
9.Hangatnya Birahi Erni
Aku sadar bahwa aku bukan Erni yang dahulu lagi. Bukan Erni yang lugu dan tidak mementingkan sex di atas segalanya lagi.
12115Please respect copyright.PENANA967tsOlKfy
Ya, dahulu aku cuma menganggap sex sebagai kewajiban pasangan suami-istri belaka. Kalau suamiku menginginkannya, aku harus meladeninya. Karena sebagai seorang istri, aku wajib melayani hasrat birahi suamiku kapan pun ia menghendakinya. Kalau ia tidak menghendakinya, aku pun jarang memancing-mancing birahinya. Katakanlah aku seolah cuma seorang istri yang pasrah terhadap apa pun yang diinginkan oleh suamiku, sementara hasratku sendiri sering kutindas dengan menyibukkan diri pada usahaku (waktu masih punya toko dahulu).
12115Please respect copyright.PENANA5t975pIIiJ
12115Please respect copyright.PENANAJUsSzxZPrk
Tapi setelah suamiku memperkenalkan dunia sex yang berwarna-warni dan penuh variasi itu, sedikit demi sedikit diriku jadi berubah. Lalu aku merasa bahwa sex itu sesuatu yang teramat indah. Teramat hangat dan teramat nikmat.
12115Please respect copyright.PENANAWguv6aBR3f
12115Please respect copyright.PENANArw5xLcCu9Q
Karena itu aku selalu bersemangat tiap kali suamiku mengajak wife swap dengan teman-temannya. Bahkan ketika aku digangbang oleh teman-temannya, aku pun tidak menolaknya.
12115Please respect copyright.PENANA8r8znRSnjW
12115Please respect copyright.PENANAbmioXcnhsv
Semuanya itu sangat fantastis bagiku. Bahkan kalau aku mengingat setiap langkah seksual yang telah kualami itu, hasrat birahiku sering berdesir-desir dan sulit mengendalikannya. Karena itu, atas izin dari suamiku sendiri, aku meredakan hasrat itu dengan lelaki lain. Syarat dari suamiku cuma harus mencatat setiap langkahku jika terjadi hubungan seksual dengan lelaki lain.
12115Please respect copyright.PENANAVUIEAybBVH
12115Please respect copyright.PENANAC7aU34Ow0V
Walaupun diberi keleluasaan untuk mendapatkan lelaki lain manakala aku tak kuasa lagi menahan hasratku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Karena keutuhan perkawinanku dengan Bang Yadi, adalah di atas segala-galanya. Dan meski sudah ada beberapa lelaki yang singgah dalam perjalanan hidupku, namun aku tau bahwa cintaku hanya untuk Bang Yadi seorang.
12115Please respect copyright.PENANAQ5k1CihFUj
12115Please respect copyright.PENANAGzvv3tkqkv
Namun sampai kapan aku bisa bertahan dalam kendaliku sendiri ini? Bukankah makin lama suamiku makin jarang pulang? Bukankah kalau hasrat birahiku sedang menagih-nagih, aku sulit menguasai diri?
12115Please respect copyright.PENANAPAqTwnR7ZS
12115Please respect copyright.PENANAgtU3CmrvCD
Aku bisa mengerti bahwa suamiku semakin sibuk dengan bisnis propertinya. Dan aku tahu bahwa kalau sedang mujur dalam bisnis propertinya, suamiku bisa mengeduk keuntungan ratusan juta rupiah. Bahkan ketika berhasil mencarikan buyer untuk sebuah hotel yang mau dijual oleh pemiliknya, suamiku mendapatkan keuntungan sampai milyaran rupiah.
12115Please respect copyright.PENANA2akOSfeMyT
12115Please respect copyright.PENANA41najrDTOk
Sebagai istrinya, aku senang sekali melihat sukses demi sukses yang diraih oleh suamiku itu. Tapi apakah suamiku demikian tenggelamnya dalam urusan bisnis, sehingga makin lama makin jarang pulang? Apakah ia tak punya waktu lagi untuk membahagiakan diriku?
12115Please respect copyright.PENANAjss3HDmIm5
12115Please respect copyright.PENANA8GN31C6698
Tapi aku selalu positive thinking. Biarlah, anggap saja suamiku itu seorang pejabat tinggi, yang hanya sesekali bisa berkumpul dengan keluarganya. Atau anggap saja suamiku itu seorang artis yang sangat sibuk di lokasi-lokasi shooting, sehingga aku harus menerima kesepianku sebagai suatu pengorbanan.
12115Please respect copyright.PENANAgVPKLvXfZ4
12115Please respect copyright.PENANA0iHvyeFZeW
Lagian dari sisi materi, suamiku telah memberiku harta yang berlimpah ruah (menurut levelku). Dari sisi materi, aku tak merasa kekurangan lagi. Bahkan berlebih terus, sehingga saldo di bankku makin lama makin membesar dan meyakinkan.
12115Please respect copyright.PENANAsFsql5tAAT
12115Please respect copyright.PENANAWwwFaokHge
Kekuranganku hanya satu : Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih tanpa solusi.
12115Please respect copyright.PENANA62BSUUrFXi
12115Please respect copyright.PENANAtoPJNuL4uL
Terkadang aku bertanya di dalam hati, apakah aku harus mengajak salah seorang lelaki yang pernah menggauliku untuk meredakan gejolak ini?
12115Please respect copyright.PENANAE1taeih6UU
12115Please respect copyright.PENANAczmTlA9IzK
Tidak. Kalau pun aku terpaksa harus mendapatkan lelaki untuk hasrat birahi yang sering sulit mengendalikannya ini, aku harus mendapatkan lelaki baru. Bukan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.
12115Please respect copyright.PENANAbxsiMQBMC3
12115Please respect copyright.PENANA6DoDO2Virq
Tapi siapa yang harus kupilih? Bukankah suamiku pernah menegurku setelah mengetahui skandalku dengan Jonathan, Rio dan Indra. Kata suamiku, “Jangan jadi pagar makan tanaman. Para penghuni wisma kos itu sumber rejeki kita. Jangan mereka diganggu dengan kebinalanmu. Kalau beritanya menyebar ke penghuni lain, mereka bisa antre untuk mendapatkanmu. Lalu urusan bisnisnya pasti kacau, gak jelas lagi hitungannya.”
12115Please respect copyright.PENANAk5ojSadQPj
12115Please respect copyright.PENANAUid5jZqrfR
Tapi tahukah suamiku, bahwa kalau bayangan tentang sentuhan lelaki sedang merajalela, aku sering menggeliat-geliat sendiri di dalam kamarku sambil mengelus kemaluanku yang ingin dipuasi?
12115Please respect copyright.PENANAs9VGBKSPIk
12115Please respect copyright.PENANAeEQO2L3dZ7
Lalu bagaimana dengan Victor, lelaki yang sudah berbulan-bulan menjadi teman chattingku itu?
12115Please respect copyright.PENANAI4nQWuSxEM
12115Please respect copyright.PENANAvhtPUwXTwy
Ya…di malam-malam kesepianku, aku jadi senang berkomunikasi dengan teman-temanku di situs gaul, yang lalu bergeser ke BBM. Salah seorang yang paling intens bbman denganku itu adalah Victor.
12115Please respect copyright.PENANAHQIG3pi0fe
12115Please respect copyright.PENANARZjwjTNZVY
Tapi aku sengaja menutupi identitasku yang sebenarnya. Aku mengaku bernama Rani (karena nama panjangku memang Maharani). Mengaku sudah punya suami tapi selalu ditugaskan jauh di luar Jawa. Tempat tinggalku pun kusamarkan, kusebut saja nama kota yang bukan kotaku. Pokoknya aku mengaku sebagai wanita yang kesepian dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
12115Please respect copyright.PENANAkSp1fPbWpT
12115Please respect copyright.PENANA6WL5lUCTmE
Aku sengaja menyamarkan semuanya itu, karena takut kalau teman chatku cuma ingin mengincar hartaku, seperti banyak yang pernah terjadi dalam hubungan yang berawal dari dunia maya.
12115Please respect copyright.PENANA9iLWsZkW7U
12115Please respect copyright.PENANAk5nBJPWWpj
Menurut pengakuannya, Victor juga punya istri. Tapi istrinya ada masalah pada kandungannya, sehingga setelah melahirkan anak pertamanya, istrinya harus disterilkan, karena berbahaya kalau sampai hamil lagi. Kata Victor di bbmnya, “Sejak istriku disterilkan, entah karena sugestif atau memang punya istriku jadi gak enak lagi. Pokoknya aku jadi gak nafsu lagi main sama dia. Kalaupun sesekali main, rasanya aku memaksakan sekali.”
12115Please respect copyright.PENANAwcWk7z6zqC
12115Please respect copyright.PENANAtGad65LHgT
Banyak lagi curhat Victor di bbm. Kesimpulannya, ia merasa kemaluan istrinya jadi sangat tidak enak. Sehingga ia malas bersetubuh dengan istrinya. Meski rumah tangganya tetap dipertahankan, hanya demi anaknya itu, katanya.
12115Please respect copyright.PENANAFEP3Kvs9sS
12115Please respect copyright.PENANAuggIArN4Oh
Menurut pengakuannya pula, usia Victor kira-kira dua tahun lebih muda dariku. Sama-sama belum kepala tiga.
12115Please respect copyright.PENANAZf0JN5aOZ4
12115Please respect copyright.PENANArj9D6ohDjk
Sebenarnya bbman dengan Victor sudah cukup jauh. Bahkan sering juga telepon-teleponan di malam hari, kecuali kalau suamiku sedang ada di rumah.
12115Please respect copyright.PENANAy4N77YzSjE
12115Please respect copyright.PENANAPafcpYUpfJ
Aku juga sudah dikirimi beberapa foto Victor lewat bbm. Sebaliknya aku pun pernah mengirimkan foto-fotoku padanya.
12115Please respect copyright.PENANA3f0dRTydfA
12115Please respect copyright.PENANArceKLlLGAs
Aku mengaku belum pernah selingkuh dengan lelaki lain. Apalagi yang lebih dari itu. Maka ketika ia minta fotoku dalam keadaan telanjang, kutolak mentah-mentah. Tapi ia lalu mengirimkan foto-foto sekujur tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan banyak juga ia mengirimkan foto penisnya dalam keadaan ngaceng. Membuatku merinding dan berdesir-desir dalam amukan birahiku sendiri.
12115Please respect copyright.PENANA7HKIhsJ2OH
12115Please respect copyright.PENANA49uoSykZ3P
Aku memang tetap jaim, tak mau mengirimkan foto telanjangku. Tapi tiap malam-malam kesepianku, aku suka menatap foto-foto penis Victor itu, sambil mengelus-elus kemaluanku sendiri, sambil membayangkan seandainya penis panjang gede itu dimainkan di dalam liang kemaluanku.
12115Please respect copyright.PENANAbTMruYIgFv
12115Please respect copyright.PENANAVAGCqsRbWf
Sering aku digoda oleh hasrat birahiku sendiri seperti itu. Terkadang sampai tengah malam aku mengelus-elus kemaluanku di dalam kesendirianku. Dan esoknya pasti aku bangun terlambat.
12115Please respect copyright.PENANAsBJp3uSZnw
12115Please respect copyright.PENANA0ZEfQoXrmQ
Lalu, apakah aku harus memutuskan untuk ketemuan dengan Victor seperti yang sering ditawarkannya? Entahlah. Aku jadi peragu gini. Karena Victor baru akrab di dunia maya, tapi belum bertemu di dalam dunia nyata.
12115Please respect copyright.PENANAc9CSKjYiue
12115Please respect copyright.PENANA1MhbIYLX0W
Dalam keadaan bimbang inilah tiba-tiba perhatianku tertuju kepada Billy, anak muda yang sudah tiga bulan bekerja sebagai kasir kantinku itu.
12115Please respect copyright.PENANAOj9OjuGH6A
12115Please respect copyright.PENANAyAtE3a1EiR
Kenapa aku tidak memanfaatkan dia? Bukankah bentuk Billy tidak mengecewakan? Kenapa aku harus jauh-jauh memikirkan Victor yang belum jelas jujur atau tidaknya?
12115Please respect copyright.PENANA1vtWSEBozQ
12115Please respect copyright.PENANA6vkqjWV1Kq
Ya, sekarang ini aku tidak membutuhkan lelaki setampan Arjuna. Yang penting lelaki dan kejantanannya.
12115Please respect copyright.PENANAA2cy1qlCTs
12115Please respect copyright.PENANAm5wxs1aM1B
Billy baru berusia 24 tahun. Ijazahnya juga cuma D3. Tapi itu sudah cukup. Bahkan dalam keadaan segelisah ini, lelaki tamatan SD pun boleh lah. Yang penting jantan dan bisa meredakan hasrat birahiku yang menagih-nagih terus ini.
12115Please respect copyright.PENANA7nhtgizmZS
12115Please respect copyright.PENANAvXVn3cJGHM
Maka malam itu…malam di mana gejolak birahiku sudah semakin memuncak ini, Billy menyetorkan uang pemasukan seharian tadi. Kuterima uang yang sudah dimasukkan ke kantong plastik itu, sambil berkata, “Jangan pulang dulu Bil. Ada yang mau diomongin. Di ruang tamu aja ngobrolnya yok.”
12115Please respect copyright.PENANAH3kMExHMOM
12115Please respect copyright.PENANAJxqmuZfJaM
“Baik Bu,” sahut Billy sopan. Lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
12115Please respect copyright.PENANApWjwhOqQs8
12115Please respect copyright.PENANAeMyIBjMxm6
Billy duduk di sofa. Tetap dengan sikap sopan. Aku sengaja duduk di sampingnya. Ini pertama kalinya aku duduk disamping Billy.
12115Please respect copyright.PENANAjVB8ELEKEG
12115Please respect copyright.PENANAWHXG6sgcjh
Dan kutepuk lutut Billy perlahan, “Aku senang melihat ketelitian dan kerajinanmu selama berkerja di sini, Bil. Kamu sendiri gimana? Kerasan kerja di sini?”
12115Please respect copyright.PENANAXwA3Tto2bN
12115Please respect copyright.PENANA7ztRMiM37m
“Kerasan Bu. Cuman…rumah saya jauh di luar kota. Jadi kalau mau berangkat kerja, harus subuh sekali perginya dari rumah. Jadi kalau sekali-sekali saya telat datang, mohon Ibu memakluminya,” sahut Billy sambil menunduk.
12115Please respect copyright.PENANAdOrQQldei9
12115Please respect copyright.PENANA4LrgIO5Ryr
“Kamu masih tinggal sama orang tua kan?”
12115Please respect copyright.PENANAkiEsLNsQMz
12115Please respect copyright.PENANALgfdJDyuPs
“Iya Bu.”
12115Please respect copyright.PENANAsu1QkkHdkt
12115Please respect copyright.PENANAvqM7V3VgON
“Terus…kalau kamu tinggal di sini, orangtuamu pasti ngijinin?”
12115Please respect copyright.PENANAvrr3OkAPoI
12115Please respect copyright.PENANAR6sfvHunWf
“Ohya…emang bisa saya tinggal di sini, Bu?”
12115Please respect copyright.PENANAi4xydP7dwY
12115Please respect copyright.PENANAs176GWCNrW
“Bisa. Pegawai yang cewek-cewek itu juga kan pada tidur di sini. Tapi kamu kan cowok, jadi kamarmu tidak boleh di berdekatan dengan kamar-kamar pegawai wanita. AYo lihat kamarnya sekarang,” kataku sambil bangkit, lalu melangkah ke belakang. Billy pun mengikuti langkahku.
12115Please respect copyright.PENANA7xU2WcwZMX
12115Please respect copyright.PENANAP8jS1PJDw8
Kamar-kamar yang disediakan untuk pegawai wanita itu seperti bersatu dengan rumahku. Tapi sebenarnya mereka berada di luar batas rumahku. Karena kamar-kamar pegawai itu hanya menempel dindingnya ke dinding belakang rumahku. Tapi mereka tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumahku, karena di antara kamar-kamar mereka dengan rumahku, ada pintu besi yang selalu dikunci, kecuali kalau aku ingin memeriksa kamar-kamar pegawaiku itu.
12115Please respect copyright.PENANATMjC29yxb7
12115Please respect copyright.PENANAsbGEWen3Qu
Dan aku akan menempatkan Billy pada kamar paling belakang, tapi berada di dalam lingkungan rumah pribadiku.
12115Please respect copyright.PENANAbPRGQO06N0
12115Please respect copyright.PENANAs0ugysRQt7
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi untuk bujangan seperti Billy cukup lah. Apalagi kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, bed dan furniture lainnya pun cukup bagus, bukan barang murahan seperti yang disediakan untuk pegawai wanita itu.
12115Please respect copyright.PENANAlizfMiDHPw
12115Please respect copyright.PENANAkuk7BwS0Vi
“Bagaimana?” tanyaku, “Seneng kalau ditempatkan di kamar ini?”
12115Please respect copyright.PENANAa0TYBovtZf
12115Please respect copyright.PENANAWzeITsPScg
Dengan sorot ceria Billy menyahut, “Wah…ini sih kamar yang benar-benar bagus, Bu. Tentu aja saya seneng kalau ditempatkan di sini. Tapi saya harus bayar berapa per bulannya Bu?”
12115Please respect copyright.PENANAmK1bsnCu0s
12115Please respect copyright.PENANADR5mkEeFAV
Pasti ia membayangkan aku ingin mengambil keuntungan dari peminjaman kamar itu. Dan kalau diberi harga, tentu saja kamar itu harus disewa dengan nilai mahal. Karena selain fasilitasnya serba lengkap, kamar itu pun menghadap ke kolam renang.
12115Please respect copyright.PENANAemB7jrLXr9
12115Please respect copyright.PENANAH4sw844xi5
“Gratis,” kataku, “Yang penting kamu harus menjaga kebersihannya.”
12115Please respect copyright.PENANAO08Cq72bgs
12115Please respect copyright.PENANAslDABmkklr
Wajah Billy bersorot ceria, “Iya Bu…terimakasih. Ka…kapan saya bisa mulai tinggal di sini?”
12115Please respect copyright.PENANAOeOeg8gTgC
12115Please respect copyright.PENANAmJZIVA9DwM
“Sekarang juga bisa.”
12115Please respect copyright.PENANAXkkEoSpDkh
12115Please respect copyright.PENANA9Kbyr1MqR0
“Iya Bu. Tapi saya harus bawa pakaian saya dulu, sekalian bilang juga kepada orang tua saya. Bagaimana kalau mulai besok Bu?”
12115Please respect copyright.PENANAnB182pQHvj
12115Please respect copyright.PENANA8BqvShLJu8
“Iya,” aku mengangguk sambil memperhatikan sosok Billy secara diam-diam. Kenapa tidak dari kemaren-kemaren aku perhatikan dia ya?
12115Please respect copyright.PENANABT6QS91uRb
12115Please respect copyright.PENANAYxuWeWQOhk
Sebenarnya aku sudah tak sabaran, ingin mendapatkan Billy pada malam itu juga. Tapi aku harus menindas gejolak ini, jangan sampai aku dianggap wanita murahan. Dan setelah Billy pulang, aku hanya bisa membayangkannya. Membayangkan digasak oleh lelaki belia itu. Tapi aku tidak mau bermasturbasi. Aku ingin murni dipuasi oleh seorang lelaki. Dan Billy sudah masuk ke dalam targetku. Tapi terburu-buru juga aku tak mau.
12115Please respect copyright.PENANAWHnq7RLs94
12115Please respect copyright.PENANAmh3dB0ntNj
Esok paginya, Billy datang sambil membawa sebuah koper besar. Aku langsung menjemputnya dan mengajaknya ke pintu kamar yang sudah disediakan untuknya itu. Di dalam kamar itu aku berkata setengah berbisik, “Nanti kalau cewek-cewek itu nanya, kenapa kamu ditempatkan di lingkungan rumah pribadiku, bilang aja kamu itu sebenarnya masih familiku. Supaya mereka gak ngiri.”
12115Please respect copyright.PENANAztxVWvE7Tk
12115Please respect copyright.PENANAC2rBscJYFw
“Iya Bu,” sahutnya, “yang jelas, mulai hari ini saya gak usah nyiapin duit buat ongkos naik bus dan angkot.”
12115Please respect copyright.PENANAGLBH8ypMm2
12115Please respect copyright.PENANAVSbsDUkWdm
“Iya. Makan juga kamu bebas di sini. Aku takkan membatasi soal makan kepada semua pegawaikukan?”
12115Please respect copyright.PENANA5ycpjg0kTC
12115Please respect copyright.PENANAr7uiG7QH8e
“Iya Bu. Ohya…lemari ini boleh dipakai untuk pakaian saya?”
12115Please respect copyright.PENANA1Oh7ydEoIE
12115Please respect copyright.PENANAO3xIDNOnoL
“Semua peralatan yang ada di dalam kamar ini boleh kamu pakai, Bil.”
12115Please respect copyright.PENANATBqnIMZO4F
12115Please respect copyright.PENANAEL4IUPg5Kz
“Iya, terimakasih Bu,” kata Billy pada saat aku melangkah ke pintu lagi, kemudian meninggalkannya di dalam kamar itu. Biarlah ia merasa nyaman dulu di dalam kamar itu, tak usah kuganggu dulu.
12115Please respect copyright.PENANAqj3PZqM662
12115Please respect copyright.PENANASuOQKVThfn
Dan pada saat kantin mulai dibuka, Billy sudah nongkrong di depan cash register, sudah siap menunaikan tugasnya. Sementara dua pegawai wanitaku sedang menyapu dan mengepel lantai kantin.
12115Please respect copyright.PENANAxu6pUm4p0T
12115Please respect copyright.PENANAnfFVRXxlGQ
Beberapa menit kemudian kantin itu mulai ramai dikunjungi para penghuni kos yang ingin makan sarapan pagi.
12115Please respect copyright.PENANA5AlGCofHgp
12115Please respect copyright.PENANAUNXTZDd54z
Sejak hari itu, Billy tak pernah telat masuk kerja lagi. Tentu saja, karena ia sudah tinggal di rumah pribadiku. Sehingga tak banyak waktu dan uang yang harus dibuang sia-sia lagi, tinggal melangkah dari kamarnya ke kantin, lalu siap bekerja.
12115Please respect copyright.PENANAUuxU8AzbGO
12115Please respect copyright.PENANAa2Z0wwOpzU
Sementara itu otakku berputar terus. Meski tujuanku simple sekali. Ingin dipuasi oleh anak muda yang usianya 5 tahun lebih muda dariku itu.
12115Please respect copyright.PENANAuJFqeiXLku
12115Please respect copyright.PENANAsFJizWDM90
12115Please respect copyright.PENANAWznHUcSFjs
Sembilan hari kemudian, aku tak bisa lagi menahan gejolak birahiku ini. Diawali percakapan di depan meja kasir, ketika kantinku sudah sepi dan siap-siap untuk ditutup.
12115Please respect copyright.PENANAGqOVI5qdTA
12115Please respect copyright.PENANAM5IUAcowPM
Billy sedang menghitung uang yang baru dikeluarkan dari laci cash register. Sementara aku berdiri di depan meja kasir yang agak tinggi seperti meja bar itu.
12115Please respect copyright.PENANAykHsSDc3y9
12115Please respect copyright.PENANA7Hew9qN0w2
“Gimana setelah tinggal di sini? Sehabis kerja, bisa istirahat sepuasnya kan?” tanyaku perlahan, takut terdengar oleh pegawai wanita yang sedang mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring.
12115Please respect copyright.PENANAEgqHbbC0G1
12115Please respect copyright.PENANAYxSheR7CAp
“Enak sekali Bu. Kalau di rumah malah suka digangguin adik-adik. Kadang harus bantu mereka ngerjain pe-ernya,” sahutnya.
12115Please respect copyright.PENANAx9GXSn4iYQ
12115Please respect copyright.PENANA6uJ3B4vTs6
“Adikmu berapa orang?”
12115Please respect copyright.PENANAbnpowLP77t
12115Please respect copyright.PENANABxKaXjc5xc
“Empat orang Bu. Cowok semua.”
12115Please respect copyright.PENANAd7QLUshYyb
12115Please respect copyright.PENANAMHuquuaRs4
“Kamu anak sulung?”
12115Please respect copyright.PENANAx3G3VnJrhs
12115Please respect copyright.PENANAdUmYPkbJEU
“Iya Bu.”
12115Please respect copyright.PENANAcnPW3nHDwF
12115Please respect copyright.PENANAePyCOkP1Qz
“Tapi kalau di rumah banyak adik yang suka gangguin, di sini malah kesepian ya?”
