Yang membuatku terkejut adalah peristiwa yang diceritakan Tn. Cake soal tiga murid Widehope yang bunuh diri, ternyata dibunuh. Vera Hasselbein memang tidak layak untuk mati, tapi itu juga tidak diperbolehkan bagi Madame Hasselbein melawan hukum.
Semua orang tampak sedih, terutama wanita rambut bor itu.
Miss Pusscat mengangguk kecil sambil memegang dagunya.
“Sama seperti laporan yang kita buat dulu. Tentu dengan bukti yang masuk akal,” ia menulis pada buku yang baru diambil dari mantel bludru coklatnya. “Tapi, Mark, Bagaimana Gertrude dan Rita dulu? Waktu itu essaynya berisi tercekik kalau tidak salah?”
Tn. Cake memejamkan matanya sejenak
“Ya, karena waktu. Sebuah analisis yang keluar dengan tujuan agar polisi menerimanya.”
Wanita glamour itu mengerang, “Pantas saja aku merasa aneh. Aku bahkan harus membujuk ayahku.”
“Tentu, Miss Mcpherson. Karena itulah kita menghadiri diskusi,” tambahnya. “Ngomong – ngomong itu tidak aneh, karena Bibi Edelweiss atau Madame Hasselbein hanya menunggu mangsa terakhirnya, Madame Caulburn selama bertahun – tahun. Karena itu reputasi dibuat secara perlahan. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan masa lalunya, seseorang yang sangat manipulatif merencanakan hal buruk.”
“Hey, jangan bilang…” kata pria yang dipanggil James itu memandang yang lainnya.
Aku juga memikirkan hal yang sama. Menurut hematku itu tidak aneh kalau bekas cekikan itu semata – mata untuk menutup mulutnya. Tapi kalau berpikir ke arah itu, maka ada saja peristiwa yang bertabrakan.
“Mengacu dari koran yang saya beli dengan Verdamant, sehingga kita kembali pada nama pasien di Eccley Pittersbugh. Erica Hutchins, yang meninggal tenggelam di kolam kecil jalan sempit Blake, adalah seorang yang katanya terlibat dalam kasus imigran gelap. Dengan aneh, orang itu mengaku telah membunuh, pasien yang kabur sebelumnya, Petrine Blewett. Masalahnya adalah saat kami melakukan cek di alamat yang diberikan, tidak ada yang namannya Erica Hutchins selain Monica Hutchins. Kemudian saya bertanya Nona Mcpherson apakah ada berita yang hampir mirip dan ternyata ada. Yaitu kasus penculikan, Lorraine Inkswell.”
“Apa mereka berhubungan?” tanya Miss Pusscat.
“Nona Mcpherson memberiku sebuah catatan dari kepolisian interpol. Isinya adalah nama – nama orang yang perlu diwaspadai. Orang – orang yang terikat dengan komplotan organisasi tidak dikenal. Saya akhirnya menemukan nama itu, Lorraine Inkswell.”
Tn. Cake mengambil sebuah kertas yang terlipat dari sakunya. Kemudian diberikan pada wanita yang dipanggil Gwen itu.
“Akhirnya?” sahutnya sambil membaca kertas tersebut.
“Oui, Lorraine Inkanette Sprewell,” Tn. Cake memberikan lagi sepucuk kertas dari koran lama yang telah dipotong. “Buat jaga – jaga, bila kau keberatan dengan caraku mengambil inisial.”
Wanita itu mengangguk yakin. Gambar tersebut kemudian diberikan pada wanita glamour Mcpherson saat ia meminta.
“Bukannya itu mirip?”
Wanita itu masih memicingkan matanya dan memperhatikan dengan sangat teliti.
“Well…” ia memegangi dagunya. “Si rambut ungu itu. Erica Hutchins.”
Miss Pusscat mengangkat mulutnya.
“Sebentar, anggaplah mereka memang sama. Lalu apa hubungannya dengan Petrina Blewett yang kau bilang?”
Tn. Cake berjalan kecil di sekitar memutar.
“Anggaplah setuju bahwa Lorraine adalah komplotan internasional. Dalam pekerjaannya ia menerima perintah. Lalu perintah itu adalah untuk bagaimanapun harus terbuat sebuah isu untuk mengalihkan sebuah isu lainnya. Kemudian orang ini mencari identitas, yang mana orang tersebut telah meninggal, harus sama setidaknya nama belakangnya. Agar untuk mengulur waktu orang yang mencari tahu. Kemudian ia datang ke rumah sakit jiwa untuk berpura – pura gila atas nama palsunya. Yang namanya orang gila, pasti tidak akan dimintai keterangan lebih lanjut. Yang itu membuat misinya pencarian orang hilang tidak akan pernah ditemukan.” Jelasnya.
“Tunggu, mengapa harus serumit itu?”
“Well, untuk mengalihkan isu. Misalnya saja ia telah melakukan penculikan yang sebenarnya, agar polisi lebih mencari informasi tentang dirinya. Mungkin kedoknya hampir terbongkar, maka ia harus melakukan pergantian identitas dan satu tambahan lain. Ia disuruh untuk mengaku telah membunuh seorang wanita yang telah ditentukan. Setelah itu selesai, maka orang ini harus mati. Dengan kata lain pihak organisasi memanfaatkannya untuk menebus kesalahannya.”
