxMEd9I
Teman suamiku yang bernama Danang itu bertubuh tinggi besar. Berkumis tebal pula kayak Pak Raden. Kalau belum kenal, orang akan menilai Danang itu sosok yang angker dan keras. Tapi ternyata sebaliknya. Ia seorang lelaki yang gentle, bahkan kuanggap penuh dengan tatakrama.
10782Please respect copyright.PENANAQ8xjmdNMbI
10782Please respect copyright.PENANA6doW8enej8
Ketika ia mau masuk, seorang pelayan villa pun datang mengantarkan makanan untuk kami berdua.
10782Please respect copyright.PENANA9VnsaDqYZ9
10782Please respect copyright.PENANAdO3freOXOM
Memang setelah melayani dua orang lelaki itu, perutku jadi terasa lapar juga.
10782Please respect copyright.PENANALt4rtEuJ31
10782Please respect copyright.PENANAgx9mcte4fd
Maka aku dan Danang makan bersama di dalam kamar, tapi pintunya dibiarkan terbuka dulu. Bahkan jendela pun dibuka lebar-lebar, supaya udara segar masuk ke dalam kamar ini.
10782Please respect copyright.PENANAZcZLFLqylI
10782Please respect copyright.PENANAyOkikU2Ife
“Letih juga tempur sama Robby dan Bimo tadi ya?” cetus Danang pada waktu kami sedang makan bersama.
10782Please respect copyright.PENANAQ2B8QBZlZ8
10782Please respect copyright.PENANAbe1bKIAjjG
“Lumayan,” kataku tersipu. Memang aku rada malu-malu melihat sikap Danang yang tampak serius gitu.
10782Please respect copyright.PENANAwKO2CS3Z9f
10782Please respect copyright.PENANAE5Q0FCZLzn
“Makanya harus makan dulu, untuk mengganti energi yang dipakai tadi,” katanya sambil tersenyum. Tampak jantan sekali senyum lelaki berkumis tebal itu.
10782Please respect copyright.PENANAgoMHCSFsq6
10782Please respect copyright.PENANAtAhUGHzRxT
“Ohya, tadi Yadi nitip pesan padaku,” kata Danang lagi, “Dia mau turun dulu, ada rekan bisnisnya yang ngajak meeting.”
10782Please respect copyright.PENANAUP8VCxH394
10782Please respect copyright.PENANAxAem6sB8aN
“Duh, berarti aku ditinggal sendirian di sini,” cetusku pura-pura kuatir. Padahal sebenarnya aku merasa lebih leluasa kalau suamiku tidak berada di villa ini.
10782Please respect copyright.PENANAVhKdsZnECW
10782Please respect copyright.PENANAovh8u0qyz4
“Sendirian gimana? Sampai besok sore, kamu kan punya empat suami di sini. Ada Robby, Bimo, aku dan Denny. Santai aja.”
10782Please respect copyright.PENANA5xrYKrKr7G
10782Please respect copyright.PENANAxCNHLWQz4l
Aku cuma ketawa kecil.
10782Please respect copyright.PENANAMPnPA2JUGh
10782Please respect copyright.PENANAEHaZTrydgo
10782Please respect copyright.PENANAx7YU98MxEC
****************************************************************************************************
10782Please respect copyright.PENANAMD3Se7mECh
10782Please respect copyright.PENANAeoRZQhFDPu
10782Please respect copyright.PENANAk8R3ZzovDj
Sampai di situ aku berhenti dulu membaca catatan pengakuan istriku yang sudah tersimpan di Ipadku. Karena ucapan istriku kepada Danang itu mengingatkanku pada apa yang terjadi sebelum Danang masuk ke kamar di villa itu.
10782Please respect copyright.PENANAXKt1SwrQXt
10782Please respect copyright.PENANA8RG0kAsqGH
Saat itu ada BBM dari Mbak Lies. Isinya singkat saja, “Yadi sayang, aku kangen berat.”
10782Please respect copyright.PENANALK7J8PpUYo
10782Please respect copyright.PENANAwKX8JmdkEE
Seperti biasa, kalau ada BBM dari Mbak Lies, selalu kubalas secepatnya, “Iya, Mbak di mana?”
10782Please respect copyright.PENANABxMaHEhdjZ
10782Please respect copyright.PENANAtomQu3f7B6
“Masih di rumah.”
10782Please respect copyright.PENANARnsIhJ3ZGs
10782Please respect copyright.PENANAlRINbkSwPG
“Mau ketemuan di mana?”
10782Please respect copyright.PENANAgPERBVWUn0
10782Please respect copyright.PENANAMvKWXENZqD
“Di Rumah Cinta aja.”
10782Please respect copyright.PENANAB51yDDEdlN
10782Please respect copyright.PENANAgf7oOCp8Cc
“Iya Mbak. Aku lagi di luar kota. Tapi paling lambat dua jam lagi sudah merapat ke Rumah Cinta.”
10782Please respect copyright.PENANAgAke3MwUjP
10782Please respect copyright.PENANA5v1XkVWmkg
Lalu kuhampiri Danang, yang sebentar lagi akan mendapat gilirannya menggauli istriku. Kataku setengah berbisik kepada Danang, “Nang, titip pesan sama istriku nanti ya. Bilangin aku turun gunung dulu. Ada rekan bisnis ngajak meeting.”
10782Please respect copyright.PENANAUJfhd2SFuO
10782Please respect copyright.PENANADCqTcjRaZ0
“Oke,” Danang mengangguk.
10782Please respect copyright.PENANAFQhtW3t4jr
10782Please respect copyright.PENANA5o3z7vYJ9Y
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di belakang setir jipku, yang kupacu dengan kecepatan tinggi menuju kotaku, menuju rumah yang dibeli lewat Teh Tia dan Mbak Lies menamainya Rumah Cinta. Tidak ada tulisan apa-apa di depan rumah yang sudah disulap jadi rumah megah itu. Tapi baik Mbak Lies maupun aku, pasti tahu benar kalau rumah itu sudah dinamai Rumah Cinta di dalam hati kami.
10782Please respect copyright.PENANAsLJsvbGHOS
10782Please respect copyright.PENANAOr5hbBi3te
Rumah itu sudah direnovasi oleh Mbak Lies sendiri, sehingga jadi rumah termegah di sekitar rumah itu. Dengan duit, semuanya bisa diwujudkan.
10782Please respect copyright.PENANAVtzo63Skpj
10782Please respect copyright.PENANAhohEw6D6oR
10782Please respect copyright.PENANAIKKywZ6mM3
Aku berhasil mencapai rumah megah itu pada waktunya. Bahkan lebih cepat lima menit. Sebuah sedan yang belum kukenal terparkir di depan pintu garasi.
10782Please respect copyright.PENANAznKiqjwHcO
10782Please respect copyright.PENANA7XK8B7AMvC
Dengan benak penuh tanda tanya, aku turun dari Grand Cherokee hitamku. Mobil siapa itu ya? Kalau Mbak Lies, tak mungkin beli mobil Jepang. Semua mobil Mbak Lies buatan Amerika atau Eropa.
10782Please respect copyright.PENANAIxg2gHwODS
10782Please respect copyright.PENANAfLWfD7NekL
“Hai Yadi datang,” Mbak Lies bangkit dan memburuku, memeluk dan mencium kedua pipiku. Tapi ada wanita lain di ruang tamu itu. Seorang wanita cantik yang usianya mungkin sebaya dengan Mbak Lies.
10782Please respect copyright.PENANAImzdi9B5Qh
10782Please respect copyright.PENANAUjuovLpMjz
Setelah melepaskan pelukannya, Mbak Lies menunjuk ke awah wanita cantik bergaun hitam mengkilap itu. “Masih ingat siapa wanita cantik itu?” tanya Mbak Lies.
10782Please respect copyright.PENANA2N6zEpNiHQ
10782Please respect copyright.PENANAi5AEtSrU0L
Daya ingatku tajam. Maka setelah memperhatikan wajah wanita itu beberapa detik saja, aku langsung ingat siapa dia. “Bu Nancy kan?” (Siapa Bu Nancy, lihat di Reuni Yang Fantastis Episode 2)
10782Please respect copyright.PENANAh6u0saFZZh
10782Please respect copyright.PENANAiVUUvg1Llc
“Hebat ! Dia masih ingat Nan,” kata Mbak Lies pada wanita cantik yang berdiri dan menjabat tanganku dengan sikap hangat. Lalu kami semua duduk di ruang tamu.
10782Please respect copyright.PENANAn7cROLeJGj
10782Please respect copyright.PENANAPkxb3x6kHF
Tapi tak lama kemudian Mbak Lies mengajakku masuk ke dalam kamar, sambil berkata dulu kepada Bu Nancy, “Sebentar ya Nan…ada yang penting mau kubicarakan dulu dengan pangeranku ini.”
10782Please respect copyright.PENANAzkPSXJeyuk
10782Please respect copyright.PENANAwireJO3Y4I
Bu Nancy mengangguk sambil tersenyum. Lalu aku dan Mbak Lies masuk ke dalam kamar, meninggalkan Bu Nancy sendirian di ruang tamu.
10782Please respect copyright.PENANARSNjgvlS1D
10782Please respect copyright.PENANAYluIno90bt
Di dalam kamar, Mbak Lies berbisik padaku, “Yad, katamu ada cowok yang bisa kita ajak happy-happy seperti waktu Di Banjarmasin tempo hari.”
10782Please respect copyright.PENANAXawfYV222Y
10782Please respect copyright.PENANAsv9LdxHlpV
“Mbak mau dithreesome lagi?” tanyaku setengah berbisik juga.
10782Please respect copyright.PENANAzUIqPWg596
10782Please respect copyright.PENANA8S66vKRnn3
“Bukan gitu. Aku butuh buat sahabatku itu. Jadi nanti kita ada dua pasang. Biar suasananya meriah.”
10782Please respect copyright.PENANAYflX5hYxNj
10782Please respect copyright.PENANAiBbdUMKf5j
Aku berpikir sesaat. Lalu mengangguk, “Oke Mbak. Aku ngerti maksud Mbak. Mau sekarang kan?”
10782Please respect copyright.PENANAWS2xlF8t08
10782Please respect copyright.PENANATPMNTIbvip
‘Ya iyalah mumpung suami Nancy lagi di luar negeri.”