12115Please respect copyright.PENANAmgirguUEcK
12115Please respect copyright.PENANAQIlFkbTJeD
“Heheheee…iya Bu.”
12115Please respect copyright.PENANAZcgfbEtpho
12115Please respect copyright.PENANAfDcqTGoNF7
Aku menengok ke kanan kiriku, lalu berkata setengah berbisik, “Ya udah…nanti malam aku temenin ya…biar kamu jangan kesepian lagi.” Ucapan itu kususul dengan cubitan kecil di lengan Billy.
12115Please respect copyright.PENANAGPUuGa1rz5
12115Please respect copyright.PENANAmkEaX1G0oD
Billy terperangah. Menatapku sesaat. Lalu tersenyum-senyum.
12115Please respect copyright.PENANAk1CU7P2zYt
12115Please respect copyright.PENANA76DfrC5bvo
Dan kutinggalkan kantin, menuju ruang tamu. Duduk di sofa dan berpikir sebentar, lalu masuk ke dalam kamarku. Dan masuk ke kamar mandi, lalu mandi sebersih-bersihnya.
12115Please respect copyright.PENANAIm4V92D05d
12115Please respect copyright.PENANAnhZ0WHvwHz
Selesai mandi, kusemprotkan parfum ke setiap lekuk krusialku, lalu kuambil kimono putihku yang masih baru dari lemari pakaian di kamar mandi. Kukenakan celana dalam yang masih baru juga, lalu kukenakan kimono putih itu, tanpa mengenakan bra di baliknya.
12115Please respect copyright.PENANApwwFENNRu2
12115Please respect copyright.PENANAdOMGbG8hoi
Sebenarnya tiap malam kalau mau tidur, aku tak pernah mengenakan bra. Bahkan terkadang celana dalam pun tak kukenakan.Tapi malam itu aku memang punya tujuan “khusus”, makanya sengaja tak kukenakan bra. Payudaraku yang masih terawat ini pun tak lepas dari semprotan parfum, supaya kesannya semakin indah nanti.
12115Please respect copyright.PENANAe3F3OuWNTt
12115Please respect copyright.PENANAl67ba1DdB3
Tak lama kemudian terdengar langkah Billy menuju kamarnya yang cuma terhalang tiga kamar ke arah belakang. Sesaat berikutnya, aku melangkah juga menuju pintu kamarnya. Kuketuk pintu kamarnya yang sudah tertutup itu.
12115Please respect copyright.PENANA3kekPagByK
12115Please respect copyright.PENANArw4FK3NquX
Billy membuka pintu itu. Tadinya aku mau langsung menyergapnya. Tapi aku tak mau terlalu murahan. Aku ingin melewati suatu proses yang mengesankan.
12115Please respect copyright.PENANATD9wPdMiCa
12115Please respect copyright.PENANAySoUvyeB1P
“Bil…temani aku ngobrol di depan yuk,” kataku.
12115Please respect copyright.PENANAGGMhIj39qo
12115Please respect copyright.PENANAhBZLDfmEWQ
“Iya Bu…tapi boleh saya mandi dulu, Bu?”
12115Please respect copyright.PENANAURsotCBcyG
12115Please respect copyright.PENANA636vcafytJ
Aku mengangguk sambil berkata, “Kutunggu di ruang tamu ya.”
12115Please respect copyright.PENANAaO5fq7gu3u
12115Please respect copyright.PENANA6vf64ry51g
“Iya Bu.”
12115Please respect copyright.PENANAPxLf05SiDZ
12115Please respect copyright.PENANA0luVPpUgfy
Lalu aku melangkah ke depan. Kututupkan semua tirai di ruang tamu. Lalu kumatikan lampu gantung dan beberapa lampu yang terlalu terang cahayanya. Lalu kunyalakan lampu led kecil, sehingga ruang tamu itu jadi tampak remang-remang.
12115Please respect copyright.PENANAXFkLfp3laY
12115Please respect copyright.PENANAxagFanvSb1
Lalu kuputar MP3 album Sixpence None The Richer, group favoritku sejak tahun 2002. Volumenya kecil saja, sehingga suaranya terdengar sayup-sayup di ruang tamu ini.
12115Please respect copyright.PENANAijT2eBN8tU
12115Please respect copyright.PENANAOs22514lWQ
Tak lama kemudian Billy muncul di ruang tamu yang cuma diterangi sinar remang-remang ini. Ia tampak ganteng, meski cuma mengenakan kaus oblong putih dan celana training biru muda begitu.
12115Please respect copyright.PENANA659UGivrsW
12115Please respect copyright.PENANAnPqMXXk8rv
“Sini duduknya Bil,” kataku sambil menepuk kain sofa di sebelah pahaku.
12115Please respect copyright.PENANAZnJMt1gt5p
12115Please respect copyright.PENANA0J4Ldig59F
Dengan ragu Billy duduk di samping kananku, tapi agak menepi ke pinggiran sofa. Tentu ia masih sungkan, meski tadi sudah dipancing dengan kata-kata di meja kasir.
12115Please respect copyright.PENANAeAwaiNq8B8
12115Please respect copyright.PENANAyTsrq02et5
“Sinilah duduknya, kayak mau digigit aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Billy, supaya duduknya merapat padaku.
12115Please respect copyright.PENANA2cANSKbJs0
12115Please respect copyright.PENANAZlqxbx2uXy
“Waktu belum kerja, kalau malam suka ke mana aja, Bil?” tanyaku sesaat kemudian.
12115Please respect copyright.PENANAkkfWdvHDWN
12115Please respect copyright.PENANALKiM60aYyo
“Paling juga bantu adik-adik bikin pe-er, Bu.”
12115Please respect copyright.PENANAR3J1jbGFFk
12115Please respect copyright.PENANAKNeI437Aek
“Emangnya kamu gak punya pacar?”
12115Please respect copyright.PENANATPAQNuCHel
12115Please respect copyright.PENANATRXmVKJx5C
“Sampe sekarang masih jomblo Bu.”
12115Please respect copyright.PENANAHpVVNY2OoC
12115Please respect copyright.PENANAgRr0hEPomo
“Ah, masa? Aku gak percaya ah.”
12115Please respect copyright.PENANAkO5rU75bZn
12115Please respect copyright.PENANA9dVt5keJpz
“Betul Bu. Waktu masih di SMA pernah punya pacar. Tapi ya gitulah, cuma cinta monyet.”
12115Please respect copyright.PENANAGZAnF4ZGVe
12115Please respect copyright.PENANAyYMZt00vnD
“Setelah kuliah punya pacar juga kan?”
12115Please respect copyright.PENANAnlA4B0MtMA
12115Please respect copyright.PENANAhGO6vif3q9
“Gak Bu. Saya kasihan sama orang tua, untuk biayai kuliah sampai de tiga juga habis-habisan. Kalau saya pacaran segala kan nyusahin Bu.”
12115Please respect copyright.PENANAMsPSwj0Ufw
12115Please respect copyright.PENANA31OwOtoZNK
“Umurmu cuma lima tahun lebih muda dariku. Panggil mbak aja deh sama aku. Gak usah bu-buan.”
12115Please respect copyright.PENANAfK9EEKSIao
12115Please respect copyright.PENANAZhhby6KEWv
“Iya Bu…eh…Mbak…”
12115Please respect copyright.PENANAN8TwMk70LR
12115Please respect copyright.PENANAXcLTuAPKZp
“Waktu pacaran kamu ngapain aja sama pacarmu?”
12115Please respect copyright.PENANAvMv1emSy60
12115Please respect copyright.PENANA8Buk4uWe44
“Cuma ngobrol doang Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANActvsZnHKMc
12115Please respect copyright.PENANAJDAog6oZWm
“Ah…masa? Ciuman juga gak pernah?”
12115Please respect copyright.PENANASN7feO9IrD
12115Please respect copyright.PENANAYhhLMtzXPJ
“Sering sih. Tapi ya sebatas mmm…pokoknya dari dada ke atas. Hehehee…”
12115Please respect copyright.PENANAECFMc9lRp3
12115Please respect copyright.PENANAyOVkgqrWo0
“Dari perut ke bawah gak?”
12115Please respect copyright.PENANAQ86eenYM6O
12115Please respect copyright.PENANAmjES7FHP4k
“Gak berani Mbak. Baru mau megang perut juga dia marah.”
12115Please respect copyright.PENANAhb14wHWKrQ
12115Please respect copyright.PENANAjkLtcvi0lV
“Aku minta jawaban yang sejujur-jujurnya ya. Kamu pernah berhubungan seks dengan wanita?” tanyaku sambil menatapnya dengan penuh selidik.
12115Please respect copyright.PENANAp7TwMiFEY9
12115Please respect copyright.PENANAZAMMSxxn6m
“Pernah, tapi bukan dengan pacar.”
12115Please respect copyright.PENANAu4gUcWXDox
12115Please respect copyright.PENANAVeGbhQhjOt
“Bukan dengan pacar ?! Lantas sama siapa?”
12115Please respect copyright.PENANADpDi1PJy9O
12115Please respect copyright.PENANACw6x5y8PU3
“Sama dosen Mbak…hehehe….”
12115Please respect copyright.PENANAB3QDRNxoui
12115Please respect copyright.PENANARr9gQGU9pP
“Ohya?! Dosenmu pasti lebih tua darimu kan?”
12115Please respect copyright.PENANAcHDZnwRR9W
12115Please respect copyright.PENANA6wioUzhZmV
“Iya Mbak. Soalnya saya…saya suka sama wanita yang lebih tua.”
12115Please respect copyright.PENANAN3sFuZSWF1
12115Please respect copyright.PENANAWtgFXLReyx
“Jadi, sama aku juga suka kan?” tanyaku sambil memegang tangannya. Dan meremasnya dengan lembut.
12115Please respect copyright.PENANAUdn8V4eJ4H
12115Please respect copyright.PENANAGmlqQjXgEv
“Sama Mbak? Wah…saya gak berani…Mbak kan boss saya.”
12115Please respect copyright.PENANAQtbWYZDchd
12115Please respect copyright.PENANAzLk24DMceS
“Santai aja Bil…kamu kan tau, suamiku jarang pulang. Mmm…aku ini sebenarnya istri yang kesepian Bil,” kataku sambil menarik tangan Billy ke balik kimono bagian dadaku.
12115Please respect copyright.PENANA31CWbJ8xpz
12115Please respect copyright.PENANAyRcIywYOHt
Billy tampak kaget, mungkin karena ia langsung menyentuh payudaraku yang no bra ini.
12115Please respect copyright.PENANAKyzqwier72
12115Please respect copyright.PENANAXpT6eajPFg
Terdengar lagu Kiss Me berkumandang perlahan. Membuat perasaanku jadi semakin romantis.
12115Please respect copyright.PENANAtB1IJa5M1g
12115Please respect copyright.PENANAYYftV6gdeH
“Remas deh…tapi jangan terlalu keras ya,” kataku setengah berbisik.
12115Please respect copyright.PENANAF0CTpejT9w
12115Please respect copyright.PENANACCT7PSU3Bm
“I…iya Mbak…” Billy mulai melakukan apa yang kuminta. Tangan kanannya meremas payudaraku dengan lembut.
12115Please respect copyright.PENANA4LxZZelkZD
12115Please respect copyright.PENANAfFfvCkOfgs
Remasan Billy membuatku horny. Maka tanpa ragu-ragu lagi kulingkarkan lenganku di lehernya, lalu kuciumi bibirnya, sehingga ia terasa gelagapan pada mulanya, tapi lama kelamaan ia mulai membalas lumatanku, sementara belahan kimonoku semakin terbuka lebar, sehingga sepasang payudaraku pun tersembul sepenuhnya.
12115Please respect copyright.PENANAK15j5zabPD
12115Please respect copyright.PENANAm8tzWQEnja
Tanpa buang-buang waktu lagi, kulepaskan kimonoku sekalian. Sehingga aku tinggal mengenakan celana dalam saja.
12115Please respect copyright.PENANADM7RBKr9bf
12115Please respect copyright.PENANASHijrN769A
Billy semakin gelagapan kelihatannya. Tapi kutarik lagi tangan kanannya, dan menempelkan telapak tangan itu di payudaraku. Sementara tangan kirinya kutarik, lalu diselinapkan ke balik lingkaran karet celana dalamku, kumasukkan terus tangan itu sampai menyentuh kemaluanku.
12115Please respect copyright.PENANA8e6c9LI3Dt
12115Please respect copyright.PENANAP46VAP8chj
“Ooo…ooo…oooh…Mbak….” cetus Billy tersendat-sendat, mungkin karena sudah bergelut dengan nafsunya.
12115Please respect copyright.PENANA36E33YGpR2
12115Please respect copyright.PENANA1x23OYvv4l
“Mainkanlah…aku seneng kok….”
12115Please respect copyright.PENANAK30m1Foeq3
12115Please respect copyright.PENANAY9TrdNurla
“Bo…boleh celana dalamnya dilepaskan Mbak? Takut robek…”
12115Please respect copyright.PENANAJFLSoNaqlO
12115Please respect copyright.PENANA5vwRMGKh7D
“Iya lepaskanlah,” sahutku sambil menelentang di atas sofa.
12115Please respect copyright.PENANAD5yV1mwxRj
12115Please respect copyright.PENANApns6clutWN
Dengan hati-hati Billy menurunkan celana dalamku sampai terlepas di kakiku.
12115Please respect copyright.PENANA6rJXkcVOm3
12115Please respect copyright.PENANAqbicGbszX6
Tangannya tampak gemetaran waktu mau menyentuh kemaluanku yang tak tertutup apa-apa lagi ini. Kucairkan keraguannya itu dengan menarik tangannya sampai menyentuh kemaluanku. “Jangan takut-takut…sentuhlah semaumu…jilatin juga boleh…”
12115Please respect copyright.PENANAVh2KOynTBp
12115Please respect copyright.PENANAq8ojkRxufO
“Iya…iya…” Billy mengangguk-angguk dengan sorot bersemangat. Tentu saja. Masa sih dia gak tergiur oleh kemulusan tubuhku dan kemolekan kemaluanku yang selalu kurawat dan kusterilkan dari hal-hal yang kurang aman dan nyaman?
12115Please respect copyright.PENANAVvMjh0wVGY
12115Please respect copyright.PENANAbi3tI6YIwT
“Tapi nanti dulu…jangan curang dong, kamu juga harus telanjang” kataku sambil bangkit dan menarik celana training sekaligus celana dalam Billy sampai terlepas dari kakinya. Dan wow…kupegang batang kemaluan Billy yang ternyata sudah tegang sekali, sampai mengacung ke atas. Lumayan gede, meski tidak segede penis suamiku, tapi panjang sekali. Kalau dibandingkan dengan penis suamiku, pasti penis Billy ini lebih panjang…!
12115Please respect copyright.PENANAeizWHrHjsR
12115Please respect copyright.PENANArgiqnWENAv
Hasrat birahi semakin menguasai diriku. Tapi setelah melepaskan kaus oblong Billy, aku menelentang kembali, sambil merenggangkan kedua belah kakiku.
12115Please respect copyright.PENANA6EAme7fLHB
12115Please respect copyright.PENANAT2RvZo1HPl
Sofa yang sandarannya bisa direbahkan sehingga berbentuk bed yang cukup lebar, membuatku leluasa untuk melakukan apa pun bersama Billy.
12115Please respect copyright.PENANAr7CtovGUQu
12115Please respect copyright.PENANAqYvPVHBzqd
Sebenarnya nafsuku sudah memuncak dan membuatku sulit mengendalikan diri. Tapi kubiarkan dulu Billy menciumi kemaluanku dengan lahapnya. Lalu lidahnya pun mulai terjulur dan jilatan-jilatan liarnya mulai kurasakan….jilatan yang membuatku terpejam-pejam dalam arus nikmat yang makin lama makin menjadi-jadi.
12115Please respect copyright.PENANASS6ae5TCL0
12115Please respect copyright.PENANARqdWEglooY
Dan di balik rasa nikmat ini terselip rasa sayang padanya. Karena ia sedang membuang rasa jijiknya dengan menjilati bagian yang terpeka di tubuhku ini. Maka ketika aku semakin merasa syur, kubelai rambut Billy dengan lembut, sebagai rasa sayang dan tanda terima kasih yang tak terucapkan
12115Please respect copyright.PENANAlQWhpGjbyO
12115Please respect copyright.PENANA59ad5Ycpcp
Tapi di dalam kemaluanku ini sudah ada kedutan-kedutan…pertanda hasratku sudah tak terbendung lagi. Dan memang terasa liang kemaluanku sudah basah. Maka kutarik kepala Billy agar merayap ke atas tubuhku sambil berkata. “Udah Bil…masukin aja punyamu….”
12115Please respect copyright.PENANAL3E304Rfz0
12115Please respect copyright.PENANAJZlExbjIjF
“I…iya Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANAOrDWz9GHMl
12115Please respect copyright.PENANAp74m2rCxEf
Lalu Billy meletakkan batang kemaluannya pada posisi yang tepat, disusul dengan tekanannya yang agak kuat, sehingga batang kemaluan Billy mulai melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku,.
12115Please respect copyright.PENANA2NVL3GES5Y
12115Please respect copyright.PENANAnzm8KAipfJ
Duuuuh…pas aku sedang menginginkannya, kini aku mendapatkannya….bukan main nikmatnya. Baru dimasuki penis Billy aja sudah terasa srrrrrrr….nikmat sekali. Apalagi setelah ia menggerak-gerakkannya, maju mundur di dalam liang senggamaku, o my God….enak banget !
12115Please respect copyright.PENANAquStadKjn7
12115Please respect copyright.PENANAsZZFxhmMVa
Maka tanpa sungkan-sungkan lagi kupeluk leher Billy dan kuciumi bibirnya sambil mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan ayunan yang sudah terlatih, sehingga Billy mengentotku dengan mata terpejam-pejam, pasti karena saking enaknya goyangan pinggulku ini.
12115Please respect copyright.PENANAeNM45SzLwY
12115Please respect copyright.PENANAGVQ4jRb2dA
“Duuuh Billy…ini enak banget, sayang….” cetusku seolah terlontar begitu saja. Ini pertama kalinya aku memanggil sayang kepadanya.
12115Please respect copyright.PENANAdPNf3BmLom
12115Please respect copyright.PENANAE5DHXcok6f
“Punya Mbak juga ee…enak sekali, Mbaaak…” sahut Billy tanpa menghentikan entotannya.
12115Please respect copyright.PENANAAyGxZXVxdS
12115Please respect copyright.PENANA3denZqARZx
Makin lama entotan Billy terasa makin nikmat …makin nikmat dan makin nikmat saja rasanya. Sehingga aku seolah baru sekali ini merasakan nikmatnya disetubuhi pria. Maklum, sudah cukup lama aku tidak digauli oleh pria.
12115Please respect copyright.PENANAJZYE5Lw1f3
12115Please respect copyright.PENANAsN1HH7w5Hv
Billy pun melengkapi kenikmatanku dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibirku, di leherku yang mulai keringatan dan di pentil payudaraku. Sedangkan penisnya yang begitu panjang, mampu “menggedor-gedor” dasar liang senggamaku. Justru inilah yang membuatku nikmat sekali.
12115Please respect copyright.PENANAYL58c09VS7
12115Please respect copyright.PENANA5Y2AzctFfd
Tapi saking lamanya aku tidak merasakan nikmatnya bersetubuh, maka belasan menit kemudian aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku (orgasme). Maka dengan sangat binal kuayun pinggulku, dengan maksud agar kelentitku sering bergesekan dengan penis Billy. “Billy…aku…aku mau lepas Bil…..iya…iyaaa….percepat entotannya sayang…iya…iyaaaa…….ooooooh….” cetusku berlontaran begitu saja dari mulutku.
12115Please respect copyright.PENANACddHH1XYs8
12115Please respect copyright.PENANA3yZ0pvLLm0
Billy pun memenuhi keinginanku. Ia mempercepat entotannya…batang kemaluannya maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur……sementara goyangan pinggulku yang menghentak-hentak berhasil membuat gesekan kelentitku dengan penis Billy…sehingga akhirnya tubuhku menggeliat…lalu mengejang….berkelojot dan terkulai dalam kepuasan. Terasa liang senggamaku mengejut-ngejut sendiri, sementara Billy tetap ganas mengentotku.
12115Please respect copyright.PENANAhdHS6U7qfm
12115Please respect copyright.PENANAi6UkmdVr92
Ooooh…luar biasa nikmatnya.
12115Please respect copyright.PENANA0HlOxcvVd9
12115Please respect copyright.PENANABk5dAKugG7
Kutahan pantat Billy sambil berkata, “Stop dulu….duuuh…ini enak sekali, Bil…”
12115Please respect copyright.PENANAHq9Idxl0Uy
12115Please respect copyright.PENANAwqCUyc8fSQ
Billy pun menghentikan dulu entotannya. Membiarkan batang kemaluannya tertanam di dalam liang senggamaku.
12115Please respect copyright.PENANA7smQuimCiE
12115Please respect copyright.PENANAB1OZNMrAP7
“Mbak…bagaimana kalau nanti saya ketagihan? Soalnya ini enak sekali Mbak…” ucap Billy setgengah berbisik.
12115Please respect copyright.PENANARBkxTkt0R7
12115Please respect copyright.PENANArfjLjZhSKw
“Santai aja Bil…kapan pun kamu mau, tinggal ngomong aja…mau sepuluh kali dalam semalam juga aku kasih….yang penting kamu kerasan tinggal di sini dan bekerja sebaik mungkin ya.”
12115Please respect copyright.PENANA59fwnBRMcD
12115Please respect copyright.PENANAmQUYFBsO3b
“Iya Mbak…saya janji soal itu sih…”
12115Please respect copyright.PENANAohJKhbMnuj
12115Please respect copyright.PENANAtTiM6JLeuY
“Tapi ingat Bil…semua ini rahasia kita berdua saja. Jangan sampai ada yang tau…”
12115Please respect copyright.PENANA24ovwTcm2U
12115Please respect copyright.PENANA3wDHyW8rgN
“Iya Mbak, saya janji juga soal itu…saya akan merahasiakannya.”
12115Please respect copyright.PENANAXmgsx4vyjI
12115Please respect copyright.PENANATQmNAvCR2o
“Jadi di depan orang lain, sikap kita harus biasa-biasa saja, seperti kemaren-kemaren. Jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan.”
12115Please respect copyright.PENANAOkxhia9fV3
12115Please respect copyright.PENANA8Y5m67ixLP
“I…iya Mbak….”
12115Please respect copyright.PENANAoRXvqhjdGU
12115Please respect copyright.PENANAMaXldbbxFA
“Ayo…sekarang entot lagi seperti tadi, Bil…”
12115Please respect copyright.PENANA45AyKVMbCw
12115Please respect copyright.PENANAGSO2buJS7P
Billy mengangguk perlahan. Lalu mulai menggerakkan batang kemaluannya kembali, bermaju-mundur dalam liang senggamaku yang sudah basah ini.
12115Please respect copyright.PENANAHhxMPlCjf4
12115Please respect copyright.PENANAbK3oiDrdZv
Aku mulai dimanjakan oleh keindahan dan kenikmatan birahi lagi. Kenikmatan yang membuatku menggeliat, merintih dan mendesah.
12115Please respect copyright.PENANAMeQFDbn82J
12115Please respect copyright.PENANAUCXMpQXxnt
Dak-duk-dak-duk….puncak penis Billy kembali menonjok-nonjok dasar liang senggamaku lagi. Inilah keistimewaan penis panjang, yang mampu terus-terusan menyundul dasar liang senggamaku. Hal seperti ini tak mungkin kurasakan kalau dientot oleh penis yang panjangnya biasa-biasa saja.
12115Please respect copyright.PENANAbyolciIEva
12115Please respect copyright.PENANAexSJTKhV95
“Bil…nanti kita barengin ya…biar nikmaaat….” bisikku pada suatu saat.
12115Please respect copyright.PENANAOQ0fGi9lMI
12115Please respect copyright.PENANA4RRlQkV40F
“I…iyaaa..aa..Mbak….” sahut Billy terengah-engah
12115Please respect copyright.PENANA8yOk88Ey7d
12115Please respect copyright.PENANArXSC7gOW1Y
“Mau ganti posisi?” tanyaku sambil menciumi pipi Billy yang sudah berkeringat.
12115Please respect copyright.PENANAsoNaZcJToJ
12115Please respect copyright.PENANA68v1sqQdD9
“Nggak usah Mbak….ini lagi enak-enaknya…” sahut Billy disusul dengan pagutan mesranya, yang lalu berubah menjadi lumatan, yang kubalas dengan lumatan pula. Sementara salah satu tangannya asyik meremas-remas payudaraku.