Semua orang tampak lebih bingung dari sebelumnya. Itu wajar karena jujur saja bila itu memang benar, maka mereka harus melakukan dengan rapi. Setidaknya itulah yang kupikirkan.
“Maksudmu orang itu sama sekali tidak bisa dimaafkan? Lalu untuk apa ia harus mengaku membunuh wanita yang ditentukan?”
“Itu tidak mengagetkan untuk sebuah organisasi besar, gagal berarti mati,” tambahnya. “Pertama, itu ditentukan karena mungkin secara fisik cocok. Sehingga pergantian identitas bisa berjalan lancar. Kedua, setelah identitas itu siap, maka orang datang ke Widehope dengan percaya diri. Untuk suatu urusan yang menjadikan alasan bagi Miss Mcpherson sampai harus mengganti namanya, Beagle.”
Kami memandang wanita yang dimaksud itu.
“Laboratorium…” kata Mcpherson bimbang.
“Alors semua itu yang menjadikan alasan untuk saya mengatakan bahwa ada dua pembunuh. Dan yang satu ini sungguh sangat manipulatif.”
Semua orang meminum apapun yang ada di meja, mengurangi ketegangan, dan meregangkan pikiran. Bahkan kuenya sudah habis. Sementara nenek tua itu yang aku tidak sadar ternyata tidur di kursi.
“Mari kita memutar arah jam kembali pada 18 tahun yang lalu. Malam itu adalah malam yang mencekam dan berisik. Hujan dan banyak petir bersahutan. Tentu saya akan dibantu oleh seseorang,” Tn. Cake berjalan memutar dengan pelan. “Atau paling tidak saya akan memaksa orang tersebut.”
Ia masih berjalan pelan mengelilingi mereka, lalu mendekat ke arahku. Aku tambah bingung. Masalahnya apa yang diinginkan pria ini pada nenek tua yang sedang tidur itu. Aku tidak mengerti mengapa Tn. Cake memberiku isyarat untuk tidak berisik.
Tangannya meraih nenek tua yang tampak tertidur pulas itu. Beberapa orang ingin mencegahnya.
Tiba – tiba seisi ruangan kaget saat tangan Tn. Cake ditahan olehnya.
“Anak muda jaman sekarang tidak tahu sopan santun. Apa ini yang anda lakukan dengan tagihan gratis itu?”
“Itu bukan Hyperglycemia, tapi Hypoglycemia, dengan begitu saya tidak perlu bertindak seperti ini. Setidaknya tidak ada orang bodoh yang lupa insulin diumurnya yang 81, pergi sendiri, dan… posisi anda duduk lalu berdiri yang terlalu cepat, dua detik. Yeah, agak mencurigakan.”
Aku tidak mengerti harus apa, tapi senyuman kecil terlihat sopan Tn. Cake membuat nenek tua itu marah.
Kemudian…
Kami dibuat kaget saat tangannya menarik wajahnya sendiri. Ternyata itu seperti sebuah karet. Atau sesuatu seperti di film – film agen rahasia.
“Anda tidak perlu malu – malu, Nona Gutierrez.”
Dari wajah tua itu bergati wanita dengan rambut coklat emas lurus sebahu, wajahnya mempesona yang tiada duanya. Kalau aku harus membuat perbandingan, maka wanita ini pantas bersaing dengan Nona Flemming.
Aku agak takut ketika wanita yang dipanggil Mcpherson itu dengan sigap menodongkan pistol. Bahkan Miss Pusscat dan Miss Pussett pun bersiap – siap.
Tn. Cake dengan tenang menghadang pistol itu dengan tubuhnya.
“Mari saya luruskan hal ini teman – teman, kita di sini untuk mendiskusikan sesuatu. Anda semua sudah janji, untuk tidak membuat gaduh si toko kecil ini.” Tn. Cake dengan nada serius.
Suasana kembali mulai tenang. Paling tidak aku agak lega pistol itu diturunkan. Tn. Cake menceritakan kembali mengenai bagaimana ia melihat gadis bermantel kuning, mengangkat Gwendolin yang pingsan hingga bertemu Bibi Edelweiss yang tidak menyerangnya sebelum pada akhirnya pistol milik constable ditarik pelatuknya.
“Nona Gutie- Sonia apa yang kau lihat waktu itu?”
Wanita yang menyamar menjadi nenek tua dengan jubah dan topi bonet putih itu memandang semua orang agak keberatan, kecuali padaku yang tersenyum manis.
“Ini sama seperti dulu. Gadis bermantel kuning. Ia menyeret Rita. Aku mengikutinya sampai ke kompleks toko kecil. Kemudian mereka terikat dan tidak sadarkan diri di pohon apel. Dan… tiba – tiba aku tersadar di rumah unit pelayanan kesehatan, dengan mantel kuning itu.”
“Terima kasih. Lalu sesaat semua orang pada akhirnya menuduh Sonia, bagaimanapun ada satu orang yang berkata aneh.”
Alis Tn. Cake salah satunya naik. Ia berjalan kecil di sekitar sambil membuat orang – orang mengingat sesuatu.
“Kata kuncinya, mantel kuning.”
ns 172.69.59.69da2