10782Please respect copyright.PENANAKvsWs6U30o
10782Please respect copyright.PENANABFIc2bNSAb
Sambil berbisik-bisik dengan Mbak Lies, diam-diam aku mengirim bbm ke Jaka. Dan sudah ada jawabannya.
10782Please respect copyright.PENANAMfx11XG55M
10782Please respect copyright.PENANAE5FlUmcSYi
“Sudah ada temanku yang akan datang ke sini, Mbak,” bisikku.
10782Please respect copyright.PENANAo5k09GMseo
10782Please respect copyright.PENANAYUgT9hyfMN
Mbak Lies menepuk bahuku dengan wajah ceria, “Hebat. Kamu selalu cepat tanggap dalam segala hal. Tapi…orangnya ganteng gak?”
10782Please respect copyright.PENANAQFT5JP8ok8
10782Please respect copyright.PENANAXAG4XMzXik
“Jujur Mbak, dia lebih tampan daripada aku.”
10782Please respect copyright.PENANAbdsj7K8lnZ
10782Please respect copyright.PENANAHcYv8CQYuM
“Sip…kalau gitu acara kita bisa seru nanti malam.”
10782Please respect copyright.PENANASrCfVfXO95
10782Please respect copyright.PENANAkEThGgGdSl
“Foursome Mbak. Bisa lanjut dengan pasangan masing-masing, bisa change place juga.”
10782Please respect copyright.PENANAweh4a8btHB
10782Please respect copyright.PENANAtUDgqNZ2mi
“Hihihi…iya, iya. Kamu kan pernah merelakan aku dengan temanmu yang bernama Edo itu. Sekarang aku juga akan merelakanmu dengan Nancy. Cumbu dia gih. Kasihan, dia itu hampir senasib denganku. Suaminya kalau sudah ke luar negri bisa setahun gak pulang-pulang.”
10782Please respect copyright.PENANAxjEDtar6Ac
10782Please respect copyright.PENANAN8jqed8iPv
Aku cuma terpana, tak berani menanggapinya (karena aku ingin tetap memiliki Mbak Lies).
10782Please respect copyright.PENANAX0FRHbtiaL
10782Please respect copyright.PENANAY4ybNUuDOx
“Ayo kita ke depan lagi. Gak enak Nancy ditinggal sendirian,” ajak Mbak Lies.
10782Please respect copyright.PENANAAp9ljuhuSR
10782Please respect copyright.PENANA8KH5oho8ay
“Iya,” aku mengangguk sambil mengetik alamat lengkap Rumah Cinta ini di handphoneku. Lalu kubbmkan ke Jaka.
10782Please respect copyright.PENANA4OT6LeFSIr
10782Please respect copyright.PENANA4mnjTHA2Hn
Spontan dapat balasan dari Jaka yang isinya, “Sip broer ! Dalam sejam aku sudah merapat ke situ.”
10782Please respect copyright.PENANAhjYLM3h3It
10782Please respect copyright.PENANAa5TzwS734o
Kemudian aku melangkah ke ruang tamu lagi. Kulihat ada sebotol martini dan dua sloki di depan Mbak Lies dan Bu Nancy. Rupanya mereka sudah minum sebelum aku datang.
10782Please respect copyright.PENANAjABSEUk5E4
10782Please respect copyright.PENANAbwIyh0RpQX
Aku sendiri langsung menuju lemari minuman di belakang meja bar. Dry Gin Gordon kutemukan. “Dry Gin yang Crystal sudah habis ya Mbak?” tanyaku kepada Mbak Lies.
10782Please respect copyright.PENANADUoop7lqwV
10782Please respect copyright.PENANAAUmYTsvnR7
“Gak tau,” Mbak Lies menggeleng, “Aku kan gak pernah minum dry gin. Eh…ada tequila di situ, tolong bawa sini Yad.”
10782Please respect copyright.PENANAWjeAjPIhMF
10782Please respect copyright.PENANALK1b49zdZR
“Iya,” sahutku sambil meraih botol dry gin Gordon dan tequila yang Mbak Lies minta. Kuambil juga sloki yang tergantung di atas meja bar. Kemudian menghampiri Mbak Lies dan tamunya.
10782Please respect copyright.PENANAP3tx3aT3Cz
10782Please respect copyright.PENANAKEsIdqrDkz
Sekilas bayangan wajah Erni melintas di pelupuk khayalku. Ada perasaan bersalah juga, karena ia kutinggalkan di Puncak sana. Tapi biarlah dia enjoy, menikmati empat orang teman lamaku hari ini dan besok sebelum bubar.
10782Please respect copyright.PENANAcm9jjTNt7t
10782Please respect copyright.PENANA6KZJR3ArCh
Perhatianku terpecah-pecah. Kadang ingat Erni, kadang ingat Anna yang pasti sedang sibuk mengelola restonya, kadang curi-curi pandang ke arah Bu Nancy yang kelihatan cantik sekali sore ini. Dan tentunya aku tak boleh mengabaikan Mbak Lies, yang sore itu berpakaian seksi sekali, mengenakan celana legging berwarna krem, hampir sama dengan kulitnya, dengan baju kaus ketat berwarna sama dengan leggingnya. Sehingga kalau dilihat dari jauh seperti sedang telanjang.
10782Please respect copyright.PENANAtvhsx8Z8gK
10782Please respect copyright.PENANAUvRfIRwc6x
Tapi bicara soal perseksian, diam-diam aku menilai Bu Nancy tidak kalah seksi. Terlebih jika kuamati kulitnya itu putih mulus, tampak dari belahan gaun hitam wetlooknya yang mempertontonkan betapa putihnya wanita yang dulu pernah berjumpa dalam urusan serius denganku (transaksi hotel bintang tiga itu).
10782Please respect copyright.PENANAG2CV2wrlNq
10782Please respect copyright.PENANAIIwkKrp0g1
Dulu aku tak mikir apa pun waktu bersama duduk di depan notaris. Karena aku tak mau mencampur adukkan urusan bisnis dengan yang lain-lain. Tapi sore ini tak ada urusan bisnis. Bu Nancy sendiri tak terlihat serius seperti dulu. Kalau kebetulan bertemu pandang, ia jadi sering mengumbar senyum padaku. Senyum yang mengundang, menurutku.
10782Please respect copyright.PENANAQGzxQ3US2b
10782Please respect copyright.PENANAnCv48HIjxy
Tapi aku belum berani macam-macam, meski aku duduk di samping dia, meski tadi Mbak Lies sudah ngasih lampu hijau dan berkata, ….Kamu kan pernah merelakan aku dengan temanmu yang bernama Edo itu. Sekarang aku juga akan merelakanmu dengan Nancy. Cumbu dia gih. Kasihan, dia itu hampir senasib denganku…..
10782Please respect copyright.PENANAb0IXz5S3M4
10782Please respect copyright.PENANALOU8qTdPXq
Padahal Mbak Lies sudah berkali-kali memberi isyarat agar aku mulai beraksi. Aku malah berpura-pura tidak mengerti arti isyarat itu. Pikirku, nanti saja kalau Jaka sudah datang diatur-atur gimana baiknya.
10782Please respect copyright.PENANAL4zaUfcUSq
10782Please respect copyright.PENANAqBdwP4dsoA
Dan akhirnya terdengar suara mobil berhenti di depan rumah megah ini. Aku cepat bangkit. Memastikan apakah yang datang itu Jaka atau bukan.
10782Please respect copyright.PENANAmZ2z6gW1PY
10782Please respect copyright.PENANAmVxmcO9MUm
Benar-benar Jaka, yang kelihatan tampan sekali sore itu. Jujur, Jaka itu berpakaian apa pun selalu pantas. Seperti sore itu, ia mengenakan kemeja katun putih tangan pendek dan bercelana katun berwarna coklat muda, tampak pantas dan takkan mengecewakan kalau kuperkenalkan kepada Mbak Lies dan Bu Nancy.
10782Please respect copyright.PENANA4dehKJtHP7
10782Please respect copyright.PENANAxzqisPXm0V
Setelah Jaka kubawa ke dalam Mbak Lies tampak senang melihat bentuk lelaki yang kubawa itu. Bahkan ketika Jaka berjabatan tangan dengan Bu Nancy, Mbak Lies mencolek pahaku dan diam-diam mengacungkan jempolnya sambil tersenyum. Aku pun sempat membisiki Mbak Lies, “Aku juga mau merelakan Mbak sama temanku itu.”
10782Please respect copyright.PENANAaLKqp986VV
10782Please respect copyright.PENANA2YNwHyEc6t
Mbak Lies mengangguk-anguk dengan senyum. Semuanya itu tidak terlihat oleh Jaka dan Bu Nancy.
10782Please respect copyright.PENANAVHdpnY2rep
10782Please respect copyright.PENANAJoRaI5M6a8
Lalu kami duduk berpasang-pasangan. Mbak Lies duduk di samping Jaka, sementara aku duduk di samping Bu Nancy lagi. Bahkan kali ini dudukku mulai merapat ke sisi Bu Nancy.
10782Please respect copyright.PENANAFhojzyK8XF
10782Please respect copyright.PENANAp9dNnIBE5T
Sepintas pun terlihat bahwa Bu Nancy lebih tertarik padaku.
10782Please respect copyright.PENANAAeUZNMrZoB
10782Please respect copyright.PENANASJ1watgk9x
Ada sloki kosong di meja di depan kami. Maka kusuruh Jaka mengisi sendiri minuman yang ada.
10782Please respect copyright.PENANAc9gaIEXeV9
10782Please respect copyright.PENANAk027qMbXmD
Spontan Jaka mengisi sloki kosong itu dengan dry gin. Sementara Mbak Lies tampak tersenyum-senyum. Sambil berkali-kali memperhatikan Jaka dengan lirikan-lirikannya.
10782Please respect copyright.PENANAjpC0RXISYG
10782Please respect copyright.PENANASglPaZdtls
Setrelah Jaka menghabiskan dua sloki dry gin, Mbak Lies langsung mengajaknya naik ke lantai dua. Dan berkata padaku sambil menunjuk ke pintu kamar yang dekat ruang tamu itu, “Pilih aja mau kamar yang itu bisa, yang di lantai dua juga kan ada tiga kamar. Di lantai tiga juga ada kamar kan?”