12115Please respect copyright.PENANA6aOCvDqR66
12115Please respect copyright.PENANAph5Xs1syDX
Oh, ini indah sekali. Bersetubuh sambil berciuman demikian lamanya, membuat desir-desir birahiku seolah arus yang menjalar ke mana-mana.
12115Please respect copyright.PENANAa7TTzFk6YH
12115Please respect copyright.PENANAPOoEJ4Uo6e
Setelah cukup lama merasakan nikmatnya disetubuhi oleh Billy, akhirnya aku merasa akan mencapai orgasme yang kedua. Maka sambil meremas-remas rambut Billy, aku berkata setengah berbisik, “Bil…aku mau lepas lagi…ayo barengin Bil…”
12115Please respect copyright.PENANAHOjvJEe2UT
12115Please respect copyright.PENANA21hyeOMTCr
“Boleh lepasin…di… di dalam Mbak?” cetusnya tersengal.
12115Please respect copyright.PENANAgQlUVf5EW6
12115Please respect copyright.PENANAUIJmMO5rmV
“Iya…di dalam aja…..oooh…Billy…aku sayang kamu…Billy…aku sayang kamu, Billy….sayaaaang…” celotehku berlontaran begitu saja ketika puncak kenikmatanku makin dekat…makin dekat dan makin dekat…!
12115Please respect copyright.PENANAasRNqgPDqz
12115Please respect copyright.PENANAdcrZ7vc329
Untunglah Billy langsung mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku berkelojotan di puncak kenikmatanku, lalu mengejang tegang…Billy pun sudah tiba di puncak kenikmatannya. Billy mendorong batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sampai terasa mendesak dasar liang kemaluanku…oooh…ini indah sekali…bahwa ketika liang senggamaku berkedut-kedut nikmat, moncong penis Billy pun menembak-nembakkan cairan kental hangatnya….betapa indahnya semua ini…!
12115Please respect copyright.PENANAaJX98TB8xW
12115Please respect copyright.PENANAP4mXt6gSx4
Emwuaaaah…emwuaaah…emwuaaah…kuciumi bibir Billy sebagai tanda terima kasihku. Karena sekian lamanya aku mendambakan gumulan dan entotan lelaki, kini tercapai sudah. Bahkan Billy akan kuanggap sebagai “tabunganku”. Tabungan yang sewaktu-waktu boleh kuminta dan kupakai.
12115Please respect copyright.PENANAewgH6uchFx
12115Please respect copyright.PENANArkidyVDvGf
“Mbak…luar biasa sekali rasanya….terimakasih Mbak….saya puas sekali,” kata Billy setelah duduk di sampingku, dalam keadaan masih sama-sama telanjang bulat.
12115Please respect copyright.PENANAbaBY1Q4IuN
12115Please respect copyright.PENANAbXgLxz1Ulg
Dengan lembut kubelai rambut anak muda itu sambil berkata, “Aku tak mau jadi orang munafik. Kita saling membutuhkan, Bil…”
12115Please respect copyright.PENANAxomU9vEmdv
12115Please respect copyright.PENANAeFzzONsFbO
“Kalau saya kepengen…Mbak akan tetap ngasih?” tanya Billy sambil mencioumi puting payudaraku.
12115Please respect copyright.PENANAhXOVRA3H4l
12115Please respect copyright.PENANAUFGPL2sU8l
“Iya,” aku mengangguk, “Sebaliknya, kalau aku lagi kepengen, kamu harus siap ya.”
12115Please respect copyright.PENANAPPiCxXmC1n
12115Please respect copyright.PENANA86D7wjnsvo
“Siap Mbak. Saya akan selalu siap.”
12115Please respect copyright.PENANAjGR5yYMWa9
12115Please respect copyright.PENANAc5b4movljJ
Aku bangkit sambil meraih pergelangan tangan Billy, “Temani aku mandi yok…”
12115Please respect copyright.PENANAfHgDnjsQtu
12115Please respect copyright.PENANAq9PrE0rLgo
Billy mengiyakan sambil mengikuti langkahku ke dalam kamarku, lalu bersama-sama masuk ke kamar mandi pribadiku.
12115Please respect copyright.PENANAW4ZJKdDZiz
12115Please respect copyright.PENANAMYjw8f8UmI
Di kamar mandi, kurengkuh leher Billy seraya berkata, “Billy…kita sudah saling memiliki. Apakah kamu merasakan hal itu?”
12115Please respect copyright.PENANAnNY3i1CFoB
12115Please respect copyright.PENANAfAWvdzVNPk
“Iya Mbak,” sahut Billy yang disusul dengan ciuman hangatnya di bibirku. Dan lanjutnya, “Saya gak nyangka akan mendapat kesempatan yang sangat istimewa ini…”
12115Please respect copyright.PENANABFyFpHyHUg
12115Please respect copyright.PENANASvj3rTENjb
Berpelukan sambil berdiri dalam keadaan sama-sama telanjang begini, membuat sepasang payudaraku bertempelan dengan dada Billy. Dan kemaluan kami pun saling berentuhan.
12115Please respect copyright.PENANAnwiP8Y2bWD
12115Please respect copyright.PENANAmQiaASo4Mk
Dan gilanya, hasrat birahiku jadi bangkit lagi. Tapi aku tahu bahwa penis Billy masih terkulai lemah, karena baru melepaskan spermanya beberapa menit yang lalu.
12115Please respect copyright.PENANAFN9muLUD3V
12115Please respect copyright.PENANAIPxL7JxtJZ
“Billy sayang….maukah kamu menyabuni tubuhku dari kaki sampai kepala?” tanyaku sambil melepaskan pelukanku.
12115Please respect copyright.PENANAH3a4uG5ZgU
12115Please respect copyright.PENANAhzT6Sea2Gd
“Mau Mbak…” Billy mengangguk, Jangankan menyabuni…disuruh menjilati Mbak dari kaki sampai kepala juga saya mau…”
12115Please respect copyright.PENANA9vJcwWyqVD
12115Please respect copyright.PENANA13Zet6MwBg
“Hihihi…ntar kalau mandi kucing sih harus di atas tempat tidur,” sahutku sambil mencubit perut Billy, “Sekarang sih sabuni aja dulu dari kaki sampai kepala. Oke?”
12115Please respect copyright.PENANAfRYvXQgEMU
12115Please respect copyright.PENANAxarA7seBtx
Billy mengangguk dan mulai melaksanakan keinginanku.
12115Please respect copyright.PENANAFDus1ifajF
12115Please respect copyright.PENANAtQhaGYplXe
Sambil berjongkok Billy mulai menyabuni telapak kakiku, demikian telitinya ia menyabuniku, sampai ke sela-sela jari kakiku pun disabuninya. Lalu merayap ke sepasang betisku, juga disabuninya dengan cermat. Naik lagi ke pahaku, sampai ke pangkalnya disabuni, disusul dengan semburan air hangat dari shower.
12115Please respect copyright.PENANAfvvqGvoHXc
12115Please respect copyright.PENANAcjIrCKdYFz
“Memekku juga dong sabuni…sampai ke lubangnya…” kataku sambil menepuk kemaluanku.
12115Please respect copyright.PENANAx9cTD9CPMj
12115Please respect copyright.PENANAZm0aTbTecH
Sambil berdiri membungkuk Billy menyabuni kemaluanku, sampai ke lubangnya juga dilumuri sabun cair, lalu disemprot dengan air hangat.
12115Please respect copyright.PENANAlTe9J2X0gL
12115Please respect copyright.PENANApoHM04ylK3
Pada saat itulah aku bisa menangkap batang kemaluan Billy. Yang ternyata sudah ngaceng lagi !
12115Please respect copyright.PENANANW5tTQDFkX
12115Please respect copyright.PENANA2eulRswDHC
“Aku mau nyabuni tititmu aja,” bisikku sambil menuangkan sabun cair ke penis Billy, lalu meremas batang kemaluan yang telah berhasil memuasiku itu.
12115Please respect copyright.PENANAumNXldc2oU
12115Please respect copyright.PENANA3nhpD5leYx
Namun genggamanku yang kugerak-gerakkan maju mundur, membuat penis Billy tambah keras.
12115Please respect copyright.PENANAdAohOuk27c
12115Please respect copyright.PENANA4hMuGlfXrU
Aku pun cepat membelakangi Billy, jadi membungkuk dengan kepala berada di atas washtafel, sementara kedua tanganku dipakai untuk menahan di bak washtafelku.
12115Please respect copyright.PENANA0Ji1njM2bL
12115Please respect copyright.PENANALSk0jVh5qz
“Kontolmu udah ngaceng lagi tuh,” kataku, “Ayo masukin lagi dari belakang Bil.”
12115Please respect copyright.PENANAahDTBNfqqU
12115Please respect copyright.PENANA5Ohd7BwBb1
“Iya Mbak,” sahut Billy sambil meraba-raba pantatku, lalu menemukan celah kemaluanku dan terasa didesak oleh moncong penisnya….blesss….mudah saja masuknya karena licinnya air sabun.
12115Please respect copyright.PENANARjCrPTJ1OF
12115Please respect copyright.PENANAWPQLc0xjbu
“Nyabuninya belum selesai…dari perut ke atas kan belum Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANAglhwgeVNgS
12115Please respect copyright.PENANAfJraeF93NL
“Biarin…nanti aja setelah kamu ngecrot. Ayo entot lagi…jangan direndem terus…”
12115Please respect copyright.PENANAAO7Jru0sEG
12115Please respect copyright.PENANA1YyUrdB6If
Lalu penis Billy terasa menyodok-nyodok lagi, membuat mekanisme syarafku berdenyut-denyut nikmat…berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. O, tak kusangka Billy pun mampu membuatku begini nikmatnya, sehingga mulutku tak terkendalikan lagi, berceloteh terus secara spontan, “Iya…Billy…iya…entot terus, Sayaaang….jangan berhenti…entot terus…dudududuuuuh…enak banget, Billy…sayangku…ooooh…Billly sayangku….”
12115Please respect copyright.PENANAQ3HdOLPtJi
12115Please respect copyright.PENANAbdisc2X01u
Kedua tangan Billy tak lagi memegang buah pantatku, melainkan merayap ke arah kemaluanku. Lalu seperti mencari-cari….oooh…rupanya ia ingin mengelus-elus kelentitku. Sungguh tak kuduga, Billy demikian pandainya membuatku semakin melejit-lejit dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
12115Please respect copyright.PENANAT0oSzlrPEV
12115Please respect copyright.PENANAdgJNr4i7en
Belakangan aku tahu bahwa ia sering membaca dan mempelajari buku ilmu seks, lalu mempraktekkannya padaku.
12115Please respect copyright.PENANAu82yba4L6t
12115Please respect copyright.PENANAHZsWPn4xr5
Cukup lama Billy mengentotku dari belakang. Setelah aku dua kali orgasme, barulah ia ngecrot. Air maninya sampai membludak dan meleleh ke pahaku.
12115Please respect copyright.PENANAdAeGr2x5f3
12115Please respect copyright.PENANAjRZYYyXEMr
Dan is tetap menunaikan “tugasnya”. Setelah mencabut batang kemaluannya yang sudah terkulai, ia menyabuni sekujur tubuhku, dari kepala sampai kakiku. Lalu dengan telaten ia membilasnya dengan air hangat.
12115Please respect copyright.PENANAEgKZoZ87wk
12115Please respect copyright.PENANA6gml6zdoSs
“Saya biasa mandiin adek-adek,” katanya setelah aku mengeringkan tubuhku dengan handuk.
12115Please respect copyright.PENANA3nxAvvl7pv
12115Please respect copyright.PENANAQ3p8LwnYIK
Lalu kukenakan kembali kimonoku, tanpa mengenakan celana dalam dan beha di dalamnya. Billy juga mandi, lalu mengenakan kembali celana training dan kaus oblongnya dan mengikuti langkahku keluar dari kamar mandi.
12115Please respect copyright.PENANAKZ3g0KHDO7
12115Please respect copyright.PENANA8WxHkCqi7G
“Kamu bisa nyetir?” tanyaku setelah bersama-sama duduk di ruang tamu.
12115Please respect copyright.PENANALJW3blwCFt
12115Please respect copyright.PENANAL7Sei3MXOE
“Bisa Mbak. SIM juga punya. Saya kan pernah jadi sopir cadangan mobil ELF antar kota,” sahutnya.
12115Please respect copyright.PENANA5wFS3zdXdZ
12115Please respect copyright.PENANAdlJzlyThkf
“Ohya?! Baguslah. Kalau gitu kita nyari makanan yuk. Kamu yang nyetir,” kataku sambil bangkit dari sofa.
12115Please respect copyright.PENANAB7a5XjX4Rq
12115Please respect copyright.PENANAU53r7cviSR
“Boleh,” Billy juga bangkit, “Saya mau ganti baju dulu sebentar ya.”
12115Please respect copyright.PENANALgQCuXe1jp
12115Please respect copyright.PENANAlsSR8t8mVD
“Iya,” aku mengangguk sambil masuk lagi ke dalam kamarku. Kukenakan celana legging biru tua dan baju kaus berwarna biru tua juga, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha. Tapi kukenakan sweater putihku, agar jangan kelihatan nobra.
12115Please respect copyright.PENANAabnNgqXqM9
12115Please respect copyright.PENANAwqIUCIQ5fx
12115Please respect copyright.PENANANGBUk6QPLf
Tak lama kemudian, aku sudah duduk di dalam mobilku, di samping Billy yang sudah menghidupkan mesin mobil.
12115Please respect copyright.PENANALrLFIziJBI
12115Please respect copyright.PENANAT2IzpfOBL5
“Wah, mobil matic gini sih gampang nyetirnya Mbak,” kata Billy sambil memasukkan perseneleng matic ke D. Dan mobilku mulai bergerak menuju pintu gerbang yang selalu dijagai satpam itu.
12115Please respect copyright.PENANAFwz8dRPT64
12115Please respect copyright.PENANAl50FkGKuzi
“Enak kan mobil matic?! Tangan kiri dan kaki kiri bisa leluasa bergerak ke mana-mana,” kataku sambil memegang pergelangan tangan kiri Billy lalu menyelinapkan tangannya itu ke lingkaran karet celana leggingku.
12115Please respect copyright.PENANAyL9nIM8YkY
12115Please respect copyright.PENANAhRkjumtdGa
“Duh…Mbak gak pake celana dalem?” Billy seperti kaget karena tangan kirinya bisa langsung menyentuh kemaluanku.
12115Please respect copyright.PENANApdwGQorzM2
12115Please respect copyright.PENANANV4qCvi9Va
“Hihihihi…sengaja…biar kamu gampang kalau mau megang…” kataku sambil membiarkan tangan Billy tetap menelungkupi kemaluanku.
12115Please respect copyright.PENANAZZCuWoN1n7
12115Please respect copyright.PENANAIA5VeJOHSu
Meski tangan kanan Billy sedang memegang setir, tangan kirinya terasa mengelus kemaluanku sambil berkata, “Saya gak pernah menduga kalau saya akan mendapat kesempatan yang luar biasa ini Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANAaD6FRibYQ4
12115Please respect copyright.PENANA562lLh4scC
“Emang seperti apa aku ini bagimu, Bil?”
12115Please respect copyright.PENANAW02VgLL2ux
12115Please respect copyright.PENANA6cRyg22jNY
“Jujur aja….Mbak adalah wanita yang paling cantik dan paling seksi di mata saya.”
12115Please respect copyright.PENANAogdNcGSR3q
12115Please respect copyright.PENANAalF4PKN1iI
“Kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu dulu gimana?”
12115Please respect copyright.PENANABN9R2D7dkW
12115Please respect copyright.PENANAVESL4DSrKY
“Wah…kalau dibandingkan dengan Mbak sih gak ada apa-apanya.”
12115Please respect copyright.PENANAEBo77tw2eB
12115Please respect copyright.PENANA6INjhkugUj
“Masa sih?” aku tersenyum dan tersanjung.
12115Please respect copyright.PENANALq9pegPcAY
12115Please respect copyright.PENANAl9sPQmSfW7
“Betul Mbak. Saya ngomong sejujur-jujurnya.”
12115Please respect copyright.PENANARiqz8spBdl
12115Please respect copyright.PENANAcLZBuvuZnU
“Emangnya apa saja kelebihanku kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu itu?”
12115Please respect copyright.PENANAqnbrWsose0
12115Please respect copyright.PENANA3ow2WA0Xwk
“Semuanya…semuanya Mbak lebih unggul. Ya kulitnya, bentuk badannya, wajahnya dan aaah…pokoknya Mbak jauh lebih bagus.”
12115Please respect copyright.PENANASpMSXdeItY
12115Please respect copyright.PENANAmCJuVC8P86
Diam-diam tanganku sudah membuka ritsleting celana denim Billy dan menyeinap ke balik celana dalamnya…lalu memegang penisnya yang ternyata….sudah ngaceng lagi !
12115Please respect copyright.PENANAVHgafraiRa
12115Please respect copyright.PENANAVeSSzu1vnd
Lalu kudekatkan mulutku ke telinga Billy. Dan bertanya setengah berbisik, “Memekku enak gak?”
12115Please respect copyright.PENANAiqez2IUsy0
12115Please respect copyright.PENANALfRYEYciVB
“Wuiihh…enak banget Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANAIiWbtUHrvt
12115Please respect copyright.PENANAuiNFJEBp0K
“Pantesan punyamu udah ngaceng lagi nih,” kataku sambil meremas-remas penis Billy dengan lembut.
12115Please respect copyright.PENANAODNKndIBOn
12115Please respect copyright.PENANACneKkxgq8w
“Iya Mbak,” sahut Billy malu-malu, “Barusan megang-megang punya Mbak jadi bangun lagi dedenya.”
12115Please respect copyright.PENANAK4oJ1xlK19
12115Please respect copyright.PENANA7fF1DV7QFZ
“Ya udah, ntar kalau sudah makan, kita pulang. Lalu maen lagi. Malam ini tidur di kamarku aja ya.”
12115Please respect copyright.PENANAlTUxC0rZxJ
12115Please respect copyright.PENANAnAaEz6lXW6
“Takut Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANAbqUyEYHRZl
12115Please respect copyright.PENANAJAFQRR3V2k
“Takut apa?”
12115Please respect copyright.PENANAH3wYFckQ05
12115Please respect copyright.PENANAcHJBmt2pyJ
“Takut Om mendadak pulang. Bisa dibunuh saya nanti.”
12115Please respect copyright.PENANA4Lg036tffD
12115Please respect copyright.PENANAATu30G8ZnR
“Gak lah. Dia kan lagi di Surabaya. Paling juga seminggu lagi pulangnya.”
12115Please respect copyright.PENANAqe5OPWyAYq
12115Please respect copyright.PENANAkVIutpndiB
“Mmmm…Mbak aja yang tidur di kamar saya, gimana?”
12115Please respect copyright.PENANA6YKnysht6y
12115Please respect copyright.PENANAO5yXlcNS5u
“Ya udah…gampang deh. Nanti kita atur-atur lagi.”
12115Please respect copyright.PENANAveQFpO9NRp
12115Please respect copyright.PENANAISy31mxy2E
12115Please respect copyright.PENANAM1jQJaZZTk
Di sebuah restoran yang cukup bergengsi di kotaku, Billy membelokkan mobilku seperti yang kuperintahkan.
12115Please respect copyright.PENANAalUeCNo3R1
12115Please respect copyright.PENANA1MAo5Ck08e
“Di sini enak steaknya,” kataku setelah Billy menghentikan mobilku di pelataran parkir.
12115Please respect copyright.PENANAM09MvSm0mV
12115Please respect copyright.PENANAmij4CZUrJd
“Iya,” Billy mengangguk, “Saya pernah satu kali makan di sini, ditraktir teman yang baru mendapat pekerjaan. Berarti sekarang untuk yang kedua kalinya.”
12115Please respect copyright.PENANAsX1wPwzriv
12115Please respect copyright.PENANAutqzABFx38
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan lugu itu. Namun diam-diam aku memperhatikan Billy, yang sangat menyenangkan bagiku. Bahkan diam-diam aku membandingkan dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku. Mungkin hanya dua orang yang paling menyenangkan hatiku, yakni Joseph dan…Billy ini !
12115Please respect copyright.PENANARkNExAvpJc
12115Please respect copyright.PENANAHYRdlr5BQ5
Tapi sambil menunggu pesananan makanan dihidangkan, aku mencoba mengalihkan pikiranku ke arah bisnis utamaku itu. Mengenai wisma kos itu.
12115Please respect copyright.PENANAx4g65Aghgy
12115Please respect copyright.PENANAKvwjiSi9ee
Kataku, “Kamu bisa mengelola wisma kos kalau aku sedang ada urusan keluarga di luar kota kan?”
12115Please respect copyright.PENANAFQLoUBBUnW
12115Please respect copyright.PENANAMHZXXe27dm
“Mudah-mudahan bisa,” Billy mengangguk, “Karena kelihatannya pola wisma kos itu simple. Tinggal buka filenya aja. Kan sudah ada system operasinya, Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANAd6lwKNfdbg
12115Please respect copyright.PENANA0DFGHijKAu
“Bagus,” kataku sambil tersenyum, “Soalnya besok aku mau ke luar kota. Ya itu tadi, ada urusan keluarga. Hitung-hitung latihan aja dulu ya. Siapa tau kamu cocok untuk kuangkat jadi manager wisma kos nanti.”
12115Please respect copyright.PENANA3h9webNpxD
12115Please respect copyright.PENANA314tAbCJE8
“Iya Mbak,” Billy mengangguk dengan sorot senang.
12115Please respect copyright.PENANA1ZNfnGvxDt
12115Please respect copyright.PENANAch9zBWJUmG
“Sekalian jagain rumah juga ya.”
12115Please respect copyright.PENANAV11ZAI1IRu
12115Please respect copyright.PENANAa6uIZJGeLO
“Baik Mbak. Mmm…kalau boleh tau, Mbak mau lama di luar kotanya?”
12115Please respect copyright.PENANA4le8Q4rOBX
12115Please respect copyright.PENANANhxBMORVyk
“Ah paling juga dua malam.”
12115Please respect copyright.PENANAvQVHtcINsD
12115Please respect copyright.PENANAA0eLlwYFvS
12115Please respect copyright.PENANAQDDPmQgjM2
12115Please respect copyright.PENANAPBwkus2SLW
Malam belum larut benar ketika kami meninggalkan restoran itu. Dan di sepanjang jalan menuju wisma kosku, tangan kananku terus-terusan mencengkram batang kemaluan Billy. Namun tidak berani berbuat lebih dari itu, karena takut Billy tidak bisa konsentrasi menyetir mobilku.
12115Please respect copyright.PENANA1RqzyqytVA
12115Please respect copyright.PENANAHIdLZRhBw3
Billy masih greng sekali. Meski cuma kugenggam, batang kemaluan Billy itu sudah ngaceng berat. Bahkan sampai terasa hangat dan berdenyut-denyut dalam genggamanku.
12115Please respect copyright.PENANAVWDMNSJfcM
12115Please respect copyright.PENANAXdED6KlAq2
“Malam ini kuat berapa kali lagi?” tanyaku dengan sedikit remasan di penis Billy.
12115Please respect copyright.PENANAhK1lps50Rb
12115Please respect copyright.PENANATuzZwCbrw4
“Gak tau Mbak. Yang jelas…sekarang saya sudah pengen naek lagi…heheheee…”
12115Please respect copyright.PENANAqfhZRVxm0u
12115Please respect copyright.PENANAnV7mZq6HZC
“Naek ke mana?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
12115Please respect copyright.PENANAjyRrB8NIJ6
12115Please respect copyright.PENANAJDHghhNlRR
“Ke…ke atas perut Mbak. Hehehe….”
12115Please respect copyright.PENANAL0KgW3jhqw
12115Please respect copyright.PENANAuA7Bhx4GLE
“Kamu kok seperti sudah banyak pengalaman. Sudah ngerti Gspot segala. Mantan dosenmu itu yang ngajarin?”
12115Please respect copyright.PENANA1X1nnYU01M
12115Please respect copyright.PENANADdXO2Y0LO7
“Gak Mbak. Saya hanya seneng baca bukunya aja. Buku ilmu seks, gitu.”
12115Please respect copyright.PENANAC2MMZXhb6I
12115Please respect copyright.PENANA3sqwkgEhcR
“Lalu kamu praktekkan sama aku ya?”
12115Please respect copyright.PENANAwtnkmyYMzy
12115Please respect copyright.PENANAayDNogN0m4
“Hehehee…iya Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANAlsLT2uphKR
12115Please respect copyright.PENANAPOEixFtCn2
Kalau tidak takut mengganggu konsentrasi Billy yang sedang nyetir, mau saja rasanya kujilati dan kuselomoti batang kemaluan yang sedang kugenggam ini.
