Bayangan yang Menghantui
232Please respect copyright.PENANADwV2zM3nXI
Keadaan di bawah tanah Kyoto semakin gelap. Keiji dan Rei memantau dengan cermat hasil eksperimen yang sedang berlangsung. Kazuo, meskipun berusaha tenang, mulai merasakan perubahan dalam dirinya yang tidak bisa ia jelaskan. Mimpi-mimpinya semakin nyata, semakin intens. Wanita misterius yang selalu muncul dalam mimpi itu—matanya ungu, tubuhnya menggoda—semakin mendekat, seolah-olah memanggilnya.
232Please respect copyright.PENANARFwBKZVMf8
Malam itu, setelah injeksi tambahan yang diberikan untuk memperkuat enzim Delta-E3 dalam tubuhnya, Kazuo terbangun dengan keringat dingin membasahi tubuhnya. Mimpi itu lagi. Wanita itu kembali, kali ini suaranya lebih jelas. “Bergabunglah denganku, Kazuo… Kau tak bisa melawan takdirmu.”
232Please respect copyright.PENANAYzd8fW5tEJ
Dia duduk di atas tempat tidurnya, mencoba menenangkan pikirannya. Namun, aroma yang menguar dari tubuhnya, yang sebelumnya tidak ada, kini mulai terasa. Bukan feromon yang dihasilkan oleh mutan, tapi sesuatu yang lebih halus, lebih menuntut. Sesuatu yang semakin menyatu dengan tubuhnya, sesuatu yang mulai membangkitkan naluri dalam dirinya.
232Please respect copyright.PENANAQdD2Avh3zh
Kazuo menggenggam kepalanya, merasakan sakit yang tajam di pelipisnya. “Apa yang terjadi padaku?” gumamnya, suaranya serak.
232Please respect copyright.PENANALboaa30r5D
Rei dan Keiji telah menyadari perubahan pada Kazuo. Setiap kali mereka mengambil sampel darahnya, hasilnya berbeda—lebih banyak kandungan dopamin, peningkatan hormon yang berkaitan dengan gairah dan ketegangan. Kazuo tidak lagi stabil. Ia bukan hanya menjadi objek eksperimen. Ia mulai menjadi bagian dari masalah itu sendiri.
232Please respect copyright.PENANAL31YGzzkIc
"Kazuo, kau harus bertahan," kata Rei dengan suara yang lebih lembut dari biasanya. Ia tahu, Kazuo adalah satu-satunya harapan mereka, tetapi ia juga tahu—pria itu semakin tergoda oleh kekuatan yang tak dapat dikendalikan.
232Please respect copyright.PENANAjOt6DL9NIK
Keiji mendekat, memeriksa tubuh Kazuo yang terlihat lebih rapuh daripada sebelumnya. Namun ada sesuatu yang berubah. Matanya, yang semula tidak menampakkan gejolak, kini berpendar dengan nuansa biru kehijauan, seolah-olah ia telah terhubung dengan sesuatu yang lebih besar.
232Please respect copyright.PENANAGI0UHKI4Mc
“Kau tak bisa terus hidup seperti ini,” ujar Keiji dengan cemas. “Jika kau terus memperlihatkan perubahan ini, kami tidak akan bisa mengontrol situasi.”
232Please respect copyright.PENANAA5HfNJSMt0
Kazuo menatapnya dengan tatapan kosong, seolah melihat lebih jauh dari sekadar wajah Keiji. “Aku bukan manusia lagi, kan? Aku hanya… sebuah eksperimen.”
232Please respect copyright.PENANAUIIyd2H6lq
Rei menggigit bibirnya, tidak tahu bagaimana menghibur pria itu. Ia tahu Kazuo merasa terjebak dalam sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang bisa mengubah dunia.
232Please respect copyright.PENANAQdWGBmzLMr
232Please respect copyright.PENANAuvQjW3OH13
---
232Please respect copyright.PENANARiVCNkjIIm
Di luar laboratorium, dunia semakin suram.
232Please respect copyright.PENANARD52sI43vy
Di Nagano, pemerintah bayangan semakin cemas. Keputusan untuk mengembangkan Proyek KAI semakin mendesak. Waktu semakin sedikit. Setiap hari, mutan semakin berkembang, semakin cerdas, dan semakin mengancam. Di luar kawasan aman, di mana mutan tipe-M Plus mulai menguasai wilayah-wilayah besar, pertempuran antara manusia dan makhluk tersebut semakin brutal.
