No Plagiarism!TSVvIYejiC2eR8FOCX2xposted on PENANA gambaran Amira8964 copyright protection203PENANAr56UQlPEB5 維尼
207Please respect copyright.PENANA1RiY6eHFFu
8964 copyright protection203PENANAkYKNHZb4r4 維尼
Malam pertama mereka bukan tentang nafsu yang rakus, tapi tentang dua jiwa yang kini tak ada lagi dinding untuk bersembunyi.8964 copyright protection203PENANAfuyRtK0RHs 維尼
Aman berdiri di hadapan Amira yang kini sudah tidak bertudung, rambutnya dibiarkan terurai mengikut bahu, dan gaun tidurnya seperti sutera yang menyimpan rahsia. Matanya tak lepas dari wajah lelaki yang kini menjadi suaminya gugup, tapi bersedia.8964 copyright protection203PENANA4IYMNyWDeF 維尼
207Please respect copyright.PENANAJWy3uxSogk
8964 copyright protection203PENANA8xmhHIL4BN 維尼
Aman melangkah perlahan, memegang tangan Amira yang sejuk dan sedikit bergetar. Mereka berdiri lama dalam senyap, hanya suara kipas dan degupan jantung mereka yang berdialog.8964 copyright protection203PENANAG2Ldug1v7Y 維尼
207Please respect copyright.PENANAOHrUGnY7uf
8964 copyright protection203PENANACJFJEl9fgc 維尼
“abang.. boleh cium adik?”8964 copyright protection203PENANAJWZBBQYXNl 維尼
suara Aman keluar perlahan, nyaris seperti angin.8964 copyright protection203PENANAZdV1Sgd8rX 維尼
207Please respect copyright.PENANAx8Vl1rl2wi
8964 copyright protection203PENANAagPwhhhTkp 維尼
Amira angguk kecil, wajahnya separuh tunduk.8964 copyright protection203PENANAbkrgVrGhZw 維尼
207Please respect copyright.PENANAhdLt284pE2
8964 copyright protection203PENANAHDntOUrGby 維尼
Aman merapatkan wajahnya dan dalam jarak sehela nafas, bibir mereka bersentuh buat pertama kalinya. Perlahan. Teragak-agak. Tapi kemudian semakin dalam, semakin lekat. Ciuman itu bukan sekadar bibir bertemu bibir, tapi jiwa yang lama menanti izin untuk menyatu.8964 copyright protection203PENANA1ob8J5CF76 維尼
207Please respect copyright.PENANAbWjjRX0djs
8964 copyright protection203PENANACht63XEsi1 維尼
Bibir Aman bergerak turun ke pipi, kemudian ke sisi leher Amira yang wangi dan bergetar halus saat disentuh.8964 copyright protection203PENANADp53Wa5IxD 維尼
207Please respect copyright.PENANAHeN3nnU9MC
8964 copyright protection203PENANAuSxfNDyGiv 維尼
Dia mengecup leher itu perlahan, penuh rasa dan setiap kali bibirnya menyentuh kulit Amira, gadis itu menahan nafas. Gugup, tapi menyerahkan dirinya dengan rela.8964 copyright protection203PENANAk1eDEROqRu 維尼
207Please respect copyright.PENANALREhXVGgIU
8964 copyright protection203PENANA5zU4amFshF 維尼
Tangannya mengusap belakang leher Aman, dan dada mereka mula bersatu dalam degupan yang seirama. Ciuman bergerak semula ke bibir, tapi kali ini lebih lama, lebih rakus sedikit, dan basah.8964 copyright protection203PENANAVIjTFXDzf2 維尼
207Please respect copyright.PENANAdF2TNraZ4H
8964 copyright protection203PENANAvzj34mPMmv 維尼
---8964 copyright protection203PENANAq9uRtp7UZ4 維尼
207Please respect copyright.PENANAVDhpII0M4j
8964 copyright protection203PENANAWWfH4YLPG2 維尼
Aman menolak Amira perlahan ke katil, tubuhnya mengikut. Mereka berbaring berhadapan. Mata mereka saling membaca keresahan dan kemahuan yang menebal.8964 copyright protection203PENANAEGOKmDtvPw 維尼
207Please respect copyright.PENANA64CfgHMPuq
8964 copyright protection203PENANAtcAoVps5nO 維尼
Amira separuh memejam, ketika Aman mula menanggalkan perlahan tali gaun tidurnya gerakannya sopan, tapi jelas. Bahunya terdedah. Kulitnya panas disentuh. Nafasnya mendalam, pendek-pendek.8964 copyright protection203PENANAI8eNuFWTJM 維尼
207Please respect copyright.PENANAAJW2a8TyIr
8964 copyright protection203PENANAoelm7bUqR9 維尼