12115Please respect copyright.PENANALgvPm9LdNo
12115Please respect copyright.PENANALiJINKR8w7
Tapi setelah berada di dalam kamar Billy yang pintunya sudah dikunci, aku bisa melakukannya. Pada mulanya Billy tampak kaget ketika aku mendorongnya sampai terlentang dan menyembulkan batang kemaluannya yang membuatku horny lagi itu, lalu menjilati, mengulum dan mengisap-isapnya.
12115Please respect copyright.PENANABGCtog04m1
12115Please respect copyright.PENANAYvBc5PW7Qo
Dalam tempo sangat singkat, aku berhasil membuat batang kemaluan Billy siap tempur kembali. Aku pun buru-buru melepaskan celana leggingku, lalu “menduduki” batang kemaluan Billy…dan…blesss….penis anak muda itu sudah membenam ke dalam liang senggamaku.
12115Please respect copyright.PENANA12p1znlfmK
12115Please respect copyright.PENANA0NXSW5bCRx
Meski kami tidak telanjang, kami bisa bersetubuh lagi, dengan posisi WOT.
12115Please respect copyright.PENANARqsy0WLq5Y
12115Please respect copyright.PENANAJcoDPozO36
Namun sambil mengayun pinggulku naik turun di atas tubuh Billy, masih sempat aku melepaskan sweater dan baju kausku, sehingga aku jadi telanjang total, sementara Billy pun bisa melakukan halo yang sama, sehingga akhirnya kami sama-sama telanjang bulat.
12115Please respect copyright.PENANAYoO3FmtWu3
12115Please respect copyright.PENANAmoQWf7S1LD
Aku tidak mau mengayun pinggulku sambil duduk terus. Karena itu aku menjatuhkan diri memeluk leher Billy dari atas, sementara pantatku bergerak-gerak terus, untuk membesot-besot batang kemaluan anak muda itu.
12115Please respect copyright.PENANAlYAq3bj7cB
12115Please respect copyright.PENANA8XYn67NXQb
Meski posisinya di bawah, Billy tidak tinggal diam. Ia mengimbangi gerakan pantatku dengan sodokan-sodokan penisnya di liang senggamaku yang terasa nikmat sekali.
12115Please respect copyright.PENANAyBxzU0FCJo
12115Please respect copyright.PENANALiLP2oCMUO
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas pertahananku cepat jebol. Tapi kali ini aku ingin agar jangan dulu orgasme. Karena itu aku berusaha menggulingkan tubuhku ke samping sambil mendekap pinggang Billy erat-erat dan berusaha agar kontol Billy tidak tercabut dari dalam liang kemaluanku. Akhirnya aku berada di bawah, Billy di atas.
12115Please respect copyright.PENANAoVinAjPFNE
12115Please respect copyright.PENANANAgIb0v14D
Lalu kubisiki Billy, “Ayo…sekarang entotlah sepuasmu, Billy sayang….”
12115Please respect copyright.PENANAPJKuEiEKoY
12115Please respect copyright.PENANAOLi2M0nnWN
Billy tersenyum. Lalu kubiarkan ia mulai mengentotku dengan mantapnya. Dan aku meladeni keperkasaan Billy dengan menggoyang pinggulku, dalam gerakan meliuk-liuk dan menghempas-hempas, sambil menciumi bibir Billy sebinal mungkin.
12115Please respect copyright.PENANAFF4c7L5XIG
12115Please respect copyright.PENANAEgLJTT9y9B
Dan aku melayang-layang lagi di langit kenikmatanku, di langit birahi yang indah sekali.
12115Please respect copyright.PENANAZwrpNz5GfH
12115Please respect copyright.PENANAHi7tjAX2W0
12115Please respect copyright.PENANAieSmYG9Xmt
Namun aku seolah perempuan yang kelaparan malam itu. Setelah Billy menumpahkan air maninya di dalam liang senggamaku, kubiarkan ia terkapar di atas perutku. Tapi aku hanya membiarkan ia beristirahat belasan menit saja. Setelah mencuci dan mengeringkan kemaluanku, aku menghampiri Billy yang juga baru mencuci penisnya yang sudah terkulai lemas.
12115Please respect copyright.PENANAMlbjC7rPlE
12115Please respect copyright.PENANAOwyIcQVnoZ
“Masih kuat main lagi?” tanyaku sambil memegang batang kemaluannya yang sudah lemas itu.
12115Please respect copyright.PENANAJfpuyW0BJE
12115Please respect copyright.PENANAPV6pm0otIa
“Emangnya Mbak masih mau?” Billy balik bertanya.
12115Please respect copyright.PENANAkLGDFxqnPe
12115Please respect copyright.PENANAHXOUsaPUDk
Aku mengangguk sambil meremas-remas batang kemaluan Billy. Kemudian kusuruh ia menelentang. Dan kuambil posisi sungsang di atas tubuhnya.
12115Please respect copyright.PENANAXwDkq0XUiA
12115Please respect copyright.PENANA4GGGIomiIQ
Billy mengerti apa tujuanku saat itu. Bahwa aku ingin melakukan pemanasan lagi dalam posisi 69.
12115Please respect copyright.PENANA2CUd9hZPTE
12115Please respect copyright.PENANAqvY9efeyfo
Billy mulai menjilati kemaluanku yang berada di atas mulutnya, sementara aku pun mulai menyelomoti penisnya yang berada di bawah mulutku.
12115Please respect copyright.PENANA3xAyT2cXt7
12115Please respect copyright.PENANAw2Z1CbVALi
Cukup lama kami melakukan posisi ini. Karena aku ingin agar penis Billy tegak sempurna lagi. Dan perlahan-lahan penis Billy mulai membesar…mulai menegang dan menegang terus. Sementara jilatan Billy pun memnbuat nafsuku berkobar lagi dengan hebatnya.
12115Please respect copyright.PENANA0TXqjP0EFY
12115Please respect copyright.PENANAaozzYRUKbe
Akhirnya aku berhasil membuat penis Billy siap tempur lagi. Maka dengan sepenuh hasrat, aku menelentang lagi sambil merentangkan sepasang pahaku lebar-lebar.
12115Please respect copyright.PENANAaMqQO6dSMM
12115Please respect copyright.PENANAEaqgxbqTe9
Tanpa diminta lagi, Billy membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku…blesssss….melesak masuk lagi dengan mantapnya di liang kemaluanku yang sudah basah ini.
12115Please respect copyright.PENANAIVqER3IB0c
12115Please respect copyright.PENANAdJUfftiOBF
Untuk kesekian kalinya Billy menyetubuhiku lagi. Dan aku menikmati kejantanannya dengan sepenuh hasrat birahi yang terasa begini binalnya.
12115Please respect copyright.PENANAqZwj45rxVj
12115Please respect copyright.PENANAtrpwyZu51h
Padahal tadi…di kamar mandi, pada waktu aku mau pergi ke resto itu, aku menerima phone call dan sudah janjian dengan seseorang untuk ketemuan besok di sebuah hotel……..!
12115Please respect copyright.PENANAoNqN0bMD9V
12115Please respect copyright.PENANAmm3Za4H99g
Billy tidak tahu itu. Dan tidak usah tahu.
12115Please respect copyright.PENANApphzgPLOGG
12115Please respect copyright.PENANAAkQJYqIC9v
Billy hanya tahu bahwa besok aku akan ke luar kota untuk urusan keluarga.
12115Please respect copyright.PENANAiMrNV9OCGn
Sebelum aku berangkat untuk makan malam di resto tadi, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi. Pada saat itulah aku menerima phonecall dari…Herman ! Ya dari mantan sopirku yang sekarang sudah punya kedudukan baik, sebagai kepala bagian logistik di pertambangan suamiku di Kalsel !
12115Please respect copyright.PENANA01R6n5jhGB
12115Please respect copyright.PENANA3a3ltYjJ4B
“Apa kabar Bu?”
12115Please respect copyright.PENANAthtQELHC8U
12115Please respect copyright.PENANA3z8aTbba6s
“Baik-baik aja. Kamu sendiri gimana Man?”
12115Please respect copyright.PENANAdrhAAgQDDW
12115Please respect copyright.PENANAMq4riicvq8
“Saya lagi pulang kampung nih Bu. Lagi di rumah ortu.”
12115Please respect copyright.PENANAaib74MlDs0
12115Please respect copyright.PENANAI3KV68I0mC
“Hah?! Kok gak ke sini?”
12115Please respect copyright.PENANAQcFJP4XzmM
12115Please respect copyright.PENANAUVpDxK5YWY
“Sekarang masih kecapean Bu. Kan dari tambang menuju Banjarmasin aja harus naik mobil delapan jam. Penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta sih gak sampai dua jam. Tapi dari Jakarta ke rumah ortu makan waktu juga. Besok aja saya ke situ ya….”
12115Please respect copyright.PENANAvfhYhcNONf
12115Please respect copyright.PENANAaHkouYgjhA
Aku memaklumi hal itu. Soalnya pada masa itu belum ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke kotaku. Sekarang saja cuma ada satu kali penerbangan, pagi-pagi dari Banjarmasin ke kotaku dan sore dari kotaku ke Banjarmasin.
12115Please respect copyright.PENANA6OQuBaWYlq
12115Please respect copyright.PENANAafmyd9334J
“Emang kamu gak kangen sama aku, Man?” tanyaku.
12115Please respect copyright.PENANAUIwClnC5WA
12115Please respect copyright.PENANAcIrLG6OZJN
“Kangen banget sih. Tapi saya harus istirahat dulu Bu. Badan saya rasanya pegel-pegel gini. Boss lagi di Surabaya ya?”
12115Please respect copyright.PENANAdOerLNnbwh
12115Please respect copyright.PENANAeefmXHCqD7
“Iya, udah lebih sebulan gak pulang-pulang. Mmm…mendingan besok malam kita ketemuan di hotel aja Man.”
12115Please respect copyright.PENANA1gppySrPbn
12115Please respect copyright.PENANAiifhGxZ4Wl
“Siap Bu. Di hotel mana?”
12115Please respect copyright.PENANAtz7j7lG3ED
12115Please respect copyright.PENANAVNBtyFt9Ta
Lalu kusebutkan nama hotel yang letaknya di luar kota itu.
12115Please respect copyright.PENANA0SvfWLg1MH
12115Please respect copyright.PENANAhNLS4RPsmx
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tersenyum sendiri. Aku memang merindukan Herman. Tapi aku tak mau hubunganku dengan Billy terganggu dengan kehadiran Herman. Aku ingin agar diriku kelihatan sebagai wanita baik-baik di mata Billy. Karena Itu kuajak Herman ketemuan di hotel saja.
12115Please respect copyright.PENANAyMSjbAFPec
12115Please respect copyright.PENANAQrZrOhpT0F
12115Please respect copyright.PENANAnuSkYXEteH
Setibanya di hotel yang sudah dijanjikan itu, kuhubungi Herman lewat hapeku. Ternyata ia sudah berada di hotel itu. Tentu ia sudah mampu bayar sendiri kamar hotel itu, karena ia sudah banyak duit sekarang.
12115Please respect copyright.PENANA2a0SQFpAfe
12115Please respect copyright.PENANA0S6aTyonV5
“Saya sudah di kamar dua kosong dua, di lantai dua, Bu.”
12115Please respect copyright.PENANAtPxYAqSMA6
12115Please respect copyright.PENANAoyAmYVrMam
“Iya. Ini lagi parkir mobil dulu, Man.”
12115Please respect copyright.PENANAILIJ9YFKuV
12115Please respect copyright.PENANAZXFQtAoODP
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan pintu bernomor 202. Kuketuk tiga kali saja pintu itu, hanya beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dari dalam. Seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu. Wow….Herman makin ganteng saja di mataku. Jauh berbeda dengan waktu masih menjadi sopirku dahulu.
12115Please respect copyright.PENANApvUcr4IAWe
12115Please respect copyright.PENANA392Nu0gkSj
Maka begitu aku sudah berada di dalam kamar itu, dengan pintu yang sudah ditutup dan dikunci kembali, tanpa ragu-ragu lagi kupeluk pinggang Herman sambil berkata, “Kamu kok makin ganteng aja Man?”
12115Please respect copyright.PENANAdGJb588jtx
12115Please respect copyright.PENANAKVFaS3Perm
“Mmm…justru Ibu yang makin cantik aja,” sahut Herman sambil balas memeluk pinggangku.
12115Please respect copyright.PENANAtCjvD0Ti1u
12115Please respect copyright.PENANAQER01UdcpO
Kuciumi bibir Herman dengan penuh hasrat. Lalu kataku, “Aku kangen banget sama kamu Man.”
12115Please respect copyright.PENANA8hQiSXVVy9
12115Please respect copyright.PENANAY9B25VBjVB
“Apalagi saya…kadang-kadang sering ingin terbang ke sini, hanya ingin bertemu dengan Ibu,” kata Herman sambil mempererat dekapannya, “Saya malah pernah mengajukan permohonan pindah ke kota ini, tapi Boss gak ngijinin. Soalnya di Kalimantan yang dipercayai oleh Boss cuma Pak Edo, saya dan Leo. Kalau salah satu pindah, pasti ada kesulitan di sana. Kan Boss sendiri jarang ke Kalimantan Bu. Makanya kami bertiga lah kepercayaannya di sana.”
12115Please respect copyright.PENANAHpD9rN59Q3
12115Please respect copyright.PENANAxVIxRZnMxQ
“Gak perlu minta pindah ke sini, yang penting kamu harus sering pulang. Bilang aja mau nengok orang tua gitu. Tiket pesawat kan dibayar oleh perusahaan.”
12115Please respect copyright.PENANAGgmYH1T430
12115Please respect copyright.PENANAXoMk1VQy4I
“Iya Bu…nanti saya usahakan sebulan sekali pulang. Mudah-mudahan aja Boss ngasih ijin. Mmm…gaunnya mau dilepasin?”
12115Please respect copyright.PENANABqPJQqYTAg
12115Please respect copyright.PENANAdRvNQ6otf7
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum, “bukain dong sama kamu….kancingnya kan di punggung, susah bukanya kalau gak dibantu.”
12115Please respect copyright.PENANA9cuQEunSGr
12115Please respect copyright.PENANAgNJcxSJKvp
Herman membuka kancing gaunku di bagian punggung, lalu menurunkan gaun itu dengan hati-hati, sampai terlepas di kakiku.
12115Please respect copyright.PENANA6WyLhiWbx8
12115Please respect copyright.PENANA7bRPGITnDB
“Badan Ibu ini luar biasa mulusnya,” kata Herman sambil mengelus betisku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya melemparkan gaunku ke atas tempat tidur. Lalu ia menciumi betis dan pahaku, sementara aku sudah terduduk di pinggiran tempat tidur, sambil menanggalkan behaku.
12115Please respect copyright.PENANALOAL5rg73i
12115Please respect copyright.PENANAwJTskyRhVh
Lalu aku bergerak. Menarik ritsleting celana jeans Herman. Sudah tak sabar, ingin cepat menyentuh penis Herman yang lebih “tinggi tegap” daripada penis suamiku itu.
12115Please respect copyright.PENANAn3NGZDS1Ob
12115Please respect copyright.PENANAA8IbZrOk8j
Ketika aku berhasil menyentuh penis lelaki muda itu, ternyata sudah ngaceng berat. Jelas hal itu membuatku makin horny.
12115Please respect copyright.PENANADMKnrBf1iB
12115Please respect copyright.PENANA2qmuRkYvvY
“Aku udah kangen sama ini nih…” kataku sambil menyembulkan batang kemaluan Herman, lalu menciuminya dengan penuh hasrat.
12115Please respect copyright.PENANAMZNXeCPoPH
12115Please respect copyright.PENANAfvPLdapRpd
Herman menjawab sambil menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku dan menyentuh kemaluanku, “Saya juga udah kangen sama ini…luar biasa enaknya Bu…”
12115Please respect copyright.PENANA16rl2T69MD
12115Please respect copyright.PENANAaOvi5FWZl6
Sentuhan jemari Herman di kemaluanku, langsung membuatku horny berat. Karena itu kutanggalkan celana dalamku, lalu menelentang di atas bed.
12115Please respect copyright.PENANAjhhTYP1lb7
12115Please respect copyright.PENANAAgGYaDku7u
Herman pun menanggalkan seluruh pakaiannya, sampai telanjang bulat. Lalu melompat ke atas bed dan mulai menciumi pahaku, membuatku merinding-rinding dalam desir birahi.
12115Please respect copyright.PENANA8GOwN4miQg
12115Please respect copyright.PENANAWbM1J3gAtX
Tapi ketika Herman mau menjilati kemaluanku, cepat kuraih kepalanya ke atas sambil berkata, “Gak usah dijilatin Man. Langsung masukin aja, biar terasa gedenya kontolmu itu…”
12115Please respect copyright.PENANA3y0c8RiDGc
12115Please respect copyright.PENANAWUyow7xo5h
“Punya Ibu sekarang jadi ada jembutnya. Biasanya kan dicukur terus,” kata Herman sambil meletakkan moncong penisnya di mulut memekku.
12115Please respect copyright.PENANArPLdax8tJo
12115Please respect copyright.PENANAtjxaCngNkW
“Iya, Bang Yadi yang melarang dicukur mulu. Dia bilang, kalau terlalu gundul kesannya gersang,” sahutku sambil merenggangkan pahaku selebar mungkin, “Kamu suka yang plontos apa yang gondrong?”
12115Please respect copyright.PENANA9NlRdfpL9F
12115Please respect copyright.PENANACj826E2eYr
“Hehehe…saya suka yang seperti punya Ibu ini. Ada rambutnya tapi gak sampai menutupi mulutnya. Saya lebih suka seperti ini Bu,” sahut Herman yang sudah berhasil meletakkan moncong penisnya tepat di ambang mulut vaginaku.
12115Please respect copyright.PENANANiKgoSF4LY
12115Please respect copyright.PENANAdTznt1r1MF
“Ya udah…kalau gitu aku takkan main cukur habis lagi, biar kamu tetap suka sama aku.”
12115Please respect copyright.PENANA20F8vKP2nU
12115Please respect copyright.PENANAenNdzsjqWL
Ucapanku disahut dengan dorongan penis Herman. Dan…oooh….puncak penis Herman mulai melesak masuk ke dalam kemaluanku….!
12115Please respect copyright.PENANAPeumdZUL8N
12115Please respect copyright.PENANAIP3yEfqw81
Terasa benar enaknya ketika penis tinggi gede itu menerobos ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sesak dan seret, tapi membuat sekujur tubuhku seolah berkedut-kedut dalam nikmat.
12115Please respect copyright.PENANAwcJAr4BFQB
12115Please respect copyright.PENANAsBXJRjUZkf
Herman memang sudah berpengalaman, karena pernah punya istri. Ia tidak sekaligus membenamkan penisnya. Ketika penis panjang gedenya sudah membenam sepertiganya, ia menariknya perlahan-lahan, lalu mendorongnya lagi lebih dalam, menariknya lagi, mendorongnya lagi semakin dalam, menariknya lagi, mendorongnya semakin dalam dan semakin dalam…sampai akhirnya membenam sepenuhnya.
12115Please respect copyright.PENANAbntKfbv3xK
12115Please respect copyright.PENANAI8ZLJnCJGa
Tapi setelah membenam sepenuhnya, Herman menancapkan penisnya tanpa menggerakkannya.
12115Please respect copyright.PENANAGRh4Vh0uSh
12115Please respect copyright.PENANAlxijFjs20F
“Bu…boleh saya berterus terang?” tanya Herman sambil menatapku.
12115Please respect copyright.PENANA9kTXwDKEHo
12115Please respect copyright.PENANAsWFm8GdbbW
“Soal apa?” tanyaku sambil mendekap pinggangnya.
12115Please respect copyright.PENANAXOTygn6LNv
12115Please respect copyright.PENANAaFSMvq9aJv
“Rasanya saya sudah lama merasakannya…”
12115Please respect copyright.PENANAtYDiLy1Dfm
12115Please respect copyright.PENANAYcVQSJ0Qlg
“Merasakan apa?”
12115Please respect copyright.PENANAcL5NLjgGZl
12115Please respect copyright.PENANA01CP0uHQpI
“Jangan marah ya Bu. Saya…saya sudah jatuh cinta sama Ibu…”
12115Please respect copyright.PENANAKoptcUQK8m
12115Please respect copyright.PENANANJyDaKpJ1T
“Ohya?” aku agak kaget mendengar pengakuannya itu, yang aku yakin pengakuan sejujurnya.
12115Please respect copyright.PENANAQ77YZ0Ph8M
12115Please respect copyright.PENANAiBgElIGo7m
“Di Kalimantan saya ingat terus sama Ibu. Saya sering melamun…bahkan sering mimpiin Ibu.”
12115Please respect copyright.PENANACOfLqhlSEl
12115Please respect copyright.PENANASYN7JKpIQj
Terharu aku mendengar ucapan Herman itu. Maka kukecup bibirnya. Kubelai rambutnya. Kucium lagi bibirnya, lalu kataku, “Tapi aku kan sudah punya suami Man. Makanya jangan terlalu memperturutkan perasaan cinta. Toh aku bisa kamu miliki kapan saja.”
12115Please respect copyright.PENANAabVn2vWA0Q
12115Please respect copyright.PENANA7N9SYJNY4S
“Iya Bu. Saya juga menyadari hal itu. Tapi terus terang…dalam saat seperti ini, saya bukan cuma melampiaskan nafsu Bu. Saya selalu melakukannya dengan cinta di hati saya.”
12115Please respect copyright.PENANA9FSOzmtHf5
12115Please respect copyright.PENANAvFm2LD40vg
Kuperhatikan sorot mata Herman. Memang aku percaya, dia sudah mencintaiku.”Iya Man. Tapi santai aja. Aku kan gak ke mana-mana. Kalau kamu pulang kampung, aku pasti ngajak kamu ketemuan seperti sekarang,” kataku sambil membelai rambutnya dengan lembut.
12115Please respect copyright.PENANAcu2b5Hhqdu
12115Please respect copyright.PENANAIfvBVbVrgO
Bagaimana pun juga aku ini seorang wanita, yang punya perasaan lebih halus daripada lawan jenisku. Maka dengansendirinya pengakuan Herman itu membuatku tersentuh.
12115Please respect copyright.PENANAky5hlqRIsB
12115Please respect copyright.PENANAVsCZT42SHO
Akibatnya, ketika Herman mulai menggerak-gerakan batang kemaluannya bermaju-mundur di dalam jepitan liang senggamaku, oooh…..rasanya sresettt…sresettt….benar-benar terasa gesekannya itu, demikian dominannya…membuatku benar-benar terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa…!
12115Please respect copyright.PENANAOZhvUexgzz
12115Please respect copyright.PENANAu4EIZaMRp4
Apakah karena aku terhanyut oleh pengakuan Herman tadi, ataukah karena ukuran penis Herman yang lebih panjang dan lebih gede daripada penis suamiku…entahlah. Mungkin dua-duanya yang menyebabkan aku merasa nikmat sekali ketika Herman mulai mantap mengentotku. Terlebih setelah kurasakan puncak penis Herman menyundul-nyundul dasar liang senggamaku, saking panjangnya penis itu, membuatku berkali-kali menahan napas dalam nikmat yang luar biasa. Sundulan-sundulan itu pun berkali-kali membuatku mengejang dan bergetar.
12115Please respect copyright.PENANApwrUaSurOS
12115Please respect copyright.PENANAQczBD5STM5
Mulutku pun bergumam terus tanpa kendali lagi, “Duuuh…Maaan…..uuuuuh…..uuuuh …..enak banget Maaaan….iya Maaaan…entot terus Maaan….ooooh….”
12115Please respect copyright.PENANAq7zQXBgvxq
12115Please respect copyright.PENANATkVQLnUK2f
Herman sendiri berkali-kali membisiki telingaku dengan suara tersendat-sendat, “Punya Ibu ini….memang top….gak ada duanya….enak banget…..ooooh….Buuu…”
12115Please respect copyright.PENANAUzcsq3ucft
12115Please respect copyright.PENANA3MTUyQKksy
Jujur, tadinya aku kurang bersemangat menuju hotel ini. Karena aku sudah habis-habisan dengan Billy tadi malam. Tapi begitu berjumpa dengan Herman, semangatku mendadak bangkit. Dan begitu penisnya melesak masuk ke dalam liang senggamaku, oooh, luar biasa nikmatnya. Pantaslah wanita-wanita yang sering berselingkuh di belakang suaminya ada yang berkata, “Lain lelaki lain lagi rasanya. Lain gayanya, lain pula kesannya.”