232Please respect copyright.PENANAMXCFpFiFjm
Keiji tahu, Proyek KAI adalah satu-satunya peluang mereka untuk bertahan hidup. Tetapi ia juga tahu, mereka mungkin sedang membuka pintu ke dalam sesuatu yang lebih gelap, lebih jahat. Bahkan lebih dari itu, Kazuo, yang mereka anggap sebagai kunci, mulai menunjukkan perubahan yang tidak terduga.
232Please respect copyright.PENANAGBEnHgH6nC
“Kita harus segera menyelesaikan vaksinasi massal,” ujar seorang ilmuwan senior dalam rapat yang diadakan di ruang bawah tanah Nagano. “Jika Kazuo tidak bisa bertahan, kita akan kehabisan waktu. Proyek ini adalah satu-satunya jalan keluar.”
232Please respect copyright.PENANAjZrs8TmHse
Namun, saat mereka berbicara tentang vaksinasi, Rei merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Ada sesuatu yang lebih gelap di balik semua ini—sesuatu yang berkaitan dengan tubuh Kazuo, dengan perubahan hormonal yang kini tidak terkendali.
232Please respect copyright.PENANA9BLo2YJAyp
Kazuo, yang semakin terisolasi, semakin dipenuhi dengan keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang dirinya sendiri. Pencariannya untuk memahami perubahan dalam dirinya mulai menuntunnya ke wilayah yang lebih berbahaya, lebih berisiko.
232Please respect copyright.PENANAWtY8Fcb9Zu
Dalam keheningan malam, Kazuo berdiri di depan kaca, memandangi wajahnya yang semakin berbeda—lebih tajam, lebih memikat. Matanya yang dulu biasa kini berpendar dengan warna yang lebih kuat. “Aku mulai merasakannya… Aku bukan hanya korban. Aku adalah bagian dari proses ini. Aku adalah pencipta dari kiamat ini,” bisiknya pada dirinya sendiri.
232Please respect copyright.PENANAE4bjGq4i18
232Please respect copyright.PENANAYs7l8TajI7
---
232Please respect copyright.PENANAcmUUjF9Y9e
Kejiannya semakin dekat.
232Please respect copyright.PENANA60Ecv9ph1j
Mimpi Kazuo mulai menyusup ke dalam dunia nyata. Wanita bermata ungu yang selalu ia lihat dalam tidurnya kini mulai muncul di hadapannya—di dalam ruang laboratorium. Suaranya, meskipun hanya bisikan, semakin nyata.
232Please respect copyright.PENANAMp6qKoxEGH
“Kazuo… Aku datang untukmu… Bergabunglah dengan kami…”
232Please respect copyright.PENANAm4aEun3RD0
Kazuo menoleh dengan cepat, tubuhnya kaku, jantungnya berdebar kencang. Namun, yang ada di depannya hanya Rei dan Keiji yang mengamatinya dari balik jendela kaca.
232Please respect copyright.PENANAMgdGeOlUT7
“Apakah kau baik-baik saja?” tanya Rei dengan penuh perhatian.
232Please respect copyright.PENANAeiklbSrqzi
Kazuo menatap mereka, tatapannya kosong, namun di dalam matanya, ada sesuatu yang gelap, yang tidak mereka pahami.
232Please respect copyright.PENANA3ITfvAtfsm
“Aku bukan yang kalian cari,” ucap Kazuo dengan suara yang dalam, berbeda dari biasanya. “Aku sudah menjadi yang lebih besar dari kalian. Aku adalah awal dari sesuatu yang baru.”
232Please respect copyright.PENANAGG8CcnUu8T
232Please respect copyright.PENANAGqvbS9JgVk
---
232Please respect copyright.PENANAXMXElEJp15
Kekacauan semakin dekat, dan Kazuo tahu, waktunya semakin sedikit. Setiap keputusan yang diambilnya akan membentuk takdir umat manusia. Tapi satu hal yang pasti—proses yang sudah dimulai, tak akan bisa dihentikan lagi.
232Please respect copyright.PENANAp5t5H7ekVi
Like share dan beri dukungannya232Please respect copyright.PENANAcma71JloOv
di https://victie.com/app/author/49673232Please respect copyright.PENANAHnGpgTjTIn
232Please respect copyright.PENANAm7Dfo2cds9
Cek koleksi lainnya di 232Please respect copyright.PENANAg6b837DbR9
232Please respect copyright.PENANAv7brHHDKW4
https://victie.com/app/author/49673232Please respect copyright.PENANATVQPy46K9P
232Please respect copyright.PENANAV4zysBFQwT