“adik tak pandai…” bisik Amira dalam ketawa kecil yang gugup.8964 copyright protection203PENANAq5IyRcNJ11 維尼
“Tapi adik… serah semuanya.”8964 copyright protection203PENANA5JZywfGnRz 維尼
207Please respect copyright.PENANAGfGKYWn9zE
8964 copyright protection203PENANAszWHWhJCKW 維尼
Aman hanya menjawab dengan ciuman di dahi. Lalu dadanya, lalu turun lagi. Ciumannya semakin perlahan, meneroka tubuh adik angkatnya seperti satu peta yang belum pernah dijelajahi.8964 copyright protection203PENANAIpppmcUDRs 維尼
207Please respect copyright.PENANA4MrwqA8YG6
8964 copyright protection203PENANAWLPjzbRBh0 維尼
---8964 copyright protection203PENANAK6pWHGw9NT 維尼
207Please respect copyright.PENANAmMj4ycwW4k
8964 copyright protection203PENANASHkIZbrLue 維尼
Ketika tangannya menyentuh tempat yang lebih dalam dan rahsia, dia berhenti sejenak. Melihat wajah Amira masih malu, tapi tidak menolak.8964 copyright protection203PENANADSdrpcj0FN 維尼
207Please respect copyright.PENANAA3f4Zled7t
8964 copyright protection203PENANAevBUZoaIXO 維尼
Dia menyentuh titik lembut yang tersembunyi, perlahan, menggunakan sentuhan paling ringan. Amira terpejam kuat, tubuhnya menggeletar sedikit bukan kerana takut, tapi kerana sensasi yang tak pernah dia kenal sebelum ini.8964 copyright protection203PENANA2X5ZvXEdkA 維尼
207Please respect copyright.PENANAcHv9zygqsz
8964 copyright protection203PENANAWaTk2qdY2U 維尼
Desahan halus mula keluar, tertahan-tahan.8964 copyright protection203PENANATs9eyqyR0j 維尼
Aman perlahan menjelajah dengan lidah, dan ketika dia menemui kawasan paling sensitif g-spot itu tubuh Amira melentik, nafasnya pecah.8964 copyright protection203PENANAllPqHNodR7 維尼
207Please respect copyright.PENANAqPMANdIAkW
8964 copyright protection203PENANAC98CrKn317 維尼
“abang…umphhhh......”8964 copyright protection203PENANAVRzbxoo6fu 維尼
suara itu keluar dari dalam perut, antara malu dan nikmat, antara tidak percaya dan ketagih.8964 copyright protection203PENANA6GezZQSca7 維尼
Aman tidak berhenti dia belajar tubuh adik angkatnya membaca setiap tindak balasnya. Dan malam itu, mereka belajar menyatu bukan hanya dengan tubuh, tapi dengan rasa yang dalam.8964 copyright protection203PENANAv9wLl450KN 維尼
Tubuh Amira perlahan melengkung di bawah sentuhan Aman, seolah-olah tubuhnya tahu sendiri bagaimana mahu dibelai. Nafasnya makin tidak teratur, dadanya naik turun, dan jemari halusnya menggenggam lengan Aman dengan cengkaman yang semakin kuat.8964 copyright protection203PENANA4NWTUnYkC5 維尼
207Please respect copyright.PENANA1lg7GcIgRo
8964 copyright protection203PENANAAaTS5Gmp7m 維尼
Aman bergerak perlahan, seperti menari dalam ruang sempit antara rasa ragu dan yakin. Gerakan pertama itu membuatkan Amira terkejut kecil bibirnya terbuka, tapi tiada kata, hanya desah yang tersekat di kerongkong.8964 copyright protection203PENANAVUYwhN3Fh3 維尼
207Please respect copyright.PENANAQRonjF0ybT
8964 copyright protection203PENANAriVqs6jWuh 維尼
"abang....”8964 copyright protection203PENANA68qrOXMuaV 維尼
Suara itu keluar dari dasar jiwanya, halus dan bergetar, penuh makna yang tak perlu diterangkan.8964 copyright protection203PENANA30Ms4bFVGf 維尼
207Please respect copyright.PENANAp26UijFuaG
8964 copyright protection203PENANA3ksjwx6zFI 維尼
Degupan jantung mereka berlumba. Dalam ruang senyap yang penuh desir napas, hanya mereka berdua tahu malam itu mereka benar-benar menjadi satu.8964 copyright protection203PENANAumDLpNilKF 維尼
Gerakan Aman semakin teratur. Perlahan, sabar… seolah dia membaca reaksi tubuh Amira dari setiap desahan, dari setiap cengkaman halus di bahunya. Setiap kali dia bergerak, tubuh Amira memberi balas getar halus, lenggok kecil yang seolah meminta lebih.