10782Please respect copyright.PENANAzXZmewT4x1
10782Please respect copyright.PENANAu4LBYQhBXJ
“Iya Mbak,” aku mengangguk lalu membiarkan Mbak Lies menaiki tangga.
10782Please respect copyright.PENANAgcrtgna9O7
10782Please respect copyright.PENANAPXxmum37oo
“Bu Nancy mau di kamar itu apa mau di lantai tiga sekalian?” tanyaku setelah menghabiskan isi sloki keduaku.
10782Please respect copyright.PENANAXFkvT9Qxjj
10782Please respect copyright.PENANAUPqeUQpT1Y
“Jangan panggil Bu lagi dong. Kita kan lagi nyantai, bukan lagi ngurus bisnis,” kata Bu Nancy sambil merapatkan duduknya padaku. Hawa hangat pun tersiar dari tubuh wanita cantik berkulit putih mulus itu. Aku pun memberanikan diri melingkarkan lenganku ke pinggangnya.
10782Please respect copyright.PENANAH9ZmsxKDg4
10782Please respect copyright.PENANAAoxrN4wbsU
Dan Bu Nancy (yang selanjutnya kupanggil Mbak Nancy) malah mendekatkan bibirnya ke bibirku, dengan bola mata yang bergoyang-goyang indah. Tentu aku takkan menyia-nyiakan kesempatan ini. Kupagut bibir yang agak terbuka itu dan kulumat dengan lembut dan penuh kehati-hatian.
10782Please respect copyright.PENANAkVTfoAs6J5
10782Please respect copyright.PENANAK3ox6YMNvv
Tapi setelah saling lumat sebentar, Mbak Nancy berkata perlahan, “Di kamar aja yuk. Takut ada tamu mendadak ke sini.”
10782Please respect copyright.PENANAISudQPMqSq
10782Please respect copyright.PENANAMvykuNwNpy
Aku mengangguk dengan senyum. Kutuangi dulu sloki kosongku dengan minuman, lalu membawa sloki itu ke dalam kamar depan. Kamar yang biasa kupakai “kangen-kangenan” dengan Mbak Lies.
10782Please respect copyright.PENANARx2pYe7elm
10782Please respect copyright.PENANA1emgd0OMp8
“Gak nyangka kita ketemuan lagi dalam keadaan yang berbeda, ya Mbak,” kataku setelah berada di dalam kamar itu.
10782Please respect copyright.PENANA89n07Bpsef
10782Please respect copyright.PENANAspvgNjxE1g
“Mas Yadi,” sahut Mbak Nancy, “Umurku baru tigapuluh lho. Panggil nama aja, lebih enak. Kalau aku manggil abang atau mas kan pantas. Karena Mas Yadi dua tahun lebih tua dariku kan?”
10782Please respect copyright.PENANAJCMbIvq2iF
10782Please respect copyright.PENANA0OGKB44U9V
“Ohya?!” aku agak kaget juga mendengarnya, “Soalnya Nan…Nancy kan teman Mbak Lies. Jadi aku manggil Mbak juga kan pantes.”
10782Please respect copyright.PENANARZokKXQCA6
10782Please respect copyright.PENANAV48j29woFD
“Aku bukan orang Jawa kok. Dipanggil Nancy aja lebih enak didengar.”
10782Please respect copyright.PENANAJA9qOJWefB
10782Please respect copyright.PENANAfhooZK0gb8
“Oke, Nancy sayang…”
10782Please respect copyright.PENANAqJuH5bSEY2
10782Please respect copyright.PENANAtr15RU6LzS
“Jangan pake sayang ah. Ntar Mbak Lies marah.”
10782Please respect copyright.PENANA34KFrElIXk
10782Please respect copyright.PENANAawcDmRNzGU
“Mbak Lies kan sedang menjadi milik Jaka,” kataku sambil menyerudukkan mulutku ke leher Nancy.
10782Please respect copyright.PENANAMhRp7U5KU9
10782Please respect copyright.PENANAVThPAdEHRB
Nancy menyambut dengan pelukan di pinggangku. Lalu, “Mas…aku gak mau sama Jaka ah. Aku cuma mau sama Mas Yadi.”
10782Please respect copyright.PENANAAKQZIkr5zi
10782Please respect copyright.PENANAmbuDT8qKRi
“Iya. Biarin aja Mbak Lies sekenyangnya dengan Jaka. Dan kita…”
10782Please respect copyright.PENANAK8edB9P0Pn
10782Please respect copyright.PENANANxlP7nVxKT
“Kita sekenyangnya juga. Tapi lain kali bisa kan ketemuan aja di satu tempat? Di sini rasa kurang leluasa,” desis Nancy sambil membiarkan tanganku yang sedang merayapi pahanya yang tersembul lewat belahan gaun hitamnya.
10782Please respect copyright.PENANAmPTmLyX7Qo
10782Please respect copyright.PENANAwXT1AlcW0S
“Gakpapa lah. Ini kan untuk pertama aja. Next time better. Mmm…gimana kalau gaunnya dibuka? ”
10782Please respect copyright.PENANAh2frcOh4J6
10782Please respect copyright.PENANAdRiiscwJ1Y
Nancy melingkarkan lengannya di leherku. Menciumi pipiku seraya berkata setengah berbisik, “Mas Yadi dong yang bukain.”
10782Please respect copyright.PENANAY1ZFElyHr8
10782Please respect copyright.PENANAp1Zm8m0ofs
Aku tersenyum-senyum dan meraba-raba ke bagian punggung gaun hitam itu. Terasa ada ritsleting yang cukup panjang, dari tengkuk sampai pinggulnya. Kutarik ritsleting itu. Dan dengan mudahnya kutanggalkan gaun hitam mengkilap itu.
10782Please respect copyright.PENANAfVAjnNTchT
10782Please respect copyright.PENANA0rX86ynl8j
Setelah gaun hitam itu terlepas, aku terpana juga menyaksikan keindahan tubuh Nancy yang tinggal mengenakan bra dan celana dalam itu. Tubuhnya mulus sekali. Kulitnya lebih bersinar daripada kulit Mbak Lies. Dengan perasaan penasaran, kutanggalkan juga bra Nancy, lalu kuletakkan di atas gaunnya yang sudah kuletakkan di atas meja kecil dekat sofa.
10782Please respect copyright.PENANA1ZUczDobGs
10782Please respect copyright.PENANAE8RW3B4Nuh
Toketnya tdak besar. Sedang-sedang saja. Tapi tampaknya terawat dan menggiurkan, membuatku tak sabar lagi ingin meremasnya perlahan, lalu mengemut pentilnya yang terasa mengeras (pertanda horny).
10782Please respect copyright.PENANANgktEcVdR8
10782Please respect copyright.PENANARluP1uEazF
Tapi pada waktu aku mau menarik celana dalamnya, ia menepiskan tanganku dengan halus, sambil berkata, “Mas Yadi sendiri masih berpakaian lengkap gitu. Buka dong semuanya. Aku juga ingin liat Mas Yadi telanjang.”
10782Please respect copyright.PENANAWcNNzL7vIJ
10782Please respect copyright.PENANAZkxgWhNSQx
Aku tersenyum dibuatnya. Tapi kuikuti juga permintaan wanita yang namanya sering dipakai oleh Mbak Lies dalam beberapa transaksi property itu. Kulepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai aku benar-benar telanjang.
10782Please respect copyright.PENANALKlN58Ukvd
10782Please respect copyright.PENANAYGAQOSjsZ8
Pandangan Nancy tertuju ke arah penisku yang memang sudah tegang ini. “Wow, bener kata Mbak Lies tadi. Punya Mas Yadi itu…edan…gede banget.”
10782Please respect copyright.PENANATdhQ04XSfP
10782Please respect copyright.PENANAdyp4sfuyiK
Dengan nakal kugenggam penisku, lalu kutempelkan ke perut Nancy sambil berkata, “Ini kan buat Nancy.”
10782Please respect copyright.PENANAP5XFJvpIf9
10782Please respect copyright.PENANAydDrILihzN
Nancy ketawa kecil. Lalu menurunkan celana dalamnya sampai terlepas dari kakinya. Nancy lalu mengelus kemaluannya yang berjembut tipis itu sambil berkata, “Ini juga buat Mas Yadi.”
10782Please respect copyright.PENANAGiopzvMYqp
Kuciumi kemaluan Nancy berkali-kali, sebagai jawaban atas pernyataannya itu.
10782Please respect copyright.PENANAxpgZRR3thL
10782Please respect copyright.PENANA76wCkBrOf7
Nancy yang sudah duduk di atas tempat tidur itu, langsung merebahkan diri, terlentang dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar. “Iya Mas…lakukanlah apa pun yang Mas Yadi inginkan sekarang…aku…aku memang sedang membutuhkan Mas Yadi saat ini…”
10782Please respect copyright.PENANAmr79WWEljF
10782Please respect copyright.PENANA5w7ZMUxe8t
Aku mengerti bahwa Nancy sedang horny. Karena waktu kusentuh dengan jemariku, terasa kemaluannya itu sudah “basah berat”. Tapi aku tak mau menanyakan kenapa ia begitu bernafsunya setelah berdekatan denganku. Apakah ia seperti Ita, yang diam-diam terobsesi oleh diriku, ataukah memang ada hal lain yang membuatnya jadi horny berat seperti itu. Yang jelas aku ingin “mematangkan” hasrat birahinya, dengan sapuan-sapuan ujung lidahku di permukaan kemaluan Nancy, sehingga ia makin bergeliat-geliat dengan nafas yang tertahan-tahan. Terlebih setelah aku mengarahkan jilatanku di clitorisnya, ia melenguh-lenguh histeris. Bahkan lalu mengejang tegang, seolah ingin segera dieksekusi.
10782Please respect copyright.PENANAgMrrMZ1a8R
10782Please respect copyright.PENANAxCbd4mhGFV
Aku pun tak mau menyiksanya terlalu lama. Kuletakkan moncong meriamku tepat pada sasarannya. Dan kudorong sekuatnya, sehingga tongkat kejantananku mulai membenam perlahan tapi pasti, ke dalam liang yang masih cukup sempit namun sudah terbasahi oleh air liurku bercampur dengan lendir hasrat birahi Nancy.