12115Please respect copyright.PENANAP1iqj5UxQB
12115Please respect copyright.PENANAlM4FSkweWZ
Dan kini aku bisa berkata, lain rasa suamiku, lain rasa Billy, lain pula rasa Herman ini. Terlebih setelah Herman menyatakan cintanya tadi, yang kupercayai datang dari lubuk hatinya, rasanya tiap pergerakan penis Herman ini benar-benar membuatku merem-melek saking nikmatnya.
12115Please respect copyright.PENANAF8UNX5m3Oh
12115Please respect copyright.PENANAUx0VIPCgZx
Herman memang pandai membuat jiwaku tersentuh. Pada waktu ia sedang mengentotku, jilatan-jilatannya di leher, di puting payudaraku, di ketiakku dan terkadang di telingaku…membuatku merinding-rinding dalam nikmat yang luar biasa, nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
12115Please respect copyright.PENANAQMlyr6HF7X
12115Please respect copyright.PENANAFEDXVtFS64
Mungkin aku harus berterimakasih kepadanya. Bahwa di saat aku kesepian, ia datang dengan menaburkan 1001 kenikmatan ini.
12115Please respect copyright.PENANAem2fsF39lB
12115Please respect copyright.PENANAIxC46IKOdj
Maka tanpa ragu lagi, kupagut dan kulumat bibirnya sambil memeluk lehernya erat-erat. Sambil mengoceh tak terkendalikan lagi, “Edan Man….entotanmu enak banget Man….jangan cepat-cepat dikeluarin ya Man…aku ingin menikmatinya selama mungkin…duuuuh….enak banget Maaaan…iya…entot terus Man…..ini…ini luar biasa enaknya Maaan…”
12115Please respect copyright.PENANAbId8ILEFu1
12115Please respect copyright.PENANAQRnt6Ncxny
Celotehan itu kulontarkan dengan batin bergetar-getar dalam siraman surgawi. yang makin lama makin nikmat rasanya. Terkadang mataku terpejam-pejam, sambil menahan nafasku, lalu terbeliak sambil menjambak-jambak rambut Herman sampai kusut masai.
12115Please respect copyright.PENANAajsd0iAAWm
12115Please respect copyright.PENANAHmWAygmugv
Sebenarnya nafas Herman pun tersengal-sengal pada waktu entotannya makin menggila ini. Tapi aku tidak begitu memperhatikannya, karena aku sendiri sedang menikmati entotannya ini.
12115Please respect copyright.PENANAaba3acrMWb
12115Please respect copyright.PENANAZNa8hsrI3H
Keringat Herman pun mulai berjatuhan ke wajah dan dadaku. Tapi dalam keadaan terlupa segalanya itu, aku hanya teringat satu hal, saling memberi dan menerima kenikmatan, dengan membuang jauh-jauh sikap egoismeku. Maka tanpa keraguan lagi kujilati keringat Herman yang membanjir di leher dan di bawah dagunya itu. Disertai dengan gigitan-gigitan kecil.
12115Please respect copyright.PENANAagSdBaxhRa
12115Please respect copyright.PENANAjZu3TGj7ya
“Enak Bu…silakan gigit lebih keras….sampai berdarah juga gakpapa….” bisik Herman tanpa menghentikan entotannya.
12115Please respect copyright.PENANAzFur0OUE7E
12115Please respect copyright.PENANAaNEfv58IS6
“Iiih…gak mau kalau sampai berdarah sih,” sahutku tersengal, “emangnya…aku dracula?”
12115Please respect copyright.PENANAj1VYj3SsbS
12115Please respect copyright.PENANAEnHUrL4Sa1
Lalu kami tak bicara lagi…hanya elahan nafasku dan dengus-dengus perkasa Herman yang terdengar di dalam kamar hotel ini.
12115Please respect copyright.PENANAoF4ORcknZk
12115Please respect copyright.PENANASPkO5dwkbz
Namun getaran-getaran nikmat ini membuatku mulai berada di detik-detik orgasme. Makin lama makin nikmat rasanya, sampai akhirnya aku memekik lirih, “Maaaan….aku mau lepas Maaaaan…”
12115Please respect copyright.PENANAzuNki2wSIo
12115Please respect copyright.PENANAg1GQYTuKiY
“Iya Bu…silakan lepasin…saya suka sekali merasakan ibu sedang orga….” sahut Herman, disusul dengan percepatan gerakan penisnya…maju mundur, maju mundur, maju mundur….gedag gedug terasa menyundul-nyundul dasar liang surgawiku.
12115Please respect copyright.PENANAAOvLBVnPHN
12115Please respect copyright.PENANA4z6IOWhGK7
Sampai pada suatu detik, aku mengejang dan menahan napas di puncak kenikmatanku. Pada saat itulah aku sendiri merasakan liang kemaluanku berkejut-kejut dalam nikmat yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sementara Herman bahkan semakin mempercepat gerakan batang kemaluannya. Pada saat itulah aku menjambak-jambak rambut Herman sambil bergumam histeris, “Hermaaan…oooooh….ini enak sekali Maaaan…..”
12115Please respect copyright.PENANATxHjKuzO8R
12115Please respect copyright.PENANAZ9LzVXu5nL
Herman menanggapinya dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas pula dengan lumatan sambil memeluk lehernya erat-erat. Oh, indahnya orgasmeku saat bitu.
12115Please respect copyright.PENANApOjwNLnCYQ
12115Please respect copyright.PENANAvwUle72YjW
Liang kemaluanku terasa basah oleh lendir kenikmatanku sendiri. Sehingga penis Herman terasa lancar sekali bermaju mundur di dalam jepitan liang senggamaku.
12115Please respect copyright.PENANAc9aPkMFIFO
12115Please respect copyright.PENANAyF8dywqRfO
Gilanya, hanya beberapa saat aku merasa agak ngilu-ngilu ketika Herman mengentotku di detik-detik paska orgasmeku. Mungkin hal itu hanya terjadi dua menitan. Berikutnya aku malah jadi bergairah lagi untuk menyambut entotan Herman dengan melingkarkan kakiku di pinggang Herman, sehingga ia leluasa untuk menyodok memekku sedalam-dalamnya.
12115Please respect copyright.PENANAayxkgEqlmH
12115Please respect copyright.PENANAQVp00IFIyX
Bahkan aku pun sempat berbisik ke telingaku, “Ayo usahakan kita lepas bareng-bareng, Man…biar lebih enak.”
12115Please respect copyright.PENANAmHT68C4g7C
12115Please respect copyright.PENANAEFI0cdWHdx
“Iya Bu…” sahut Herman sambil mengayun penisnya dengan ganasnya.
12115Please respect copyright.PENANAl1457UxYjC
12115Please respect copyright.PENANAf5G2OdZyDg
“Sambil emut tetekku, Man…” pintaku sambil mengelus rambutnya yang sudah acak-acakan.
12115Please respect copyright.PENANAlDn5Fouw4D
12115Please respect copyright.PENANAFxbKtlWIpJ
Herman memenuhi permintaanku. Ia mulai mengulum, menjilati dan menyedot-nyedot pentil toketku, sementara penisnya tetap perkasa mengentot memekku.
12115Please respect copyright.PENANAgJ8pFzV4W3
12115Please respect copyright.PENANADk4fvgrl1r
Aduhai Herman…Herman…makin ke sini makin terhayati olehku, bahwa disetubuhi oleh mantan sopirku ini luar biasa nikmatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya meremas-remas di bahunya, di kepalanya dan terkadang di buah pantatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya mencetuskan apa yang tengah kurasakan, “Iya Man…entot terus Man…enak banget Maaan….iya….sundulin dasar liang memekku, Maaan…ooooh…iya…iya gitu Man…gitu terus Man…ooooh…ini enak sekali Maaaan….”
12115Please respect copyright.PENANAWfxQpYSUyq
12115Please respect copyright.PENANAtue49Bua8k
Beberapa saat kemudian, aku merengek manja lagi, “Maaan…ayo barengin Man….aku…aku udah mau lepas…”
12115Please respect copyright.PENANAd13gKVj3YT
12115Please respect copyright.PENANALsdMtAloPw
Herman mengiyakan sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya yang dahsyat itu. Maju mundur dan maju mundur ndengan cepatnya di dalam jelitan dan ayunan liang senggamaku.
12115Please respect copyright.PENANAy2pJ3949sE
12115Please respect copyright.PENANAsOH8sCxtvr
Pada suatu detik, kami sama-sama kejang. Herman membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sehingga terasa moncong penisnya mendesak dasar liang memekku. Sementara liang senggamaku terasa berkejut-kejut di puncak orgasmeku, dibalas dengan semprotan-semprotan air mani Herman membasahi sekujur liang senggamaku.
12115Please respect copyright.PENANAPu51fglKsx
12115Please respect copyright.PENANAbx703TnK9O
Ooooh….ini indah sekali….nikmat sekali !
12115Please respect copyright.PENANAIpoFFje0nP
12115Please respect copyright.PENANAijEK6TK9XC
12115Please respect copyright.PENANAU2tmPAd8xt
Setelah Herman terkapar di sisiku, aku pun turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Air mani Herman banyak sekali yang membludak dari kemaluan ke pahaku. Sehingga aku merasa perlu membersihkannya , dengan air hangat dan shower soap.
12115Please respect copyright.PENANAiGyJcmeXzx
12115Please respect copyright.PENANAqeiQdo3zEF
Ternyata Herman mengikutiku masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum. Maka kusambut dengan pelukan hangat sambil mencium bibirnya, lalu kataku, “Kamu sangat memuaskan, Man. Yang tadi wuih…nikmat banget.”
12115Please respect copyright.PENANAuZncLLjsDv
12115Please respect copyright.PENANAM46nAAsxrO
“Gak mau nyabunin ini lagi?” tanyaku sambil menepuk memekku.
12115Please respect copyright.PENANAQb41Rc39p5
12115Please respect copyright.PENANAX9yl7w6wRv
“Tentu mau, Bu,” sahut Herman sambil berjongkok di depanku. Dan…bukannya menyabuni kemaluanku, Herman malah menjilatinya dengan agresif sekali, sehingga aku tersandar ke dinding sambil memegangi kepala Herman.
12115Please respect copyright.PENANABfVaVOahD1
12115Please respect copyright.PENANARGGw4Rwr52
“Duuuh…Maaan….oooh….Maaan…..kamu bisa aja bikin aku keenakan, Maaan….” kataku sambil terpejam-pejam saking nikmatnya dijilati oleh lelaki yang sudah berpengalaman meruntuhkan pertahananku itu.
12115Please respect copyright.PENANAYinijJVXwL
12115Please respect copyright.PENANApgydYuiBy8
Herman seperti tak mendengar kata-kataku. Ia bahkan duduk di lantai kamar mandi, dengan penis yang sudah mengacung. Dan berkata, “Nyobain di sini Bu?”
12115Please respect copyright.PENANAwryJfif98Q
12115Please respect copyright.PENANAGjDgHUL4UL
Meski sudah dua kali orgasme, gairahku bangkit lagi untuk meladeni tantangan Herman. Lalu aku berjongkok sambil memegangi batang kemaluanHerman yang sudah keras itu. Herman pun membantuku untuk memasukkan batang kemaluannya ke liang kenikmatanku.
12115Please respect copyright.PENANA33m124S2EB
12115Please respect copyright.PENANAWL5DJ1IFFs
Setelah penis Herman masuk ke dalam liang vaginaku, mulailah kami beraksi. Aku menaik turunkan pantatku, sementara Herman pun menggerak-gerakkan batang kemaluannya meski sambil duduk di bawahku.
12115Please respect copyright.PENANA9v7G0JpnmU
12115Please respect copyright.PENANApgAYr6PJFc
Inilah pengalaman pertamaku bersetubuh di lantai kamar mandi sambil duduk begini. Tapi dalam posisi apa pun bersetubuh itu tetap saja nikmat.
12115Please respect copyright.PENANAmNWt3utL9Y
12115Please respect copyright.PENANA40vbRD0Dj9
Sambil memeluk leher Herman dan sesekali menciumi bibirnya, kuayun meqiku sedemikian rupa, sehingga penis Herman seolah terombang-ambing di dalam jepitan liang kemaluanku.
12115Please respect copyright.PENANANBZ7E5ZNfm
12115Please respect copyright.PENANAt3K0RpMzB6
Cukup lama kami lakukan semuanya itu. Sehingga pada suatu saat aku memekik lirih, “Maaaan…aku udah mau lepas lagi….!”
12115Please respect copyright.PENANArFSCF3xlaG
12115Please respect copyright.PENANA78aYITB65y
“Iya Bu,” sahut Herman sambil mempererat dekapannya di pinggangku, “Saya paling suka merasakan Ibu keluar…”
12115Please respect copyright.PENANAcYZpyBoByc
12115Please respect copyright.PENANACSkIoizkmP
Akhirnya aku menggelepar dalam dekapan Herman. Dalam puncak orgasme yang indah sekali.
12115Please respect copyright.PENANASrak9vDoM0
12115Please respect copyright.PENANAYCffv4bzUZ
Setelah aku orgasme, Herman mencabut batang kemaluannya sampai terlepas dari liang senggamaku.
12115Please respect copyright.PENANA2notjRMykd
12115Please respect copyright.PENANArix3iBHGup
“Lho…kok dilepasin? Kamu kan belum ngecrot ?!” cetusku heran.
12115Please respect copyright.PENANAAxx4qrTMzi
12115Please respect copyright.PENANAL37ydTv5ct
“Nanti aja di tempat tidur dilanjutkan. Sekarang kan mau menyabuni Ibu,” sahut Herman sambil berdiri dan meraih pergelangan tanganku supaya berdiri juga.
12115Please respect copyright.PENANAPaA3hpAn9q
12115Please respect copyright.PENANApYbl2uPLDl
Jujur, ini indah sekali. Bahwa setelah aku mencapai orgasme, Herman memandikanku, menyabuni setiap lekuk di tubuhku sampai terasa benar-benar bersih. Kemudian ia pun mandi sebersih-bersihnya, sementara aku mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.
12115Please respect copyright.PENANAtbmsks19og
12115Please respect copyright.PENANAcYwttm7KSt
“Kamu booking hotel ini buat berapa malam, Man?” tanyaku pada waktu Herman sedang menghanduki badannya.
12115Please respect copyright.PENANAJMfwRKn466
12115Please respect copyright.PENANAhzYBV4fx6j
“Gak ditentuin Bu. Soalnya kan tergantung bisanya Ibu nginep di sini. Saya hanya menyimpan deposit aja…ya cukup buat seminggu juga sih.”
12115Please respect copyright.PENANALyvAR5JZOn
12115Please respect copyright.PENANAdD0JgXUpT6
“Hush…buat apa lama-lama banget? Dua malam aja Man.”
12115Please respect copyright.PENANAiaK9zKoeq7
12115Please respect copyright.PENANASdpzONOpvC
“Iya, Bu.Berarti saya akan tidur sama Ibu nanti malam ya?”
12115Please respect copyright.PENANAjNTz9DerGY
12115Please respect copyright.PENANADxBuwRP3cX
“Iya sayang,” kataku sambiul melingkarkan lenganku di lehernya.
12115Please respect copyright.PENANApiCRpaBVtK
12115Please respect copyright.PENANApbrc32pAA0
“Asyiiik…kebayang indahnya tidur bersama Ibu yang…yang selalu saya impikan ini.”
12115Please respect copyright.PENANAknUp0YAVDR
12115Please respect copyright.PENANAH4XqFiriEP
Lalu dengan lengan kekarnya Herman mengangkat tubuhku, memangku dan membawaku ke luar kamar mandi dan metelakkan dengan hati-hati di atas tempat tidur. Kejadian ini trerasa romantis sekali buatku, karena suamiku sendiri tak pernah memperlakukanku seperti ini. Duduk di pangkuannya pun belum pernah.
12115Please respect copyright.PENANAFpADRFeD8y
12115Please respect copyright.PENANAjDvHPdlGDY
Tak cuma itu. Setelah aku diterlentangkan di atas tempat tidur, Herman mulai menjilati telapak kakiku, tanpa kelihatan ragu sedikit pun. Oooh…sedemikian mendalam perasaan Herman padaku, sehingga telapak kakiku pun dijilatinya, lalu menggigit-gigit ibu jari kakiku dengan lembut, berlanjut dengan jilatan lahap di betisku…naik ke pahaku sampai pangkalnya dan melewatkan kemaluanku untuk menjilati sekujur perutku, naik lagi ke atas…menjilati ketiakku, sekujur payudaraku…leherku…telingaku…aaaah…aku merinding-rinding dalam geli dan nikmat yang luar biasa.
12115Please respect copyright.PENANAWro7S3NWfB
12115Please respect copyright.PENANAto6Ln1PCJF
Lalu jilatannya menurun lagi. Lidahnya menyapu-nyapu pusar perutku, lalu menurun dan akhirnya menggeluti kemaluanku. Tentu saja aku meregang-regang nikmat lagi dibuatnya.
12115Please respect copyright.PENANASVatHQJWjJ
12115Please respect copyright.PENANAAOW8a4YCEO
Aku merenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar Herman bisa menjilati kemaluanku sepuasnya. Sementara kedua tanganku mengelus-elus rambutnya dalam perasaan bercampur aduk. Ada perasaan kasihan, terharu, horny dan beraneka perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Tapi yang jelas semuanya itu nikmat sekali. Terlebih setelah Herman menjilati kelentitku dan sesekali mengisapnya…oooh….aku tak tahan lagi…!
12115Please respect copyright.PENANAHshU8TMKrM
12115Please respect copyright.PENANAUt0MQMYMDW
“Udah cukup Man…masukin aja…..nanti keburu becek …” pintaku sambil menarik kepala Herman agar naik ke atas.
12115Please respect copyright.PENANAruQLSnuALU
12115Please respect copyright.PENANADQfLgyACdB
“Sebecek apa pun memek Ibu tetap enak,” kata Herman setelah menghimpitku sambil memegangi batang kemaluannya dan diarah-arahkan ke mulut vaginaku.
12115Please respect copyright.PENANAziGWsUPHp7
12115Please respect copyright.PENANAdgsNKp86P9
Tak lama kemudian batang kemaluan Herman amblas lagi ke dalam liang kenikmatanku…blessssss…..
12115Please respect copyright.PENANAw6slKhbkp4
12115Please respect copyright.PENANAJcahyBgF9C
Mataku terpejam dalam nikmat. Terlebih nikmat lagi setelah ia mengayun batang kemaluannya. Ooo, penis perkasa mantan sopirku itu memang mampu membuat sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang bukan main nikmatnya…
12115Please respect copyright.PENANA8TjhfjFbHf
12115Please respect copyright.PENANAMASPpxG7jQ
Dalam perjalanan pulang, aku tersenyum-senyum sendiri di belakang setir mobilku. Dua malam bersama Herman di hotel itu telah menggoreskan kenangan baru lagi bagiku. Begitu seringnya Herman menyetubuhiku di hotel itu, sehingga aku tidak ingat lagi berapa kali hal itu terjadi di sana. Entah delapan kali, entah sembilan kali…entahlah. Yang jelas selama bersamanya di hotel itu, siang malam ia melampiaskan keperkasaannya di atas perutku.
12115Please respect copyright.PENANAEZFx4hO5ih
12115Please respect copyright.PENANA3uxC0O2A8J
Dan aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa persetubuhan demi persetubuhanku dengan Herman, luar biasa nikmatnya.
12115Please respect copyright.PENANAiP2cSwFDND
12115Please respect copyright.PENANA38WenZK4GC
Aku pun berjanji bahwa kalau ia datang lagi kelak, aku akan menyempatkan diri ketemuan dengannya di hotel itu.
12115Please respect copyright.PENANAUNodckZwHR
12115Please respect copyright.PENANATG4mPk0ABM
Ketika aku tiba di rumah, baru saja aku mau ganti pakaian, datang dua orang tamu yang belum kukenal. Yang seorang adalah lelaki bule. Yang seorang lagi lelaki negro.
12115Please respect copyright.PENANAmtERwJjzyf
12115Please respect copyright.PENANAgBkWreYy6B
Aku agak heran, karena tidak mengenal mereka. Mau apa mereka itu?
12115Please respect copyright.PENANA1cdw98S7YT
12115Please respect copyright.PENANAFXwo3ztmZj
Yang orang bule mengenalkan namanya, “Johnson…Neil Johnson.”
12115Please respect copyright.PENANAlRlw1ozyXz
12115Please respect copyright.PENANAmwRBnYIcYZ
Sedangkan yang negro mengenalkan namanya sebagai Frank Sabato.
12115Please respect copyright.PENANAmFRprbjlhk
12115Please respect copyright.PENANARIYPCzmEN0
Kedua tamu asing itu sama-sama berperawakan tinggi besar, layaknya dua binaragawan berlainan warna kulit.
12115Please respect copyright.PENANAv0ObfcwvUI
12115Please respect copyright.PENANAka5JiD1Ye4
Meski masih heran, kupersilakan mereka duduk. Lalu tanyaku, “What can I do for you?”
12115Please respect copyright.PENANAjCUadvCnGC
12115Please respect copyright.PENANAFCOFdho11n
Ternyata lelaki bule itu sudah pandai berbahasa Indonesia, meski aksennya terdengar aneh, “Kami warga negara Amerika yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta. Kebetulan kami dipindahkan ke kota ini. Kami mencari tempat kos untuk setahun saja. And kami dapat berita dari teman, bahwa wisma kos di sini bagus-bagus kamarnya. Apakah masih ada dua kamar kosong untuk kami?”
12115Please respect copyright.PENANAkEtVg6uo4L
12115Please respect copyright.PENANAoH0FQ10rSt
O, rupanya mereka mencari kamar kos. Tapi setahuku, kamar-kamar di wisma kos sudah penuh semua.
12115Please respect copyright.PENANAQgWh7VeGRp
12115Please respect copyright.PENANAjvdmu9MNvS
“Tunggu sebentar ya. Saya mau cek dulu,” kataku ramah, sambil bangkit dan melangkah ke meja komputer. Kubuka file wisma kos. Memang sudah penuh.
12115Please respect copyright.PENANAM4WzsNSy79
12115Please respect copyright.PENANAcAf36njfq5
Aku bingung, karena aku ingin membantu kedua warga negara US itu. Akhirnya kutelepon suamiku yang masih berada di Surabaya. Lalu:
12115Please respect copyright.PENANAowhiHHgoq4
12115Please respect copyright.PENANAKatmrMlNiZ
“Bang…masih di Surabaya?”
12115Please respect copyright.PENANADdlQ9rcrnZ
12115Please respect copyright.PENANADyMkS3B3U8
“Iya, sayang. GImana kamu sehat-sehat aja kan?”
12115Please respect copyright.PENANA77FMBmwiwc
12115Please respect copyright.PENANAffmGqjeUBM
“Sehat Bang. Ini Bang…ada dua orang warganegara Amerika yang sedang mencari dua kamar kos untuk setahun. Sedangkan kamar-kamar di wisma sudah penuh. Gimana baiknya ya?”
12115Please respect copyright.PENANAymFD54icAw
12115Please respect copyright.PENANA0iRHvrCgRo
“Kasih kamar-kamar di belakang aja. Tapi tarifnya harus lebih mahal, karena fasilitasnya kan beda. Ada kolam renangnya segala lagi.”
12115Please respect copyright.PENANA5gUY5wYy3i
12115Please respect copyright.PENANAoMYVYOZx62
“Iya ya Bang. Daripada dibiarkan kosong-kosong kan mendingan diduitkan. Tapi…kasir itu sudah ditempatkan di salah satu kamar di belakang Bang. Dia stay di rumah kita, supaya tidak telat-telat datang lagi, karena rumah ortunya di luar kota.”
12115Please respect copyright.PENANAMG1HU6Rmbr
12115Please respect copyright.PENANA1rVTt3sgi2
“Kalau kasir itu kelihatan baik, tempatkan aja di kamar bekas Leo itu.”
12115Please respect copyright.PENANAQgF4HK3DoI
12115Please respect copyright.PENANA2ClUx6fobD
“Iya Bang. Terus Abang kapan pulang?”
12115Please respect copyright.PENANAYNAKeAbB0i
12115Please respect copyright.PENANAnHASMHCY83
“Aku lagi sibuk banget, sayang. Tiap hari ada barang masuk ke Surabaya. Paling bisa dua minggu lagi aku baru bisa pulang.”
12115Please respect copyright.PENANABF3h4MRx0j
12115Please respect copyright.PENANAcXh57m2fIV
“Iiih…Abang…emang gak kangen sama aku Bang?”