207Please respect copyright.PENANAHXaAUj5rWk
Amira bernafas pendek-pendek, seolah tak cukup udara di bilik kecil itu. Tangannya kini menggenggam helaian cadar, jari-jarinya melurut setiap kali Aman menyentuh tempat paling dalam yang belum pernah disentuh sesiapa.
207Please respect copyright.PENANAAIFThTuQtD
“Abang…”
Dia memanggil lagi, kali ini lebih perlahan, tapi suara itu berdetak dengan debar yang dalam.
207Please respect copyright.PENANAVLF1n7I18D
207Please respect copyright.PENANAPhR9tN3hK7
207Please respect copyright.PENANAz0PkUWxxuK
Aman tunduk, mengucup dahi adik angkatnya, kemudian turun ke pipi, ke leher, ke bahu mencium sambil tubuhnya tidak berhenti menyatu dengan Amira. Di setiap kucupan, degupan. Di setiap sentuhan, getaran.
207Please respect copyright.PENANANU4CvIBqny
Mereka saling bernafas dalam rongga yang sama.
207Please respect copyright.PENANAQX83tNpQmz
207Please respect copyright.PENANA5imZvL33kP
---
207Please respect copyright.PENANABq02XbtG23
Tubuh Amira kini bergerak bersama rentak Aman. Tiada lagi ketegangan gugup seperti tadi yang tinggal hanya satu naluri: melepas, dan menerima. Bahagian tubuh yang paling sensitif kini terbuka sepenuhnya, dan Aman tidak lagi menahan dirinya.
207Please respect copyright.PENANAx6UHRXKhWC
Dia bergerak lebih dalam, dan tubuh Amira melengkung sekali lagi melentik dalam reaksi yang tak mampu dikawal. Matanya terpejam rapat, bibirnya terkatup separuh, dan tubuhnya… seolah membuak dalam gelombang yang semakin tinggi.
207Please respect copyright.PENANAF3EdzrVLIK
Napas Aman pula kini kasar. Tangannya memegang belakang kepala Amira, mendekatkannya, dan mereka bersatu dalam ciuman panjang basah, dalam, dan penuh desir.
207Please respect copyright.PENANAdz1zXaqZQY
Ciuman yang menyekat dunia di luar kamar itu.
207Please respect copyright.PENANAxbjABNf7R5
207Please respect copyright.PENANALA30asLboy
---
207Please respect copyright.PENANAK4Vew4YNi1
Dan ketika mereka sampai ke puncak, bukan jeritan yang keluar dari bibir Amira. Bukan kata-kata.
207Please respect copyright.PENANABHeDwtS9aF
Hanya satu dengusan panjang, seperti nafas terakhir sebelum tenggelam ke dalam samudera rasa.
207Please respect copyright.PENANAIxv5luIfq5
Aman turut menegang, tubuhnya memeluk Amira erat. Nafasnya tak lagi beraturan. Jantungnya seolah berdentum dalam tulang rusuk. Di detik itu, mereka berdua hanyut dalam satu gelombang yang sama bagai kapal yang karam dalam lautan hangat yang tiada batas.
207Please respect copyright.PENANAWVQYLIiP90
Detik itu… sunyi. Dan suci.
207Please respect copyright.PENANArs4otnTt0J
207Please respect copyright.PENANAygNt8RIZAI
---
207Please respect copyright.PENANAxAXRgkYMFU
Kemudian Aman rebah perlahan ke sisi, tangannya masih melingkari pinggang Amira yang keletihan.
207Please respect copyright.PENANAEtkJ6Fkm9N
Mereka hanya diam. Hanya bunyi kipas dan desiran nafas masing-masing yang tinggal.
207Please respect copyright.PENANAZYxkeVIXQK
Amira menyandar di dada Aman. Matanya terpejam, tapi senyumnya mengembang perlahan.
207Please respect copyright.PENANAFMJ4K5322X
“Saya tak sangka… begini rasa jadi milik abang.”
207Please respect copyright.PENANAhqPlPCKyIK
207Please respect copyright.PENANA94Txhy7wkg
Aman mengecup ubun-ubunnya.
207Please respect copyright.PENANAx1vNrxot05
“Saya tak sangka… saya akan ada adik seindah awak.”
207Please respect copyright.PENANA75J1LoINJW
207Please respect copyright.PENANArxdBhLDAtk
207Please respect copyright.PENANAuQ5I3Tlhyl
Dan malam itu mereka berpelukan masih bersentuhan, masih berpeluh, masih panas tapi hati mereka lebih tenang dari sebelumnya. Malam pertama itu bukan sekadar permainan. Ia permulaan sebuah cerita yang baru.
207Please respect copyright.PENANAzbyNDvrsvN
8964 copyright protection203PENANAVDVmr3bLzR 維尼
216.73.216.208
ns216.73.216.208da2