10782Please respect copyright.PENANA7Am7tOWIqu
10782Please respect copyright.PENANAvMfOAZmoTB
Baru juga penisku terbenam separohnya, Nancy memeluk leherku erat-erat sambil berbisik, “Mas Yadiii….ooooh….punya Mas besar banget….terasa seperti menggerus lubangku, Maaas….ooooh….ini untuk yang pertama kalinya aku selingkuh dari suamiku, Maaas……”
10782Please respect copyright.PENANApvIPs2KCF3
10782Please respect copyright.PENANA5IPWsYQGXW
Aku cuma menjawabnya dengan ciuman hangat di bibir sensualnya, sementara penisku mulai kayun perlahan-lahan, dengan ayunan pendek-pendek dulu…makin lama makin dalam dan makin mantap gerakannya.
10782Please respect copyright.PENANAXM5JGWgBjZ
10782Please respect copyright.PENANAkxPdjWke6P
Jujur, ini luar biasa enaknya. Menyetubuhi wanita yang sedang berada dipuncak hasrat birahinya. Bahkan diam-diam aku menerawang, betapa sedang menggilanya istriku digauli oleh keempat temanku itu. Membuat batinku bergetar-getar dalam cemburu. Cemburu yang berbunga gairah…gairah itu pun lalu kulampiaskan ke tubuh Nancy. Kusetubuhi wanita muda itu sejadi-jadinya. Dengan enjotan yang makin lama makin ganas. Sehingga Nancy benar-benar menikmatinya. Menikmati kegarangan penisku.
10782Please respect copyright.PENANA4bFU8B6oUK
10782Please respect copyright.PENANAsG0avhaqju
Jadi, kalaulah ada yang bisa disebut “manfaat” setelah kulakukan wife share itu, yang lalu berbunga cemburu, lalu berbuah gairah seksual yang luar biasa…kini Nancy yang memanfaatkan kejantananku ini. Ya…manfaatnya jadi menyebar ke mana-mana. Bukan ke arah istriku saja.
10782Please respect copyright.PENANAn01duzG55P
10782Please respect copyright.PENANAm9OSax5gm5
Bahkan ketika kubayangkan istriku tengah terkejaqng-kejang nikmat digasak penis teman-temanku itu, kutumpahkan rasa cemburu itu ke tubuhy Nancy.
10782Please respect copyright.PENANACFcu2beihL
10782Please respect copyright.PENANAWCD95NUGpi
Sodokan-sodokan batang kemaluanku berkali-kali menyentuh dasar liang kemaluan Nancy, yang membuat nafasnya tertahan, lalu mendesah ketika kutarik lagi penisku ini.
10782Please respect copyright.PENANAgk9BXDwAD8
10782Please respect copyright.PENANApo9FcWpXX8
Di tengah keganasanku menggauli Nancy, aku pun tak mau membiarkan buah dadanya menganggur. Kuremas payudara indah dan terasa masih kencang itu, terkadang kujilati pentilnya, lalu kujilati pula lehernya yang sudah terasa berkeringat….keringat yang sudah harum, karena pasti disemprot parfum dulu sebelum berjumpa denganku tadi.
10782Please respect copyright.PENANAIm46HYgypp
10782Please respect copyright.PENANAjq7EZUtfD5
Lenguhan-lenguhan Nancy makin lama makin nyata, “Maaas….ooooh…Maaaas….edan…ini enak sekali Maaaas….belum pernah aku merasakan em-el seenak ini Maaaaas…..ooooh….Maaaaas…..”
10782Please respect copyright.PENANAwnBNDMtg4d
10782Please respect copyright.PENANAItnd1HsTc9
Aku cuma menjawabnya dengan aksi penisku. Makin mantap bermaju mundur di dalam liang vagina wanita tigapuluh tahunan itu.
10782Please respect copyright.PENANAEBNAC8OxkQ
10782Please respect copyright.PENANAGcUE3Kl8T9
Tak lama kemudian Nancy mencengkram bahuku sambil merintih, “Maaas…aku…aku udah mau lepas, Maaas….”
10782Please respect copyright.PENANATnyZqxss4X
10782Please respect copyright.PENANA5YOJKcR721
Dan aku tahu benar bagaimana cara untuk menghadapi wanita yang mau mencapai orgasmenya. Kuentot segarang mungkin. Lalu kubenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya. Sambil melumat bibirnya. Sambil meremas sepasang payudara mungilnya.
10782Please respect copyright.PENANAZ2ZC7bETk2
10782Please respect copyright.PENANADHAg7FiUyX
Klepek-klepek…..Nancy seperti ular terjepit kepalanya. Mengfgeliat-geliat, lalu mengejang, dengan mata melotot….lalu terpejam dan disusul dengan kedutan-kedutan indah di dalam liang kewanitaannya.
10782Please respect copyright.PENANAwSeDOQePq6
10782Please respect copyright.PENANA1bwmSuHLQZ
Sebenarnya aku belum apa-apa. Tapi aku punya siasat untuk menciptakan suasana seindah mungkin bagi Nancy. Kucabut batang kemaluanku dari dalam liang kewanitaannya yang terasa sudah basah kuyup itu.
10782Please respect copyright.PENANAYhqQw7YTOT
10782Please respect copyright.PENANAQodJHwDe5i
“Mas Yadi udah keluar?” tanya Nancy seperti heran.
10782Please respect copyright.PENANAo3MJm5Ao6X
10782Please respect copyright.PENANAd2p4gWQxmS
“Belum,” sahutku, “gampanglah aku sih…yang penting kita harus menciptakan suasana romantis di tengah hubungan indah ini.”
10782Please respect copyright.PENANAoodIfuT6fo
10782Please respect copyright.PENANAuJvqQE7o5C
Ucapan itu kususul dengan pelukanku, sambil rebah berhadapan dengannya. Aku memang ingin menikmati suasana romantis itu. Menikmati kencangnya payudara Nancy waktu kuremas, menikmati ciuman-ciuman hangatnya yang terasa begitu tulus padaku, sementara jemariku tetap sering terarah ke kemaluan wanita muda itu. Tetap senang mempermainkan bibir luar dan bibir dalamnya yang sudah basah itu. Dan Nancy pun membalasnya dengan memegang batang kemaluanku yang masih sangat tegang ini.
10782Please respect copyright.PENANATneMI98WWG
10782Please respect copyright.PENANAAvuZcBg5fo
Bahkan pada suatu saat, Nancy memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Terasa sesak penisku di dalam mulutnya, mungkin karena penisku terlalu gede untuk mulutnya yang kecil itu. Tapi aku mulai merasakan jilatan-jilatannya di seputar moncong dan leher penisku. Terasa sangat bergairah wanita itu melakukannya. Membuatku jadi tak sabar lagi. Dan setelah cukup lama Nancy menyelomoti batang kemaluanku, kubenamkan lagi tombak kejantananku ini ke dalam liang kemaluan Nancy.
10782Please respect copyright.PENANACynhjQRODe
10782Please respect copyright.PENANA7omKGMTdwd
Permainan surgawi itu pun berlangsung lagi dengan hangatnya. Bahkan terasa lebih binal lagi Nancy melayani genjotan penisku. Nancy ternyata pandai juga menggoyang-goyangkan pinggulnya, sehingga aku seperti berada di tengah samudra dan terombang-ambing dibawa ombak yang meliuk-liuk dan menghempas-hempas.
10782Please respect copyright.PENANASFV8xEFklL
10782Please respect copyright.PENANA1cjWhIJJyA
Adakah permainan yang lebih indah daripada senggama? Kurasa tidak ada. Karena permainan surgawi ini membuat kami lupa daratan. Yang kami ingat cuma satu. Bahwa kami harus memberi dan mendapatkan kepuasan, supaya persetubuhan ini jadi sempurna.
10782Please respect copyright.PENANA4KMaJwE3E2
10782Please respect copyright.PENANA3kmTIkIzpw
10782Please respect copyright.PENANABFBXjGVJXI
Ya, aku masih ingat benar apa yang terjadi saat itu. Saat kutinggalkan villa, kutinggalkan istriku bersama empat teman lamaku itu.
10782Please respect copyright.PENANAH1lmcC2dIu
10782Please respect copyright.PENANA8P8IWOpoF6
Aku juga masih ingat benar, ketika Mbak Lies menawarkan untuk bertukar pasangan, Nancy menolaknya dengan halus. Dengan kata lain, Nancy hanya mau disetubuhi olehku saja. Tidak mau disetubuhi oleh Jaka. Mungkin terlalu berat kalau dalam perselingkuhan pertamanya langsung digauli oleh dua orang lelaki seperti itu. Mungkin juga karena diam-diam hatinya sudah runtuh di kaki kejantananku. Entahlah. Yang jelas, malamnya aku bersetubuh lagi dengan Nancy. Esok paginya pun kugauli lagi wanita yang penuh pesona itu.
10782Please respect copyright.PENANA3fTIkvA6XD
10782Please respect copyright.PENANArmXkFSSDdI
Setelah semuanya merasa puas, barulah Jaka pulang, aku pun kembali ke villa itu, tentu dengan mengemukakan alasan ini-itu kepada Mbak Lies.
10782Please respect copyright.PENANAXFsxzK2FL8
Lalu kulanjutkan lagi membaca catatan istriku yang sudah dicopy ke Ipadku ini:
10782Please respect copyright.PENANAae4eUL2FrH
10782Please respect copyright.PENANA1IYjgw4k5R
10782Please respect copyright.PENANAGdobCsdbGS
*************************************************************************************************
10782Please respect copyright.PENANAO2EfO53jZR
10782Please respect copyright.PENANAwPHVvK3En4
10782Please respect copyright.PENANAzWaRdYJqBi
“Duh, berarti aku ditinggal sendirian di sini,” cetusku pura-pura kuatir. Padahal sebenarnya aku merasa lebih leluasa kalau suamiku tidak berada di villa ini.
10782Please respect copyright.PENANAtRTJDl19M2
10782Please respect copyright.PENANAisar4kBES6
“Sendirian gimana? Sampai besok sore, kamu kan punya empat suami di sini. Ada Robby, Bimo, aku dan Denny. Santai aja.”