12115Please respect copyright.PENANA8aYufykahi
12115Please respect copyright.PENANAf9EpaA2Wwf
“Tentu aja kangen. Tapi kita gak boleh cengeng. Mending sama-sama fokus ke usaha kita masing-masing. Kalau sama-sama sukses kan bisa bikin kerajaan kecil. Hahahaaaaa….”
12115Please respect copyright.PENANAbxBef6CBad
12115Please respect copyright.PENANA0Iv6g9OzB8
“Oke Bang. Ini tamu-tamu yang nyari kamar kos itu masih di depan. Aku mau hadapi mereka dulu ya. Emwuaaaah….”
12115Please respect copyright.PENANADcHYyoZDsw
12115Please respect copyright.PENANA8SLTe6nff0
“Emwuaaaah… I love you, beib.”
12115Please respect copyright.PENANAwYdDtzye2i
12115Please respect copyright.PENANA05lHbrzbQh
“Me too….”
12115Please respect copyright.PENANArJTdVZ4AfD
12115Please respect copyright.PENANAdG7dtmQGpL
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menghampiri kedua tamuku lagi.
12115Please respect copyright.PENANAI9HKtkWUEC
12115Please respect copyright.PENANAabkugbPGoF
Kataku, “Sebenarnya wisma kos sudah penuh, tidak ada kamar kosong lagi. Tapi kalau you mau, masih ada beberapa kamar VIP di belakang.”
12115Please respect copyright.PENANAKg5vKZHUuV
12115Please respect copyright.PENANA3p42IscA6H
“Bisa kami lihat kamarnya?” tanya lelaki bule bernama Neil Johnson itu.
12115Please respect copyright.PENANAvWcRHXr7qo
12115Please respect copyright.PENANAFArHRc5sPx
“Boleh. Mari ikut saya,” kataku sambil membuka pintu menuju kamar-kamar di belakang itu.
12115Please respect copyright.PENANA5Rgo5WVusy
12115Please respect copyright.PENANApJ896zFR80
Tampaknya mereka senang melihat kamar-kamar di belakang itu. Terlebih setelah melihat ada kolam renang segala di depannya.
12115Please respect copyright.PENANAjB2U7sm4HP
12115Please respect copyright.PENANAIZ8eMfzlZq
“Bagus…bagus,” ucap Neil sambil mengangguk-angguk, “Tapi kalau mau masuk ke sini selalu harus lewat rumah Anda, Mom?”
12115Please respect copyright.PENANA6b28Rsscpe
12115Please respect copyright.PENANALyriS53z6z
“Nggak,” sahutku, “Itu kan ada dua pintu, yang satu untuk menuju keluar, yang satu lagi menuju kamar-kamar pegawai. Nanti kalau you tinggal di sini, kunci pintu keluar itu bisa kami berikan.”
12115Please respect copyright.PENANANRk0Q1c14X
12115Please respect copyright.PENANANktdDCYE2W
Kemudian mereka bertanya mengenai tarif dua kamar yang akan mereka pakai itu. Kusebutkan harga yang lumayan mahal. Tiga kali tarif kamar-kamar di wisma kos. Tadinya aku sengaja menyebut angka yang tergolong mahal itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menawarnya.
12115Please respect copyright.PENANAIxXtBMI8aT
12115Please respect copyright.PENANARoLQUOpNRE
Tapi di luar dugaanku kedua orang Amerika itu langsung setuju !
12115Please respect copyright.PENANAY7ERiBMFkH
12115Please respect copyright.PENANAb7kApd6huL
Di ruang depan, lelaki bule bernama Neil Johnson itu menyerahkan sehelai cek, sambil berkata, “Kami akan masuk ke sini seminggu lagi. Tapi kami bayar sewa kedua kamar itu untuk setahun. Ok?”
12115Please respect copyright.PENANAdcOkx1gyBy
12115Please respect copyright.PENANAVj4Q0AgViQ
“Iya, terima kasih,” sahutku sambil menerima cek itu dengan perasaan senang.
12115Please respect copyright.PENANA6mbjuU4k5A
12115Please respect copyright.PENANAD13odP3kJd
Setelah kedua tamuku berlalu, aku masuk ke dalam kamarku. Menyimpan cek dari mereka ke dalam dompetku. Lalu mandi sebersih mungkin.
12115Please respect copyright.PENANAzCqmqxvpky
12115Please respect copyright.PENANANclXd1XYbk
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Lalu kukenakan kimono sutra putihku tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya.
12115Please respect copyright.PENANA8iQDHFTih8
12115Please respect copyright.PENANATeDu0KVWNB
Merasa tak mengenakan celana dalam mau pun beha, aku memanggil Billy lewat hape saja.
12115Please respect copyright.PENANAFjrClexib5
12115Please respect copyright.PENANAFXU87I4U6u
“Bil, di kantin banyak yang makan gak?”
12115Please respect copyright.PENANAwZUeTYNzaA
12115Please respect copyright.PENANAp2L0Tlbf0y
“Gak ada Mbak. Baru pada bubar.”
12115Please respect copyright.PENANAN8PNTpBq2e
12115Please respect copyright.PENANAZXI4Auyuft
“Kalau gitu ke sini sebentar.”
12115Please respect copyright.PENANASgxGGsrfr3
12115Please respect copyright.PENANAmMstyFYjeT
“Siap Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANAkabLT4XFmp
Aku tidak tahu kenapa hasrat birahiku ini seperti tiada kenyangnya. Selama dua hari dua malam aku sudah habis-habisan bersama Herman di hotel itu. Tapi begitu Billy muncul di ruang keluargaku ini, hasrat untuk menggodanya pun timbul di dalam hatiku.
12115Please respect copyright.PENANAmWXdGzwsx6
12115Please respect copyright.PENANAr8GyMwyFlv
Setelah ia menyerahkan setoran pendapatan kantin selama aku tak di rumah, aku langsung menggodanya.
12115Please respect copyright.PENANAvUFDSXwV0M
12115Please respect copyright.PENANA3B598AknPS
“Kamu gak kangen sama aku?” tanyaku.
12115Please respect copyright.PENANANorl6FnAwV
12115Please respect copyright.PENANAdiIHijIFVz
Billy menatapku dengan senyum. “Kangen sih Mbak…dua hari gak ketemu sama Mbak rasanya seperti dua minggu….”
12115Please respect copyright.PENANAbm27FQyDGu
12115Please respect copyright.PENANAZt1x5h5rBm
“Lalu kenapa duduknya jauh-jauh gitu? Sini dong duduknya,” kataku sambil menepuk sofa yang sedang kududuki.
12115Please respect copyright.PENANAgZYEdMPIbc
12115Please respect copyright.PENANA6J6XQujnzH
Billy bangkit dari sofa di depanku ke sofa yang kududuki. Langsung kusambut dengan pelukan di lehernya, lalu kucium bibirnya dengan kehangatan birahiku. Billy membalasnya dengan lumatan mesra dan pelukan hangat.
12115Please respect copyright.PENANAFGtaE9gAEg
12115Please respect copyright.PENANAEG4Ny0DXgS
“Ohya…mulai nanti malam kamu pindah kamarnya ke kamar itu, Bil,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang dahulu dijadikan kamar Leo.
12115Please respect copyright.PENANATIxgHBMjPo
12115Please respect copyright.PENANAXbRH5oF7Lo
“Pindah ke kamar itu? Wah takut Mbak.”
12115Please respect copyright.PENANAZMYJw10CjU
12115Please respect copyright.PENANAxET6I9rU2Z
“Takut apa?”
12115Please respect copyright.PENANAaSEm6Ka7jd
12115Please respect copyright.PENANAJXWzBb3m3f
“Takut suami Mbak pulang nanti….pasti curiga…”
12115Please respect copyright.PENANAbtOS2JFZO5
12115Please respect copyright.PENANAsVnOhRQl0m
“Justru dia yang menyuruh agar kamu pindah ke kamar itu, Bil.”
12115Please respect copyright.PENANAzju7JmRvMk
12115Please respect copyright.PENANA2HMxDb0a8s
“Ohya?”
12115Please respect copyright.PENANAGFioROT7RX
12115Please respect copyright.PENANA6Zw6RHEmkk
“Iya. Soalnya kamar-kamar di belakang itu akan dihuni sama orang asing, Bil.”
12115Please respect copyright.PENANAkUsc7BsuTv
12115Please respect copyright.PENANADUR8Mv64ci
“Oh…begitu…”
12115Please respect copyright.PENANAsaVMj9Yrf4
12115Please respect copyright.PENANAqXWDfrrz8q
“Ayo lihat kamarnya. Lebih bagus dari kamar-kamar di belakang itu Bil,” kataku sambil bangkit dan meraih pergelangan tangan Billy.
12115Please respect copyright.PENANAknspa2ewUl
12115Please respect copyright.PENANAS0joG6YWl7
Kubuka pintu kamar itu, lalu mengajak Billy masuk ke dalam. Kunyalakan lampu-lampunya. Sehingga tampak jelas keadaan di dalam kamar itu. Memang jauh lebih bagus dan lebih lengkap daripada kamar-kamar di belakang itu.
12115Please respect copyright.PENANAOjPm0xFfJh
12115Please respect copyright.PENANAckIelO4kvY
“Lebih bagus kan?” kataku sambil memeluk Billy dari belakang.
12115Please respect copyright.PENANAo5QvSOUaCV
12115Please respect copyright.PENANABSTWoIOBql
“I..iya Mbak,” sahutnya tergagap, “Bahkan terlalu bagus buat saya.”
12115Please respect copyright.PENANAlxylhak74q
12115Please respect copyright.PENANAmA14NkStGi
“Jangan bilang begitu ah. Nanti kan aku sering tidur bersamamu di sini, sayang. Makanya harus bagus, lengkap dan rapi kamarnya.”
12115Please respect copyright.PENANAmspgiIK95F
12115Please respect copyright.PENANASJKaQ2581E
Lalu aku melompat ke atas tempat tidur sambil berkata, “Bil…kasurnya juga terbuat dari bulu angsa. Enak ditidurinnya…sini…”
12115Please respect copyright.PENANAuEMtjFe1Xd
12115Please respect copyright.PENANA4aS5USEPS4
Billy duduk di pinggiran tempat tidur itu.
12115Please respect copyright.PENANAsPFiAZaY0p
12115Please respect copyright.PENANASuQONGi2AS
Dengan sigap kutarik ritsleting celana anak muda itu. Kuselinapkan tanganku ke dalam, ke balik celana dalamnya. Dan kutangkap batang kemaluannya yang ternyata sudah tegang itu. Inilah segarnya daun muda. Baru disentuh sedikit langsung ngaceng !
12115Please respect copyright.PENANAuwoB9Fgidu
12115Please respect copyright.PENANAN5rzhj8mov
“Hihihi…udah ngaceng Bil. Ayo masukin aja langsung,” kataku sambil merentangkan kimonoku, sehingga bagian depan tubuhku terbuka total.
12115Please respect copyright.PENANAL9LdFaiXzI
12115Please respect copyright.PENANAaZVQEvm8vm
“Kantin masih buka Mbak. Kalau banyak yang makan nanti gimana?” Billy tampak ragu, tapi sambil melepaskan celana panjangnya.
12115Please respect copyright.PENANA0QwRAPHyMo
12115Please respect copyright.PENANA5lO13mqB24
“Alaa…sebentar aja mainnya. Nanti malam yang main lama-lamaan mah,” kataku sambil melepaskan kimonoku, sehingga tubuhku langsung telanjang bulat.
12115Please respect copyright.PENANABcOyv3qaXl
12115Please respect copyright.PENANA4BMD8l6ZrU
Billy tersenyum-senyum melihat ketelanjanganku. Masa sih tubuhku yang mulus dan sudah telanjang ini tidak membuat anak muda itu mabuk kepayang? Hihihi…narsis juga aku ini.
12115Please respect copyright.PENANABwTnRjNFmJ
12115Please respect copyright.PENANA7F8YXqnYVv
Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi di dalam kamar yang dahulu pernah dijadikan kamar Leo itu.
12115Please respect copyright.PENANAAlAClxPSBe
12115Please respect copyright.PENANAqpyEfEvD9G
12115Please respect copyright.PENANAnccvTQP6ZJ
Dua minggu setelah janji di telepon itu, suamiku benar-benar datang. Aku kangen sekali padanya, sehingga begitu muncul di depan mataku, langsung kusergap dengan pelukan dan ciuman hangat.
12115Please respect copyright.PENANAvELOS9u2qd
12115Please respect copyright.PENANACV01ExVEt4
Tapi setelah itu ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Langsung menyalin data-data dari Ipad ke komputernya. Lalu ia bertekun di depan komputernya.
12115Please respect copyright.PENANAkkwc0AdGw1
12115Please respect copyright.PENANA9Fx0j7puti
“Gak mandi dulu Bang?” tanyaku di ambang pintu ruang kerja suamiku.
12115Please respect copyright.PENANAgcArXd3H1w
12115Please respect copyright.PENANAqxdX5KNe8A
“Ntar…banyak yang harus kuperiksa secepatnya nih,” sahutnya dingin, “Bikinin kopi aja yang kental, gulanya sedikit aja.”
12115Please respect copyright.PENANA8tMYK0ZJzt
12115Please respect copyright.PENANAD1HCgc1iyj
Kulaksanakan perintah suamiku. Kubuatkan kopi sekental mungkin, lalu kuberi gula sedikit seperti permintaannya.
12115Please respect copyright.PENANAi4uuEJvnuC
12115Please respect copyright.PENANArEbBYF3Yu8
Waktu meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja suamiku, kulihat monitor komputernya hanya memperlihatkan deretan angka-angka yang aku tidak tahu angka-angka apa saja. Soalnya aku tak pernah mencampuri urusan bisnis suamiku.
12115Please respect copyright.PENANAap27h3aicP
12115Please respect copyright.PENANAoT1nW7F0Mk
Sampai larut malam suamiku tetap tekun menghadapi komputernya. Padahal aku ingin, ingin sekali mendapat belaian dan cumbuannya yang senantiasa menghanyutkanku. Haruskah “kupanasi” ia dengan cara-cara seperti dahulu, supaya gairahnya bangkit dan melupakan pekerjaannya beberapa saat?
12115Please respect copyright.PENANAwhkftBFCaz
12115Please respect copyright.PENANATkGSrFj5Yz
Ketika jam sudah menunjukkan lebih dari jam duabelas malam, aku menghampiri suamiku di ruang kerjanya.
12115Please respect copyright.PENANATTRwDu4b0S
12115Please respect copyright.PENANAP1RoL6s4rN
“Bang…aku mau jujur seperti yang Abang minta. Terus terang aja, Herman tempo hari datang. Dan aku menemaninya di hotel selama dua hari dua malam,” kataku.
12115Please respect copyright.PENANAKkv90uF5kI
12115Please respect copyright.PENANA5tw7LJL2p5
Di luar dugaanku, Bang Yadi cuma menjawab, “Iya.” Sambil mengangguk dan matanya tetap tertuju ke layar monitornya.
12115Please respect copyright.PENANAQxvVYAnySB
12115Please respect copyright.PENANAQZRLUN6qtl
“Ada lagi Bang…” kataku ragu.
12115Please respect copyright.PENANAFI6GEXBhby
12115Please respect copyright.PENANAHq7jNKZGlh
“Apa?” tanyanya tanpa menoleh padaku sedikit pun.
12115Please respect copyright.PENANAip8rx91Xn9
12115Please respect copyright.PENANApCX9rMaOd5
“Anak muda yang sekarang ditempatkan di kamar bekas Leo itu, juga sudah beberapa kali menggauliku.”
12115Please respect copyright.PENANARBdKcZVRSP
12115Please respect copyright.PENANAOGUlWOlGOf
Sebenarnya berat aku menyampaikan hal itu. Takut suamiku marah. Tapi apa yang kudengar sebagai jawabannya? Ia cuma berkata, “Iya gakpapa. Biar kamu jangan kesepian kalau aku tak di rumah.”
12115Please respect copyright.PENANALIuJIkWPLZ
12115Please respect copyright.PENANAY6U3rksOHp
Astagaaa ! Apakah suamiku sudah tak mencintaiku lagi? Tak adakah lagi perasaan cemburu sedikit pun, sehingga ekspresinya datar-datar saja ketika kulaporkan “kesalahanku” yang buat suami-suami lain mungkin bisa jadi sumber keributan karena cemburunya?
12115Please respect copyright.PENANA6bWjP938bf
12115Please respect copyright.PENANAf6t0FYQ5Nw
Pasti ada sebabnya. Mungkin ada masalah berat dalam perusahaannya yang membuatnya tak bisa berpikir secara jernih, lalu masalah perusahaan itu saja yang menggeluti benaknya. Atau…adakah perempuan lain yang telah dicintainya, sehingga statusku sebagai seorang istri hanya untuk simbol status saja?
12115Please respect copyright.PENANAXHW12Kdv8N
12115Please respect copyright.PENANAjf5SxEDU5z
Lama aku terdiam di sofa yang tak jauh dari meja kerja suamiku itu. Lalu kataku lagi, “Bang…aku mau nanya, boleh kan?”
12115Please respect copyright.PENANAIBamhKoMoy
12115Please respect copyright.PENANALQC7re2lYu
“Nanya soal apa?” ia balik bertanya, sementara matanya tetap tertuju ke layar monitor.
12115Please respect copyright.PENANAzglNJ2ZAVt
12115Please respect copyright.PENANA5ng7ykvSHv
“Abang jangan marah ya…” kataku.
12115Please respect copyright.PENANABNUwPyK12D
12115Please respect copyright.PENANAS6ZcZCJLHc
“Iya,” sahutnya tanpa menoleh padaku.
12115Please respect copyright.PENANAIC2jv4s3hC
12115Please respect copyright.PENANAqjigxDfCTI
“Kita kan sudah sepakat untuk selalu jujur. Sekarang trolong jawab pertanyaanku, tapi Abang jawab sejujur-jujurnya ya.”
12115Please respect copyright.PENANA0BW9aHPpSn
12115Please respect copyright.PENANAewzQkhwO07
“Iya.”
12115Please respect copyright.PENANAZV5ILxJs4S
12115Please respect copyright.PENANAGGcS1tC9av
Aku menarik napas panjang, lalu melepaskannya. Dan kataku, “Sebenarnya istri Abang ada berapa orang? Maksudku selain aku dan Uni, adakah wanita lain yang jadi istri Abang.”
12115Please respect copyright.PENANA42sp7sFWvC
12115Please respect copyright.PENANAI8Bu9YWy5I
“Ada dua orang lagi. Jadi semuanya empat orang. Tidak boleh lebih dari empat kan?”
12115Please respect copyright.PENANAdb4pnCWQtw
12115Please respect copyright.PENANAYnqGIpXLl7
Aku terkejut mendengar pengakuannya yang kuyakini sebagai pengakuan jujur itu. Tapi aku berusaha untuk menguasai diriku sendiri. Lalu kataku, “Tentu Abang hanya nikah siri dengan mereka, karena kalau nikah resmi harus ada ijin dariku kan?”
12115Please respect copyright.PENANAT5vP0KygL5
12115Please respect copyright.PENANA6stXam0afi
“Iya.”
12115Please respect copyright.PENANAE6r3eNH5Gu
12115Please respect copyright.PENANAQIvSboA53s
“Siapa aja mereka itu Bang?”
12115Please respect copyright.PENANAqaTXVlbbZd
12115Please respect copyright.PENANAu26jsqsDwQ
“Istri ketigaku berdarah campuran Jawa dengan Manado. Namanya Nuryati. Sudah punya anak seorang. Anak cewek yang usianya baru tiga tahun.”
12115Please respect copyright.PENANALRKpKkoWUA
12115Please respect copyright.PENANAZhmkHkjl1e
“Lalu istri yang keempat?”
12115Please respect copyright.PENANAElZhJe7tb7
12115Please respect copyright.PENANAntSDeq8qbY
“Yang keempat berdarah campuran Indonesia dengan Belanda, namanya Anna Karina. Sudah punya anak juga, yang usianya baru tiga bulan.”
12115Please respect copyright.PENANA7DxQfr8ojm
12115Please respect copyright.PENANAOfBeg8GLwq
“Hebat,” cetusku nyinyir, “Punya istri Indo segala…”
12115Please respect copyright.PENANAZ9yhNAyWgT
12115Please respect copyright.PENANAAmtj1Grw5D
“Dia adik kandung Joseph.”
12115Please respect copyright.PENANAtwXuZqgCHU
12115Please respect copyright.PENANAU9KFHqXvEb
Aku terkejut lagi. Kalau benar istri keempatnya itu adik Joseph, sudah terbayang…pasti cantik wanita bernama Anna itu.
12115Please respect copyright.PENANAbKYiJgq3Pr
12115Please respect copyright.PENANAdcMn2fqpDN
Lalu kataku, “Pantesan Abang jadi jarang pulang. Mungkin lebih kerasan bersama mereka ya.”
12115Please respect copyright.PENANAKJmLQPOSYW
12115Please respect copyright.PENANATKkDM6PCFP
“Gak juga,” sahutnya, “Aku tetap konsen di dalam bisnis.”
12115Please respect copyright.PENANAj3MrXVThpW
12115Please respect copyright.PENANAaEfNcCPGnZ
“Lalu siapa yang ditempatkan di Surabaya, sehingga Abang jadi kerasan di sana?”
12115Please respect copyright.PENANAN8LsUdz1RS
12115Please respect copyright.PENANAbtxklkFPIQ
“Gak ada,” suamiku menggeleng, “Semuanya tinggal di kota ini. Kalau gak percaya, kapan pun kamu boleh cek ke Gresik sana. Lingkunganku di sana laki-laki semua. Boro-boro bawa istri segala.”
12115Please respect copyright.PENANA1F27t2QmJA
12115Please respect copyright.PENANAeDzYqu2YLA
Aku percaya pada pengakuan suamiku itu. Napasku agak lega, meski masih tetap galau.
12115Please respect copyright.PENANAFioZVRSDKh
12115Please respect copyright.PENANAGGv9v3W1PE
“Lalu di antara keempat istri Abang, siapa yang paling Abang cintai?” tanyaku lagi.
12115Please respect copyright.PENANAarHJzpMbI4
12115Please respect copyright.PENANAILh4xZU8Fn
“Tetap kamu yang paling kucintai. Karena kamu istri pertamaku yang kunikahi secara resmi di depan kedua orang tuamu.”
12115Please respect copyright.PENANAZQzPWowADG
12115Please respect copyright.PENANAJ9rhvFHGpo
Suasana menjadi hening lagi. Sementara suamiku asyik mengetik lagi.
12115Please respect copyright.PENANAEKdFJrvQnX
12115Please respect copyright.PENANAIajlXKwSRd
Dan aku mencoba mengatasi perasaan cemburu ini dengan berkata, “Harusnya adil dong. Kalau istri Abang empat orang, aku pun boleh dong punya suami empat orang.”
12115Please respect copyright.PENANACM8H4vELhA
12115Please respect copyright.PENANAicGGiWgy0y
“Agama mana yang membolehkan istri punya suami lebih dari seorang?” cetus suamiku sambil menyalakan rokoknya, tapi matanya tetap tertuju ke layar monitor.
12115Please respect copyright.PENANA5KXJ8m41WG
12115Please respect copyright.PENANAk3BaNWpZuh
“Kalau resmi-resmian, Abang juga gak bisa punya istri sebanyak itu. Kalau nikahnya resmi aku hanya mengijinkan untuk menikahi Uni saja. Yang dua lagi itu takkan kuijinkan.”
12115Please respect copyright.PENANABnR45c60KE
12115Please respect copyright.PENANANGGJ3dJi1B
“Jadi kamu kepengen punya suami simpanan, gitu?”
12115Please respect copyright.PENANAuY4nSgWXE0
12115Please respect copyright.PENANA9OAD8XC9Hh
Aku tak menjawabnya. Karena sebenarnya aku tak punya niat punya suami simpanan. Untuk apa punya suami simpanan segala? Bukankah aku sudah enjoy dengan kebebasan yang kumiliki saat ini?
12115Please respect copyright.PENANAgx7JXHDAX4
12115Please respect copyright.PENANAGBeZqSB66A
“Yang penting, Abang jangan complain kalau aku punya hubungan dengan lelaki lain ya.”
12115Please respect copyright.PENANAIlQ7E7x9kp
12115Please respect copyright.PENANA8orxwmtPlw
“Emang kapan aku pernah complain? Sudah berapa banyak teman-temanku yang menggaulimu, aku gak pernah complain kan? Bahkan dengan Leo, Herman dan kasir baru itu pun aku gak complain. Yang penting harus hati-hati. Jangan sampai bawa penyakit yang bisa nular ke sana-sini. Jadi harus yakin dulu lelaki pilihanmu itu terjamin kebersihannya atau tidak.”
