x
Author/Penulis: Ihsan iskandar
434Please respect copyright.PENANABKJhoC7Nwf
(Catatan dari penulis: Chapter/bagian ini mengandung unsur Violent/kekejaman seperti darah dan adegan berbahaya. Untuk pembaca yang tidak kuat mengenai hal tersebut, dianjurkan untuk tidak membaca Chapter ini membacanya.)
434Please respect copyright.PENANAmj6epvvYie
Setelah pukulan yang menghempaskan pemuda berikat kepala merah putih itu. Tentara Djepang mengambik batu dan bersiapkan memukulnya.
434Please respect copyright.PENANAYCu5ekUsy0
Namun dalam setelah melihat pemuda yang tersungkur karna tinju tadi, raut wajah sang tentara Djepang memucat putih. Karena, tentara muda yang dilawannya bersiap menembakkan senjata senapan sedang yang terlempar tadi.
434Please respect copyright.PENANAezAYnLhFG1
Senapan "Arisaka" Model 44 yang banyak diproduksi oleh Djepang untuk memenangkan perperang. Dengan berisikan 5 peluru magasin dan kecepatan menembak peluru 655m/detik. Moncong senapan yang khas dengan simbol matahari di sampingnya, mengarah tepat ke wajah sang tentara Djepang.
434Please respect copyright.PENANAyVCh1jvgSK
"KISAMAK!!!!"
434Please respect copyright.PENANApjZomvi9fE
"Hahaha aku tidak tahu sumpah serapah apa yang kau katakan, tapi inilah akhirnya"
434Please respect copyright.PENANACoBe1jyQEi
Sang tentara Djepang yang sadar bahwa ini sudah direncanakan dari awal oleh si tentara muda itu sudah pasrah akan kematiannya. Mata yang melihat dengan tajam satu sama lain tanpa ada keraguan di dalamnya, tersiratkan bahwa ini adalah pertarungan sampai mati.
434Please respect copyright.PENANAk5tejHFc87
"Hmm... baiklah, selamat tinggal. Sayonara!"
434Please respect copyright.PENANAVPzxaGXJbo
Dor... tembakan tepat mengarah ke kaki sang tentara Djepang dilontarkan. Namun se-mili detik sebelum tembakan terjadi telah diganggu oleh Fauzan dan menembak ke arah lain.
434Please respect copyright.PENANAslR1n4RwJU
"Jangan..!!!! Kenapa kau ingin menembak dia? Apakah kau gila ingin membunuhnya!?"
434Please respect copyright.PENANAbz1FsinB7u
"Hei DIAMLAH! aku hanya akan melumpuhkannya dan membawanya ke markas untuk diinterogasi!"
434Please respect copyright.PENANAIUJCWEJKTG
Setelah mendengar bahwa Tembakan yang di tuju bukan untuk membunuhnya. Fauzan merasa puas karna tentara muda ini tidak begitu jahat.
434Please respect copyright.PENANAPqtTJ27KMf
"Oh begitu ternyata, syukurlah... baiklah kalau begitu- ehh?? Cairan merah apa ini?"
434Please respect copyright.PENANAX5v6s1yHtk
Genangan Cairan merah yang membuat bingung Fauzan membasahi lutut kirinya. Setelah mengingat cairan yang tidak asing ini. Fauzan langsung melihat ke arah Tentara Djepang yang sudah terjatuh tergeletak di depannya dengan wajah pucat pasih.
434Please respect copyright.PENANAg9MjztZUXT
"Sial, kau membunuhnya. Padahal aku ingin menginterogas-"
434Please respect copyright.PENANAup5dHEiWCr
"Hhiiiiii!!!!!! TIDAKK!!!"
434Please respect copyright.PENANAusT8ZHyYry
"HEI TENANGLAH, itu hanya-"
434Please respect copyright.PENANAEL0fJcKYGj
"Jangan menyentuh pergi kau pembunuh!"
434Please respect copyright.PENANA7M05sNReVm
"Tapi kau yang mengangguku dan tidak sengaja menembakkan kearah organ vitalnya"
434Please respect copyright.PENANAcYOemJJDh4
Fauzan yang histeris dan baru pertama kali melihat darah begitu banyak di depannya, ditambah seseorang yang baru saja tersungkur tidak bergerak. Membuat pikirannya tidak karuan.
434Please respect copyright.PENANAJJUXDZbAFE
Setelah masalah yang dan kejadian yang tidak dapt ditahannya lagi. Penglihatan Fauzan semakin Buram dan menghitam. Dan pipinya jatuh menyentuh lantai dingin ruangan berdarah itu.
434Please respect copyright.PENANAqKvEQJLF1W
ns 172.70.127.38da2