10782Please respect copyright.PENANAnEylIUqpwz
10782Please respect copyright.PENANATFNLSNIfad
Aku cuma ketawa kecil. Ketawa karena membayangkan seandainya aku benar-benar punya suami empat orang, yang tiap hari menggangbangku, gak terbayang gila-gilaannya.
10782Please respect copyright.PENANA8p4zJ13Vqg
10782Please respect copyright.PENANABIxWYU2dVN
Namun bayangan itu justru membuat hasratku mulai bangkit. Membuatku makin merapatkan dudukku ke samping lelaki bernama Danang itu. Tapi Danang bangkit dari sofa sambil berkata, “Pintu masih terbuka…nanti orang-orang pada nongkrong di ambang pintu, karena ada tontonan gratis…hehehe…”
10782Please respect copyright.PENANAmuhBploBQN
10782Please respect copyright.PENANA8jvNmnBvl5
Oh, iya. Aku sampai lupa bahwa pintu kamar masih terbuka lebar. Dan ketiga teman suamiku bisa melihat segala perilaku kami di dalam kamar ini.
10782Please respect copyright.PENANAcrWvFb5xux
10782Please respect copyright.PENANAIdhcU5yqzm
Setelah menutup dan menguncikan pintu, Danang kembali ke sampingku. Duduk merapat seperti tadi lagi.
10782Please respect copyright.PENANAG6BegR53IF
10782Please respect copyright.PENANALbNshT1Knl
Bahkan Danang tak hanya sekadar duduk merapat ke samping kananku, tangan kirinya pun mulai melingkari leherku, lalu menyelinap ke belahan kimonoku, langsung menyergap buah dada kiriku yang memang no-bra ini.
10782Please respect copyright.PENANAP3WhXpbVWV
10782Please respect copyright.PENANAFyVsO2FQZ7
“Wow, padat gini payudaramu, Er,” kata Danang sambil mempermainkan puting payudara kiriku, “Diapain supaya bisa kencang gini?”
10782Please respect copyright.PENANAjji2QYENnl
10782Please respect copyright.PENANAhCsgY0OKgl
“Gak diapa-apain. Cuma diemut aja sama Bang Yadi tiap hari,” sahutku bercanda.
10782Please respect copyright.PENANAg8V3HUyPKf
10782Please respect copyright.PENANAFFzBFGjGGF
“Masa sih?! Aku juga mau numpang ngemut ah, biar tetekmu makin kencang,” kata Danang sambil berusaha menyembulkan payudara kananku, lalu ia benar-benar melakukannya. Mengemut pentil tetek kananku dengan jilatan dan sedotan yang membuat birahiku makin terbangkitkan.
10782Please respect copyright.PENANAup6fRIisLb
10782Please respect copyright.PENANACfGUcgbrgu
Terlebih setelah Danang menyadari bahwa aku tak mengenakan celana dalam di balik kimono yang sudah tersingkap lebar ini. Dengan lembut ia merayapkan tangan kanannya, lalu mengusap-usap kemaluanku, sementara tangan kirinya tetap asyiok meremas-remas payudara kiriku.
10782Please respect copyright.PENANAlIkDusH1US
10782Please respect copyright.PENANAtzjVq0FpLf
Tangan kanan Danang tak hanya mengusap-usap kemaluanku. Jemarinya terkadang menyelusup ke dalam liang kemaluanku, lalubergerak-gerak di situ, sehingga nafsuku semakin menggelegak, ingin segera disetubuhi oleh lelaki berkumis tebal itu.
10782Please respect copyright.PENANA1SLYdbnE1M
10782Please respect copyright.PENANA2ak19dQwWP
Danang bisa melakukan tiga point sekaligus. Tangan kirinya meremas-remas payudara kiriku, tangan kanannya mempermainkan kemaluanku, sementara bibirnya memagut bibirku, meski aku bisa melakukannya dengan wajah sedikit berpaling ke kanan.
10782Please respect copyright.PENANAqtW6BkNzJT
10782Please respect copyright.PENANAJbnlXyPXB6
Jujur, dicium oleh lelaki berkumis tebal begitu, membuatku geli, geli yang merinding, geli-geli enak. Terasa benar sensasinya. Sensasi diciumi oleh lelaki berkumis tebal seperti itu.
10782Please respect copyright.PENANAZOJKtnzveh
10782Please respect copyright.PENANAiJrMUq9gkL
Dan…tiba-tiba Danang melorot, jadi duduk di lantai, dengan wajah menghadap ke kemaluanku, sementara kedua tangannya mendorong sepasang pahaku agar merenggang selebar mungkin. Aku tahu apa yang akan dilakukannya. Benar saja dugaanku, ia mulai menciumi kemaluanku. Gila, kemaluanku diciumi oleh mulut berkumis tebal gitu, juga menimbulkan sensasi yang fantastis. Terlebih setelah ia menjilati kemaluanku dengan lahapnya. Membuatku terkejang-kejang sambil membelai rambut lelaki itu.
10782Please respect copyright.PENANAg82dIVCw7K
10782Please respect copyright.PENANABkKf0H1idl
“Mas Danang….ooooh…Mas…..Mas…..aaaaaah….aaaaah….” rintihku tak terkendalikan lagi dalam nikmatnya jilatan dan sedotan Danang di kelentitku yang teramat peka ini.
10782Please respect copyright.PENANAp49gUAjQZ4
10782Please respect copyright.PENANA44jhSmkO07
Namun masih sempat juga aku membukai kancing sporthemd Danang satu persatu, kemudian ia menanggalkannya, tanpa menjauhkan mulutnya dari kemaluanku.
10782Please respect copyright.PENANAAOq3GiSEBE
10782Please respect copyright.PENANA1s6MnvLRWV
Ketika aku merasa sudah cukup lama kemaluanku dijilati dan diisap-isap oleh lelaki berkumis tebal itu, aku pun berkata dengan nada seperti minta belas kasihan lelaki itu, “Udah Mas…pake punya Mas aja…ntar keburu becek kan gak enak, Mas…”
10782Please respect copyright.PENANANFjRnacJC9
10782Please respect copyright.PENANAO1CfY6DoE7
Danang mengangguk. Lalu memangku tubuhku dari sofa dan meletakkannya di atas tempat tidur. Sepintas kuperhatikan dadadanya yang tak berbaju lagi itu, kelihatan seperti dada binaragawan. Seksi sekali dada Danang itu di mataku.
10782Please respect copyright.PENANAujwgfqOlGV
10782Please respect copyright.PENANAw5AOUa5vSW
Lalu ia menanggalkan celana denim hitamnya, disusul dengan pelepasan celana dalamnya. Wow, batang kemaluan lelaki itu sudah tegang sekali, seolah menunjuk ke arahku.
10782Please respect copyright.PENANA55xLmUQLD9
10782Please respect copyright.PENANAIU3N7ETola
Penis Danang tidak sebesar punya suamiku, juga tidak sepanjang penis Bimo. Tapi kelihatan sudah tegang sekali. Dan aku mulai merasakannya, betapa kerasnya penis Danang itu waktu mau dimasukkan ke liang kemaluanku, karena ketika kubantu memegangnya supaya mengarah secara tepat ke “pintu surgawiku”.
10782Please respect copyright.PENANAzNI8w5ctFr
10782Please respect copyright.PENANAwFvCjXDy11
Lalu terasa penis tegak keras itu menyelusup ke dalam liang kemaluanku. Ooooh…ini lelaki yang ketiga buatku di villa ini. Dan aku ingin menikmatinya, meresapkan arti gesekan demi gesekan di antara liang kemaluanku dengan penis lelaki itu.
10782Please respect copyright.PENANAGtoVevwjWI
10782Please respect copyright.PENANA5r5n4V8II9
Ya, aku merasa telanjur di alam yang diperkenalkan oleh suamiku, yang lalu membuatku seolah dilahirkan kembali. Erni yang lugu telah berubah menjadi Erni yang binal dan selalu merasakan nikmatnya digauli lelaki demi lelaki, dengan sosok dan perilaku yang berbeda-beda. Kesan yang ditinggalkan pun berbeda-beda antara lelaki yang satu dengan lelaki lainnya.
10782Please respect copyright.PENANAFufie1N2Zl
10782Please respect copyright.PENANAfmxnoeXuIp
Mungkin aku harus berterimakasih kepada suamiku. Karena aku sudah diraih ke alam penuh pesona dan nikmat ini. Biarlah suamiku juga mencicipi perempuan-perempuan lain, asalkan aku tetap diperkenankan untuk berganti-ganti pasangan seksualku, di samping suamiku sendiri tentunya.
10782Please respect copyright.PENANAzsKPF47g9L
10782Please respect copyright.PENANAoLErJ9uOIG
Danang memang sosok serius di mataku. Tapi ia tak kehilangan sifat romantisnya. Ketika batang kemaluannya sudah mulai menggenjot liang kenikmatanku, mulut berkumis tebalnya bertubi-tubi menciumiku. Terkadang juga kumisnya membuatku geli sekali ketika ia menggesek-gesekkannya di leherku. Sehingga tubuhku jadi bergetar-getar dibuatnya.
10782Please respect copyright.PENANAIKfBUyPl7T
10782Please respect copyright.PENANA8FfukRIz4D
Dan aku mulai merasakan perbedaan “rasa” lelaki yang satu dengan lelaki lainnya. Karena gayanya pun berlainan. Gaya Danang adalah pertama kalinya kurasakan. Ia tak sekadar mengenjot lurus ke dalam liang kewanitaanku. Ia sangat kreatif. Terkadang penisnya berbelok arah ka bagian kanan liang kemaluanku, terkadang pula ke arah kiri, lalu ke atas dan ke bawah. Sehingga kurasakan seluruh sisi liang kemaluanku tergasak oleh penis tegak kerasnya itu.
10782Please respect copyright.PENANAS4PphYQ4vm
10782Please respect copyright.PENANAoK9KzYiDKf
Bukan hanya itu. Danang juga masih sempat merayapi bokongku, meremasnya dengan kencang, sehingga aku ternikmat-nikmat dibuatnya, seolah sedang menikmati pijitan ahli massage. Bahkan terkadang jemarinya mengusap-usap mulut anusku, yang menimbulkan geli-geli enak, tapi aku lalu mencegahnya, “Jangan ke situ ah tangannya.”