12115Please respect copyright.PENANA0NaHviubAN
12115Please respect copyright.PENANAcmbcPC05Xm
Aku tak menjawab lagi. Secara tidak langsung ucapan suamiku itu seolah mengijinkanku untuk mencari lelaki lain, yang penting kebersihannya terjamin. Jujur…itu ucapan yang luar biasa beratnya buat suami yang pandangannya masih konservatif.
12115Please respect copyright.PENANAeIkxR2gBmw
12115Please respect copyright.PENANAF9EDQNkqFJ
Lalu apakah aku mau kembali ke pandangan konservatif dengan mempersoalkan suamiku yang ternyata istrinya empat orang? Bukankah aku sendiri kalau mau bisa mendapatkan sepuluh lelaki sekali pun untuk dijadikan simpananku?
12115Please respect copyright.PENANA9srcO2fcTC
12115Please respect copyright.PENANAOn1UYjoDQC
Tidak. Aku memang sering bertualang. Tapi aku tak mau terikat dengan siapa pun kecuali dengan suamiku. Meski aku mendapatkan kenikmatan puluhan kali lipat dengan lelaki lain, aku hanya mengakui Bang Yadi sebagai lelaki yang paling kucintai dan akan tetap kucintai sampai kapan pun.
12115Please respect copyright.PENANA3uiOCtKC1M
12115Please respect copyright.PENANAp9aAe5BCNQ
“Tidurlah sana,” kata suamiku tiba-tiba, “Ini sudah jam setengah dua pagi.”
12115Please respect copyright.PENANAHEs00dFFWZ
12115Please respect copyright.PENANAGeZOkHDy8M
“Abang sendiri gak tidur?”
12115Please respect copyright.PENANAxoBQtZqe7r
12115Please respect copyright.PENANAcV0EdquaWI
“Gak. Ini masih banyak yang harus dikerjain, besok harus terbawa ke Banjarmasin.”
12115Please respect copyright.PENANAJ5gxCmauhr
12115Please respect copyright.PENANAwHdj57gUfj
“Abang besok mau ke Banjarmasin?”
12115Please respect copyright.PENANAHJehQcUO3P
12115Please respect copyright.PENANALUN8GVtoeW
“Iya, ada beberapa surat penting yang harus secepatnya kutandatangani di sana.”
12115Please respect copyright.PENANAL2KSPkrsQG
12115Please respect copyright.PENANAsFGmQcWiHh
“Ikut Bang…!”
12115Please respect copyright.PENANAfWYrgtAsCP
12115Please respect copyright.PENANA3gwombJ9ku
“Ayo aja.”
12115Please respect copyright.PENANALsc6OEXqJs
12115Please respect copyright.PENANA5deuv1MIDG
“Tapi…di sana panas ya hawanya.”
12115Please respect copyright.PENANAKNbBKCP9ZS
12115Please respect copyright.PENANAQ12MnpDZdi
“Panas sekali. Lebih panas daripada Jakarta atau Surabaya.”
12115Please respect copyright.PENANAWTxHWDgywR
12115Please respect copyright.PENANA8XcBZYreY6
“Ah…pasti belepotan keringet mulu nanti…”
12115Please respect copyright.PENANAmr7b0yPc8V
12115Please respect copyright.PENANA2Mridl1jQN
“Di hotel kan pake AC, di hotel juga pake AC.”
12115Please respect copyright.PENANAWBSsenw7B9
12115Please respect copyright.PENANA3uSqPdsaFN
“Males ah…di sini kan gak bisa ditinggalin lama-lama Bang.”
12115Please respect copyright.PENANAaOiN2de9Iu
12115Please respect copyright.PENANACXgcJd88LW
“Emangnya gak kangen sama Edo dan Leo?”
12115Please respect copyright.PENANAZtt4CzuwjO
12115Please respect copyright.PENANAYcjaVXF4Ij
Aku terperangah mendengar ucapan suamiku itu. Kalau aku bicara jujur, aku akan bilang, tentu saja aku kangen kepada mereka. Tapi masa aku harus bicara seperti itu kepada suamiku?
12115Please respect copyright.PENANAcSW2C8vCjd
12115Please respect copyright.PENANA1KQ48DnBe7
Maka kataku, “Ah, kalau mereka kangen, tentu mereka datang ke kota ini. Masa aku harus nyebrang lautan hanya untuk berjumpa dengan mereka?”
12115Please respect copyright.PENANA2M2hwjkOgh
12115Please respect copyright.PENANAdXMNsTDATj
Lalu kutinggalkan ruang kerja pribadi suamiku. Melangkah dengan batin gontai ke dalam kamarku.
12115Please respect copyright.PENANAP4RcEWIlEO
12115Please respect copyright.PENANAge23IWO4t4
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi batinku yang sedang kemelut ini membuatku tak dapat tidur.
12115Please respect copyright.PENANANhMx5Po54s
12115Please respect copyright.PENANAXZ7mqVfpOO
Pengakuan suamiku, bahwa istrinya empat orang itu, memang cukup memukulku. Dan terbayang olehku betapa cantik-cantiknya istri ketiga dan keempat itu. Tentu saja. Kalau tidak cantik, tak mungkin suamiku mau menikahi mereka.
12115Please respect copyright.PENANAuf6HYft8tt
12115Please respect copyright.PENANArNwXk9UtT5
Lalu seberapa cantik aku kini di mata suamiku? Apakah aku tidak menarik lagi dan cuma dijadikan symbol status belaka baginya, sementara cintanya sudah beralih ke istri lain?
12115Please respect copyright.PENANAgyPM7BcOEd
12115Please respect copyright.PENANAEta6jX8M42
Aku berusaha untuk bersabar dan berbesar hati. Terlebih kalau mengingat bahwa langkah-langkahku sendiri sudah gila-gilaan. Tapi dengan kebinalan demi kebinalan yang sudah kulakukan, apakah aku tak punya hak untuk cemburu lagi?
12115Please respect copyright.PENANAOCGgp3vUNd
12115Please respect copyright.PENANAoiujaA3hHr
Masalahnya, kalau suamiku sekadar berselingkuh saja dengan wanita lain, aku masih bisa memaklumi dan memaafkannya. Tapi diam-diam menikahi dua wanita lain yang katanya bernama Nuryati dan Anna Karina itu, benar-benar terasa seperti pukulan berat yang menghantam batinku.
12115Please respect copyright.PENANANAooNkxSuQ
12115Please respect copyright.PENANAiFkOSA95nm
Padahal aku sudah cukup “bijak” dengan memintanya agar menikahi Uni Erna sebagai istri keduanya. Lalu…apakah dua istri pun masih belum cukup baginya?
12115Please respect copyright.PENANAgVrZVXdcA4
12115Please respect copyright.PENANAnhjATCNmWz
Lalu, kalau timbul protes di dalam hatiku, apakah aku ini tergolong istri yang mau menang sendiri?
12115Please respect copyright.PENANAlousxoZzDd
12115Please respect copyright.PENANAGSO4ZzLt2T
Bukankah aku sendiri sudah melangkah sedemikian binalnya, sehingga lelaki demi lelaki kubiarkan menikmati kehangatan tubuhku? Kubiarkan menggasak sekujur tubuhku habis-habisan? Lalu kenapa aku tak tahu diri dan mempersoalkan istri ketiga dan keempat itu?
12115Please respect copyright.PENANANUuuJoOnTh
12115Please respect copyright.PENANArnW7ZlXeNN
Aaaah…entahlah….dalam suasana batin kemelut ini aku tak bisa berpikir jernih lagi.
12115Please respect copyright.PENANAnASEzgKEic
12115Please respect copyright.PENANAnYLdVLutLI
Ketika terdengar ayam mulai berkokok di kejauhan, barulah aku tertidur.
12115Please respect copyright.PENANADDFagznhAX
12115Please respect copyright.PENANA7AGXj0Tz0J
Demikian nyenyaknya tidurku, sehingga baru terbangun setelah jam menunjukkan pukul setengah duabelas siang.
12115Please respect copyright.PENANAm27KMbeYVY
12115Please respect copyright.PENANACx1m5nS4T6
Dengan malas-malasan aku turun dari tempat tidur. Masuk ke kamar mandi, tapi cuma untuk sikat gigi dan cuci muka.
12115Please respect copyright.PENANAt9RIIrV8uI
12115Please respect copyright.PENANASQrn4AWNs5
Pada waktu melangkah ke ruang keluarga, kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan sudah menyiapkan kopor pakaian.
12115Please respect copyright.PENANAlF0Wk6yQX4
12115Please respect copyright.PENANA7YoIR5r8Ma
“Abang tadi gak tidur?” tanyaku dengan kening berkerut.
12115Please respect copyright.PENANAVYJgEv9gze
12115Please respect copyright.PENANAUkCZ0QIUVZ
“Tidur sejam di ruang kerja,” sahutnya tanpa ekspresi, “Oke, aku berangkat dulu ya.”
12115Please respect copyright.PENANAhQClGVRQ94
12115Please respect copyright.PENANACAQPPxMTln
Ia memelukku. Mencium bibir dan keningku. Tapi perasaan halusku berkata bahwa semuanya itu tidak semesra dahulu lagi.
12115Please respect copyright.PENANArsJoKK2pus
12115Please respect copyright.PENANANj20OWnq22
Tapi sebagai seorang istri, aku mengucapkan, “Semoga penerbangannya lancar, selamat sampai tujuan ya Bang.”
12115Please respect copyright.PENANAHZe4cfrJoT
12115Please respect copyright.PENANAkeL4TlbV8t
“Amien,” sahutnya, lalu memanggil sopir taksi yang sudah menunggu di depan rumah dan menyuruhnya memasukkan koper besar itu ke bagasi taksinya.
12115Please respect copyright.PENANAkMO0UJONLX
12115Please respect copyright.PENANA5tAs9Yy5Ck
Setelah suamiku berlalu, aku tertunduk kelu. Ada perasaan sepi yang mencekam. yang membuatku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Padahal sejak menikah dengan Bang Yadi, aku sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari. Bahkan belakangan ini ia bisa lebih dari sebulan tak pulang-pulang. Tapi mengapa sekarang aku jadi dicekam perasaan kesepian yang teramat sangat begini?
12115Please respect copyright.PENANAg6BLncNAvj
12115Please respect copyright.PENANAk09teSvNG1
Akhirnya aku mandi, karena tadi baru cuci muka dan sikat gigi. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan agar kesepianku ini terobati. Tak usahlah mengajak ketemuan dengan lelaki mana pun, yang penting aku ingin mengusir kesepian ini dan bisa berpikir jernih lagi.
12115Please respect copyright.PENANAL4Iq9YwJ6G
12115Please respect copyright.PENANAO8YJi6JOht
Sebelum meninggalkan rumah, kusempatkan makan roti bakar dulu di kantin.
12115Please respect copyright.PENANAyK7mBqix0f
12115Please respect copyright.PENANAyds9VcwiJe
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku menuju mall yang biasanya mampu mengusir rasa kesepianku. Kebetulan aku ingin mengganti casing hapeku yang sudah tampak lusuh.
12115Please respect copyright.PENANAbL4MBTFfhd
12115Please respect copyright.PENANAGyJdRkmmPt
Di counter asesori hape itulah bahuku ditepuk, disertai suara lelaki dari belakangku, “Erni?!”
12115Please respect copyright.PENANARg7zIKCmrZ
12115Please respect copyright.PENANAoHFk54n6w6
Aku terkejut dan menoleh. Dan lebih terkejut lagi ketika kulihat seorang lelaki tampan berdiri di dekatku, dengan senyumnya yang…..oooh….rasanya sekujur tubuhku jadi lunglai…karena ternyata lelaki itu Aria…! Ya…Aria yang dahulu pernah merajut cinta di masa remaja denganku. Cinta pertamaku !
12115Please respect copyright.PENANADtacwbaSvl
12115Please respect copyright.PENANAl3h7CHa5RD
“Jadi sekarang tinggal di kota ini?” tanyanya sambil menjabat tanganku.
12115Please respect copyright.PENANAs1VZdA9pPc
12115Please respect copyright.PENANATXiDLXsJeJ
“Iya,” aku mengangguk. Dengan jantung memukul kencang.
12115Please respect copyright.PENANAbXP8CZuJjV
12115Please respect copyright.PENANAVHRO9F4Cs7
“Erwin udah cerita bahwa kamu jadi istri temannya yang seorang pengusaha besar.”
12115Please respect copyright.PENANA1HlukJuQoL
12115Please respect copyright.PENANAbesJMA9iIp
Aku terkejut dan serasa diingatkan bahwa dalam salah satu acara swinger, aku pernah jadi pasangan adik Aria yang bernama Erwin itu. Ah…jangan-jangan Erwin sudah cerita banyak dan mungkin saja dilebih-lebihkan. “Erwin ngomong apa mengenai aku?” tanyaku.
12115Please respect copyright.PENANAORy0yEkmXU
12115Please respect copyright.PENANA5xCRGp5neC
“Gak ngomong apa-apa. Cuma bilang ketemu sama kamu dalam suatu acara reuni,” sahutnya.
12115Please respect copyright.PENANAA6JDMA1JFD
12115Please respect copyright.PENANA6dsTHAyFt9
Hmm…mudah-mudahan saja Erwin belum pernah bicara masalah yang terjadi antara dirinya dengan diriku.
12115Please respect copyright.PENANAZZijQQEPmO
12115Please respect copyright.PENANA0iAfOofhN1
“Mana suamimu?” tanyanya.
12115Please respect copyright.PENANAvVDSvUJ7Ie
12115Please respect copyright.PENANA3U5YTC6ZIn
“Baru berangkat ke Kalimantan tadi. Istrimu mana?” aku balik bertanya.
12115Please respect copyright.PENANAheka4YeAhs
12115Please respect copyright.PENANAcJIp5h1AaA
“Di Jakarta. Gak ikut ke sini,” sahutnya sambil menepuk lenganku, “rasanya seperti mimpi ketemu lagi denganmu setelah kita sama-sama dewasa begini.”
12115Please respect copyright.PENANAqEAMuQRRWl
12115Please respect copyright.PENANAICV1GZcufq
“Sama…aku juga rasa seperti ngimpi,” kataku, “dalam rangka apa kamu ke kota ini sekarang?”
12115Please respect copyright.PENANAGQ9f87tVzB
12115Please respect copyright.PENANAXAUrQEXbXD
“Tugas dari kantor.”
12115Please respect copyright.PENANAEMQduWMqg7
12115Please respect copyright.PENANAMDbdwBFn0F
“Dengan teman-teman sekantor?”
12115Please respect copyright.PENANAkuauscKvpZ
12115Please respect copyright.PENANA4uYEd26y66
“Gak. Cuma aku sendirian.”
12115Please respect copyright.PENANAVarafRC9ou
12115Please respect copyright.PENANAQXx4eBT6m4
“Berapa lama kamu di sini?”
12115Please respect copyright.PENANADvG25aGgOe
12115Please respect copyright.PENANAgHBrwDB77H
“Paling juga tiga hari lagi aku pulang ke Jakarta.”
12115Please respect copyright.PENANAUbaT4ZSKYk
12115Please respect copyright.PENANAG4gBZRSCdm
“Nginap di mana?”
12115Please respect copyright.PENANARafxJn3RIq
12115Please respect copyright.PENANApJdsv4qNFD
Aria menyebutkan nama hotel yang sangat kukenal. Disusul dengan pertanyaan, “Kenapa? Mau nemenin aku di hotel?”
12115Please respect copyright.PENANAu8WwX0lnc7
12115Please respect copyright.PENANA1H9tbbsB6F
“Nemenin apa?” tanyaku disertai kerlingan menggoda.
12115Please respect copyright.PENANAfLO0Ityumw
12115Please respect copyright.PENANAM3eR6gQyEq
“Nemenin ngobrol…nemenin makan dan sebagainya…mmm…hitung-hitung nostalgia masa remaja aja.”
12115Please respect copyright.PENANAcJPONoXtSs
12115Please respect copyright.PENANAViwC2xneyq
Jujur, batinku tergetar mendengar kata “nostalgia” itu. Karena aku dan Aria pernah menggoreskan kenangan indah di masa remajaku. Tapi pada saat itu masih serba terbatas. Tiada langkah yang lebih dari sekadar berciuman.
12115Please respect copyright.PENANA4HZsWgDLnh
12115Please respect copyright.PENANAOAlb5FFGD4
Aku dengan Aria putus dengan baik-baik. Sehingga aku tetap menganggapnya sebagai orang dekat, meski sekian lamanya aku baru dipertemukan lagi dengannya. Maka tanpa sungkan-sungkan kutanyakan di kamar nomor berapa dia menginap di hotel itu? Ia pun menyebutkan nomor kamarnya. Lalu aku berjanji akan datang ke hotel itu nanti malam.
12115Please respect copyright.PENANAI6zB7ceuQa
Setelah tukaran nomor hape, kami berpisah. Setelah mengganti casing dan cover hape, aku kembali ke basement paling bawah, di mana mobilku diparkir. Aria entah pergi ke mana setelah berjanji untuk melanjutkan obrolan di hotel nanti malam. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu parkir, hapeku berdering. Aria yang call. Supaya tidak mengganggu tanganku yang sedang nyetir, kupasang handsfree hapeku.
12115Please respect copyright.PENANADDtKqahft7
12115Please respect copyright.PENANAmcuF9T1IJD
Lalu:
12115Please respect copyright.PENANANk3qsJipq9
12115Please respect copyright.PENANAXny3Tn3VA1
“Tau gak, tadi kalau kita ketemunya bukan di tempat umum, mau saja rasanya kupeluk dirimu seerat-eratnya, Er.”
12115Please respect copyright.PENANA6YKVAfF1hA
12115Please respect copyright.PENANAD1LaSEvawh
Tergetar batinku mendengar ucapan itu. Tapi entahlah, aku tak mau dipandang murahan oleh mantan pacar pertamaku itu. Karena itu aku malah bertanya, “Tadi ada yang lupa kutanyakan. Anakmu udah berapa orang?”
12115Please respect copyright.PENANA9hAUpaq6pe
12115Please respect copyright.PENANAuSC3K50OZV
“Dua orang. Kamu?”
12115Please respect copyright.PENANADJ9bAvGW8W
12115Please respect copyright.PENANAletPYeid1Q
“Baru satu.”
12115Please respect copyright.PENANA0pDDdNThGi
12115Please respect copyright.PENANArsmIscbk5a
“Sengaja distop dulu?”
12115Please respect copyright.PENANACHwXLvACPI
12115Please respect copyright.PENANAyzuy9kcQFF
“Iya. Biar anakku gede dulu. Jangan punya adik dulu.”
12115Please respect copyright.PENANA4JGmHkx1S9
12115Please respect copyright.PENANAs3ZYXi1s8G
“Hmm…sekarang kita sudah menjadi bapak dan ibu ya.”
12115Please respect copyright.PENANAB8YccL8dXa
12115Please respect copyright.PENANAcP0pLP8bJj
“Iya. Bapak muda dan ibu muda. Sekarang kamu sudah tigapuluh kan?”
12115Please respect copyright.PENANAqdi2XKqNiL
12115Please respect copyright.PENANAJvCctlKAqO
“Iya. Seminggu yang lalu aku genap tigapuluh tahun.”
12115Please respect copyright.PENANAYwCJE2UYIM
12115Please respect copyright.PENANA43fbB29gdl
“Ohya? Terlambat dong aku ngasih ucapan selamat ulang tahunnya. Mau kado apa?”
12115Please respect copyright.PENANAXqYijX18Mo
12115Please respect copyright.PENANAMFKgRuJLnO
“Kadonya? Jangan berupa barang deh. Aku ingin mendapatkan ciuman mesra aja…seperti suka kita lakukan pada waktu masih pacaran dulu.”
12115Please respect copyright.PENANAy2d7wUGcHn
12115Please respect copyright.PENANA73igT8cpKj
“Mmm…ciuman lewat telepon ini aja ya. Emwuaaaah…”
12115Please respect copyright.PENANAVpLEpKk23V
12115Please respect copyright.PENANAEvsymOkjdA
“Gak ah…gak kerasa lewat telepon sih. Nanti malam aja ya Er…please….”
12115Please respect copyright.PENANA7ldCjV443o
12115Please respect copyright.PENANAVKF6RQT3GA
“Aku kan udah punya suami, Ar.”
12115Please respect copyright.PENANA5vdOCztcSN
12115Please respect copyright.PENANAZAbvOKYl4T
“Aku juga udah punya istri. Tapi aku tak mau munafik. Pertemuan kita barusan…benar-benar menggetarkan hatiku…menggetarkan cintaku padamu, sayang.”
12115Please respect copyright.PENANAXWNW9YJP2C
12115Please respect copyright.PENANAV4dNj8oo7o
Aria…Aria…tahukah kau bahwa tadi aku pun sangat tergetar setelah melihat dirimu berdiri di depan mataku?
12115Please respect copyright.PENANAGb8Uoa9tFZ
12115Please respect copyright.PENANAfwLgECdRjC
Tapi entah kenapa, aku ingin tetap kelihatan sebagai wanita terhormat di mata mantan kekasihku itu. Maka kataku, “Nanti malam aja kita sambung ya Ar. Ini aku lagi nyetir, takut nabrak mobil lain…”
12115Please respect copyright.PENANAM5wUQxmtHW
12115Please respect copyright.PENANAXHG8LagBeE
“Oh, kamu lagi nyetir? Ya udah…aku tunggu nanti malam, ya Erniku sayang…”
12115Please respect copyright.PENANAGjbzXhKvQH
12115Please respect copyright.PENANAUQGB0vZRLM
Aku termangu lagi. Mendengar istilah “Erniku sayang” itu, terbayang lagi kisah remajaku bersama Aria dahulu. Semuanya masih tergambar dengan jelas.
12115Please respect copyright.PENANAlIdYUPOOcF
12115Please respect copyright.PENANAZS6u3jEczx
Kalau saja pamanku merestui hubunganku dengan Aria, pasti ia sudah menjadi suamiku sejak lama. Tapi pamanku lebih menyukai Bang Yadi. Sehingga terpaksa hubunganku dengan Aria diputuskan.
12115Please respect copyright.PENANAiHFhd454bs
12115Please respect copyright.PENANAIGzLXPdkz3
Pada masa remaja, aku memang anak yang penurut. Aku juga sadar bahwa paman yang merawat dan menyayangiku dari kecil sampai dewasa. Sehingga aku merasa berhutang budi benar padanya. Meski masih remaja, aku sudah punya pikiran ingin membalas kebaikannya sebisaku. Karena itru, ketika paman menganjurkan untuk menerima lamaran Bang Yadi, aku langsung menerimanya saja, meski cinta pertamaku harus kuhancurkan. Dan aku bahagia melihat pamanku senang dengan penerimaan lamaran Bang Yadi itu. Lalu aku berusaha menutup pintu hatiku. Berusaha untuk mengalihkan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Meski aku sudah berada di alam baru, alam yang mulai diperkenalkan oleh suamiku sendiri, tiada seorang lelaki pun yang kucintai di dunia ini selain Bang Yadi seorang. Lelaki mana pun bisa memiliki tubuhku, tapi cintaku tetap hanya untuk Bang Yadi.
12115Please respect copyright.PENANAACbsyjSW47
12115Please respect copyright.PENANA0GJSo9LwRm
Tapi…sejak mendengar pengakuan suamiku, bahwa ia memiliki empat istri, bukan cuma aku dan Uni Erna….entahlah…rasanya aku tak bisa menerimanya. Kalau sekadar selingkuh dengan perempuan lain, aku pun takkan mempersoalkannya, karena aku sendiri juga agak kerap melakukannya (tapi selalu laporan kepada suamiku).
12115Please respect copyright.PENANAYxtt7apgKx
12115Please respect copyright.PENANAxjNTZ2On5t
Ya, aku bisa mentolerir jika suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Karena mungkin saja ia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya semata. Tapi…kalau menikahi perempuan lain…aku yakin…pasti ada cinta di hati suamiku. Bukan sekadar menyalurkan kebutuhan biologisnya semata.
12115Please respect copyright.PENANAs8v2Nd0rIW
12115Please respect copyright.PENANAfjLZkPbY5e
Lalu…masih adakah perasaan cinta di hati Bang Yadi kepadaku? Apakah perkawinannya denganku sekarang sudah tinggal symbol status belaka, sementara cintanya sudah beralih ke perempuan lain?
12115Please respect copyright.PENANALrk0oXnNkP
12115Please respect copyright.PENANAgByhAVu0ol
Hmm…seandainya tidak ada masalah itu, sudah pasti aku akan menolak pertemuan empat mata dengan Aria. Karena aku sangsi apakah aku masih bisa mempertahankan diri pada waktu ia menghendaki lebih dari ciuman atau tidak.