10782Please respect copyright.PENANAm4jZbo0SbY
10782Please respect copyright.PENANAtOBeLz3Say
Seperti suamiku dan teman-temannya, aku juga tak mau mengumbar anus untuk menikmati seks.
10782Please respect copyright.PENANA36DyT67KlP
10782Please respect copyright.PENANAYQi6oX4PxT
Tangan Danang pun lalu pindah sasaran. Memeluk leherku sambil menciumi bibirku, meremas payudaraku yang satu, sementara pentil payudaraku yang satunya lagi diselomotinya, diisap-isapnya dan dijilatinya dengan lembut.
10782Please respect copyright.PENANAwz6sjcE5oQ
10782Please respect copyright.PENANArrcjmeoI3G
Hawa dingin di luar dan di dalam villa tak terasa lagi. Berubah jadi hawa hangat yang mengucurkan keringat kenikmatan. Keringatku bercampur aduk dengan keringat Danang, tapi kami tak peduli itu semua.
10782Please respect copyright.PENANAj4f8ILeOWV
10782Please respect copyright.PENANA0yXQm6WPFm
Lebih tak peduli lagi ketika aku merasa hampir mencapai puncak orgasmeku. Aku mempergila goyangan pinggulku setelah membisiki telinga Danang bahwa aku mau orgasme.
10782Please respect copyright.PENANAJm43ZNwxjG
10782Please respect copyright.PENANAYaTMOfnEK7
Danang pun menyambut kedatangan orgasmeku dengan ayunan batang kemaluannya yang demikian ganasnya, seolah ingin mengaduk-aduk isi liang kemaluanku. Dan ketika tak kuasa menggoyang pinggul lagi, ketika sekujur tubuhku mengejang kaku, pada saat itu juga Danang membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin. Tanpa menggerakkannya lagi. Namun bibirnya masih sempat melumat bibirku tepat di saat liang kemaluanku sedang berkedut-kedut sebagai pertanda orgasmeku sudah tiba. O, nikmatnya persetubuhanku dengan lelaki berkumis tebal itu.
10782Please respect copyright.PENANALzzhURAcJT
10782Please respect copyright.PENANA9BgvwTlcpW
10782Please respect copyright.PENANAwZpKp5ruTZ
Aku terdiam lemas setelah mencapai kepuasanku. Namun Danang mulai mengayun kembali batang kemaluannya yang belum ejakulasi itu. Aku pun tak mau disebut perempuan lemah. Kusambut ayunan penis Danang dengan sepenuh gairahku yang perlahan-lahan bangkit kembali.
10782Please respect copyright.PENANAQqdwiERKND
10782Please respect copyright.PENANAXwJ72aOttS
Namun aku teringat bahwa di luar masih ada seorang lelaki lagi yang belum mendapatkan gilirannya. Ya, lelaki bernama Denny itu akan masuk ke dalam kamar ini setelah Danang selesai menyetubuhiku.
10782Please respect copyright.PENANArvHymL6iB6
10782Please respect copyright.PENANA8MHmwAGxhf
10782Please respect copyright.PENANAJ2pM5iBWpB
Maka timbullah kejahilanku. Aku sengaja menggoyang pinggulku seedan mungkin, supaya Danang cepat ngecrot. Karena masih ada seorang lelaki lagi yang akan menyetubuhiku.
10782Please respect copyright.PENANACPOdQ4N9ek
10782Please respect copyright.PENANAeTQEiqT7Vo
Goyangan pinggulku ini, mungkin lebih binal daripada goyangan pinggul penyanyi dangdut koplo Pantura, yang konon goyangannya edan-edanan. Dengan binalnya kugoyang pinggulku dengan gerakan meliuk-liuk, terkadang menghempas-hempas seperti ombak yang berkejaran menuju pantai.
10782Please respect copyright.PENANA570SAx7vRY
10782Please respect copyright.PENANAHP7FbusDun
Aku berhasil menjahili Danang. Karena edannya goyangan pinggulku, tak lama kemudian Danang membisiki telingaku dengan suara tersengal-sengal, “Le…lepasin di ….di mana? Di …luar apa di dalam?”
10782Please respect copyright.PENANAysJESQI0B7
10782Please respect copyright.PENANALwI1iC3JJ6
“Ter…terserah,” sahutku tersengal juga.
10782Please respect copyright.PENANAzavRoXPk5Q
10782Please respect copyright.PENANA9GDzIfY2al
Lalu kurasakan Danang membenamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, dengan napas yang tertahan. Lalu terasa moncong penisnya menembak-nembakkan cairan kental hangat di dalam liang kemaluanku, disusul dengan suara dengus Danang, seperti bunyi kerbau sedang disembelih….guuuuuuhhhh…. uhhhh…. uuuuuuuuuuh….
10782Please respect copyright.PENANAV7T0l8rX4D
10782Please respect copyright.PENANAWtl6GH8hij
Aku tersenyum dan membiarkan bibirku diciumnya dengan hangat, sementara keringat kami semakin membanjir.
10782Please respect copyright.PENANAsOBE64pGEG
10782Please respect copyright.PENANAVkq68d2LMh
Tapi aku harus mempersiapkan fisik dan mentalku untuk lelaki berikutnya. Lelaki yang bernama Denny itu.
10782Please respect copyright.PENANAgDLAdLBXdr
Aku mandi lagi untuk yang kesekian kalinya, karena aku tak mau meninggalkan kesan jorok di hati keempat lelaki itu. Setelah mandi dan menyemprotkan parfum di setiap bagian penting, kukenakan sehelai kimono sutra berwarna merah bermotifkan bunga-bunga kecil berwarna pink,
10782Please respect copyright.PENANAljqNlnMIUK
10782Please respect copyright.PENANAxm97X2rND0
Seperti tadi, aku tak mengenakan apa-apa lagi di balik kimono ini. Biar gak ribet dan cepat “sampai di tujuan utama”.
10782Please respect copyright.PENANAtpbv9knIdv
10782Please respect copyright.PENANAA89NecSnqg
Ketika Denny masuk, aku sudah selesai mempersiapkan segalanya. Siap fisik maupun mental. Aku bahkan sudah minum dua sloki martini, untuk mengatasi hawa dingin yang mulai terasa, karena hari mulai malam.
10782Please respect copyright.PENANA6t2P0RMt8d
10782Please respect copyright.PENANAdw8E7Qb9TX
“Biasanya yang kebagian nomor paling akhir, lebih kenyang daripada yang lain-lain, hahahaaaa….” ucap Denny dengan tawa lebar. Menurut penuturan suamiku, Denny itu paling kocak orangnya.
10782Please respect copyright.PENANAQBnTxI5mzl
10782Please respect copyright.PENANA8LDFxMamwf
sambil tersenyum aku bertanya, “Mmmm…aku harus manggil Bang atau Mas atau….”
10782Please respect copyright.PENANAALU6OAhlpc
10782Please respect copyright.PENANAu6UCNz3slH
“Panggil Kang aja, karena aku asli orang sini,” potong Denny sebelum pertanyaanku selesai.
10782Please respect copyright.PENANAoTMjNje6zM
10782Please respect copyright.PENANAjESPVFTrLx
“Kang Denny? Oke,” aku mengangguk-angguk kecil, “Eh, itu bawa apa Kang?”
10782Please respect copyright.PENANAZL2Icd6ab1
10782Please respect copyright.PENANAzFKSUw2p2G
“Minuman, biar badan kita hangat, jangan kedinginan begini.”
10782Please respect copyright.PENANA6pq0t0NWJp
10782Please respect copyright.PENANA6yhudldvj9
Aku cuma tersenyum. Denny tidak tahu bahwa sebelum dia masuk ke dalam kamar ini, aku sudah minum martini. Dan membuatku agak kleyengan. Tidak mabuk, tapi aku merasa sikap dan perilakuku lebih bebas daripada biasanya.
10782Please respect copyright.PENANA3Q9gXsQvJn
10782Please respect copyright.PENANAb4dyXSNkwO
Denny mengambil gelas-gelas kecil, karena tidak menemukan sloki yang dicarinya, lalu menuangkan isi botol minuman itu ke dua gelas kecil itu. Dan menyerahkan sebuah gelas yang sudah diisi minuman kepadaku.
10782Please respect copyright.PENANAWij61ZcxF5
10782Please respect copyright.PENANAsno9g7XPar
Aku tak kuasa menolaknya, meski belum tahu apakah aku masih kuat minum atau tidak. Soalnya aku tak mau disebut kampungan.
10782Please respect copyright.PENANA57LdHHFwW7
10782Please respect copyright.PENANAua7bu7w8zm
Tanpa banyak tanya lagi kuteguk saja minuman itu. Lalu kuletakkan gelasnya di atas meja kecil di depan sofa tempat kami duduk.
10782Please respect copyright.PENANAa2sR11iGc2
10782Please respect copyright.PENANAE7e0ZwAwTD
“Aku harus mulai dari mana ya? Dari sini?” tanya Denny sambil memegang ibu jari kakiku, “atau dari sini?” ia menyentuh bibirku, “atau dari sini?” ia menyentuh payudaraku yang masih terhalang kimono. Dan ia seperti mendapat kejutan, karena kimono sutra tipis itu membuat sentuhan Denny seperti langsung menyentuh payudaraku.
10782Please respect copyright.PENANAxGx5qL6ZNe
10782Please respect copyright.PENANAYP7AHgu9Qm
“Wow…ternyata Erni gak pakai beha ya?” cetus Denny sambil menyelinapkan tangannya ke balik belahan kimonoku dan langsung menyentuh payudaraku, tanpa penghalang lagi.
10782Please respect copyright.PENANABZxCpcj7Qs
10782Please respect copyright.PENANAAxQQAUnmCq
Namun hanya sesaat Denny memegang payudaraku. Dia bahkan langsung melorot, memegang mata kakiku sambil mengamati bentuk kakiku dari telapak kaki sampai pangkal pahaku, semuanya terbuka kini, karena belahan kimonoku tersingkap ke kanan dan ke kiri.