12115Please respect copyright.PENANARtzd8Fu93n
12115Please respect copyright.PENANAC8MKxus9Tz
Tapi masalah suamiku yang ternyata punya istri empat orang itu membuat batinku kemelut dan murka.
12115Please respect copyright.PENANAPAlI3DjQ4R
12115Please respect copyright.PENANAbllMhQTNsU
Dan aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan Aria nanti. Sehingga aku sampai pada suatu keputusan…que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah !
12115Please respect copyright.PENANA33LwLLpsCA
12115Please respect copyright.PENANA1b80MYrNW1
12115Please respect copyright.PENANA4VhQ8UbPX4
Jam setengah tujuh malam aku sudah menyiapkan diri sesiap-siapnya. Bahkan diam-diam aku memasukkan tas pakaianku ke bagasi mobilku, untuk persiapan kalau-kalau aku harus menginap di hotel nanti. Tapi pada waktu menuju kamar Aria, aku akan melenggang saja dengan tas kecilku. Tas pakaian itu akan kutinggalkan di bagasi mobil. Dan hanya akan kukeluarkan jika sudah ada kepastian harus menginap di hotel itu.
12115Please respect copyright.PENANAnWrQoesH8J
12115Please respect copyright.PENANArUiywNmLZm
Meski sudah banyak pengalaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan suamiku, anehnya kali ini aku agak degdegan waktu sedang mengemudikan mobilku menuju hotel tempat Aria menginap. Masalahnya aku sudah bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti. Rasanya mustahil kalau Aria cuma minta dicium doang. Tapi yah..que serra serra…apa yang mau terjadi terjadilah.
12115Please respect copyright.PENANAXDFAUz4ajE
12115Please respect copyright.PENANA8EV8YaJXay
Begitu mobilku memasuki area parkir, aku memberitahu Aria lewat hapeku, “Ini aku sudah mau parkir di hotel, Ar.”
12115Please respect copyright.PENANAYQi5pDlDyd
12115Please respect copyright.PENANASZuTA2NYbk
“Oh…yayayaa…tunggu di lobby aja. Aku akan menjemput ke situ, sayang.”
12115Please respect copyright.PENANADK0q7aMrF5
12115Please respect copyright.PENANA3BwR7jaruI
Dan ketika Aria muncul di lobby…batinku bergetar hebat melihat senyumnya yang menggugahkan kenangan lamaku. Ah…apakah aku sudah menjadi wanita cengeng malam ini? Kenapa perasaanku mendadak jadi mellow begini?
12115Please respect copyright.PENANA9WrQqVo8f1
12115Please respect copyright.PENANAA1vYx2ZRx9
Kenapa aku tertunduk malu-malu waktu melihat tatapan teduh Aria itu?
12115Please respect copyright.PENANA3t9cpeatfv
12115Please respect copyright.PENANA1FCV5fyy8u
Dan ketika Aria menggandeng pinggangku menuju pintu lift, batinku serasa dinaungi keteduhan dan kesejukan. Seakan-akan aku kembali ke masa remajaku dahulu.
12115Please respect copyright.PENANAG6pxjrB10E
12115Please respect copyright.PENANAVPBMtMmzTY
Setibanya di dalam kamar tertutup, kedua tangan Aria mengepit sepasang pipiku. Dan bibirnya mendekat…perlahan tapi pasti…sampai akhirnya menciumi bibirku dengan mesra dan hangatnya.
12115Please respect copyright.PENANAADukIUHpje
12115Please respect copyright.PENANAum80JLfyWH
Oh, Aria…Aria…kenapa kita harus bertemu lagi? Bukankah kini keadaannya sudah berubah? Bukankah kita sekarang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup? Tapi kenapa perasaanku ini malah lebih mendalam daripada waktu masih pacaran denganmu dahulu?
12115Please respect copyright.PENANAx9BL0Cwavz
12115Please respect copyright.PENANAmnFRv2efBK
Lalu Aria mengajakku duduk berdampingan di sofa. Aku menurutinya saja. Tapi setelah duduk merapat dengannya, sekujur tubuhku terasa lemas. Lemas dalam indahnya berada di dekat lelaki yang dahulu sangat kucintai itu.
12115Please respect copyright.PENANAX2fjxMpItE
12115Please respect copyright.PENANAtLvqhPjvHr
Barangkali aku harus mengakuinya sejujur mungkin, bahwa cintaku kepada Aria tidak pernah layu. Hanya saja sebagai seorang istri, aku memaksakan diri untuk mencintai Bang Yadi sambil berusaha untuk melupakan Aria. Memang butuh waktu untuk melupakan cinta pertamaku itu. Lalu aku berhasil melupakannya, kemudian kutujukan perasaan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Tapi…setelah berjumpa lagi dengan Aria dalam suasana seperti ini….oooh….apa yang sedang terjadi di dalam diriku ini?
12115Please respect copyright.PENANAOD5mmOqSXK
12115Please respect copyright.PENANAs5o3UTIsyi
Entahlah. Yang jelas, aku merebahkan kepalaku di paha Aria, sambil berpuas-puas menatap wajahnya.
12115Please respect copyright.PENANAvsZRWQmu1C
12115Please respect copyright.PENANAWCOcb52idg
Dan hatiku semakin luluh ketika Aria membelai rambutku, terkadang menciumi bibirku denga kemesraan yang menghanyutkan.
12115Please respect copyright.PENANA9gW5PwNEiL
12115Please respect copyright.PENANABzWRiJwBKT
“Nginap aja di sini ya sayang,” kata Aria sambil megusap pipiku dengan lembut.
12115Please respect copyright.PENANA88fbqfcS3c
12115Please respect copyright.PENANALfVbmmKFgY
Aku tidak menjawabnya.
12115Please respect copyright.PENANATzTsWRiNnR
12115Please respect copyright.PENANAqmIvoHEtEf
“Mau kan tidur bersamaku malam ini?”
12115Please respect copyright.PENANAFd0uMkdFvW
12115Please respect copyright.PENANA2RdMuDtNdM
“Takut…”
12115Please respect copyright.PENANAvCdt6VhqdK
12115Please respect copyright.PENANAJBkKLLpf3W
“Takut apa?”
12115Please respect copyright.PENANAV9mivhBvyI
12115Please respect copyright.PENANAQTspVUGHcp
“Takut gak mau pisah lagi sama kamu…”
12115Please respect copyright.PENANAwk1bI6QJJ8
12115Please respect copyright.PENANAMvxJCx9lX1
“Jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang mumpung ada kesempatan, kita nikmati aja.”
12115Please respect copyright.PENANAPkQZHl46ji
12115Please respect copyright.PENANAuazE1FI2Rt
“Pakaianku di bagasi mobilku.”
12115Please respect copyright.PENANAKllVHTuhbg
12115Please respect copyright.PENANAXgLW7dZ1dX
“Ohya?! Mana kunci mobilnya? Biar kuambilin,” Aria bangkit dengan sikap bersemangat.
12115Please respect copyright.PENANA7DDv9y4iwT
12115Please respect copyright.PENANANKTIo0UvuF
Kuambil kunci mobilku dari tas kecilku, lalu kuberikan pada Aria sambil menyebutkan nopol mobilku.
12115Please respect copyright.PENANAzs3JSUqO6t
12115Please respect copyright.PENANAC1tFxwsYXf
Aria tampak senang sekali. “Tunggu sebentar ya sayang,” katanya sambil membuka pintu kamar, kemudian meninggalkanku sendirian di dalam kamar ini.
12115Please respect copyright.PENANAs1prBf57MI
12115Please respect copyright.PENANAqGV65i5j1x
Hanya beberapa menit Aria meninggalkanku. Lalu muncul lagi sambil menjinjing tas pakaianku.
12115Please respect copyright.PENANA23CQTu1pr3
12115Please respect copyright.PENANAM9VG46yuI5
“Kamu bawa pakaian ganti…bikin aku senang aja,” kata Aria sambil meletakkan tas pakaianku di atas meja kecil.
12115Please respect copyright.PENANAN7vTGdschx
12115Please respect copyright.PENANArCb1PNkQNQ
“Ke mana pun aku pergi, selalu membawa pakaian untuk ganti. Hanya untuk persiapan kalau pakaian yang kukenakan kotor. Bukan sengaja merencanakan tidur di sini.”
12115Please respect copyright.PENANAWXdLddy6sx
12115Please respect copyright.PENANAOlSVyoldZm
“Whatever lah…yang penting kamu bisa bersamaku malam ini….malah maunya sih sampai aku mau pulang ke Jakarta nanti.”
12115Please respect copyright.PENANAgYQkatanFf
“Kamu berkeras banget ingin aku tidur di sini, emangnya mau ngapain?” tanyaku sambil membuka tas pakaianku dan mempertimbangkan pakaian tidur mana yang cocok kukenakan malam ini.
12115Please respect copyright.PENANAdiS2IdPqJq
12115Please respect copyright.PENANAMjG3fb2cyO
“Ingin mengobati kerinduanku selama bertahun-tahun,” sahut Aria sambil memelukku dari belakang.
12115Please respect copyright.PENANAnRnjdIf1hj
12115Please respect copyright.PENANA7FdcQwRfiL
“Sabar dulu dong sayang,” kataku sambil mengeluarkan kimono importku yang terbuat dari kain handuk halus berwarna kuning muda, “Aku mau ganti pakaian dulu ya.”
12115Please respect copyright.PENANA3Xx9NPn7MV
12115Please respect copyright.PENANArrA7QJN4fD
Aria melepaskan pelukannya dan membiarkanku menuju kamar mandi, untuk mengganti baju kaus dan celana corduroyku di dalam kamar mandi.
12115Please respect copyright.PENANANY3J80pjaW
12115Please respect copyright.PENANAJo0aArTRmi
Waktu berganti pakaian di kamar mandi, sengaja pintunya tidak kukuncikan. Tapi Aria tidak berani membukanya. Itulah salah satu sifatnya yang aku sukai. Ia tak mau bertindak sembarangan dalam segala hal.
12115Please respect copyright.PENANAkPhbIq3xza
12115Please respect copyright.PENANACazTAqHtXd
Tapi tahukah Aria bahwa hasrat birahiku mulai berdesir-desir sejak ia mencium bibirku tadi?
12115Please respect copyright.PENANAOMnEwWreOh
12115Please respect copyright.PENANAMAOU2dLm3c
Tak lama kemudian, aku sudah mengenakan kimono tebal itu, sementara baju kaus dan celana corduroyku sudah kugantungkan di kapstok kamar mandi. Bahkan behaku juga kugantungkan di situ.
12115Please respect copyright.PENANA2rJavp3sdY
12115Please respect copyright.PENANA9D92Lbz3B9
Lalu aku keluar dari kamar mandi, disongsong dengan senyuman Aria yang selalu saja membuatku luluh.
12115Please respect copyright.PENANAQ2LqghIfiL
12115Please respect copyright.PENANA7ZKlyJP44M
“Dalam pakaian apa pun, kamu tetap cantik di mataku, sayang,” kata Aria sambil menggandeng pinggangku dan kembali mengajakku duduk di sofa berkulit putih bersih itu.
12115Please respect copyright.PENANACtJGbJovvt
12115Please respect copyright.PENANAMOejRkY65E
Di sofa itulah Aria memeluk leherku, kembali menciumi bibirku, lalu terdengar suaranya, “Dahulu banyak larangan, gak boleh menyentuh ini dan itu. Sekarang gimana? Masih ada larangan?” tanya Aria sambil menciumi leherku.
12115Please respect copyright.PENANAjz6h0BGiDT
12115Please respect copyright.PENANAskItjZWJh8
Aku cuma tersenyum. Memang dahulu Aria kubatasi, cuma boleh mencium pipi dan bibirku. Menyentuh payudaraku pun belum pernah kuizinkan. Tapi kini? Masihkah larangan itu berlaku?
12115Please respect copyright.PENANAb9wELIItNA
12115Please respect copyright.PENANAqDjHacZh2s
Bukankah hasrat birahiku sudah berdesir-desir begini hebatnya? Masih perlukah aku berlagak wanita terhormat yang tak pernah selingkuh dari suamiku?
12115Please respect copyright.PENANAL9QwZE5GRb
12115Please respect copyright.PENANAh1WbvlYgMX
Maka kataku, “Whatever you want, do as you will.”
12115Please respect copyright.PENANAB2ESTq1mLa
12115Please respect copyright.PENANA1uPsVRcAEC
Aria terperangah, lalu tersenyum.
12115Please respect copyright.PENANA9vz6FjmcBe
12115Please respect copyright.PENANAmxBcmYatqu
“Terimakasih, sayangku….” kata Aria sambil menciumi pipiku, “Aku masih dan akan tetap mencintaimu…sampai kapan pun. Hanya saja pertemuan kali ini terjadi dalam keadaan sama-sama dewasa. Maka tentu berbeda cinta di masa remaja dengan cinta di masa dewasa. Tapi bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah cinta di hatimu?”
12115Please respect copyright.PENANAfCsoe3kVdG
12115Please respect copyright.PENANACZUtEZPOVA
“Pikir aja sendiri,” sahutku sambil mengerling manja, “Makanya aku datang ke sini karena apa?”
12115Please respect copyright.PENANAtmfmadN6C0
12115Please respect copyright.PENANAfvuafgtAqL
Aria ketawa kecil. Lalu meraih pergelangan tanganku, “Kalau begitu, kita pindah ke sana aja yok,” katanya sambil menunjuk ke tempat tidur bertilam seprai putih bersih itu.
12115Please respect copyright.PENANAeXysDblIDf
12115Please respect copyright.PENANAHgpJs4DWNJ
Aku jadi manja lagi, seperti masa remajaku dulu. Diam saja di sofa itu, sehingga Aria menggodaku, “Mau kugendong?”
12115Please respect copyright.PENANA2WfOTgwq9z
12115Please respect copyright.PENANAAnpWHorWW3
Aria mengangsurkan punggungnya. Maka sekalian aku memeluk lehernya dari belakang. Dan ia benar-benar menggendongku, lalu meletakkanku dengan hati-hati ke atas tempat tidur.
12115Please respect copyright.PENANAuK9mTc4PKE
12115Please respect copyright.PENANAUQMvGUV3Di
Kini aku yang merengkuh lehernya. Dan Aria seperti mengerti apa yang kuinginkan. Ia mendekatkan bibirnya ke bibirku, lalu merapat dan saling lumat. Tapi ketika tangannya menyelinap ke arah payudaraku yang tak berbeha ini, kubisiki telinganya, “Sentuhlah dengan mulutmu, sayang.”
12115Please respect copyright.PENANABNAxcgxSmh
12115Please respect copyright.PENANA0jQCTEZ05C
Aria mengangguk dan mendekatkan mulutnya ke arah oayudaraku. Pada saat itulah kulepaskan ikatan tali kimonoku, lalu kurentangkan kedua sisi kimonoku, sehingga payudaraku terbuka total di depan mata Aria. Inilah untuk pertama kalinya payudaraku dipertontonkan di depan mata Aria.
12115Please respect copyright.PENANAuJg5vbpxzk
12115Please respect copyright.PENANAtqVz22gnHt
Aria pun berkomentar, “Hmmm….payudaramu indah sekali, sayang.”
12115Please respect copyright.PENANAmCfTrY8sfU
12115Please respect copyright.PENANAAuaVC7jKwC
Lalu Aria benar-benar mengikuti permintaanku. Mulutnya mendekati puting payudara kiriku, sementara tangan kirinya memegang payudara kananku.
12115Please respect copyright.PENANA7KwZaMCN2a
12115Please respect copyright.PENANAZL9Kcc2B0I
Desir birahiku semakin menguasai batinku ketika Aria mulai mengemut pentil payudara kiriku, sementara tangan kirinya mulai meremas-remas lembut payudara kananku.
12115Please respect copyright.PENANAszSYtLnWEy
12115Please respect copyright.PENANAXUbwOi11AK
Entah kenapa, aku merasa inilah emutan yang paling indah dalam hidupku. Yang membuatku terlena dalam godaan birahi yang semakin menjadi-jadi.
12115Please respect copyright.PENANAvoFxK2u3dQ
12115Please respect copyright.PENANAXI1qPGidFf
Kubiarkan ia menjilati pentil payudaraku dan sesekali mengisapnya seperti bayi yang sedang menyusu. Namun diam-diam tanganku mulai masuk ke balik jerseynya. Mengusap-usap kulit punggungnya yang terasa hangat. Dan seperti digerakkan oleh tenaga magnetisme, kuturunkan celana dalamku sampai ke dekat lututku, karena mulut Aria mulai menurun ke arah perutku. Ini bisa dijadikan lampu hijau, bahwa Aria boleh menyentuh kemaluanku !
12115Please respect copyright.PENANARbN4k73R2B
12115Please respect copyright.PENANAHuUAUw2WBX
Tapi tahukah Aria bahwa kemaluanku sudah mulai basah akibat emutannya di pentil payudaraku? Oh…sebaiknya ia jangan menjilati kemaluanku. Karena aku tak mau kemaluanku jadi terlalu basah.
12115Please respect copyright.PENANA2ZYduhaqH9
12115Please respect copyright.PENANALDKx2UF0oc
Karena itu cepat kutarik lagi kepala Aria ke atas, lalu kucium bibirnya dengan binalnya. Sementara tanganku berusaha menarik ritsleting celana panjangnya, lalu berusaha menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Aria membiarkan apa pun yang kulakukan.
12115Please respect copyright.PENANADEcl9K0nOf
12115Please respect copyright.PENANAiWY1jrX2TL
Jantungku memukul kencang setelah berhasil memegang penis mantan kekasih pertamaku itu. Dan nafsuku semakin menjadi-jadi. Sehingga tanpa ragu lagi kusembulkan penis Aria yang ternyata sudah sangat tegang itu. Lalu tanpa ragu pula kucolek-colekkan moncong penis itu ke celah kemaluanku yang sudah basah licin ini.
12115Please respect copyright.PENANA5PCEAzjhAg
12115Please respect copyright.PENANAlp7M0RkDfz
Dan semakin basah licin setelah kurasakan nikmatnya mengelus-eluskan moncong penis itu ke celah kemaluanku.
12115Please respect copyright.PENANAWxEm9zpI4x
12115Please respect copyright.PENANA3STDLGRMfl
Dan…oooh…moncong penis itu terasa mulai mendesak dengan kuatnya…mulai membenam ke dalam liang kemaluanku.
12115Please respect copyright.PENANA4W3dup8wbT
12115Please respect copyright.PENANAQdJVPd9Pt3
Pada saat itulah kualihkan tanganku untuk memeluk leher Aria sambil merengek manja, “Aaaaa…Aria ….oooh….ini sudah mulai masuk, sayang….”
12115Please respect copyright.PENANAnZsEWUxGOk
12115Please respect copyright.PENANAOxxCWygM8h
“Iya sayang…aku bahagia sekali…karena akhirnya aku bisa memilikimu…” sahut Aria tersengal, sementara penisnya mulai bergerak-gerak maju mudur di dalam liang senggamaku.
12115Please respect copyright.PENANAahHgNtGWms
12115Please respect copyright.PENANAy37TOcXStQ
“Sebentar…celana dalamku harus dilepaskan dulu,” kataku sambil menggerakkan kaki kananku, lalu jari-jari kakiku menjepit celana dalamku dan mendorongnya sampai terlepas dari kakiku.
12115Please respect copyright.PENANAnBbOryklbs
12115Please respect copyright.PENANAZMVDg5eJze
Aria pun melakukan hal yang sama. Batang kemaluannya tetap berada di dalam jepitan liang senggamaku, namun ia berusaha melepaskan celana panjang dan celana dalamnya.
12115Please respect copyright.PENANACJvhr9nDzI
12115Please respect copyright.PENANA065pObQn7k
Aku sendiri sudah berhasil mengeluarkan kedua tanganku dari kimonoku. Lalu kutarik jersey Aria ke atas, sampai terlepas dari kepalanya.
12115Please respect copyright.PENANA2x04SnZgNQ
12115Please respect copyright.PENANAddRqw8p1AI
Dan kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
12115Please respect copyright.PENANATKgdwrrfWv
12115Please respect copyright.PENANAbQ3MnrrWzR
Maka mulailah kami melakukannya dengan lebih leluasa. Bahwa Aria mulai mengentotku, sementara kedua pahaku terangkat tinggi ke atas, agar ia bisa mendorong penisnya sedalam mungkin.
12115Please respect copyright.PENANA2nMsJjJK32
Aria…oh, Aria…tak kusangka akan terjadi juga kisah indah ini. Kisah tentang galaunya batinku di rumah, lalu bertemu denganmu dan akhirnya kegalauanku terobati olehmu. Padahal aku tak pernah merencanakannya. Apalagi kalau mengingat bahwa kita berlainan kota. Tapi dunia ini terkadang terasa kecil, sehingga kita dipertemukan lagi setelah sama-sama dewasa.
12115Please respect copyright.PENANAIeeDiLZASM
12115Please respect copyright.PENANA8Q7bTwmarD
Dan aku merasakan, disetubuhi oleh lelaki yang kucintai, luar biasa indahnya. Apalagi ketika Aria mengentotku sambil menciumi bibirku dengan lahapnya, sementara payudaraku pun tiada hentinya diremas-remas olehnya.
12115Please respect copyright.PENANAQGFG0AN3f8
12115Please respect copyright.PENANAArPPDxygzp
Sambil menikmati keperkasaan Aria, aku pun punya pikiran harus jauh lebih memuaskan daripada istri Aria. Karena itu aku mulai menggoyang pinggulku segila mungkin. Dengan gerakan meliuk-liuk, memutar-mutar dan menghentak-hentak. Napas Aria terdengar ngos-ngosan, tapi entotannya makin lama makin ganas. Terasa menggesek-gesek dinding liang senggamaku dan menonjok-nonjok dasar liang senggamaku, sebagai pertanda betapa panjang penis mantan kekasihku itu.
12115Please respect copyright.PENANAvCwQHz0Z3X
12115Please respect copyright.PENANAcm4jk5QsNJ
Dalam nikmat tak terlukiskan itu, aku pun meremas-remas rambut Aria dengan gemasnya. Dan mulutku tak terkendalikan lagi, terus-terusan melontarkan suara histerisku, “Ooooh…Aria…Aria sayang…..ini enak banget sayang……ooooh….iya….entot terus Ariaku sayang….enak sayang…iya…iya….aaaaaah….oooooh….aaaah…”
12115Please respect copyright.PENANAsuDssDZvm6
12115Please respect copyright.PENANAELUiHXBqQT
Begitu nikmatnya disetubuhi oleh lelaki yang masih dan akan tetap kucintai itu, membuatku cepat sekali mencapai puncak orgasmeku.
12115Please respect copyright.PENANAI5S5CceCcR
12115Please respect copyright.PENANAzH0IIuYwpR
Maka pada saat Aria sedang ganas-ganasnya mengayun penisnya, aku justru sedang mengejang tegang sambil menahan napasku, dengan mata terbeliak lalu terpejam, dengan pinggul terangkat ke atas dan…aaaaah….terasa betapa nikmatnya puncak orgasmeku ini…sehingga aku sendiri merasakan betapa liang senggamaku berkejut-kejut, kemudian sekujur tubuhku serasa dialiri desir-desir nikmat yang tiada taranya…
12115Please respect copyright.PENANAYFzq2gKS6a
12115Please respect copyright.PENANA6PfQQkExpu
Aku menggelepar, lalu sekujur tubuhku lemas kembali, dalam nikmat sedalam lautan.
12115Please respect copyright.PENANA16enDM2QaF
12115Please respect copyright.PENANAryYkbi8F8L
Tapi Aria masih asyik mengayun penisnya bermaju mundur di dalam liang senggamaku yang sudah basah licin ini.
12115Please respect copyright.PENANAolFpJALiyA
12115Please respect copyright.PENANAo3kg3qoTss
Muncul lagi perasaan ingin lebih memuaskan daripada istri Aria itu. Maka kutahan rasa ngiluku sesaat, kemudian aku pun menggoyang pinggul lagi sebinal mungkin. Sehingga liang kemaluanku seolah memilin-milin dan meremas-remas batang kemaluan Aria yang tetap mantap bermaju-mundur itu.
12115Please respect copyright.PENANAZJhDr3KAcV
12115Please respect copyright.PENANAL1Ao56Ubbk
“Kamu ikut kabe…?” tanya Aria terengah.
12115Please respect copyright.PENANAnXqFjhS60l
12115Please respect copyright.PENANAflGav9RX2k
“Iya,..
ns216.73.216.192da2