10782Please respect copyright.PENANAp9iFggPyKT
10782Please respect copyright.PENANAs8WDfBUEum
“Indah sekali kakimu ini Er,” kata Denny sambil menciumi betisku. Dan…aaaaah….Denny mulai menciumi telapak kakiku. Bukan cuma menciumi, melainkan juga menjilatinya. Aku paling geli kalau sudah tersentuh telapak kaki. Tapi ketika Denny menjilatinya, aku bahkan terpejam-pejam dalam nikmat yang fantastis. Untungnya aku baru mandi, sehingga Denny hanya akan menemukan sekujur tubuhku yang benar-benar bersih dan harum, dari ujung kaki ke ujung rambutku.
10782Please respect copyright.PENANA33uszX2epK
10782Please respect copyright.PENANAeWrpNuoKsA
Kubiarkan saja Denny menjilati telapak kakiku, menggigit-gigit lembut jari-jari kakiku, lalu menjilati mata kakiku, betisku, pahaku….lama ia menjilati pahaku sampai ke pangkalnya. Dan akhirnya ia menjilati bagian di antara kedua pangkal pahaku. Terasa betapa bersemangatnya Denny menjilati kemaluanku yang senantiasa tercukur bersih ini.
10782Please respect copyright.PENANA6Qi1FJ2boc
10782Please respect copyright.PENANAtBxeCkutBD
Tak cuma menjilati belahan kemaluanku dan mencelucupi kelentitku. Denny juga memasukkan jari telunjuknya ke dalam liang kemaluanku, menggesek-gesek di sana-sini, sehingga aku terpejam-pejam dibuatnya, sementara kedua tanganku membelai-belai rambut Denny dengan perasaan nikmat dan sangat tergugah.
10782Please respect copyright.PENANA1BNBe9E7UV
10782Please respect copyright.PENANAK7RYJi5VWp
Dalam tempo singkat saja liang kemaluanku sudah basah oleh air liur Denny yang bercampur dengan lendir nafsu birahiku.
10782Please respect copyright.PENANA0y4IJH6M2A
10782Please respect copyright.PENANAH2b3Z7o8YM
Dan Denny memintaku menungging di sofa, dengan posisi pantat berada di sisi kiri sofa itu. Kuikuti saja keinginannya, karena aku sendiri menyukai posisi doggy begitu. Lalu Denny menelanjangi dirinya dan memegangi batang kemaluannya yang ternyata sudah siap tarung itu. Sambil berdiri di lantai, menghadapi pantatku yang sudah kutunggingkan, Denny berusaha memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaanku yang sudah basah kuyup ini.
10782Please respect copyright.PENANA0h9OL5fhyi
Tak sulit bagi Denny untuk membenamkan batang kemaluannya ke dalam liang mekiku. Lalu ayunan surgawi itu mulai kunikmati lagi. Ayunan maju mundurnya penis Denny secara berirama, membuatku meringis-ringis nikmat, karena dalam posisi doggy seperti ini sensasi kenikmatannya sangat fantastis, sehingga banyak pasangan yang menyukainya.
10782Please respect copyright.PENANAGpcoH70olu
Dalam posisi itu, tiada hentinya Denny menepuk-nepuk dan meremas-remas bokongku, sementara batang kemaluannya makin lama makin lancar mengentotku dari belakang.
10782Please respect copyright.PENANAH7q3SvqUq4
Oh, ini fantastis sekali. Dan aku tidak tahu seperti apa cemburunya suamiku kalau melihat persetubuhanku dengan Denny ini. Karena aku terus-terusan meringis nikmat, sambil sesekali melontarkan rintihan-rintihan histerisku. Rintihan-rintihan yang tak dapat kukendalikan lagi, berlontaran begitu saja dari mulutku.
10782Please respect copyright.PENANA8kL0TJ0FQ7
“Kang Denny….ooooh Kang….ini enak banget Kang….iya Kang…..entot terus Kang…jangan mandeg-mandeg….oooh….tepukin terus bokongku Kaaaang….iya…ini enak Kang….”
10782Please respect copyright.PENANAzzIdsYJvXh
10782Please respect copyright.PENANAWOgvz9hl6v
Namun saking nikmatnya entotan Denny dalam posisi doggy ini, aku pun hanya mampu bertahan belasan menit. Lalu aku menjerit lirih di puncak orgasmeku, “Kaaaaaaaang…..!”
10782Please respect copyright.PENANA5ws7vhsNzj
10782Please respect copyright.PENANAfZkOJ6ewW6
Lalu aku ambruk di pantai kepuasan.
10782Please respect copyright.PENANAkFrtymkAMC
10782Please respect copyright.PENANA6f3dbKcQMe
Tapi Denny masih giat melancarkan pompaan penisnya di liang kemaluanku yang sudah banjir ini, bahkan terasa ada cairan yang meleleh ke pahaku. Meski sudah letih lesu, kubiarkan Denny tetap mengentotku dalam posisi doggy itu.
10782Please respect copyright.PENANAYoCpmsriT8
10782Please respect copyright.PENANA7MrRn7VtuC
Cukup lama Denny mengentotku dari depan pantatku dan tetap dalam posisi berdiri. Sampai akhirnya ia bertanya harus dikeluarkan di mana? Kujawab singkat, “Di dalam aja”.
10782Please respect copyright.PENANA3xrh6XT1Tp
10782Please respect copyright.PENANAczhizouuGl
Akhirnya Denny membenamkan batang kemaluannya sambil menembak-nembakkan air maninya. Begitu banyak air mani yang dimuntahin oleh moncong penis Denny. Sehingga banyak yang meleleh, membludak dari liang kemaluanku. Bertetesan di sofa dan mungkin ada yang menetes ke lantai juga. Mungkin Denny sudah cukup lama tidak bersetubuh, sehingga letusan air maninya begitu banyak.
10782Please respect copyright.PENANAayMpLTgEwD
10782Please respect copyright.PENANAxpQg15Evnt
Berakhir sudah “jatah” keempat teman suamiku malam itu. Tinggal mengikuti acara berikutnya. Mataku akan ditutup entah oleh apa. Lalu dalam keadaan mata tgertutup itu aku harus memilih salah satu di antara empat lelaki itu, untuk menjadi teman tidurku semalam suntuk !
10782Please respect copyright.PENANAV2gyYP0BYt
10782Please respect copyright.PENANAYd4MZnL1wJ
Dan besok aku akan “dikeroyok” langsung oleh keempat teman suamiku. Lalu di mana suamiku sekarang? Kenapa ia belum pulang juga? Entahlah….
10782Please respect copyright.PENANAiCOA6Nneav
10782Please respect copyright.PENANAbiAIouZ5jA
Yang jelas, setelah Denny keluar dan aku selesai mandi yang kesekian kalinya, kukenakan lagi kimono sutra merahku.
10782Please respect copyright.PENANAn005T3exmw
10782Please respect copyright.PENANALwZvM3aju7
Lalu Bimo masuk dan bertanya, “Acara selanjutnya sudah tau kan?”
10782Please respect copyright.PENANAmsq46ZrpHq
10782Please respect copyright.PENANAzPOQh8dwIt
“Pilih teman tidur?” aku balik bertanya.
10782Please respect copyright.PENANA1O5YTkKVpV
10782Please respect copyright.PENANAvBIqtuDqqx
“Iya,” kata Bimo sambil mengeluarkan sehelai syal dari dalam saku celananya, “Ayo keluar dulu.”
10782Please respect copyright.PENANAORN1mRZCjJ
10782Please respect copyright.PENANArGrDvrddUX
Aku mengangguk lemah dan mengikuti langkah Bimo ke luar. Robby, Danang dan Denny sudah berdiri di luar pintu kamarku.
10782Please respect copyright.PENANAvEZuvVBspW
10782Please respect copyright.PENANAnHXkNGXjXJ
Kata Bimo, “Matamu akan ditutup oleh syal ini, lalu nanti boleh pilih siapa teman tidurmu. Barangsiapa tangannya terpegang olehmu, berarti dia lah teman tidurmu. Oke?”
10782Please respect copyright.PENANAOKqL5j6BLv
10782Please respect copyright.PENANA87aMAPw96G
Aku mengangguk dan tersipu. Malu juga bertemu pandangan dengan lelaki-lelaki yang sudah menyetubuhiku itu. Lalu aku diam saja ketika Bimo membelitkan syal itu di kepalaku, tepat menutupi mataku, sehingga aku tak bisa melihat apa-apa lagi.
10782Please respect copyright.PENANAJQeoxbTP15
10782Please respect copyright.PENANAG37hgv2wLU
“Tunggu ya, kami akan mengatur posisi acak dulu,” kata Bimo. Dan terdengar langkahnya menjauhiku.
10782Please respect copyright.PENANAucrSQatXVf
10782Please respect copyright.PENANAtg2aUpzh7b
Tak lama kemudian Bimo memberi aba-aba, “Oke…sekarang belokkan badan ke kanan dulu. Kemudian melangkah terus sampai bisa menyentuh kami.”
10782Please respect copyright.PENANAvPIDOyBAXA
10782Please respect copyright.PENANAp0wFFLGUOY
Kuikuti aba-aba itu. Kubelokkan badanku ke kanan, kemudian melangkah perlahan-lahan sekali, karena takut menabrak meja atau kursi.
10782Please respect copyright.PENANAxRtp8EbbBS
10782Please respect copyright.PENANAZO57pUkydL
Gap….aku kaget karena terasa menabrak tubuh manusia. Langsung saja kucari tangan orang itu. Dan berhasil memegangnya.
10782Please respect copyright.PENANA3MkZcjR44E
10782Please respect copyright.PENANABS5LR9C89T
“Hahahaaaa…nasibku baik sekali malam ini !” seru lelaki yang tangannya kupegang itu.
10782Please respect copyright.PENANADhEX2FGedt
10782Please respect copyright.PENANAAYUGJL88xq
Penutup mataku dibuka. Dan kulihat siapa lelaki yang sudah kupilih itu.
10782Please respect copyright.PENANA8U3CTxFwRx
10782Please respect copyright.PENANAUMPwWBa91e
Ternyata lelaki yang telah kupilih itu Robby !
10782Please respect copyright.PENANApx36IIfHNS
10782Please respect copyright.PENANAYSNN0Vu2cp
Aku cuma tersipu ketika melihat Robby tersenyum-senyum padaku, sementara teman-temannya bertepuk tangan semua.
10782Please respect copyright.PENANAwvEaY6B0yQ
10782Please respect copyright.PENANAI55qpbPrIe
“Teman-temanku…!” kata Robby kepada teman-temannya, “karena hari sudah malam, aku mau tidur dulu yaaaa….bye-bye !”
10782Please respect copyright.PENANATR8X9MegN6
10782Please respect copyright.PENANAQKOM5JOtQ5
Tangan kiri Robby melambai-lambai ke arah teman-temannya, sementara lengan kanannya menggandeng pinggangku…mengajakkku masuk ke dalam kamar.
10782Please respect copyright.PENANAmj5U3EhMID
10782Please respect copyright.PENANAGp0JVFye7W
Setelah berada di dalam kamar, Robby menutupkan pintu dan sekaligus menguncikannya.
10782Please respect copyright.PENANAbUfDbl4iil
10782Please respect copyright.PENANAUAhBtqFry6
“Bintangku sedang bersinar terang malam ini,” kata Robby, “karena aku kebagian yang pertama bercinta denganmu. Dan sekarang, aku yang beruntung, bisa memelukmu sepanjang malam…”
10782Please respect copyright.PENANAJx4YtEMY6K
10782Please respect copyright.PENANAcBTGnoqTBl
“Cuma tidur bareng tanpa gituan lagi kan?” tanyaku dengan senyum. Sebenarnya aku senang juga mendapatkan Robby sebagai teman tidurku, karena ia memang kuanggap paling tampan di antara keempat teman suamiku itu.
10782Please respect copyright.PENANAfpVlUENBPN
10782Please respect copyright.PENANAdrIHxBYF1q
“Di dalam acaranya, memang tidak ada ketentuan khusus. Jadi…yaaaa, tergantung kesepakatan kita berdua aja,” kata Robby yang malam itu sudah mengenakan stelan piyama, “Tapi Erni tau kan…waktu acara menggangbang istriku seminggu yang lalu, yang beruntung menemani istriku semalam suntuk itu Yadi.”
10782Please respect copyright.PENANALejlQnQo9T
10782Please respect copyright.PENANA4YZJKohqkL
“Iya, dia cerita,” kataku sambil mengangguk.
10782Please respect copyright.PENANAY4FcxaaezI
10782Please respect copyright.PENANAidKLQN94IU
“Dia cerita juga kalau malam itu dia ML sama istriku sampai dua kali? Hahahahaa…jadi bukan cuma nemenin tidur kan?”
10782Please respect copyright.PENANAquDy4iTlVk
10782Please respect copyright.PENANAOV8yrgkbxg
“Masa sih?! Kalau soal itu dia gak cerita.”
10782Please respect copyright.PENANAovMhPzNjqT
10782Please respect copyright.PENANAPLeO1wV6Kv
“Istriku yang cerita,” kata Robby sambil merebahkan diri di sampingku.
10782Please respect copyright.PENANAifxuuqk2gC
10782Please respect copyright.PENANAnFN52oVegU
Gemas juga aku mendengar keterangan Robby itu. Suamiku pasti habis-habisan dengan istri Robby yang bernama Nindy itu. Soalnya aku sudah pernah bertemu dengan Nindy. Dan aku juga tahu kalau istru Robby itu cantik.
10782Please respect copyright.PENANABwwydjuStz
10782Please respect copyright.PENANAlTWH88Jffd
“Jadi dalam acara seminggu yang lalu itu, Yadi menyetubuhi istriku sampai empat kali. Karena ada acara curi-curian malam harinya itu.”
10782Please respect copyright.PENANAH7ca1tcqlZ
10782Please respect copyright.PENANASxsYa52SXI
“Lalu sekarang mau balas dendam?” tanyaku sambil memeluk dada Robby.
10782Please respect copyright.PENANAVJtmfZxY1q
10782Please respect copyright.PENANAAIDkt3eEZ0
“Jangan pake istilah balas dendam dong. Kan kita harus sepakat dulu, karena kalau malam ini kita ML, memang tidak tercantum dalam acara resminya, tapi tidak ada larangan. Jadi semuanya tergantung kesepakatan kita saja,” kata Robby sambil menyelinapkan tangannya ke dalam kimonoku, langsung menyentuh kemaluanku yang memang tidak mengenakan celana dalam ini.
10782Please respect copyright.PENANAWHUv0toOVW
10782Please respect copyright.PENANAYvPXprdU9r
10782Please respect copyright.PENANAg3hZ3GJOZk
10782Please respect copyright.PENANAbd03L4fvER
10782Please respect copyright.PENANA9qBZv72ldI
************************************************************************************************
10782Please respect copyright.PENANA6G0KrurhY6
10782Please respect copyright.PENANAM9B0FVRfS3
Lagi-lagi aku harus berhenti membaca catatan pengakuan istriku itu, karena aku menerima bbm dari Nancy. Memang sebelum berpisah di Rumah Cinta itu aku dan Nancy tukaran pin bbm. Tapi itu pertama kalinya aku menerima pesan Nancy lewat bbm. Isinya, “Mas Yadi….kapan kita mau ketemuan lagi? Aku kangen banget, Mas.”
10782Please respect copyright.PENANArkib3zcT57
Kubalas dengan: “Sama, aku juga kangen banget. Ini aku lagi di mall. Ke sini aja sekarang.”
10782Please respect copyright.PENANAK76s7JpGIN
10782Please respect copyright.PENANAxUDGXmdGxg
“Mall mana?” tanya Nancy di bbm. Kujawab dengan mengetik nama mall langgananku ini.
10782Please respect copyright.PENANAlZALrMHpVY
10782Please respect copyright.PENANANQJk1byJHl
“Oke aku ke sana sebentar lagi. Mau pake taksi aja ya. Biar gak usah dua-dua mobil. Mas bawa mobil kan?”
10782Please respect copyright.PENANAMfOPzEbV9U
10782Please respect copyright.PENANASbrXmsXy07
“Iya. Aku tunggu ya. Emwuaaaahhhh….”
10782Please respect copyright.PENANA9KRE4yJaRP
10782Please respect copyright.PENANAlKX2gPW29N
“Thanks…..I love U…emwuaaah….”
10782Please respect copyright.PENANA3Wdq3Ih7TX
10782Please respect copyright.PENANALxmHwiUphz
Selesai bbman dengan Nancy, aku menoleh ke arah tempat tidur. Kusut dan ada bagian yang masih basah. Bahkan masih ada noda darah walaupun hanya dua-tiga titik (bekas mengeksekusi virginitas Ita tadi). Maka kutelepon front office, minta agar seprainya diganti.
10782Please respect copyright.PENANAZWkvV4MMxM
10782Please respect copyright.PENANAnUtP7HrzUR
Setelah kain seprai diganti dan dirapikan kembali, hatiku jadi tenang. Tak ada kesangsian lagi untuk mengajak Nancy ke dalam kamar ini.
10782Please respect copyright.PENANAAokzYKZ2Qr
10782Please respect copyright.PENANA0MOjoKT2wJ
Lalu aku keluar dari kamarku, melangkah ke arah pintu lift menuju mall.
10782Please respect copyright.PENANA64y6V6b4VP
10782Please respect copyright.PENANAkJ3MN0sjim
Sesaat kemudian aku sudah nongkrong di smoking area mall lagi.
10782Please respect copyright.PENANAo5bO8EDCN8
10782Please respect copyright.PENANA0kgPGeUv78
Aku merasa nyaman nongkrong di mall ini. Merasa seperti berada di rumah sendiri. Bahkan aku punya rencana untuk ngambil counter untuk menempatkan Ita di sini. Dia bisa belajar bisnis kecil-kecilan, tanpa harus meninggalkan kuliahnya, karena ia bisa nungguin counter sambil membuka-buka diktat kuliahnya. Selain daripada itu, kalau mau ketemuan denganku, gampang sekali, tinggal melangkah ke ruang parkir, tanpa harus turun atau naik ke lantai lain, lalu masuk ke dalam lift dan langsung masuk ke hotel.
10782Please respect copyright.PENANAmbTYCOGEeE
10782Please respect copyright.PENANASBo3aR8AUe
10782Please respect copyright.PENANAYR2wxgZFYm
Kopiku baru kuminum dua teguk, Nancy sudah muncul. Dalam gaun hijau tosca dengan hiasan manik-manik gemerlapan di seputar lehernya. Cantik dan anggun sekali Nancy di mataku sore itu. Dan yang sangat menawan, senyum manisnya itu. Benar-benar meluluhkan hatiku. Kalau bukan di tempat umum, mau saja kucium bibir sensual itu sepuasnya. Tapi tak urung juga Nancy mencium kedua belah pipiku.
10782Please respect copyright.PENANADIDRrfWInA
10782Please respect copyright.PENANAcvzMUnc7wh
“Sehat kan?” tanyaku setelah ia duduk di sampingku.
10782Please respect copyright.PENANAJp8abX50di
10782Please respect copyright.PENANASqOQpH01qd
“Sehat,” sahutnya dengan nada lembut, “cuma kangen terus sama Mas Yadi. Kenapa ya?”
10782Please respect copyright.PENANAo0FAq0c09o
10782Please respect copyright.PENANAwARGOOrth6
“Sebenarnya hatiku juga seperti yang Nancy rasakan. Cuma gak diucapkan aja. Ohya, mau minum makan apa?”
10782Please respect copyright.PENANAgdzFz9Gu6n
10782Please respect copyright.PENANAYflwalRJTG
“Minta air jeruk panas aja, Mas. Jangan dijuice.”
10782Please respect copyright.PENANA4yRIu5ML3n
10782Please respect copyright.PENANAXZzF7pHl5B
“Oke,” kataku sambil melambaikan tangan ke pelayan counter aneka juice yang kebetulan lewat di depanku. “Minta air jeruk panas satu ya. Jangan dijuice,” kataku pada pelayan itu.
10782Please respect copyright.PENANAUuv3B4DD2H
10782Please respect copyright.PENANAcT06iDaWgR
“Baik,” pelayan itu mengangguk, kemudian bergegas menuju counternya.
10782Please respect copyright.PENANA1DzMaTw9mz
10782Please respect copyright.PENANAvGay914QZW
“Udah lama nongkrong di sini Mas?” tanya Nancy sesaat kemudian.
10782Please respect copyright.PENANAOguaRekRzp
10782Please respect copyright.PENANAC6DDti6efy
“Udah cukup lama,” sahutku.
ns216.73.216.167da2